Anda di halaman 1dari 3

Akibat perang dunia ke 2

Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama


menjadi negara netral dan tidak memihak dengan blok politik manapun. Negara terakhir
dibelah menjadi zona pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni
Soviet. Program denazifikasi di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan
penggulingan mantan Nazi dari kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan
reintegrasi mantan Nazi ke masyarakat Jerman Barat.[245]

Jerman kehilangan seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah timur: Silesia,
Neumark dan sebagian besar Pomerania diambil alih Polandia; Prusia Timur dibagi antara
Polandia dan Uni Soviet, diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari provinsi-
provinsi tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke Jerman.
Pada 1950-an, satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni Soviet
juga menduduki provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon (melibatkan
pengusiran 2 juta warga Polandia),[246] Rumania Timur,[247][248] dan sebagian Finlandia timur,
[249]
serta tiga negara Baltik.[250][251]

Perdana Menteri Winston Churchill memberi tanda "Victory" kepada kerumunan di London
pada Hari Kemenangan di Eropa.

Demi mempertahankan perdamaian,[252] Sekutu mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang


resmi berdiri tanggal 24 Oktober 1945,[253] dan mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia tahun 1948 sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya.[254]
Kekuatan-kekuatan besar yang menjadi pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet,
Cina, Britania Raya, dan Perancis—menjadi anggota permanen Dewan Keamanan PBB.[3]
Kelima anggota permanen ini masih ada sampai sekarang, meski terjadi perubahan dua kursi,
angata Republik Cina dan Republik Rakyat Cina tahun 1971, dan antara Uni Soviet dan
negara penggantinya, Federasi Rusia, setelah pembubaran UNi Soviet. Aliansi antara Sekutu
Barat dan Uni Soviet mulai memburuk, bahkan sejak sebelum perang berakhir.[255]

Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka, Republik Federal Jerman dan
Republik Demokratik Jerman[256] dibentuk di dalam perbatasan zona pendudukan Sekutu dan
Soviet. Seluruh Eropa terbagi antara cakupan pengaruh Barat dan Soviet.[257] Kebanyakan
negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan Soviet yang melibatkan pendirian
rezim-rezim Komunis dengan dukungan penuh atau setengah dari otoritas pendudukan
Soviet. Akibatnya, Polandia, Hongaria,[258] Cekoslowakia,[259] Rumania, Albania,[260] dan
Jerman Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia Komunis melaksanakan kebijakan
merdeka penuh yang menciptakan ketegangan dengan Uni Soviet.[261]

Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh dua aliansi militer internasional, NATO
pimpinan Amerika Serikat dan Pakta Warsawa pimpinan Soviet;[262] periode panjang
ketegangan politik dan persaingan militer di antara mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi
oleh perlombaan senjata dan perang proksi yang tidak terduga.[263]

Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulau-pulau
Jepang di Pasifik Barat, sementara Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.[264]
Korea, sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di
Selatan dan Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua
sisi garis paralel ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan
sah untuk seluruh Korea dan berujung pada pecahnya Perang Korea.[265]

Di Cina, pasukan nasionalis dan komunis melanjutkan perang saudara pada bulan Juni 1946.
Pasukan komunis menang dan mendirikan Republik Rakyat Cina di daratan, sementara
pasukan nasionalis mundur ke Taiwan tahun 1949.[266] Di Timur Tengah, penolakan Arab
terhadap Rencana Pembagian Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pembentukan Israel
menandai eskalasi konflik Arab-Israel. Saat kekuatan-kekuatan kolonial Eropa berupaya
merebut kembali sebagian atau semua imperium kolonialnya, kehilangan prestise dan sumber
daya saat perang justru menggagalkan upaya ini dan mendorong dilakukannya dekolonisasi.
[267][268]

Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat terpengaruh
dengan berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini
mengalami ledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih
tinggi daripada negara-negara besar lain dan Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia.
[269][270]
Britania Raya dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di
Jerman Barat pada tahun 1945–1948.[271] Akibat perdagangan internasional yang saling
tergantung, hal ini menciptakan stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa
selama beberapa tahun.[272][273]

Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948 dan
dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana Marshall
(1948–1951) baik secara langsung maupun tidak langsung.[274][275] Pemulihan Jerman Barat
pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman.[276] Selain itu, ekonomi Italia[277]
[278]
dan Perancis juga meroket.[279] Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase kekacauan
ekonomi,[280] dan terus memburuk selama beberapa dasawarsa.[281]

Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia dan material yang luar biasa, juga mengalami
peningkatan pesat produksi pada masa-masa pascaperang.[282] Jepang mengalami
pertumbuhan ekonomi pesat, menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pada tahun 1980-an.
[283]
Cina kembali ke produksi industrinya sebelum perang pada tahun 1952.[284]

Perang Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang peranah terjadi selama ini.
Perang ini menelan korban yang sangat besar, yakni sekitar 40 juta orang. Perang ini juga
membawa akibat besar bagi dunia terutama terjadi perubahan-perubahan di bidang ekonomi,
politik dan sosial.

 Bidang Politik
o Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power), yakni
Amerika Serikat dengan ideologi Demokrasi Liberalnya (liberalisme), dan Uni
Soviet dengan ideologi komunisnya.
o Terjadi persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya
perang dingin (cold war). Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan
berakhir setelah Uni Soviet terpecah pada 1991 menjadi Commonwealth of
Independent State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan
mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk aliansi
(persekutuan), seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu fakta
pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun
aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni
Soviet bersama negara- negara Eropa Timur,
o Munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India,
Pakistan dan Srilanka.
 Bidang Ekonomi

Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan


sehingga Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-
negara yang sedang kesulitan. Untuk itu, Amerika Serikat memberikan bantuan
(kredit) bagi negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Misalnya
melalui program Marshall Plan 1947. Akibatnya, paham komunis dapat dibendung di
wilayah Eropa Barat. Selain itu, negara Jerman dan Jepang muncul sebagai negara
industri besar setelah mendapat bantuan dari Amerika Serikat.

 Bidang Sosial

Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan
perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa
dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun
1945. Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (AS),
Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

Nama : Hendry Hartanto

Kelas : IX-4

Anda mungkin juga menyukai