Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Salah satunya adalah industri pembuatan roti yaitu Roti Ceria. Roti Ceria
merupakan salah satu industri kecil menengah (UKM) yang ada dijember yang
didiirikan oleh 4 mahasiswa lulusan Magistra Utama Jember dengan didampingi
dosen. Roti Ceria didirikan pada tahun 2010 dan terletak Jalan KH. Sidik No.46
Talangsari – Jember. Pabrik Roti Ceria memesan bahan baku untuk produksinya
hanya berdasarkan perkiraan saja tanpa memperhatikan jumlah produk yang akan
dipesan. Roti ini diproduksi berdasarkan jumlah pemesanan dan juga diproduksi
untuk dijual di outlet. Sementara itu, jumlah pemesanan produk tidak dapat
diprediksi. Terkadang mengalami peningkatan dan juga penurunan. Roti yang
dijual di outletpun tidak habis dalam 1 hari melainkan 2-3 hari. Hal ini sesuai
dengan masa simpan roti yang hanya bisa bertahan sampai 3-4 hari. Roti yang
tidak terjual akan menjadi limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Bahan baku dipesan dari supplier, ada bahan baku yang memiliki supplier
yang sama, tetapi ada bahan baku yang memiliki suppliernya tersendiri. Bahan
baku yang dipesan melalui supplier seperti pada tepung dan gula. Setiap bahan
baku dipesan selama 2 minggu sekali. Jumlah yang dibeli oleh industri dalam
pembelian tepung adalah 45 sak sedangkan gula sebanyak 2 sak. Jumlah ini
digunakan untuk produksi kira-kira 14 hari. Produksi dilakukan setiap hari. Dari
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa tingkat pemesanan Roti Ceria tidak
menentu sehingga bahan baku yg digunakanpun jumlahnya tidak dapat diprediksi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan peramalan untuk kebutuhan bahan baku
pembuatan roti dengan jumlah yang optimum sehingga dapat meminimalisir biaya
produksi.
Analisis Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk meminimumkan biaya persediaan. Metode EOQ adalah
jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya
persediaan tahunan. Metode EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang
seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik. Perencanaan
metode EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu meminimalisir terjadinya out
of stok sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi
2
bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Penerapan metode EOQ
dapat mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik ruang gudang
dan ruang kerja. Perusahaan juga perlu menentukan waktu pemesanan kembali
bahan baku yang digunakan atau Reoder Point (ROP) agar pembelian bahan yang
sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran produksi.
3
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan terutama
yang berhubungan dengan manajemen persediaan bahan baku. Selain itu,
sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan dan kreativitas keilmuan dalam
menganalisa dan mencari pemecahan suatu permasalahan.
3. Bagi Pembaca
Sebagai literatur untuk penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang relevan dengan penelitian.
4
BAB 2. TINJUAN PUSTAKA
2.1 Persediaan
Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan
penting dalam operasi bisnis, sehingga harus mampu mengantisipasi keadaan
maupun tantangan yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai sasaran
akhir, yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku sangatlah penting dalam sebuah
industri untuk mengembangkan usahanya karena akan berpengaruh pada efisiensi
biaya, kelancaran produksi dan keuntungan usaha itu sendiri. Adanya persediaan
diharapkan dapat memperlancar jalannya proses produksi suatu perusahaan
(Tuerah, 2014).
Kegiatan pengendalian persediaan bahan baku bertujuan mengatur
pelaksanaan pengadaan bahan baku yang diperlukan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan serta dengan biaya minimal, yang meliputi masalah pembelian
bahan, menyimpan dan memelihara bahan, mengatur pengeluaran bahan
saat bahan dibutuhkan dan juga mempertahankan persediaan dalam jumlah
yang optimal (Veronica, 2013).
Setiap perusahaan perlu melakukan pengendalian pada persediaan bahan
bakunya. Pengendalian persediaan diusahakan untuk mencapai jumlah persediaan
yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan kualitas yang tepat, sebab baik
kelebihan maupun kekurangan persediaan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Tujuanya adalah untuk memudahkan proses produksi atau untuk
memuaskan permintaan pelanggan. Tanpa persediaan kebanyakan kegiatan tidak
dapat dilakukan. Setidaknya, persediaan memungkinkan kegiatan berjalan dengan
lebih efisien dan produktif.
2.2 Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada
masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu. Peramalan
5
merupakan kegiatan untuk mengetahui nilai variabel yang dijelaskan (variabel
dependen) pada masa akan datang dengan mempelajari variabel independen pada
masa lalu, yaitu dengan menganalisis pola data dan melakukan ekstrapolasi bagi
nilai-nilai masa datang.
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih
produk selama beberapa periode mendatang. Peramalan (forecasting) adalah seni
dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan
dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa
yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Peramalan merupakan
prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Metode tersebut menggunakan model
matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang
manajer. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan
hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan.
Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek
bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Perusahaan dalam sebuah industri pada umumnya menggunakan tiga tipe
peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan. Ketiga
peramalan tersebut antara lain :
a. Peramalan ekonomi (Economic Forecast)
Peramalan ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun
perumahan dan perencanaa indikator lainnya.
b. Peramalan Teknologi (Technological Forecast)
Peramalan teknologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang
dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan
peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecast)
Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan yang
mengendalikan produksi, kapasitas serta sistem penjadwalan dan menjadi input
bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
6
2.3 Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu pendekatan matematik yang
menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang
diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan (Fahmi, 2012).
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model yang dapat
digunakan untuk mengontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari
pemesanan dan penyimpanan sehingga perusahaan tidak mengeluarkan banyak
biaya saat produksi. Selain itu, Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah
satu metode yang paling tua namun perhitungannya yang mudah dan sederhana
dibanding metode lainnya untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang
optimal (Nugraha, 2015). Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dapat
diformulasikan sebagai berikut:
2×𝑅×𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑃×𝐼
Dimana:
R= Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S= Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost)
P= Harga bahan per unit
I= Biaya penyimpanan bahan digudang yang dinyatakan dalam presentase
dari nilai persediaan rata-rata dalam satuan mata uang yang disebut
dengan carrying cost
PxI = Besarnya biaya penyimpanan bahan baku per unit
Metode Economic Order Quantity (EOQ) memiliki keunggulan dan
kelemahan. Adapun keunggulan yang terdapat pada metode EOQ antara lain:
dapat digunakan untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang harus dipesan,
dalam hal ini bahan baku, dan kapan seharusnya pemesanan dilakukan, dapat
mengatasi ketidakpastian permintaan dengan adanya persediaan pengaman (safety
stock), mudah diaplikasikan pada proses produksi secara massal. Adapun
kelemahan yang terdapat pada metode ini, yaitu menempatkan pemasok sebagai
mitra bisnis sementara karena paradigma untung-rugi diterapkan oleh mereka,
sehingga penggunaan model ini menyebabkan berganti-ganti pemasok, dan hal ini
7
dapat mengganggu proses produksi akibat relasi perusahaan dengan pemasok
yang tidak berdasar pada hubungan kerjasama yang erat.
8
Dimana:
LD = Lead time atau waktu tunggu
AU = Average unit atau rata-rata pemakaian selama satuan waktu tunggu
SS = Safety stock atau persediaan pengaman
Reorder Point atau titik pemesanan kembali adalah titik dimana
perusahaan harus melakukan pemesanan kembali untuk persediaan bahan bakunya
(Nufraha, 2015)
9
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
10
dara dapat dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari laporan
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Jenis data
yang diperoleh merupakan data sekunder.
11
R= Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S= Biaya pemesanan setiap kali pesan (oredring cost)
Dimana:
12
3.6 Metode Penelitian
Prosedur penelitian mengacu pada diagram alir dibawah ini:
Mulai
Identitas Masalah
Penentuan Tujuan
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
1. Peramalan
2. EOQ
3. Reverder Point
Selesai
13
DAFTAR PUSTAKA
Tuerah, T. C. 2014. Analisis pengendalian persediaan bahan baku ikan tuna pada
CV. Golden KK. EMBA. 2(4): 524.
14