Anda di halaman 1dari 204

DOKUMEN LELANG

Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

BAB I - SYARAT UMUM

PASAL 1 : NAMA PROYEK, JENIS DAN TEMPAT PEKERJAAN

1. Nama Proyek : Pembangunan Mess Facility dan Extend


Office Warehouse UT Tabang

2. Tempat Pekerjaan : Tabang Area KM 23 - Tabang


.

PASAL 2 : ISTILAH-ISTILAH

a. Pemberi Tugas:
Pihak Pertama yang tercantum dalam Surat
Perjanjian Pemborongan, dalam hal ini adalah :

PT. UNITED TRACTORS, tbk


b. Direksi :
Pemberi Tugas atau wakilnya atau pihak ketiga
yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk
melaksanakan pengawasan menyeluruh terhadap
jalannya pekerjaan dengan wewenang seperti yang
tercantum dalam dokumen kontrak.

c. Perencana :
Adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan.

d. Kontraktor/Pemborong
Adalah pihak yang diserahi tugas melaksanakan
pekerjaan pembangunan.

e. Sub Kontraktor
Adalah orang atau badan yang mengadakan
kontrak langsung dengan Kontraktor, untuk
menyelesaikan sebagian dari pekerjaan atas nama
Kontraktor.

f. Dokumen Pelelangan, yaitu meliputi :

1. Undangan lelang
2. Seluruh gambar - gambar rencana
pelaksanaan
3. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

Halaman 1
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

4. Berita Acara Penjelasan berikut semua


Addenda yang dikeluarkan oleh PemberiTugas

g. Berita Acara Penjelasan :


Adalah Berita Acara hasil rapat pemberian
penjelasan yang diadakan sebelum hari pelelangan
berikut Addenda.

h. Addenda :
Adalah semua pemberitahuan tertulis yang
merubah atau memperjelas maksud Dokumen
Pelelangan, termasuk gambar- gambar dan RKS
dengan cara penambahan, penjelasan, perbaikan
atau-pun melengkapi.

i. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran :

Adalah Berita Acara yang dibuat oleh Panitia


Pelelangan, yang menyatakan hasil pembukaan
surat - surat penawaran berikut keterangan
keterangannya.

j. Dokumen Surat Perjanjian Pemborongan, meliputi :

1. Surat Perintah Kerja ( SPK )


2. Surat Perjanjian Pemborongan
3. Rencana Kerja dan Syarat- syarat ( RKS )
4. Seluruh gambar-gambar
5. Berita Acara Penjelasan berikut semua
Addenda yang dikeluarkan Pemberi Tugas.
6. Surat Penawaran lengkap serta lampiran –
lampirannya
7. Jadwal pelaksanaan.
8. Dokumen-dokumen penting lainnya ( misalnya :
Surat jaminan pelaksanaan, dll).

Semua ini merupakan kesatuan yang tidak dapat


dipisah- pisahkan. Untuk selanjutnya Dokumen

Halaman 2
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Surat Perjanjian Pemborongan ini disebut pula


"Kontrak".

k. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pelaksanaan Untuk Pengajuan Pembayaran


Angsuran :
Adalah Berita Acara yang dibuat oleh Direksi untuk
keperluan penagihan pembayaran termyn yang
menunjukkan tentang kemajuan pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh Kontraktor.

l. Berita Acara Penyerahan Pertama :


Adalah Berita Acara yang di- buat oleh Direksi dan
Kontraktor dalam rangka serah terima pekerjaan
yang pertama yang menyatakan seluruh pekerjaan
telah selesai 100% sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam "Kontrak".

m. Masa Pemeliharaan :
Adalah waktu antara Berita acara Penyerahan
Pertama sampai dengan Berita acara Penyerahan
Kedua. Dalam waktu tersebut Kontraktor berke-
wajiban melaksanakan pekerjaan penyempurna-
an perbaikan atas kerusakan yang timbul pada
waktu tersebut.

n. Berita acara Penyerahan Kedua :


Adalah Berita Acara yang dibuat oleh Direksi dan
kontraktor dalam rangka serah terima pekerjaan
yang kedua.

o. Panitia Arbitrase :
Adalah panitia yang dibentuk oleh Pemberi Tugas,
dan Kontraktor untuk menyelesaikan perselisihan
yang tidak bisa diselesaikan secara musyawarah
oleh pihak satu dan pihak kedua.

Halaman 3
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 3 : PENGAMBILAN DOKUMEN PELELANGAN

Pemborong yang diundang dapat memperoleh dokumen pelelangan pada :

hari/tanggal : Senin , 28 Mei 2018


jam : 14.00 WIB - Selesai
tempat : Head Office UT PPI Cakung

PASAL 4 : PEMBERIAN PENJELASAN ( AANWIJZING ) DAN PENINJAUAN


LAPANGAN

a. Agar peserta pelelangan mempunyai pengertian yang sama mengenai


pekerjaan yang dilelangkan dan semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pelelangan, maka panitia pelelangan akan memberi kan penjelasan
( aanwijzing ) pada :

hari/tanggal : Senin, 28 Mei 2018


Jam : 14.00 WIB - Selesai
tempat : Head Office UT PPI Cakung

kemudian dilanjutkan peninjauan dilapangan.


( Sesuai kesepakan hasil Aanwijzing )

b. Semua peserta pelelangan harus hadir dalam acara pemberian penjelasan


tersebut, guna menerima penjelasan-penjelasan mengenai Dokumen
Pelelangan, prosedur pelelangan, penjelasan - penjelasan
tambahan,koreksi-koreksi serta segala sesuatu yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan.

c. Disamping penjelasan dan peninjauan tersebut diatas, setiap peserta lelang


diharuskan mengadakan peninjauan dan pemeriksaan sendiri terhadap
tempat pekerjaan dan daerah sekitarnya, guna mengetahui secara pasti
tentang kondisi dan sifat-sifat pekerjaan, sarana-sarana ke tempat pekerjaan,
akomodasi dan transport yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan.
Peserta lelang harus berusaha untuk mendapatkan keterangan - keterangan
yang diperlukan mengenai risiko, hal-hal tak terduga dan keadaan-keadaan
lainnya yang mempunyai pengaruh terhadap peng- ajuan penawaran.

d. Dalam penawaran ini tidak diadakan koreksi perhitungan kembali atas jumlah
satuan yang diajukan peserta lelang, perhitungan harga satuan, kesalahan
penjumlahan ataupun ketidak tahuan peserta lelang mengenai kondisi tempat
pekerjaan. Hal ini menjadi risiko dan tanggung jawab peserta lelang.

Halaman 4
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

e. Harga penawaran yang diajukan harus sudah mencakup segala biaya yang
akan dikeluarkan, termasuk keuntungan, biaya tak terduga, Asuransi, Pajak
Pertambahan Nilai ( PPN ) Bea Meterai, Pajak Penghasilan serta dibulatkan
kebawah sampai ribuan rupiah ( Lumpsum fixed price ).

f. Semua perubahan dalam acara pemberian penjelasan akan dimuat dalam


Berita acara Pemberian Penjelasan yang ditanda tangani oleh Panitia Pelela
ngan dan 2 (dua) orang wakil dari peserta, untuk kemudian diserahkan kepada
masing-masing peserta pada :

hari/tanggal : Senin, 28 Mei 2018


jam : 14.00 WIB - Selesai
tempat : Head Office UT PPI Cakung

g. Berita Acara Pemberian Penjelasan ini bersifat mengikat dan merupakan


bagian yang tak terpisahkan dari dokumen pelelangan.

h. Setiap penjelasan atau perubahan yang tidak dilakukan secara tertulis adalah
tidak sah dan tidak mengikat.

PASAL 5 : JAMINAN PENAWARAN

a. Peserta lelang harus menyerahkan jaminan penawaran yang berupa surat


jaminan dari Bank Pemerintah , yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
sebesar 1% ( satu ) persen dari Nilai Project .

Pada bukti setor dijelaskan bahwa penyetoran tersebut sebagai jaminan


penawaran proyek : Pembangunan Office Facility UT Tabang

ditujukan kepada :

Panitia Pelelangan
Pekerjaan Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT
Tabang

dan berjangka waktu sekurang-kurangnya 1 bulan ( tiga puluh ) hari kalender


sejak tanggal penutupan penawaran, dengan kemungkinan dapat
diperpanjang apabila diperlukan.

b. Surat jaminan Penawaran yang asli harus diserahkan kepada Pemberi Tugas
sebelum menyerahkan Dokumen penawaran. Untuk hal ini Pemberi Tugas
akan memberikan tanda terima.

c. Bagi penawar yang tidak memenangkan pelelangan, Jaminan Penawaran


dikembalikan setelah pengumuman pemenang lelang.

Halaman 5
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

d. Bagi penawar yang memenangkan pelelangan, Jaminan Penawaran akan


dikembalikan setelah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% dari
nilai kontrak.

e. Apabila penawar yang memenangkan pelelangan tidak memulai pelaksanaan


pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan, maka Jaminan Penawarannya
akan menjadi milik Pemberi Tugas.

f. Apabila pelelangan dinyatakan batal, maka Jaminan Penawaran dikembalikan


kepada semua peserta lelang pada waktu diumumkan pembatalan.

PASAL 6 : PENGUNDURAN DIRI DAN SANKSINYA

a. Apabila peserta pelelangan mengundurkan diri sebelum memasukkan Dokumen


Penawaran, diharuskan memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas.
Jika ketentuan ini tidak diindahkan, maka akan berpengaruh terhadap konduite
yang bersangkutan.

b. Apabila penawar menarik diri setelah memasukkan penawarannya. Maka


Jaminan penawaran akan menjadi milik Pemberi Tugas.

PASAL 7 : SURAT PENAWARAN

a. Surat penawaran harus dibuat dalam bahasa Indonesia dalam rangkap 3 ( tiga)
pada kertas berkop perusahaan ( 1 asli + 2 copy ).
Surat penawaran harus ditanda tangani oleh Direktur/Pemimpin Perusahaan
dan dicap/di stempel perusahaan. Apabila Pemimpin perusahaan tidak dapat
menanda tangani sendiri surat penawaran tersebut, maka harus menunjuk
wakilnya dengan surat kuasa yang bermaterai Rp.6.000,-. Surat Kuasa tersebut
harus dilampirkan dalam surat Penawaran.
Surat Penawaran yang asli bermeterai Rp. 6.000,- bertanggal pada meterai
bersangkutan dan tidak boleh terdapat coretan-coretan / pengetikan
ulangan/hapusan-hapusan yang tidak diparaf, dan Surat Penawaran harga tidak
boleh difoto copy (harus asli dan tembusannya).

b. Lampiran-lampiran Surat Penawaran dibuat dalam rangkap 3 ( tiga ), yang terdiri


dari :

1. Rencana Anggaran Biaya dan perinciannya, diketik diatas kop


perusahaan.
2. Daftar Harga Satuan dan Upah Kerja, diketik diatas kertas kop
perusahaan.
3. Bagan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) yang
mencantumkan program pelaksanaan pekerjaan sampai selesai.
4. Daftar Pengerahan Personalia Inti, Nama & Curriculum Vitae.
5. Daftar Pengadaan Peralatan Pokok.

Halaman 6
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

6. Copy Surat Jaminan Penawaran.


7. Copy SIPP Kontraktor, Fiskal dan NPWP.
8. Copy Surat Lulus Prakualifikasi / Undangan Lelang.
9. Brosur / leaflet,dari bahan-bahan / peralatan yang diusulkan harus asli dan
ditandatangani serta dicap dengan stempel basah ( asli )
10. Surat dukungan , Surat keterangan Keaslian Barang , Surat keterangan
After sales yang dikeluarkan oleh Principle / Agent tunggal pemegang merk
dari setiap produk yang telah ditentukan didalam spesifikasi khusus.
11. Daftar Analisa Pekerjaan

c. Cara pengajuan Surat Penawaran

Asli dari surat penawaran dan lampiran-lampirannya harus menjadi satu berkas
( berkas kesatu ), demikian juga tembusannya masing-masing berupa berkas
kedua, ketiga dan seterusnya.
Seluruh berkas penawaran tersebut diatas dimasukkan dalam satu sampul
tertutup, serta dilak pada lima tempat ; pada sampul bagian depan ditulis :

Kepada Yth,
Panitia Pelelangan Pekerjaan
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang
d.a . Head Office UT PPI Cakung
_________________________________________
Up. Ibu Sara K. Loebis

Kecuali tulisan seperti tersebut diatas, tidak boleh ada tulisan dan/atau kata-kata
lain tertera pada sampul yang dapat menunjukkan indikasi / identitas peserta
pelelangan.

PASAL 8 : GUGURNYA PENAWARAN

Penawaran dinyatakan gugur atau batal apabila :


a. Dikirim oleh penawar yang tidak diundang.
b. Tidak memenuhi salah satu syarat pokok dibawah ini :

1. Jaminan Penawaran tidak memenuhi persyaratan pasal 5.


2. Penawar tidak mengikuti Pemberian Penjelasan (aanwijzing) dan
Peninjauan Lapangan.
3. Harga penawaran yang tertera dalam angka tidak sama dengan yang
tertera dalam huruf.

4. Harga yang tertera dalam surat Penawaran tidak sama dengan yang
tertera dalam rencana anggaran biaya.

Halaman 7
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

5. Lampiran Surat Penawaran tidak lengkap.

PASAL 9 : PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN

a. Pemasukan Surat Penawaran pada :

Hari/tanggal : Senin, 25 Juni 2018


Ditutup jam : 15.00 WIB
Tempat : Head Office UT PPI Cakung
Up. Panitia Pembangunan Mess Facility dan Extend Office
Warehouse UT Tabang.

Setelah saat itu tidak dapat lagi diterima Surat Penawaran, Surat Keterangan
Susulan perubahan, penjelasan secara lisan atau tertulis dan sebagainya dari
para peserta pelelangan.

PASAL 10 : KEPUTUSAN HASIL PELELANGAN

a. Hanya Penawaran yang sah dan memenuhi persyaratan yang akan dinilai
lebih lanjut oleh panitia.

b. Apabila harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan
mengenai harga satuan yang telah ditetapkan, serta telah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ada, maka Panitia menetapkan 2 (dua) peserta
calon pemenang yaitu yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

(1). Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.


(2). Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.

c. Keputusan mengenai hasil pelelangan dilakukan oleh Pemberi Tugas dan


keputusan ini tidak dapat diganggu gugat serta tidak diadakan surat menyurat.
Keputusan ini akan disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan
secara tertulis.

d. Surat keputusan ini berikut penetapan pemenang pelelangan, Berita acara


hasil Pelelangan, berita acara Pembukaan Surat Penawaran, berita acara
Pemberian Penjelasan serta dokumen Pelelangan lainnya merupakan dasar
dari perjanjian Pemborongan yang akan diadakan.

e. Bea Meterai dan semua biaya-biaya yang diperlukan untuk Dokumen Kontrak
menjadi beban Kontraktor.

Halaman 8
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 11 : PERSETUJUAN KONTRAK DAN PEMILIHAN DOMISILI

a. Bila penawarannya disetujui, Kontraktor harus bersedia menanda tangani


suatu persetujuan Kontrak ( yang disiapkan dan dibuat oleh Pemberi Tugas )
sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, dan dalam jangka waktu ..........
(....................) hari sesudah Keputusan Hasil Pelelangan. Persetujuan kontrak
ini disebut Surat Perjanjian Pemborongan.

b. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hal-hal pelaksanaan pekerjaan yang


tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka ditempuh cara arbitrase
yang lazim berlaku.

Jika hal inipun tidak mendapatkan hasil, untuk penyelesaiannya terletak pada
keputusan pengadilan, sesuai dengan prosedur Dewan Teknik Pembangunan
Indonesia. Dalam hal ini kedua belah pihak akan memilih tempat tinggal yang
tetap ( domisili ) dalam Perjanjian Pemborongan pada Kantor Pengadilan
Negeri .......................

BAB II - SYARAT ADMINISTRATIF

Halaman 9
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 12 : JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Seluruh pekerjaan yang termasuk dalam kontrak, harus selesai dan diserahkan
untuk pertama kalinya (penyerahan pertama) dengan memuaskan
selambat- lambatnya dalam waktu yang sesuai dengan hari kalender, terhitung
semenjak Surat Perintah Kerja ditanda tangani.

PASAL 13 : PERMULAAN PEKERJAAN

Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak tanggal Surat Perintah Kerja ( SPK )


Kontraktor harus sudah memulai pekerjaan dalam arti kata yang nyata, dan harus
berjalan secara tetap pada hari-hari kerja dengan kecepatan yang layak.

PASAL 14 : JAMINAN UANG MUKA

a. Pemenang Pelelangan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan dapat


mengajukan permintaan uang muka maksimal .. % ( .............. ) dari nilai
kontrak, dimana sebelum pembayaran uang muka diberikan, Kontraktor harus
menyerahkan jaminan dari Bank ................. Besarnya Jaminan uang muka
minimal harus sama dengan uang muka yang diajukan.

b. Jaminan uang muka harus mempunyai masa berlaku sampai dengan


selesainya pekerjaan sesuai kontrak, dan harus dapat diperpanjang apabila
diperlukan.

c. Jaminan uang muka menjadi milik Pemberi Tugas, dengan memperhitungkan


prestasi pekerjaan yang telah dihasilkan oleh Kontraktor apabila :

1. Kontraktor tidak mengembalikan uang muka dalam waktu yang telah


ditetapkan.

2. Kontraktor mengundurkan diri setelah menanda tangani Kontrak.

d. Jaminan uang muka dikembalikan kepada Kontraktor setelah kontraktor


melunasi uang muka yang telah diterima.

Halaman 10
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 15 : JAMINAN PELAKSANAAN

a. Pemenang pelelangan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan sebelum


menanda tangani kontrak harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan berupa
Surat jaminan bank Pemerintah atau Bank / Lembaga Keuangan lain yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sebesar ..% (....) persen dari nilai kontrak,
dibulatkan ke atas sampai dengan ribuan rupiah.

b. Setelah Jaminan Pelaksanaan diterima, dan Kontrak ditanda tangani maka


Jaminan Penawaran Kontraktor yang bersangkutan segera dikembalikan.

c. Jaminan Pelaksanaan harus mempunyai masa berlaku sampai dengan


selesainya pekerjaan sesuai kontrak (penyerahan pertama), dan harus dapat
diperpanjang apabila diperlukan.

d. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Pemberi Tugas dengan


memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah dihasilkan oleh Kontraktor
apabila :

1. Kontraktor tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu yang telah


ditetapkan.
2. Kontraktor mengundurkan diri setelah menanda tangani kontrak.

e. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Kontraktor setelah pekerjaan


selesai sesuai dengan kontrak.

PASAL 16 : PERJANJIAN KONTRAK, PERSELISIHAN DAN PEMILIHAN DOMISILI

a. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, akan dibuat surat perjanjian pemborongan


sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan antara pemberi tugas dan
Kontraktor.

b. Bilamana terjadi perselisihan diantara Pemberi tugas dan Kontraktor, pada


dasarnya diselesaikan dengan cara musyawarah.

c. Bilamana penyelesaian secara musyawarah tersebut diatas tidak tercapai,


penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada Panitia Arbitrase.

d. Jika hal inipun tidak mendapatkan hasil, penyelesaian selanjutnya akan


melalui saluran hukum yang berlaku.

Halaman 11
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Dalam hal ini kedua belah pihak memilih tempat dan alamat yang tetap (domisili)
dalam Perjanjian Pemborongan, pada Kantor Pengadilan Negeri .................

PASAL 17 : SIFAT KONTRAK

Kontrak bersifat rahasia. Kontraktor harus menjaga sedemikian rupa sehingga


detail-detail dari kontrak hanya dipakai sebagai informasi bagi Kontraktor sendiri, dan
tidak boleh disiarkan atau disebar luaskan secara sebagian pekerjaan maupun
keseluruhannya, tanpa izin tertulis dari Pemberi tugas.

PASAL 18 : PEMUTUSAN KONTRAK

a. Pemutusan Kontrak dapat terjadi apabila :

1. diputuskan oleh Pemberi Tugas


2. diputuskan oleh Kontraktor
3. diputuskan oleh Pemberi Tugas dan Kontraktor

b. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh Pemberi Tugas jika Kontraktor lalai
atau melanggar persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati bersama,
setelah mendapat peringatan tertulis dari pemberi Tugas 3 ( tiga ) kali
berturut-turut dengan selang waktu masing-masing 2 (dua) minggu.
Pemutusan kontrak dapat dilakukan 2 ( dua ) minggu setelah peringatan
ketiga dikeluarkan.

c. Pemutusan Kontrak dilakukan atas persetujuan bersama antara Pemberi


tugas dan Kontraktor, dapat terjadi bila pekerjaan terpaksa harus dihentikan
disebabkan oleh keadaan memaksa ( force majeure ).

d. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak, maka nilai pekerjaan Kontraktor yang
dapat diperhitungkan hanya sampai tahap pekerjaan yang telah dikerjakan
dan telah diterima oleh Direksi yang dinyatakan dalam suatu berita acara.

e. Kecuali pemutusan kontrak atas persetujuan ber- sama ( butir c ), maka jika
terjadi pemutusan kontrak, Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Pemberi
Tugas.

Halaman 12
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 19 : IZIN-IZIN

a. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) yang ada sangkut pautnya


dengan gedung oleh Pemberi Tugas.

b. Biaya izin ditanggung oleh Pemberi Tugas.

c. Surat rekomendasi dari masing-masing instansi yang berhubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor.

PASAL 20 : KETENTUAN LAIN

a. Kontraktor harus bertindak sesuai dengan setiap hukum atau


peraturan-peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh penguasa setempat.

b. Semua surat-surat keterangan yang berkenaan dengan pelaksanaan


pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas sebelum
penyerahan kedua.

c. Kontraktor harus menjamin bahwa Pemberi Tugas bebas dari segala macam
tuntutan atas pelanggaran sesuai hak patent, design, cap dagang atau
hak-hak yang dilindungi lainnya, mengenai peralatan atau bahan-bahan yang
digunakan untuk keperluan pekerjaan.

d. Semua biaya administrasi dan meterai sebelum dan sesudahnya Perjanjian


Pemborongan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

e. Demi kesempurnaan pekerjaan, Kontraktor wajib ( tanpa tambahan biaya )


mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan, walaupun satu sama lain
tidak disebutkan dengan jelas dalam RKS ini, dengan persetujuan Direksi.

f. Bila diperlukan kerja lembur Kontraktor harus mengajukan permohonan izin


tertulis kepada Pemberi tugas / Direksi Lapangan, apabila hasil kemajuan
pekerjaan tidak sesuai ( terlambat ) dengan jadwal kemajuan pekerjaan yang

Halaman 13
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

telah disetujui bersama, agar keterlambatan pekerjaan dapat dikejar.


Pelaksanaan kerja lembur sesuai dengan pasal 36.

Jika Kontraktor tidak melakukan kerja lembur dengan sungguh-sungguh,


maka Kontraktor dikenakan denda kelalaian sesuai pasal 27.b.

Jika satu (1) bulan setelah diperintahkannya kerja lembur, dimana hasil
pekerjaan belum dapat mencapai seperti yang dijadwalkan dalam jadwal
kemajuan pekerjaan yang telah disetujui bersama, maka Kontraktor
dikenakan denda keterlambatan sesuai pasal 27.c.

Kepada Kontraktor dapat langsung dikenakan denda keterlambatan sesuai


dengan pasal 27.c., jika ternyata hasil kerja masih tidak menunjukkan
kemajuan yang memuaskan dan bila batas denda keterlambatan telah
dicapai maka Direksi atas persetujuan pemberi tugas dapat memutuskan
kontrak sesuai pasal 18.

g. Para pekerja dari Kontraktor tidak diperlukan untuk menginap di lokasi proyek.

PASAL 21 : KENAIKAN HARGA

a. Semua kenaikan harga bahan dan upah selama masa pembangunan menjadi
tanggungan Kontraktor sepenuhnya.
Dalam memasukkan harga penawaran, Kontraktor harus sudah
memperhitungkan kemungkinan ini. Kenaikan harga tidak boleh menjadikan
alasan untuk merendahkan kwalitas pekerjaan.
b. Kenaikan harga bahan-bahan dan upah yang terjadi akibat
tindakan/keputusan Pemerintah dibidang moneter yang menyangkut
langsung mengenai bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini diberikan, jika
ada keputusan tertulis dari Pemerintah / PU yang berlaku.

PASAL 22 : RISIKO DAN KEAMANAN

Halaman 14
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Segala risiko kebakaran, pencurian, dan lain-lain ditempat pekerjaan atas


segala bahan-bahan, alat dan lain - lain menjadi tanggungan Kontraktor
sepenuhnya.

b. Kontraktor harus mengadakan penjagaan, ditempat pekerjaan selama


pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

c. Kontraktor harus memperbaiki dan mengganti kerugian, apabila ternyata lalai


terhadap kewajiban tersebut diatas.

PASAL 23 : KEADAAN FORCE MAJEURE

a. Yang dimaksud dengan keadaan force majeure adalah suatu keadaan yang
dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat
diatasi baik oleh Kontraktor maupun Pemberi Tugas, karena diluar
kesanggupan /wewenangnya, seperti :

- Adanya bencana alam: gempa bumi, angin topan, banjir, epidemi


dan sebagainya.

- Adanya peristiwa-peristiwa pemogokan, larangan untuk bekerja,


perang, bloka de, pemberontakan revolusi, huru-hara atau gangguan
masyarakat lainnya.

b. Tiap peristiwa keadaan force majeure seperti tersebut, selambat-lambatnya 2


(dua) hari setelah peristiwa tersebut, Kontraktor harus melaporkan kepada
pemberi tugas.

c. Apabila akibat dari adanya keadaan force majeure pekerjaan terpaksa harus
dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi, maka kepada Kontraktor akan
dibayarkan harga sebesar prestasi pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah
diterima oleh Direksi yang dinyatakan dalam suatu berita acara.

Kontraktor tidak berhak mengajukan tuntutan- tuntutan lain misalnya ganti


rugi, dan sebagainya.

Halaman 15
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 24 : KELAMBATAN DAN PERPANJANGAN WAKTU

a. Jika terjadi kelambatan akibat dari suatu keadaan diluar kekuasaan


Kontraktor, maka waktu penyerahan dapat diusulkan untuk diperpanjang
melalui Direksi, misalnya : kelambatan akibat tindakan Pemberi Tugas/Direksi,
adanya pekerjaan tambah, keadaan force majeure, dan sebagainya.

b. Permohonan perpanjangan waktu harus diajukan secara tertulis oleh


Kontraktor, selambat- lambatnya 2 ( dua ) minggu sebelum masa
pelak- sanaan berakhir ( penyerahan pertama ).

PASAL 25 : PENUNDAAN PEKERJAAN

a. Bilamana diperlukan, dengan perintah tertulis dari Direksi dengan persetujuan


Pemberi Tugas/ Direksi, Kontraktor harus menunda pekerjaan baik secara
sebagian maupun keseluruhan pekerjaan untuk jangka waktu tertentu.
b. Pada peristiwa dihentikannya suatu bagian ataupun keseluruhan pekerjaan
oleh Direksi akibat kelalaian Kontraktor, tidak diberikan perpanjangan waktu.

PASAL 26 : PENYERAHAN PERTAMA PEKERJAAN

a. Penyerahan pertama pekerjaan harus dinyatakan secara tertulis oleh


Kontraktor kepada Pemberi Tugas melalui Direksi, dengan menyebutkan
tanggal penyerahan yang dikehendaki, selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu
sebelum tanggal yang dimaksud.

b. Direksi akan mengadakan pemeriksaan seksama dari keseluruhan pekerjaan,


termasuk hasil-hasil test yang disyaratkan dan pemberesan pekerjaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ini akan dibuatkan Berita Acara Penyerahan


Pertama.

PASAL 27 : DENDA DAN SANKSI

Halaman 16
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Bilamana jangka waktu penyerahan pertama dilampaui, maka Kontraktor


dikenakan denda yang besarnya 2 o/oo ( dua perseribu ) dari harga borongan
untuk setiap hari kelambatan, sampai jumlah maksimal 5 % ( lima perseratus )
dari seluruh nilai Kontrak.

b. Untuk setiap kelalaian dalam menepati peraturan yang telah ditentukan akan
diberi peringatan secara tertulis. Bilamana sampai peringatan kedua belum
dipenuhi, akan diberi peringatan ketiga dan seterusnya yang disertai dengan
denda yang besarnya 1 o/oo ( satu perseribu ) dari harga borongan untuk
setiap kali peringatan; dengan maksimum 5 % ( lima perseratus ) dari harga
borongan.

c. Bilamana kemajuan pekerjaan tidak sesuai (terlambat) dengan jadwal


kemajuan pekerjaan yang telah disetujui bersama, maka Kontraktor
dikenakan denda yang besarnya 2 o/oo (dua perseribu) dari harga borongan
untuk setiap hari keterlambatan, sampai jumlah maksimal 5 % (lima
perseratus) dari seluruh nilai kontrak. Pelaksanaan pendendaan sesuai
dengan pasal 20.f.

PASAL 28 : PEKERJAAN TAMBAH-KURANG

a. Pekerjaan tambah-kurang adalah bagian pekerjaan yang lain dari yang


dimaksudkan dalam Dokumen Kontrak berupa penambahan, pengurangan
atau peniadaan suatu bagian pekerjaan.

b. Suatu pekerjaan hanya dapat dianggap sebagai pekerjaan tambah - kurang,


apabila ada perintah / persetujuan tertulis dari Direksi atas persetujuan
Pemberi Tugas, dan Kontraktor wajib melaksanakannya sejauh
bagian-bagian pekerjaan yang ada hubungannya dengan ruang lingkup
kontrak.

c. Ketidak-lengkapan uraian jenis pekerjaan dalam surat penawaran tidak dapat


dianggap sebagai pekerjaan tambah-kurang, apabila jenis pekerjaann
tersebut telah disebutkan dalam Dokumen Kontrak atau salah satu bagian dari
padanya.

Halaman 17
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

d. Pekerjaan tambah-kurang dinilai atas dasar harga satuan bahan dan upah
yang tercantum dalam Kontrak. Dalam hal tiadanya jenis pekerjaan tersebut
dalam kontrak, maka harga satuannya dinilai berdasarkan permufakatan
antara Direksi dan Kontraktor, dengan keputusan terakhir berada dipihak
Direksi.

e. Pembayaran pekerjaan tambah - kurang dilakukan bersamaan dengan


penyerahan pertama seluruh pekerjaan.

PASAL 29 : MASA PEMELIHARAAN

a. Jangka waktu masa pemeliharaan adalah 6 ( Enam ) bulan, sejak tanggal


Berita Acara Penyerahan Pertama.
Kontraktor wajib menyelesaikan semua kekurangan-kekurangan akibat
kelalaian pelaksanaan, ataupun akibat penggunaan bahan-bahan yang
kurang sempurna, serta melakukan pemeliharaan terhadap hasil
pekerjaannya.

b. Pekerjaan penyempurnaan ini harus segera dikerjakan oleh Kontraktor pada


peringatan pertama dari Direksi.
Jika Kontraktor melalaikan peringatan ini, maka Direksi akan memerintahkan
untuk melakukan pekerjaan ini pada pihak lain atas biaya Kontraktor
sepenuhnya.

PASAL 30 : PENYERAHAN KEDUA PEKERJAAN

Bilamana semua pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, termasuk masa


pemeliharaan telah dilaksanakan secara memuaskan, dan Kontraktor telah

memenuhi semua kewajiban-kewajiban lainnya seperti tercantum dalam kontrak,


maka pekerjaan akan diserahkan untuk kedua kalinya.

PASAL 31 : PERATURAN PEMBAYARAN

Halaman 18
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Pembayaran bertahap akan dilaksanakan oleh pemberi Tugas kepada


Kontraktor seperti tersebut dalam Kontrak.

b. Pembayaran bertahap adalah berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah


selesai dikerjakan, yaitu berupa:

- bagian-bagian pekerjaan yang sudah selesai dan diterima baik oleh


Direksi.
- bahan-bahan yang sudah terpasang dan diterima baik oleh Direksi.

Bahan-bahan bangunan ( material onsite ) yang belum terpasang dan


peralatan tidak dapat dihitung sebagai prestasi.

c. Selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum waktu pembayaran tiba,


Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direksi dengan
tembusan kepemberi tugas / direksi, untuk dibuatkan Berita acara
Pemeriksaan kemajuan Pekerjaan secara terperinci.

Direksi berhak menolak atau menunda dikeluarkannya Berita Acara tersebut


diatas, apabila dalam pemeriksaan pekerjaan ternyata terdapat hal-hal yang
tidak benar, baik seluruh maupun sebagian pekerjaan dari permohonan Berita
acara tersebut antara lain :

- hasil pekerjaan Kontraktor tidak memuaskan.


- pekerjaan yang rusak tidak diperbaiki.
- adanya tuntutan-tuntutan dari pihak ketiga.
- adanya keragu-raguan bahwa pekerjaan selanjutnya dapat diselesaikan
dengan baik.

d. Dikeluarkannya Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan oleh Direksi,


tidak berarti selesainya tanggung jawab Kontraktor atas bagian pekerjaan
tersebut.

Halaman 19
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

e. Bilamana pembayaran kepada Kontraktor termasuk sejumlah pekerjaan yang


dilaksanakan oleh sub Kontraktor telah dilaksanakan, maka Pemberi Tugas
akan memberitahukan kepada Sub Kontraktor yang bersangkutan bahwa
pembayaran tersebut telah dilakukan, dan Kontraktor harus melaksanakan
pembayaran kepada Sub Kontraktor selambat- lambatnya 7 ( tujuh ) hari sejak
diterimanya pembayaran.

f. Sebelum mengeluarkan Berita acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan


berikutnya, Direksi berhak meminta kepada Kontraktor untuk membuktikan
bahwa setiap Sub Kontraktor telah dibayar sebagaimana mestinya.

BAB III - SYARAT TEKNIS UMUM

PASAL 32 : LINGKUP PEKERJAAN & URAIAN PEKERJAAN

Halaman 20
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi semua pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam


- Gambar-gambar Rencana Pelaksanaan
- Rencana Kerja & Syarat-syarat ( RKS )
- Surat perjanjian Pemborongan
- Berita Acara Penjelasan serta Answeijzing

Kekurang lengkapan salah satu unsur tersebut diatas tidak dapat


mengakibatkan berkurangnya lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh
Kontraktor.

b. Uraian Pekerjaan

Secara garis besar pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

- Pekerjaan pembangunan Mess & Kantin


- Pekerjaan Extend Office dan Warehouse
- Pekerjaan pembangunan Musholla dan Ruang Makan
- Pekerjaan pembangunan Infrastruktur & Entrance
- Pekerjaan pembangunan Utilities dan Water Treatment Plant

PASAL 33 : KETENTUAN-KETENTUAN UMUM

a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan benar, penuh tanggung


jawab dan penuh ketelitian sesuai dengan kontrak.
Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semua pekerjaan
sementara yang akan dilaksanakan, semuanya harus mendapat persetujuan
Direksi.

b. Disamping rencana kerja dan syarat-syarat, gambar-gambar pelaksanaan


serta penjelasan-penjelasan lain yang termasuk dalam Dokumen surat
Perjanjian Pemborongan, maka ketentuan- ketentuan umum yang berlaku
adalah :

- Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah R.I.


- Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik

Halaman 21
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Peraturan-peraturan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia


- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
- Peraturan AV 1941, untuk hal-hal dimana Departemen Pekerjaan Umum
atau dewan teknik Pembangunan Indonesia belum mengeluarkannya
- Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia (PUBB)
- Peraturan Muatan Indonesia 1970
- Pedoman Plumbing Indonesia 1979
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961
- A.V.E. dan peraturan perusahaan listrik negara yang berlaku
- Peraturan Cat Indonesia
- Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja (Departemen Tenaga
Kerja)
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta yang
bersangkutan dengan pelaksanaan pembangunan
- Lain-lain syarat umum yang berhubungan dengan pembangunan yang
berlaku di Indonesia.

PASAL 34 : GAMBAR-GAMBAR KERJA

a. Segera setelah penanda tanganan Kontrak, Kontraktor harus membuat dan


menyiapkan gambar- gambar kerja ( Shop Drawings ) yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

Semua gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor harus mendapat


persetujuan dari Direksi dan harus disiapkan sesuai dengan syarat-syarat dan
spesifikasi yang dijelaskan selanjutnya. Persetujuan akan hal-hal tersebut
diatas, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya akan
kebenaran dari rancangan dan gambar-gambar yang disiapkannya itu dan
kewajibannya untuk mematuhi persyaratan - persyaratan pekerjaan teknis
seperti yang disebutkan dalam Dokumen Kontrak.

b. Segera setelah gambar-gambar kerja disetujui oleh Direksi, Kontraktor harus


segera menyediakan 3 ( tiga ) set gambar-gambar kerja yaitu untuk Pemberi
Tugas/Direksi sebanyak 2 ( dua ) set dan 1 ( satu ) set harus selalu berada
dilapangan, dalam keadaan terawat baik dan setiap saat dapat diperiksa oleh
Direksi.

Halaman 22
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 35 : RENCANA KERJA

a. Selambat-lambatnya 7 ( tujuh ) hari sejak tanggal Surat Keputusan Pemberian


Pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuannya :

- Suatu rencana kerja atau jadwal waktu pelaksanaan yang lengkap dan
dimaksud dalam dokumen Kontrak.

- Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalia yang akan


melaksanakan pekerjaan.

- Jadwal pengerahan tenaga kerja

- Jadwal penyediaan bahan bangunan, peralatan dan perlengkapan


lainnya.

b. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang


telah diajukan tersebut di atas.

c. Kelalaian dalam menyerahkan Rencana Kerja tersebut di atas, dapat


menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor

PASAL 36 : JAM KERJA

Halaman 23
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis


kepada Direksi tentang jam-jam kerja yang akan dijalankan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

b. Bila ternyata diperlukan untuk mengubah atau menambah jam kerja dari
jadwal yang telah diajukan, maka Kontraktor harus melaporkan dalam waktu
yang cukup bagi Direksi untuk merancang pengawas.

c. Semua biaya yang diakibatkan oleh adanya pekerjaan di luar jam kerja harus
ditanggung oleh Kontraktor.

PASAL 37 : TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR TERHADAP PEKERJAAN

a. Dimana persetujuan Direksi diperlukan pada setiap pelaksanaan pekerjaan,


tidak berarti bahwa Kontraktor melepaskan tanggung jawabnya yang
tercantum dalam kontrak.

b. Lokasi tempat pekerjaan dalam keadaan pada waktu penawaran termasuk


segala sesuatu yang berada dalam batas-batas yang ditentukan, diserahkan
tanggung jawabnya kepada Kontraktor. Namun demikian, semua benda yang
ditemukan di lapangan, tetap milik Pemberi Tugas.

c. Kontraktor harus mengisi/menimbun kembali semua lubang-lubang dan


bekas galian-galian yang dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak
diperlukan lagi untuk pekerjaan, serta harus bersih dari segala
sampah/kotoran-kotoran dan bahan -bahan yang tidak diperlukan lagi.

d. Pemberi tugas atau Direksi berhak untuk mengadakan inspeksi ke setiap


bagian pekerjaan. Juga apabila sebagian pekerjaan dilaksanakan di bengkel
Kontraktor atau Sub-Kontraktor, maka Pemberi Tugas/Direksi berhak pula
untuk mengadakan inspeksi di tempat tersebut.

Dalam hal ini Kontraktor harus memberikan informasi, bantuan dan fasilitas
lain yang diperlukan dalam pemeriksaan secara teliti dan lengkap.

Halaman 24
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

e. Kontraktor bertanggung jawab atas ketertiban pegawai serta


kendaraan-kendaraannya, dan bersedia memelihara atau memperbaiki
kembali segala kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi, baik di dalam
lokasi proyek maupun di luarnya, sehingga kembali seperti semula.

f. Pada waktu penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus diserahkan dalam


keadaan sempurna/ selesai, termasuk pembongkaran pekerjaan- pekerjaan
sementara, pembersihan halaman dan sekitarnya, sesuai keinginan Direksi.

PASAL 38 : PIMPINAN PELAKSANA

a. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menempatkan seorang


atau lebih sebagai Pimpinan Pelaksanaan yang cakap, berpengalaman,
bertanggung jawab atas jalannya pekerjaan dan mempunyai wewenang /
kuasa penuh untuk mewakili Kontraktor.

b. Dalam hal ini sebelumnya Kontraktor harus melaporkan secara tertulis kepada
Pemberi Tugas, mengenai nama, pendidikan dan pengalaman Pimpinan
Pelaksana yang dimaksud.

c. Pemberi tugas/Direksi berhak menolak penetapan Pimpinan Pelaksana


tersebut berdasarkan pendidikan dan kecakapannya. Dalam hal ini Kontraktor
harus menempatkan orang lain berdasarkanpersetujuan
PemberiTugas/Direksi.

d. Pimpinan Pelaksana harus selalu berada ditempat selama pekerjaan


berlangsung.

e. Dalam hal tidak hadirnya Pimpinan Pelaksana, Pemberi Tugas/Direksi dapat


melakukan tindakan yang dianggap perlu demi keamanan dan perlindungan

terhadap pekerjaan. Dan atas tindakan ini, tanggung jawabnya tetap


dilimpahkan kepada Kontraktor.

Halaman 25
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 39 : PENUNJUKAN SUB KONTRAKTOR

a. Penunjukan Sub-Kontraktor hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan


tertulis dari Direksi. Itupun terbatas pada bagian-bagian pekerjaan khusus.

Kontraktor tidak diperkenankan untuk men"sub"- kan seluruh pekerjaan yang


tercantum dalam kontrak, kecuali untuk penyelidikan bahan- bahan.

b. Penyerahan pekerjaan kepada Sub-Kontraktor harus dilakukan dengan


kontrak tertulis, langsung dengan Kontraktor.

Apapun yang tercantum dalam kontrak antara Kontraktor dan Sub-Kontraktor,


tidak dapat menimbulkan ikatan antara Sub-Kontraktor dengan Pemberi
Tugas atau Direksi.

c. Dalam hal terdapatnya beberapa Sub Kontraktor, maka Kontraktor wajib


melakukan koordinasi agar pekerjaan berlangsung dengan sebaik-baiknya.

Kontraktor bertanggung jawab atas setiap kelalian tindakan dan kesalahan


dari setiap Sub Kontraktor.

PASAL 40 : KONTROL ATAS PEGAWAI

a. Kontraktor dan Sub Kontraktor harus mempekerjakan orang orang yang teliti,
ahli dan berpengalaman. Dalam hal ini Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas segala pekerjaan, perbuatan dan kelalaian orang - orang yang
mempunyai hubungan kerja dengannya.

b. Direksi dapat secara tertulis, langsung kepada Kontraktor, meminta


dikeluarkannya setiap orang yang dipekerjakan oleh Kontraktor atau Sub
Kontraktor, dalam waktu 2 x 24 jam, yang berkelakuan tidak baik, atau tidak
berkemampuan atau melalaikan tugas-tugasnya.

PASAL 41 : KESEJAHTERAAN PEGAWAI

a. Kontraktor harus memberikan jaminan sesuai dengan peraturan perburuhan,


jam kerja dan lembur harus disesuaikan pula dengan peraturan tersebut.

Halaman 26
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

b. Kontraktor harus menyediakan minuman yang sehat untuk para


pekerja/pegawai, pimpinan dan team Direksi serta tamu-tamu yang
berkepentingan dengan pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 42 : KECELAKAAN DAN PETI PPPK

a. Kontraktor harus menyediakan peralatan keselamatan untuk kepentingan


pekerja dan masyarakat sekitarnya.

b. Jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib


mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban.

c. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap guna pertolongan pertama,
harus selalu berada di tempat pekerjaan dan siap untuk digunakan pada
setiap saat.

d. Kontraktor diwajibkan mengasuransikan semua pekerja/pegawainya.

PASAL 43 : ALAT, BAHAN DAN TENAGA PEMBANGUNAN

a. Kontraktor harus menyediakan semua yang diperlu kan untuk pelaksanaan


pekerjaan.

b. Adanya perubahan merk bahan/alat yang telah ditentukan, hanya


diperkenankan dengan persetujuan terlebih dahulu dari Perencana atau
Pemberi Tugas, dan Kontraktor dapat membuktikan bahwa bahan pengganti
tersebut benar-benar setara dengan ketentuan semula.

c. Direksi berhak untuk menolak setiap peralatan, bahan-bahan dan tenaga


pembangunan yang tidak cocok untuk pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana
yang tercantum dalam Kontrak.
Tidak tersedianya peralatan/bahan yang memenuhi persyaratan tidak dapat
dijadikan alasan kelambatan pekerjaan.

d. Direksi berhak untuk menolak setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kontrak, dan berhak menuntut penggantian atau perbaikan yang harus
dilaksanakan selambat-lambatnya 3 ( tiga ) hari sejak tanggal surat

peringatan terhadap hal yang dimaksud. Demikian pula bahan yang ditolak
harus dikeluarkan dalam waktu 3 ( tiga ) hari dari tempat pekerjaan.

e. Jika ternyata Kontraktor mengabaikan atau melalaikan batas waktu yang telah
ditentukan di atas, maka Pemberi Tugas berhak untuk menentukan bahwa

Halaman 27
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

pekerjaan penggantian, perbaikan atau pengeluaran bahan dilaksanakan oleh


orang lain atas biaya Kontraktor.

Barang-barang yang hilang karenanya, akibatnya ditanggung oleh Kontraktor


sepenuhnya.

PASAL 44 : CONTOH BAHAN & BARANG

a. Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan, minimal


harus dari jenis dan mutu yang sesuai dengan kontrak.

b. Atas biaya Kontraktor, semua contoh bahan yang akan digunakan harus
diajukan kepada Direksi untuk disetujui dan dicantumkan tanda-tanda.

c. Bilamana Direksi menganggap perlu, Kontraktor harus menyediakan Surat


Keterangan yang menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan memenuhi
ada.

PASAL 45 : PENGUJIAN BAHAN & ALAT

a. Semua bahan, alat-alat dan perlengkapan yang akan diolah atau dipasang
pada bangunan, sebelum dipergunakan, dibeli atau dikirim jika perlu harus

diuji / ditest, diperiksa dan dinyatakan lulus dengan hasil baik oleh Laboratorium
yang diakui.

b. Segala pembiayaan/ongkos-ongkos pengujian bahan /alat menjadi beban


Kontraktor sepenuhnya.

c. Pemasangan dan penggunaan bahan/alat yang tidak sesuai dengan


persyaratan, petunjuk dan perintah Direksi atau contoh yang telah disetujui,
maka bahan/alat tersebut akan ditolak, dan harus dibongkar atau

dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala risiko sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Kontraktor.

Halaman 28
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 46 : LAPORAN

a. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian dalam rangkap 4 (empat), yang


isinya :
- taraf kemajuan pekerjaan
- jumlah dan jenis bahan-bahan, peralatan- peralatan yang didatangkan /
dipakai/ditolak
- jumlah tenaga menurut jenis keahlian/jabatannya
- keadaan cuaca/hujan
- penungasan-penugasan/perintah-perintah Manajemen Konstruksi
- pekerjaan tambah-kurang, dan sebagainya berdasarkan standard formulir
yang telah ditentukan.

Laporan Harian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

b. Berdasarkan laporan harian tersebut, bersama- sama Direksi dibuat Laporan


Mingguan, menurut standard formulir yang telah ditentukan.

- 2 (dua ) set laporan mingguan dikirim kepada Pemberi Tugas.


- 1 ( satu ) set laporan mingguan dikirim kepada Direksi.
- l ( satu ) set laporan mingguan harus selalu berada di tempat pekerjaan.

c. Kelalaian Kontraktor dalam menyampaikan laporan laporan tersebut dapat


dikenakan sanksi berupa penundaan pembayaran.

d. Hasil-hasil dari laporan mingguan dibuatkan Bagan Kemajuan Pekerjaan,


untuk dapat diperbandingkan dengan Jadwal Waktu Pelaksanaan ( Rencana
Kerja ) yang telah diajukan pada saat permulaan pekerjaan.

e. Disamping itu, Kontraktor wajib menyampaikan keterangan-keterangan


lainnya secara tertulis tentang pengaturan pelaksanaan pekerjaan, peralatan
konstruksi, administrasi pelaksanaan dan sebagainya, dalam bentuk rencana
kerja dua mingguan dan setiap diminta oleh Direksi.

PASAL 47 : RAPAT-RAPAT RUTIN

Halaman 29
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Kontraktor wajib menghadiri rapat berkala sekali seminggu dan setiap


dianggap perlu, dipimpin oleh Direksi.

Dalam rapat tersebut dibicarakan hal-hal yang menyangkut Koordinasi


pekerjaan, jalannya pekerjaan, baik mengenai bahan, peralatan, tenaga kerja,
keadaan cuaca, peristiwa- peristiwa khusus dan lain sebagainya.

Dalam rapat dibahas segala persoalan antara Kontraktor dan atau


Sub-Kontraktor dan atau Supplier dan Direksi bertempat diruang Direksi yang
telah disediakan dan Kontraktor harus menyediakan konsumsi pada setiap
diadakan rapat dan juga jika sewaktu-waktu pemberi tugas dan tamu-tamu
yang berkepentingan atas pelaksanaan proyek hadir di lapangan.

b. Risalah rapat disampaikan dan disahkan pada rapat berikutnya.

PASAL 48 : SHOP DRAWINGS, AS BUILT DRAWINGS, DAN FOTO-FOTO

A. SHOP DRAWINGS

Shop drawings adalah gambar kerja, yang disiapkan oleh Kontraktor atau
Sub-Kontraktor yang memberikan penjelasan pekerjaan untuk terlaksananya
pekerjaan pembangunan dengan sebaik-baiknya, dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan tiga


rangkap gambar kerja kepada Direksi untuk diperiksa, gambar tersebut
harus disertai perhitungan dan catatan seperlunya untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.

2. Setiap bagian pekerjaan atas dasar gambar kerja tidak boleh dimulai
sebelum Direksi mempelajari dan menyetujui ataupun mengkoreksi
gambar kerja yang bersangkutan.

Halaman 30
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Perbaikan yang tertera pada gambar kerja harus dianggap sebagai


perubahan yang diperlukan agar memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi dan tidak dapat dijadikan dasar pekerjaan tambahan.

Kontraktor tidak dapat menuntut akan kerusakan atau perpanjangan


waktu karena kelambatan sebagai akibat membuat perbaikan gambar
kerja. Direksi hanya mempelajari gambar kerja dilihat dari rencana
umum saja.

Kontraktor tetap bertanggung jawab akan adanya kesalahan yang


terdapat di dalam gambar kerja.

B. AS BUILT DRAWINGS

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan untuk membuat


gambar-gambar"As-built drawing" sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilakukan dilapangan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan dan
maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan ke
pemberi tugas, setelah disetujui Direksi sebanyak 4
(empat)setberikutdengangambaraslinya. Persyaratan ini mengikat untuk
dikeluarkannya Berita Acara Penyerahan.

C. FOTO - FOTO

Kontraktor diharuskan menyediakan alat foto beserta perlengkapannya


termasuk film yang setiap saat bisa digunakan guna pengambilan foto-foto
dilapangan, berkenaan dengan kemajuan tahap pekerjaan, detail-detail yang
akan ditutup, adanya bencana, dan sebagainya.
Kontraktor wajib meminta persetujuan Direksi untuk cara dan letak
pengambilan foto.
Hasil cetakan foto-foto tersebut harus disampai kan kepada Direksi sebanyak
3 (tiga) set berikut negatipnya.

PASAL 49 : PEKERJAAN PERSIAPAN

Halaman 31
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

A. PEMBERSIHAN LAPANGAN

1. Sebelum pengukuran/dimulainya pekerjaan, tapak proyek harus


dibersihkan dari sisa- sisa bekas bongkaran, puing-puing dan segala
sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu jalannya
pekerjaan.

2. Segala macam barang bekas bongkaran harus dikeluarkan dari tapak


proyek, selambat- lambatnya sebelum pekerjaan galian tanah dimulai,
dan tidak diperkenankan untuk menimbunnya di luar pagar proyek.

B. PENGUKURAN

1. Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tapak


proyek dengan teliti, disaksikan oleh Direksi Lapangan, untuk
mengetahui batas-batas tapak, peil/ke- tinggian tanah, dan bangunan
yang tidak akan dibongkar (jika ada), dengan menggunakan alat-alat
waterpass dan theodolith.

2. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan


sebenarnya, maka Direksi Lapangan akan mengeluarkan
keputusannya tentang hal tersebut. Dan Kontraktor wajib melakukan
penggambaran kembali tapak proyek, lengkap dengan keterangan
mengenai peil/ketinggian tanah, batas-batas, dan sebagainya.

3. Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.


Ukuran-ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda,
harus segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan. Apabila dianggap
perlu, Direksi Lapangan berhak memerintahkan kepada Kontraktor
untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan.

4. Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku harus


terjamin dan diperhatikan ketelitian yang sebesar- besarnya dengan
mempergunakan alat-alat waterpass dan theodolith.
Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan.

Halaman 32
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru, adalah menjadi


tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya

BAB IV. SPESIFIKASI PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1 : PEKERJAAN TANAH

Halaman 33
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

A. UMUM

1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, perlengkapan, alat


pengangkutan dan alat lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.

2. Karena sifat galian berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan


perancangan pada pelaksanaan pekerjaan untuk beberapa tahap.
Perubahan tersebut harus dilakukan seizin Direksi Lapangan

Demikian pula semua penggalian, pengurugan dan cara pengurugan


harus disetujui dan menurut perintah Direksi Lapangan.

3. Terhadap terkumpulnya air atau lumpur yang berada dilapangan


maupun yang masuk dari tempat lain, maka Kontraktor harus selalu
menyiapkan pompa air/ lumpur, yang bila diperlukan dapat bekerja
terus menerus untuk menghindarkan genangan air/lumpur tersebut.

B. PENGUPASAN TANAH (STRIPPING) DAN PENYEBARANNYA


KEMBALI

1. Sebelum penggalian dan penimbunan untuk grading dimulai harus


dilakukan pengupasan tanah permukaan setebal 20 cm. Hasil kupasan
ini apabila dianggap cukup baik untuk lapisan humus ditimbun
ditempat-tempat penimbunan yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.
Apabila Direksi menilai bahwa lapisan tanah tersebut tidak memenuhi
syarat untuk lapisan humus, maka harus dikeluarkan dari lapangan.

2. Setelah pekerjaan grading selesai seluruhnya dan bentuk


permukaan tanah telah menyerupai rencana, maka tanah permukaan
hasil pengupasan disebar dan diratakan pada keseluruhan permukaan
tanah yang digarap sebagai lapisan terakhir, kecuali pada
bagian-bagian yang akan dibangun jalan dan bangunan

C. PENGGALIAN TANAH

1. Umum

Halaman 34
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari


tanah yang direncanakan.
Hasil-hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan
pengurugan.

b. Pada pekerjaan penggalian tanah termasuk juga pembuangan


semua benda dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

c. Penggalian harus sesuai dengan garis dan peil yang tertera pada
gambar.

d. Kemiringan pada penggalian harus pada sudut kemiringan yang


aman.

e. Galian dan penyangga harus dibuat sedemikian rupa, sehingga


terdapat ruang cukup untuk bekerja, bekisting dan hal lainnya
selain untuk pondasi.

f. Kontraktor harus menyediakan, menempatkan, memelihara dan


menjaga penyangga dan penumpu yang mungkin diperlukan
untuk bagian samping galian.

g. Urutan kerja penggalian harus diatur demikian rupa sehingga


tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak ataupun
menyebabkan timbulnya genangan - genangan air untuk waktu
lebih dari 24 jam.

2. Penggalian Tanah untuk Pondasi

a. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja


pondasi, penampang lereng galian kiri kanan dimiringkan 10o
kearah luar pondasi.

b. Dasar galian harus mencapai tanah keras, apabila ternyata tidak


sesuai dengan rencana gambar pondasi, maka Kontraktor

Halaman 35
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

diharuskan melaporkan kepada Direksi Lapangan dan


dimintakan keputusannya.

c. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan


bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian itu
haurs dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug lapis demi lapis dan disiram dengan air tiap
lapis sampai jenuh, sehingga mencapai permukaan yang
diinginkan.

d. Tanah bekas galian harus dibuang atau ditimbun diluar papan


bangunan menurut petunjuk Direksi Lapangan.

e. Setelah penggalian selesai, permukaan tanah harus diratakan,


dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik untuk
mencegah amblesnya bangunan yang akan dikerjakan
diatasnya.

3. Kelebihan Galian tanpa Perintah

Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah


ditentukan harus diurug kembali sampai permukaan semula
dengan pasir.

Cara pengurugan seperti ayat C.2.c. pasal ini. Pekerjaan


tersebut diatas dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

4. Kelebihan Galian yang diperintahkan

a. Atas perintah Direksi Lapangan, Kontraktor harus melakukan


galian lebih banyak, setelah galian selesai, permukaan tanah
harus diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan
baik.

Halaman 36
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

b. Lubang galian harus digali lebih dalam atas perintah Direksi


Lapangan sampai kedalaman yang ditentukan.

c. Kelebihan galian dan urugan sebagai akibat galian kelebihan


tersebut akan dibayar sesuai dengan harga satuan galian.

5. Galian Pipa

a. Pada sambungan pipa harus digali lebih dalam untuk


memudahkan penyambungan pipa. Galian pada sambungan
tersebut harus dikerjakan oleh Kontraktor dan sudah
diperhitungkan dalam penawaran.

b. Bila ada bagian parit yang longsor, Kontraktor harus


menyingkirkan tanah longsoran itu hingga memuaskan Direksi
Lapangan, biaya yang timbul sebagai akibat dari hal itu
ditanggung oleh Kontraktor.

D. PENGURUGAN TANAH

1. Pengurugan tanah untuk grading

a. Tanah yang akan diurug dan tanah urugnya harus bebas dari
segala bahan-bahan yang dapat membusuk atau dapat
mempengaruhi kemampuan kepadatan urugan yang akan
dilaksanakan.

b. Bahan urugan harus bahan pilihan dari bahan galian atau bahan
yang didatangkan dari tempat lain, yang lebih besar dari 5 cm
dan juga tidak mengandung bahan organis, seperti rumput akar
atau tumbuh-tumbuhan lainnya serta tidak bersifat mudah
memuai.

c. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis tidak


lebih dari 20 cm dan langsung dipadatkan.
Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan yang menyatakan yang menyatakan bahwa
lapisan di bawahnya telah memenuhi syarat kepadatan yang
disyaratkan.

Halaman 37
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

d. Kepadatan yang disyaratkan untuk konstruksi tanah urugan


adalah sebagai berikut :

1. Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah


permukaan sub-grade (tanah dasar) harus mencapai
85 % dari kepadatan (kering) maksimum.

2. Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah


permukaan sub-grade mencapai 95 % dari kepadatan
(kering) maksimum.

3. Tanah urugan tanpa kohesi harus mencapai 95%


dari kepadatan (kering) maksimum.

4. Tanah urugan berkohesi dengan index plastic


kurang dari 25, harus mencapai 95% dari kepadatan
(kering) maksimum.

5. Tanah dasar berkohesi dengan index plastic sama


atau lebih besar dari 25, terlebih dahulu harus diturunkan
index plastisnya antara lain dengan cara mencampurkan
kapur (lime stabilization).

e. Selama pekerjaan pemadatan berlangsung, kadar air harus


dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.

1.. Pengurugan Kembali

a. Direksi Lapangan menentukan pengurugan tanah pondasi


dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan sloof beton.

b. Tanah yang akan diurug dan tanah urugnya harus bebas dari
segala bahan-bahan yang dapat membusuk atau dapat
mempengaruhi kemampuan kepadatan urugan yang akan
dilaksanakan.

Halaman 38
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

c. Pengurugan kembali tidak boleh dijatuhkan langsung pada


setiap struktur atau pipa.

d. Pengurugan kembali disekeliling dan dibawah struktur beton.

1. Pengurugan kembali di sekeliling dan dibawah


struktur beton harus dilakukan berlapis mendatar setebal
15 cm sebelum dipadatkan, kecuali bila ditentukan lain
oleh Direksi Lapangan untuk strutur khusus.

Pengurugan kembali harus dilakukan sama rata pada


setiap lapisannya yang kemudian dibasahi dan
dipadatkan dengan baik secara mekanis.

2. Bahan yang digunakan untuk pengurugan kembali


dibawah semua struktur beton harus bahan dasar
agregat. Bahan agregat harus bersih, keras, kuat, awet
terdir dari kerikil atau batu pecah berukuran kurang dari 5
cm serta sifat kimianya tidak aktif.

3. Pengurugan kembali tidak boleh dilakukan pada


sekeliling atau diatas struktur sehingga saatnya beton
mencapai daya tahan yang cukup menghadapi beban.

4. Pengurugan kembali di sekeliling struktur penahan


air tidak boleh dilakukan sebelum struktur itu di uji,
struktur harus penuh berisi air pada saat dilakukan
pengurugan kembali.

PASAL 2 : PEKERJAAN BETON

A. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi :

- menyediakan semua bahan

Halaman 39
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- membuat bekisting
- mengaduk beton
- mengecor beton
- melihara, memperbaiki, menyelesaikan dan mengerjakan
semua pekerjaan tambahan, sehingga menghasilkan
pekerjaan yang sesuai denan gambar rencana.

2. Standard Pekerjaan

Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus harus
memenuhi standard yang umum dipakai di Indonesia (Peraturan
Beton Bertulang 1971) atau Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.

Jika persyaratan setempat yang tersebut di atas tidak dapat


dipenuhi, maka konstruksi harus disesuaikan dengan standard
international yang diakui dan dapat diterima oleh Direksi Lapangan.

Mutu beton yang digunakan adalah K 275.

B. BAHAN

1. Portland Cement (PC)

Semua PC yang digunakan harus Portland Cement merk stan-dard


yang telah disetujui oleh Badan yang berwenang dan memenuhi
persyaratan Portland Cement kelas I-2475 (PBI 1971 NI-2).

Seluruh pekerjaan harus menggunakan satu macam merk PC. PC


harus disimpan secara baik, dihindarkan dari kelembab-an sampai tiba
saatnya untuk dipakai. PC yang telah menggumpal atau membatu tidak
boleh digunakan. PC harus disimpan sedemikian rupa, sehingga
mudah untuk diperiksa dan diambil contohnya.

2. Koral & Pasir

Halaman 40
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Koral dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih serta tidak
mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang akan memperlemah kekuatan beton.

Koral harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada bab 3 PBI


1971 - NI 2, atau daftar berikut :

KORAL PASIR
Ayakan % Liwat ayakan Ayakan % Liwat ayakan
(berat kering) (berat kering)

30 mm 100 10 mm 100

25 mm 90 - 100 5 mm 90 - 100

15 mm 25 - 60 2,5 mm 80 - 100

5 mm 0 - 10 1,2 mm 50 - 90

2,5 mm 0-5 0,6 mm 25 - 60

0,3 mm 10 - 30

0,15 mm 2 - 10

3. Air

Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam dan
kotoran la in dalam jumlah yang cukup besar. Sebaiknya dipakai air
bersih yang dapat diminum.

4. Bahan Pembantu (Admixture)

Atas pilihan Kontraktor atau atas permintaan Direksi Lapangan, suatu


bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran beton untuk

Halaman 41
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

mengatur pengerasan beton, effek pengurangan air atau penambahan


mutu beton; biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh
Kontraktor.

Bahan pembantu yang digunakan dapat berupa sejenis asam


"Hydroxylated carbocylic" atau sejenis "lignin-sulfonate" tetapi tidak
boleh mengandung calcium chloride. Bahan pembantu harus
berkwalitas baik dan dapat diterima oleh Direksi Lapangan dan
penggunaannya harus sesuai dengan "BAHAN PEMBANTU" (Bab 3
PBI 1971, NI-2).

Jumlah penggunaan PC dalam adukan adalah tetap dan tidak


tergantung ada atau tidaknya penggunaan bahan pembantu dan cara
pencampurannya harus sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.

C. PERBANDINGAN ADUKAN

1. Umum

Adukan beton terdiri dari bahan semen, bahan pembantu


(admixture), pasir, koral dan air. Kwalitas bahan tersebut harus
memenuhi syarat yang ditentukan. Perbandingan campuran
yang tepat untuk jenis pekerjaan beton yang berlainan harus
ditentukan oleh Kontraktor dan diminta persetujuan Direksi
Lapangan untuk dapat dipakai untuk pekerjaan yang dimaksud.

Secara umum, adukan beton harus direncanakan untuk


meng-hasilkan beton yang sedemikian rupa, sehingga diperoleh
kepadatan maksimum dan penyusutan minimum.

Juga adukan beton yang di cor harus diletakkan pada papan


bekisting, sehingga mendapatkan permukaan beton yang selicin
mungkin.

Jika perlu perbandingan adukan dapat diubah sesuai dengan


pendapat Direksi Lapangan.

Halaman 42
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Perbandingan Air Semen (PC) dan Kekuatan Tekan.

Kekuatan tekan minimum dan banyaknya portland cement yang


terdapat dalam beton tidak boleh kurang dari daftar yang tertera
di bawah ini.

Direksi Lapangan berhak memerintahkan untuk menambahkan


jumlah PC yang melebihi daftar pada setiap pekerjaan beton,
jika memang dianggap perlu bahwa penambahan ter-sebut akan
mencapai kekuatan yang dikehendaki.

Penambahan semen jika diperintahkan harus dilakukan oleh


Kontraktor tanpa tambahan biaya.

Jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum

Jumlah semen Nilai faktor air


minimum semen minimum
per m3 beton ( kg )

Beton di dalam ruang


bangunan :

a. Keadaan keliling non 275 0,60


korosif

b. Keadaan keliling 325 0,52


korosif disebabkan
oleh kondensasi
atau uap korosif

Beton diluar ruang


bangunan :

a. Tidak terlindung dari 0,60


hujan dan terik 325
matahari langsung

b. Terlindung dari hujan


dan terik matahari 275 0,60
langsung

Halaman 43
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Beton yang masuk ke


dalam tanah :

a. Mengalami keadaan 325 0,55


basah dan kering
berganti-ganti

375 0,52
b. Mendapat pengaruh
sulfat alkali dari
tanah atau air tanah

Beton yang kontinyu


berhubungan dengan air 275 0,57

a. Air tawar 375 0,52

b. Air Laut

3. Percobaan di lapangan

Penetapan kekuatan beton dalam kg/cm2 dibuat dengan


percobaan kubus beton berukuran 15 x 15 x 15 cm3, yang dibuat
menurut syarat dari Bab 4 PBI-1971, NI-2.

Demikian pula jumlah kubus percobaan yang dibuat, harus sesuai


dengan Bab 4.6. dan 4.7. PBI 1971, NI-2. Satu asli dan satu copy
hasil test harus diserahkan kepada Direksi Lapangan.

Setiap kali, jika kekuatan beton yang berumur 7 hari kekuatannya


kurang dari 70 % dari beton yang berumur 28 hari, maka Direksi
Lapangan dengan segera berhak memerin-tahkan untuk
menambah PC ke dalam campuran beton.

Campuran-campuran yang dipakai dapat juga diubah bilamana


menurut pendapat Direksi Lapangan, perubahan demikian
memang perlu atau patut untuk mendapatkan pekerjaan yang
memenuhi syarat, kepadatannya, kekedapannya, penyelesaian
permukaannya dan kekuatannya. Kontraktor tidak berhak
memeperoleh biaya tambahan yang disebabkan oleh
perubahan- perubahan tersebut. Kontraktor harus mem- biayai
semua biaya test kubus yang telah disebutkan dalam pasal ini.

Halaman 44
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

D. KEKENTALAN

Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup.


Waktu pengadukan beton harus diambil tetap dan normal, se-hingga
menghasilkan beton yang homogen tanpa adanya bahan bahan yang
terpisah satu sama lain.

Penggetaran dilakukan dengan vibrator untuk mendapatkan beton


yang padat, cukup kedap dan licin permukaannya.

Jumlah air dapat diubah sesuai keperluan, dengan melihat perubahan


keadaan cuaca atau kelembaban dari bahan adukan (pasir, koral) untuk
mempertahankan hasil yang homogen dan kekentalan yang
dikehendaki.

Kekentalan adukan beton harus ditetapkan menurut percobaan


"Method of slump test for concrete" (JIS A 1101-1950) atau "Percobaan
slump Portland Cement Beton" (PBI 1971, NI-2). Slump yang dipakai
akan ditetapkan oleh Direksi Lapangan untuk jenis pekerjaan yang
bermacam-macam, tetapi secara umum adalah sebagai berikut:

Nilai-nilai slump untuk berbagai-bagai pekerjaan beton

Slump (cm)

Uraian Maksimum Minimum

12,5 5.0

Halaman 45
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Dinding,pelat pondasi
dan pondasi telapak
bertulang
9,0 2,5
Pondasi telapak tidak
bertulang kaison dan
konstruksi di bawah
tanah
15,0 7,5
Pelat, balok, kolom &
dinding
7,5 5.0
Pengerasan jalan
7,5 2,5
Pembetonan massal

Untuk maksud-maksud dan alasan-alasan tertentu, maka dengan


persetujuan Direksi Lapangan, dapat dipakai nilai-nilai slump yang
menyimpang dari pada yang tercantum dalam tabel di atas, asal dipenuhi
hal-hal sebagai berikut :

- Beton dapat dikerjakan dengan baik


- Tidak terjadi pemisahan dari adukan
- Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi.

E. RENCANA PENGADUKAN BETON

1. Test Laboratorium

Contoh koral, pasir dan PC yang akan dipergunakan harus dikirimkan


oleh Kontraktor ke laboratorium yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan. Berdasarkan analisa dan hasil test contoh tersebut,
laboratorium akan merencanakansesuatu campuran beton

untuk memenuhi setiap kekuatan yang dikehendaki dan memenuhi


slump yang disyaratkan.

Laboratorium juga akan menyediakan dua (2) kubus percobaan dari


setiap adukan yang direncanakan dari contoh koral dan pasir yang
telah diperiksa dan satu (1) kubus di test pada umur 7 hari dan

Halaman 46
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

sebuah lagi pada umur 28 hari seperti dinyatakan dalam Pasal


48.C.3.

Kontraktor harus menyerahkan 3 (tiga) rangkap hasil test dan rencana


adukan kepada Direksi Lapangan untuk disetu-jui sebelum
pengecoran beton dilakukan.
Seluruh biaya pembuatan contoh, rencana adukan dan test
laboratorium ditanggung oleh Kontraktor.

2. Ukuran Campuran PC dan Bahan Adukan

Jumlah PC dan bahan adukan sebelum diaduk harus ditetapkan


langsung dengan alat timbangan yang disediakan oleh Kontraktor dan
disetujui oleh Direksi Lapangan.

3. Takaran Air

Jumlah air yang akan dimasukkan ke dalam beton molen harus


ditakar dengan alat takaran yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

Setelah permukaan disiapkan dengan persetujuan Direksi Lapangan,


semua sambungan beton yang horizontal harus dilapisi dengan
lapisan aduk setebal kira-kira 25 mm. Lapisan aduk tersebut
mempunyai campuran semen dan pasir yang sama dengan campuran
beton biasa, kecuali bilamana diperintahkan lain oleh Direksi
Lapangan.

Perbandingan air semen lapisan aduk tersebut tidak boleh melebihi


beton baru yang akan di cor di atasnya dan kekentalan dari lapisan
aduk tersebut harus cukup untuk pengecoran sesuai dengan syarat
yang diberikan.

Lapisan aduk tersebut harus disebar dengan merata dan harus


dikerjakan benar sampai mengisi ke dalam seluruh liku-liku
permukaan beton lama yang tidak merata; sedapat mungkin harus
dipergunakan sapu kawat untuk menyisipkan lapisan aduk tersebut
ke dalam celah permukaan beton lama.

Halaman 47
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Beton baru segera di cor di atas lapisan aduk yang baru ditempatkan
di atas beton yang lama.

4. Persiapan Pengecoran

Beton tidak diperbolehkan di cor, bila seluruh pekerjaan bekisting dan


pekerjaan instalasi tiap bagian belum selesai dipasang dan persiapan
seluruh permukaan tempat pengecoran belum disetujui oleh Direksi
Lapangan.

Seluruh permukaan bekisting dan bagian instalasi yang akan ditanam


didalam beton yang tertutup dengan kerak beton bekas pengecoran
yang lalu harus dibersihkan terhadap seluruh kerak beton tersebut,
sebelum beton disekelilingnya atau beton yang berdekatan di cor.

5. Penyingkiran Air

Beton tidak boleh di cor ke dalam setiap struktur, sebelum semua air
yang memasuki tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan
sebaik-baiknya atau telah disalurkan dengan pipa atau alat lain.

Beton tidak diperbolehkan di cor di dalam air tanpa izin yang jelas dan
tertulis dari Direksi Lapangan.

F. PERSIAPAN PENGECORAN BETON

1. Pencegahan Korosi

Pipa, pipa listrik angkur dan bahan lain yang terbuat dari besi yang
ditanam dalam beton harus dipasang cukup kuat sebelum

pelaksanaan pengecoran beton, kecuali jika ada perintah lain dari


Direksi Lapangan. Juga jarak antara bahan tersebut dengan setiap
pembesian sekurang-kurangnya harus 5 cm.

Cara yang diperbolehkan untuk mengikat bahan itu pada kedudukan


yang benar adalah dengan kawat atau mengelas ke besi beton.

Halaman 48
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Persiapan Permukaan Yang Akan Di cor Beton

Permukaan tanah atau lantai kerja harus dibasahi dengan siraman air
sebelum pengecoran; permukaan tersebut harus tetap basah dengan
penyiraman air terus menerus sampai tiba saatnya pengecoran.

Bagaimanapun juga permukaan tersebut harus bebas dari air yang


tergenang dan juga bebas dari lumpur serta kotoran-kotoran pada
saat pengecoran beton.

3. Sambungan Beton

Permukaan beton yang akan di cor lagi, dimana pengecoran beton


lama telah berhenti atau terhalang dan Direksi Lapangan berpendapat
bahwa adukan yang baru tidak dapat bersatu dengan sempurna
dengan beton yang lama, dinyatakan sebagai sambungan beton.
Permukaan sambungan beton yang horizontal harus diratakan
dengan kayu untuk memperoleh permukaan yang cukup rata.
Permukaan yang berisi koral dalam jumlah yang besar harus
dihindarkan.

Permukaan sambungan harus dibersihkan dari semua kotoran, bahan


yang terlepas atau beton yang cacat dan benda asing lainnya.

Pembersihannya harus dilaksanakan dengan penyemprotan pasir


dengan compressor (sand blasting) diikuti dengan pembersihan
dengan air sebaik-baiknya. Semua genangan air harus dihilangkan
dari permukaan sambungan beton sebelum beton yang baru akan di cor.

Setelah permukaan disiapkan dengan persetu- juan Direksi


Lapangan, semua sambungan beton yang horizontal harus dilapisi
dengan lapisan aduk sebesar kira-kira 25 mm.

Lapisan aduk tersebut mempunyai campuran semen dan pasir yang


sama dengan campuran beton biasa, kecuali bilamana diperintahkan
lain oleh Direksi Lapangan.

Halaman 49
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Perbandingan air semen lapisan aduk tersebut tidak boleh melebihi


beton baru yang akan dicor diatasnya dan kekentalan dari lapisan
aduk tersebut harus cukup untuk pengecoran sesuai dengan syarat
yang diberikan.

Lapisan aduk tersebut harus disebar dengan merata dan harus


dikerjakan benar sampai mengisi kedalam seluruh liku-liku
permukaan beton lama yang tidak rata, sedapat mungkin harus
dipergunakan sapu kawat untuk menyisipkan lapisan aduk tersebut
kedalam celah permukaan beton lama.

Beton baru segera di cor diatas lapisan aduk yang baru ditempatkan
diatas beton yang lama.

4. Persiapan Pengecoran

Beton tidak diperbolehkan di cor, bila seluruh pekerjaan bekisting dan


pekerjaan instalasi tiap bagian belum selesai dipasang dan persiapan
seluruh permukaan tempat pengecoran belum disetujui oleh Direksi
Lapangan.

Seluruh permukaan bekisting dan bagian instalasi yang akan ditanam


didalam beton yang tertutup dengan kerak beton bekas pengecoran
yang lalu harus dibersihkan terhadap seluruh kerak beton tersebut,
sebelum beton disekelilingnya atau beton yang berdekatan di cor.

5. Penyingkiran Air

Beton tidak boleh di cor ke dalam setiap struktur, sebelum semua air
yang memasuki tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan
sebaik-baiknya atau telah disalurkan dengan pipa atau alat lain.

Beton tidak diperbolehkan di cor didalam air tanpa izin yang jelas dan
tertulis dari Direksi Lapangan.

Halaman 50
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pemborong juga tidak diperbolehkan tanpa izin Direksi Lapangan


membiarkan air mengalir di atas beton sebelum beton cukup umurnya
dan mencapai pengerasan awal.

Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru


di cor dengan kecepatan sedemikian rupa, sehingga akan merusak
penyelesaian permukaan beton.

Jika perlu, pemompaan air atau pekerjaan pengeringan air yang perlu
untuk memindahkan air tanah, harus mendapatkan persetujuan
Direksi Lapangan.

G. PENCAMPURAN BETON

Semen, pasir dan koral harus dicampur sedemikian dan jumlah air yang
ditambahkan harus menghasilkan adukan yang homogen dan kekentalan
yang merata.

Kotoran dan benda lain yang tidak diinginkan harus dibuang. Semua beton
harus dicampur betul di dalam mesin pengaduk (molen), yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga menjamin secara positif distribusi merata semua
di dalam adukan beton pada waktu pencampuran beton; jenis dan ukuran
molen harus disetujui oleh Direksi Lapangan.

Air yang dipergunakan harus cukup dalam pencampuran beton untuk


mendapatkan adukan yang dapat dipakai sesuai dengan kekentalan yang
diperlukan dari Pasal 48.D.

Pengadukan dari tiap molen harus terus menerus dan tidak kurang dari 2
menit sesudah seluruh bahan termasuk air berada di dalam molen; selama
itu molen harus terus berputar pada kecepatan yang akan menghasilkan
adukan dengan kekentalan merata pada akhir waktu pengadukan. Bilamana
perlu untuk mencapai hasil yang baik, adukan harus dicampur untuk waktu
yang lebih lama dari pada disebutkan di atas; pengadukan beton yang terlalu
lama atau pengisian molen yang terlalu banyak tidak diizinkan.

Halaman 51
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Beton atau lapisan aduk yang telah mengeras tidak diizinkan terkumpul pada
permukaan dalam molen.

Dilarang mencampur kembali dengan menambah air ke dalam adukan


beton yang sebagian telah mengeras.

Adukan beton di dalam dalam bekisting harus di cor berupa lapisan


horizontal yang merata tidak lebih dari 60 - 70 cm dalamnya dan harus
diperhatikan agar terhindar terjadinya lapisan adukan yang miring atau
sambungan beton yang miring, kecuali diperlukan untuk bagian konstruksi
miring.

Tiap lapisan harus di cor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.

Seluruh ujung dari saluran, pintu corong dan semua alat lain yang menerima
adukan beton dari alat pengangkut datar (conveyor), atau alat pengangkut
tegak (hoist) adan sistem alat pengangkut lainnya harus direncanakan dan
diatur sedemikian rupa, sehingga adukan beton yang melalui tidak jatuh
bercerai-berai, meskipun semua alat penerima tersebut terus menampung
adukan beton.

Beton tidak boleh di cor, bilamana keadaan cuaca buruk, panas yang dapat
menggagalkan pengecoran dan pengerasan yang baik, seperti ditentukan
oleh Direksi Lapangan.

Dua puluh empat jam sebelum pengecoran, Kontraktor harus memberikan


pemberitahuan tertulis kepada Direksi Lapangan.

Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam


papan bekisting yang dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya koral
dari adukan beton karena berulang kali mengenai batang pembesian atau
tepi bekisting ketika adukan beton itu dijatuhkan; beton juga tidak boleh di
cor dalam bekisting yang dapat mengakibatkan penimbunan adukan pada
permukaan bekisting di atas beton yang telah di cor.

Halaman 52
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Dalam hal tersebut, harus disiapkan corong atau saluran vertikal untuk
pengecoran agar adukan beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas
satu sama lain.

Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari adukan beton tidak boleh melampaui
1,5 meter di bawah ujung corong, saluran atau kereta dorong untuk
pengecoran.

Adukan beton harus dicor dengan merata selama proses pengecoran;


setelah adukan dicor pada tempatnya tidak boleh didorong atau dipindahkan
lebih dari 2 (dua) meter dalam arah mendatar.

Adukan beton di dalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang
merata tidak lebih dari 60 - 70 cm. dalamnya dan harus diperhatikan agar
terhindar ter-jadinya lapisan adukan yang miring atau sambungan beton
yang miring, kecuali diperlukan untuk bagian konstruksi miring.

Tiap lapisan harus dicor waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.

Seluruh ujung dari saluran, pintu corong dan semua alat lain yang menerima
adukan beton dari alat pengangkut datar (conveyor), atau alat pengangkut
tegak (hoist) dan sistim alat pengangkut lainnya harus direncanakan dan
diatur sedemikian rupa, sehingga adukan beton yang melaluinya tidak jatuh
bercerai-berai, meskipun semua alat penerima tersebut terus menerus
menampung adukan beton.

Jika dipergunakan conveyor belt, harus suatu jenis yang disetujui oleh
Direksi dan harus dibersihkan dengan alat pembersih sedemikian rupa
sehingga adukan beton yang melekat pada ban conveyor tidak akan
terbuang.

Dilarang menggunakan saluran yang panjangnya lebih dari 15 meter.


Semua conveyor belts dan saluran harus dilindungi.

Pengecoran beton dalam cuaca panas

Halaman 53
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Kontraktor harus menaruh perhatian agar dapat dicegah pengeringan cepat


dari aduk beton yang baru di cor. Bahkan bilamana suhu sekelilingnya
didalam bekisting lebih dari 32oC suhu adukan beton yang dicor tidak boleh
melebihi 32oC.

Adukan beton yang baru dicor harus diberi pelindung terhadap


panasmatahari secepat mungkin setelah pengecoran dan proses
pengeringan mulai, segera setelah permukaan beton yang baru sudah
cukup mengeras.

Pengecoran beton tidak diizinkan, bilamana Direksi Lapangan berpendapat


bahwasanya, Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang baik untuk melayani
pengecoran, proses pengerasan dan penyelesaian beton.

H. PENGECORAN

1. Pengangkutan dan Pengecoran

Adukan beton yang diketahui sebelum pengecoran tidak memenuhi


syarat spesifikasi yang tercantum disini, harus ditolak dan segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan.

Adukan beton yang tidak di cor sesuai dengan syarat spe-sifikasi atau
yang mutunya rendah menurut keputusan Direksi Lapangan, harus
disingkirkan dan dipindahkan dengan biaya Kontraktor.

Beton tidak boleh di cor tanpa dihadiri oleh Direksi Lapangan atau
wakilnya.

Jika dipergunakan conveyor belt, harus suatu jenis yang disetujui oleh
Direksi dan harus dibersihkan dengan alat pembersih sedemikian rupa

Halaman 54
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

sehingga adukan beton yang melekat pada ban conveyor tidak akan
terbuang.

Dilarang menggunakan saluran yang panjangnya lebih dari 15 meter.


Semua conveyor belts dan saluran harus dilindungi.

2. Pengecoran beton dalam cuaca panas

Kontraktor harus menaruh perhatian agar dapat dicegah pengeringan


cepat dari aduk beton yang baru di cor. Bahkan bilamana suhu
sekelilingnya didalam bekisting lebih dari 32oC suhu adukan beton
yang dicor tidak boleh melebihi 32oC.

Adukan beton yang baru dicor harus diberi pelindung terhadap panas
matahari secepat mungkin setelah pengecoran dan proses
pengeringan mulai, segera setelah permukaan beton yang baru
sudah cukup mengeras.

Pengecoran beton tidak diizinkan, bilamana Direksi Lapangan


berpendapat bahwasanya, Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang
baik untuk melayani pengecoran, proses pengerasan dan
penyelesaian beton.

I. PEMADATAN DAN PENGGETARAN

Pada waktu adukan beton dicor ke dalam bekisting atau lubang galian,
tempat tersebut harus telah padat betul dan tetap; tidak ada penurunan lagi.
Adukan beton tersebut harus memasuki semua sudut, melalui celah
pembesian, tidak terjadi sarang koral dan selama pengecoran kelebihan air
pada permukaan beton harus sedikit saja.
Perhatian khusus harus diberikan untuk pengecoran beton di sekeliling
waterstop.

Halaman 55
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik- baiknya dengan alat


penggetar vibrator (beton triller), pemadatan dengan tongkat atau jika perlu
dengan tangan untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi kantong udara dan
sarang koral di bawah waterstop.

Bagian dalam dinding beton harus digetarkan dengan vibrator (triller) dan
pada waktu yang sama bekistingnya diketuk, diaduk atau dikerjakan dengan
tongkat, sekop atau alat garpu sampai betul-betul mengisi seluruh bekisting
tersebut atau lubang galian dan menutupi seluruh permukaan bekisting.

Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya


dikerjakan secara seksama.

Kontraktor harus menggunakan alat vibrator (triller) berkecepatan tinggi


yang bergetar bagian dalamnya dari jenis "tenggelam" yang dibenarkan,
sehingga diperoleh hasil yang baik dalam jangka waktu 15 (lima belas) menit
setelah beton dengan konsistensi yang ditentukan dicor dalam cetakan.

Dalam keadaan khusus dimana pemakaian vibrator tidak praktis, Direksi


Lapangan dapat menganjurkan dan menyetujui pengecoran tanpa vibrator
(triller).
Kontraktor harus menyediakan alat vibrator dengan cadangan yang cukup.
Ujung beton triller tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun
pembesian. Harus pula diperhatikan, jangan sampai terjadi penggetaran

berlebihan ataupun dikerjakan sedemikian rupa, sehingga menyebabkan


pemisahan bahan beton ataupun gejala timbulnya banyak air pada
permukaan beton.

J. PROSES PENGERASAN

Beton yang selesai dicetak harus dijaga agar tetap basah selama
sekurang-kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan penyiraman, karung
goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dapat dibenarkan.

Halaman 56
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

K. PERAWATAN BETON

Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan akibat panas


yang berlebihan, kurangnya pembasahan, tegangan yang berlebihan atau
hal lain, sampai saat penyerahan pekerjaaan oleh Kontraktor pada Pemberi
Tugas.

Perhatian khusus harus diberikan untuk menjaga agar beton tidak sampai
mengering dan menghindarkan permukaan beton menjadi kasar atau rusak.

Beton yang keadaannya seperti yang tertera dibawah ini harus diperbaiki
atau dibongkar dan diganti dengan beton yang dapat disetujui oleh Direksi,
semua biaya yang timbul ditanggung oleh Kontraktor.

Beton yang dimaksud tersebut diatas adalah :

a. Ternyata rusak
b. Sejak semula cacat
c. Cacat sebelum penyerahan pertama
d. Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan e.
Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( R.K.S.)

L. PENYELESAIAN PERMUKAAN BETON

1. Penyelesaian Permukaan

Semua permukaan atau permukaan yang dicetak harus dikerjakan


secara cermat sesuai dengan bentuk, garis, kemiringan dan potongan
sebagaimana tercantum dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Permukaan beton harus bebas dari segala jenis kekerasan, dalam
bentuk apapun dan harus merupakan suatu permukaan yang rapih,
licin, merata dan keras.

Permukaan bagian atas beton yang tidak dibentuk harus dijadikan


permukaan yang seragam, kecuali bila ditentukan lain.

Halaman 57
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Selama beton masih plastis, tidak dizinkan adanya benjulan yang


berlebihan pada permukaan. Semua permukaan harus dicor secara
monolitis dengan beton dasarnya.

Dilarang menaburkan semen kering dan pasir diatas permukaan


beton untuk menghisap air yang berlebihan.

Pelat lantai dan bagian atas "exposed" dinding harus dirapihkan


dengan menggunakan sendok aduk dari baja.

2. Perbaikan cacat permukaan

Segera setelah cetakan dilepaskan, semua permukaan "exposed"


(terbuka) harus diperiksa secara teliti dan bagian yang tidak rata harus
segera digosok atau diisi dengan baik agar diperoleh suatu
permukaan yang licin, seragam dan merata.

Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah ada pemeriksaan dari Direksi


Lapangan, pekerjaan perbaikan tersebut harus betul-betul mengikuti
petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan.

Beton yang menunjukan rongga-rongga, lubang, keropok atau cacat


sejenis lainnya harus dibongkar dan diganti.

Semua perbaikan dan penggantian sebagaimana diuraikan disini


harus dilaksanakan secepatnya oleh Kontraktor atas biaya sendiri.

Lubang bekas kerucut batang pengikat harus dihaluskan sedemikian


rupa sehingga permukaan dari lubang menjadi bersih kasar.
Kemudian lubang ini harus diperbaiki dengan suatu cara yang dapat
disetujui dengan menggunakan "aduk kering".

Lubang bekas alat pengikat cetakan yang berbentuk segi empat dan
lubang bekas sejenis lainnya, yang lebih dalam dari pada ukuran
permukaan beton tidak boleh dihaluskan, akan tetapi harus diperbaiki

Halaman 58
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

dengan suatu cara yang dibenarkan yaitu dengan menggunakan


"aduk kering" (Dry packed mortar).

Semua perbaikan harus dilaksanakan dan dibentuk sedemikian rupa,


sehingga pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan ketentuan
pasal ini, tidak akan mengganggu pengikatan, menyebabkan
penurunan atau retak mendatar.

Permukaan perbaikan tersebut harus dirawat sebagaimana


diperlukan untuk beton yang diperbaiki.

Sebelum suatu struktur diisi dengan air, tiap retak yang kiranya timbul
harus diberi bentuk V dan diperbaiki dengan adukan kering ( Dry
packed mortar ) menurut cara yang dibenarkan.

PASAL 3 : PEKERJAAN PLESTERAN

Yang termasuk didalam pekerjaan ini adalah :

- Plesteran halus pada dinding batu bata, permukaan beton dan sponning
sudut-sudut.
- Bagian yang diterapkan dalam gambar maupun dengan petunjuk Direksi.

A. PEMASANGAN

- Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian pada tahap pertama
dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan adukan pasir yang tajam.
Kamprotan ini dibuat sampai mengering. Pada pelaksanaan plesteran
akhir, plesteran pertama (kamprotan) harus disiram air sebelum diplester
halus.

- Permukaan dinding batu bata yang akan diplester, sebelumnya naad-naad


dikorek sedalam 1 cm untuk membersihkan pegangan pada plesteran.

Halaman 59
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Kemudian dinding disikat sampai bersih dan disiram air berubah plesteran
lapis pertama dapat dikerjakan. Plesteran kedua berupa acian semen.

- Tebalnya plesteran dinding batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm atau
lebih dari 2 cm, kecuali ditetapkan lain.

- Pekerjaan plesteran akhir haruslah lurus, sama rata, datar ataupun tegak
lurus.

- Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah sama dengan adukan


pasangan dimana hal tersebut dilaksanakan.

- Kekentalan bagi adukan plesteran bagi macam- macam keperluan


selanjutnya lihat pasal ini ayat 3.

- Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak
rata, tidak vertikal atau bengkok, adanya pecahan atau retak, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki.

B. BAHAN

- Semen Portland (PC) harus sesuai dengan PBI 1971 NI.2. dan dengan
ketentuan pasal 43 ayat B-1.

- Pasir atau agregat halus, harus bersih, keras dan tajam, bebas minyak,
bahan organis dan unsur lain yang merusak dan harus sesuai dengan
ketentuan pasal 43 ayat B-2.

- Air yang dipakai untuk mencampur harus bersih segar dan bebas dari
bahan perusak, seperti minyak asam dan alkali.

C. DAFTAR ADUKAN
__________________________________________________
Pekerjaan PC Pasir
_______________________________________________________________________________________

Halaman 60
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

1. Pondasi batu kali 1 4


2. Pasangan batu bata biasa 1 4
3. Pasangan batu bata trasraam 1 2
(rapat air)
4. Plesteran biaya 1 4
5. Plesteran trasraam (rapat air) 1 2
6. Plesteran beton 1 3
7. Pekerjaan saluran batu bata/ 1 4
batu kali
_________________________________ _____________________________________________

PASAL 4 : PEKERJAAN PEMBESIAN

A. UMUM

1. Ruang Lingkup

Kontraktor harus menyiapkan, membengkokan dan memasang


pembesian sesuai dengan apa yang tercantum di dalam gambar dan
apa yang dijelaskan di dalam spesifikasi.

Dalam pekerjaan pembesian termasuk semua pemasangan kawat


beton, kaki ayam untuk penyanggah, beton dekking dan segala hal

yang perlu serta juga menghasilkan pekerjaan beton sesuai dengan


pengalaman teknik yang terbaik.

2. Gambar Kerja

Sebelum pekerjaan pembengkokan besi beton, Kontraktor harus


terlebih dahulu menyiapkan daftar pembesian, sketsa dan gambar
pembengkokan besi dan menyerahkannya pada Direksi Lapangan.
Persetujuan atas Gambar Kerja oleh Direksi Lapangan terbatas pada
pelaksanaan secara umum sesuai dengan gambar sebagai lampiran
Surat Perjanjian.

Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya akan ketelitian ukuran, dan


detail, ukuran dan detail akan diperiksa di lapangan oleh Direksi
Lapangan pada waktu pemasangan pembesian.

Halaman 61
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Standard

Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan peraturan


atau standard yang disetujui oleh Direksi Lapangan

B. BESI BETON

Besi beton yang dipakai adalah besi beton polos dan besi beton ulir. Besi
beton polos yang dipakai adalah besi beton dengan tegangan leleh 2.400
kg/cm2 (BJTP 24), dan besi beton ulir yang dipakai adalah besi beton dengan
tegangan leleh 4.000 kg/cm2 (BJTD 40).

Besi beton yang tersebut diatas haruslah memenuhi syarat PBI 1971-NI 2,
atau JIS G 3112-75 "Steel Bar for Concrete Reinforcement".

C. PEKERJAAN PEMBENGKOKAN BESI BETON

Pekerjaan pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai


dengan ukuran yang tertera pada gambar.

Harus diperhatikan khusus pada pembuatan beugel sehingga diperoleh


ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar dan beton dekking yang semestinya.

Besi beton tidak boleh dibengkokan atau diluruskan sedemikian rupa,


sehingga rusak atau cacat. Dilarang membengkokan besi beton dengan cara
pemanasan.

Batang dengan tekukan atau bengkokan yang tidak tercantum dalam gambar
tidak boleh dipakai.

Bengkokan atau haak harus dibengkokan melingkari sebuah pasak dengan


diameter tidak kurang dari 5 kali diameter besi beton, kecuali untuk besi beton
yang lebih besar dari 25 mm, pasak yang digunakan harus tidak kurang 8 kali
diameter besi beton, kecuali pula bila ditentukan lain.

Halaman 62
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Beugel dan batang pengikat harus dibengkokan melingkari sebuah pasak


dengan diameter tidak kurang 2 kali diameter minimum besi beton.

Semua pembesian harus mempunyai haak pada kedua ujungnya, bilamana


tidak ditentukan lain.

D. PEMASANGAN

1. Pembersihan

Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam, karatan
dan lapisan yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat.

Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan
dibersihkan.

2. Pemasangan

Pembesian harus disetel dengan cermat sesuai dengan gambar dan


diikat dengan kawat beton atau jepitan yang sesuai pada persilangan,

dan harus ditunjang oleh penumpu beton atau logam, dan penggantung
logam.

Jepitan atau penumpu logam tidak boleh diletakkan menempel pada


bekisting. Kawat beton harus dibengkokan kearah dalam bekisting,
sehingga diperoleh beton dekking yang telah ditentukan.

Bilamana tidak ditentukan lain, disamping perlengkapan yang biasa


dipakai untuk memegang pembesian secara kokoh pada tempatnya,
harus dipakai ketentuan berikut :

a. Dalam pelat, batang tegak berdiameter 12 mm dengan jarak


80-100 cm, untuk menunjang penulangan bagian atas.

Halaman 63
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

b. Dalam dinding dengan 2 lapisan penulangan, pembagi jarak


(spacer) berbentuk U atau Z dengan diameter 8 mm berjarak
180-200 cm.

3. Beton dekking

Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus


dipasang dengan celah untuk beton dekking sebagai berikut :

- Beton yang dicor pada tanah 8 cm.


- Semua bidang yang kena air atau tanah 5 cm.
- Bagian atas pelat bawah saluran 4 cm.
yang tertutup, balok dan kolom
yang tidak kena tanah atau air
- Bidang yang kena udara dan semua 2,5 cm.
bidang interior

4. Toleransi

Toleransi pada pemasangan penulangan adalah :

- Untuk bagian konstruksi berukuran + 0,6 cm.


60 cm. atau kurang

- Untuk bagian konstruksi berukuran + 1,2 cm.


atau lebih

5. Sambungan

Bilamana tidak ditentukan lain, sambungan pembesian harus dibuat


dengan "overlap" minimum 40 kali diameter besi beton, dan 60 kali
diameter besi beton untuk penulangan reservoir.
Panjang overlap penyambungan untuk diameter yang berbeda, harus
didasarkan pada diameter yang besar.

6. Persetujuan dari Direksi Lapangan

Halaman 64
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pemasangan penulangan harus diperiksa oleh Direksi Lapangan


terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecoran. Direksi Lapangan
harus diberitahukan bila pemasangan penulangan sudah siap untuk
diperiksa.

PASAL 5 : PEKERJAAN BEKISTING

A. UMUM

Bekisting atau cetakan harus digunakan bila diperlukan untuk


membatasi adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan
permukaan yang diinginkan.
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas perencanaan yang
memadai untuk seluruh bekisting.
Namun demikian, bila pada bekisting yang menurut Direksi Lapangan
membahayakan atau tidak memadai, maka bekisting tersebut dapat ditolak
oleh Direksi Lapangan, Kontraktor harus segera membongkar dan
memindahkan bekisting yang ditolak itu dari pekerjaan dan menggantinya
dengan biaya Kontraktor

B. BAHAN

Semua balok dan papan untuk bekisting harus bahan baru, dikeringkan
secara baik dan bebas darimata kayu yang lepas, celah, kotoran yang melekat
dan sejenis lainnya, kecuali bila ada cara lain yang dibenarkan dengan tegas
oleh Direksi.
Semua permukaan dari cetakan harus licin.

C. RENCANA

1. Toleransi

Toleransi yang diizinkan adalah + 3 mm untuk garis dan permukaan


setelah penyetelan bekisting yang harus demikian kuat dan kaku
terhadap beban adukan beton yang masih basah dan getaran
terhadap beban konstruksi dan angin, bekisting harus tetap menurut

Halaman 65
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

garis dan permukaan yang disetujui Direksi Lapangan sebelum


pengecoran.

2. Kedap Air

Bekisting harus cukup kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul
sirip atau adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari beton

3. Penanaman Pipa dan lain-lain

Pipa, saluran dan lain-lainnya, yang akan ditanam, dan perlengkapan


lain untuk membuat lubang, saluran dan lain-lain harus dipasang kokoh
dalam bekisting, kecuali bilamana diperintahkan lain oleh Direksi
Lapangan.

Izin Direksi Lapangan diperlukan sebelum memotong pekerjaan beton


apapun

D. PEMERIKSAAN BEKISTING

Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran
beton, akan diperiksa oleh Direksi Lapangan, beton tidak boleh dicor
sebelum bekisting disetujui oleh Direksi Lapangan.

Untuk menghindari kelambatan dalam mendapatkan persetujuan,


sekurang - kurangnya 24 jam sebelumnya, Kontraktor harus
memberitahukan Direksi Lapangan bahwa bekisting sudah siap untuk
diperiksa.

E. PEMBONGKARAN

1. Umum

Halaman 66
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Bekisting harus dibongkar dengan tenaga statis, tanpa goncangan,


getaran atau kerusakan pada beton.

2. Saat Pembongkaran Bekisting

Saat untuk membongkar bekisting tergantung dari persetujuan Direksi


Lapangan, akan tetapi berikut ini dapat digunakan sebagai
pedomanyang berlaku dalam keadaan cuaca normal.
___________________________________________________
!
Bagian ! Pengerasan secara normal
________________ !__________________________________
!
1. Kolom, dinding ! 4 hari
dan sisi !
!
2. Pelat ! 28 hari
!
3. Balok ! 28 hari
__________________________________________________

PASAL 6 : PEKERJAAN BAJA

A. UMUM

Pekerjaan baja meliputi pekerjaan struktur rangka, penyangga atap dan


lainnya seperti yang ditentukan pada gambar rencana.

Segala perlengkapan, bahkan bahan dan pekerjaan lain yang perlu untuk
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
pada gambar rencana harus diadakan atau dikerjakan.

Halaman 67
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Kontraktor diharuskan meneliti ukuran-ukuran yang


sesungguh- sungguhnya ditempat pekerjaan dan tidak hanya dari
gambar-gambar untuk memasang sesuatu bagian konstruksi pada
tempatnya. Jikalau terdapat keragu-raguan mengenai ukuran dalam
gambar, maka Kontraktor harus mendiskusikan hal tersebut dengan
Direksi.

Semua bagian konstruksi yang selesai harus bebas dari puntiran,


bengkokan dan sambungan yang tidak sempurna.

Tidak boleh ada bagian dari kolom baja yang tertanam didalam tanah.
Apabila karena keadaan di lapangan ternyata terjadi hal yang demikian,
maka bagian yang tertanam tadi harus dicor beton, dimana sebelumnya
harus diberi tulangan praktis dengan 0 10, agar tidak terjadi retak-retak
pada pembungkus tersebut.

B. BAHAN DAN KWALITAS

Semua profil baja, pelat baja dan konstruksi baja lainnya, harus memenuhi
syarat JIS G 3101 atau ASTM A.36 mengenai "Baja gilas untuk konstruksi"
dengan tegangan leleh minimal 2400 kg/cm2 dan kekuatan tegangan batas
minimal 4100 kg/cm2.

Profil baja yang dipakai harus masih dalam keadaan baru, tidak cacat, tidak
berkarat dan lurus, serta didapat dari leveransir yang dikenal serta dapat
menunjukkan sertifikat tentang mutunya bila diminta. Jika perlu Direksi dapat

memerintahkan Kontraktor untuk memeriksa mutu baja pada Laboratorium


Penelitian Bahan-bahan.

Baut dan mur yang digunakan adalah baja berdasarkan ASTM A.307 untuk
baut hitam dan ASTM A.325 F untuk baut HTB.

Kawat las yang digunakan adalah ATC Welding dengan menggunakan Mild
Steel Elektrode jenis Eutastic Rod "Unimatic 6000 (AC-DC)" dengan tensile
strength 68.000 psi = 47,6 atau kawat las lain dengan kwalitas sama.

Halaman 68
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan


harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Specification.

C. GAMBAR KERJA

Sebelum pekerjaan konstruksi baja dimulai, Kontraktor harus menyiapkan dan


menyerahkan gambar kerja lengkap (assembling dan erection) kepada
Direksi Lapangan untuk disetujui.

D. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN

Perencanaan, pembuatan dan pemasangan semua konstruksi baja harus


dilaksanakan sesuai praktek keteknikan yang paling baik. Sedapat mungkin
semua konstruksi baja dibuat di bengkel konstruksi.

Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepa sehingga dalam


pemasangan tidak terjadi celah yang diisi dengan plat baja. Semua detail dan
hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan cermat sesuai
gambar.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan ketepatan


dan keahlian tinggi. Permukaan yang dilas harus bersih dari segala kotoran,
karat, lemak, cat atau material lain.
Permukaan yang dilas harus sama dan rata dan kelekatan teratur.

Semua las haurs terdiri dari komposisi yang merata, halus, rapi, berkekuatan
penuh serta cukup kenyal, harus bebas dari "porosity dan "tahi logam" dan
harus dibuat dengan teknik kerja yang menjamin pembebanan muatan yang
merata pada seluruh potongan las disertai pencegahan kemungkinan
terjadinya eksentrisitas pada las dan logam di sekelilingnya.

Pengelasan harus dilaksanakan secara menerus sepanjang garis singgung,


kecuali jika disyaratkan untuk pelaksanaan dengan cara "intermittent weld"
atau "tack weld" pada spesifikasi.

Halaman 69
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Semua pengelasan harus dilaksanakan oleh tukang las yang benar ahli dan
dijamin oleh perusahaan yang bersangkutan, dan lebih baik lagi jiak telah lulus
ujian sesuai dengan apa yang disyaratkan pada peraturan JIS 2.3801 atau
mempunyai sertifikat tanda lulus ujian sesuai peraturan setempat.

Apabila Direksi Lapangan meragukan kemampuan tukang las tersebut, dan


tidak ada sertifikat- sertifikat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
mempunyai keahlian las, maka Direksi Lapanagan berhak menguji
kemampuan tukang las tersebut.

Apabila hasil pengelasan meragukan, Direksi dapat memerintahkan


Kontraktor untuk memeriksa sambungan las dengan "X-ray Test", biaya
pengetesan ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

Penyambungan dengan baut-baut dan mur-mur harus dilakukan dengan


seksama dan kokoh. Ukuran baut dan ringannya harus disesuaikan dengan
gambar rencana. Ukuran kekencangan baut harus diusulkan oleh Kontraktor
dan disetujui oleh Direksi sesuai dengan metode yang digunakan.

Lubang baut dapat dibuat lebih besar maksimum 1/16 dari diameter baut.
Panjang baut harus cukup, sehingga tekanan-tekanan tidak dipikul oleh ulir.
Tidak diperkenankan memasang baut dengan dipikul atau dipaksa.

Mengangkat, mengangkut dan memasang semua komponen baja harus


dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Semua bagian yang
menonjol harus dilindungi agar tidak rusak.

Pemborong bertanggung jawab atas keamanan dan stabilitas konstruksi pada


seluruh tahap pembangunan baik akibat gaya angin atau gaya-gaya lain.

Semua permukaan baja di cat dengan synchromate minimal dua kali. Kecuali
semua sambungan2 yang memakai baut dengan mutu ASTM A 325 F
permukaan baja yang diexposed (tidak tertutup) sesudah di cat menie besi
diberi lapisan cat logam, warna akan ditentukan kemudian.

Halaman 70
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Permukaan baja yang akan diberi synchromate harus dibersihkan dari korosi
dengan sikat kawat ataupun semprotan pasir (sand blasting) jika perlu,
ataupun dengan cara lain yang efektif sehingga permukaan baja bebas dari
karat dan kotoran - kotoran bekas pengelasan.

PASAL 7 : PEKERJAAN PASANGAN

A. UMUM

Sebelum mengadakan pembelian, pengiriman, pemasangan, Kontraktor harus


menyerahkan contoh bahan pekerjaan pasangan pada Direksi Lapangan
untuk memperoleh persetujuannya, contoh harus mencerminkan mutu,
texture, warna dan kekuatan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Semua pekerjaan pasangan ini harus menurut ketentuan - ketentuan yang
berlaku.

B. PASANGAN BATU MERAH

1. Bahan

Semua bata merah harus dari mutu kelas satu, padat, keras, matang
pembakarannya, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi, dan harus
sesuai dengan BMS NI - 10.

Semua bata untuk satu bangunan harus berasal dari satu pabrik. Bata
yang digunakan ex lokal dengan persetujuan Direksi, dengan ukurannya 5
x 11 x 23 cm.

Semen, pasir (agregat halus) dan air harus mengikuti ketentuan dalam
pasal Pekerjaan Beton atau Pekerjaan Plester.

2. Pemasangan

Halaman 71
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari
kotoran (direndam dalam air hingga buihnya habis). Batu bata harus
dipasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang sipat datar.

Pasangan batu bata dilakukan dengan adukan 1 PC : 4 pasir kecuali :

- Dinding kedap air, yaitu dinding dibawah lantai (mulai dari sloof pondasi
sampai dengan 20 cm di atas lantai serta dinding yang berhubungan
dengan air (toilet) sampai dengan 150 cm di atas lantai, dilakukan
dengan adukan 1 PC : 2 pasir.

- Semua ujung - ujung dinding, sudut - sudut pinggiran lubang dan


sebagainya, dilakukan dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

Pemasangan dinding bata dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap


terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis

Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk steiger sama sekali tidak
diperkenankan. Pasangan batu bata yang berbatasan dengan kolom
beton/baja, harus diberi angker besi 0 1/2", minimal jarak 60 cm dan
tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali
ditentukan lain.

Semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain yang akan ditanam dalam
dinding batu bata, harus dipasang pada saat pekerjaan pasangan batu
bata dilaksanakan. Sisa-sisa adukan yang berserakana pada saat
pemasangan harus dibersihkan.

Setelah bata terpasang, adukan, naad/siar harus dikerok rapih dan


dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

3. Kolom Praktis dan Ringbalk

Setiap pertemuan tegak lurus dan bidang dinding bata 1/2 batu yang
luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom praktis dan balik
penguat dengan ukuran 12 x 12 cm, sesuai dengan lebat bata dengan
tulangan pokok 4 ᶲ 10 cm, beugel ᶲ 6-20 cm

Halaman 72
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Halaman 73
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

BAB V. SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1 : PEKERJAAN PENDAHULUAN

PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN

A. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI

1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran


kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan - keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenaran nya.

2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan


lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk
diminta keputusannya.

3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan


alat-alat waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung
jawabkan.

4. Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpas beserta petugas


melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi selama pelaksanaan
proyek.

5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui
oleh Direksi.

6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan


Kontraktor.

B. TUGU PATOKAN DASAR

1. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi.

2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton bertulang, berpanampang


sekurang-kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1
meter dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untuk
memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang-kurangnya setinggi
40 cm di atas tanah.

Halaman 74
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda peil
+ 0.00 dan as bangunan yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada
instruksi tertulis dari Direksi untuk membongkarnya.

4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemotongan termasuk tanggungan


Kontraktor.

C. PAPAN DASAR PELAKSANAAN ( BOUWPLANK )

1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kasau Meranti 5/7,


tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau
dirubah-rubah, berjarak maksimum 1,5 meter satu sama lain.

2. Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm,
lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpas).

3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Direksi.

4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 200 cm dari as pondasi terluar.

5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor harus


melaporkan kepada Direksi.

6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan


Kontraktor.

PASAL 2 : PEKERJAAN TANAH

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan alat-alat dan


pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua "pekerjaan
tanah", seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk

Halaman 75
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : Semua pembersihan


dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk bangunan atau
jalan seperti yang ditentukan oleh Direksi/Pengawas.

2. Umum

Pembersihan, penebasan/pembabatan dan persiapan daerah yang akan


dikerjakan.

- Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan


penebasan/pembabatan harus dilaksanakan terhadap semua

- belukar, sampah yang tertanam dan material lain yang tidak diingin-
kan berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan,
ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan cara- cara
yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.

- Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan


sebagainya, harus dihilangkan sampai kedalam 0,50 m dibawah
tanah dasar/ permukaan. Batu atau lain material yang sejenis, jika
ada harus pula dihilangkan sampai kedalaman 0,50 m dibawah
tanah dasar/permukaan pada daerah taman, kecuali jika tidak dapat
dilakukan penghilangan batu-batu tersebut dan 0,50 m dibawah
tanah dasar yang sudah mengeras.

- Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah


ada maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus
bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan - bahan yang dapat
menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

- Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bowplank)


termasuk pekerjaan kontraktor dan harus dibuat dari kayu jenis
Meranti atau setaraf dengan tebal 3 cm dengan tiang dari kaso 5/7
atau dolken berdiameter 8-10 cm. Pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpas).

- Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan


kontraktor.

Halaman 76
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa


pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali
apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.

B. GALIAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang


ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah
dibawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau yang
ditentukan oleh Direksi/Pengawas, tidak terganggu, jika terganggu
Kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu dipadatkan
seperti yang ditentukan oleh Direksi/Pengawas.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan


syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.

- Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar


setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian- bagian
gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir.

- Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu


penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus
disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat
bekerja terus menerus, untuk menghindari terkumpulnya air.

- Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding


tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding
penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

- Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah- langkah


pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali

Halaman 77
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang


sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tesebut tidak akan mengalami kerusakan.

- Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah


mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Direksi/Pengawas.

- Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan


tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran dan memenuhi
syarat-syarat sebagai tanah urug.

- Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan


lubang-lubang galian yang terletak didalam garis bangunan harus
diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan di airi serta
dipadatkan sampai mencapai 100% kepadatan kering maksimum
yang dibuktikan dengan test laboratotium.

- Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah.


Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang
berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus
direparasi/diganti oleh kontraktor atas tanggungannya sendiri.

- Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di
lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan
cara lain yang dapat diketahui oleh kontraktor dan ternyata
diperlukan perlindungan atau peminda-han, kontraktor harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk
menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tak
terganggu.
Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan kontraktor, kontraktor harus segera mengganti kerugian
yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak
akibat pekerjaan kontraktor.

Halaman 78
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Sarana yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan


dibawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus
dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh Direksi
atas tanggungan kontraktor.

C. URUGAN DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya
pekerjaan ini dengan baik.

- Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang


disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

- Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan


penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing,
sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab kontraktor.

2. Bahan-bahan

- Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum 10 cm


padat (setelah disirami, diratakan dan dipadatkan) di bagian atas
dari urugan di bawah plat-plat beton bertulang, beton rabat dan
pondasi-pondasi dangkal terdiri dari urugan pasir padat.

- Dibawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah dari


jenis tanah silty clay yang bersih tanpa potongan-potongan
bahan- bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang telah
dipecah-pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh
lebih besar dari 15 cm.

- Konsultan mengaharuskan agar supaya semua urugan bahan keras


hanya teridiri dari mutu yang terbaik yang dapat diperoleh.

Halaman 79
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis


sedemi-kian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam
keadaan padat.
Tiap lapis harus dipadat-kan sebelum lapisan berikutnya diurug.

- Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan


dengan alat pemadat/compactor "vibrator type" yang disetujui oleh
Direksi.
Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan lapangan
tidak kurang dari 95% dari kepadatan maksimum hasil laboratorium.

- Kepadatan maksimum terha-dap kadar air optimum dari percobaan


Proctor :
Pemborong harus melaksa-nakan penelitian kepada-tan maksimum
terhadap kadar air optimum minimal satu kali untuk setiap jenis
tanah yang dijumpai dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukan/referensi dan diberi label yang berisi-kan nomor contoh,
kepadatan kering maksimum dan kadar air optimumnya.
Penelitian harus mengi-kuti prosedur yang umum dipakai yaitu
ASTM D-1557-70.

- Pengeringan / pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan


tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.

- Material berbatu. Apabila material urugan mengandung batu-batu,


tidak dibenarkan batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan
semua pori-pori harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang
dipadatkan

- Pembuangan material yang berlebih.

Kelebihan material galian harus dibuang oleh kon-traktor ketempat


pembu-angan yang ditentukan oleh Direksi.

Halaman 80
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Bahan galian untuk me-ngisi ditempat lain.


Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus
didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan

- Direksi harus diberi-tahu bila penelitian di lapangan sudah dapat


dilaksanakan untuk menentukan ke-padatan relatif yang
sebenarnya di lapangan.

- Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95 % dari kepadatan


maksimum, maka kon-traktor harus memadatkan kembali tanpa
biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak
kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum dilaboratorium.
Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM
D-1556-70 atau prosedur lainnya yang disetujui Direksi.
Semua biaya untuk pemeriksaan di laboratorium menjadi beban
kontraktor.

PASAL 3 : URUGAN PASIR PADAT

A. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik.

2. Pekerjaan urugan pasir dilakukan di atas dasar galian tanah, dibawah


lapisan lantai kerja, lapisan bawah lantai dan seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar.

B. PERSYARATAN BAHAN

Halaman 81
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir- butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten
terhadap NI-3 (PUBI tahun 1970) pasal 14 ayat 3.

2. Air
Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan- bahan organis lainnya serta memenuhi
syarat- syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu, Direksi dapat minta kepada Kontraktor, supaya
air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratorium
Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah, atas biaya Kontraktor.

3. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan Direksi.

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak Direksi.

2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap 10 cm,
hingga mencapai tebal yang disyaratkan.

3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan
alat pemadat yang disetujui Direksi. Pemadatan dilakukan hingga
mencapai tidak kurang dari 95% dari kepadatan maksimum hasil
laboratorium.

4. Tebal pasir urug yang relah dipadatkan dilakukan minimum 10 cm atau


sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

5. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat


persetujuan Pihak Direksi.

Halaman 82
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 4 : PASANGAN AANSTAMPING ( BATU KOSONG )

A. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik.

2. Pekerjaan aanstamping batu belah ini meliputi seluruh detail yang


disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

B. PERSYARATAN BAHAN

1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir- butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten
terhadap NI-3 (PUBI tahun 1970) pasal 14 ayat 3.

2. Batu belah/batu kali


Batu yang digunakan adalah batu belah/batu kali, tidak berpori serta
mempunyai kekerasan, tidak lapuk, warna abu-abu kehitam-hitaman,
bersih dari lumpur atau kotoran lainnya serta konsisten terhadap NI-3,
pasal 19 B ayat 3 dan 4 dengan ukuran minimal diameter 15 cm.

3. Air
Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan- bahan organis lainnya serta memenuhi
syarat- syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu, Direksi dapat minta kepada Kontraktor, supaya
air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratorium
Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah, atas biaya Kontraktor.

4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan Direksi.

Halaman 83
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Batu belah/ batu kali yang dipasang harus dengan persetujuan pihak
Direksi.

2. Sebelum aanstamping dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil dari


reng kayu pada setiap sudut/pojok galian, bentuk dan ukurannya sesuai
dengan penampang pondasi yang dipasang diatasnya.

3. Permukaan dasar galian harus ditimbun / diurug pasir dipadatkan, sampai


dengan tebal minimum 10 cm atau sesuai yang ditentukan dalam detail
gambar.
Selanjutnya pasir urug harus diratakan / disiram dan dipadatkan, diatasnya
dipasang aanstamping batu belah, dipasang sesuai detail gambar untuk
itu.

PASAL 5 : PEKERJAAN PASANGAN

A. UMUM

Sebelum mengadakan pembelian, pengiriman, pemasangan, Kontraktor


harus menyerahkan contoh bahan pekerjaan pasangan pada Direksi
Lapangan untuk memperoleh persetujuannya; contoh harus mencerminkan
mutu, texture, warna dan kekuatan bahan yang akan digunakan dalam
pekerjaan. Semua pekerjaan pasangan ini harus menurut
ketentuan- ketentuan yang berlaku.

Halaman 84
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B. PASANGAN BATU MERAH

1. Bahan

Semua bata merah harus dari mutu kelas satu, padat, keras, matang
pembakarannya, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi, dan
harus sesuai dengan BMS NI-10.

Semua bata untuk satu bangunan harus berasal dari satu pabrik. Bata
yang digunakan ex lokal dengan persetujuan Direksi, dengan
ukurannya 5 x 11 x 23 cm.

Semen, pasir (agregat halus) dan air harus mengikuti ketentuan dalam
pasal Pekerjaan Beton atau Pekerjaan Plester.

2. Pemasangan

Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih
dari kotoran (direndam dalam air hingga buihnya habis). Batu bata
harus dipasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang
sipat datar.

Pasangan batu bata dilakukan dengan adukan 1 PC : 4 pasir kecuali

- dinding kedap air, yaitu dinding dibawah lantai (mulai dari sloof
pondasi sampai dengan 20 cm di atas lantai serta dinding yang
berhubungan dengan air (toilet) sampai dengan 150 cm diatas
lantai, dilakukan dengan adukan 1 PC : 2 pasir.

- Semua ujung-ujung dinding, sudut-sudut, pinggiran lubang dan


sebagainya, dilakukan dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

Pemasangan dinding bata dilaksanakan secara bertahap, setiap


tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
kolom praktis.

Halaman 85
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk steiger sama sekali


tidak diperkenankan. Pasangan batu bata yang berbatasan dengan
kolom beton/baja, harus diberi angker besi 0/ 12 mm, minimal jarak
40 cm dan tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30
cm, kecuali ditentukan lain.

Semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain- lain yang akan


ditanam dalam dinding batu- bata, harus dipasang pada saat
pekerjaan pasangan batu bata dilaksanakan. Sisa-sisa adukan yang
berserakan pada saat pemasangan harus dibersihkan.

Setelah bata terpasang, adukan, naad/siar harus dikerok rapi dan


dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

3. Kolom Praktis dan Ringbalk

Setiap pertemuan tegak lurus dan bidang dinding bata 1/2 batu yang
luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom praktis
dan balok penguat dengan ukuran 12 x 12 cm, sesuai dengan lebat
bata dengan tulangan pokok 4 0 10, beugel 0 6-20.

Semua bagian atas dinding batu bata harus diakhiri dengan ring balk
15/15 beton bertulang dengan pembesian 4 0 10 cm dan beugel
06 - 20

PEKERJAAN FINISHING

PASAL 6 : PEKERJAAN DINDING

A. PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan

Halaman 86
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Semua plesteran permukaan pasangan dinding beton ringan dan beton


bertulang yang terlihat ataupun yang diperlukan untuk difinish meliputi :

- Plesteran biasa (1:5)


- Plesteran kedap air (1:3)
- Plesteran halus ( acian PC )

2. Persyaratan Bahan

- Semen memehuni syarat NI-8


Dipilih dari satu merk produk sedang pemilihan dari satu merk
mengikat untuk seluruh pekerjaan.

- Pasir dan kerikil dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan organis.

- Air tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam - garam, bahan-


bahan organis atau bahan yang dapat merusak beton, baja tulangan
dan jaringan kawat baja.

3. Persyaratan Pelaksanaan

- Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang


digunakan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi, dan
persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

- Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang


beton atau pasangan dinding beton ringan telah disetujui oleh
Direksi sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam
buku ini.

- Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua


petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan
gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk
profilnya.

Halaman 87
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam


volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Untuk bidang kedap air, ( beton, pasangan dinding beton


ringan yang berhubungan dengan udara luar), dan semua
pasangan batu bata dibawah permukaan tanah sampai
ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari
permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet dipakai aduk
plesteran 1 PC : 2 pasir.

2. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan additive


plamix, ex MTCM atau yang setara dengan dosis 200 - 250
gram plamix, setiap 40 kg semen.

3. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC :


4 pasir.

4. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai


mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat
dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).

5. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan


sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih
segar dan belum mengering.
Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit
terutama untuk adukan kedap air.

6. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah


selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk
seluruh bangunan.

7. Untuk beton sebelum di plester permukaannya harus


dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian di ketrek
(scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas
pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan plester.

Halaman 88
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

8. Untuk bidang pasangan dinding beton ringan dan beton


bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran
halus (acian di atas permukaan plesterannya).

9. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen


dengan memakai kedap air sampai setinggi permukaan tanah
atau lantai untuk bagian dalam bangunan.
Adukan yang digunakan untuk dinding daerah basah seperti
toilet, dapur, daerah cuci dan ruang mekanikal, adalah
campuran kedap air 1 PC : 2 Pasir sampai ketinggian sesuai
gambar.

10. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada


permukaan plesterannya diberi alur-alur garis horizontal
untuk memberi ikatan yang lebih baik trhadap bahan
finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.

11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan


dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai
peil-peil yang diminta gambar.
Minimal tebal plesteran 2 cm, jika ketebalan melebihi 2 cm
harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat
daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang
diijinkan Direksi/Perencana.

12. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang


bermutu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, atau sesuai
petunjuk gambar.

13. Untuk permukaan yang datar, harus mempunya toleransi


pelengkung atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi
5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.

Halaman 89
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan


berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.

- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,


maka plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direksi, dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.

Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus


selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang- kurangnya 2 x
setiap hari.

- Selama pemasangan dinding beton ringan/beton bertulang belum


difinish, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap
kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi, menjadi tanggung jawab Kontraktor
dan wajib diperbaiki.

- Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum


plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

B. DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

- Pekerjaan dinding Keramik ini meliputi seluruh detail yang


disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi
diantaranya dinding dalam ruang toilet, pantry.

Halaman 90
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Persyaratan Bahan

- Spesifikasi :
1. Jenis : Keramik tile
2. Finishing Permukaan : Berglazuur
3. Produksi : Granito
4. Ketebalan : Minimum 7 mm
5. Bahan Pengisi siar : Semen berwarna

6. Bahan perekat : Adukan 1 PC : 3


Pasir
7. Warna : Sesuai gambar
8. Ukuran : Sesuai gambar

- Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan


peraturan-peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (NI- 19).

- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi.

- Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan


teknis - operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi.

- Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi


dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Direksi.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik


dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1
PC : 3 Pasir, atau bahan perekat khusus, sehingga mendapatkan
ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

Halaman 91
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Perhatikan letak / hubungan dan detail terhadap kosen, skakelar,


stopkontak dan lain-lain pekerjaan yang harus terpasang diatas
dinding tersebut sesuai petunjuk gambar.

- Siar-siar keramik diisi dengan cairan semen yang berwarna yang


warnanya akan ditentukan kemudian.
Lebar siar 0,5 cm.

- Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk


itu, sesuai petunjuk pabrik.

- Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang


berpengalaman dalam pemasangan keramik.

- Bidang dinding keramik harus benar- benar rata, dan garis-garis


siar-siar harus benar-benar lurus, dan siku diarah horizontal &
vertikal dengan batas toleransi yang diijinkan.

- Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran


harus diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi
sebelum pekerjaan pemasangan dimulai. Kontraktor diwajibkan
membuat shop-drawing sebelum pelaksanaan.

- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala


macam noda-noda yang melekat.

- Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam


air sampai jenuh.

C. PEKERJAAN DINDING PENYEKAT ( PAPAN SEMEN )

1. Lingkup Pekerjaan

- Penyediaan bahan dinding penyekat rangka channel beserta


pengisinya.

Halaman 92
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Penyediaan tempat dimana dinding tersebut akan dipasang.

- Pemasangan sesuai gambar dna petunjuk bahan penyelesaian.

2. Persyaratan Bahan

- Bahan : Gypsum Board T : 0,9 mm tebal 0,5 mm.

- Rangka Channel : kayu 50 / 100

- Modul Rangka : sesuai gambar

- Finishing : Dicat dinding, warna ditentukan


kemudian.

3. Syarat-syarat pelaksanaan

- Kontraktor wajib mengajukan :

1. Contoh bahan dengan data-data teknisnya.

2. Gambar-gambar kerja dari rangka channel beserta (dari sub


kontraktor)

- Contoh dan gambar harus mendapat persetujuan Konsultan


pengawas.

- Prasarana pelaksanaan dilapangan harus sudah ada sebelum


pemasangan dilakukan.

Halaman 93
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 7 : PEKERJAAN LANTAI

A. PEKERJAAN SUB LANTAI / BETON TUMBUK

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan


dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan
ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

- Pekerjaan sub lantai beton tumbuk ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing
Keramik.

2. Persyaratan Bahan

- Sub lantai Beton Tumbuk : beton tumbuk dengan campuran 1 PC :


3 Pasir : 5 Koral.

- Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan


persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBB 1956 dan (NI-8).

- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh- contohnya, untuk mendapatkan persetujuan,
dari Direksi/Pengawas.

- Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan


teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Arsitek/Direksi.

- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi


dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Arsitek/Direksi.

- Seluruh peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan


Pemborong di site.

Halaman 94
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Syarat-syarat Cara Pelaksanaan

- Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan


dipasang sub lantai harus dipadatkan sehingga terdapat permukaan
yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maximum, dipergunakan alat timbris.

- Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus keras, bersih dan
bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya. Tebal yang
disyaratkan minimal 10 cm atau sesuai dengan gambar dan disiram
dengan air dan ditimbris untuk memperoleh kepadatan maksimal.

- Di atas pasir urug diberi beton tumbuk setebal 5 cm atau sesuai


dengan gambar detail.

- Untuk pasangan di atas pelat beton (lantai tingkat), plat beton diberi
lapisan plester (screed) campuran 1 PC : 3 Pasir setebal minimal 2
cm dengan memperhatikan kemiringan lantai.

- Sebagai sub lantai dari beton tumbuk dilakukan sehingga


permukaan benar-benar rata dengan memperhatikan kemiringan
lantai.

B. LANTAI BETON TULANG

Lantai beton dipasang pada lantai dasar seperti pada tempat-tempat yang
ditentukan pada gambar rencana dan petunjuk Direksi Lapangan.

Lantai beton dapat dicor setelah lapisan dasarnya betul-betul padat dan rata
serta telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

Beton dicor diatas lantai kerja sebagai alas.

Halaman 95
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pelaksanaan dan bahan beton serta tulangannya menurut pasal - pasal


pekerjaan beton dan pembesian dari spesifikasi ini dan menurut gambar
rencana serta petinjuk Direksi Lapanga.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan beton
padat, rata, sama tebalnya dengan ketentuan gambar rencana.

C. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK TILES

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan dalam
terlaksananya pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan
yang baik.

- Pekerjaan lantai keramik tiles ini dilakukan meliputi seluruh detail


yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, seperti pada ruang
bottle production, ruang kerja / kantor.

2. Persyaratan Bahan
- Jenis : Keramik tiles, buatan dalam negeri, merk
Granito Keramik atau yang setara.
- Ketebalan : Ketebalan : Minimum 7 mm atau sesuai
gambar.
- Finishing : Berglazuur
- Kekuatan tekan : 450 kg per cm2 (sesuai PUBI 1982)
- Mutu : Tingkat I (satu)
- Chemical : Konsisten terhadap PUBB 1970 (NI-3)
resistance pasal 33 D ayat 17- 23.
- Bahan pengisi : Grout semen berwarna / tile grout
- Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir ditambah bahan
perekat setara Ibafix.
- Warna : Akan ditentukan kemudian.
- Ukuran : 60 x 60 ,40x40, 30x30, 20x20,

Halaman 96
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan


peraturan-peraturan ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI- 19),
PUBB 1970 dan PUBI 1982.

- Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memnuhi
syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBB 1970 (NI-3) dan PBI
1971 (NI-2) dan ASTM.

- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas
untuk mendapat persetujuannya.

3. Syarat-syarat Cara Pelaksanaan

- Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat


shop-drawing pola Keramik.

- Alas dari lantai keramik tiles adalah lantai beton/tumbuk dengan


ketebalan minimum 7 cm sesuai gambar petunjuk gambar.

- Bidang permukaan dasar lantai keramik tiles, harus benar-benar


rata dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan
pengaliran.

- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah


bahan perekat yang disyaratkan atau dapat digunakan acian PC
murni dan ditambah bahan perekat.

- Pola pemasangan keramik tiles harus mengikuti gambar detail atau


sesuai petunjuk Direksi dan shop drawing yang sudah disetujui
Perencana/Direksi.

- Jarak antara unit-unit pemasangan keramik tiles yang terpasang


(lebar siar-siar), harus sama lebar maksimum 2 mm dan kedalaman

Halaman 97
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus


yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.

- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi berwarna ( grout semen


berwarna ), warna harus sesuai dengan warna keramik yang
dipasangnya.

- Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat


pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.

- Diperhatikan adanya lubang-lubang floor drain, tali air dan lain-lain


sesuai petunjuk gambar.

- Keramik tiles yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala


macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

- Sebelum keramik tiles dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik


direndam dalam air sampai jenuh.

- Pinggulan pasangan keramik tiles harus dilakukan dengan alat


gurinda, sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan
tepian yang sempurna.

PASAL 8 : PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA.

A. PEKERJAAN ALUMINIUM

1. Hal-hal umum

- Lingkup Pekerjaan

Halaman 98
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pekerjaan aluminium dilaksanakan untuk semua kusen, jendela pintu


kaca, partisi dan bagian-bagian lain seperti yang tercantum dalam
gambar.

- Referensi dan Standar

Mengingat belum adanya standar yang disyahkan mengenai pekerjaan


aluminium di Indonesia, maka digunakan standar- standar dari pabrik
yang sudah cukup berpengalaman berproduksi serta mampu
mengadakan profile-profile yang diperlukan untuk gedung tersebut.

- Ukuran dan ketebalan profile

1. Untuk kusen aluminium pintu masuk utama mempergunakan


profile vertikal dengan depth 140 mm tebal 1,8 mm, profile
horizontal dengan depth 101,6 mm, tebal 1,67 mm.

2. Untuk kusen aluminium pintu lain mempergunakan profile


serie/depth 80 mm, tebal 1,5 mm.

3. Untuk kusen aluminium jendela / bovenlicht memperguna-kan


profil seri/depth 70 mm, tebal 1,5 mm.

- Shop Drawings

1. Shop Drawings akan menunjukkan ukuran,


besaran - besaran,ketebalan, kekuatan, alloy, tempers, finish,
detail - detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi
secara keseluruhan.

2. Dimana pekerjaan harus tepat dan koordinat dengan finish,


permukaan-permukaan atau jarak-jarak kolom ukuran harus
diambil dilapangan dan tidak dari gambar Arsitektur.
Apabila beton, pasangan bata dan material lain akan menerima
aluminium, maka dalam pasangan harus dilengkapi dengan
asisten dan pengarahan yang diperlukan agar disiplin lain dapat
menentukan daerah kerja mereka.

Halaman 99
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Semua pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan


gambar arsitek dan gambar kerja yang sudah disetujui.

4. Jenis clear anodized/natural anodized dengan ketebalan lapisan


minimum 10 micron, digunakan untuk dibagian Interior,
sedangkan untuk Exterior 18 – 20 micron.

5. Jika beberapa bentuk "finish" lain tidak disebutkan dalam gambar


detail, maka disarankan digunakan "Mill Finish" (aluminium
extrusion tanpa anodizing), untuk hubungan- hubungan
sambungan pada tempat yang tersembunyi.

2. Informasi Umum

- Toleransi

1. Dalam disain pemasangan harus disediakan ruang toleransi


serta dihindarkan penyekrupan yang berlebihan, untuk
menghindarkan kemungkinan kerusakan bila terjadi
pemuaian material.

2. Dalam disain dan pemasangan, setiap expansion joint harus


tetap kedap air.

- Finishing

1. Semua finishing aluminium harus memenuhi standar yang


tertera dalam butir 7.5.1.4. dimana anodizing dibutuhkan
maka harus disesuaikan secara ketat mengikuti prosedur
yang ditentukan oleh Produsen.

2. Apabila ada pekerjaan yang memer- lukan


pembengkokan / pelengkungan (bending form) maka
anodizing dilakukan setelah bentuk tersebut disetujui dan uint
tersebut harus bebas dari bahan-bahan lain yang non
aluminium, seperti Gasket, Sealent dan lain-lain.

Halaman 100
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing yaitu rack


atau gripper yang timbul dipermukaan aluminium harus
dibuang.

3. Fabrikasi

- Umum
Semua bagian dari pekerjaan aluminium baik material, desain,
ukuran ketebalan sesuai dengan gambar arsitektur dan spesifikasi.

- Material lain

1. Apabila aluminium berhubungan dengan material lain


(kecuali galvanized Steel, Zinc, Stainless Steel/Nickel
campur perak ) material tadi harus dilapisi dengan :

a. Lapisi aluminium dengan Zinc Chromate primer


b. Lapisi material lain tersebut dengan cat Bituminious.
c. Lapisi "Tape" atau "Gasket" diantaranya.

2. Apabila aluminium diletakkan berhubungan dengan beton


atau plesteran disarankan permuka an aluminium tadi dilapisi
dahulu dengan Zinc Chromate primer.

Apabila dalam finishing selanjutnya memungkin-kan


terjadinya kontak antara plesteran (Finish tembok) dengan
aluminium, maka aluminium harus dibungkus dahulu dengan
"Tape" sebelum dipasang.

3. Setiap pertemuan frame (rangka) dengan konstruksi utama


(beton, dinding, dan lain-lain) agar kedap terhadap air maka
harus diberi dempul elastis semutu Thiokol.

4. Perlindungan terhadap permukaan

Halaman 101
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Perlindungan terhadap permukaan aluminium adalah


tanggung jawab setiap fabrikator sampai dengan
pemasangan selesai.
b. Perlindungan dapat dengan cara :

- Lapisan Clear Methacrylate laquar (jenis


transparant).
- "Tape" plastik pembungkus yang melekat.
- Fat (minyak gemuk). atau cara-cara lain selama
fabrikasi, pengangkutan dan pemasangan.

c. Penggunaan pernis tadi ataupun selicone pada


permukaan yang akan diberikan Caulking atau Sealent
tidak diperkenankan.

d. Setelah pemasangan ditempat, fabrikator bertanggung


jawab terhadap pembersihan zat pelindung dari
permukaan aluminium tersebut.

4. Instalasi

- "Bench Mark" untuk ketinggian dan "Line Offset Mark" harus


dipastikan dan disediakan oleh Kontraktor yang bertanggung jawab
pada ketepatannya.

- Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angker didinding atau


struktur, maka pemasangan tersebut harus disesuaikan dengan
ketat seperti gambar Shop Drawing. Gambar tersebut harus
mendapat persetujuan dari Kontraktor atau Arsitek yang
bersangkutan.

- Bila ada pemasangan "Sealent" maka penggunaannya harus sesuai


dengan instruksi dari penghasil produk tersebut.
Semua permukaan aluminium yang akan di Sealent harus bersih
dari segala benda asing yang mungkin tertinggal.

Halaman 102
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Minyak gemuk serta plastik tape yang dipakai pada waktu


pemasangan harus dibersihkan.

5. Apabila diperlukan maka PIHAK I ( Pemberi Tugas ) dapat memintakan


pengetesan material kepada Lembaga berwenang atas biaya yang
diperhitungkan dalam penawaran.

B. JENDELA ALUMUNIUM

Jendela alumunium dan kaca, dengan kosen alumunium, type ukuran,


ketebalan seperti ditentukan dalam gambar.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyerahkan gambar


kerja untuk jendela tersebut kepada Direksi Lapangan untuk mendapat
persetujuannya. Gambar kerja harus menunjukkan lokasi & ketinggian

tiap-tiap jendela dan harus menunjukkan detail dari konstruksinya dan cara
pemasangannya.

C. PINTU ALUMUNIUM

Pintu alumunium dan kaca, dengan kosen alumunium, type ukuran, ketebalan
seperti ditentukan dalam gambar.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyerahkan gambar


kerja untuk pintu tersebut kepada Direksi Lapangan untuk mendapat
persetujuannya. Gambar kerja harus menunjukkan lokasi & ketinggian
tiap-tiap pintu dan harus menunjukkan detail dari konstruksinya dan cara
pemasangannya.

Hubungan rangka panil,multiplek dan hpl memakai lem tahan air dengan mutu
terbaik yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Setelah formika terpasang,
bidang permukaan pintu harus rata, tertutup dengan baik, sambungan antara
formika dan kayu harus rapat. Seluruh permukaan formika dibersihkan

Halaman 103
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

sehingga bersih dan bebas dari bekas-bekas lem, dan seluruh rangka pintu
diberi meni kayu.

D. PINTU GESER

Pintu Geser dipasang pada tempat-tempat yang di tentukan pada gambar


rencana.

Type dan ukuran menurut gambar rencana serta disesuaikan dengan ukuran
kosen/rangka yang telah terpasang. Semua arah pembukaan pintu harus
sesuai gambar rencana.

Pintu Geser menggunakan bahan baja profile dengan acsesoris motor


operator/ manual. Digunakan pada area pintu masuk dan keluar area
kawasan.

Pintu Geser dari kwalitas baik dan telah mendapat persetujuan Direksi
Lapangan. Untuk itu kontraktor harus menyediakan contoh-contoh menurut
jenis, kwalitas, texture dan warna untuk disetujui oleh Direksi Lapangan.

E. PARTISI GYPSUM BOARD

Partisi gypsum board di pasang sebagai penyekat ruangan-ruangan dalam


bangunan, sebagaimana ditentukan dalam gambar rencana.

Rangka yang bersifat konstruktif ( tidak terlihat dari luar ) terbuat dari profil
baja anti karat, sedangkan rangka yang terlihat dari luar terbuat dari aluminium
dan memenuhi persyaratn kusen aluminium dalam pasal ini.
Panel terbuat dari bahan gypsum dengan ketebalan 9 mm. Keseluruhan
sistem partisi harus merupakan elemen-elemen monoblock prefabricated
dapat dipasang dengan cepat dan rapih tenpa merusak lantai maupun
plafond.
Ukuran jadi untuk tebal partisi minimal 8 cm.

Halaman 104
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Semua pemakaian bahan dan pelaksanaan pekerjaan harus berkwalitas baik


dan tanpa cacat.
Penunjukan supplier dan tenaga pemasang harus dengan persetujuan Direksi
Lapangan. Gambar-gambar hanya diberikan berupa bentuk-bentuk pokok.
Pemborong supplier harus menbuat gambar-gambar kerja (shop drawing) dan
meminta persetujuan Direksi sebelum melakukan pemasangan.

F. KUSEN BESI

Untuk bagian-bagian yang ditentukan dalam gambar rencana se-bagai kosen


besi, digunakan besi dengan profil, ukuran dan bentuk sesuai dengan
gambar rencana dan petunjuk Direksi Lapangan.

Profil besi dipasang dengan menggunakan sambungan las dan keseluruhan


kosen dipasang dengan baik pada dinding dengan

menggunakan angker besi dan kemudian di cor dengan adukan beton


sehingga terjamin kekuatannya.

Setelah kosen besi terpasang, permukaan kosen harus rata, lurus, lot dan
waterpass, sambungan antara unit dan pemotongan unit harus dihaluskan.

Seluruh permukaan besi dicat dengan cat besi seperti diurai-kan pada pasal
pekerjaan cat.

G. DAUN PINTU PANIL MULTIPLEX / TEAKWOOD

Daun pintu panel / partisi yang dilapisi multiplex / teakwood dipasang pada
tempat- tempat yang ditentukan pada gambar rencana atau daftar pemakaian
bahan pada detail kosen, pintu dan partisi.

Type dan ukuran menurut gambar rencana, serta disesuaikan dengan ukuran
kusen/rangka yang telah terpasang. Semua arah pembukaan pintu dan
jendela harus sesuai gambar rencana.

Halaman 105
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Rangka pintu panel dibuat dari kayu dengan bentuk dan ukuran sesuai
gambar. Bahan penutup dari multiplex/teakwood tebal menurut ketentuan
gambar rencana atau Direksi Lapangan.

Multiplex/teakwood yang dipakai harus dari jenis yang baik dan dari
produsen/merk yang terkenal.

Untuk itu kontraktor harus menyediakan contoh- contoh menurut jenis, kwalitat
dan texture untuk disetujui oleh Direksi Lapangan.

Hubungan rangka panil dengan lapisan penutup memakai lem dengan mutu
terbaik yang telah disetujui Direksi Lapangan.

PASAL 9 : PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

A. LINGKUP PEKERJAAN

- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya


untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan
hasil yang baik dan rapih.

Pekerjaan ini meliputi :


1. Kaca dari jendela dan bouwvenlight atau ditempat lain sesuai gambar.
2. Cermin

Halaman 106
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B. PERSYARATAN BAHAN

- Definisi

1. Umum

Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat
tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float glass).

2. Khusus

a. Kaca lembaran bening (clear float glass) adalah kaca yang


dihasilkan dengan proses tarik, kemudian dipotong menjadi
lembaran dengan ukuran tertentu. Kedua permukaannya rata,
licin dan bening.

b. Kaca lembaran buram adalah kaca lembaran bening tersebut


diatas, yang pada akhir prosesnya salah satu atau kedua
permukaannya diburamkan dengan gerinda, disembur pasir,
diukir secara kimia atau mekanis atau dengan cara lain.

c. Kaca lembaran berwarna (colered float glass) adalah kaca yang


dihasilkan dengan proses tarik dimana peleburannya diberikan
zat pewarna tertentu.

- Toleransi lebar dan panjang

Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui teoleransi sebagai


berikut :
_________________________________
Jenis Toleransi panjang dan lebar
_________________________________

2 mm kira-kira 1,5 mm
3 mm kira-kira 1,5 mm
5 mm kira-kira 2,0 mm

Halaman 107
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

6 mm kira-kira 2,0 mm
8 mm kira-kira 2,0 mm
10 mm kira-kira 2,0 mm
12 mm kira-kira 2,0 mm
_________________________________

- Kesikuan

Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut


siku serta tepi potongan yang rata dan lurus Toleransi kesikuan
maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per m.

- Cacat - cacat

Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai dengan


ketentuan mengenai cacat-cacat, yaitu :

Catatan :

Pengertian cacat-cacat :

1. Gelembung (bubbles)
Gelembung adalah ruang-ruang yang berisi gas terdapat pada kaca.

2. Bahan heterogin (heterogeneous materilas)


Bahan heterogin adalah bagian kaca yang komposisi kimianya
berbeda dengan komposisi kimia induk, karena kelainan index
biasanya dapat mengganggu pandangan.

3. Retak (cracks )
Retak adalah garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau
seluruh tebal kaca.

4. Gumpilan tepi (edge chipping)


Gumpilan tepi adalah bagian kaca sisi lebar atau sisi panjang yang
menonjol atau masuk.

Halaman 108
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

5. Benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis


timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan
kaca yang berobah dan mengganggu pandangan.

6. Bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).

7. Bintik-bintik adalah titik-titik pada permukaan kaca yang berupa


benda-benda bukan kaca dan mempunyai warna lain.

8. Awan adalah permukaan kaca yang mengalami kelainan


kebeningan.

9. Goresan adalah luka garis pada permukaan kaca.

10. Lengkungan (bow)


Lengkungan adalah lembaran kaca yang bengkok.

- Klasifikasi
Jenis kaca lembaran di golongkan dalam 4 jenis yaitu :
1. Tebal 2 mm
2. Tebal 3 mm
3. Tebal 5 mm
4. Tebal 6 mm
5. Tebal 8 mm
6. Tebal 10 mm
7. Tebal 12 mm

- Mutu
Mutu kaca lembaran di bagi dalam 3 golongan yaitu :
1 .Mutu AA
2. Mutu A
3. Mutu B

Halaman 109
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Sedangkan mutu kaca lembaran buram, mutunya tidak di


klasifikasikan.

- Syarat Mutu
Kaca lembaran harus memenuhi syarat-syarat mutu sebagai berikut :

Dimensi
Toleransi tabal
Ketebalan kaca lembaran tidak boleh melampaui toleransi tebal
sebagai berikut :
___________________________________________

Jenis Tebal Toleransi panjang dan lebar


____________________________________________

2 mm 1,9 mm kira-kira 1,5 mm


3 mm 3 mm kira-kira 1,5 mm
5 mm 5 mm kira-kira 2,0 mm
6 mm 6 mm kira-kira 2,0 mm
8 mm 8 mm kira-kira 2,0 mm
10 mm 10 mm kira-kira 2,0 mm
12 mm 12 mm kira-kira 2,0 mm
____________________________________________

C. BAHAN KACA

- Kaca eksterior dan interior menggunakan jenis colored float glass


produksi Asahimas atau setara sesuai gambar dengan ketebalan 6
mm untuk

- Bahan Cermin

1. Bahan cermin harus sesuai dengan NI-3 dan syarat-syarat


tertulis didalam buku ini, disyaratkan dari jenis clear glass type
float dengan ketebalan 5 mm.

Halaman 110
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Salah satu permukaan dilapisi perak (chemical deposited


silver), sifat permukaan cermin harus bebas dari noda dan cacat,
bebas sulfida maupun bercak-bercak lain.

3. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang


harus mendapat persetujuan Direksi sesuai pengarahan dan
saran Perencana.

4. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat


pemotongan, harus digurinda/dihaluskan.

D. PERSYARATAN DAN CARA PELAKSANAAN

- Persyaratan Pekerjaan Kaca dan Cermin

1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk


gambar, uraian dan syarat pekerjaan ditunjuk Direksi.

2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Direksi.

4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan


benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui.

5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan


menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.

- Pekerjaan Pemasangan Kaca

1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan


pemasangan kaca yang disebutkan dalam gambar seperti jendela
dan jendela atas.

2. Ukuran, tebal, dan jenis kaca yang dipasang sesuai petunjuk


gambar, uraian dan syarat pekerjaan tertulis dan petunjuk Direksi
dan Perencana.

Halaman 111
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium


sesuai dengan persyaratan pabrik.

4. Perhatikan ukuran dan bentuk profil list yang dipakai untuk


pemasangan ini apakah telah sesuai dengan petunjuk gambar
dan spesifikasi bahan konsen / kerangka yang terpasang.

5. Tepi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi


sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant
yang digunakan adalah sesuai dengan persyaratan pabrik.
Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih
dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.

6. Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan
rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya,
bebas dari segala noda dan bekas goresan.

- Pekerjaan Pemasangan Cermin

1. Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah


diserahkan dan semua yang terpasang harus disetujui Direksi
jenis cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat
pemakaian bahan material dalam uraian dan syarat pekerjaan
tertulis ini.

2. Type : VVV polished


tebal : 5 mm

3. Pemasangan disesuaikan dengan petunjuk gambar.

4. Pemotongan cermin harus rapih dan lurus, diharuskan


menggunakan alat potong kaca khusus.

Halaman 112
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

5. Rangka kayu memakai bahan kayu kamper, ukuran dan cara


pemasangan ke dinding sesuai petunjuk gambar yang
disekrupkan dengan fisher plastik kedalam dinding.
Permukaan rangka kayu yang akan menerima cermin harus
diserut halus dan waterpas.

6. Sebagai pinggiran list digunakan profil aluminium list yang


dipasang dengan rapih dan kuat.

7. Cermin yang terpasang untuk bentuk dan ukuran harus


disesuaikan dengan gambar.

PASAL 10 : PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG, PENGUNCI PINTU DAN


JENDELA

A. LINGKUP PEKERJAAN

- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat


bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam
gambar dengan hasil yang baik dan rapi.

- Pekerjaan ini meliputi pengadaan, persiapan dan pemasangan semua


bahan perlengkapan pintu dan jendela seperti lockcase, bak plate, handle,
stopper dan 'hardware' lainnya yang dipergunakan dalam pekerjaan ini.

- Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

1. Pekerjaan perlengkapan daun pintu baja.


2. Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela aluminium.

- Pekerjaan perlengkapan tambahan sesuai yang dipersyaratkan dalam


gambar.

Halaman 113
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B. PERSYARATAN BAHAN

- Semua 'hardware' dalam pekerjaan ini, diusahakan sedapat mungkin


berasal dari satu produk. Untuk memperoleh keseragaman, disyaratkan
macam produk untuk bagian 'hardware' mutlak dari satu produk, misalnya:
engsel, kunci atau sejenisnya.

- Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar.

- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari
pelat aluminium yang tertera nomor pengenalannya. Pelat ini dihubungkan
dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci harus
disediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed enamel

finish' dilengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan


nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano.

- Logam dasar yang digunakan untuk finish warnanya ditentukan sebagai


berikut :
___________________________________________________
Logam Dasar Finish
___________________________________________________

1. Perunggu atau kuningan (Sanctuary Bronze )


2. Aluminium (Sanctuary Bronze )
3. Staniless Steel (Sanctuary Bronze )
4. Baja (Prime Steel)
_____________________________________________________

- Perlengkapan pintu dan jendela aluminium/kayu (swing).


1. Engsel (butt hinges material brass) dengan pemasangan 3 buah
untuk pintu enkle dan 2 x 3 buah untuk pintu double, dan untuk
jendela minimum 2 buah setiap daunnya.

Halaman 114
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Untuk pintu-pintu/jendela-jendela pada umumnya menggunakan


engsel pintu/engsel jendela buatan luar negeri yang disetujui
Direksi.
Digunakan merk DEKKSON ex Japan, ukuran 4 “ x 3 “ x 3 “, warna
silver/ white, dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel.

2. Lock Set, Handle dan Back Plate

a. Untuk pintu-pintu seluruhnya digunakan kunci Silinder ex


DEKKSON, dari material aluminium warna bronze, atau
dengan merk lain yang disetujui Direksi.

b. Untuk pintu-pintu penyekat dalam toilet digunakan kunci


khusus ex DEKKSON, tanpa silinder dari material aluminium
warna bronze, atau dari merk lain yang disetujui Direksi.

c. Untuk kunci jendela digunakan kunci khusus untuk jendela


merk Whitco buatan Inggris type 7011 material aluminium
warna bronze, atau dari merk lain yang disetujui Direksi.

d. Untuk kunci pintu besi digunakan kunci ex DEKKSON, dari


material aluminium warna bronze atau merk lain yang
disetujui Direksi.

e. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun


pintu/jendela.

f. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau teak-oil


yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan
dihilangkan sama sekali.

3. Door Closer, Door Stopper dan Door Pull

a. Untuk seluruh daun pintu masuk Toilet/Main Entrance toilet,


digunakan door closer ex DEKKSON atau digunakan type

Halaman 115
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

yang sesuai lebar pintu yang akan dipasang door closer,


warna sesuai dengan handel-handel pintu.

Door colser harus dipasang dengan baik dan merekat


dengan kuat pada batang kosen dan daun pintu, diatur
sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada
kosen pintu, serta dapat berfungs dengan baik.

b. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila


dibuka, diberi door stopper merkyang disetujui Direksi dari
bahan karet.
Door Stopper dipasang pada lantai menggunakan sekrup dan
nylon plug.

c. Floor hinges dipasang pada pintu-pintu yang ditentukan


dalam gambar, digunakan dari ex DORMA atau dari merk lain
yang disetujui Direksi

4. Rel Pintu Sorong

Dari bahan aluminium, produk luar negeri merk Henderson, ukuran


sesuai dengan lebar pintu yang dipasangnya.
Syarat-syarat pemasangan sesuai dengan yang ditentukan dari
pabrik.

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

- Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke
bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan
lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di tengah- tengah antara kedua
engsel tersebut.

- Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun
pintu.

- Posisi 'lock' dan 'latch' harus ditentukan dan diajukan kontraktor untuk
disetujui Direksi.

Halaman 116
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Penarik pintu (Door pull) dipasang 100 cm (as dari permukaan lantai
setempat).

D. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN

- Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja dengan baik.

- Dicoba dengan pengunci secara kasar dan halus.

- Pemasangan back plate dan lock case harus rata (tenggelam) di dalam
panel pintu.

E. SYARAT PENGAMANAN PEKERJAAN

- Seluruh kunci harus diberikan tanda pengenal anak kunci yang sesuai
dengan pintunya.

- Tanda pengenal berupa nomor urut (berikut lantai) yang digantungkan


pada penggantung kunci dari alur aluminimum.

- Seluruh kunci-kunci disimpan (dilokalisir) dalam suatu tempat (box) yang


juga diberi pengaman (kunci).

PASAL 11 : PEKERJAAN ATAP & LANGIT-LANGIT

A. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Lingkup Pekerjaan

Halaman 117
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,


bahan- bahan, peralatan dan alat bantu lainnya termasuk pengangkutan
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, uraian dan syarat-syarat di bawah ini.

- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penutup atap Stell Deck Zink Alum dan
lengkap dengan perlengkapannya.

2. Persyaratan bahan

- Bahan Atap : Steel deck zink galvalum gelombang

- Tebal : 0.5 mm setara Fumira

- Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh - contohnya kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.

- Pengujian

1. Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap


bahan - bahan tersebut pada labora- torium yang ditunjuk Direksi
baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek - aspek lain yang
ditimbulkannya.

Untuk ini Kontraktor/Supplier harus menunjuk-kan syarat


rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk sebelum memulai
pekerjaan.

2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh
Direksi atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya tambahan.

Halaman 118
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Bila Direksi memandang perlu pengujian dengan cara lain, maka


segala biaya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

- Pengiriman dan Penyimpanan Bahan

1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik


dan tidak bercacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih bersegel dan berlabel
pabriknya.

2. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak


lembab, kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.

3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan


dilindungi sesuai dengan jenisnya.

4. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang


disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat
kerusakan yang bukan karena tindakan pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Direksi untuk


mendapat persetujuan.
Dilengkapi dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.
Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka


bahan-bahan pengganti harus disetujui Direksi yang berdasarkan contoh
yang diajukan Kontraktor.

- Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

Halaman 119
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak


diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Direksi.

- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.

- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada


kelalaian/perbedaan di tempat itu, sebelum kelalaian / perbedaan tersebut
terselesaikan.

- Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan
pemilik/pemakai.

B. PEKERJAAN TALANG ATAP

1. Lingkup Pekerjaan

- Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga


kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya termasuk
pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

- Meliputi pekerjaan talang serta alat- alat perlengkapan seperti yang


dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

Halaman 120
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Persyaratan bahan

- Bahan : Dari seng pelat BJLS 0,8 mm produk dalam negeri


yang disetujui.
- Bentuk/ukuran : Sesuai detail gambar.
- Standar bahan : Harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan
dalam PUBI 1982 pasal 81 dan memenuhi ketentuan dalam SII 0137-80.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Semua bahan sebelum dikerjakan, harus ditunjukkan kepada Direksi untuk


mendapatkan persetujuan. Dilengkapi dengan ketentuan/persyaratan
pabrik yang bersangkutan.
Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian, maka


bahan-bahan pengganti harus yang disetujui Direksi berdasarkan contoh
yang diajukan Kontraktor.

- Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus


menyerahkan gambar-gambar kerja yang memperlihatkan layout secara

lengkap, detail- detail dan cara pemasangan kepada Direksi Lapangan


untuk diperiksa dan disetujui.
- Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak
diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Direksi.

- Bila ada kelalaian dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.

- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada


kelalaian/perbedaan di tempat itu, sebelum kelalaian / perbedaan di tempat
tersebut diselesaikan.

- Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya

Halaman 121
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan


Pemilik/Pemakai.

- Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap


bahan-bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Direksi, baik
mengenai komposisi, konsentrasi, maupun aspek- aspek lain yang
ditimbulkan.

- Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau, diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan.

- Bila Direksi memandang perlu adanya pengujian maka segala dan fasilitas
yang dibutuhkan untuk itu menjadi tanggung jawab Kontraktor.

- Permukaan yang akan menerima flashing harus rata dan dipersiapkan


ruangan yang cukup untuk memasang metal flashing ke posisinya.

- Semua permukaan metal yang akan menerima metal dari jenis yang lain,
pasangan bata atau beton harus dilapisi cat bituminous. Overlapping
antara lembar-lembar flashing tersebut minimum 10 cm.

- Pelaksana pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman.

- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada


kelalaian / perbedaan ditempat itu, sebelum kelalaian / perbedaan ditempat
tersebut diselesaikan.

- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi /mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan
Pemilik / pemakai.

C. PEKERJAAN FLASHING

1. Lingkup Pekerjaan

Halaman 122
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah perlindungan pada pertemuan


atap, talang jurai dan flashing dinding kecuali flashing yang dipasang pada
barang-barang mekanikal yang akan dijelaskan pada bagian mekanikal.

2. Persyaratan Bahan

- Persyaratan Standar Mutu Bahan

Disesuaikan dengan standar bahan dan prosedur yang ditentukan oleh


pabrik. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan NI-3,
ASTM 828, ATMME 98, TAPP I 803 dan 407.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa
ijin dari Direksi.

- Bahan

1. Untuk flashing digunakan : baja lapis zink alume, tebal 0,5 mm.
2. Untuk sambungan digunakan sistem lipat, keling dan las.

- Pengujian

1. Bila dianggap perlu, kontraktor wajib mengadakan test terhadap


bahan-bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Direksi, baik
mengenai komposisi, konsentrasi maupun aspek-aspek lain yang
ditimbulkannya.
Untuk ini kontraktor / supplier harus menunjukkan syarat rekomendasi
dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai
pekerjaan.

2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh
Direksi, atas tanggungan kontraktor tanpa tambahan biaya.

Halaman 123
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Bila Direksi memandang perlu pengujian dengan cara-cara pengujian


yang ditentukan oleh Direksi, maka segala biaya dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah menjadi
tanggung jawab kontraktor.

- Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.

1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik


dan tidak bercacat.

2. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel


pabriknya.

3. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak


lembab, kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.

4. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi


sesuai dengan jenis-nya.

5. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang


disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat
kerusakan yang bukan karena tindakan pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Persyaratan Umum :

1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi


untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/
persyaratan pabrik yang bersangkutan.

2. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.


Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian maka
bahan- bahan pengganti harus yang disetujui Direksi berdasarkan
contoh-contoh yang diajukan oleh Kontraktor.

3. Sebelum pekerjaan ini dimulai diatas suatu permukaan, permukaan


harus bersih, pengerjaannya sudah disetujui oleh Direksi dan peil- peil
serta ukuran sudah sesuai dengan gambar.

Halaman 124
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan


ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi.

5. Bila ada kelalaian dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
lainnya Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.

6. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam


hal ada kelalaian/ perbedaan ditempat itu, sebelum kelalaian tersebut
diselesaikan.

7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada


kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya kontraktor selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan pemilik/pemakai.

4. Kerangka Langit-langit dari Gypsum

Rangka langit-langit atau plafond dibuat dari gypsum 9mm, untuk rangka
hollow/ metalstud 20/40 dan 40/40 mm; untuk pembagi dengan pola
pemasangan sesuai gambar.

Penyimpangan kelurusan as batang terhadap panjangnya, tidak boleh lebih


besar dari 1 % dan telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

Seluruh rangka digantung terhadap rangka kuda- kuda, sedangkan rangka di


bawah atap (lantai) beton digantung dengan besi beton O 8 mm yang dipaku
( fastening sistem) dengan paku angkur.

Apabila bahan penutup langit-langit dipasang dengan diberi naad antara


unit-unit bahan langit-langit, maka bagian bawah rangka langit- langit yang
nantinya terlihat terlebih dahulu dirapihkan dengan dempul atau kompon diberi
lapisan lakban yang di-pasang dengan baik dan sambungan-sambungan unit
gypsumnya rata dan halus, sedemikian rupa sehingga setelah langit- langit
terpasang, naad terlihat rapih dan tidak ada celah-celah pada sambungan
rangka langit- langit.

Halaman 125
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 12 : PEKERJAAN PENGECATAN

A. PENGECATAN DINDING / BETON

1. Lingkup Pekerjaan

- Termasuk dalam pekerjaan ini adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,


bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan
termasuk pengangkutan bahan ke tempat/lokasi pekerjaan, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

- Dilakukan meliputi seluruh pengecatan dinding batu bata dan beton yang
kelihatan atau bagian-bagian lain pada bangunan ataupun bak-bak
Repartition Structure, Pulsator Clarifier, Filtering Battery dan Chloriration
Tank. Sebagaimana yang telah ditentukan / ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

- Cat bagian dalam : Bahan PROPAN paint Emulsion dicat


mini- mum 2 lapis.

- Cat bagian luar : Bahan PROPAN paint untuk exterior atau


setaraf, dicat minimum 2 lapis.

- Warna : Akan ditentukan kemudian.

- Lapis dasar : Lapisan Plamur dari bahan dengan mutu


baik.

- Bahan Pengencer : Air bersih maksi- mum 20%

- Pengendalian dari bahan-bahan yang digunakan harus mempunyai


syarat-syarat dalam NI-4 dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

Halaman 126
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

3. Syarat-syarat Cara Pelaksanaan

- Sebelum dilakukan pengecatan dipermukaan dinding/beton, maka harus


benar-benar diperhatikan dari :

1. Profil yang diminta sesuai dalam gambar sudah dilakukan berdasarkan


ketentuan-ketentuan.

2. Permukaan dinding/beton/langit- langit harus datar dan sempurna


sesuai dengan pola yang telah ditentukan, acian telah kering dengan
sempurna dengan kelembaban yang diijinkan 5% .

3. Permukaan dinding/beton/langit- langit tidak terjadi lubang - lubang


atau cacat-cacat yang lain.

4. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda - noda atau
kotoran/debu.

- Permukaan dinding/beton/langit-langit yang siap dilakukan pengecatan


terlebih dahulu harus di plamuur dengan bahan plamir produk PROPAN
atau dengan bahan yang setara.

- Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna, tidak terdapat


retak- retak dan dilakukan setelah ada persetujuan dari Direksi.
Plamuran dilakukan setipis mungkin sehingga membentuk bidang
pengecatan yang betul-betul rata.

- Sesudah selama 7 (tujuh) hari plamuran dilakukan, bidang plamuran


diamplas dengan amplas besi yang halus No. 00, kemudian debu-debu
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.
- Selanjutnya plafond di cat dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan
lokasinya.

- Penggunaan alat-alat harus dari mutu yang terbaik dari jenisnya yang
disetujui Direksi Pengawas.

Halaman 127
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan, harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama 1/2 sampai 2 jam.

- Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama 2


(dua) jam kemudian.
Pengecatan akhir dilakukan minimum 2 (dua) lapis sehingga diperoleh
hasil pengecatan yang baik dan rata warnanya.

B. PEKERJAAN CAT PADA LOGAM/BESI

- Bagian-bagian logam/besi yang tidak diperkenankan di menie adalah


logam/besi yang terbenam dalam tembok atau beton. Bagian-bagian
tersebut cukup dibersihkan sebelum dipasang.

- Bagian-bagian yang harus di cat adalah semua bagian logam/ besi yang
nampak, sedangkan bagian yang tidak nampak tetapi tidak terbenam
dalam tembok atau beton, harus di menie/ zinchromate. Bagian-bagian
yang sulit dicapai, harus dicat/ dimenie sebelum pemasangan.

- Pekerjaan cat pada logam/besi meliputi :

* Penggosokan dengan sikat kawat baja dan amplas, sehingga


permukaan yang akan dicat dalam keadaan bersih, kering, bebas dari
karat, sisa-sisa pekerjaan las, minyak dan debu-debu halus.

* Pemberian dempul besi pada bagian-bagian yang tidak rata.

* Pekerjaan menie besi dan penggosokan dari lapisan menie setengah


basah.

* Pekerjaan menie ulangan.

* Pengeringan.

* Pekerjaan cat besi minimal 2 kali (hingga rata betul).

Halaman 128
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

PASAL 13 : PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR

A. PEKERJAAN KLOSET DUDUK

Kloset duduk yang dipakai adalah merk TOTO type monoblock lengkap
dengan tanki air pembilas, tutup kloset, stop kran dan fitting-fittingnya, warna
akan ditentukan oleh Direksi Lapangan kemudian.

Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi


dengan baik, tidak ada bagian yang rusak, retak atau cacat-cacat lainnya dan
telah disetujui oleh Direksi.

Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar
rencana. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran air.

B. PEKERJAAN KLOSET JONGKOK

Kloset jongkok yang dipakai adalah merk TOTO Type dan Warna akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan. Kloset yang akan dipasang adalah yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang rusak, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Direksi Lapangan.

Kloset harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian sesuai gambar
rencana, waterpass. Semua noda-noda bekas semen harus dibersihkan.

C. PEKERJAAN WASTAFEL

Halaman 129
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Wastafel yang digunakan adalah merk TOTO lengkap dengan siphon, fitting
dan perlengkapan lainnya, type dan warna akan ditentukan oleh Direksi
Lapangan.

Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi


baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Ketinggian dan konstruksi pemotongan harus sesuai dengan gambar rencana


serta ketentuan-ketentuan dari brosur-brosur yang dikeluarkan oleh
produsennya. Pemasangan harus baik, rapih, waterpass dan dibersihkan dari
semua kotoran dan noda-noda dan penyambungan instalasi plambingnya
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

D. PEKERJAAN URINOIR

Urinoir yang dipakai adalah merk TOTO lengkap dengan kran dan
fitting-fittingnya, dengan warna standard.

Urinoir yang dipasang adalah urinoir yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau ramset


dengan baut kuningan atau stainless steel dengan ukuran yang cukup untuk
menahan beban seberat 15 kg tiap baut.

Letak dan ketinggian pemasangan urinoir harus sesuai dengan gambar


rencana, semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding dengan urinoir
ditutup dengan semen berwarna sama dengan urinoir. Semua noda-noda
semen dan lain-lain dibersih-kan dengan sempurna. Sambungan instalasi
plambing harus baik dan rapih, tidak ada kebocoran- kebocoran air.

E. PEKERJAAN BAK CUCI

Halaman 130
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Bak cuci dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan dalam gambar


rencana. Bak cuci dipasang dari metalzink dengan merk ....., tebal minimum 1
mm, bahan stainless steel, jenis satu basin dengan kran khusus untuk itu.
Metalzink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, sehingga
tidak ada bagian yang cacat dan diikatkan dengan kuat pada dasarnya sesuai
dengan gambar rencana, waterpass dan bebas dari kebocoran-kebocoran air.

F. PEKERJAAN KERAN

Semua keran yang dipasang adalah merk TOTO atau yang setara, terbuat
dari stainless steel, lengkap dengan penutup fibre-glass. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing, seperti gambar rencana plambing dan brosur
alat-alat sanitasi.

Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mem-punyai ring


dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.

Keran-keran dipasang di halaman harus mempunyai ulir untuk sambungan


selang.

Keran-keran untuk metalzink disambung dengan pipa leher angsa


(extension).

Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatan harus sesuai dengan gambar rencana, dan tidak ada
kebocoran-kebocoran.

G. FLOOR DRAIN

Floor drain yang digunakan adalah merk TOTO terbuat dari stainless steel,
lubang O 2" dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel.

Halaman 131
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Floor drain dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar


rencana. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilobangi dengan rapih, dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain.

Hubungan saringan metal dengan beton atau lantai menggunakan perekat


beton kedap air dan pada lapisan teratas setebal 5 mm diisi dengan lem
khusus untuk itu.

Floor drain terpasang dengan rapih, waterpass dan bersih dari noda-noda
semen dan kotoran-kotoran lainnya.

H. PEKERJAAN CERMIN

Kaca cermin yang digunakan dengan bentuk dan ukuran yang sesuai gambar,
lengkap dengan alat penggantung dan peralatan-peralatan lainnya.

Kaca cermin adalah float glass tebal 5 mm, pantulannya harus baik tidak
menimbulkan distorsi. Tepi-tepinya harus dipotong lurus atau garis lengkung,
lingkaran menurut gambar, dan kemudian digosok halus dan sudut-sudutnya

dibulatkan dengan batu carborunoum. Bagian belakang lapisan cermin


di-proses dengan proses kimia perak atau proses elektrolit. Lapisan cermin
menggunakan air raksa dan kertas aspal tidak diperkenankan.

Cermin ditempel didinding dengan dasar kayu lapis yang di-sekrupkan pada
klos-klos di dinding, kemudian dilapisi dengan busa tebal 1 cm. Pemasangan
cermin menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang
mempunyai dop stainless steel.

Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pem-bersih yang


mengandung amonia.

Halaman 132
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

I. PERLENGKAPAN TOILET

Perlengkapan toilet seperti : gantungan handuk, tempat sabun, tempat kertas


tissue, gantungan lap, gantungan baju dan lain-lain yang diperlukan untuk itu
seperti pada gambar rencana dipakai merk dan type yang ditentukan pada
gambar rencana atau petunjuk Direksi Lapangan.

Untuk itu kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh atau brosur-brosur


kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Cara pemasangan alat-alat tersebut di atas harus menurut petunjuk


produsennya dan harus terpasang dengan rapih pada tempatnya.

J. SHOWER HAND

Shower hand yang digunakan setara ex TOTO, shower tray setara ex TOTO
dipasang pada tempat yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
Sebelum pembelian, kontraktor harus menyerahkan contoh kepada Direksi
Lapangan untuk mendapat persetujuan. Cara pemasangan alat tersebut
harus menurut petunjuk produsennya dan terpasang rapi pada tempatnya.

BAB VI. SPESIFIKASI TEKNIS


PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING

PASAL 1 : PEKERJAAN ELEKTRIKAL

I. SYARAT-SYARAT UMUM

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal penyediaan,
pemasangan, dan pengetesan seluruh peralatan ( material ) dan instalasi yang ditunjukkan pada

Halaman 133
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing pada
Proyek Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Spesifikasi teknis ini meliputi uraian untuk pelaksanaan antara lain :

1. Pekerjaan Elektrikal, terdiri dari ;

1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Kelistrikan.


1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Penyalur Arus Petir.
1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata udara.
1.4. Syarat-syarat teknis Pekerjaan CCTV dan Monitor TV
1.5. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Sistem Lighting.

Spesifikasi Teknis, Gambar Perencanaan dan Bill Of Quantity ini merupakan dokumen
penawaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan atau satu kesatuan, dan apabila ada sesuatu
bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja
dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi
teknis atau bill of quantity saja, maka Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai
dengan standard dan peraturan yang berlaku.

1.1. Gambar - Gambar

Gambar-gambar perencanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories dan


fixture secara terperinci. Semua bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara detail harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik, benar dan sesuai standar yang berlaku.

Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi yang
pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi lapangan. Gambar-gambar
arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
"finishing" dari proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-
gambar kerja dan detail (shop drawing) sebanyak 3 (tiga) set yang harus diajukan kepada
Direksi Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan pemborong dan telah disetujui Direksi Pengawas Lapangan dianggap bahwa

Pemborong telah memahami situasi serta telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi
lainnya. Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam 1 (satu ) set lengkap gambar

Halaman 134
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print sebagai gambar - gambar sesuai pelaksanaan (as
built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan dan
Pemberi Tugas (Owner) setelah selesai pekerjaan.

Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan karena kemungkinan kesalahan penggambaran
atau ketidak sesuaian lainnya, pemborong harus segera mengajukan pertanyaan tertulis
kepada Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas, dan Perencana untuk mendapatkan
penjelasan masalah tersebut dalam pelaksanaan baik berupa jenis barang, pemasangan
maupun pengujian atau pengetesan.

1.2. Koordinasi

Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama
dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi atau menghambat pekerjaan lainnya.

1.3. Daftar Bahan dan Contoh

Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi Pengawas
Lapangan, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari bahan dan material yang akan
digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 3 ( tiga ) yang didalamnya tercantum nama dan

alamat, katalog dan keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi Pengawas Lapangan.
Persetujuan oleh Direksi Pengawas Lapangan akan diberikan atas dasar diatas.

Pemborong harus menyerahkan contoh bahan dan material yang akan dipasang kepada
Direksi Pengawas Lapangan. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh - contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong.
Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud didalam spesifikasi teknis ini,
berstandar mutu dan keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh tenaga ahli.

Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang dan apabila terdapat keraguan, Pemborong harus segera menghubungi
Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana untuk berkonsultasi. Pengambilan ukuran atau

Halaman 135
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Direksi.


Pengawas Lapangan dan Perencana, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pemborong. Untuk itu pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas Dan perencana. Penggantian
merk bahan dan material dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan dari Direksi
Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas dan Perencana.

1.4. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan dan material, sistem dan lain - lain oleh Pemborong, Pemberi Tugas
(Pemilik) dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya. Hal ini
Harus menjadi Perhatian dan tanggung jawab Pemborong.

1.5. Pengetesan dan Persetujuan

Pemborong harus melakukan semua pengetesan yang dipersyaratkan disini dan


mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, disaksikan oleh Direksi Pengawas
Lapangan dan Perencana. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.

Semua peralatan - peralatan yang sudah dikirim dan dipasang, harus memenuhi standar dan
ketentuan pengetesan dengan benar, selanjutnya pemborong harus melaksanakan pengujian
secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang terpasang, disaksikan oleh team Pemberi
Tugas, Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana.

Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti
yang dianjurkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh Pemborong. Dan jika sudah
ditest dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan standar yang berlaku dan

ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan
kepada Direksi Pengawas Lapangan untuk disetujui.

1.6. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan

Peralatan utama harus digaransikan selama 1 ( satu ) sampai 3 ( tiga ) tahun terhitung dari
penyerahan kedua. Selama masa garansi, Pemborong diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan-kerusakan dari pada peralatan utama yang dipasangnya tanpa ada biaya

Halaman 136
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

tambahan. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga ahli yang dapat dihubungi setiap saat.

Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti dari hasil
pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan benar dan baik yang ditandatangani bersama
oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut, Direksi Pengawas Lapangan dan
melampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong tidak melaksanakan atau tidak memenuhi
teguran - teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka
Direksi Pengawas Lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan atau kekurangan
tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan pekerjaan instalasi
tersebut. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan
semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada Tenaga calon-calon
operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas ( Owner ).

Training tentang pengoperasian dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 3 (tiga) set
operating maintenance and repair manual books, sehingga para petugas atau operator dapat
mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

1.7. Laporan

Pemborong wajib membuat "Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan - kegiatan yang dilakukan di lapangan secar jelas. Laporan tersebut

dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :

a. Kegiatan Fisik. Catatan dan perintah Direksi Pengawas Lapangan yang disampaikan baik

secara lisan maupun tertulis.

b. Hal-hal yang menyangkut masalah :


• Material (masuk atau ditolak)
• Jumlah tenaga kerja
• Keadaan cuaca
• Pekerjaan tambah / kurang.

Halaman 137
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi ikhtisar
dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu sehingga menjadi laporan selama 1 ( satu )
bulan dan rencana pekerjaan minggu depan dan satu bulan ke depan. Laporan ini harus
ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada Direksi Pengawas Lapangan dan
Pemberi Tugas untuk diketahui / disetujui.

Pemborong harus menyerahkan Laporan Pengetesan kepada Direksi dalam rangkap 5 (


lima ) mengenai hal-hal sebagi berikut :

a. Hasil pengetesan tahanan isolasi kabel dan pemberian tegangan.


b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
c. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain. Semua pengetesan dan atau pengukuran
tersebut harus disaksikan oleh Direksi Pengawas Lapangan pekerjaan ini.

1.8. Penanggung Jawab Pelaksana

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan seorang


penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman serta harus selalu berada di
lapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis, bertanggung jawab penuh dalam menerima segala
instruksi - instruksi dari Direksi Pengawas Lapangan.

Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan pada
saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Direksi

Pengawas Lapangan di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak


Pemborng melalui penanggung jawab Pemborong.

1.9. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar - gambar rencana yang disesuaikan
dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Pengawas
Lapangan. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan
gambar perubahan yang dimaksud Direksi Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 ( tiga )
untuk disetujui.

Halaman 138
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pengajuan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan oleh
Pemborong kepada Direksi Pengawas Lapangan secara tertulis.

Perubahan - perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah
kurang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pengawas Lapangan.

1.10. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk
pekerjaan Pemborong instalasi ini.

Pembobokan, pembongkaran, pengeboran dan sebagainya hanya dapat dilaksanakan


setelah mendapat izin tertulis dari Direksi Pengawas Lapangan.

1.11. Masa Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan berjangka dan


pemeriksaan routine. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus
dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali.

1.12. Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja

Pemborong diperbolehkan untuk membuat ruang kantor, gudang dan los kerja di halaman
tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan, penyimpanan
barang / bahan serta peralatan kerja dan sebagai area / tempat kerja

( peralatan pekerjaan kasa r) dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung, dapat


dilaksanakan bila terlebih dahulu mendapatkan izin dari Pemberi Tugas dan Direksi
Pengawas Lapangan.

1.13. Penjagaan dan Kebakaran

Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di
tempat kerja (gudang lapangan).

Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang - barang tersebut diatas,
menjadi tanggung jawab Pemborong.

Halaman 139
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pemborong wajib menyediakan peralatan pemadam kebakaran (pemadam api ringan) yang
diletakkan dalam kantor lapangan dan gudang.

1.14. Penerangan dan Sumber Daya

Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat - tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap
perlu, harus diberi penerangan yang cukup. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan
maupun untuk sumber tenaga / daya kerja harus disediakan oleh Pemborong.

1.15. Kebersihan dan Ketertiban

Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat pekerjaan
dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun
diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan
tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
Peraturan - peraturan yang lain tentang ketertiban akan di keluarkan oleh Direksi Pengawas
Lapangan pada waktu pelaksanaan.

1.16. Kecelakaan dan Peti PPPK

Terjadinya kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka


Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau
para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang
bersangkutan / berwenang (dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan
mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

1.17. Bagan Penyelenggara dari Pemborong

Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan kepada
penyelenggara dengan kwualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh
untuk mengambil keputusan.

Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam - jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan. Site Manager mewakili
Pemborong ditempat pekerja dapat bertindak penuh kepada Direksi Pengawas Lapangan.

Petunjuk dan perintah Direksi Pengawas Lapangan didalam pelaksanaan, disampaikan

Halaman 140
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

langsung kepada Site Manager wakil Pemborong, sebagai penanggung jawab di lapangan.

Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja
(buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum
mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang
merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan
atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai
dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

1.18. Pengawasan

Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Direksi
Pengawas Lapangan dan Staff-nya. Pada setiap saat Direksi Pengawas Lapangan atau
petugas – petugas / staff harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian
pekerjaan, bahan dan peralatan serta Pemborong harus mengadakan fasilitas -fasilitas yang
diperlukan.

Bagian - bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan Direksi
Pengawas Lapangan dan staf-nya adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

Di tempat pekerjaan, Direksi Pengawas Lapangan menempatkan petugas - petugas


pengawasan yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

II. LINGKUP PEKERJAAN

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal penyediaan,
pemasangan dan pengujian seluruh lingkup pekerjaan instalasi Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing
yang terdiri dari ;

1. Pekerjaan Elektrikal

2.1. Pekerjaan Kelistrikan

2.1.1. Pengurusan, penyambungan dan pemasangan sumber daya eksisting dengan Gardu
PLN.
2.1.2. Pengadaan dan pemasangan seluruh panel-panel tegangan rendah lengkap dengan
komponen-komponen panelnya.
2.1.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel tegangan rendah
400/230 V.
2.1.4. Pengadaan dan pemasangan sistem pembumian pengaman lengkap dengan bak

Halaman 141
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

kontrol dan elektroda pembumian.


2.1.5. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dalam dan luar serta stop
kontak lengkap dengan kabel instalasi, isolasi penyambungan kabel, pipa pelindung
kabel, junction box, kotak saklar dan stop kontak, dan accessories lainnya.
2.1.6. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis lampu penerangan, saklar, dan stop
kontak.
2.1.7. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk AC dan Fan.
2.1.8. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi kelistrikan yang terpasang.

2.2. Pekerjaan Penyalur Arus Petir

2.2.1. Pengadaan dan pemasangan Unit Spitzen (Air Terminal) penyalur arus petir system
elektrostatis.
2.2.2. Pengadaan dan pemasangan tiang penyanggah air terminal penyalur petir.
2.2.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penyalur petir dan sistem pentanahan
penangkal petir lengkap dengan bak kontrol, alat ukur dan elektroda pentanahan.
2.2.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi penyalur arus petir sistem elektrostatis
maupun sistem konvensional (sangkar faraday).

2.3. Pekerjaan Instalasi Closed Camera Television (CCTV) dan Monitor TV

2.3.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama CCTV dan monitor TV lengkap
dengan terminal box utama (TBU-CS) di fungsikan pada saat ada acara (live event).
2.3.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box CS (TBT-CS).
2.3.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi CCTV & lengkap dengan jenis dan
ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, Unit Camera & Lenses, kotak untuk outlet

TV + Unit Colour Monitor TV, Unit peralatan (ID Card, Door Contak, Detector Gerak,
Infra Rad Detector), juntion box, dan accessories lainnya.
2.3.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi CCTV dan yang terpasang.

2.4. Pekerjaan Instalasi Lighting

2.4.1. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis lampu dan armature untuk menerangi
seluruh ruangan bangunan yang dikendalikan dari lighting panel per lantai. Juga
penyaluran berbagai jenis peralatan listrik 3 phase maupun 1 phase diantaranya PC
Komputer, unit dispenser air minum, dll.
2.4.2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak, saklar, dan peralatan lengkap lainnya.

Halaman 142
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2.4.3. Pengetesan dan pengujian instalasi listrik.

III. PESERTA PELELANGAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Peserta pelelangan adalah badan hukum yang bergerak dibidang pemborong bangunan rumah
tinggal serta terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu Propinsi dan memiliki Tanda Daftar
Rekanan Yang masih berlaku serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas,
adapun persyaratan lainnya adalah ;

1. Berdomisili di wilayah setempat dan sekitarnya.


2. Mempunyai Pas Kerja PLN ( Sikka Golongan A ) dan wilayah yang masih berlaku.
3. Mempunyai tenaga pelaksana yang berpengalaman.
4. Mempunyai pengalaman dalam pekerjaan Elektrikal dan yang dinyatakan dengan
referensi dan mampu berperan sebagai patner dari pemborong utama ( pekerjaan Sipil ).
5. Membuat Time Schedule pelaksanaan pekerjaan MEP.
6. Mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

IV. PROSEDUR KHUSUS PELAKSANAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Syarat-syarat pelaksanaan antara lain ;


1. Pemborong pekerjaan MEP dalam bangunan ini harus mempertanggung jawabkan
pekerjaan secara teknis dan instalasi kepada pimpinan proyek.

2. Pemborong harus dapat menerima dan menyetujui gambar instalasi yang diberikan oleh
perencana.
3. Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan, agar setiap waktu dapat
memberikan penjelasan dengan pimpinan proyek.
4. Pemborong harus membuat gambar kerja yang mengacu pada gambar perencanaan dan
disetujui pemberi tugas serta disahkan pimpinan proyek.
5. Pemborong harus mengadakan pengujian seluruh pekerjaan instalasi Elektrikal yang
disaksikan oleh pemberi tugas.
6. Pekerjaan instalasi MEP dinyatakan selesai bila pihak pemborong telah menyatakan ;

a. Surat hasil pengetesan dan pengujian instalasi.


b. Telah mendapatkan surat keterangan dari pimpinan proyek, yang menyatakan bahwa

Halaman 143
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

pekerjaan telah selesai 100 %.


c. Menyerahkan gambar As Buil Drawing sebanyak 3 (tiga) set yang telah diketahui
Perencana, Pemberi Tugas dan disahkan Direksi Pengawas Lapangan.

7. Seluruh material pada Pekerjaan MEP harus mempunyai purna jual yang terjamin dan
garansi minimal 6 (enam) Bulan sampai dengan 1 (satu) tahun.
8. Kerusakan material sebelum penyerahan kedua menjadi tanggung jawab pemborong.
9. Pemborong harus melaksanakan masa pemeliharaan selama 6 bulan.

V. SYARAT-SYARAT TEKNIS

5.1. Uraian Umum

1 Pemborong harus menyerahkan daftar dan contoh material kepada pemberi tugas dan
pimpinan proyek untuk mendapatkan persetujuan.
2 Semua materail harus baru dan bila terjadi kerusakan pada materaial tersebut pada saat
pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengganti dengan yang baru.
3 Penggantian merk dari material dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan dari
pemberi tugas, pimpinan proyek dan konsultan perencana.
4 Pengajuan gambar kerja dari pemborong harus dilakukan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

5.2. Uraian Teknis Pekerjaan Elektrikal

5.2.1. Instalasi Kelistrikan

A. Sistem

Sumber daya listrik berasal dari sumber daya listrik utama PLN dengan sistem
tegangan TM/TM 380/220 Volt, 50 Hz, dimana dari PLN arus listrik masuk ke
LVMDP (Low Voltage Medium Distribution Panel). Selanjutnya arus akan masuk ke
panel listrik SDP di tiap-tiap lantai.

Dari panel listrik SDP arus akan didistribusikan dengan kabel listrik ke masing-
masing lampu dan peralatan listrik yang memerlukan.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa sistem kelistrikan yang dijelaskan diatas
merupakan pendistribusian daya listrik dengan jaringan distribusinya sampai ke

Halaman 144
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

beban listrik menggunakan sistem radial yang mempunyai pengamanan dan


keandalan yang bertingkat.

B. Bahan Dan Material

Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat (


Spesifikasi Teknis ) Pekerjaan Elektrikal

B.1. Panel Tegangan Rendah

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Box panel listrik ada 3 jenis, yaitu
jenis pemasangan didinding (wall mounted enclosure), jenis pemasangan dilantai
(standing mounted enclosed) yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal plat 2
mm dan dicat oven, IP 55 dan jenis inbow waterproof (PVC High Impact) dengan
pintu transparan, IP 54 serta memenuhi persyaratan PUIL-2000, LMK, PLN.

Produksi : PMelectric panel

B.2. Kabel Tegangan Rendah

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan rendah


adalah jenis NYY/4C. 25 mm - 0.6/1 kVolt dan NYY / 3C. 2,5 mm 0,5-1 KV untuk
pemasangan di dalam tanah dan NYY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di atas
plafon (udara) harus telah memenuhi persyaratan SNI 04-2701-1992, SPLN 43-1

198, PUIL-2000, LMK, PLN.

Produksi : JEMBO KABEL

B.3. Komponen Panel

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa komponen panel utama banyak


ragamnya, antara lain ;

(a) Pemutus tenaga MCCB, 3 phasa, 40 kA, 36 kA, 25 kA, dan 10 kA, pemutus
tenaga mini MCB, 3 phasa, 15 kA, 10 kA, dan 8 kA, MCB 1 phasa, 8 kA dan
5 kA yang telah memenuhi persyaratan SPLN 108/SLI 175/IEC 989, dan IEC
947-2, LMK, PLN.

Halaman 145
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

(b) Produksi : Schneider Electric untuk Panel SDP dipakai CB 1 P- 5 KA/6


A/NC-45 N dan 10 A ,20 A.

b) Automatic Tranfer Switch (ATS) atau sistem tukar (Interloc).

Sistem ini dilengkapi dengan interloking secara mekanis dan elektris dalam satu
pelat dudukan sehingga lebih menjamin aspek keamanan dan lebih mudah
dalam pemasangan.

Kedua pemutus tenaga (MCCB, 4 pole, 50 kA) dilengkapi mekanisme motor


yang sama sehingga bisa beroperasi secara otomatis dan sistem interlok
mekanis dan elektris mencegah kedua pemutus tenaga menutup secara
serentak walaupun hanya sesaat, dan memenuhi standar LMK.

Produksi : Schneider Electric

c) Fuse Links dari jenis HRC Fuse/phasa, 100 kA dengan rating voltage 500/660
Volt lengkap dengan solid links (dudukan HRC fuse) dengan rating current 1 step
diatas rating current HRC Fuse serta harus memeliki alat pencabut HRC Fuse
(Fuse Handle) standard SFS 2371, dimana semuanya sesuai dengan standar
IEC 269-1, IEC 32 B, PUIL-2000, LMK.

Produksi : AEG

d) Relay Pengaman yang digunakan antara lain :

• Earth Fault Relay (Rele arus bocor bumi), proteksi terhadap kontak

• langsung, tidak langsung dan api, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas
arus sebesar 0,003 s/d 0,3 A, tunda waktu selama 0 s/d 1 detik, suhu
operasi sebesar -10 s/d 50 °C.

• Short Circuit Relay (Rele arus hubung singkat), proteksi terhadap arus
hubungan singkat atau akibat adanya variasi terhadap arus yang
semestinya, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak keluaran 10 A (power
faktor = 1), tunda waktu selama 0,2 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50
°C.

• Under and Over Voltage Relay (Rele turun dan naiknya tegangan),
proteksi terhadap turunnya dan naiknya tegangan yang semestinya pada
sistem tak stabil, tegangan kerja 220 V, 50Hz, sensitivitas tegangan

Halaman 146
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

sebesar ± 15 % dari tegangan kerja, tunda waktu selama 0,3 detik, suhu
operasi sebesar -10 s/d 50 °C.

• Fase Fault Relay (rele kesalahan phasa), proteksi terhadap kehilangan


salah satu phasa, kesalahan urutan phasa dan ketidakseimbangan beban
antar ketiga phasa terlalu besar, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak
keluaran 10 A (power faktor = 1), tunda waktu 1 detik, suhu operasi
sebesar -10 s/d 50 °C.

• Relay Kontrol Tegangan, pengamanan peralatan pada instalasi terhadap


tegangan yang semestinya pada sistem tak stabil, mengaktifkan pengisian
batere bila tegangan jatuh di bawah ambang batas, tegangan kerja 220 V,
50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar ± 10 % dari tegangan kerja, waktu
tanggapan selama 200 mili detik, suhu operasi sebesar -5 s/d 55 °C.

• Relay Kontrol Arus, pengamanan peralatan pada instalasi listrik akibat


adanya variasi terhadap arus yang semestinya, dipasang sebagai
tambahan terhadap system kontrol dengan kontak keluaran 8 A (Cos ϕ =
1) 250 V, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar ± 10
% dari tegangan kerja, waktu tanggapan selama 200 mili detik, suhu
operasi sebesar -5 s/d 55 °C.

• Reverse Power Relay (Rele daya balik), proteksi terhadap adanya daya
balik baik dari sumber utama (PLN) maupun sumber cadangan diesel
genset sehingga kedua sumber tidak boleh terinterkoneksi walaupun
sesaat.

Relay-relay pengaman harus sesuai dengan standar PUIL-2000, LMK dan


IEC.

Produksi : Schneider Electric , Omron

e) Busbar dan sepatu kabel serta perekatnya (Mur dan Baut) adalah jenis
tembaga dengan konduktifitasnya sebesar 99,99 % yang dilengkapi dengan
warna phasa, netral dan pembumian sesuai persyaratan BS 1977, DIN
46235, LMK, PLN.

Produksi : Setara Catu, Unibell, Voksel

B.4. Instalasi Listrik ( Penerangan, Stop Kontak, Unit AC, Dan lain-lain )

Halaman 147
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a) Kabel instalasi listrik adalah jenis NYM 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang
telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN.

Produksi : Jembo Cable

b) Pipa & fleksibel conduite pelindung kabel instalasi listrik dan accessories
lainnya adalah jenis PVC high impac yang telah memenuhi persyaratan BS
6099, BS 4607, LMK, PLN.

Produksi : EGA , Clipsal

B.5. Elektroda Pembumian

Elektroda pembumian adalah dari bahan tembaga pejal dengan konduktifitasnya


sebesar 99,99% yang telah memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.

Produksi : Setara Catu, Unibell.

B.6. Saklar Dan Stop Kontak

a) Saklar memiliki rating volatge 250 V, 10 A type rocker dengan jenis single
gang, double gang maupun multiple gang.

b) Stop kontak 1 phasa normal memiliki rating voltage 250 V, 16 A dan stop
kontak 1 phasa khusus dilengkapi saklar dan lampu tanda memiliki rating
voltage 250 V, 13 A.

Saklar dan stop kontak tersebut diatas harus memenuhi persyaratan IEC,
SPLN, LMK dan harus dilengkapi dengan box dari bahan metal anti karat atau
mouled plastic.

Produksi : Schneider Electric

B.7. Armatus Lampu dan Komponen Lampu

a) Armatur lampu memiliki plate minimum 0.7 mm dicat dasar anti karat dan dicat
oven warna putih untuk jenis recessed mounted TL Balk 1 x 36 W, down light
dengan lampu PLC 18 W, 13W, Inderect lamp 1 x 36, lampu dinding,lampu
taman SL 26 W, dimana harus mempunyai terminal pembumian, ventilasi
didalammnya cukup baik dan reflector terbuat dari bahan alumunium silicon
alloy dengan derajat pemantulan yang sangat baik.

Halaman 148
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Produksi : Phillips & Artolite

b) Komponen lampu, yaitu Ballast dari type Low loss dan digunakan untuk satu
lampu floerescent (Neon) yang terpasang kokoh pada armatur.

c) Capasitor harus dari jenis metalized paper dengan maksimum temperatir 85


°C, 250 V, 50 Hz, toleransi ± 10 % serta dilengkapi dengan Stater socket dari
jenis polycarbonate dan Staternya dari jenis ES Porceliain lamp holders.

Produksi : Phillips

5.2.2. Instalasi Penangkal Petir

A. Sistem

Sistem penangkal petir menggunakan sistem elektrostatis non radio aktif yang prinsip
kerjanya adalah menarik energi medan listrik di atmosfir yang meningkat dengan cepat
pada saat terjadi petir, pengumpulan energi ini terlebih dahulu diakumulasikan dan
kemudian dibebaskan pada waktu yang telah ditentukan untuk menciptakan ionisasi
dengan loncatan muatan disekitar batang penerima (Ait Terminal/ Splizen) penangkal
petir.

Pelepasan medan ionisasi keawan akan dapat (mampu) menimbulkan perbedaan

potensial antara awan dan permukaan tanah (bumi), sehingga arus muatan pada tingkat
yang paling rendah akan dapat mengalir secara terus menerus ke tanah melalui
penghantar menuju elektroda pembumian yang tersendiri.

Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya sambaran petir berkurang dan daya tarik
muatan terhadap muatan awan terkonsentrasi pada titik sambaran air terminal saja.

B. Bahan dan Material

B.1. Air Terminal (Splizen)

Air terminal atau splizen untuk sistem elektrostatis adalah jenis Non Radio Aktif dan
harus sesuai dengan standard IEC 1024-1, LMK, PLN.

Produksi : Setara Kurn, Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus,.

Halaman 149
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B.2. Batang Peninggi (Penyanggah Air Terminal)


Batang peninggi untuk air terminal adalah tiang tembaga pejal berdiameter 100 mm
dengan tinggi 2 meter telah memenuhi standard BS 1977, LMK, PLN.

Produksi : PPI / Bakrie.

B.3. Kabel Penghantar

Kabel penghantar untuk instalasi penangkal petir adalah jenis NYY 0.6/1 kV yang
telah memenuhi persyaratan LMK, PLN.

Produksi : JEMBO CABLE

B.4. Elektroda Pembumian

Elektroda pembumian dari bahan tembaga pejal yang telah memenuhi standard BS
1977, DIN 46235, LMK, PLN.

Produksi : Setara Catu, Unibell.

5.2.3. Instalasi System CCTV

A. Sistem

System closed circuit television (CCTV) dipergunakan untuk membantu pengawasan


dengan cara mengamati kegiatan operasi bangunan siang hari maupun malam hari

melalui signal-singnal dari magnetic door contact, sound detector, hold up switch,
kamera kemudian akan mengaktifkan bell atau strobe light. Dimana peralatan system
memberikan input signal kepada peralatan CCTV untuk memonitor dan merekam
kejadian-kejadian secara otomatis. Ruang control akan dipakai sebagai ruang operator
atau petugas memantau kegiatan yang ada.

B. Material Dan Bahan

B.1. Panel Kontrol System

Unit peralatan utama ini merupakan konventional sistem harus memiliki data

Halaman 150
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Transistor output : Sink 100 mA. Individual Zone output : NO relay, 500 mA, 100
VDC.

- Transformer : 220/ 18 V AC, 40 VA rating.

- Operating temperature :- 20 s/d 50 °C.


Produksi : Setara Sony, Johnson control.

B.2. Hold Up Switch

Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan tangan dan
dilengkapi dengan kunci reset dipasang pada tempat tertentu, sesuai dengan
standar yang berlaku.

Pengoperasian peralatan ini pada waktu siang dan malam hari (24 Jam).

Produksi : Setara Sony, Johnson control.


.

B.3. Door Contact

Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan daun pintu
maupun daun jendela dapat dipasang secara paralel dan dilengkapi dengan kunci
reset, tahan terdapat tekanan mekanik dan temperatur luar sesuai dengan standar
yang berlaku. Pengoperasian peralatan ini pada waktu malam hari hingga pagi
hari. Produksi : Setara. Sony, Johnson control.

B.4. Sound Detector


Alat ini mendeteksi suara bila terjadi usaha pembobolan, seperti mesin boor intan,
palu tangan, burning bor attack dan lain-lain, dilengkapi dengan pengatur
kepekaan serta lampu indikator, dan terpasang pada plafon pada ruangan tertentu
harus sesuai dengan standar yang berlaku.

Produksi : Setara Sony, Johnson control.


.

B.5. Switcher CCTV

Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;

Halaman 151
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Produksi : Setara Sony, Johnson control.

Available models in the POLYCOM HDX 6000 series

HDX 6000-720V HDX 6000-720

HD Camera EagleEye View EagleEye

Camera Resolution 1920x1080 EPTZ 1280x720p CCD imager

High Definition 720p30 standard. (Receive 1080p30 or


Max Resolution
720p60 optional)

Max Bandwidth 2 Mbps

Video Inputs 2 - Main (HDCI), Content (DVI-I)

Video Outputs 1 - Monitor 1 (HDMI)

EagleEye View camera


Microphones HDX Microphone Array
microphones

Audio Inputs (all


2 - 1 x Mic Array, 1 x 3.5mm PC Audio
stereo)

Audio Outputs (all


2 - Main (via HDMI), Aux (via 2xRCA Phono)
stereo)

PC Content 1680x1050, 1280x1024, 1280x720, 1024x768,


Resolutions 800x600, 640x480

SoundStation IP
Yes (optional)
7000 Integration

H.239 People+Content and People+Content IP


Data Sharing
included

Options 720p60 & 1080p30 receive, via license key

B.6. Time Lapse Video ( TLV )

TLV merupakan peralatan perekam hasil gambar dari kamera secara otomatis
dapat merekam lokasi yang terjadi gangguan alarm, harus disesuaikan dengan
item e diatas dan sesuai standar yang berlaku.

Halaman 152
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Produksi : Setara Sony, Johnson control.


.

B.7. Colour Camera

Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;


-Type : Built in Digital Signal Processing circiut.
-Scanning system : PAL standard.
Image size : 1/3 “ (4,8 mm x 3,6 mm).
Image sensor : Interline transfer method CCD.

-Synchronizing System : Automatic Switching.


-Video output level : 1.0 V(p-p) (75 Ohm, compositel).
-Video S/N ratio : 50 dB.
- Minimum Illumination :2 Lux (Normal), 0,9 Lux (Gain high), Imager : 0,3
Lux.
- Tegangan kerja : 12 V DC. Harus dilengkapi dengan lensa zoom.
Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.8. Pan Tilt

Unit peralatan ini berfungsi untuk menggerakkan kamera secara horizontal dan
vertikal yang harus memiliki data antara lain ;

- Angular Travel : Pan = 350 derajat max. dan tilt = 90 derajat max.

- Speed : 6 - 7 derajat/ detik.

-Tegangan Kerja : 220 V AC, 50 Hz / 12 V DC.


-Power : Max. 75 VA. Produksi : Setara Sony, Johnson control.
.

B.9. Character Generator


-Thought Lost : 0.5 – 8 dB

- Side Loss : 4 – 15 dB
Isolation : 24 – 35 dB
Produksi : Setara Fagor, Ikusi

Halaman 153
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B.10. Power Supply Unit

Peralatan utama security system dan CCTV harus di supply dari satu power
supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 V DC dan di back
up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit.

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama.

B.11. Kabel System CCTV

Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang
telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN untuk
keperluan power dan jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang
telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga
200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d + 70°C, dan impedance : 100 Ohm
untuk keperluan kontrol sedangkan untuk signal video dari jenis Coaxial
Cable yang telah memenuhi standard SII, IEC, LMK.

Produksi : Setara Sony, Johnson control.


.

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah
memenuhi standard LMK.

Produksi : EGA / Clipsal

B.12. Terminal Box

Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact)
dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC,
LMK.
Produksi : setara Sony, Johnson control.

VI. SYARAT PEMASANGAN DAN PENGETESAN

6.1. Umum

6.1.1. Sebelum memulai pemasangan pekerjaan elektrikal, pemborong harus membuat


rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan rencana kerja pemborong

Halaman 154
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

pekerjaan lain (sipil dan arsitektur) dan apabila terjadi suatu perubahan, pemborong
wajib memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-
saran perubahan jadwal pelaksanaan.

6.1.2. Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat, maka pemborong
harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan elektrikal kepada
pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.

6.1.3. Pemborong harus memahami pekerjaan yang telah dilakukan oleh pemborong lain,
sehingga didalam pelaksanaan yang terkait dengan elektrikal dapat terkodinir dengan
baik dan tepat serta tidak menghambat pekerjaan keseluruhannya.

Apabila terjadi kerusakan dari hasil pekerjaan pemborong lain, maka pemborong wajib
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

6.1.4. Pemborong harus meyerahkan contoh-contoh material dan brosur-brosur pekerjaan


elektrikal sesuai spesifikasi teknis untuk disetujui oleh pengawas, pemberi tugas dan
perencana.

6.2. Pemasangan Pekerjaan Elektrikal


6.2.1. Instalasi Listrik

6.2.1.1 Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 150 Cm untuk TM dan
80 Cm untuk TR harus dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda
peringatan, untuk yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung
dari Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30
Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain.
6.2.1.2. Panel utama, panel kapasitor dan sub distribusi panel listrik harus terpasang

berdiri diatas lantai yang telah diberi lubang (pit) sebagai jalur penyambungan
kabel, sedangkan sub-sub panel listrik dipasang inbow pada dinding dengan
ketinggian 180 cm dari lantai.

6.2.1.3. Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang menggunakan jenis kabel
NYM/ NYA harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan
diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda
peruntukannya.

6.2.1.4. Seluruh instalasi outlet untuk stop kontak, saklar, kabel-kabelnya harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata
maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan stop kontak dan

Halaman 155
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

saklar tersebut harus setinggi 30 cm dan 150 cm dari lantai dan sebelumnya
harus dipasang box dari metal.

6.2.1.5. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high
impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau
terminal blok.

6.2.1.6. Pemasangan armatur lampu harus sudah lengkap didalamnya komponen


komponen lampu seperti tube, ballast, kapasitor, stater dan fitting serta
pengkabelannya hak paten dari produksi jenis lampu yang akan digunakan
begitu pula dengan pemasangan outlet telepon dan outlet televisi.

6.2.1.7. Distribusi kabel pembumian untuk kelistrikan harus diberi pelindung pipa PVC
high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

6.2.1.8. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 50 - 70 mm harus


telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang
kokoh, dimana elektroda pembumian untuk kelistrikan ditanam sedalam 24 m
sama halnya untuk pembumian instalasi penangkal petir dan untuk elektronik
ditanam sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak control
atau samapai dicapai nilai 0.05 ohm (kelembapan tanah).

6.2.1.9.Pelaksanan pekerjaan instalasi elektrikal harus berdasarkan dan memenuhi


PUIL 2000 dan SNI.

6.2.2. Instalasi System CCTV

6.2.2.1. Kabel instalasi dari peralatan utama system CCTV menuju peralatan sensor
dan kamera CCTV harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel instalasi
tersebut harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang
diatas plafon.

6.2.2.2. Seluruh instalasi menggunakan jenis NYMHY untuk power dan Unshielded
Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) untuk control serta coaxial cable C7/2V (RG-
11) untuk sinyal video harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter
serta diberi tanda peruntukannya.

6.2.2.3. Seluruh instalasi sensor contact, indikator lampu, kamera kabel-kabelnya harus
diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di plafon dan di

Halaman 156
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

dinding bata. Ketinggian pemasangan kamera type ceiling harus bebas


berputar dan peletakan sensor contact harus tersembunyi (hanya diketahui
oleh pemilik saja).

6.2.2.4. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high
impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau
terminal blok dan tap off untuk sinyal video.

6.2.2.5. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung pipa PVC
high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

6.2.2.6. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm harus


telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang
kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama ini sedalam 3 m yang
posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah.

6.2.2.7. Pelaksanan pekerjaan instalasi harus berdasarkan dan memenuhi standar


yang berlaku.

6.3. Pengetesan Pekerjaan Elektrikal

6.3.1. Kabel Power yang dipasang harus dilakukan pengetesan. Connection antara kabel
power PLN dengan kabel power bangunan harus kuat dan di klem kuat sehingga
tidak terjadi ledakan.

6.3.2. LVMDP yang dipasang harus diuji kehandalannya, fungsi MCB nya harus bagus
dan berfungsi dengan baik dan harus dilakukan megger tes.

6.3.3. semua panel harus di uji kehandalan MCCB nya dan berfungsi dengan baik dan
harus dilakukan megger tes.

6.3.4. Seluruh kabel harus diuji dengan megger tes.


6.3.5. Sistem penangkal petir yang telah terpasang harus diuji dengan test megger pada
masing2 sumur dan harus berfungsi dengan baik.

6.3.6. seluruh lampu yang dipasang baik down light maupun TL, dan lampu taman
harus berfungsi dengan baik dan dilakukan pengetesan

6.3.7. seluruh stop kontak dan saklar harus di tes dan berfungsi dengan baik.
6.3.8. Pengetesan ketahanan isolasi kabel seluruh instalasi kelistrikan harus diatas 1000

Halaman 157
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

MOhm, sedangkan untuk instalasi elektronik harus sebesar 750 MOhm – 1000
Mohm.

6.3.9. Pengetesan tahanan pembumian untuk kelistrikan dan penangkal petir harus lebih
kecil dari 2 Ohm dan begitu pula untuk instalasi elektronik.
6.3.10. Menyerahkan berita acara hasil test, surat pernyataan jaminan instalasi
elektrikal, surat kwitansi penyambungan daya listrik PLN.

VII. OUTLINE SPECK PEKERJAAN ELEKTRIKAL

7.2. Pekerjaan Elektrikal


A. Instalasi Listrik ( Arus Kuat ) – ( Produk / Merk )

Panel tegangan rendah : PMelectric Panel

1. Kabel 1 kVolt : Jembo Cable

2. Komponen Panel TR : Schneider Electric


3. Relay Pengaman : Schneider Electric , Omron
4. Unit Instrument : Schneider , AEG
5. Peralatan pembumian pengaman : Catu , Unibell.
6. Pipa pelindung kabel : EGA , Clipsal
7. Unit saklar & stop kontak : Schneider Electric/Clipsal
8. Armatur lampu : Phillips , Artolite
9. Unit alat lampu : Phillips
10. Kabel control : BICC Brand-Rex, Avaya.

B. Instalasi CCTV ( Arus Lemah ) – ( Produk / Merk )


1. Peralatan utama CCTV system : Sony / Setara
2. Peralatan utama CCTV system : Sanyo, Sony.
3. Unit peralatan CCTV system : Sanyo, Sony.
4. Kabel instalasi kontrol & video : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.
5. Kabel instalasi power : Jembo Cable

C. Pekerjaan Instalasi Penyalur Petir – ( Produk / Merk )


1. Air terminal system elektrostatis : Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn.

Halaman 158
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Kabel 1 kVolt : Jembo Cable


3. Lightning counter : Prevectron, OBO Bettermann, Phonic Contec.
4. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
5. Pipa pelindung kabel : EGA , Clipsal

PASAL 2 : PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIK

I. PERSYARATAN UMUM

1). Kondisi Ruangan

Secara umum, kondisi udara dari seluruh ruangan yang dikondisikan harus dapat
dicapai pada rentang 24°C  1 dengan RH = 50-55%.
Tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh peralatan sistem tata udara (Grille, Fan,
dan lain-lain) pada ruang kerja tidak boleh melebihi NC-40, yang diukur pada bidang
kerja pada beberapa titik didalam ruangan dan dibuktikan dengan hasil pengukuran.

2). Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja.


Untuk ketentuan mengenai kapasitas dan lain-lainnya dapat dilihat pada gambar dan
skedul peralatan/unit mesin.

3). Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pengadaan, pemasangan, perbaikan


&service dan pengujian (testing & balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang
dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga seluruhan
sistem dapat memberikan performance yang diinginkan. Garansi terhadap
performance di atas adalah menjadi kewajiban dan tanggungan Pemborong.

4). Keseluruhan peralatan utama AC, serta material pendukungnya harus baru dari
pabrik yang khusus dipasang untuk proyek ini.

5). Dalam memasukkan penawaran, Pemborong wajib melampirkan hal-hal berikut


ini dengan jelas :

a. Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data teknis yang penting dari item-
item peralatan seluruhnya dari yang ditawarkan pada lembar kertas tersendiri,
pada dokumen penawaran.

Halaman 159
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

b. Melampirkan brosure, minimum 1 (satu) set asli dari setiap item unit yang
ditawarkan.
Pada brosure tersebut spesifikasi teknis yang terkait terhadap peralatan terpilih
harus diberi tanda dengan stabilo, misalnya, kapasitas, pemakaian daya, kurva
performance, part load, performance, kondisi, performance kebisingan dan
vibrasi, berat operasi, dimensi dan lainnya, sehingga dapat diketahui secara
jelas/detail kondisi unit terpilih.

Setiap kekurangan dari butir-butir a s/d c di atas akan mengurangi penilaian evaluasi
atas Penawaran Pemborong di mana bobot penilaian akan hal-hal tersebut di atas
sangat menentukan dalam evaluasi penawaran.

II. STANDARD DAN ACUAN PELAKSANAAN

Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan


pekerjaan ini harus mengikuti beberapa ketentuan namun tidak terbatas kepada apa
yang tertulis dibawah ini, antara lain :

a. Standard-standard/Handbook : ASHRAE & SMACNA


b. ARI Standard
c. SNI
d. ASTM Standard
e. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL'87).
f. Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker).
g. Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik
proyek, pabrik dan sebagainya.
h. Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia
seperti ketentuan Pemda Setempat.

III. LINGKUP PEKERJAAN

Secara umum Sub Paket Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Ventilasi Mekanis ini
meliputi pengadaan, pemasangan, testing, adjusting dan pemeliharaan dari
pekerjaan-pekerjaan tersebut dibawah ini.

1. Pengadaan dan pemasangan Unit-unit VRF/Mini Multi Split /AC Split lengkap dengan

Halaman 160
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Thermostat, sensor temperatur, Panel Control, rangka penggantung unit lengkap


dengan vibration isolator dan accessories lainnya dengan kapasitas, tipe dan jumlah
sesuai dengan Skedul Peralatan.

2. Pengadaan dan pemasangan Unit Outdoor untuk masing-masing VRF/SMMS/ AC


Split

3. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan refrigerant dan pengembunan (drain)


lengkap dengan isolasi pipa serta penyangga ( support ) dudukan dan lapisan
pelindungnya.

4. Pengadaan dan pemasangan Exhaust Fan, Toilet Exhaust Fan, dan fan-fan lainnya
serta kelengkapan-kelengkapan penunjangnya dengan kapasitas, tipe dan jumlah
sesuai dengan Skedul Peralatan.

5. Instalasi panel-panel kontrol dan daya lengkap dengan komponen panel, proteksi,
grounding, terminasi dan lain-lain.

6. Pembuatan fondasi/dudukan AC split Unit pada area split.

7. Mengadakan dan melaksanakan testing, adjusting, balancing dan commissioning dan


membuat laporannya.

IV. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN

IV.1. Unit Air Conditioner

Tipe & Kapasitas : Lihat Gambar Skedul Peralatan

a. VRF/SMMS-E/MINI VRF/MULTI SYSTEM

Pemborong harus memasang " VRF/ MINI VRF/ Multi System ” dengan jenis,
ukuran dan kapasitas sesuai dengan spesifikasi dan Skedul Peralatan.
Unit ini harus factory built" dan telah diuji pabriknya.

VRF/ MINI VRF/ Multi System harus dapat bekerja dengan sempurna pada
lingkungan dengan temperatur 35 – 38 C.

Halaman 161
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

1. Kompressor
Tipe : "Fully Hermetic, Reciprocating/scroll"
Pendinginan : gas refrigerant

2. Koil Kondenser
Material : Tembaga dengan "fin" dari almunium yang
direkatkan secara mekanis.

Koil ini harus telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated" dan diisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik.

3. Fan Kondenser
Tipe : propeller, direct drive.

4. Fan Motor
Tipe : water proof induction type yang dilengkapi dengan
thermal protector. Non-lubricating bearing.

5. Casing
Casing dan rangka harus telah dicat anti karat dan sesuai untuk
pemasangan di luar

6. Peredam Getaran
Pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.

b. AC split Unit

Pemborong harus memasang "AC split Unit" untuk "Split System” dengan jenis,
ukuran dan kapasitas sesuai dengan spesifikasi dan Skedul Peralatan.
Unit ini harus factory built" dan telah diuji pabriknya.
AC split Unit harus dapat bekerja dengan sempurna pada lingkungan dengan
temperatur 35 – 38 C.

1. Kompressor

Halaman 162
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Tipe : "Fully Hermetic, Reciprocating/scroll"


Pendinginan : gas refrigerant

2. Koil Kondenser
Material : Tembaga dengan "fin" dari almunium yang
direkatkan secara mekanis.

Koil ini harus telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated" dan diisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik.

3. Fan Kondenser
Tipe : propeller, direct drive.

4. Fan Motor
Tipe : water proof induction type yang dilengkapi dengan
thermal protector. Non-lubricating bearing.

5. Casing
Casing dan rangka harus telah dicat anti karat dan sesuai untuk
pemasangan di luar

6. Peredam Getaran
Pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.

c. Evaporator Blower Unit

Pemborong harus memasang "Evaporator Blower Unit" untuk "Split System"


dengan jenis, ukuran dan kapasitas yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Unit ini harus "factory built" & telah diuji oleh pabriknya.

Tipe dan Kapasitas : lihat skedul peralatan

1. F a n

- Tipe : dual suction multiblade, forward curved .

Halaman 163
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Fan Evaporator harus dari jenis V-belt drive (untuk tipe Duct Type), yang
dapat diatur putarannya sehingga dapat diperoleh jumlah aliran udara yang
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

- Fan hendaknya telah ditimbang dan dibalans secara statis maupun


dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya.

- Motor fan harus dilengkapi dengan Overcurrent relay.

2. Casing

Casing unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge"


Semua panel atau lubang-lubang berpintu harus dapat dengan mudah dan
cepat dibuka.

3. Koil Pendingin
Material : tembaga dengan "fin" dari aluminium yang direkatkan
secara mekanis.
Koil ini telah diuji terhadap kebocoran dipabriknya.

4. Isolasi

Dinding unit ini harus diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya
udara pada unit. Isolator harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus
cukup untuk menghalangi terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan
terhadap aliran udara dan tahan api. Tempat penampungan air pengembunan
harus diisolasi untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian
luarnya.

d. Peredam Getaran

1. Semua mesin/peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan


atau penggantung peredam getaran (vibration eliminator) yang sesuai.

Halaman 164
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Peralatan yang digantung harus dipasang peredam getaran jenis spring


yang diletakkan pada penggantung. Peredam getaran hendaknya dari jenis
Kinetic neoprene isolator.

IV.2. Exhaust Fan

1). Exhaust Fan

Kapasitas : Lihat Skedul Peralatan

a. Fan Impeller
Tipe : Ceiling fan
Material : Alumminium Alloy
Kapasitas : 50, 150 CFM (maximum).

b. Motor Fan
Tipe : Squirrel Cage Induction Type
Winding : Class-F
Standard : Water Proof dan Dustrproof
Drive : Direct Drive
Accessories: Thermal Overload Relay

c. Casing
Material : Roller Heavy Gauge Mild Steel
Kelengkapan : Wiremesh Screen

(semua Exhaust Fan lengkap dengan ducting PVC)

V. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

1). Unit Air Conditioner

a. AC Split Unit

1. Split Unit harus diletakkan pada dudukan/fondasi dengan diberi peredam


getaran untuk menjamin tidak terjadinya vibrasi/ getaran.

Halaman 165
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

2. Tata cara instalasi unit AC split harus mengikuti dan sesuai dengan
rekomendasi pabrik, baik dalam hal jarak antar unit dan unit dengan
dinding, maupun jarak pemipaan antara unit AC split dengan unit
evaporating.

3. Pengkabelan catu daya dan kontrol dari Panel Listrik ke setiap Unit AC
split harus dimasukkan kedalam konduit.

4. AC split Unit harus diletakkan sedemikian rupa sehingga udara discharge


dari fan condenser lepas langsung ke udara lingkungan dan tidak terjadi
aliran balik.

5. AC split Unit harus diletakkan pada dudukan/fondasi yang secara stuktur


terpisah dari struktur/balok bangunan. Fondasi/balok untuk dudukan Split
Unit. harus dibuat bertumpu pada balok bangunan dan dijamin tidak
secara langsung menempel/bersentuhan dengan plat atap/lantai.
Adanya fondasi khusus ini adalah untuk memperkecil rambatan getaran
yang ditimbulkan oleh AC split Unit .

b. Indor Unit

1. Tiap-tiap Indoor Unit harus di pasang pada tempat-tempat yang sesuai


dengan gambar perencanaan.

2. Indoor Unit Tipe : Ceiling Consealed

a. Sebelum melakukan pemasangan indoor unit, Pemborong diharuskan


melakukan koordinasi dengan pihak Interior dan pihak-pihak terkait dan
dimintakan persetujuannya dari Pengawas, agar unit tersebut secara
teknis dan estetika interior dapat bersesuaian.

b. Indoor Unit harus dipasang secara kokoh pada penggantung/hanger yang


dilengkapi dengan vibration insulator sehingga tidak menimbulkan
getaran/vibrasi.

c. Posisi indoor unit tak boleh menempel pada rangka ceiling atau balok/
struktur .

Halaman 166
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

d. Perletakan Indoor Unit harus memenuhi syarat-syarat teknis lainnya, yaitu


mudah di dalam pelaksanaan pemeliharaan/servis, air kondensat/drain
dapat segera mengalir ke pipa drain (tidak menimbulkan genangan pada
drain pan), dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kemudahan
pemeliharaan/servis di kemudian hari.

c. Outdoor Unit
1. Pekerjaan Outdoor harus rapi

2. Tiap – tiap unti outdoor dipasang tanpa ada halangan didepannya


sehingga panas yang keluar dari outdoor tidak terhalang oleh benda
apapun juga.

3. Kabel-kabel outdoor harus dipasang rapi sesuai dengan gambar


perencanaan

4. Vibrasi dari outdoor unit tidak boleh merambat ke dak roof tersebut.

d. Pipa Refrigerant.

1. Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan


sebaik mungkin. Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan
bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya dipakai pipa tembaga jenis L
atau K yang "dihydrated" & "sealed".

2. Sambungan
Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan
"wrought copper fitting" atau "non purous brass fitting". Dianjurkan
dipakai solder perak dengan ditiupkan gas mupia seperti Nitrogen kering
kedalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan
terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.

 Solder lunak semacam "50-50" tidak boleh digunakan. Solder "95-95"


dapat dipergunakan kecuali pada pipa "discharge" gas panas.

 Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder,


nyala api atau lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Bilamana

Halaman 167
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

"precharged refrigerant lines" disediakan oleh pabrik, hendaknya


diperhatikan benar-benar instruksi pabrik.

 Bila terjadi kelebihan pipa "precharged" hendaknya dibentuk


gulungan dan disangga pada bidang mendatar.

2. Instalasi

Pemipaan Refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencegah


melentur. Harus dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan
getaran kepada bangunan. Bilamana perlu dipasang peredam getaran
pada pipa.
Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi
pabrik. Pengering refrigerant (filter drier) dengan kapasitas yang cukup
serta "sight glass moisture indicator" hendaknya dipasang pada bagian
"liguid line" setiap pipa yang terpasang di lapangan. Perbedaan tinggi
dan jarak antara condensing unit dengan evaporator
blower unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.Setelah
selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji
terhadap kebocoran.

4. Isolasi Pipa

- Pipa suction/discharge line refrigerant harus diisolasi dengan


isolasi panas seperti armaflex, superlon atau yang setaraf.

DIAMETER PIPA 16 – 25 mm 25 – 50 mm
--------------------------------------------------------------
Tebal Isolator 20 mm 25 mm
--------------------------------------------------------------
Bahan isolasi hendaknya jenis Armaflex.

- Pada daerah atap isolasi hendaknya ditutup dengan lapisan kedap


uap air jenis metal jacket. Pipa harus disanggah pada setiap 2 meter &
pada setiap belokan dan percabangan.

Halaman 168
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

e. Pengisian Refrigerant

1. Sistem dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang di


lapangan harus dihampakan. Sama sekali dilarang memakai
kompressor dari sistem sebagai vacuum pump.

2. Penghampaan harus dilakukan dengan suatu pompa penghampa


tinggi (Vacuum Pump) dengan pengukur tekanan mutlak yang baik.
Diharuskan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah 300
mikron selama 1,5 jam.

3. Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang
disyaratkan oleh pabriknya.

4. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi


dan dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah
dan jenis refrigerant yang diisikan adalah sesuai.

f. Pemipaan Drain

Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-


mesin AIR CONDITIONING sampai ketempat pembuangan yang terdekat
dalam saluran yang tersembunyi atau tidak mengganggu.

1. Bahan
Untuk air buangan (drain) dipergunakan pipa PVC, jenis AW lengkap
dengan isolasi thermal.

2. Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher
angsa serta peralatan lain yang perlu.Harus diberikan lapisan isolasi
sampai sepanjang kira-kira 3 meter atau sampai daerah dimana tidak
terjadi pengembunan bagian luar pipa.

3. Penembusan Dinding
Bilamana menembus dinding , plat lantai dan lain-lain pipa ini harus diberi
lapisan peredam getaran dan dilindungi dengan pipa yang lebih besar
ukurannya.

Halaman 169
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

4. Akibat dari adanya pekerjaan bobokan untuk keperluan instalasi AC, maka
adalah tanggung jawab pemborong untuk melaksanakan penutupan dan
perapihan kembali seperti sediakala dan dijamin tidak timbul kebocoran.

g. Lapisan Pelindung dan Rak Pipa

1. Seluruh pipa yang menembus lantai, dinding, atap dan lain-lain hendaknya
diberi lapisan pelindung dari penyekat/karet dan "galvanized steel pipe
gauge 20" atau BjLS 100 sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Selubung dalam daerah-daerah lantai yang basah dibuat dari tembaga
dan menyelubungi sampai 2,5 cm di atas lantai.
Rongga antar pipa dan selubungnya harus ditutup rapat (caulked water
tight).

2. Pelindung pipa expose dan proteksi terhadap cuaca dan pipa terpendam
yang "lagged".

3. Seluruh pemipaan yang berada di lantai atap harus disusun rapih dan
diletakkan pada rak pipa yang dilengkapi dengan penutup disepanjang rak
pipa.

VI . PENGECATAN

1). Pemborong harus mengecat semua rangka penggantung, rangka penyangga, semua
unit-unit yang dirakit dilapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan
lapisan cat dasar (prime coating) dan cat akhir sesuai dengan persyaratan pengecatan
yang sesuai untuk bahan masing-masing dan disetujui oleh Konsultan Pengawas,
Perencana atau Pihak lain yang ditunjuk untuk ini.

2). Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau dinyatakan
lain dari dalam spesifikasinya. Tetapi bila cacat akibat pemasangan Pemborong wajib
mencat kembali khusus ditempat yang cacat tadi dengan warna yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas, Perencana.

3). Untuk peralatan-peralatan yang tampak maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir
(spray) dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana.

Halaman 170
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

4). Pengecatan harus dilakukan sebelum peralatan-peralatan tersebut dipasang.

5). Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identifikasi bagi
peralatannya. Sebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda
yang hendaknya dipasang pada peralatan-peralatan itu.

VII. PENGUJIAN

1). Pekerjaan Pengujian meliputi dan tidak terbatas pada penguraian di bawah ini,
sehingga system dapat berfungsi dengan baik, antara lain :
Pemborong harus melaksanakan semua pengujian, test dan balancing peralatan
instalasi sistem AC dengan disaksikan oleh pengawas yang berkepentingan,
Konsultan Pengawas, Perencana serta pihak-pihak lain yang diperlukan kehadirannya.
Sebelum melaksanakan pengukuran dan TAB (Testing, Adjusting & Balancing),
Pemborong harus mengajukan metoda, besaran-besaran yang akan diukur dan alat-
alat ukur yang digunakan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana dan minta
persetujuannya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
Seluruh biaya pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung oleh Pemborong.

Semua bahan yang diperlukan untuk pengujian tersebut antara lain :

- Peralatan Ukur
Dalam melakukan pengukuran, Pemborong harus menggunakan peralatan/
instrument ukur dengan tingkat ketelitian yang tinggi (Laboratory Standard).

- Standard Pengujian
Metoda pengukuran harus sesuai dengan metoda ASHRAE Standard
ANSI/ASHRAE - III - 1988.

- Listrik
Menjadi tanggungan dan beban Pemborong.

2). Jenis Pekerjaan Pengujian Sistem Air Conditioning

Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini, secara garis besarnya
mencakup penguraian tersebut di bawah ini, antara lain :

Halaman 171
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Temperatur, RH & Noise Level Ruangan

Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada seluruh ruangan


yang dikondisikan pada beberapa titik ukur serta noise yang terjadi di dalam
ruangan.

- Sistem Kontrol

* Pemborong harus melakukan pengujian terhadap mekanisme kerja seluruh


peralatan yang terkaitan dengan sistem pengaturan kapasitas, overload
protection, putaran, aliran udara/air dan sebagainya.

* Pengujian terhadap sistem pengaturan (kontrol) ini meliputi :

CU - EVB
- Sistem kontrol kapasitasi pendinginan, overload, anti recycle, thermostat
dan sebagainya.
- Mekanisme kerja room thermostat
- Mekanisme kerja electronic controller.

* Pengukuran besaran-besaran mekanis dan listrik dari tiap-tiap unit AC dan


Exhaust/Intake Fan yang meliputi dan tidak terbatas pada item-item berikut :

a. CU / EVB AC Split
- Udara supply dan return dari EVB : temperatur, debit udara,
kecepatan udara, dan lain-lain.
- Tekanan suction & discharge refrigerant
- Arus/tegangan starting dan operasi dari tiap-tiap kompressor dan
Fan CU & EVB.

b. Exhaust / Intake Fan


- Debit udara dari tiap-tiap Fan
- Putaran (RPM) motor/blade
- Arus/starting dan operasi tegangan.

Halaman 172
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Seluruh metoda pengukuran dan pengujian terhadap sistem distribusi udara, sistem
distribusi air dan chiller harus mengikuti prosedur ASHRAE Standard ANSI/ASHRAE
111 - 1988.

VIII. OUTLINE SPECK PEKERJAAN TATA UDARA

A. Instalasi Tata Udara – ( Produk / Merek )

1. Unit pendingin ruang ( AC ) : TOSHIBA


2. Pipa refrigerant AC : disesuaikan merek unit VRF/MINI VRF/AC Split.
3. Pipa drain AC : Rucika - Wavin
4. Exhaust dan intake fan : CKE

PASAL 3 : PEKERJAAN SISTEM PLUMBING

I. PERSYARATAN UMUM

I.1 Gambar-gambar Perencanaan

Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan


semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.
Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan,
agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan
yang wajar.

I.2 Tenaga Pelaksanaan dan Pas Instalatir

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga akhli


dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan
rapi.

Halaman 173
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Untuk pelaksanaan, khusus Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang


membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.
Terutama orang yang akan mengerjakan pengelasan pipa (tukang las) dan
pemasangan instalasi tembaga haruslah ditunjuk pekerja yang memiliki sertifikat.
Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) DKI - Jakarta dan Surat Rekomendasi lainnya apabila
diperlukan dalam pekerjaan ini.

I.3 Korelasi Pekerjaan

- Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada sehubungan dengan


pekerjaan Plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan
merupakan tanggung jawab Pemborong Plumbing.

- Semua pekerjaan pembuatan dudukan/pondasi untuk pompa/mesin dilakukan


oleh Pemborong Plumbing, termasuk pembuatan tali air disekitar pondasi pompa.

- Semua penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan
spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pemborong Plumbing harus berkoordinasi
dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya
yang mengerjakannya.

- Seluruh fasilitas listrik, air, sanitair sementara/darurat hendaknya diusahakan oleh


Pemborong Plumbing dan telah dimasukkan dalam penawarannya.

- Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pemborong dengan tingkat prioritas
tanggung jawab yang sama dan bagian pekerjaannya terletak berdampingan
maka masing-masing Pemborong wajib melakukan perapihan pada bagian
pekerjaannya serta melindungi bagian pekerjaan Pemborong lain sedemikian rupa
sehingga tidak cacat akibat pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.

I.4 Jaminan dan Pemeliharaan

- Pemborong harus memberikan jaminan pabrik (Guaranted of product) kepada


pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini.

Halaman 174
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Pemborong harus memberikan service secara cuma-cuma selama setahun untuk


peralatan dan 6 (enam) bulan untuk instalasi semenjak serah terima pekerjaan
untuk pertama kali, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

- Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang
ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/yang tersebut di atas
setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain
secara tersendiri.

- Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang


atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari
kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan
setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.

II LINGKUP PEKERJAAN

1. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama pompa , control panel dan


perlengkapan.
.
2. Pengadaan dan pemasangan 2 tangki air atas yang terbuat dari fibre glass
masing-masing berkapasitas disesuaikan dengan gambar .

3. Pengadaan dan pemasangan 1 buah Booster Pump masing-masing untuk


distribusi air bersih.

4. Pengadaan dan pemasangan Sumpit Pump Room 1 unit kapasitas 50 LPM dan 1
unit 500 LPM.

. 5. Pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan air bersih, air kotor,air


bekas,vent, air hujan dan sumur resapan beserta perlengkapannya.

6. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa air hujan baik vertikal maupun horizontal
berikut Roof Drain dan perlengkapannya.

7. Mengadakan testing dan commissioning terhadap seluruh peralatan yang


terpasang hingga berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan teknis.

Halaman 175
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

8. Pengadaan dan pemasangan 2 resapan air hujan.

III. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN PLUMBING

III.I. Peraturan-peraturan / Persyaratan

Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia dan khususnya DKI
- Jakarta.

Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati dan diikuti sesuai petunjuk
Pengawas.

Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal sebagai


berikut :

- Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.

- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik


Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

- Peraturan Pemda DKI, Berita Daerah No. 1/1992.


Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam wilayah DKI - Jakarta.

- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)


1956 NI-3 1963. PUBB 1969.

- Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NI-2/1971.

- Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,


mingguan, bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari Peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.

- National Plumbing Codes.

Halaman 176
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

III.2. Spesifikasi Teknis Peralatan Utama dan Instalasi

1). Peralatan Utama

Pompa Utama Air Bersih

- Type pompa : End Suction


- Kapasitas : 175 liter/menit
- Total head : 25 m
- Putaran pompa (speed) : 2900 RPM
- Daya pompa : 1,5 KW
- Sistem Operasi : 1 Duty, 1 standby
-Jumlah : 1 (satu) buah .

a. Pompa Utama Air Bersih

- Type pompa : End Suction


- Kapasitas : 175 liter/menit
- Total head : 15 m
- Putaran pompa (speed) : 2900 RPM
- Daya pompa : 1 KW
- Sistem Operasi : 1 Duty, 1 standby
-Jumlah : 1 (satu) buah

b. Level Switch Pump Control

-T y p e : electric dengan sistem relay ex. Jerman


- Control voltage : 220 V, 1 ph, 50 Hz
- Dipasang pada : Tangki Air Atas
- Jumlah : 3 Buah

c. Pompa Booster

- Type pompa : Package Booster


- Kapasitas : 250 liter/menit
- Head pompa : 25 m
- Putaran pompa : 3000 rpm
- Daya pompa : 2x3 KW
- Sistem Operasi : 2 Duty, 1 standby
- Jumlah : 1 buah
Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol

Halaman 177
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Catatan : Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar


perencanaan.

IV. Pemipaan & Peralatan Pemipaan

a. Pemipaan Air Bersih

Bahan : PVC - O PN 10
Standard : SII 016181.BS.1387167

b. Pipa Air Kotor/Buangan

Bahan : PVC, Klas AW, 10 kg/cm2


Standard : Standard Industri Indonesia (SII) 034 -82/ISO -
4065,JIS.K.674 1979 dan JIS.K.6742-1979.

c. Pipa Air bekas

Bahan : PVC, Klas AW, 10 Kg/Cm2


Standard : SNI 034-82/ ISO – 4065, JIS K 674 1979 dan JIS.K 6742
1979.
d. Valve - valve

Working Pressure : 7,5 bar

a). Gate Valve :

 Untuk diameter s/d 50 mm : tipe bronze body non rising sistem


screwed bonnet solid wedge disk screwed end.
Untuk diameter 16 s/d 25 mm dapat digunakan tipe Butterfly.

 Untuk diameter lebih besar dari 50 mm : tipe flanged atau lugged body
stainless steel disk stainless steel shaft hand wheel operated with position
indicator.

b). Check Valve :

 Untuk diameter s/d 50 mm : material bronze body swing type Y pattern


screwed cup metal disk screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50
mm.

 Untuk diameter lebih besar dari 50 mm : tipe swing silent


type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk
tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.

Halaman 178
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

c). Strainer :

 Untuk diameter s/d 50 mm : tipe bronze body screwed cap stainless steel
mess end.
 Untuk diameter lebih besar dari 50 mm : tipe Y pattern stainless
steel perforated screen bolted bonnet flanged end.

d). Flexible Connection

 Dari tipe double sphere dengan material Neoprene Rubber yang dapat
menahan tekanan sampai 10 kg/cm2.

 Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum


220 psi.

 Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut di


atas bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.

V. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

V. 1. Persyaratan Umum

a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk


setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana
atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.

b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan peker-


jaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-
cara penanggulangannya.

c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong


harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/
Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai
dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan
kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong.

d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak Pemilik Proyek/Pengawas/Perencana dan Ahli serta pihak-
pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat
pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.

e. Pemborong wajib melaporkan kepada Pemilik Proyek/ Pengawas/ Perencana atau


Ahli yang ditugaskan bilamana sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-
gangguan yang mungkin ada.

Halaman 179
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan
sudah termasuk dalam item penawarannya.

g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja.
Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan.

h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.

V.2. Pemasangan Peralatan Utama

a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong
diwajibkan untuk membuat gambar shop-drawing yang menunjukkan detail
penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan gambar. Shop-drawing tersebut
harus dimintakan persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana.

b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam
getaran pada bagian baseplate pompa.

c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat
memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran
motor pompa.

Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus menggunakan


konduit dari jenis high-impact

d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung
drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.

V.3. Instalasi Pemipaan

a. Sistem Penyambungan Pipa

1.) Pipa Air Bersih

 Untuk pipa diameter 15 s/d 100 mm menggunakan type HDPE PN 10, untuk
sambungan menggunaka fitting dan asesoris.

2). Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan :

 Digunakan sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk


pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil.

 Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967

Halaman 180
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

dimana untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens


cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement
Joint.

 Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran


solvens cement harus memenuhi antara lain :

 Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram


pada setiap penyambungan.

 Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal


sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.

 Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus
benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya
dilapangan Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik
pembuatnya.

 Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC
menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal
ini berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.

b. Penggantung / Penumpu Pipa

 Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan
penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk
mencegah timbulnya getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus
buatan pabrik .

 Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur


dengan jarak maksimum antara penggantung tidak lebih dari 2,0 meter.

 Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10


mm. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber seal
yang elastis.

 Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk sistem pemipaan vertikal.

 Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari
karet getas.

 Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat
pada konstruksi bangunan dengan insert angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau dengan ramset.

 Pipa-pipa ditumpu dengan clem clem dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari
250 cm untuk setiap clem.

Halaman 181
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

c. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

 Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

 Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak


mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan
sebagainya.

 Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya
untuk komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.

 Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam


kelengkapan jaringan instalasi tersebut.

 Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.

d. Pipa-pipa Dalam Tanah

 Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa
diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.

 Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak tertumpu dengan baik.

 Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.

 Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotoran dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan
bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan izin
tertulis.

 Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.

 Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.

Halaman 182
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

 Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.

VI. PEKERJAAN AIR KOTOR

VI.1. Umum

a. Air Kotor dan Buangan

Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air buangan dari
urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan
sistem bercabang yang berupa pipa-pipa horizontal dan vertikal kemudian disalurkan
ke lantai 1 dan kemudian ke septic tank di luar bangunan.

VI.2. Spesifikasi Peralatan Utama Air Kotor

a. Septic tank dan rembesan


Kapasitas : 3 m3
Ukuran : 2 x 1,16 x 1,27 m
Jumlah : 1 buah
Rembesan : 1 buah ukuran standar

b. Septic tank dan rembesan


Kapasitas : 2 m3
Ukuran : 1,7 x 1,1 x 1,1 m
Jumlah : 1 buah
Rembesan : 1 buah ukuran standar

VII. INSTALASI LISTRIK

Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih, sumur
pantek dan lain-lain sesuai dengan peraturan PUIL 1987 (edisi terbaru) dan peraturan
lain yang berlaku seperti SPLN, VDE, BS.
Lingkup pekerjaan dari paket ini adalah penarikan kabel power dari Panel sampai ke
masing-masing unit/peralatan. Pemasangan kabel daya dan kabel kontrol dari panel
pompa ketiap motor atau peralatan sensor/pressure switch/elektroda kontrol
harus dilindungi dengan pipa galvanis dan dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar
supaya kabel tidak lecet.
Jenis kabel listrik untuk kemotor dengan memakai isolasi uPVC sedangkan untuk sensor
elektroda sumur pantek dengan isolasi karet dan berserabut.

VIII. PENGUJIAN INSTALASI DISTRIBUSI AIR BERSIH

a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air

Halaman 183
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

bersih ke tiap-tiap bangunan, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian


secara parsial terhadap peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik, dan panel
kontrol, pressure tank, dll).
Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja
motor, cut-in/cut-off Pressure Tank.
Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk
dimintakan persetujuannya.

b. Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong diwajibkan


untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama dengan sistem telah
di fungsikan secara penuh.

Pengujian ini meliputi : kapasitas pompa, arus kerja motor, kerja Pressure Tank,
tekanan air pada fixture terjauh, dan lain-lain.
Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk
dimintakan persetujuannya.

c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan 10 kg/cm² untuk pipa air bersih sedangkan untuk pipa air kotor
dengan tekanan 5 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24
jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pe ngetesan dilakukan
dengaa cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.

d. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong/Kontraktor Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan selanjutnya apabila Setelah diterima/
memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

IX. P E N G E C A T A N

 Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi
dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi (lihat bagian Syarat-syarat
Pemasangan).

 Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau
cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK.

 Pipa-pipa non exposed diberi tanda-tanda ditempat-tempat control / pemeriksaan.

X. DATA SPARE PART

Secepat mungkin setelah persetujuan atas Serah Terima Pekerjaan Pertama, Pemborong
harus memberikan data mengenai spare parts untuk tiap-tiap peralatan yang terdaftar
(masing-masing).
Data tersebut harus mencakup suatu daftar yang lengkap mengenai "parts" dan "supplies"
yang baik, biasanya diberikan secara cuma-cuma bersama pembelian peralatan tersebut

Halaman 184
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

ataupun ditentukan kemudian harus diberikan sebagai bagian dari Kontrak ini, dan suatu
daftar alat-alat tambahan yang dianjurkan oleh Pembuat (pabrik) untuk menjamin
pemakaian yang effisien untuk jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari setelah
pemasangan alat-alat itu masing-masing.

XI. OUTLINE SPECK PEKERJAAN MEKANIKAL DAN PLUMBING


Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing

A. Instalasi Plumbing – ( Produk / Merek )


1. Pompa sumur dangkal (Jet Pump) : Grundfos
2. Pompa Booster : EBARA
3. Pipa utama GIP : Spindo.
4. Pipa Plumbing : Rucika
5. Peralatan pengaturan air bersih (10 bar) : Kitz.
6. Peredam getaran pompa : Tozen
7. Pressure Tank air bersih : Disesuaikan
8. Tanki Air : Pinguin, Lion Star.
9. Septic Tank dan Rembesan : Biotech.

PASAL 4 : PEKERJAAN SISTEM FIRE FIGHTING

I. PERSYARATAN UMUM

I.1. Gambar- gambar Perencanaan

Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua


pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.
Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan, agar
instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang
wajar.

I.2. Tenaga Pelaksanaan

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga akhli dalam
bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi.
Untuk pelaksanaan, khusus Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang
membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang
mempunyai pengalaman dan kecakapan.
Terutama orang yang akan mengerjakan pengelasan pipa (tukang las) dan pemasangan
instalasi tembaga haruslah ditunjuk pekerja yang memiliki sertifikat.

Halaman 185
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

I.3. Koordinasi

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan


Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan sebagainya,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
Kesalahan pemasangan akibat tiadanya kerja sama menjadi tanggung jawab pemborong
sepenuhnya.

I.4. Izin-izin

- Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan


Instalasi ini harus dilakukan dan atas tanggungan biaya Pemborong

- Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya


yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh
Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.

- Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,


kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini.
Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.

- Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK/ Perencana atau pihak
yang ditunjuk untuk ini.

I.5. Korelasi Pekerjaan

- Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain,
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar
pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya.

- Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupannya pada dinding, lantai,


langit-langit untuk jalannya kawat, pipa dan duct yang dilakukan pihak lain. Pemborong
harus memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar yang diperlukan kepada
pihak yang melaksanakannya.

- Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel / peralatan yang dilakukan oleh
pihak lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambar-gambar yang
diperlukan kepada pihak lain yang mengerjakannya.

- Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi persoalan
ini.

I.6. Jaminan dan Pemeliharaan

Halaman 186
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

- Pemborong harus memberikan service secara cuma-cuma selama setahun untuk


peralatan dan 6 (enam) bulan untuk instalasi terhitung sejak serah terima pekerjaan
yang kedua kali, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

- Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang cacat
atau rusak selama jangka waktu jaminan/yang tersebut di atas setelah proyek ini
diserah terimakan untuk kedua kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

- Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau
sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik
atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah proyek ini diserah
terimakan untuk kedua kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

I.7. Petunjuk Operasi

- Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan


gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari
mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan
kepada pemilik proyek/MK sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.

- Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual,
Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting
Instruction dan As Built Drawing.

- Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan
kepada Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di
dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik
proyek/MK.

- Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan


perawatannya kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh
pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.

- Kontraktor harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-peralatan


utama kepada Pemberi Tugas.

I.8. Surat Keterangan

Kontraktor harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam Kebakaran


Daerah (DKI-Jakarta) yang menunjukkan bahwa Sistem DPK tersebut dapat dipergunakan
dan berfungsi dengan baik.
Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material - material import.

I.9. Standar dan Peraturan

Halaman 187
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia (khususnya DKI -
Jakarta).
Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai prosedure
yang diberlakukan MK dan Perencana.
Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal sebagai berikut :

- Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.


- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956
NI-3 1963. PUBB 1969.
- Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.
- Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian, mingguan,
bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari
Peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.
- National Plumbing Codes.
- Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1987.
- Perda D.K.I. No. 3 tahun 1975.
- National Fire Protection Association(NFPA).

II. LINGKUP PEKERJAAN

- Pengadaan dan pemasangan Fire extinguisher 3 kg dan 5 kg.

- Mengadakan Testing and Commissioning terhadap alat yang dipasang hingga


berfungsi dengan baik.

- Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
persetujuan bahwa Instalasi Pencegah bahaya kebakaran dengan Fire extinguisher 3
kg dan 5 kg dapat dinyatakan baik dan layak pakai oleh Pemda DKI-Jakarta (c/q.Dinas
Pemadam Kebakaran DKI - Jakarta) .

- Mengadakan Training Operasional kepada Team Engineering pemilik proyek dan


untuk waktu serta kesiapannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik
proyek/MK/perencana.

III. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN

III.1. Peralatan Utama Untuk Ruang Serba Guna

Fire Extinguisher dengan kapasitas 3 Kg dan 5 kg dan dilengkapi dengan kotak pengaman
dari kayu

Halaman 188
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

III.2. Pengujian Alat

Fire Extinguisher 3 kg dan 5 kg yang dipasang pada tiap lantai harus diuji alatnya. Hasil
pengujian harus baik, selanjutnya harus ada sertifikat dari pabrik pembuatnya kemudian
ada jadwal pengisian ulang tabung fire extinguisher tersebut.
Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong/ Kontraktor. Pengetesan alat harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh MK
dan wakil dari pemilik proyek/Perencana, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi
syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

III.3. Spesifikasi alat pemadam kebakaran

Pemadam api ringan ( PAR ) : ON fire

B A B VI SPESIFIKASI PEKERJAAN INFRASTRUKTUR

PASAL1 : PEKERJAAN DRAINASE

A. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainase sedemikian sehingga aliran
air hujan, air bekas dari lavatory, floor drainage atau dari sumber-sumber
lain, selama dan sesudah pekerjaan selesai, berjalan baik dan lancar.

Untuk menghindarkan kerusakan pekerjaan Kontraktor harus


mengusahakan alat-alat untuk melindungai pekerjaan tersebut, misalnya
pompa air, selokan pembuangan atau saluran-saluran penyimpanan air dan
sebagainya.

B. U mu m
Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan, bak kontrol dan
drainase serta untuk pekerjaan beton lainnya supaya mengikuti ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam P.B.I. 1971, baik mengenai persyaratan
material, persiapan dan cara-cara pelaksanaannya, acuan dan lain-lainnya.

C. Macam Pekerjaan

Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pemasangan gorong


gorong/urung-urung, selokan-selokan, pemasangan bak kontrol, manhole,
saluran penyambung dari jalan ke selokan dan saluran air sesuai dengan
Spesifikasi lainnya tentang pekerjaan tersebut dan dalam batas-batas
kedudukan, kemiringan dan dimensi seperti yang tercantum dalam gambar
perencanaan dan atau petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi /

Halaman 189
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Pengawas. Pekerjaan ini juga mencakup pembongkaran gorong-gorong


atau saluran-saluran yang telah ada sebelumnya kecuali Konsultan
Manajemen Konstruksi menentukan bahwa selokan-selokan tersebut masih
dapat dipakai lagi.

a. Gorong-gorong/ box culvert


Pekerjaan pemasangan gorong-gorong, menggunakan pengecoran
saluran dari beton, ditutup dengan pelat beton seperti pada gambar
dengan ukuran seperti tercantum gambar perencanaan dan dibuat
dari beton mutu K-175.

b. Bak Kontrol ( Control Box)


Pada tempat-tempat tertentu, seperti yang tercantum dalam gambar
perencanaan.Kontraktor harus membuat Bak Kontrol (Control Box)
untuk mengontrol kecepatan air dan mencegah adan ya erosi
kesaluran penampungan.

Kontraktor hendaknya meneliti semua gambar-gambar


Perencanaan, sebelum memulai pekerjaan.Apabila terdapat
perbedaan-perbedaan antara Gambar Perencanaan dengan
Site.Kontraktor harus menan yakan pada Konsultan Manajemen
Konstruksi, dan Kontraktor harus membuat gambar - gambar revisi
dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

Kontraktor harus mengikuti gambar-gambar Perencanaan mengenai


ukuran-ukuran, letak bak kontrol, elevasi, arah pengaliran dan
dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat ukuran yang kurang
jelas.Kontraktor harus mengikuti semua petunjuk-petunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi.

c. Manhole
 Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan "in
let","manhole".Sesuai dengan yang ditunjuk/disyaratkan dalam
gambaratau persyaratan penjelasan yang akan diberikan di
lapangan.

 Referensi
· Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
· NI -2
· NI - 3

 Material
· Batu bata, yang memenuhi persyaratan pada RKS Bagian D.
· Batu kali, yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada
RKS Bagian D.
· Adukan, yang dipakai untuk pasangan-pasangan batu harus
memakai campuran 1 Pc : 2 Ps, air yang dipakai harus

Halaman 190
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

bersih, bekas dari asam alkali atau bahan-bahan organis


lainnya.
· Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada Bagian
C.
· Rangka penutup grill, dari bahan baja sesuai dengan
persyaratan pada Bagian C.

d. Saluran Pasangan Batu Kali

 Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua saluran
batu kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu kali,
sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

 Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970

 Material
· Bahan untuk saluran batu kali kecuali dipersyaratkan
lain,harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970 dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal di sini.

· Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh


bahan dan type yang akan dipasang, agar diberikan ke
Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

 Pelaksanaan
· Sebelum pelaksanaan pemasangan batu kali, galian tanah
harus di cek kedalaman lebar dan kondisi tanah apabila
ditemukan kondisi tanah yang tidak normal harus segera
dilaporkan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.

· Pemasangan batu kali harus menggunakan profil-profil dari


kayu (kaso) untuk membuat bentuk pondasi batu kali yang
diinginkan.

· Pemasangan batu kali menggunakan adukan 1pc 4 ps, untuk


pondasi penahan tanah (turap) harus dibuat lubang-lubang
pengaliran air tanah, permukaan pondasi turap yang kelihatan
harus disiar.

PASAL2 : PEKERJAAN JALAN & PARKIR DARI PAVING BLOCK

A Lingkup Pekerjaan

Halaman 191
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

a. Lingkup pekerjaan ini mencakupi Pekerjaan Jalan dan Parkir yang


terdapat dalam gambar perencanaan.

b. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,


peralatan dan termasuk alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.
c. Pekerjaan meliputi :
 Persiapan area, sub grade, sub base dan base coarse.
 Urugan pasir Paving dan pemadatannya.
 Pasangan paving block, Kansteen, stopper dan assesories
lainnya Ex. Conblock Indonesia, warna natural dan type akan
ditentukan kernudian.
d. Pekerjaan yang berhubungan
 Pekerjaan Pertamanan
 Pekerjaan Drainase
 Pekerjaan Kansteen

B Persyaratan Bahan

a. Agregat : Penggunaan agregat halus ataupun kasar harus dapat


memenuhi unsur-unsur yang ada dalam standard spesifikasi
ASTM C33.
b. Semen : Penggunaan semen sebagai binder material harus
memenuhi persyaratan ASTM C 979.
c. Dimensi Paving block : tebal minimal 60 mm dan lebar minimal 80
mm.
d. Toleransi : Toleransi ukuran yang masih diperkenankan adalah
2 mm panjang dan lebar. Untuk tebal dalah 3 mm kerataan
maksimal tidak boleh melebihi 10 mm dari level yang dikehendaki
dan toleransi 5 mm dalam 3 m 1 dari level atau slope seperti yang
ditunjukkan dalam gambar untuk finish permukaan paving.
e. Strength : Kuat tekan yang harus dicapai minimal 300 kg/cm2
Kuat lentur yang harus dicapai minimal 50 kg/cm 2. Ketahanan
aus yang harus dicapai rata-rata minimal 1,2
f. Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam
keadaan utuh tanpa adan ya cacat yang akan mempengaruhi hasil
akhir pemasangan.
g. Batas kandungan air (Moisture Cement) pasir adalah 6 - 8% dan
max. 1% untuk pasir pengisi (Joint Filler) pasir harus bersih dan
bebas dari kandungan garam yang nantinya akan menyebabkan
terjadinya efflorescence.

C. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

a. Lapisan Sub Grade

Halaman 192
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Lapisan tanah dasar (sub grade) diratakan atau dipotong


sedemikianrupa sesuai dengan elevasi rencana sehingga
mempunyai profil dengankemiringan (Water Run Off) minimal 1,5 %,
dan subgrade harus harusdipadatkan lapis per lapis sampai CBR 6
% tiap lapisannya.

b. Lapisan Sub Base


Hamparkan tanah kapur (limestone) atau matrerial sub base
lain yangditerangkan dalam gambar dengan ketebalan 300 mm
atau sesuaidengan gambar diatas subgrade yang telah didapatkan,
dan padatkansub grade sampai dengan level yang dikehendaki
dengan kepadatan90% Standar Proctor.

Bahan subbase tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi


seperti di bawahini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat


2“ 100
1½” 70 – 100
1“ 55 – 85
¾“ 50 – 80
3/8 “ 40 – 70
#4 30 – 60
#10 20 – 50
#40 10 – 30
#200 5 - 15

Prosentase berat yang lewat masing-masing akan dapat dikoreksi


oleh MK, bila batu pecah yang digunakan terdiri dari bermacam-
macam berat jenis.

c. Lapisan Base Coarse

Hamparkan pasir batu (sirtu) sejenis dengan dimensi 1-2 cm setebal


150 mm atau ditentukan lain dalam garnbar di atas sub base yang
dipadatkan. Padatkan base course dengan stemper sampai dengan
level yang dikehendaki.

-Sumber bahan

Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk ‘base’


biaya dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke
lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran
kontraktor.Kontraktor harus memberitahukan kepada MK

Halaman 193
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

secepatnya secara tertulis tentang sumber bahan itu, kualitas


bahan dan rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi
proyek.

- Pemeriksaan, Penelitian/Tes dan Persetujuan dari Bahan :

Semua bahan agregat untuk dasar (base coarse) harus bersih,


kasar permukaan, tahan terhadap perubahan cuaca, “sharp a
ngle fragment”, bebas dari bagian yang pipih atau elonga ted dan
tidak mengandung bahan yang dapat merugikan lapisan ini,
antara lain debu, batu yang rapuh/lunak, dan lain-lain. Agregat
terdiri dari batu pecah klas B, CBR minimum 60 % yang
merupakan hasil dari pemecahan batuan.

Agregat base harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah


ini :

- Toughness (ASTM D3) : 6 min.


- Loss by Sodium Sulphate, Soundness : 10 % maks.
- Loss by Magnesium Sulphate, Soundness : 12 % maks.
- Loss by Abrasion after 100 revolutions (AASTHO T.96) : 10 %
maksimal
- Loss by Abration after 500 revolutions (AASTHO T.96) : 40 %
maksimal
- Thin and elongated pieces, by weight (pieces larger
than 2,5 cm withthicknesss less fragments)
(ASTM C.235) : 5 % maks.
Soft fragments (ASTM C.235) : 5 % maks.
- Clay lumps (AASTHO T.O.112) : 0,25 % maks.

Batu pecah klas B harus terdiri dari campuran kerikil dan kerikil
pecah dengan berat jenis yang seragam dengan pasir, lanau atau
lempung dengan persyaratan seperti di bawah ini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat

1½“ 100

1“ 60 – 100

¾“ 55 – 85

#4 35 – 60

#10 25 – 50

#40 15 – 30

Halaman 194
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

#200 8 - 15

Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,20 mm harus


tidak lebih dari 3 % dari berat total bahan yang diuji.

Prosentase berat butir yang lewat dapat dikoreksi oleh MK bila


agregat terdiri dari bahan-bahan dengan berat jenis yang
berlainan.

Batas cair (AASTHO T.91) : 25 maks

Indeks Plastis (AASTHO T.91) :8

Indeks Plastis (AASTHO T.176) : 50 min

Prosentase agregat mempunyai paling sedikit satu bidang pecah


harus paling tidak berjumlah 80 % dari berat material yang
tertinggal pada ayakan #4.

d. Taburkan Sand Beding (abu batu atau pasir) setebal 50 mm atau


ditentukan laindalam gambar, dan jaga agar kandungan
kelembaban konstan dan kepadatan longgar dan konstan sampai
paving block dipasang dan dipadatkan.

- Sumber bahan :

Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini biaya
dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke lokasi
pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran
Kontraktor. Kontraktor harus melaporkan lokasi tersebut kepada
MK secepatnya secara tertulis disertai keterangan tentang kualitas
bahan, perkiraan kuantitas bahan dan rencana operasi
pengangkutan bahan ke lokasi proyek.Bahan tersebut harus
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.

- Bahan pasir tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi limit


seperti di bawah ini :

Ukuran tapis % lolos terhadap berat

9,52 mm 100
4,75 mm 95 – 100
2,36 mm 80 – 100
1,18 mm 50 – 95

Halaman 195
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

600 m 25 – 60
300 m 10 – 30
150 m 5 – 15
75 m 0 - 10

-Bahan pasir yang berbentuk runcing lebih baik karena


memberikan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan
pengontrolan kadar air yang lebih ketat pada saat pemadatan.
Untuk menghindari karakteristik pemadatan yang berbeda-beda
harus diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu.

e. Pemasangan Paving Block


Paving block dipasang dengan lebar sambungan minimum 1 mm
danmaksimum 4 mm, hati-hati jangan menggangu leveling base,
jika pavingblock mempunyai spacer bars, pasang paving block
dengan tangan yangkencang terhadap spacers bars. Gunakan
benang untuk menjaga garistangan yang lurus. Pilih unit dari 4
atau lebih cubes untukmencampur variasi warna dan texture. Is'
gap antara unit yang melebihi 4mm dengan potongan unit yang
dipotong agar serasi dengan unitpaving block yang utuh.

f. Bahan : Paving blok tebal 8 cm, natural, untuk jalan


/sirkulasikendaraan.
Type : Triangle shape, lengkap dengan tipe
tepi/pengakhir.
Kuat tekan : minimal 400 kg/cm2.
Merk/Produk : Diseuaikan dengan Lokasi Project

g. Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan level yang


diinginkan dengan compactor machine (stamper) dengan plat
permukaan 0,35 - 0,5 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal
sebesar 16 sampai 20 kN dengan frekuensi getaran 75 sampai
100 Hz. Minimal 2 kali lintasan difungsikan untuk pemadatan
pasir atas dengan penurunan sekitar 5 - 25 mm dan getarkan
danpadatkan lagi bersamaan dengan pengisian dan dengan
pasir minimal 2 kali lintasan. Getarkan dengan kondisi-kondisi
berikut:

Setelah paving block pinggir (topi uskup) terpasang dan


permukaan telah selesai dan sebelum permukaan terkena
hujan.

Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan sepenuhnya


paving block yang terpasang yang berjarak lebih dari 1 m dari
akhirpasangan. Tutup lapisan yang terbuka dengan lembaran
plastik yang bersih, lebihkan penutup 1,2 m pada setiap sisi dari
pasangan untuk pelindung terhadap hujan.

h. Sebarkan pasir secepatnya setelah menggetarkan paving block

Halaman 196
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

sampai dengan level yang dikehendaki. Sapu dan getarkan pasir


sampai sambungan-sambungan betul-betul terisi setiap penuh,
kemudian bersihkan pasir yang tersisa.

i. Ulangi proses pengisian sambungan 30 hari kemudian.

j. Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan mengikuti


acuan yang lurus untuk menjaga ketepatan dan keseragaman
permukaan atas dengan akurat. Lindungi unit paving yang baru
dipasang dengan plywood sebagai tempat berdiri para
pekerja.Majukan panel pelindung seiring kemajuan pekerjaan
tetapi lindungi daerah tersebut sesuai denganperpindahan
selanjutnya diikuti dengan perpindahan bahan-bahan dan
peralatan untuk menghindari cakukan atau mengganggu
keserasian unit pavers.Jika diperlukan tambahan ketinggian
pada paving yang kurang tinggi sebelum pekerjaan pengisian
sambungan.

k. Joint Treatment

Pasang unit paving penyambungan dengan tangan secara


kencang isi dengan campuran kering dari 1 bagian semen
Portland dan 3 bagian pasir dengan cara manyapu campuran
tersebut diatas permukaan paving sampai sambungan-
sambungan tidak terlihat tanda-tanda penggantian.

l. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah,


bemoda atau kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan unit
sebelahnya seperti yang dikehendaki. Sediakan unit-unit baru
untuk mencocokan unit yang bersebelahan dan pasang dengan
cara yang sama seperti unit semula, dengan melakukan
pengisian sambungan yang sama agar tidak kelihatan tanda-
tanda penggantian.

m. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut


dengan suatu cara yang disetujui oleh aplikator yang menjamin
pekerjaan unit paving tidak rusak atau menjadi jelek pada saat
Serah Terima Pekerjaan.

PASAL 3 : PEKERJAAN KANSTIN

A. Lingkup Pekerjaan
Kanstin beton harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti
semua ketentuan yang tercantum pada PBI 1971, RKS ini dan semua
perintah dan petunjuk yang disampaikan oleh Direksi/Konsultan
Manajemen Konstruksi selama pekerjaan berlangsung.

Halaman 197
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

B. PersyaratanBahan

a. Ukuran : 150 x 200 mm, beton site mix mutu K-175

b. Semen Portland harus memenuhi persyaratan dalam NI-8.

c. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3

d. Air yang digunakan harus memenuhi NI-3 pasal 110.

C. Syarat — syarat pelaksanaan

a. Alas pengecoran kansteen adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3


pasir pasang, dengan ketebalan sesuai dengan yang ditunjukan dalam
detail gambar.
b. Pengecoran kansteen dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari
konsultan MK/Pengawas.

c. Permukaan pengecoran kansteen harus rata, dibuatkan tali air setiap 6


meter.

d. Pola pengecoran kansteen sesuai yang ditunjukkan dalam gambar


serta petunjuk Konsultan MK.

PASAL 4 : PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

A. LAPIS PERMUKAAN ASPAL BETON (BITUMINUOUS


SURFACECOARSE)

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan dalam pekerjaan ini terdiri dari menyediakan semua


peralatan, bahan dan tenaga kerja serta melaksanakan semua
kegiatan yang berkaitan dengan bahan aspal beton seperti yang
ditentukan didalam spesifikasi ini.Lapis atas jalan (surface-coarse)
dari aspal beton harus merupakan campuran bahan mineral dan
bitumen dan disebar lalu dipadatkan diatas lapis primer.

b. Bahan — Bahan

 Bahan Mineral Aggregat


Bahan ini harus terdiri dari batuan dengan kualitas seragam,
baik dan tidak lapuk oleh pengaruh cuaca. Pecahan batu-

Halaman 198
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

batu harus berbentuk tidak pipih, bebas dari lempung,


debu/kotoran atau bahan lain yang merugikan. Perbandingan
panjang lebar atau lebar-tebal harus kurang dari 3 (tiga), dan
batuan yang tidak memenuhi perbandingan tersebut tidak
lebih dari 25% berat.

 Campuran Pasir
Penggunaan campuran pasir tidak lebih dari 5 % dari berat
total agregat.Hal ini untuk mencapai suatu gradasi yang baik
dan memenuhi syarat dari bahan campuran itu. Pasir tersebut
merupakan pasir alam yang bersih, memiliki butir yang keras
dan bebas dari lumpur, tanah lempung, bahan organic atau
bahan lain yangmerugikan. Apabila diuji harus memenuhi
persyaratan yang diperlukan seperti di bawah ini.

 Bahan Bitumen (Bituminuous Materials)

Saringan ASTM % lolos terhadap berat

# 30 900-100

#100 5-50

#200 0-10

Bahan

ubitumen harus asphalt cement dengan penetrasi 85-100


merupakan produksi lokal, berkualitas baik dengan satu
merek. Jika terjadi perubahan merek, maka hal itu harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK. Bahan ini
harus memenuhi syarat AASHTO dibawah ini

Jenis Pengujian AASTHO

Sampling T.40

Water T.55

Penetration T.49

Solubility in carbon tetrachloride T.44

Ductility T.51

Halaman 199
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Flash Point T.48

Thin film oven test T.179

Spot test T.102

 Bahan Pengisi (Mineral Filler)

Bahan pengisi/filter ini dapat menggunakan lime stone


dust,dolomite dust, Portland cement atau bahan lain yang
tidak plastis.Bahan filler harus bersih, bebas dari bahan-
bahan yang merugikan seperti lumpur, kering dan jika diuji
harus memenuhi syarat gradasi ini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat

# 30 100

#80 95-100

#200 65-100

 Campuran Batuan Kasa (Coarse Mineral Aggregate)

Bagian/fraksi ini adalah mineral yang tertinggal diatas ayakan


no.8 sampai 1", dan merupakan batu pecah. Bahan ini harus
bersih, kasar, tahan terhadap perubahan cuaca (durable
material), bebas dari debu atau bahan lain yang merugikan.
Dan harus memenuhi syarat berikut ini :

Jenis Pengujian AASTHO Batasan

Hilang berat dengan uji Sodium


sulphate T.104 9% maks

Hilang berat akibat abrasi setelah 500 T.96 40% maks


putaran

Halaman 200
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Analisa saringan dari agregat kasar


dan T.27
halus

Berat jenis agregat T.19

 Gradasi Campuran

Gradasi campuran harus merata dari kasar sampai halus dan


memenuhi persyaratan "Grading Limit" seperti di bawah ini

Saringan ASTM % lolos terhadap berat

1“ 100

¼“ 80-100

½“ -

3/8 “ 60-80

#4 48-65

#8 35-50

#30 19-30

#50 13-23

#100 7-15

#200 1-8

Persentasi berat aspal semen yang diperlukan berkisar


antara 4% - 7% dari berat agregat kering.

 Karakteristik Campuran

Jika diuji dengan methode Marshall, campuran bahan harus


memenuhi persyaratan dibawah ini :

Halaman 201
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

Jenis Pengujian Batasan

Stability 700 kg

Flow 5 mm maks

Void in total mix 4–6%

Voids filled with bitumen/aspal 65 – 75 %

c. Syarat Pelaksanaan
 Campuran

· Bahan aspal semen harus dipanaskan didalam suatu tangki


yang disetujui dan dijaga temperaturnya antara 110° C —
130 ° C. Pemanasan dengan penyemprotan menggunakan
uap panas tidak diizinkan.

· Bahan yang dikeringkan dan dipanaskan dicampur dengan


perbandingan tertentu dari masing-masing fraksi agregat
sesuai dengan formula yang diusulkan oleh Kontraktor dan
kemudian ke dalam alat pencampur (mixer) Agregat ini
harus dicampur rnerata sebelum bahan bitumen
ditambahkan.

· Bahan tersebut dicampur dengan menggunakan asphalt


mixing plant dan setelah semua bahan dimasukkan, harus
diaduk terus menerus selama minimal 1 menit agar
diperoleh campuran yang baik, dimana semua permukaan
agregat terbungkus rnerata oleh aspal.

 Penempatan Lapis atas Jalan

· Permukaan badan jalan rusak/berlubang, harus diperbaiki


dahulu sampai dapat diterima oleh Konsultan MK.
· Campuran yang telah disiapkan harus dibawa ke lokasi
pekerjaan dengan kendaraan khusus sehingga temperatur
campuran 110°C — 130°C. Campuran tersebut harus
dilindungi dari cuaca dengan menggunakan alat pelindung.

· Campuran harus dihamparkan dengan mesin penghampar


dengan tebal lapis yang disyaratkan, sesuai dengan elevasi
rencana. Screeding meliputi pemotongan, pendesakan atau
kegiatan lain yang lebih efektif pada campuran tanpa
“tearing”, sorongan (shoving) atau aluran (gouging) dan

Halaman 202
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

menghasilkan permukaan dengan tekstur yang rata/sama.


Alat ini harus dilengkapi dengan rolling, tamping atau
perlengkapan pemadatan lain yang sesuai, dan harus
dioperasikan dengan kecepatan sedemikian rupa pada saat
campuran dihampar.
· Jika penghamparan campuran lebih dari satu lapis, maka
lapis kedua harus sudah dihamparkan kurang dari 2 jam
setelah penghamparan lapis pertama dan seterusnya.
Sambungan arah memanjang harus dibuat overlap tidak
kurang dari 15 cm.
· Sebelum penempatan aspal beton sebagai lapis atas jalan
yang berbatasan/berdekatan pada suhu sambungan
transversal/melintang, bagian dari yang akan disambung ini
harus dibuat vertical permukaannya dengan rapid an teratur
baik.
· Lokasi dari hasil penyambungan harus diuji dengan mistar
panjang 3 meter dan perbedaan kerataan tidak boleh lebih
dari 10 mm dibawah mistar panjang tersebut. Jika hal ini
terlampaui, maka harus diperbaiki sehingga toleransi
tersebut tercapai dengan menambah bagian yang kurang
atau memotong/mengurangi bagian yang kelebihan.
· Pada lokasi-lokasi dimana mesin penghampar tidak dapat
bekerja karena ruang yang kurang memadai, maka
campuran dapat dihampar secara manual atau dengan alat
lain setelah mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
Setelah dihampar lalu diratakan dengan wooden float
panjang dari tepi sampai ke tengah-tengah jalan. Tebal
padat maksimum dari lapis atas jalan yang akan dihampar,
dan digiling/digilas tidak lebih dari 5 cm untuk setiap lapis.

· Campuran dari lapis atas jalan jangan dihampar dari


belakang kendaraan.
· Pekerjaan ini harus dilakukan pada cuaca yang baik,
sehingga permukaannya selalu dalam keadaan kering.

 Penggilingan/Penggilasan (Rolling)

· Pemadatan awal dilakukan pada temperature minimum 110


oC dengan menggunakan tandem roller atau mesin gilas tiga

roda 4-6 ton antara 2-4 lintasan pada kecepatan 3-4 km/jam.
· Pada umumnya "three axle tandem roller" tidak digunakan
pada penggilasan diatas permukaan berbentuk "crown" atau
"warped".

· Setelah penggilasan pertama, tiap-tiap lokasi yang rendah


atau berbutir kasar harus diperbaiki dengan penggaruk yang
panas (hot-rake) dan peralatan lainnya untuk dapat
rnemberikan permukaan yang merata teksturnya dan
maksimum kepadatannya

Halaman 203
DOKUMEN LELANG
Pembangunan Mess Facility dan Extend Office Warehouse UT Tabang

· Kecuali ditentukan lain, penggilasan harus dari bagian tepi


dan bergerak sejajar dengan garis tengah jalan. Setiap jalur
harus overlap sampai setengah lebar rodanya, berangsur-
angsur ke bagian tengah jalan.
· Segera setelah pernadatan pertama selesai, dilakukan
pemadatan antara (intermediate rolling) dengan
menggunakan mesin gilas roda karet (self propelled
pneumatic tired roller) seberat 10 - 12 ton dan tekanan angin
70 - 80 psi pada kecepatan 5 - 10 km/jam.
· Penggilasan terakhir dilakukan dengan tandem roller 8 - 10
ton langsung sesudah pemadatan antara berakhir, sampai
alur-alur bekas roda pemadat hilang (rata) dengan kecepatan
5 - 8 km/jam. Minimum pada 60° C atau sedikit diatas titik
leleh aspal yang digunakan pemadatan harus berakhir.
· Penggilasan harus terus menerus sampai lapisan itu
mencapai kepadatan relative tidak kurang dari 95%
kepadatan campuran tanpa rongga (kepadatan maksimum).

 Kahalusan/Kerataan (Smoothness)

Permukaan perkerasan harus rata dan potongan melintangnya


bebas dari bagian berbutir kasar, dan harus memperlihatkan
penyebaran agregat yang merata. Apabila mistar panjang 3
meter diletakan pada permukaan yang telah selesai sejajar
dengan garis tengah jalan, permukaan itu tidak boleh berbeda
lebih besar dari 10 mm dibawah tepi mistar panjang tersebut.

 Cara Pengukuran (Method of Measurement)

Volume pekerjaan dihitung dengan satuan meter persegi dari


ukuran terpasang dan sesuai dengan tebal seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana, dipadatkan sampai yang
ditentukan, dengan persentasi aspal antara 4 - 7%
terhadapkering agregat.

Halaman 204

Anda mungkin juga menyukai