Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENJELASAN UMUM
Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan Pasar
Desa Sungai Sapak Kecamatan Subah Kab. SAMBAS, Pasar adalah tempat yang
memiliki unsur sosial, ekonomis, kebudayaan, dan politis, tempat pembeli dan
penjual saling bertemu dan mengadakan kegiatan tukar menukar. Pasar juga
dikategorikan sebagai organisasi tempat para penjual dan pembeli saling
berhubungan. Ditinjau dari pengertian tersebut maka pasar berfungsi sebagai
sarana yang bersifat umum dalam pelayanan terhadap masyarakat. Tingkat
pelayanan terhadap masyarakat tidak akan dapat berjalan maksimal jika sarana
yang dibutuhkan dalam pelayanan tersebut tidak memadai, baik dari segi kualitas
fisik bangunan/konstruksi, kapasitas, dan kelengkapan utilitas. Untuk melaksanakan
Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim dipakai yakni Syarat-syarat
Umum untuk Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan, kecuali ditentukan
lain dalam Spesifikasi Teknik ini. Peraturan Bangunan yang dimaksud dalam
Spesifikasi Teknik ini adalah :
SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan
Indonesia)
PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia)
PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia)
PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia)
PMI-1970/NI-18 (Peraturan Muatan Indonesia)
PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia)
Peraturan-peraturan lain yang harus dipenuhi adalah peraturan-peraturan
daerah setempat.
D. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK
Papan nama proyek harus dibuat oleh penyedia jasa atau kontraktor
pelaksana. Ukuran dan bentuk papan nama proyek harus sesuai dengan
petunjuk dari direksi teknis. Papan nama proyek harus berisikan keterangan -
keterangan seperti sebagai berikut :
1. Nama instansi pemberi tugas
2. Nomor Kontarak Proyek
3. Nama proyek
4. Nilai dan harga Kontrak proyek
5. Jangka waktu pelaksanaan
6. Sumber dana proyek
7. Tahun anggaran proyek, dan
8. Nama perusahaan penyedia jasa pemborongan
2. DIREKSI KEET, KANTOR PEMBORONG, BANGSAL PEKERJA, GUDANG
DAN RUANG RAPAT LAPANGAN
a) Bangsal untuk pekerja, gudang dan ruang rapat di lapangan telah dibuat di
sekitar bangunan yang letaknya ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor pada tahap ini diharuskan mengadakan penyempurnaan-
penyempurnaan pada bangunan yang sudah ada.
b) Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya
mendapat perlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup
menjamin perlindungan terhadap bahan-bahan tersebut.
c) Pemborong wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang diselenggarakan oleh
Direksi bersama-sama dengan Pemberi Tugas untuk membicarakan segala
sesuatu mengenai pembangunan proyek tersebut.
E. PEKERJAAN TANAH
1) Pekerjaan Galian Tanah
a. Semua galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah
kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau dibuang jauh - jauh
dari lokasi pekerjaan.
b. Galian tidak boleh dibiarkan sampai waktu yang lama, tetapi selelah disetujui
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)harus segera dimulai tahapn pekerjaan
yang berikutnya untuk menghindari dari galian longsor, tergenang air dan lain
sebagainya.Pengalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk
kelancaran pekerjaan pengecoran pondasi, memasang maupun memindahkan
bekisting yang diperlukan serta pembersihannya.
c. Untuk tanah yang diragukan kekerasannya harus dipasang cerucuk dari kayu
laut dengan diameter minimal 4" atau kayu yang tahan dan tidak busuk apabila
ditanam kedalam tanah dan pemasangannya harus sipancang tegak lurus.
Untuk penambahan cerucuk tersebut apabila memang diperlukan akan dinilai
sebaga kerja tambahan.
2) Pekerjaan Cerucuk
a. Bahan
Cerucuk yang digunakan adalah cerucuk kayu bulat yang lurus. Dengan bahan kayu
yang berkualitas baik.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan cerucuk harus dikerjakan sesuai dengan
ukuran yang tertera dalam gambar dan petunjuk Direksi Teknis. Bahan yang
digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi Teknis sebelum dipasang
pada tempatnya.
Pemasangan dilakukan dengan pemancangan dan jarak sesuai gambar. Seluruh
permukaan tiang cerucuk dibuat datar/rata sesuai dengan elevasi yang telah
ditentukan.
Pelaksanaan pemancangan tiang cerucuk supaya dilaksanakan pada saat air
kering, sehingga akan memudahkan pelaksanaan maupun pemeriksaan hasil
pekerjaan terutama pada saat penentuan elevasi permukaan tiang cerucuk.
d. Perhitungan Volume
Perhitungan volume pekerjaan pemasangan cerucuk berdasarkan hasil prestasi
pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan gambar atau yang telah
diterima oleh Direksi Teknis sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Pekerjaan dilaksanakan dengan Kontrak Harga Satuan/ Unit Price, sehingga
pembayaran berdasarkan hasil volume pekerjaan yang terpasang di lapangan
dikalikan dengan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.
Hasil pekerjaan akan diterima dan dibayar bila dibuktikan dengan hasil foto-foto
pelaksanaan pekerjaan, dengan pengambilan foto sesuai dengan tahapan yang
telah ditentukan.
e. Peralatan Pemancangan
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus mengajukan data lengkap dari
peralatan yang akan dipergunakan, jadwal pemancangan dan prosuder kerja,
termasuk mesin pancang dan peralatan yang akan dipergunakan di lapangan.
Cara pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkan kerusakan pada
bentuknya. Hammer (pemukul) harus dipilih yang sesuai untuk type tiang pancang
dan sifat dari kekuatan tiang pancang tersebut.
Kondisi lapangan harus diperiksa untuk menyakinkan apakah memungkinkan
untuk penempatan peralatan pemancangan, pelaksanaan pemancangan dan
percobaan beban.
f. Persyaratan Lapangan
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memancang tiang pancang beton
dengan ukuran dan jumlah seperti diisyaratkan pada posisi seperti dinyatakan
pada gambar denah lokasi turap, seperti yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.
Penyedia Jasa harus didukung oleh tim kerjanya yang dapat dipertanggung
jawabkan yang dilengkapi dengan peralatan yang posisi dan sedikitnya dua
orang memeriksa kelurusan dari setiap tiang pancang selama pemancangan.
Tiang harus dipancang sampai mencapai lapisan tanah sesuai dengan petunjuk
Direksi Teknis.
Urutan Pemancang tiang harus sesuai dengan petunjuk Direksi Teknis.
Tiang yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
3) Timbunan Tanah
a. Pekerjaan pengurugan / timbunan tanah adalah pematangan permukaan tanah
untuk permukaan lantai. Urugan tanah digunakan untuk menaikan elevasi
muka lantai yang sisesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana yang tertuang
dalam gambar kerja.
b. Jika tidak dijelaskan didalam gambar, maka semua permukaan tanah pada
daerah yang ditimbun harus betul - betul rata dan tidak boleh ada permukaan
yang bergelombang.
4) Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan
sebagainya.
5) Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 20
cm material lepas, dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan
alat pemadat dan mencapai peil permukaan yang direncanakan.
6) Material - material bahan urugan yang terletak pada daerah yang tidak
memungkinkan untuk dipadatkan dengan alat - alat berat, urugan dilakukan
dengan ketebalan maksimum 10 cm material lepas dan dipadatkan dengan mesin
stamper.
7) Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian maupun
pengurugan adalah
10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
8) Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan -
lapisan yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman
gembur. Gumpalan - gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut
harus dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh
lapisan yang kepadatannya sama.
F. PEKERJAAN PONDASI
1. PEKERJAAN PONDASI BETON BERTULANG
Pekerjaan Cor Beton Bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
1.1. BETON COR DI TEMPAT
1.1.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan beton biasa, beton bertulang
dan lain-lain sesuai dengan gambar-gambar persyaratan teknis ini Dalam
hal ini Pemborong yang harus menyediakan tenaga, peralatan seperti
Lift/Crane berikut Concrete Mixer dan peralatan-peralatan lain yang harus
selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk
pekerjaan tersebut.
1.1.2. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam :
- SK SNI T-15-1991-03
- NI-2-PBI-1971,
- NI-3-1970
- NI-5-1961
- NI-8-1974
- SKTM-JLS G 3445.
1.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Untuk seluruh Pekerjaan Struktur digunakan Beton Cor adukan 1PC : 2Pasir : 3
Kerikil dan cara pelaksanaannya harus rnenggunakan adukan beton seperti
molen (conrete mixer).
1.1.4. Bahan-bahan
a) Agregat beton
Agregat Beton berupa batu pecah/ kerikil
Agregat Beton harus sesuai spesifikasi agregat beton menurut ASTM-C
33
Ukuran terbesar Agregat Beton adalah 2,5 cm
Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan
dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan
Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5% (lima persen)
b) Agregat Kasar
Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras
tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih
jumlahnya tidak boleh melampaui 20% dari jumlah berat keseluruhannya
Agregat Kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles ASTM-C 131-55
Agregat Kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton
c) Agregat Halus
Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Quarry
yang telah disepakati pihak Pengawas
Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang
dapat merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut
lebih dari 5 %
Pasir Laut tidak boleh digunakan untuk beton
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras
Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan
pelaksanaan pekerjaan dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak
diinginkan
d) PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam Nl-8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton berasal dari satu merk saja. Semen ini harus dibawa ke tempat
pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam
jumlah sesuai dengan urutan pengirimannya. Penyimpanannya harus
dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai terangkat dan
ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur apapun
tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
e) Pembesian
Besi tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI - 2 1971
dengan tegangan leleh (Ã = 2400 kg/cm2) atau Baja U-24.
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun
basah. Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masing-masing. Besi penulangan rata maupun besi penulangan
bergelombang (Deformed Bars) harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2
Bab 3.7, yang dinyatakan sebagai U-24 seperti dinyatakan dalam gambar-
gambar dengan persyaratan sebagai berikut :
U-24 untuk diameter lebih keci! dari 16 mm.
Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran
lain, apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa
mengurangi diameter penampang besi, atau dengan bahan cairan sejenis
"Vikaoxy Off" yang disetujui Pengawas.
Direksi/Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan di
tempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang ada di
tempat tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa biaya
tambahan.
f) Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti diisyaratkan dalam Nl-2 Bab 3.7.
g) Air
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu disetujui
Pengawas dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Dan Kontraktor
harus menyediakan air atas biayanya sendiri.
h) Additive
Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZZOLITK
300 atau yang setara. Bahan tersebut harus disetujui oleh Pengawas. Additive
yang mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipergunakan.
Pemadatan Beton
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat
beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan
Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting. Beton
digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan
(overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi pengantongan beton-
beton tidak akan diterima
Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud untuk mengalirkan beton
Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan penggetar
dengan frekwensi tinggi 0,2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan
yang baik
Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan
terlatih
Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus diurug pasir
padat setebal 5 atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, kemudian dipasang
lantai kerja dengan mutu beton cor adukan 1PC : 3Pasir : 5Kerikil setebal 5 cm atau
sesuai dengan gambar kerja, di bawah konstruksi beton tersebut.
1.2. CETAKAN BETON
a. Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan normalisasi dibawah
ini: - Nl-2-1971 - Nl-3-1970
b. Bahan-bahan
Bahan pelepas acuan (Realising Agent) harus sepenuhnya digunakan pada
semua acuan untuk pekerjaan beton.
Cetakan beton ditempat biasa
Bahan cetakan harus dibuat dari multiplex dengan diberi penguat secukupnya
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh
desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat menghasilkan
konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan belahs-belahs yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada cetakan kolom, balok, harus diadakan perlengkapan dan peralatan
khusus untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat
pengikat dan lain-lain.
Apabila acuan harus memikul beban yang besar atau bentang-bentang yang
besar serta memerlukan bentuk yang khusus, maka harus dibuat perhitungan-
perhitungan dan gambar kerja, guna mengetahui beban pelaksanaan,
termasuk beban vertikal dan horizontal dan kegiatan-kegiatan serta faktor-
faktor lain yang bisa mempengaruhi.
Sebelum beton dibuang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan
sehingga dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi
penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dan
segala benda dan kotoran-kotoran yang tidak diinginkan. Permukaan cetakan
harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (Form Oil) untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya dilakukan di tempat pabrikasi
bekisting.
Sebelum pengecoran dimulai, permukaan cetakan harus dibasahi terlebih
dahulu dengan rata agar tidak terjadi penyerapan air beton yang harus dituang.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi atau
jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
1.3. PERAWATAN
Beton harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air hujan dan dari kerusakan yang
disebabkan oleh alat-alat. Semua beton harus dalam keadaan basah, paling sedikit
7 hari.
Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan
seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi.
Persyaratan Bahan
Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata besar press dengan mutu terbaik,
dan yang disetujui Konsultan Supervisi. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam NI-10.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 4
pasir pasang.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam atau drum hingga
jenuh.
Setelah bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikeruk sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan
pasangan disiram air.
Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum
24 lapis per harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding
batu bata tebal 1/2 batu dan 3/4 batu yang luasnya maksimal 9 m2
harus ditambahkan kolom penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm
dan tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter : 6 mm jarak
20 cm untuk kolom 13 x 13, sedangkan jarak antar kolom satu dengan yang
lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan bata merah sama
sekali tidak diperkenankan.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain
oleh Konsultan Supervisi.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua.
Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 13 cm setelah diplseter (lengkap acian) pada kedua belah
sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar-benar
tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
Pasangan batu bata trasraam bawah permukaan tanah/lantai harus diisi
dengan adukan 1PC : 2 pasir.
Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang
pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum
diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan
maksimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).
Pekerjaan plesteran batu bata
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi.
Plesteran.
Plesteran halus/aci halus. dan/atau seperti ketentuan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan Plesteran ini untuk semua permukaan pasangan batu bata baru serta
permukaan beton yang terlihat, dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan untuk
difinish.
Persyaratan Bahan Persyaratan bahan Semen, Pasir dan Air lihat Bab Pekerjaan
Beton.
Persyaratan Pelaksanaan
Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
Plesteran adalah campuran 1 PC : 4 PSR.
Plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran
halus ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah aduk plesteran
sebagai lapisan dasar berumur 7 hari (sudah kering benar).
Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.
Permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaan plesteran
tersebut khususnya plesteran halus harus rata, tidak bergelombang, penuh &
padat, tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun
benda benda lain yang membuat cacat.
Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu
bata dan beton yang akan difinish dengan cat.
Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin
keramik dan lainnya,maka permukaan plesterannya harus diberi alur alur
garis horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan
finishing tersebut cat.
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/
kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil peil
yang diminta dalam Gambar Kerja.
Tebal plesteran minimal 1 cm, maximal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 3 cm,
maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan ke permukaan
pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya
lekat plesteran.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pen
cembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2 m.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar tidak secara-tiba tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik
matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan
air secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari setelah
pengacian selesai, Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang
kurangnya dua kali sehari sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, Kontraktor
harus membongkar dan memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan diterima
oleh Konsultan Supervisi.
Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 minggu.
8. PERSYARATAN PENGUJIAN
Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual, kecuali
pengelasan dengan full penetration harus dilakukan pemeriksaan dengan
radiographie test atau test X-ray test secara random sebesar 2 % dan seluruh
pengelasan yang minimal 1 buah sambungan full penetration.
Konsultan Pengawas berhak meminta kontraktor untuk melakukan
radiographie test/X-ray test untuk bagian-bagian tertentu pada konstruksi baja
yang biayanya ditanggung oleh kontraktor.
Mesin las yang digunakan harus mencapai kapasitas 25-40 volt dan 200 400
amphere.
Pengendalian pekerjaan
Sesuai dengan:
NI-3-1970
SII-0193-1978
Standar Pekerjaan
Pekerjaan fabrikasi metal harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa yang mempunyai
spesialisasi dalam pekerjaan metal tsb dan paling sedikit mempunyai pengalaman 5
tahun dengan menunjukkan pekerjaan yang memuaskan.
Semua bahan yang digunakan harus memenuhi standar mutu bahan yang ditetapkan
dalam British dan Amerika Standard, dan mendapat persetujuan dari Pengawas.
Penyimpanan
• Material harus disimpan baik, sehingga meminimalkan kemunkinan yang terjadinya
korosit/karat ;
• Material harus diperlakukan sedemikian sehingga tidak menimbulkan cacat atau
gelembung yang merusak penampilan yang diinginkan ;
• Jika terdapat ketidak sempurnaan bahan, harus dilaporkan pada Pengawas, dan
prosudur perbaikannya harus dikonsultasikan pada Pengawas, untuk mendapat
persetujuan.
Perancangan
Bahan-bahan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar perancangan atau bila
belum ditentukan harus lebih dahulu dibuat gambar shop drawing mendapat
persetujuan Tim Direksi Teknis dalam bentuk dan warnanya, untuk selanjutnya dipakai
sebagai standard dalam pekerjaan.
Pelaksanaan
• Semua bentukan yang dilas yang akan tampak, harus diratakan dan difinish
sehingga sama dengan permukaan sekitarnya ;
• Semua pengikat yang lain seperti “clip” keling dan lain-lain yang tampak harus
sama finishing dan warnanya dengan bahan yang diikatnya. Di samping itu,
pengikat yang bertemu dengan pekerjaan plesteran, harus ditekuk membentuk
“plester key” ;
• Lubang-lubang untuk sekrup dan baut harus dibor ;
• Hubungan-hubungan yang langsung berhubungan dengan udara luar harus
dibentuk sedemikian sehingga tidak menampung air ;
• Angker ke dalam tembok/kolom praktis dan ring balok untuk alat dari aluminium
harus dari baja tak berkarat (stainless steel), khusus untuk pemasangan semua
jenis kusen ;
• Penyambungan paku keling untuk bahan-bahan aluminium harus dari bahan
aluminium
Pekerjaan Kaca
Lingkup Pekerjaan
Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca seperti yang tertera dalam
gambar-gambar.
Pengendalian Pekerjaan
NI-3-1970 ;
Keterangan dari Suplayer ;
Persyaratan teknis.
Bahan-bahan
Kaca jenis Raybend tebal 3 dan 5 mm dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar
pelaksanaan.Kaca-kaca tersebut harus mempunyai toleransi ketebalan maksimal 3%.
Pelaksanaan
Kecuali dinyatakan lain olehtim direksi teknis, kaca-kaca didatangkan ke lapangan
pekerjaan sudah dalam siap pasang.
Sebelum pemasangan, Penyedia Jasa harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari
lubang-lubang/bukaan-bukaan kusen yang bersangkutan, sehingga jika ada perubahan
ukuran kaca di lapangan yang disebabkan tidak melakukan pengukuran terlebih dahulu,
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.
G. PEKERJAAN FINISHING
H. PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan Akhir
Pekerjaan pembersihan akhir harus dilaksanakan oleh kontraktor sebelum serah
terima pekerjaan kepada pihak owner, semua bahan / material sisi dan peralatan
yang ada di lapangan harus sudah tidak berada di lokasi pekerjaan pada saat serah
terima pertama pekerjaan .
Foto Dokumentasi Kemajuan Pekerjaan
Kontraktor harus menyerahkan foto berwarna kepada Direksi mengenai kemajuan
pekerjaan (dengan ukuran tidak kurang 8 x 12 cm) pada lokasi yang telah ditentukan
oleh Direksi selama masa Kontrak. Foto diambil pada waktu awal/sebelum
dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan waktu selesainya pelaksanaan pekerjaan ,
serta pada waktu yang ditentukan oleh Direksi. Foto yang harus diserahkan kepada
Direksi dilampirkan pada laporan kemajuan bulanan dan masing - masing sebanyak
4 (empat) rangkap. Tanggal dan penjelasan dari tiap foto tidak akan dibayar terpisah
dan dianggap termasuk dalam harga satuan untuk tiap pekerjaan pada biaya
kuantitas pekerjaan. Negatif dari foto ini akan merupakan milik pemberi pekerjaan
dan tidak akan disediakan cetakan dari negatif ini kepada orang seseorang tanpa
seizin pemberi pekerjaan.
Pelaporan Dan As Built Drawing