Anda di halaman 1dari 4

PEMILIHAN TANAMAN KEHUTANAN

(Tugas Produksi Tanaman Perkebunan dan Kehutanan)

Oleh

I Wayan Preda Kusuma


1654131021

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Pemilihan Tanaman Kehutan

Untuk mengembangkan hutan rakyat menjadi unit usaha agribisnis skala kecil
maka pendekatan kelola usaha yang menyeluruh dan konprehensif perlu
dilakukan antara lain pemilihan jenis yang akan ditanam, baik tanaman pohon
maupun tanaman tumpangsari sampai pada pola tanam dan teknik produksi
(penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan penanganan pasca
panen). Pendekatan kelola usaha yang menyeluruh dan konprehensif hanya dapat
dilakukan dengan cara penerapan teknologi tepat guna dan manajemen
pengelolaan yang sesuai.

Sistem pengusahaan berkaitan erat dengan persyaratan teknis budidaaya dari jenis
tanaman yang dikombinasikan khususnya tanaman semusim (monokultur,
tumpangsari, tumpang gilir, sub sequental planting dan sebagainya).

1. Penerapan teknik silvikultur tanaman pohon dan budidaya tanaman non


kehutanan

Teknik silvikultur intensif tanaman pohon antara lain mencakup kegiatan


penyiapan lahan, pengaturan jarak tanam, penanaman, pemupukan, pemeliharaan
(pendangiran, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit),dan pengaturan
satruktur tegakan.
Beberapa teknologi tepat guna di bidang silvikultur tanaman pohon sebagian telah
tersediaseperti teknik silvikultur sengon jati, mahoni, eukalyptus. Sebagian
species tanaman lainnya masih terusdikembangkan teknologinya. Untuk tanaman
pertanian sebagian besar teknologinya sudah lengkap, sehingga dapat tinggal
mengadopsi untuk diterapkan dalam pola agroforestry.
Berbeda dengan tanaman semusim yang ditanam secara monokultur, penanaman
secara tumpasari dengan tanaman pohon memerlukan teknik tertentu. Tanaman
pohon dalam usaha hutan rakyat diatur, baik jarak tanam maupunstruktur
tegakannya agar pengaturan panen dapat dilakukan secara bergilir. Dengan
demikian unsur kelestarianhutan dan kontinuitas supplay dapat terjamin yang
merupakan persyaratan untuk eksistensi pemasarannya.

2. Persyaratan silvikultural

Persyaratan silvikultural untuk penanam tanaman kehutan diantaranya adalah


berada padatempat tumbuh yang sesuai dengan kebutuhanpertumbuhannya
(kondisi iklim dan edafis), dapattumbuh pada tanah miskin hara,
mampumemulihkan kesuburan tanah, tahan terhadapserangan hama dan penyakit,
spesies tumbuhanyang selalu hijau, batang pokok dan cabang kuatsehingga tidak
mudah tumbang dan patah, akartidak merusak jalan, beton, dan bangunan yangada
di sekitarnya

3. Persyaratan manajemen cara penanaman

Spesies tumbuhan yang dipilih harus mudah,pemeliharaannya mudah dan murah,


pengamanandan pemanfaatannya mudah.jenis pohon yang dipilih untuk
pengembangan hutan harus memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Serta
berkemampuan tinggi dalam pengurangan pencemaran lingkungan.

4. Persyaratan estetika

Jenis pohon yangakan ditanam pada hutan harus memilikihabitus yang


menampakkan kesesuaian dengantujuan keindahan.selain fungsi
estetika/keindahan, jenis pohon yang dipilih dalam pengembangan hutan harus
mendukung fungsi pendidikan/edukasi dan kesehatan serta kenyamanan
masyarakat di sekitarnya, diantaranya adalah:

a. memiliki tajuk, percabangan, daun dan/atau bunga yang indah sehingga


berfungsi sebagai penambah estetika atau keindahan lingkungan,
b. memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan,
c. memiliki buah berukuran relatif kecil sehingga ketika jatuh tidak
membahayakan manusia
atau merusak fasilitas/bangunan di sekitarnya,
d. tidak menghasilkan getah yang beracun atau berbahaya bagi makhluk hidup,
e. tidak menghasilkan serbuk sari yang berpotensi menimbulkan alergi bagi
manusia

Sumber :

Mukhlison.2013. Pemilihan Jenis Pohon Untuk Pengembangan Hutan Kota Di


Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Jurnal Kehutanan Vol 46 (4). 37-47.

M.Yamin Mile.2017. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Pemilihan Jenis, Pola Tanam


Dan Teknik Produksi Agribisnis Hutan Rakyat. Info Teknis Vol 5 (2). 1-6.

Anda mungkin juga menyukai