Anda di halaman 1dari 7

Bimafika, 2012, 4, 398-404

SINTESIS ASAM SINAMAT MELALUI OKSIDASI SINAMALDEHID HASIL


ISOLASI MINYAK KAYU MANIS MENGGUNAKAN KALIUM PERMANGANAT
DAN ASAM DIKROMAT

1 2 2 3
Nor Basid A. Prasetya , Ngadiwiyana , Ismiyarto , Purbowatiningrum R.S.

1. Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA Undip


2. Laboratorium Kimia Organik Jur usan Kimia FMIPA Undip
3. Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia FMIPA Undip

Diterima 01-07-2012; Terbit 01-11-2012

ABSTRACT

Cinnamic acid and its derivative have a lot of large and deep spectrums, since this compund give
strong aromatic, and have antimicroba, antifungi, antihemorragic, anticancer, and antidiabetes activity.
Cinnamic acid can synthesized from cinnamaldehyd oxydation way, which is main component of
cinnamon oil. Expectation from succesfully of this result can improve atsiri price.
Cinnamaldehyde is isolated using sodium bysulfide solvent. The result is analysed by Infra Red
Spectrofotometer (FT-IR) and Gas Chromatographic - Mass Spectroscopy (GC-MS). Cinnamaldehyde
oxidation to be cinnamic acid done in two ways, it is using dichromic acid oxydator and KMnO 4. The
result is to see its melting point and analysed using Infra Red Spectrofotometer (FT-IR).
The cinnamaldehyde from research is yellowness liquid, 99,8723% purities and 57% rendements.
-1 -1
Carbonyl absorbtion seen from spectrum on 1676,0 cm , -C=C- bonding on 1604 cm stronged
-1 -1 -1
2813,9 cm tape and absorbation of =C-H on 2742,6 cm , and aromatic ring on 1575 cm . Result of
+
mass spectrofotometer analysed is spectra M = 132, it’s mas molecule of cinnamaldehyd. Second
0 0
oxydation resulted white solid cinnamic acid, it has boiling point between 119 C – 125 C , 42,62%
o
rendement for oxidation that using dichromic acid. It has boiling point between 120-125 C and
41,99% rendement for oxidation using KMnO4. FT-IR analyzed showing that cinnamaldehyd was
-1 -1.
oxydate to be cinnamic acid when absorbation on wave 3433,29 cm and 1180,44 cm This wave
absorbance showing hydroxide group and C-O group from cinnamic acid. It also showing =C-H
-1 -1
absorbance lost in 2813,9 cm and 2742,6 cm .

Keywords: cinnamic acid, oxydation, cinnamaldehyde, KMnO4, bichromic acid.

PENDAHULUAN pinen, metil-n-amil, p-simen dan benzaldehid


(Mallavarapu et al. 1995). Sinamaldehid dapat
Asam sinamat banyak digunakan baik
dipisahkan dari minyak kayu manis dengan cara
senyawa utama ataupun turunannya karena
destilasi fraksinasi pengurangan tekanan atau
memiliki spektrum yang luas dalam banyak
dengan penambahan natrium bisulfit.
terapi karena merupakan senyawa pemberi
Kebanyakan aldehid bereaksi dengan 1
aroma yang kuat (Letizia, 2005), serta memiliki
ekivaken natrium bisulfit menghasilkan 70-90%
aktivitas antimikroba (Ramanan dkk, 1987),
senyawa hasil adisi. Senyawa hasil adisi natrium
antifungi (Tawata dkk, 1996), anti-hemorrhagic
bisulfit terhadap aldehid adalah garam yang
(Aung dkk, 2011), anti-kanker (Ekmekcioglu dkk,
mudah dipisahkan dari sistem campuran. Untuk
1998; Qian dkk, 2010), dan anti-diabetes
mendapatkan aldehid kembali dapat dilakukan
(Adisakwattana dkk, 2004). Asam sinamat dapat
penambahan asam atau basa. (Ngadiwiyana,
disintesis melalui jalur oksidasi sinamaldehid
2004).
yang merupakan komponen utama minyak kayu
Sinamaldehid sangat mudah teroksidasi
manis. Sinamaldehid adalah komponen utama
menjadi asam asam sinamat. Hampir setiap
minyak kayu manis (42-75%), komponen lain
reagensia yang mengoksidasi suatu alkohol juga
minyak kayu manis antara lain: eugenol, -
mengoksidasi suatu aldehid. Garam

398
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

permanganat atau dikromat merupakan zat sedikit demi sedikit. Kemudian campuran
pengoksidasi yang terpopuler (Ruhoff, 2003). dipanaskan dengan penangas air dan diaduk
Kalium permanganat dan dikromat telah selama 30 menit. Campuran didinginkan
0
digunakan sebagai oksidator dalam sintesis menggunakan penangas es pada suhu 4-5 C
organik terutama setelah ditemukannya KTF kemudian dibiarkan mencapai temperatur kamar.
yang memungkinkan terjadinya reaksi antara Campuran disaring untuk memisahkan MnO2
fasa organik dengan fasa anorganik (Jose, yang mengendap. Lapisan air diekstrak dengan
2004). diklorometan dan lapisan organik dikumpulkan.
Lapisan organik yang diperoleh selanjutnya
METODE PENELITIAN dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrous dan
dievaporasi dengan evaporator Buchi. Hasil
Isolasi Sinamaldehid yang diperoleh dianalisis menggunakan
Sebanyak 100 g minyak kayu manis spektrofotometer infra merah (FT-IR).
dimasukkan ke dalam gelas piala dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
tambahkan 300 ml larutan natrium bisulfit jenuh
Isolasi Sinamaldehid
sambil diaduk. Endapan yang terbentuk disaring
Sinamaldehid dapat dipisahkan dari minyak kayu
dan dicuci dengan etanol dan sedikit eter.
manis dengan cara penambahan natrium
Endapan hasil adisi bisulfit dan 250 ml larutan
0 bisulfit. Sinamaldehid mempunyai gugus
HCl 5 % (b/v) direfluks pada temperatur 60 C
fungsional aldehid yang reaktif terhadap adisi
sambil di aduk hingga endapan larut semua dan
nukleofilik, salah satunya reaksi adisi natrium
terbentuk dua lapisan dan dipisahkan. Larutan
bisulfit terhadap ikatan rangkap C=O karbonil.
atas diekstrak dua kali dengan 25 ml eter dan
Senyawa hasil adisi bisulfit merupakan garam
disatukan dengan lapisan aldehid dan dicuci
yang mudah dipisahkan dari sistem campuran.
dengan air sampai didapatkan larutan netral.
Reaksi adisi ini bersifat dapat balik sehingga
Setelah dikeringkan dengan natrium sulfat
untuk mendapatkan aldehid kembali dapat
anhidrous, larutan aldehid dalam eter
dilakukan dengan penambahan asam
dievaporasi. Residu yang diperoleh ditimbang
sebagaimana disajikan pada gambar 2.
dan dianalisis dengan kromatografi gas,
spektrometer IR, GC-MS.

Oksidasi Sinamaldehid NaHSO3 HCl


+ NaCl + H2O + SO2
Menggunakan H2Cr2O7
Asam dikromat merupakan oksidator
O HO SO 3Na O
dari golongan Cr(VI). Asam dikromat disintesis
dengan cara melarutkan kromium trioksida
Gambar 1. Reaksi isolasi sinamaldehid
(CrO3) di dalam H2O. Oksidasi sinamaldehid
dilakukan dengan mereaksikan sinamaldehid
Sinamaldehid yang dihasilkan diisolasi
dengan asam dikromat dengan bantuan katalis
dengan ekstraksi pelarut menggunakan pelarut
transfer fasa (KTF). Oksidasi sinamaldehid
eter, kemudian dicuci dengan akuades sampai
dilakukan pada kondisi temperatur kamar,
netral. Selanjutnya dikeringkan dengan natrium
menggunakan pelarut diklorometan, waktu
sulfat anhidrous. Pelarut eter dihilangkan
reaksi selama 6 jam dan perbandingan mol
menggunakan rotary evaporator. Sinamaldehid
sinamaldehid dengan asam dikromat adalah 2:5.
yang diperoleh dengan rendemen 82%.
Menggunakan KMnO4 Elusidasi struktur sinamaldehid dilakukan
Ke dalam labu leher tiga 500 mL dengan menggunakan kromatografi gas-
dimasukkan 2,64 gram sinamaldehid (0,02 mol); spektroskopi massa dan Spektrofotometer infra
Na2CO3 1,5 gram; 0,1 gram KTF Tween 20, 100 merah. Dari data kromatografi gas- spektroskopi
mL air dan 100 mL diklorometan. Sambil diaduk massa diperoleh bahwa kemurnian sinamaldehid
ditambahkan 7,9 gram kristal KMnO4 (0,05 mol) hasil isolasi sebesar 99,8723 %, spektra massa

399
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

+
diperoleh M : 132 dengan pola fragmentasi Tahap 1: Pembentukan ester kromat
pokok m/z : 131, 103, 77, 51 dan 29 (gambar 2)
sementara hasil analisa dengan spektrofotometri
IR didapatkan spektrum pada gambar 3.
-1
Dari spektrum tersebut terlihat pita 1676,0 cm O O O
yang menunjukkan adanya serapan gugus 2 C + H O Cr O Cr O H
karbonil (-C=O). Menurunnya harga frekuensi CH H
C O O
vibrasi rentangan gugus karbonil dibandingkan H

dengan harga normal karena gugus karbonil sinamaldehid asam dikromat

tersebut terkonjugasi dengan ikatan rangkap.


Adanya ikatan –C=C- ditunjukkan dengan OH O O OH

-1
serapan pada 1604 cm yang diperkuat dengan C O Cr O Cr O C
HC CH
-1
adanya pita dekat 3028 cm hasil dari serapan C
H
H O O H C
H
=C-H. Adanya cincin aromatis ditunjukkan ester kromat
-1
dengan serapan pada daerah 1575 cm .Gugus -
C-H aldehid ditunjukkan serapan pada daerah
-1 -1
2813,9 cm dan 2742,6 cm .

Gambar 3. Spektra Infra Merah Sinamaldehid


Tahap 2: Ester ini kemudian mengalami reaksi
Oksidasi Sinamaldehid Menggunakan Asam
eliminasi dengan melepaskan proton
Dikromat

400
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

OH O O OH -1
terdapat puncak 3433,29 cm yang
C O Cr O Cr O C
HC CH
menunjukkan telah ada gugus O–H dan puncak
C H O O H C
H H 1180,44 yang merupakan gugus C-O dari asam
karboksilat. Kedua puncak tersebut
menunjukkan bahwa telah terbentuk asam
O
O O
sinamat. Puncak 1689,64 menunjukkan gugus
-1
2
CH
C
OH
+ Cr O Cr C=O, puncak 1604,77 cm merupakan gugus
HO OH
C
H C=C aromatik yang terkonjugasi dengan alkena
asam sinamat Cr (IV) dan diperkuat dengan adanya puncak 3070,68
-1
cm yang merupakan =C–H.
Gambar 4. Mekanisme reaksi oksidasi
sinamaldehid menggunakan asam dikromat Oksidasi Sinamaldehid Menggunakan Kalium
Reaksi oksidasi senyawa sinamaldehid Permanganat
menggunakan asam dikromat dapat berlangsung Mekanisme reaksi oksidasi senyawa
-
melalui pembentukan ester kromat. Ester ini sinamaldehid menggunakan oksidator MnO4
kemudian mengalami reaksi eliminasi dengan dapat ditampilkan pada gambar 6.
melepaskan proton secara intramolekuler Produk yang dihasilkan adalah asam
(gambar 4). sinamat berupa padatan putih, dengan titik leleh
o
Produk oksidasi senyawa sinamaldehid 120 - 125 C dan rendemennya sebesar 41,99
menggunakan asam dikromat berupa padatan %. Asam sinamat dianalisis dengan
o 0
berwarna putih dan titik leleh 119 C – 125 C. spektrofotometer FTIR menghasilkan spektrum
Produk yang diperoleh mempunyai rendemen seperti yang tercantum pada gambar 7.
42,62%. Hasil analisis produk reaksi oksidasi Hasil uji dengan FTIR menunjukkan
-1
sinamaldehid dengan spektrofotometer FTIR terdapat puncak 1689,64 cm menunjukkan
-1
pada kemudian dibandingkan dengan spektra gugus C=O, puncak 3433,29 cm yang
FTIR senyawa sinamaldehid seperti tercantum menunjukkan telah ada vibrasi ulur O-H, dan
-1
puncak 1180,44 cm yang merupakan vibrasi
pada gambar 5.
ulur C-O dari asam karboksilat. Puncak-puncak

serapan tersebut menunjukkan bahwa telah


-1
terbentuk asam sinamat. Puncak 1604,77 cm
Gambar 5. Spektra FTIR senyawa asam sinamat merupakan gugus C=C aromatik yang
hasil oksidasi dengan asam dikromat terkonjugasi dengan alkena, diperkuat dengan
-1
adanya puncak 3070,68 cm yang merupakan
=C–H.
Perbedaan yang mendasar dari spektra
FTIR asam sinamat dengan sinamaldehid
adalah pada spektra FTIR asam sinamat

401
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

Gambar 6. Reaksi Oksidasi Sinamaldehid dengan Ion Permanganat

Gambar 7. Spektrum FTIR Asam Sinamat hasil oksidasi dengan KMnO4

402
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

PENUTUP Venom Induced Hemorrhage, Bioorg. Med.


Kesimpulan Chem.Lett.
1. Hasil isolasi Sinamaldehid berupa cairan Ekmekcioglu, C., Feyertag, J., Marktl, W., 1998,
berwarna kekuningan dengan rendemen Cinnamic Acid Inhibits Proliferation and
57%, kemurnian 99,8723 %. Modulates Brush Border Membrane
2. Oksidasi sinamaldehid dilakukan Enzyme Activities in Caco-2 Cells, Cancer
menggunakan oksidator asam dikromat Letters, 128, 137-144.
diperoleh hasil asam sinamat berupa padatan Guenther, E., 1990, The Essential Oils (
o o
putih dengan titik lebur 119 C-125 C diterjemahkan oleh Ketaren, S.,), Minyak
rendemen 42,62%. Atsiri, jilid IV A, Penerbit Universitas
3. Oksidasi sinamaldehid dilakukan Indonesia, Jakarta.
menggunakan oksidator kalium permanganat Hanefeld, M., 2007, Cardiovascular benefit and
diperoleh hasil asam sinamat asam sinamat Safety Profile of Acarbose Therapy in
berupa padatan putih, dengan titik leleh 120- Prediabetes and Established Type 2
o
125 C rendemen 41,99 %. Diabetes, Cardiovasc Diabetol 6:20
4. Rendemen asam sinamat hasil oksidasi Jayaprakasha, G.K., Rao, L. J., Sakariah, K. K.
dengan kalium permanganat lebih rendah 2002, Chemical Composition of the Volatile
karena adanya padatan MnO2 yang Oil from the Fruits of Cinnamomum
menyulitkan pemisahan dengan asam zeylanicum Blume. Flav. Frag. J. 990-993
sinamat. Jose, T. P., Nandibewoor, S. T., and Tuwar, S.
M., 2004, Mechanism of Oxidation of L-
Saran Histidine by Heptavalent Manganese in
Diperlukan pengelolaan dan konservasi
Alkaline Medium, E-Journal of Chemistry,
ekosistem padang lamun di perairan Teluk
Ambon Dalam, dengan mengurangi laju Vol. 2, No. 6, 75-85
sedimentasi akibat aktivitas pembukaan lahan Letizia, C.S., Cocchiara, J., Lapczynski, A.,
daratan yang dapat menyebabkan perubahan Lalko, J., Api, A.M., 2005, Fragrance
karaktetistik fisik sedimen dan tingkat kekeruhan Material Review on Cinnamic Acid, Food
yang tinggi sebagai penyebab menurunnya and Chemical Toxicology, 43, 925-943.
produktivitas dan luasan padang lamun. Karagusheva, M., 2007, Research of
Sunscreens with X-Ray Diffraction and UV-
UCAPAN TERIMA KASIH
Spectroscopy, Thesis, Saratov State
DP2M Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi,
University, 5, 24-25
Kementerian Pendidikan Nasional atas
pembiayaan penelitian melalui Hibah Penelitian Mallavarapu, G. R., Ramesh, S.
Strategis Nasional 2010. Chandrasekhara, R. S., Rajeswara Rao, B.
R., Kaul, P. N., Battacharya, A. K, 1995,
DAFTAR PUSTAKA Investigation of the Essential oil of
Cinnamon Leaf Grown at Bangalore and
Adisakwattana S., Sookkongwaree, K., Hyderabad. Flav. Frag. J.. 10; 239-242.
Roengsumran, S., Petsom, A., Meyer, B.N., Ferigni, N. R., Putnam, J .E., Ja
Ngamrojnavanich, N., Chavasiri, W., Cobsen, L. B., Nichols, D. E., Mc Laughlin,
Deesamer, S., Yibchok-anun, S., 2007, J .L.; 1982, Brine Shrimp, A Conventient
Structure-Activity Relationships of trans- General Bioassay for Active Plant
Cinnamic Acid Derivates on Alpha Constituen, Planta Medika.
Glukosidase Inhibition, Bioorg. Med. Ngadiwiyana, 2004, Pemanjangan Sistem
Chem.Lett., 14, 2893-2896 Terkonjugasi Sinamaldehid Dan Uji
Aung, H.T., Furukawa, T., Nikai, T., Niwa, M., Aktivitas Sebagai Bahan Aktif Tabir Surya,
Takaya, Y., 2011 (article in press), Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi vol VII,
Contribution of Cinnamic Acid Analogues in No.1 Hal 24-29.
Rosmarinic Acid to Inhibition of Snake

403
N.A. Prasetyo, Ngadiwiyana, Ismiyarto, Purbowatiningrum / Bimafika, 2012, 4, 398-404

Prasetya, N.B.A, Ngadiwiyana, 2006, Identifikasi


Senyawa Penyusun Minyak Kayu Manis Ruhoff, J. R., 2003, Oxidation Reagent from
(Cinnamomun cassia) Menggunakan GC- Across Organics, Coll. Vol. 7, 397
MS., Jurnal Sains dan Matematika, Vol Tawata, S., Taira, S., Kobamoto, N., Zhu, J.,
(14), No.2. Ishihara, M., Toyama, S., 1996, Synthesis
Qian, Y., Zhang, H.J., Zhang, H., Xu, C., Zhao, and Antifungal Activity of Cinnamic Acid
J., Zhu, H.L., 2010, Synthesis, Molecular Esters, Biosci. Biotechnol. Biochem., 60,
Modelling, and Biological Evaluation of 909–910.
Cinnamic Acid Metronidazole Ester Wahyuningsih, T. D., Tahir, I., Noegrohati, S.,
Derivatives as Novel Anticancer Agents, dan Raharjo, T. J., 2000, Sintesis Turunan
Bioorg. Med. Chem.Lett., 18, 4991-4996. Alkil Sinamat Tersubstitusi; Senyawa
Ramanan, P.N., Rao, M.N., 1987, Antimicrobial Penyerap Sinar Uv dari Bahan Minyak
Activity of Cinnamic Acid Derivates, Ind. J. Fusel dan Beberapa Macam Minyak Atsiri,
Exp. Biol., 25, 42–43. Laporan Penelitian Hibah Bersaing VIII/2
Rizal, M., dan Djazuli, M., 2006, Strategi Perguruan Tinggi Tahun Ajaran 2000, hlm
Pengembangan Minyak Atsiri Indonesia, 9-13Azkab, M.H. 1999. Pedoman
Warta Penelitian dan Pengembangan Inventarisasi Lamun. Oseana. Vol. XXIV.
Pertanian, Vol. 28, No. 5, hlm 13-14 (1): 1-16. Jakarta.

404

Anda mungkin juga menyukai