Pada Abad Ke
Pada Abad Ke
Pada abad ke -8 M di wilayah Jawa Tengah berdiri kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaan
ini terletak di daerah yang di sebut Medang Bumi Mataram , yakni sekitar prambanan, klaten,
Jawa Tengah. Daerah ini dikelilingi pegunungan dan ditengahnya dan ditengah mengalir
sungai-sungai besar seperti sungai Bengawan solo, Progo dan Elo.
Dari sini dapat kita ketahui bahwapada masa ini masyarakat Mataram sudah ada
pengaruh Hindu-Budha, mereka sudah mengenal sistem pemerintahan sebagai
“Raja”. Mereka juga sudah maju dalam pola berpikir sehingga mereka harus
melakukan suatu cara agar tetap dapat mempertahankan wilayah kekuasaannya .
Yaitu dengan cara perkawinan politik.
B. Aspek Kehidupan Ekonomi
Pusat Kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan
Magelang, Muntilan, Sleman dan Yogyakarta. Daereh itu amat subur sehingga rakyat
menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Mataram Kuno juga merupakan
kerajaan “Agromaritim”, artinya mereka tidak hanya mengutamakan bidang
pertanian, tetapi juga bergerak di bidang pelayaran dan perdangan. Hal ini
mengakibatkan banyak kerajaan-kerajan serta daerah lain yang saling mengespor dan
mengimpor hasil pertaniannya sehingga raja memerintah untuk membuat membuat
pusat-pusat perdagangan di sekitar kanan-kiri aliran sunagi Bengwan solo,
diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran
sungai tersebut.
Dari keadaan ini hasil analisis kami adalah pada waktu itu masyarakat kerajaan
Mataram Kuno adalah masyarakat yang sejahtra , karena pada waktu itu kerajaan
Mataram bukan saja unggul dalam bidang pertanian melainkan dalam pelayaran dan
perdagangan. Hasil pertaniannya pun diekspor dan diimpor ke kerajaan daerah-
daerah lain dapat menghasilkan keuntungan sendiri bagi kerajaan Mataram dan
dengan keadaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.
Dari hal ini diketahui bahwa pada masa itu masyarakat kerajaan Mataram Kuno
telah mengenal tulisan dan sistem kepercayaan yaitu Hindu-Budha.
Dari pernyataan di atas dapat kita petik bahwa pada masa itu masyarakat hidup
tentram dan damai. Hal ini dapat dibuktikan dengan sikap toleransi yang tinggi
dengan semangat gotong-royong yang mereka tetapkan dalam kehidupannya.
NAMA KELOMPOK:
- AGUSTINA C. SAKAN
- BINSAR Y. KLAU
- DOROTHEA F. MALI
- SYARIN A.V. MASORONG
- THERESA O. BULIN
SMA N 1 ATAMBUA
Hal ini membawa dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia khususnya
pelayaran dan perdagangan indonesia dapat dengan mudah melakukan kegiatan
ekspor dan impor hasil pertanian dengan mudah karena letaknya yang strategis
tersebut, sehingga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Indonesia dan
dapat menambah pemasukan negara.
Pekerjaan membuat candi ini tidak gampang sehingga dapat menjadi keajaiban
dunia. Hal ini membawa ketertarikan tersendiri bagi warga negara lain untu
berkunjung ke Indonesia melihat candi Borobudur. Hal ini juga dapat
dimanfaatkan Indonesia dalam bidang ekonomi yaitu, sebagai salah satu sumber
pendapatn negara untuk parawisatawan.