Anda di halaman 1dari 14

Laporan praktikum

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Disusun Oleh:
RANDI HAFNAWI AP
1604108010008

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW.Berkat limpahan dan rahmat-Nya, penulis
mampu menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah system informasi geografis
ini. Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
laporan praktikum ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
teman-teman,kakak asisten kami serta dosen pembimbing, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Laporan praktikum ini disusun sebagai tugas dari bapak
Mulkal.S.T.,M.Sc. dan bapak Haqqul Barmansyah.S.T.,M.Eng. Agar para
pembaca dapat mengetahui bagaimana membuat peta spasial, mendigitasi peta
dan menyelesaikan masalah pada suatu daerah tertentu dengan menggunakan
informasi spasial berbasis geografis. Laporan praktikum ini penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.Laporan
praktikum ini disusun dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan praktikum
ini dapat terselesaikan. Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing, penulis meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan laporan praktikum ini di massa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Banda Aceh, 26 mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak komputer
yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk berkomunikasi dengan
aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data
secara dinamis baik melalui fasilitas OLE (dengan aplikasi comtainer
OLE) maupun driver ODBC (untuk mengakses basis data
remote).Selain itu, SIG juga banyak diimplementasikan dalam bentuk
komponen-komponen dalam perangkat lunak yang dapat digunakan
kembali oleh para pengguna yang menginginkan tampilan peta-peta
digital (terutama dalam format vector).

Sistem Informasi Geografis dapat mempresentasikan real


world (dunia nyata) diatas monitor komputer sebagaimana lembaran
peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. tetapi,
Sistem Informasi Geografis lebih fleksibelitas dari pada lembaran peta
kertas. Objek-objek yang di representasikan di atas peta di sebut
unsur peta atau map features (contohnya sungai, tanaman, kebun,
jalan, dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur
berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperhatikan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.

Sistem Informasi Geografis digunakan untuk memasukkan,


menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan
posisi-posisi di permukaan bumi. Antara lain:
1. Data Input bertugas untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber
dan mengkonversi atau mentransformasikan format-format
yang dapat digunakan oleh Sistem Informasi Geografis
2. Data output menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh
atau sebagian basis data baik dalam bentuk sofcopy maupun
bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain
3. Data Management mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa
sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit
4. Data Manipulation & Analisis menentukan informasi-informasi
yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis dan
melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan

sistem informasi geografis didifinisikan oleh Federal


Interegency Coodinating Commitee suatu sistem perangkat keras dan
perangkat lunak computer dan prosedur yang dirancang untuk
perolehan, pengolahan, manifulasi, analisis, pengaturan dan
penampilan data bereferensi dan penyelesaian perancangan serta
pengolahan masalah-masalah yang kompleks.

1.2. Tujuan
 Dapat mengetahui bagaimana mendigitasi, menganalisa, dan
menyimpan peta
 Dapat memecahkan masalah geografis pada suatu daerah
 Dapat mepresentasikan dunia nyata ke suatu peta
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Sistem Informasi Geografis


Pada dasarnya, istilah Sistem Informasi Geografis (SIG)
merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi
dan geografis. Secara umum Sistem Informasi Geografis adalah suatu
sistem yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data
geografis dan sumber daya manusia yang berkerja sama secara efektif
untuk memasukkan, mamnipulasi, menganalisa, menyimpan dan
menampilkan data dalam suatu sistem informasi berbasis geografis.

2.2. Basis Data


Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Penerapan basis data (database) dalam sistem
informasi disebut juga dengan data base sistem.

2.3. Data Vektor


Data vektor adalah data yang menampilkan pola keruangan
dalam bentuk titik, garis, kurva atau polygon. Data vektor sangat baik
untuk merepresentasikan fitur-fitur jaringan jalan, gedung, rel kereta
dan letak koordinat. Kelemahan data ini adalah ketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan fenomena yang bersifat gradual.
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik
yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon). Ada tiga tipe
data vector, yaitu:
2.3.1. Digitasi Point
Proses mempresentasikan kenampakan geografis yang tidak
memiliki panjang dan area atau luasan. Seperti pohon, tiang listrik
dan lain sebagainya.
2.3.2. Digitasi Polyline
Proses mempresentasikan kenampakan geografis yang
memiliki panjang namun tidak memiliki area. Seperti jalan, sungai
dan lain sebagainya.
2.3.3. Digitasi Polygon
Proses mempresentasikan kenampakan geografis yang
memiliki panjang, area dan luasan. Seperti gugusan pulau, laut,
bangunan dan lain sebagainya.

2.4. Data Attribute


Data atribut merupakan data yang mempresentasikan aspek-
aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi
dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data atribut berfungsi
untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek
deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting
dalam menjelaskan seluruh objek geografis. Contohnya, atribut
kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan,
tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah. Data
atribut bisa berupa data kuantitatif (angka) seperti data jumlah
penduduk dan dapat berupa data kualitatif (mutu) seperti data tingkat
kesuburan tanah.

2.5. Data Raster


Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi
empat (grid/sel) sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto
digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari
data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya
menggunakan gambar berwarna seperti fotografi yang di tampilkan
dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut
sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung
pada ukuran pixelnya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti
jenis tanah, kelembaban tanah, suhu dan lain-lain. Peta Raster adalah
peta yang diperoleh dari fotografi suatu area, foto satelit atau foto
permukaan bumi yang diperoleh dari komputer.

2.6. Peta
Peta Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi
baik yang terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan
pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara
matematis).
2.7. Georeference
proses untuk menetapkan koordinat dunia nyata untuk setiap
pixel pada layer. Koordinat-koordinat ini didapatkan dengan
melakukan survey lapangan menggunakan alat GPS untuk
mengidentifikasi fitur pada sebuah gambar atau peta

2.8. Warp project


Proses transfer lapisan raster ke dalam Sistem Referensi
Koordinat (CRS) lain. Resolusi file output dan metode resampling
dapat dipilih. Algoritme ini berasal dari GDAL

2.9. Querry
Proses ektraksi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
dari sekumpulan data. Dalam Gis ada dua Querry, yaitu:
2.9.1. Querry attribute
Ektraksi informasi yang diinginkan dari tabel attribute dan
data-data lain yang berhubungan dengan data spasial tersebut
2.9.2. Querry spatial
Ektraksi objek-objek berdasarkan kondisi tertentu dilapangan
2.10. Buffering
Proses untuk menambahkan luas cangkupan/jangkaun objek
berdasarkan jarak tertentu.
2.11. Layout
Merupakan sebuah tahap akhir dalam pembuatan sebuah peta.
Unsur-unsur peta harus dimasukkan dalam layout.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Georeferencer
Merupakan suatu proses pada sofwere informasi spasial
berbasis geografis seperti QGIS dan ArcGIS untuk menetapkan
koordinat data raster dunia nyata pada suatu layer. Tujuannya
untuk menghitung luasan area pada data raster.

3.1.1. Input data raster


Data raster ini bisa didapat dari Google Earth, instansi
pemerintah(berupa peta) dan instansi lainnya. Data raster
(peta) yang kita dapat kebiasanya dengan koordinat
DMS(degree,minutes,second) karena koordinat DMS ini tidak
dapat untuk mencari luasan area suatu daerah pada peta. Jadi,
harus kita ubah menjadi koordinat UTM

Gambar 3.1.1. Peta Geology

3.1.2. Georeferencer Proses


Proses menetapkan koordinat yang kita inginkan pada
data raster yang kita miliki dapat dilakukan disofwere QGIS.
Seperti berikut ini:
 Pada menu bar di QGIS klik Raster lalu klik Georeferencer
seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3.1.2.(a) Menu Raster diQGIS


 Kemudian akan keluar layer georeferencer tools, lalu input
kembali data raster dan tandai minimal 4 titik point, pada
setiap titik masukkan data koordinat data raster (peta) seperti
pada gambar berikut:

Gambar 3.1.2.(b) Georeferencer proses diQGIS


 Setelah itu, atur target CRS yang kita inginkan. Dicontoh ini
penulis ingin mengubah koordinatnya menjadi UTM. Seperti
gambar berikut:
Gambar 3.1.2.(c) Transformation setting diQGIS

3.1.3. Output data raster


Setelah semua dijalankan, maka akan keluar data raster
dalam koordinat UTM atau target CRS yang diinginkan

3.2. Warp project


Suatu proses yang dijalankan pada softwere berbasis geografis
seperti QGIS untuk mengubah CRS yang telah ditetapkan
koordinatnya ke CRS yang lain atau yang diinginkan tanpa
mengubah resolusi peta. Tujuan dari Warp project ini adalah
untuk meminimalisir kesalahan Resamping
3.2.1. Input Data
Setelah ada data raster di layer. Klik pada menu Raster
> projection > Warp projection. Seperti pada gambar dibawah:
Gambar 3.2.1. Warp project diQGIS
3.2.2. Data Prosesing
Kemudian akan keluar menu setting, lalu pilih layer
mana yang ingin diubah CRSnya dan atur target CRSnya.
Seperti pada gambar dibawah:

Gambar 3.2.2. Warp project setting diQGIS


3.2.3. Output
Setelah semua perintah dijalankan, maka CRS yang ingin kita
berubah telah berubah tanpa mempengaruhi resolusi dan
tanpa kesalahan pada sampling.
3.3. Digitasi
3.4. Data attribute
3.5. Querry
3.6. Buffer
3.7. Layout

Anda mungkin juga menyukai