Anda di halaman 1dari 3

ASKEP TEORI

Pengkajian
1. Data Umum
Mencakup identitas pasien dan penanggung jawab pasien
No registrasi :
Nama pasien :
Usia :
Nama ibu :
Nama ayah :
Riwayat kesehatan keluarga :
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehataan yang berhubungan dengan factor prenatal, natal dan post natal serta keadaan
sekitar kelahiran.
3. Keluhan dan manifestasi klinik
Observasi adanya manivestasi cerebral palsy, khususnya yang berhubungan dengan pencapaian
perkembangan :

1. Perlambatan perkembangan motorik kasar


Manifestasi umum, keterlambatan pada semua pencapaian motorik, namun meningkat sejalan
dengan pertumbuhan.

2. Tampilan motorik abnormal


Penggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini, merangkak asimetris abnormal, berdiri atau
berjinjit, gerakan involunter atau tidak terkoordinasi, buruk menghisap, kesulitan makan,
sariawan lidah yang menetap.

3. Perubahan tonus otot


Peningkatan atau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik (lengkung punggung
berlebihan), merasa kaku saat memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok,
kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk (tanda awal).

4. Posture abnormal
Mempertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi telungkup, menyilangkan atau
mengekstensikan kaki dengan telapak kaki plantar fleksi pada posisi telentang, lengan abduksi
pada bahu, siku fleksi, tangan mengepal.

5. Abnormalitas refleks
Refleks infantile primitive menetap (reflek leher tonik ada pada usia berapa pun, tidak menetap
diatas usia 6 bulan), Refleks Moro, plantar, dan menggenggam menetaap atau hiperaktif,
Hiperefleksia, klonus pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak kelompok otot
pada gerakan pasif cepat.

6. Kelainan penyerta (bisa ada, bisa juga tidak).


Pembelajaran dan penalaran subnormal (retardasi mental pada kira-kira dua pertiga individu).
Kerusakan perilaku dan hubungan interpersonal. Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada
cerebral palsy adalah:
1) Kecerdasan di bawah normal
2) Keterbelakangan mental
3) Gangguan menghisap atau makan
4) Pernafasan yang tidak teratur
5) Gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk,
berguling, merangkak, berjalan)
6) Gangguan berbicara (disartria)
7) Gangguan penglihatan
8) Gangguan pendengaran
9) Kontraktur persendian
10) Gerakan terbatas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Muskuluskeletal: spastisitas, ataksia
b. Neurosensory:
- gangguan menangkap suara tinggi
- Gangguan bicara
- Anak berliur
- Bibir dan lidah terjadi gerakan dengan sendirinya
c. Nutrisi: intake yang kurang
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan klinis untuk mengidentifikasi ketidaknormalan tonus, seringnya terjadi hipotonik
yang diikuti dengan hipertonik, ketidaknormalan postur dan keterlambatan perkembangan
motorik.
b. CT scan untuk mendeteksi lesi-lesi susunan saraf pusat
c. Tomografi emisi positron dan tomografi terkomputerisasi emisi foton tunggal untuk melihat
metabolisme dan perfusi otak.
d. MRI untuk mendeteksi lesi-lesi kecil.
e. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis CP ditegakkan.
f. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi dilakukan pada penderita kejang atau pada golongan
hemiparesis baik yang berkejang maupun yang tidak.
g. Foto kepala (X-ray) dan CT Scan.
h. Penilaian psikologik perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pendidikan yang diperlukan.

4.2 Diagnosa Keperawatan


a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan proses menelan.
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular pada sistem
pendengaran.
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
d. Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi motorik.

Anda mungkin juga menyukai