NIM : 17120125
MK : BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN LAINNYA
Pengertian Asuransi
Menurut bahasa, asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu insurance yang berarti
pertanggungan.
Menurut UU No. 2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab pihak hukum ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
Secara umum, asuransi adalah suatu perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan
penanggung (perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung
sejumlah kerugian yang mungkin akan timbul dimasa mendatang.
Tujuan Asuransi
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika terjadinya suatu
risiko pada suatu kejadian.
Fungsi Asuransi
Disamping sebagai bentuk pengendalian suatu risiko yang terjadi, asuransi juga memiliki
beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Penghimpun dana
Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk. Pengelolaan
bisnis yang baik menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut diinvestasikan, supaya
dana tersebut lebih produktif.
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selain menunjang pembangunan
nasional, juga dapat menekan biaya asuransi, dimana dengan adanya laba atau profit yang
diperoleh melalui investasi dana, maka unsur presentasi laba yang diperhitungkan dalam
penetapan premi dapat dikurangi.
Asuransi mendorong berdirinya suatu usaha, seorang investor yang berencana menanamkan
modal dalam usaha tertentu, ada kemungkinan untuk membatalkan rencana tersebut, karena
tidak ingin memikul risiko jika terjadi bencana.
Dengan adanya asuransi, seorang pengusaha akan terhindar dari rasa cemas jika terjadi risiko,
sehingga lebih dapat fokus terhadap effisiensi usahanya tersebut.
Jadi jika seseorang membayar premi dengan jumlah yang kecil, ia dapat memanfaatkan
modal tersebut yang seharusnya untuk dana kerugian, dengan demikian ia dapat memperluas
dan memperbaiki usahanya dan apabila jika risiko tersebut terjadi, kontinuitas usahanya akan
lebih terjamin.
3. Pengurangan risiko
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan suatu survey
risiko kepada tertanggung melalui surveyor untuk memperbaiki suatu risiko dengan sistem
suku premi yang berlaku. Misalnya dengan pembebanan risiko sendiri , discount, penelitian
dan publikasi tentang cara dan sebab kerugian, dengan usaha atau tindakan tertentu.
Oleh sebab itu, perusahaan asuransi memberikan sumbangan yang penting bagi perkonomian
dengan cara bagaimana meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu risiko.
Jenis-jenis Asuransi
Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut :
1. Asuransi kesehatan
2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian seseorang yang
tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
3. Asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada
kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
4. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang baik.
Misalnya Prudential dan BNI Life Insurance.
5. Asuransi bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan bisnis
meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan.
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan pelayanan
terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal maupun kerusakan
barang-barang pribadi.