Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Manfaat .............................................................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Persediaan .......................................................................................... 5
2.2 Peramalan .......................................................................................... 5
2.3 Economic Order Quantity (EOQ) .................................................... 7
2.4 Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)...................................... 8
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 10
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 10
3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 10
3.3 Pengumpulan Data ............................................................................ 11
3.4 Pengolahan Data ................................................................................ 11
3.5 Analisa Data ....................................................................................... 11
3.6 Metode Penelitian .............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

i
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap industri yang bergerak dalam bidang pangan baik itu industri besar,
industri menengah, maupun industri kecil sudah tentu memiliki teknik
pngendalian jumlah persediaan bahan baku bermacam-macam. Hal ini akan
berpengaruh untuk mengatasi permasalahan pengendalian bahan baku. Jumlah
persediaan bahan baku yang tinggi akan menyebabkan tingginya biaya
penyimpanan dan investasi yang diperlukan. Apabila jumlah persediaan bahan
baku tidak mencukupi maka proses produksi akan terhambat. Kelebihan jumlah
persediaan bahan baku juga membuat investasi menjadi tidak efisien. Bila industri
tidak memiliki jumlah persediaan bahan baku yang mencukupi maka persediaan
bahan baku secara tiba-tiba akan menjadi sangat mahal. Hal ini akan berpengaruh
terhadap konsumen.
Persediaan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang akan datang. Pengendalian
persediaan bahan baku sangatlah penting dalam sebuah industri untuk
mengembangkan usahanya karena akan berpengaruh pada efisiensi biaya,
kelancaran produksi dan keuntungan usaha itu sendiri. Adanya persediaan
diharapkan dapat memperlancar jalannya proses produksi suatu perusahaan
(Tuerah, 2014).
Pengadaan persediaan pada perusahaan menimbulkan biaya-biaya
persediaan, yaitu biaya pembelian, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Pengendalian persediaan mempunyai tujuan untuk menyediakan persediaan yang
tepat dengan meminimalkan biaya. Tingkat persediaan dengan biaya yang
minimal dapat ditentukan dengan melakukan jumlah pesanan yang ekonomis
dengan tujuan untuk menentukan jumlah pemesanan yang dapat meminimalkan
biaya pengadaan persediaan.
Sekarang ini masih banyak industri melakukan persediaan tanpa
memperhitungkan perencanaan sehingga dapat mempengaruhi biaya operasional.

1
Salah satunya adalah industri pembuatan roti yaitu Roti Ceria. Roti Ceria
merupakan salah satu industri kecil menengah (UKM) yang ada dijember yang
didiirikan oleh 4 mahasiswa lulusan Magistra Utama Jember dengan didampingi
dosen. Roti Ceria didirikan pada tahun 2010 dan terletak Jalan KH. Sidik No.46
Talangsari – Jember. Pabrik Roti Ceria memesan bahan baku untuk produksinya
hanya berdasarkan perkiraan saja tanpa memperhatikan jumlah produk yang akan
dipesan. Roti ini diproduksi berdasarkan jumlah pemesanan dan juga diproduksi
untuk dijual di outlet. Sementara itu, jumlah pemesanan produk tidak dapat
diprediksi. Terkadang mengalami peningkatan dan juga penurunan. Roti yang
dijual di outletpun tidak habis dalam 1 hari melainkan 2-3 hari. Hal ini sesuai
dengan masa simpan roti yang hanya bisa bertahan sampai 3-4 hari. Roti yang
tidak terjual akan menjadi limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Bahan baku dipesan dari supplier, ada bahan baku yang memiliki supplier
yang sama, tetapi ada bahan baku yang memiliki suppliernya tersendiri. Bahan
baku yang dipesan melalui supplier seperti pada tepung dan gula. Setiap bahan
baku dipesan selama 2 minggu sekali. Jumlah yang dibeli oleh industri dalam
pembelian tepung adalah 45 sak sedangkan gula sebanyak 2 sak. Jumlah ini
digunakan untuk produksi kira-kira 14 hari. Produksi dilakukan setiap hari. Dari
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa tingkat pemesanan Roti Ceria tidak
menentu sehingga bahan baku yg digunakanpun jumlahnya tidak dapat diprediksi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan peramalan untuk kebutuhan bahan baku
pembuatan roti dengan jumlah yang optimum sehingga dapat meminimalisir biaya
produksi.
Analisis Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk meminimumkan biaya persediaan. Metode EOQ adalah
jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya
persediaan tahunan. Metode EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang
seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik. Perencanaan
metode EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu meminimalisir terjadinya out
of stok sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi

2
bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Penerapan metode EOQ
dapat mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik ruang gudang
dan ruang kerja. Perusahaan juga perlu menentukan waktu pemesanan kembali
bahan baku yang digunakan atau Reoder Point (ROP) agar pembelian bahan yang
sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran produksi.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah
bagaimana mengoptimalkan biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan
metode Economic Order Quantity (EOQ), sehingga memperoleh suatu kebijakan
yang tepat dalam menentukan persediaan bahan baku agar dapat meminimumkan
total biaya persediaan bahan baku produksi roti pada Roti Ceria dengan
menerapkan metode yang tepat sehingga mampu menghasilkan manajemen yang
efesien dan optimal.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian pengendalian bahan baku roti di UKM Roti Ceria
adalah:
1. Menganalisis persediaan tepung terigu yang paling optimal dengan
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Roti Ceria?
2. Menganalisis persediaan gula pasir yang paling optimal dengan menggunakan
metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Roti Ceria?

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat dan
memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Peusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap kebijakan
perusahaan yang selama ini diterapkan, sehingga pengelolaan persediaan
bahan baku optimal dan dapat meminimalkan biaya persediaan.

3
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan terutama
yang berhubungan dengan manajemen persediaan bahan baku. Selain itu,
sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan dan kreativitas keilmuan dalam
menganalisa dan mencari pemecahan suatu permasalahan.
3. Bagi Pembaca
Sebagai literatur untuk penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang relevan dengan penelitian.

4
BAB 2. TINJUAN PUSTAKA

2.1 Persediaan
Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan
penting dalam operasi bisnis, sehingga harus mampu mengantisipasi keadaan
maupun tantangan yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai sasaran
akhir, yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku sangatlah penting dalam sebuah
industri untuk mengembangkan usahanya karena akan berpengaruh pada efisiensi
biaya, kelancaran produksi dan keuntungan usaha itu sendiri. Adanya persediaan
diharapkan dapat memperlancar jalannya proses produksi suatu perusahaan
(Tuerah, 2014).
Kegiatan pengendalian persediaan bahan baku bertujuan mengatur
pelaksanaan pengadaan bahan baku yang diperlukan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan serta dengan biaya minimal, yang meliputi masalah pembelian
bahan, menyimpan dan memelihara bahan, mengatur pengeluaran bahan
saat bahan dibutuhkan dan juga mempertahankan persediaan dalam jumlah
yang optimal (Veronica, 2013).
Setiap perusahaan perlu melakukan pengendalian pada persediaan bahan
bakunya. Pengendalian persediaan diusahakan untuk mencapai jumlah persediaan
yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan kualitas yang tepat, sebab baik
kelebihan maupun kekurangan persediaan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Tujuanya adalah untuk memudahkan proses produksi atau untuk
memuaskan permintaan pelanggan. Tanpa persediaan kebanyakan kegiatan tidak
dapat dilakukan. Setidaknya, persediaan memungkinkan kegiatan berjalan dengan
lebih efisien dan produktif.

2.2 Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada
masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu. Peramalan

5
merupakan kegiatan untuk mengetahui nilai variabel yang dijelaskan (variabel
dependen) pada masa akan datang dengan mempelajari variabel independen pada
masa lalu, yaitu dengan menganalisis pola data dan melakukan ekstrapolasi bagi
nilai-nilai masa datang.
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih
produk selama beberapa periode mendatang. Peramalan (forecasting) adalah seni
dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan
dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa
yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Peramalan merupakan
prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Metode tersebut menggunakan model
matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang
manajer. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan
hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan.
Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek
bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Perusahaan dalam sebuah industri pada umumnya menggunakan tiga tipe
peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan. Ketiga
peramalan tersebut antara lain :
a. Peramalan ekonomi (Economic Forecast)
Peramalan ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun
perumahan dan perencanaa indikator lainnya.
b. Peramalan Teknologi (Technological Forecast)
Peramalan teknologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang
dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan
peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecast)
Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan yang
mengendalikan produksi, kapasitas serta sistem penjadwalan dan menjadi input
bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

6
2.3 Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu pendekatan matematik yang
menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang
diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan (Fahmi, 2012).
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model yang dapat
digunakan untuk mengontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari
pemesanan dan penyimpanan sehingga perusahaan tidak mengeluarkan banyak
biaya saat produksi. Selain itu, Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah
satu metode yang paling tua namun perhitungannya yang mudah dan sederhana
dibanding metode lainnya untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang
optimal (Nugraha, 2015). Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dapat
diformulasikan sebagai berikut:

2×𝑅×𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑃×𝐼

Dimana:
R= Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S= Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost)
P= Harga bahan per unit
I= Biaya penyimpanan bahan digudang yang dinyatakan dalam presentase
dari nilai persediaan rata-rata dalam satuan mata uang yang disebut
dengan carrying cost
PxI = Besarnya biaya penyimpanan bahan baku per unit
Metode Economic Order Quantity (EOQ) memiliki keunggulan dan
kelemahan. Adapun keunggulan yang terdapat pada metode EOQ antara lain:
dapat digunakan untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang harus dipesan,
dalam hal ini bahan baku, dan kapan seharusnya pemesanan dilakukan, dapat
mengatasi ketidakpastian permintaan dengan adanya persediaan pengaman (safety
stock), mudah diaplikasikan pada proses produksi secara massal. Adapun
kelemahan yang terdapat pada metode ini, yaitu menempatkan pemasok sebagai
mitra bisnis sementara karena paradigma untung-rugi diterapkan oleh mereka,
sehingga penggunaan model ini menyebabkan berganti-ganti pemasok, dan hal ini

7
dapat mengganggu proses produksi akibat relasi perusahaan dengan pemasok
yang tidak berdasar pada hubungan kerjasama yang erat.

2. 4 Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)


Pemesanan bahan kembali didasarkan pada besarnya penggunaan bahan
selama bahan dipakai dan besarnya safety stock. Besarnya penggunaan bahan
selama waktu pemesanan merupakan perkalian antara lamanya waktu pemesanan
dan penggunaan rata-rata. Pemesanan dapat dilakukan dengan cara menunggu
sampai persediaan mencapai jumlah tertentu atau jumlah barang yang dipesan
relatif tetapi interval waktu tidak berubah-ubah sesuai dengan tingkat persediaan
yang ada.
Reoder Point (ROP) adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus
mengadakan pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan
tersebut tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan
metode EOQ. Pemesanan kembali atau Reorder Point (ROP) dilakukan saat
dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan bakunya kembali,
sehingga penerimaan bahan baku yang dipesan dapat tepat waktu. Pemesanan
bahan baku dilakukan tidak dapat langsung diterima hari itu juga. Besarnya sisa
bahan baku yang masih tersisa hingga perusahaan harus melakukan pemesanan
kembali adalah sebesar ROP yang telah dihitung.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali
(reorder point) adalah:
1. Lead time, yaitu jangka waktu yang diperlukan sejak dilakukan pemesanan
sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan.
2. Stock out cost, yaitu biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena
keterlambatan datangnya bahan baku dan suku cadangnya.
3. Extra carring cost, yaitu biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena bahan
baku dan suku cadangnya datang terlalu awal.
Reorder Point dapat dicari dengan rumus berikut ini:

Reorder Point = (LD x AU) +SS

8
Dimana:
LD = Lead time atau waktu tunggu
AU = Average unit atau rata-rata pemakaian selama satuan waktu tunggu
SS = Safety stock atau persediaan pengaman
Reorder Point atau titik pemesanan kembali adalah titik dimana
perusahaan harus melakukan pemesanan kembali untuk persediaan bahan bakunya
(Nufraha, 2015)

9
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Watu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan di jalan KH. Sidik No.46 Talangsari –
Jember pada bulan Februari 2017 sampai selesai. Penelitian dilakukan di
Perusahaan Roti Ceria Jember.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh


data masukan yang ada dalam penelitian. Berikut ini merupakan teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data di Perusahaan Roti Ceria Jember:

1. Field Work Research (penelitian lapangan),


Field Work Research (penelitian lapang)yaitu merupakan penelitian yang
dilakukan langsung kepada objek yang diteliti. Data yang didapat merupakan jenis
data primer. Metode-metode yang digunakan sebagai berikut:
a) Observasi
Dengan teknik ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan
secara langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi real dari
perusahaan, terutama berkaitan dengan objek yang diteliti.
b) Wawancara
Dengan teknik ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada pihak
Perusahaan Roti Ceria Jember guna mengumpulkan data-data serta
informasi untuk kelengkapan data yang ada.
2. Studi pustaka
Metode pengumpulan data dengan melakukan studi literatur seperti
membaca buku-buku yang ada di perpustakaan khususnya yang berkaitan
dengan manajemen persediaan yang secara teoritis dapat menjadi landasan
bagi peneliti dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Metode pengumpulan

10
dara dapat dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari laporan
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Jenis data
yang diperoleh merupakan data sekunder.

3.3 Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan diambil berdasarkan arsip yang dimiliki
perusahaan atau biasa yang disebut dengan data primer milik perusahaan. Dimulai
dari data permintaan atau persediaan produk, data supplier bahan baku, data stok
bahan baku di gudang, data pemesanan bahan baku ke supplier, serta data biaya
pemesanan dan penyimpanan bahan baku mulai dari periode Februari 2015
sampai dengan Januari 2017. Data yang didapat dari hasil wawancara maupun
observasi seperti kondisi dan profil perusahaan dan sistem persediaan bahan baku
yang diterapkan oleh perusahaan.

3.4 Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data yang telah didapat
menggunakan teknik atau metode yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang ada. Tahapan selanjutnya
adalah melakukan proyeksi peramalan terhadap data permintaan di bulan
berikutnya. Perhitungan nilai bahan baku dilakukan dengan menggunakan metode
EOQ. Setelah didapat nilai ekonomis, maka dapat diketahui berapa kali frekuensi
pemesanan bahan baku selama periode 1 tahun, jumlah Reorder Point.

3.5 Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) bertujuan mendapatkan besarnya
pembelian bahan baku yang optimal setiap kali pesan dengan biaya minimal
sehingga dapat ditentukan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan
Reorder Point (ROP). Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dapat
diformulasikan sebagai berikut:

11
R= Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S= Biaya pemesanan setiap kali pesan (oredring cost)

P= Harga bahan per unit.

2. Titik pemesanan kembali (Reorder Point)


Reorder point menurut Slamet, Achmad (2007:71) adalah waktu yang
tepat untuk melakukan pemesanan kembali bahan baku dan suku cadangnya yang
diperlukan, sehingga kedatangan bahan yang dipesan tersebut tepat pada waktu
persediaan bahan baku dan suku cadanganya di atas safety stock sama dengan nol.
Titik pemesanan kembali (reorder point) menurut Slamet, Achmad (2007:72)
dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROP = (LD x AU) + SS

Dimana:

ROP = Reorder point atau titik pemesanan kembali

LD = Lead time atau waktu tunggu

AU = Average unit atau rata-rata pemakaian selama satuan waktu tunggu

SS = Safety stock atau persediaan pengaman

12
3.6 Metode Penelitian
Prosedur penelitian mengacu pada diagram alir dibawah ini:

Mulai

Survey dan Wawancara

Identitas Masalah

Penentuan Tujuan
Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


1. Observasi 1. Literatur
2. Wawancara 2. Instansi

Pengolahan Data

Analisis Data
1. Peramalan
2. EOQ
3. Reverder Point

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.6 Diagram Alir Penelitian

13
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: Alfabeta.

Nugraha, Aditya. 2015. Analisis Pengendalian Bahan Baku Menggunakan


Metode Economic Order Quantity (EOQ). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi.

Tuerah, T. C. 2014. Analisis pengendalian persediaan bahan baku ikan tuna pada
CV. Golden KK. EMBA. 2(4): 524.

Veronica, M. A. 2013. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Beras


Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Multi Produk Guna
Meminumkan Biaya Pada CV. Lumbung Tani Makmur di Banyuwangi.
Skripsi. Jember: Fakultas Ekonomi.

14

Anda mungkin juga menyukai