Anda di halaman 1dari 8

Program Studi Teknik Sipil FTSP

MINGGU KE – 9

PENGENALAN AUTOCAD 3 DIMENSI

Pada dasarnya program CAD terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu dua dimensi (2D)
dan tiga dimensi (3D.) Pada sistem CAD 2D, gambar yang dibuat dan dihasilkan
merupakan bentuk yang lazim ditemukan pada gambar-gambar kerja. Gambar 2D dibuat
dari obyek-obyek 2D yang dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk gambar yang
diinginkan. Obyek-obyek 2D tersebut sendiri merupakan kumpulan gambar-gambar yang
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip pemasukan dari sistem koordinat 2D pada bidang XY
yang terbentang pada sumbu X dan sumbu Y. Pada sistem 3D, bidang yang ditangani tidak
terbatas pada bidang XY saja, tetapi perlu dipikirkan juga untuk bidang-bidang lain dengan
ditambahnya satu ruas sumbu Z. Bidang menjadi berjumlah lebih dari satu yang
kesemuanya sangat tergantung pada tinggi sumbu Z yang digunakan.
CAD dapat dipergunakan untuk proses desain animasi yang memasuki dunia 3D. Memang
3D identik dengan animasi, tetapi tidak selalu demikian, gambar 3D yang dibuat dengan
proses modelling juga sangat bermanfaat bagi para arsitek untuk menuangkan idenya
ke dalam bentuk gambar rendering 3D. Hal ini bertujuan untuk lebih mempermudah
menjelaskan ide dari arsitek kepada pemberi tugas.
Menggunakan AutoCAD untuk merancang obyek 3D lebih menyenangkan dan
kemudian obyek tersebut diekspor ke program modelling seperti 3D Studio untuk diberi
tekstur, pencahayaan, dan rendering.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

SISTEM KOORDINAT DALAM MEMBUAT GARIS

Pada dasarnya, untuk membuat sebuah garis terbagi menjadi 3 metode:

1. Koordinat Polar
2. Koordinat Relatif
3. Koordinat Kartesius
Dalam perkuliahan ini akan dibahas 2 metode, yaitu Koorfinat polar dan relatif.

1. Koordinat Polar
Koordinat ini digunakan apabila ingin menempatkan suatu titik yang ditentukan dengan jarak
dan arah dari titik di mana saat itu berada. Polar digunakan ketika Kartesius tidak dapat
mengerjakan hal tersebut dengan cepat dan mudah. Polar hadir dengan memberikan suatu
pola pemasukan yang lebih mudah dipahami.
Bentuk umum (format) dari koordinat Polar adalah: @jarak<sudut

 Tanda @ mutlak diberikan ketika ingin menggunakannya, tujuannya adalah untuk


membedakan sistem Polar ini dengan lainnya.
 Pernyataan jarak adalah jarak titik yang akan dibuat dari titik sekarang.
 Seperti halnya tanda @ pada point kesatu, tanda < juga mutlak diberikan, hal ini bertujuan
untuk membedakan dengan koordinat lain.
 Dan terakhir adalah pernyataan sudut, digunakan untuk memberi nilai sudut dalam satuan
derajat atau radian yang akan menentukan arah pembuatan titik berikutnya dari titik
sekarang. Perlu Anda ketahui bahwa harga baku (default) untuk satuan sudut yang
digunakan di dalam AutoCAD adalah satuan derajat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

Untuk sistem 3D, penggunaan koordinat Polar dibagi menjadi dua bagian, yaitu Polar Silinder
dan Spherical. Perbedaan kedua cara tersebut terletak pada cara pemasukan untuk nilai Z-
nya. (Untuk lebih jelasnya dapat Anda ikuti pembahasan berikut.

A. Polar Silinder
Format pemasukan nilai untuk Polar Silinder adalah sebagai berikut:
jarak<sudut,ketinggian
Polar Silinder masih merupakan perkembangan dari sistem Polar 2D, di mana untuk
formatnya masih mempertahankan bentuk 2D, tetapi pada bagian selanjutnya ditambah option
untuk menentukan nilai sumbu Z berupa ketinggian penempatan titik. Di sini setelah
memasukkan nilai untuk sudut polar ditambah dengan tanda koma yang mutlak diberikan,
tujuannya adalah untuk membedakan dengan Polar Spherical. Setelah tanda koma,
dimasukkan nilai ketinggian penempatan titik yang berada pada
ruas sumbu Z.
Contoh penggunaan Polar Silinder ini adalah sebagai berikut. Misal Anda bermaksud ingin
membuat garis dari suatu titik sebesar 4 ke arah 45 derajat dengan ketinggian 2, maka
perintah yang Anda lakukan adalah:

Command: LINE
Specify first point: (klik semharang titik)

Specify next point or [Undo] : @4<45,2

Specify next point or [Undo] : (Enter)

Gambar di bawah ini merupakan hasil yang didapat dari perintah pembuatan garis
menggunakan teknik Polar Silinder di atas. TK1 pada gambar tersebut adalah
perkiraan titik yang Anda klik. Untuk mendapatkan tampilan seperti terlihat pada gambar
di bawah ini, tampilan layar perlu Anda putar menggunakan perintah VPOINT terlebih
dahulu, perintahnya adalah sebagai berikut.

Command: VPOINT
Current view direction: VIEWDIR=0.0000,0.0000,1.0000
Specify a view point or [Rotate] <display compass and tripod>: R Enter angle in XY plane

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

from X axis <270>: 315 Enter angle from XY plane <90>: 20

B. Polar Spherical

Polar Spherical merupakan cara lain dari penentuan


koordinat menggunakan sistem koordinat Polar 3D.
Adapun perbedaannya dengan Polar Silinder adalah
terletak pada teknik pemasukan nilai
penentu untuk sumbu Z. Bentuk umum Polar Spherical
adalah sebagai berikut:

@jarak<sudut<sudut ketinggian

Pada Polar Spherical ketinggian titik ditentukan berdasarkan sudut yang dimasukkan. Nilai
sudut berdasarkan satuan derajat atau radian, lihat di bawah ini untuk satuan derajat.
Sebagai contoh, misalkan akan dibuat garis dengan ketentuan panjang garis
adalah 4 pada arah 45 derajat, dan ketinggiannya adalah 30 derajat, maka perintahnya
adalah sebagai berikut.

Sistem koordinat terakhir yang dapat digunakan dalam AutoCAD adalah Relatif, di
mana prinsip pemasukan nilainya berdasarkan panjang dan lebar untuk menentukan
titik berikutnya dari titik saat ini. Perhatikan di bawah ini untuk contoh
penggunaannya, di sana akan dibuat garis dengan penempatan titik berikutnya
dengan panjang 3 dan lebar 2 dari titik (1,1).
Untuk titik awalnya ditentukan (1,1) yang
merupakan prinsip pemasukan koordinat
Kartesius, namun Anda dapat
menggantikannya dengan jalan mengklik
langsung pada posisi yang diinginkan pada

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

layar. Berikut ini adalah perintah yang dapat Anda lakukan untuk hasil

2. KOORDINAT RELATIF

Sistem koordinat lain adalah Relatif, di mana prinsip pemasukan nilainya berdasarkan
panjang dan lebar untuk menentukan titik berikutnya dari titik saat ini. Kemudian setelah
itu beri nilai ketinggiannya.

Rumus : @panjang,lebar,tinggi

Command: LINE

Specify first point: 1,1

Specify next point or [Undo): @3,2,2

Specify next point or [Undo]: (Enter)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

MATERI DASAR
1. Konsep Dasar Proyeksi 3D

Setiap obyek 3D yang dibuat biasanya didefinisi dalam enam sudut pandang berbeda.
Keenam sudut pandang ini mempunyai nama (istilah) untuk mewakili penyebutannya yang
dimulai dengan kata Tampak. Sudut pandang lainnya, misal dilihat dari
sudut tertentu obyek, biasanya tidak memiliki nama terdefinisi.
 Tampak atas (top view)
 Tampak depan (front view)
 Tampak samping kanan (right view)
 Tampak samping kiri (left view)
 Tampak belakang (back view), dan
 Tampak bawah (bottom view)

Coba lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya tentang cara pandang obyek di atas. Di
dalam penggambaran 2D biasanya hal ini tidaklah terlalu mengherankan jika di dalam sebuah
gambar terdapat berbagai macam tampak untuk memperjelas maksud dari gambar
tersebut. Di sini dalam obyek 3D keseluruhan gambar tampak terangkum di dalam satu
obyek.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

Gambar di atas memperlihatkan gambar tampak-tampak obyek 3D dari rumah pada


merupakan bentuk umum yang sering dijumpai di dalam gambar perencanaan. Biasanya
pada perencanaan dan pelaksanaan bangunan, langkah yang dilakukan adalah membuat
gambar pra-rencana dan rencana dalam bentuk gambar 2D dengan berbagai macam
tampak dari bangunan atau obyek yang ingin dibuat. Dan selanjutnya untuk visualisasi dalam
memperjelas bentuk obyek yang akan dibuat, maka disajikan dalam bentuk gambar 3D.

2. MEMANDANG OBYEK 3D DENGAN VPOINT

VPOINT berfungsi untuk memutar tampilan layar sehingga obyek 3D dapat dilihat dari sudut
pandang yang diinginkan. Tujuan perintah VPOINT adalah untuk memutar titik pandang
(viewpoint) layar dari sembarang titik pada obyek 3D yang bersangkutan. Penggunaan
perintah VPOINT untuk memutar viewpoint adalah perintah yang umum digunakan,
karena kemudahan dan proses penggunaannya sederhana. Dalam merancang obyek-
obyek 3D nanti Anda akan lebih sering menggunakan perintah ini. Oleh sebab itu,
penguasaan perintah ini dengan baik merupakan syarat mutlak untuk dapat menguasai
penggambaran 3D dalam AutoCAD.

Adapun baris perintah gambar diatas adalah sebagai berikut:

command: VPOINT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN
Program Studi Teknik Sipil FTSP

Current view direction: VIEWDIR=0.0000,0.0000,1.0000


Specify a view point or [Rotate] <display compass and tripod>: R
Enter angle in XY plane from X axis <270>: 315
Enter angle from XY plane <90>: 20
Atau gunakan perintah VP, maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KONSTRUKSI BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai