PENELITIAN
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
Hipertensi merupakan penyebab berbagai penyakit berat dan komplikasi. Penatalaksanaan hipertensi
dilakukan secara farmakologis dan non farmakologi sebagai terapi komplementer, diantaranya terapi
bekam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi. Desain penelitian quasi experimental one group pre-post test pada 30 responden
hipertensi yang memenuhi kriteria. Tehnik sampling Consecitive sampling. Pengumpulan data dilakukan
pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah dibekam satu kali, kemudian dicatat pada lembar
observasi. Waktu penelitian September tahun 2014 di Klinik Pengobatan Geratis Hilal Ahmar Bandar
Lampung. Hasil pengukuran TD.sistole sebelum dilakukan bekam di dapatkan hasil mean 156,57 mmHg,
standar deviasi 15,83 mmHg, sesudah terapi bekam diperoleh mean 149 mmHg, standar deviasi 18,49
mmHg. TD. diastolik sebelum bekam mean 95 mmHg, standar deviasi 7,31 mmHg, sesudah terapi bekam
nilai mean 92,67 mmHg, standar deviasi 9,80 mmHg. Sedangkan mean MAP sebelum terapi bekam
sebesar 115,56 mmHg, standar deviasi 8,90 mmHg, sesudah terapi bekam sebesar 111,44 mmHg, standar
deviasi 11,83 mmHg. Hasil uji statistik, terdapat pengaruh yang bermakna pada tekanan darah sistolik dan
MAP pada pasien hipertensi sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai p=0,000 (sistole) dan p=0,007
(MAP) dimana p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bekam berpengaruh terhadap menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi. Sedangkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna pada tekanan
darah diastolik pada pasien hipertensi sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai p=0,199. Saran
kepada praktisi bekam untuk lebih giat dalam mempromosikan bekam sebagai pengobatan alternatif. Pada
pasien-pasien yang mengalami gangguan perfusi sistemik utamanya pasien yang di rawat di runga ICU,
untuk mengkombinasikan terapi bekam.
keatas di Indonesia cukup tinggi mencapai tabung, atau bambu) pada titik bekam,
31,7% dengan penduduk yang mengetahui sehingga menimbulkan bendungan lokal di
dirinya menderita hipertensi hanya 7,2% permukaan kulit. Pada teknik bekam
dan yang minum obat antihipertensi hanya basah, setelah terjadi bendungan lokal,
0,4% (Riskesdas, 2007). Berdasarkan data prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan
di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung permukaan kulit memakai pisau bedah atau
2011. bahwa penyakit hipertensi 10 tahun penusukan jarum bekam agar darah kotor
terakhir masuk ke dalam 10 (sepuluh) bisa dikeluarkan (Bekam Herbal Padang
besar penyakit yang diderita masyarakat, dalam
terakhir tahun 2011 mengalami http://rumahbekampadangg.blogspot.com
peningkatan yang sepesifik yaitu 77.521 diakses tanggal 2 mei 2014).
menjadi peringkat ke 4 Dewasa ini pengobatan bekam
Terapi hipertensi dapat semakin di kenal luas oleh masyarakat
dikelompokkan dalam terapi Indonesia. Pada ilmu kedokteran modern,
nonfarmakologi dan farmakologis. Terapi bekam sudah menggunakan alat-alat yang
farmakologis menggunakan obat atau sudah modern seperti cupping set dan hand
senyawa yang dalam kerjanya pump, penggunaan prinsip sterilisasi, dan
mempengaruhi tekanan darah. Pengobatan penegakan diagnosa (Syaikhu dalam
farmakologis yang digunakan untuk Destur, 2011).
mengontrol hipertensi adalah ACE Mekanisme kerja Bekam dalam
inhibitor, Beta-bloker, Calcium Chanel meningkatkan kesehatan, khususnya dalam
Bloker, Direct renin inhibitor, Dieuretik, menurunkan tekanan darah Akibat
Vasodilator (Simadibrata dalam Triyanto, kerusakan Mast Cell ini akan dilepaskan
2014). Terapi nonfarmakologis merupakan beberapa zat seperti Serotoni, Histamin,
terapi tanpa menggunakan agen obat dalam Bradikinin, Slow Reacting Substance
proses terapinya. Salah satu tindakan non (SRS), serta zat-zat lain yang belum
farmakologis dalam menurunkan tekanan diketahui. Zat-zat ini menyebabkan
darah tinggi adalah bekam. terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta
Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah flare reaction pada daerah yang dibekam.
Subhanahu wata’ala berfirman "Dan Kami Dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi yang jauh dari tempat pembekaman, ini
penawar (obat) dan rahmat bagi orang- menyebabkan terjadi perbaikan
orang yang beriman dan Al Quran itu mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya
tidaklah menambah kepada orang-orang timbul efek relaksasi (Pelemasan) otot–otot
yang zalim selain kerugian (QS. Al-Israa: yang kaku serta akibat vasodilatasi umum
82). Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi akan menurunkan tekanan darah secara
wasallam bersabda, “ Kesembuhan itu stabil. Selain itu Yang terpenting adalah
terdapat pada tiga hal yakni minum madu, dilepaskannya Kortikotropin Releasing
sayatan alat bekam dan kay dengan api. Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya
Seungguhnya aku melarang umatku dari oleh adeno hipofise. CRF selanjutnya akan
kay. (Shahih Bukhari, Ath-Thibb,juz I, hal. menyebabkan terbentuknya ACTH,
5680). Di zaman Nabi Muhammad kortikotropin, dan kortikosteroid.
Shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat Kortikosteroid ini mempunyai efek
bila mengeluhkan suatu penyakit seperti menyembuhkan peradangan serta
sakit kepala atau sakit pada kaki, maka menstabilkan permeabilitas sel. Sedangkan
Nabi Muhammad memerintahkan untuk golongan histamin yang ditimbulkannya
berbekam (Yasin, 2005). memberi manfaat dalam proses reparasi
Bekam adalah satu teknik (perbaikan) sel dan jaringan yang
pengobatan menggunakan sarana gelas, rusak,serta memacu pembentukan Reticulo
tabung, atau bambu yang prosesnya Endothelial Cell, yang akan meninggikan
diawali dengan melakukan pengekopan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas
(membuat tekanan negatif dalam gelas, (kekebalan) tubuh.
[57]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[58]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[59]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
Mediator lain adalah Serotonin, dan ototnya akan terjadi kerusakan dari
merupakan neurotransmiter monoamino Mast Cell, yang akibatnya melepaskan
yang disintesiskan pada neuron-neuron beberapa mediator kimia sehingga terjadi
serotonergis dalam sistem saraf pusat dan dilatasi kapiler dan arteriol. Dilatasi kapiler
sel-sel enterokromafin dalam saluran dan arteriol ini menyebabkan terjadinya
pencernaan. Serotonin dikeluarkan oleh perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah
trombosit yang tertarik ke daerah dan timbul efek relaksasi otot-otot yang
inflamasi. Efek serotonin dapat sebagai kaku, serta akibat vasodilatasi umum akan
vasodilator dan vasokontraktor, tergantung menurunkan tekanan darah secara stabil.
dari tempat pelepasan. Fungsi serotonin Yang terpenting adalah dilepaskannya
diantaranya mengatur mood, nafsu makan, Kortikotropin Releasing Factor (CRF)
tidur, dan kontraksi otot. Begitu juga serta releasing faktor lainnya oleh
Bradikinin, merupakan suatu polipeptida adenohipofise. CRF selanjutnya akan
kecil yang berfungsi sebagai vasodilator menyebabkan terbentuknya ACTH,
kuat bagi arteriol dan meningkatkan kortikotropin, dan kortikosteroid.
permeabilitas kapiler. Bradikinin di Kortikosteroid ini mempunyai efek
hasilkan di dalam plasma atau cairan menyembuhkan peradangan serta
interstisial dari penguraian enzimatik suatu menstabilkan permeabilitas sel.
globulin serum sebagai respon terhadap Penelitian lainnya menunjukkan
inflamasi atau cidera jaringan atau bahwa pembekaman dikulit akan
vaskuler. menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit
Dengan berbekem terjadi yang akan dilanjutkan pada cornu posterior
perangsangan pada regulator medulla spinalis melalui syaraf A-delta
kardiovaskuler terutama pada tahanan dan C, serta traktus spino thalamicus
peripheral (peripheral resistance). Melalui kearah thalamus yang akan menghasilkan
efek-efek yang terjadi akibat bekam. endorphin. Sedangkan sebagian
Menurut Sharaf (2012) Efek bekam rangsangan lainnya akan diteruskan
terhadap hipertensi adalah berperan melalui serabut aferen simpatik menuju ke
menenangkan sistem saraf simpatik motor neuron dan menimbulkan reflek
(simpatic nerveous system). Pergolakan intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi
pada sistem saraf simpatik ini pembuluh darah kulit, dan peningkatan
menstimulasi sekresi enzim yang berperan kerja jantung (Umar, 2008).
sebagai sistem angiotensin renin. Setelah Syaikhu (2001), meneliti tentang
sistem ini tenang dan aktivitasnya kandungan darah bekam didapat bahwa
berkurang tekanan darah akan turun; darah bekam mengandung sepersepuluh
Bekam juga mengendalikan kadar hormon kadar sel darah putih (leukosit) yang ada di
aldosteron; Zat nitrat oksida (NO) yang dalam darah biasa, semua sel darah merah
berperan dalam vasodilatasi, melalui zat memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel
nitrat oksida ini juga berperan tersebut tidak mampu melakukan aktivitas
meningkatkan suplai nitrisi dan darah yang dan menghambat sel-sel lain yang masih
dibutuhkan oleh sel–sel dan lapisan– muda dan aktif. Ini menunjukkan bahwa
lapisan pembuluh darah arteri maupun proses bekam membuang sel-sel darah
vena, sehingga pembuluh darah menjadi merah yang rusak dan darah yang tidak
lebih kuat dan elastis. Serta bekam dibutuhkan lagi, seraya tetap
berperan menstimulasi reseptor–reseptor mempertahankan sel-sel darah putih di
(baroreseptor) sehingga pembuluh darah dalam tubuh. Kapasitas ikatan zat besi
bisa merespon stimulus dan meningkatkan dalam darah bekam tinggi sekali yang
kepekaannya terhadap faktor–faktor menunjukkan bahwa bekam
penyebab hipertensi (Sharaf 2012). mempertahankan zat besi yang ada di
Selain itu, efek pembekaman pada dalam tubuh tidak ikut keluar bersama
satu titik, maka di jaringan kulit (kutis), darah yang dikeluarkan dengan bekam
jaringan bawah kulit (Sub kutis), fascia sebagai awal penggunaan zat besi tersebut
[60]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[61]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
darah arteri (MAP) sebelum dan sesudah dijadikan mata kuliah muatan lokal, yang
terapi bekam dengan p value sebesar berhubungan dengan pengobatan
0,007. komplementer. Selanjutnya untuk praktisi
Terapi bekam terhadap penderita bekam diharapkan untuk lebih giat dalam
hipertensi tidak terdapat penurunan mempromosikan bekam sebagai
tekanan darah diastolik dibuktikan dengan pengobatan alternatif karena selain teruji
uji statistik yang didapatkan Tidak ada secara ilmiah, bekam juga lebih ekonomis,
perbedaan tekanan darah diastolik sebelum praktis, dan mudah di pelajari serta tidak
dan sesudah terapi bekam dengan pvalue menimbulkan komplikasi pada organ tubuh
sebesar 0,199. lainnya. Selanjutnya kepada klinik Hilal
Berdasarkan kesimpulan di atas, mak Ahmar, disarankan untuk membuka terapi
disarankan kepada institusi pendidikan bekam sebagai terapi komplementer.
keperawatan diharapkan terapi bekam
DAFTAR PUSTAKA
[62]