Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan
ekonomi, maka pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
perkumpulan-perkumpulan koperasi. Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan
tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar
dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi
terbatas. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana
setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Salah satu jenis koperasi berdasarkan sektor usahanya adalah Koperasi Serba Usaha (KSU).
Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi
ekonomi seperti bidang produksi, komsumsi, perkreditan, dan jasa yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi ini bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Belakangan ini fungsi koperasi disalahgunakan segelintir orang tak bertanggungjawab
untuk mengeruk keuntungan pribadi. Salah satu koperasi yang dimaksud adalah Koperasi
Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Puluhan nasabah
Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera menjadi korban penipuan ketua koperasi
tersebut. Salah satu korban penipuan menjelaskan sudah empat tahun ini, sejumlah surat
berharga milik anggota koperasi, seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan
surat sertifikat tanah dilarikan oleh Kepala KSU Binar Sejahtera. Surat-surat berharga
tersebut merupakan jaminan atas pinjaman kredit yang dilakukan oleh para nasabah. Padahal
para korban telah melunasi uang pinjaman pada koperasi. Sebelumnya arogansi dari
manajemen koperasi tersebut juga telah ditunjukkan dengan dilakukannya penyitaan pada
benda-benda milik para nasabah, seperti televisi, jika para nasabah terlambat membayar
angsuran pelunasan pinjaman tersebut. Seorang korban lainnya mengatakan, akibat sertifikat
tanahnya tidak segera dikembalikan oleh ketua koperasi tersebut, dirinya harus menunda
kepentingan dirinya, seperti melakukan pinjaman lain. Oleh karena itu, kalangan nasabah
korban penipuan tersebut menuntut pengembalian surat-surat berharga milik para nasabah

1
yang sebelumnya menjadi jaminan sesegera mungkin. Jika dalam batas waktu dua minggu
tidak ada pengembalian dari pihak KSU Binar Sejahtera, lanjutnya, para nasabah akan
melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Resor Sragen.

1.2 RumusanMasalah
1. Apa teori yang melandasi tentang koperasi serba usaha?
2. Bagaimana analisis kasus Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera?
3. Bagaimana penyelesaian kasus Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teori mengenai koperasi serba usaha
2. Untuk mengetahui analisis kasus Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera
3. Untuk mengetahui penyelesaian kasus Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LandasanTeori
2.1.1 Gambaran Umum Koperasi Serba Usaha (KSU)
Didalam suatu badan usaha koperasi terdapat yang namanya koperasi serba usaha.
Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi
ekonomi, seperti bidang produksi, komsumsi, perkreditan, dan jasa yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan
pengertian tersebut, syarat yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang
membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas
ganda dimana identitas anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
Koperasi Serba Usaha (KSU) memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Perkreditan
2. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan keperluan sehari-hari
3. Pengelolaan serta pemasaran hasil
Tujuan Koperasi Serba Usaha (KSU):
1. Mensejahterakan anggota koperasi serba usaha pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
2. Dapat membangun tatanan perekonomian untuk mewujudkan masyarakat maju, adil,
dan makmur.
3. Dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota koperasi.
4. Memberikan pelayanan pinjaman dengan bunga murah, tepat dan cepat serta
mendidik anggota untuk dapat menggunakan uangdengan bijaksana dan produktif.
5. Memenuhi kebutuhan sehari-hari dan perkantoran anggota koperasi.

3
Banyaknya hal yang dilakukan dalam koperasi yang telah didasari rasa tanggung jawab dan
kekeluargaan agar setiap anggota dapat mengerjakan tugas masing-masing dengan baik dan
hati-hati. Telah tertulis di dalam buku (Akuntansi Koperasi) Rudianto, bahwa usaha
perkoperasian merupakan usaha yang menjalankan berbagai jenis usaha demi memenuhi
kebutuhan anggota dan masyarakatnya. Menurut Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1992
pasal 44 ayat 2, prinsip koperasi serba usaha sama dengan prinsip koperasi yang tercantum
dalam Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 5 ayat 1, yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian

2.1.2 Sumber Modal Koperasi Serba Usaha


Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya
koperasi memerlukan modal. Adapun sumber modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan
modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib berbeda dengan simpanan pokok yaitu jumlah simpanan tertentu
yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap
bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi
bila diperlukan.

4
4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.Adapun
Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
a. Anggota dan calon anggota
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antar koperasi
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perudang-undangan yang berlaku
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Sumber lain yang sah.

2.1.3 Contoh Struktur Organisasi Koperasi Serba Usaha

2.2 Pembahasan
Kasus puluhan nasabah Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera sudah mencapai
tahap yang rumit dimana pengurus koperasi tidak mau mengembalikan barang jaminan
pinjaman anggota sedangkan pinjaman anggota semua sudah dikembalikan. Sikap para
anggota yang masih memiliki niat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan

5
dengan memberi waktu selama dua minggu kepada pengurus koperasi sudah sesuai dengan
salah satu asas koperasi yaitu kekeluargaan.
Kasus tersebut harus segera diselesaikan, apabila masih ada kemungkinan diadakan
rapat anggota, ada baiknya masalah ini bisa dibicarakan bersama-sama untuk mencari jalan
keluarnya dengan cara kekeluargaan sebelum masalah ini semakin berlarut-larut. Sebaiknya
diadakan pertemuan terlebih dahulu antara pengurus dengan para anggota agar dapat
menemukan kesepakatan bagaimana masalah ini dapat segera diselesaikan secara adil. Dan
seharusnya apabila ada kejanggalan atau tindakan-tindakan yang tidak seharusnya terjadi
seperti tidak dikembalikannya surat-surat berharga atau barang-barang jaminan, para anggota
harus segera menanyakannya kepada para pengurus dan bisa langsung dibahas pada saat rapat
anggota, sehingga masalah ini cepat terselesaikan dan tidak merugikan anggota-anggota yang
lainnya.
Apabila pihak pengurus tetap tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan
masalah, maka sebaiknya para anggota melaporkan masalah ini ke pihak yang berwajib
karena ada ketidakadilan yang terjadi pada mereka. Apabila dari pihak pengurus sudah tidak
ada respon untuk menyelesaikan masalah ini, itu berarti KSU Bina Sejahtera ini sudah tidak
sehat, sebaiknya harus segera diselesaikan lewat jalur hukum karena tidak adanya kepastian
dari para pengurus koprasi yang sulit dihubungi terutama kepala KSU Bina sejahtera Sularto
Hadi Wibowo, karena masalah ini sudah merugikan para anggota-anggota koprasi dan harus
diusut tuntas. Harapannya agar pihak berwajib dapat menyelesaikan masalah ini secara
hukum agar anggota masyarakat mendapat keadilan. Untuk anggota koperasi agar hal ini
tidak terjadi lagi sebaiknya sebelum masuk ke dalam anggota koperasi, harus melihat secara
lebih dalam apakah pengurus koperasi dapa dipercaya karena ini berurusan dengan masalah
uang.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kasus Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera ini merupakan kasus yang sangat
merugikan para anggota, karena pengurus koperasi tidak mau mengembalikan barang
jaminan atas pinjaman kredit yang dilakukan oleh para anggota. Padahal, para anggota
tersebut telah melunasi uang pinjaman pada koperasi. Kasus ini termasuk pada kasus yang
sulit karena dari pihak koperasi tidak bertanggung jawab atas surat-surat berharga milik
anggota yang menjadi jaminan pinjaman kredit, seharusnya pihak koperasi bertanggung
jawab dalam pengembalian jaminan pinjaman para anggota tersebut. Namun sesuai dengan
asas koperasi yaitu asas kekeluargaan, sebaiknya para korban dipertemukan dengan pengurus
koperasi dan dimusyawarahkan agar mandapat titik terang untuk mengatasi permasalahan ini.
Jika tidak ada itikad baik dari pihak pengurus, barulah dilaporkan kepada pihak yang
berwajib.

3.2 Saran
1. Masyarakat harus jadi lebih waspada terhadap koperasi yang menawarkan investasi
apabila koperasi tidak jelas produk dan kegiatannya
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang koperasi yang baik melalui iklan di
TV, spanduk, koran, ataupun secara langusung survei ke masyarakat agar masyarakat
percaya dan yakin bahwa koperasi adalah badan usaha yang layak untuk
dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai