Anda di halaman 1dari 11

1

BAB 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.1 latar belakang


Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
kemandirian (Barbara Kozier, 1995). Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu
pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri
dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada
pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring.
Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu mobilisasi secara pasif dan
mobilisasi secara aktif. Mobilisasi secara pasif yaitu: mobilisasi dimana pasien
dalam menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang lain secara total
atau keseluruhan. Mobilisasi aktif yaitu: dimana pasien dalam menggerakkan
tubuh dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan merupakan
proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme (Tietjen, 2003 dalam Moestika )
Berdasarkan hasil data yang diperoleh word heatlh organization (WHO),
jumlah kebutuhan mobilisasi pada setiap orang meninhkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2011 terdapat 150 juta pasien yang membutuhkan latihan mobilisasi
pasif. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan 165 juta dan pada tahun. Menurut
penelitian WHO, 100 ribu anak Indonesia meninggalsetiap tahunnya karena diare.
Data yang dirilis oleh Riskedas tahun 2007 menyebutkan diare termasuk salah
satu dari dua penyebab kematian terbanyak pada anak-anak, selain pneumonia.
Kematian pada pada anak umur 4-11 tahun yang disebabkan diare sebanyak
25,5% dan pneumonia15,5%. Sebanyak 40 hingga 60 % diare pada anak terjadi
akibat rotavirus. Biasanya virus masuk mulut melalui tangan yang terkontaminasi
kotoran akibat tidak mencuci tangan.
Mobilisasi secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu
jalannya penyembuhan pasien. Secara psikologis mobilisasi akan memberikan
kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai merasa sembuh. Perubahan gerakan
dan posisi ini harus diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui.
Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui manfaat mobilisasi, sehingga akan
berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi.
Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak
dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik untuk
mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan dengan memakai
sabun (Kamarudin, 2009 dalam Mirzal ). Mencuci tangan adalah teknik yang
sangat mendasar dalam mencegahdan mengendalikan infeksi, dengan mencuci
2

tangan dapat menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit


(Hidayat, 2005 dalam Mirzal)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Adapun tujun instruksional umum pada penkes ini, yaitu:
Diharapkan setelah mengikuti proses penyuluhan Pasien dan keluarga
pasien mengetahui tentang Mobilisasi Pasif dan Cuci tangan.
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
Adapun tujuan instruksional khusus pada penkes ini, yaitu setelah diberikan
penyuluhan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian tentang Mobilisasi Pasif dan Cuci Tangan.
b. Menyebutkan jenis Mobilisasi dan Enam langkah Cuci Tangan
c. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi Mobilisasi
d. Menyebutkan akibat kurang Mobilisasi dan Cuci Tangan
e. Menyebutkan manfaat Mobilisasi dan Cuci tangan
f. Menyebutkan waktu pelaksanaan cuci tangan
g. Menyebutkan langkah-langkah mencuci tangan
1.3 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini
meliputi:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
1.4 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini
yaitu meliputi:
1) Leaflet
2) Poster
1.5 Pelaksanaan Tugas
Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh
Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya.
1) Topik : Mobilisasi Pasif dan Cuci Tangan
2) Media dan Alat : Poster dan Leaflet
3) Tempat : Ruang Dahlia, RSUD dr. Doris Sylvanus
3

Palangkaraya
4) Hari dan Tanggal : Kamis, 17 November 2018
5) Jam : 11.00 WIB s/d selesai
6) Seting Tempat :
Ket :
: Fasilitator dan
Dokumentator

: Peserta

: Moderator, Penyaji

1.6 Tugas Pengorganisasian


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan pendidikan
kesehatan ini meliputi :
1) Protokol/Pembawa Acara : Manoah Almin Yohannis
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
2) Penyuluh/Pengajar : Nova Araini Tara Sinta dan Metro Jaya
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator dan Simulator : Metro Jaya dan Nova Araini Tara Sinta
Uraian tugas :
4

 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.


 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
 Membagikan leaflet kepada peserta
4) Dokumentator : Agustin Cristiyani
Uraian tugas :
 Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan.
1.7 Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Peyuluhan Metode
1. 2 Menit Pembukaan :
- Membuka Kegiatan Dengan
Mengucapkan Salam. Ceramah
- Memperkenalkan Diri
- Menjelaskan Tujuan Penyuluhan
- Kontrak waktu
2. 20 Menit Pelaksanaan :.
A. Mobilisasi Pasif Ceramah
B. Enam Langkah Cuci tangan
3. 6 Menit 1. Evaluasi
- Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan, meminta peserta untuk
Ceramah
mengulang kembali.
- Menyimpulkan hasil penyuluhan
- Menutup acara, dengan salam
penutup.
1.8 Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
- Tempat dan alat sesuai rencana.
- Peran dan tugas sesuai rencana.
- Setting tempat sesuai dengan rencana.
2) Evaluasi Proses
- Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan.
- Selama kegiatan semua peserta aktif.
5

3) Evaluasi Hasil
- Peserta dapat mengerti tentang pengertian Mobilisasi Pasif dan Cuci
Tangan
- Peserta dapat mengetahui Jenis Mobilisasi Pasif
- Peserta dapat mengetahui Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi dan
Cuci Tangan
- Peserta dapat mengetahui Akibat kurang Mobilisasi
- Peserta dapat mengetahui manfaat Mobilisasi dan Cuci Tangan
- Peserta dapat mengetahui Waktu pelaksanaan cuci tangan
- Peserta dapat mengetahui Langkah-langkah mencuci tangan
6

BAB 2
MATERI PENYULUHAN
2.1 Mobilisasi Pasif
2.1.1 Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses
penyakit khususnya penyakit degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Mobilisasi secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu mobilisasi aktif dan
mobilisasi pasif. Mobilisasi pasif merupakan mobilisasi dimana pasien dalam
menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu oleh orang lain secara total atau
keseluruhan. Sedangkan mobilisasi aktif merupakan dimana pasien dalam
menggerakkan tubuh dilakukan secara mendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Jenis-Jenis Latihan Mobilisasi
1) Latihan Mobilisasi Aktif
Latihan mobilisasi aktif yaitu Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang
dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan perawatan atau keluarga.
2) Latihan Mobilisasi Pasif
Latihan mobilisasi pasif latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan
sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien
memerlukan bantuan perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini sebaiknya
dilakukan sejak hari pertama klien tidak diperkenankan meninggalkan
tempat tidur atau klien yang jarang bergerak sehingga terjadi kekakuan pada
otot, maka dalam hal ini dilakukan mobilisasi pasif.
2. Manfaat Mobilisasi
Manfaat mobilisasi adalah sebagai berikut :
1) Dengan bergerak, otot-otot akan kembali normal sehingga dapat
mengurangi rasa sakit, dengan demikian pasien merasa sehat dan
memperoleh kekuatan serta mempercepat kesembuhan.
7

2) Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti


semula.
3) Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi
4) Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang
5) Meningkatkan kekuatan otot
3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mobilisasi
1) Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau
kecapaian.
2) Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya
pembengkakan dan luka.
3) Pastikan pakaian dalam keadaan longgar.
4) Jangan lakukan pada penderita patah tulang(fraktur).
5) Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan.
6) Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau
luka pada penderita.
7) Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan
latihan.
8) Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama.
9) Hindari gerakan yang terlalu sulit.
10) Jika kejang pada saat latihan, hentikan.
11) Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan
dengan perlahan.
4. Mendemonstrasikan Gerakan Mobilisasi Pasif
a. Pergerakan Siku
 Buat sudut 90o pada siku lalu gerakkan lengan keatas dan kebawah
dengan membuat gerakan setengah lingkaran.
 Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu
b. Pergerakan Tangan
 Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan
tangan.
 Gerakan tangan sambil menekuk tangan kebawah.
8

c. Pergerakan Jari Tangan


 Pada ibu jari, lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari
telunjuk, lalu dekatkan pada jari-jari yang lain.
d. Pergerakan Kaki
 Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30o
lalu putar.
 Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90o.
 Angkat kaki lalu dekatkan ke kaki yang satu kemudian gerakan
menjauh.
 Putar kaki ke dalam dan ke luar.
 Lakukan penekanan pada telapak kaki ke luar dan ke dalam.
 Jari kaki di tekuk-tekuk lalu diputar
2.1.2 Pengertian Cuci Tangan
Menurut, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air
mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada
tangan benar-benar hilang.
2.1.3 Waktu Pelaksanaan Cuci Tangan
Menurut Handayani ,dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan yang biasa
dilakukan dirumah adalah sebagai berikut :
1) Sebelum dan setelah makan.
2) Setelah ganti pembalut.
3) Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4) Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5) Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6) Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
7) Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
8) Setelah mengais sampah.
9) Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
9

10) Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, danlain –
lain).
11) Pulang bepergian dan setelah bermain.
12) Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
Menurut WHO waktu yang tepat melakukan cuci tangan saat di Rumah
Sakit/Puskesmas serta sarana kesehatan lain ada 5 waktu (momen) yaitu :
1) Sebelum kontak dengan pasien
Berfungsi untuk melindungi pasien dari kuman yang dibawa oleh tenaga
kesehatan maupun keluarga/ pengunjung.
2) Sebelum tindakan asepsis
Berfungsi untuk melindungi pasien dari kuman yang dibawa oleh tenaga
kesehatan.
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
4) Setelah kontak dengan pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
2.1.3 Enam Langkah Cuci Tangan
1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
dan sebaliknya
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya
10

BAB 3
LAPORAN HASIL KEGIATAN

3.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap persiapan
kegiatan, meliputi:
1) Menentukan sasaran atau tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan dan
memohon persetujuan dilaksanakan kegiatan tersebut.
2) Membuat proposal kegiatan pendidikan kesehatan serta mengkonsultasikan
proposal tersebut dengan pembimbing.
3) Menyiapkan alat (media) serta hal-hal yang akan digunakan dalam waktu
empat hari.
4) Menyerahkan surat permohonan pelaksanaan pendidikan kesehatan.
5) Menyiapkan surat tugas mahasiswa untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan yang telah diajukan melalui pembimbing atau CI di Ruang Dahlia.
6) Melakukan Role Play satu hari sebelum melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di Ruang Dahlia.
3.2 Tahap Pelaksanaan
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap pelaksanaan
kegiatan, meliputi:
1) Mahasiswa datang pada pukul 10.00 WIB untuk melakukan persiapan alat,
tempat yang akan digunakan.
2) Penyuluhan dilakukan pada pukul 11.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB
didalam ruangan.
3) Peserta yang hadir sejumlah 6 orang.
4) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan sebagai
fasilitator kegiatan pendidikan Kesehatan.
5) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh peserta.
3.3 Tahap Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
b. Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan
11

c. Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan
2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan pada pukul 11.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan aktif
serta tidak ada yang meninggalkan tempat.
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Peserta yang mengikuti penyuluhan sudah mampu memahami penyuluhan
tentang Mobilisasi Pasif Cuci Tangan.

Anda mungkin juga menyukai