Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa kita perlu melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan jelaskan tahapannya?

Jawab:

Analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan
pelatihan, merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh
gambaran tentang materi, alokasi waktu, dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan
dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta. Dengan analisis ini
akan jelas pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga dimasa
yang akan datang dan jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
pengembangan karirnya.
Tahapan analisis kebutuhan diklat:
a. Merancang analisa kebutuhan diklat baik itu yang berupa macana ataupun hal lain yang
sekiranya sesuai dengan kebutuhan diklat.
b. Menyusun berbagai instrument yang sekiranya dibutuhkan dalam pelatihan tersebut
c. Mengumpulkan dan menganalisa data yang berkaitan dengan pelatihan untuk keperluan
pengkajian. Pastikan bahwa dalam pelaksanaan ini anda tetap menggunakan metode dan
tehnik yang tepat.
d. Menyusun laporn kegiatan pelaihan juga merupakan ujuan dari analisa kebutuhan
pelatihan ini.

2. Perlukah pelatihan dirancang menggunakan pendekatan andragogy? Mengapa dan jelaskan.


Sebutkan dan jelaskan 3 jenis metode pembelajaran andragogy
Jawab: Karena dalam penyelenggaraan kegiatan Diklat yang menjadi peserta diklat adalah
orang dewasa yang telah memiliki karakteristik sendiri, maka para pengelola diklat perlu
memiliki kompetensi dalam hal konsep dasar, agar dapat menerapkan pola pendidikan
bernuansa pendidikan bagi orang dewasa dalam pelaksanaan diklat.
3 jenis metode pembelajaran andragogy
a. Active Learning. Pada saat memberikan pembelajaran ke setiap individu atau kelompok,
diperlukan adanya komunikasi dua arah antara fasilitator pelatihan dengan peserta
pelatihan. Peserta akan meningkatkan daya belajar mereka ketika dilibatkan secara aktif
dalam pelatihan
b. Overlearning yaitu pengulasan kembali terhadap materi yang telah disampaikan. Fasilitator
pelatihan harus melakukan penguasaan materi yang telah disampaikan secara berkala setiap
menyelesaikan suatu pembahasan. Hal ini akan meningkatkan daya serap dan daya ingat
peserta pelatihan terhadap materi yang telah disampaikan.
c. Transfer of Learning yaitu pemberian informasi yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi
sehari – hari, sehingga konsep yang diberikan dapat diaplikasikan dengan mudah.

3. Sebutkan dan jelaskan konsep transfer of training dan berikan satu contoh rill penerapan
konsep tersebut
Jawab: Transfer of training merupakan aplikasi yang efektif dan berkelanjutan yang bagian dari
dilatih oleh pelatih untuk keterampilan pekerjaan dan latihan.
a. Teori Ilmu Jiwa Asosiasi
Teori ilmu jiwa asosiasi disebut juga teori Sarbond (stimulus, respons,
dan bond). Stimulus berarti rangsangan, respon berarti tanggapan, dan bon berarti
dihubungkan. Dalam praktik kehidupan sehari-hari pola seperti itu banyak terjadi.
Seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan karena adanya suatu tanda. Misalnya:
para siswa di sekolah disaat mendengarkan lonceng, maka mereka pun berkumpul atau
masuk kelas. Tentara/Polisi akan melakukan suatu gerakan karena adanya aba-aba dari
komandannya
4. Apa yang dimaksud denga evaluasi tingkat 3 dan 4, perlukah hal tersebut dilaksanakan dalam
pelatihan? Berikan contoh ril (sampel) dari masing-masing evaluasi tersebut.
Jawab:
 Evaluasi tingkat 3 adalah Tingkah Laku/ Behavior Evaluation Pada level ketiga penilaian
terhadap perilaku (behaviour) yakni apakah para peserta diklat terjadi perubahan perilaku
dalam bekerja setelah melaksanakan pelatihan. untuk mengukur perubahan apa saja yang
terjadi pada perilaku kerja seseorang sebagai akibat dari keikutsertaannya dalam sebuah
pelatihan
 Evaluasi tingkat 4 Transfer Keterampilan/ Result Evaluation Mengukur dampak perubahan
kinerja peserta pelatihan yang ditunjukkan pada lembaga tempat kerja baik peningkatan
produktivitas, prestasi, dan sebagainya. Evaluasi ini merupakan tahapan untuk mengetahui
dampak atau hasil apa yang didapatkan oleh organisasi berkaitan dengan keikutsertaan
peserta dalam pelatihan.

5. Jelaskan bagaimana pelatihan yang saudara laksanakan dapat dikategorikan sebagai pelatihan
yang efektif secara internal dan efektif secara eksternal

Anda mungkin juga menyukai