BAB 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Adapun tujun instruksional umum pada penkes ini, yaitu:
Diharapkan setelah mengikuti proses penyuluhan Pasien dan keluarga
pasien mengetahui tentang Mobilisasi Pasif dan Cuci tangan.
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
Adapun tujuan instruksional khusus pada penkes ini, yaitu setelah diberikan
penyuluhan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian tentang Mobilisasi Pasif dan Cuci Tangan.
b. Menyebutkan jenis Mobilisasi dan Enam langkah Cuci Tangan
c. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi Mobilisasi
d. Menyebutkan akibat kurang Mobilisasi dan Cuci Tangan
e. Menyebutkan manfaat Mobilisasi dan Cuci tangan
f. Menyebutkan waktu pelaksanaan cuci tangan
g. Menyebutkan langkah-langkah mencuci tangan
1.3 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini
meliputi:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
1.4 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini
yaitu meliputi:
1) Leaflet
2) Poster
1.5 Pelaksanaan Tugas
Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh
Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya.
1) Topik : Mobilisasi Pasif dan Cuci Tangan
2) Media dan Alat : Poster dan Leaflet
3) Tempat : Ruang Dahlia, RSUD dr. Doris Sylvanus
3
Palangkaraya
4) Hari dan Tanggal : Kamis, 17 November 2018
5) Jam : 11.00 WIB s/d selesai
6) Seting Tempat :
Ket :
: Fasilitator dan
Dokumentator
: Peserta
: Moderator, Penyaji
3) Evaluasi Hasil
- Peserta dapat mengerti tentang pengertian Mobilisasi Pasif dan Cuci
Tangan
- Peserta dapat mengetahui Jenis Mobilisasi Pasif
- Peserta dapat mengetahui Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi dan
Cuci Tangan
- Peserta dapat mengetahui Akibat kurang Mobilisasi
- Peserta dapat mengetahui manfaat Mobilisasi dan Cuci Tangan
- Peserta dapat mengetahui Waktu pelaksanaan cuci tangan
- Peserta dapat mengetahui Langkah-langkah mencuci tangan
6
BAB 2
MATERI PENYULUHAN
2.1 Mobilisasi Pasif
2.1.1 Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses
penyakit khususnya penyakit degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Mobilisasi secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu mobilisasi aktif dan
mobilisasi pasif. Mobilisasi pasif merupakan mobilisasi dimana pasien dalam
menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu oleh orang lain secara total atau
keseluruhan. Sedangkan mobilisasi aktif merupakan dimana pasien dalam
menggerakkan tubuh dilakukan secara mendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Jenis-Jenis Latihan Mobilisasi
1) Latihan Mobilisasi Aktif
Latihan mobilisasi aktif yaitu Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang
dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan perawatan atau keluarga.
2) Latihan Mobilisasi Pasif
Latihan mobilisasi pasif latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan
sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien
memerlukan bantuan perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini sebaiknya
dilakukan sejak hari pertama klien tidak diperkenankan meninggalkan
tempat tidur atau klien yang jarang bergerak sehingga terjadi kekakuan pada
otot, maka dalam hal ini dilakukan mobilisasi pasif.
2. Manfaat Mobilisasi
Manfaat mobilisasi adalah sebagai berikut :
1) Dengan bergerak, otot-otot akan kembali normal sehingga dapat
mengurangi rasa sakit, dengan demikian pasien merasa sehat dan
memperoleh kekuatan serta mempercepat kesembuhan.
7
10) Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, danlain –
lain).
11) Pulang bepergian dan setelah bermain.
12) Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
Menurut WHO waktu yang tepat melakukan cuci tangan saat di Rumah
Sakit/Puskesmas serta sarana kesehatan lain ada 5 waktu (momen) yaitu :
1) Sebelum kontak dengan pasien
Berfungsi untuk melindungi pasien dari kuman yang dibawa oleh tenaga
kesehatan maupun keluarga/ pengunjung.
2) Sebelum tindakan asepsis
Berfungsi untuk melindungi pasien dari kuman yang dibawa oleh tenaga
kesehatan.
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
4) Setelah kontak dengan pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan maupun keluarga/ pengunjung
dari kuman
2.1.3 Enam Langkah Cuci Tangan
1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
dan sebaliknya
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya
10
BAB 3
LAPORAN HASIL KEGIATAN
c. Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan
2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan pada pukul 11.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan aktif
serta tidak ada yang meninggalkan tempat.
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Peserta yang mengikuti penyuluhan sudah mampu memahami penyuluhan
tentang Mobilisasi Pasif Cuci Tangan.