1 2 2 3
Nor Basid A. Prasetya , Ngadiwiyana , Ismiyarto , Purbowatiningrum R.S.
ABSTRACT
Cinnamic acid and its derivative have a lot of large and deep spectrums, since this compund give
strong aromatic, and have antimicroba, antifungi, antihemorragic, anticancer, and antidiabetes activity.
Cinnamic acid can synthesized from cinnamaldehyd oxydation way, which is main component of
cinnamon oil. Expectation from succesfully of this result can improve atsiri price.
Cinnamaldehyde is isolated using sodium bysulfide solvent. The result is analysed by Infra Red
Spectrofotometer (FT-IR) and Gas Chromatographic - Mass Spectroscopy (GC-MS). Cinnamaldehyde
oxidation to be cinnamic acid done in two ways, it is using dichromic acid oxydator and KMnO 4. The
result is to see its melting point and analysed using Infra Red Spectrofotometer (FT-IR).
The cinnamaldehyde from research is yellowness liquid, 99,8723% purities and 57% rendements.
-1 -1
Carbonyl absorbtion seen from spectrum on 1676,0 cm , -C=C- bonding on 1604 cm stronged
-1 -1 -1
2813,9 cm tape and absorbation of =C-H on 2742,6 cm , and aromatic ring on 1575 cm . Result of
+
mass spectrofotometer analysed is spectra M = 132, it’s mas molecule of cinnamaldehyd. Second
0 0
oxydation resulted white solid cinnamic acid, it has boiling point between 119 C – 125 C , 42,62%
o
rendement for oxidation that using dichromic acid. It has boiling point between 120-125 C and
41,99% rendement for oxidation using KMnO4. FT-IR analyzed showing that cinnamaldehyd was
-1 -1.
oxydate to be cinnamic acid when absorbation on wave 3433,29 cm and 1180,44 cm This wave
absorbance showing hydroxide group and C-O group from cinnamic acid. It also showing =C-H
-1 -1
absorbance lost in 2813,9 cm and 2742,6 cm .
398
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
permanganat atau dikromat merupakan zat sedikit demi sedikit. Kemudian campuran
pengoksidasi yang terpopuler (Ruhoff, 2003). dipanaskan dengan penangas air dan diaduk
Kalium permanganat dan dikromat telah selama 30 menit. Campuran didinginkan
0
digunakan sebagai oksidator dalam sintesis menggunakan penangas es pada suhu 4-5 C
organik terutama setelah ditemukannya KTF kemudian dibiarkan mencapai temperatur kamar.
yang memungkinkan terjadinya reaksi antara Campuran disaring untuk memisahkan MnO2
fasa organik dengan fasa anorganik (Jose, yang mengendap. Lapisan air diekstrak dengan
2004). diklorometan dan lapisan organik dikumpulkan.
Lapisan organik yang diperoleh selanjutnya
METODE PENELITIAN dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrous dan
dievaporasi dengan evaporator Buchi. Hasil
Isolasi Sinamaldehid yang diperoleh dianalisis menggunakan
Sebanyak 100 g minyak kayu manis spektrofotometer infra merah (FT-IR).
dimasukkan ke dalam gelas piala dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
tambahkan 300 ml larutan natrium bisulfit jenuh
Isolasi Sinamaldehid
sambil diaduk. Endapan yang terbentuk disaring
Sinamaldehid dapat dipisahkan dari minyak kayu
dan dicuci dengan etanol dan sedikit eter.
manis dengan cara penambahan natrium
Endapan hasil adisi bisulfit dan 250 ml larutan
0 bisulfit. Sinamaldehid mempunyai gugus
HCl 5 % (b/v) direfluks pada temperatur 60 C
fungsional aldehid yang reaktif terhadap adisi
sambil di aduk hingga endapan larut semua dan
nukleofilik, salah satunya reaksi adisi natrium
terbentuk dua lapisan dan dipisahkan. Larutan
bisulfit terhadap ikatan rangkap C=O karbonil.
atas diekstrak dua kali dengan 25 ml eter dan
Senyawa hasil adisi bisulfit merupakan garam
disatukan dengan lapisan aldehid dan dicuci
yang mudah dipisahkan dari sistem campuran.
dengan air sampai didapatkan larutan netral.
Reaksi adisi ini bersifat dapat balik sehingga
Setelah dikeringkan dengan natrium sulfat
untuk mendapatkan aldehid kembali dapat
anhidrous, larutan aldehid dalam eter
dilakukan dengan penambahan asam
dievaporasi. Residu yang diperoleh ditimbang
sebagaimana disajikan pada gambar 2.
dan dianalisis dengan kromatografi gas,
spektrometer IR, GC-MS.
399
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
+
diperoleh M : 132 dengan pola fragmentasi Tahap 1: Pembentukan ester kromat
pokok m/z : 131, 103, 77, 51 dan 29 (gambar 2)
sementara hasil analisa dengan spektrofotometri
IR didapatkan spektrum pada gambar 3.
-1
Dari spektrum tersebut terlihat pita 1676,0 cm O O O
yang menunjukkan adanya serapan gugus 2 C + H O Cr O Cr O H
karbonil (-C=O). Menurunnya harga frekuensi CH H
C O O
vibrasi rentangan gugus karbonil dibandingkan H
-1
serapan pada 1604 cm yang diperkuat dengan C O Cr O Cr O C
HC CH
-1
adanya pita dekat 3028 cm hasil dari serapan C
H
H O O H C
H
=C-H. Adanya cincin aromatis ditunjukkan ester kromat
-1
dengan serapan pada daerah 1575 cm .Gugus -
C-H aldehid ditunjukkan serapan pada daerah
-1 -1
2813,9 cm dan 2742,6 cm .
400
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
OH O O OH -1
terdapat puncak 3433,29 cm yang
C O Cr O Cr O C
HC CH
menunjukkan telah ada gugus O–H dan puncak
C H O O H C
H H 1180,44 yang merupakan gugus C-O dari asam
karboksilat. Kedua puncak tersebut
menunjukkan bahwa telah terbentuk asam
O
O O
sinamat. Puncak 1689,64 menunjukkan gugus
-1
2
CH
C
OH
+ Cr O Cr C=O, puncak 1604,77 cm merupakan gugus
HO OH
C
H C=C aromatik yang terkonjugasi dengan alkena
asam sinamat Cr (IV) dan diperkuat dengan adanya puncak 3070,68
-1
cm yang merupakan =C–H.
Gambar 4. Mekanisme reaksi oksidasi
sinamaldehid menggunakan asam dikromat Oksidasi Sinamaldehid Menggunakan Kalium
Reaksi oksidasi senyawa sinamaldehid Permanganat
menggunakan asam dikromat dapat berlangsung Mekanisme reaksi oksidasi senyawa
-
melalui pembentukan ester kromat. Ester ini sinamaldehid menggunakan oksidator MnO4
kemudian mengalami reaksi eliminasi dengan dapat ditampilkan pada gambar 6.
melepaskan proton secara intramolekuler Produk yang dihasilkan adalah asam
(gambar 4). sinamat berupa padatan putih, dengan titik leleh
o
Produk oksidasi senyawa sinamaldehid 120 - 125 C dan rendemennya sebesar 41,99
menggunakan asam dikromat berupa padatan %. Asam sinamat dianalisis dengan
o 0
berwarna putih dan titik leleh 119 C – 125 C. spektrofotometer FTIR menghasilkan spektrum
Produk yang diperoleh mempunyai rendemen seperti yang tercantum pada gambar 7.
42,62%. Hasil analisis produk reaksi oksidasi Hasil uji dengan FTIR menunjukkan
-1
sinamaldehid dengan spektrofotometer FTIR terdapat puncak 1689,64 cm menunjukkan
-1
pada kemudian dibandingkan dengan spektra gugus C=O, puncak 3433,29 cm yang
FTIR senyawa sinamaldehid seperti tercantum menunjukkan telah ada vibrasi ulur O-H, dan
-1
puncak 1180,44 cm yang merupakan vibrasi
pada gambar 5.
ulur C-O dari asam karboksilat. Puncak-puncak
401
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
402
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
403
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404
404