2.4 Sistem Orde Dua
2.4 Sistem Orde Dua
Tanggapan Unit-Step
Fungsi alih loop tertutup dapat ditulis ulang menjadi :
K
C s A
R s B B K
2
B B K
2
s s
2A 2A A 2A 2A A
Pole-pole dari fungsi alih loop tertutup di atas kompleks bila B2 – 4AK < 0 dan real bila
B2 – 4AK ≥ 0.
Didefinisikan :
K B
n2 , 2 n 2
A A
dengan:
n = frekuensi alami takteredam (undamped natural frequency)
= redaman (attenuation)
= rasio peredaman (damping ratio)
maka :
C s n2
2
R s s 2 n n2
atau
C s n2
R s s n jd s n jd
1 s n n
s s n d s n d2
2 2 2
Untuk nilai yang bervariasi akan didapatkan kasus-kasus yang berbeda, yaitu: ζ
Untuk nilai ζ: 0 < ζ < 1, tanggapan sistem yang dihasilkan disebut tanggapan redaman
kurang (underdamped).
Untuk nilai ζ = 1, tanggapan sistem yang dihasilkan disebut tanggapan redaman
kritis(criticallydamped).
Untuk nilai ζ > 1, tanggapan sistem yang dihasilkan disebut tanggapan redaman lebih
(overdamped).
Selesaian:
Untuk sistem dengan fungsi alih loop tertutup dapat disetarakan dengan bentuk
persamaan umum orde duanya, penyetaraan tersebut sangat berguna untuk mencari nilai ωn
dan ζ, seperti berikut ini (analisa Root-Locus pada bab selanjutnya dapat digunakan untuk
fungsi alih loop tertutup yang tidak bisa disetarakan dengan bentuk umumnya):
C s n2 4
2 2
R s s 2n s n s 2s 4
2
sehingga:
sin d t p 0 , dengan d t p 0, , 2 , 3 , ...........
karena tp berhubungan dengan waktu puncak pertama kali, maka:
tp
d
Dengan cara yang sama penurunan rumus untuk Mp dan ts diberikan oleh :
M p e d
dan
ts = 4/σ untuk kriteria 2%
ts = 3/σ untuk kriteria 5%
Contoh Kasus:
Diberikan fungsi alih suatu sistem loop tertutup adalah:
C s 4
2
R s s 2s 4
Tentukan spesifikasi tanggapan transiennya untuk sinyal uji fungsi unit-step!
Gambarkan bentuk tanggapan waktunya!
Selesaian:
Fungsi alih loop tertutup diberikan oleh :
C s 4
2
R s s 2s 4
Dari perhitungan pada contoh sebelumnya, kita dapatkan nilai ωn = 2 dan nilai
ζ = 0,5. Maka kita dapat menghitung spesifikasi tanggapan transiennya sebagai
berikut :
d n 1 2 1,732
n 1
T
bila diekspansikan menjadi fraksi-parsial:
K1 K2 K3s
G s 2 2
s 1 T s 2n s n s 2n s n2
2
Hasil ini merupakan penjumlahan terhadap tanggapan sistem orde satu dan sistem
orde dua (dua buah sistem orde dua). Dengan mengetahui spesifikasi dari masing-masing
bagian dari persamaan tersebut (baik untuk orde satu maupun orde dua), maka kita dapat
memperkirakan spesifikasi tanggapan orde tiganya.
Untuk sistem dengan orde-orde yang lebih tinggi, analisanya pun identik dengan
analisa sistem orde tiga ini.
Fungsi alih antara sinyal error dengan sinyal masukan diberikan oleh:
E s C s 1
1
R s R s 1 G s
sehingga didapatkan:
1
E s R s
1 G s
Kesalahan keadaan tunak (error steady state) adalah:
sR s
ess lim e t lim sE s lim
t s 0
1 G s s 0
sehingga kesalahan keadaan tunak dapat dituliskan kembali sebagai fungsi dari K seperti
P
berikut ini:
1
ess
1 Kp
K Ta s 1Tb s 1
K p lim , untuk N 0
s0
s T1s 1 T2s 1
N
sehingga kesalahan keadaan tunak untuk masukan fungsi unit-step diberikan oleh:
1
ess untuk sistem tipe 0
1 K
ess 0 untuk sistem tipe 1 dan tipe di atas 1.
Kesalahan keadaan tunak untuk sistem dengan masukan fungsi unit-ramp diberikan
oleh:
s 1 1
ess lim lim
s0
1 G s s 2 s 0
sG s
Konstanta kesalahan kecepatan statik (K ) didefinisikan oleh:
V
KV lim sG s
s 0
sK Ta s 1Tb s 1
KV lim 0
s0
T1s 1T2s 1
Untuk sistem tipe 1:
sK Ta s 1 Tb s 1
KV lim K
s 0
sT1s 1T2 s 1
Untuk sistem tipe 2 atau lebih:
sK Ta s 1Tb s 1
KV lim
s T1s 1T2 s 1
untuk N 2
s0 N
Kesalahan keadaan tunak ess untuk masukan fungsi unit-ramp dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1
ess ; untuk sistem tipe 0
KV
1 1
ess ; untuk sistem tipe 1
KV K
1
ess 0 ; untuk sistem tipe 2 atau lebih
KV
Kesalahan keadaan tunak dari sistem dengan masukan fungsi unit-parabolik yang
didefinisikan oleh:
r(t) = t /2, untuk t ≥ 0
2
= 0, untuk t < 0
diberikan oleh:
sR s 1 1
ess lim lim 2
s 0
1 G s s 3 s 0
s G 0
Konstanta kesalahan percepatan statik didefinisikan oleh:
K a lim
s 0
s 2
G s
sehingga kesalahan keadaan tunak dapat dituliskan ulang menjadi:
1
ess
Ka
Untuk sistem tipe 0:
s 2 K Ta s 1 Tb s 1
K a lim 0
s0
T1s 1T2s 1
Untuk sistem tipe 1:
s 2 K Ta s 1 Tb s 1
K a lim 0
s0
s T1s 1 T2s 1
Untuk sistem tipe 2:
s 2 K Ta s 1Tb s 1
K a lim 2 K
s 0
s T1s 1T2 s 1
Untuk sistem tipe 3 dan selebihnya:
s 2 K Ta s 1 Tb s 1
K a lim
s T1s 1 T2 s 1
untuk N 3
s 0 N