Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PEMASARAN KOPI GAMBUT

PEAT’S COFFEE : RASA GAMBUT BIKIN MOOD

Diajukan untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal


Tahun Akademik 2017 / 2018 Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

MANAJEMEN PEMASARAN
Dosen : Dr. Nora Andira Brabo, MBA

Disusun oleh :
AGUS SURYONO NIM : 1731600320
SHENDY KOSTAMA NIM : 1731600258
AKHMAD RIDWAN NIM : 1731600308
M. FIRMANSYAH NIM : 1731600290
MAYA BELLA RENGGANIS NIM : 1731600316

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Rencana Pemasaran Kopi
Gambut Peat’s Coffee : Rasa Gambut bikin Mood” guna memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
Gasal Tahun Akademik 2017 / 2018 Mata Kuliah Manajemen Pemasaran.
Kami menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan
makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Nora Andira Brabo, MBA selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
2. Bapak / Ibu Dosen Pengajar Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur
3. Rekan-Rekan Kelas AB Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi kami dan juga bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 12 Desember 2017

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4
1.2 Rumusan Permasalahan .................................................................... 4
1.3 Tujuan ................................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI ............ .......................................................................... 5
2.1 Kopi................................ .................................................................. 5
2.2 Teori Pemasaran ............................................................................... 6
2.3 Konsep Pemasaran ............................................................................ 7
2.3 Bauran Pemasaran............................................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 13
3.1 Produk . ............................................................................................. 13
3.2 Harga... ............................................................................................. 14
3.3 Promosi ............................................................................................. 15
3.4. Tempat ............................................................................................. 15
3.5 Segmentasi, Target dan Posisi .......................................................... 16
Bab V PENUTUP………………… ..................................................................... 17
5.1 Kesimpulan……. .............................................................................. 17
5.2 Saran .............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ........................................................ 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman
kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya
kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan
menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa
Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang
dikenal saat ini.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi
kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari
400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat
menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung
(kardiovaskuler).
Kopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dengan potensi pasar yang bagus
dan kesediaan sumberdaya kopi yang cukup maka pada kesempatan kali ini kami akan memperkenalkan
Peat’s Coffee yaitu kopi yang berasal dari daerah Jambi, Sumatra, Indonesia yang ditanam di tanah
gambut dengan jenis Liberica.

1.2 Rumusan Masalah


Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain :
1. Apa produk yang akan kami pasarkan?
2. Berapa harga produk yang akan kami pasarkan?
3. Bagaimana promosi produk yang akan kami pasarkan?
4. Diamana tempat produk yang akan kami pasarkan ?
5. Apa segmen, target, dan posisi produk yang akan kami pasarkan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut
1. Untuk mengetahui produk yang akan kami pasarkan
2. Untuk mengetahui berapa harga produk yang akan kami pasarkan.
3. Untuk mengetahui bagaimana promosi produk yang akan kami pasarkan
4. Untuk mengetahui dimana tempat produk yang akan kami pasarkan
5. Untuk mengetahui apa segmen, target, dan posisi produk yang akan kami pasarkan

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, terdapat 4 jenis varietas utama, yaitu
kopi arabika, robusta, liberica dan excelsa. Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-
masing dan pasarnya sendiri.
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil
metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai
efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan utama
kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan terlihat
beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman
kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi
yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang
telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur,
India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.
Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh
hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi
yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan
sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam
kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi
arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan
ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan
hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di
Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Kopi Liberica memiliki nama bermacam-macam. Orang Inggris menyebut kopi Liberia dengan
nama Baraco coffee. Sedangkan orang Filipina menyebut, Kapeng barako. Dan orang Temanggung
menyebut kopi Liberica dengan nama Kopi Boriah.
Jenis kopi Liberica menghasilkan buah yang paling besar di banding Arabica dan Robusta.
Kopi Liberica juga memiliki rasa dan warna yang sangat kuat. Ciri khas Liberica adalah pohon tegak
dengan batang lurus. Daunnya lebih tebal dan teksturnya kasar. Bentuk buah kopinya bulat, tumbuh
bergerombol atau kadang tumbuh sendiri-sendiri.
Keunggulan varietas Liberica adalah sangat tahan terhadap kekeringan. Varietas ini dapat
berbuah setelah usia penanaman mencapai 4 sampai 5 tahun dari tanam. Satu hektar lahan yang
ditanami Liberica dapat menghasilkan sekitar 1.000 kg per tahun.
Kopi Excelsa mirip dengan Liberica namun memiliki ciri khas pada daunnya yang lebih halus,
tipis dan lebih bulat. Daun muda biasanya mengkilap dengan warna kuning kehijauan. Ukuran bunga
sangat besar dan berwarna putih dengan 4 sampai 6 kelopak. Bentuk buah bulat mirip telur tapi kecil.
Bobot buah biasanya lebih berat dari Arabica tetapi lebih ringan dibandingkan dengan Liberica.
Seperti Liberica usia penanaman sampai berbuah membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 tahun.
Tingkat produktifitas tanaman bisa menghasil 1.000 kg per hektar setiap tahun.
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika, robusta, liberica dan
excelsa. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak
asli Indonesia.

5
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan
rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi
ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang.
Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini
kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan
luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang
memberikan cita rasa tambahan yang unik.
.
2.2 Teori Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “pasar” yang artinya tempat
terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kondisi dinamika
masyarakat dan desakan ekonomi, maka dikenal istilah “pemasaran” yang berarti melakukan suatu
aktivitas penjualan dan pembelian suatu produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan
untuk membeli dan menjual. (Kotler, 2009:157)
Dasar pengertian ini yang melahirkan teori pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler, sebagai
teori pasar. Kotler (2009:159) selanjutnya memberikan batasan bahwa teori pasar memiliki dua dimensi
yaitu dimensi sosial dan dimensi ekonomi. Dimensi sosial yaitu terjadinya kegiatan transaksi atas dasar
suka sama suka. Dan dimensi ekonomi yaitu terjadinya keuntungan dari kegiatan transaksi yang saling
memberikan kepuasan.
Pemasaran tidak hanya bertujuan bagaimana menjual barang dan jasa atau memindahkan hak
milik dari produsen ke pelanggan akhir, akan tetapi pemasaran merupakan suatu usaha terpadu untuk
mengembangkan rencana strategis yang diarahkan pada usaha bagaimana memuaskan kebutuhan dan
keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang dapat menghasilkan keuntungan yang
diharapkan.
Lebih lanjut Kotler (2009:201) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pemasaran mengandung aspek sosial baik secara individu
maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, akibat adanya keinginan dan
kebutuhan tersebut maka terciptalah suatu interaksi yang disebut transaksi pertukaran barang dan jasa.
Tujuannya merupakan bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan baik terhadap
individu maupun kelompok.
Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2009:174), dimulai dari
kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat
berlindung untuk bertahan hidup. Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran menyebabkan
banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi pada produksi atau berfikir dari segi
produksi.
Uraian di atas menekankan produk apa yang dihasilkan, bukan produk apa yang dipasarkan.
Produk yang diusahakan oleh perusahaan, dirancang oleh tenaga teknisi atau insinyur, diolah atau
dihasilkan oleh orang-orang produksi, kemudian ditetapkan harganya atas dasar kalkulasi biaya oleh
tenaga akuntan atau keuangan, dan diserahkan kepada manajer penjualan untuk dijual. Keterbatasan
pengertian mengenai pemasaran ini menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kesulitan
dalam kelanjutan hidupnya pada akhir-akhir ini. Persaingan yang semakin meningkat dalam pemasaran
produk yang ada.
Pemasaran merupakan perpindahan arus barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan
pelanggan, perpindahan tersebut melahirkan suatu proses sosial yang dapat menciptakan kegunaan
(utility), baik kegunaan tempat, waktu, dan kegunaan asal atau sesuai dengan penentuan harga,
pemberian pelayanan, penetapan lokasi distribusi dan bersaing secara sehat.

6
2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang ditujukan untuk menciptakan adanya pertukaran
atas ide, barang atau jasa dengan tujuan akhir adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dan
memberikan keuntungan kepada perusahaan berdasarkan nilai penjualan.
Secara umum pemasaran adalah aktivitas manusia yang berkaitan dengan pasar. Artinya
bekerja dengan pasar guna mengaktualisasikan potensi pertukaran untuk tujuan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Kotler (2009:8) pengertian manajemen pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, diketahui bahwa manajemen pemasaran
produk adalah suatu proses sosial yang merupakan sistem dari keseluruhan aktivitas usaha yang
berorientasi pada pasar konsumen. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang dinamis,
integrasi dan hasil interaksi dari banyak kegiatan seperti transaksi barang, jasa dan lainnya yang dimulai
dengan pengembangan ide suatu produk terhadap kegiatan jual-beli.
Kotler (2009:12) terdapat lima konsep yang dianut oleh suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatan pemasaran produk antara lain:
a. Konsep produksi, di mana konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara luas dan rendah
harganya. Manajer-manajer pemasaran yang berorientasi pada produksi yang tinggi dan pencapaian
cakupan lokasi yang luas.
b. Konsep produk, yaitu konsumen akan menyukai produk yang memberikan kualitas dan prestasi
yang paling baik. Manajer organisasi pada konsep ini akan menfokuskan energi pada pembuatan
produk yang baik dan perbaikan secara terus menerus.
c. Konsep penjualan, konsumen apabila dibiarkan sendiri, biasanya tidak akan membeli banyak
produk. Oleh karena itu harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang gencar.
d. Konsep pemasaran, merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi, yaitu penentuan kebutuhan
dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan lebih efektif dan
efisien daripada pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial, penentuan kebutuhan, keinginan dan kepentingan dari pasar sasaran dan
untuk memberikan kepuasan yang diinginkan lebih efektif dan lebih efisien daripada pesaing
dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep
ini meminta kepada para pemasar untuk menyeimbangkan ketiga pertimbangan dalam menentukan
kebijakan pemasaran mereka, yaitu keuntungan perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan
kepentingan umum.
Manajemen pemasaran juga ditentukan oleh penerapan segmentasi, targeting dan positioning.
Banyak pemasar yang langsung melakukan strategi pemasaran, sementara pasar sasarannya sendiri
belum jelas, sehingga pemasar perlu kembali memeriksa ketetapan pasar sasaran yang dipilih.
Segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal yaitu sejak proses pertama dimulai pada analisis
peluang pasar. Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkan
konsumen kedalam kotak-kotak yang lebih homogen.
Ada lima keuntungan yang diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar yaitu mendesain
produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar, memudahkan menganalisis pasar,
menemukan peluang, menguasai posisi yang superior dan kompetitif, menemukan strategi komunikasi
yang efektif dan efisien dalam bauran pemasaran.
Segmentasi pasar dapat berpedoman pada karakteristik konsumen dengan melihat segmentasi
geografis, demografis, psikografis, segmentasi perilaku dan segmentasi multi atribut dalam bauran
pemasaran.

7
Segmentasi geografis adalah segmentasi pasar yang mengharuskan pembagian pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda dari setiap daerah. Suatu perusahaan dapat memutuskan untuk
beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografisnya atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi
memberikan perhatian pada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografis dalam bauran
pemasaran.
Segmentasi demografis yaitu pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok demografis seperti
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras, suku, kewarganegaraan dan kelas sosial menunjang dalam bauran pemasaran.
Segmentasi psikografis mengharuskan pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakini bahwa kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, kesetiaan, tahap kesiapan
pembeli dan sikap dalam segmentasi psikografis merupakan titik awal yang terbaik dalam membentuk
segmen pasar sesuai dalam bauran pemasaran.
Segmentasi multi atribut (geoclustering) yaitu segmen pasar yang tidak lagi membicarakan
konsumen rata-rata atau bahkan membatasi analisa hanya pada sedikit segmen pasar dalam bauran
pemasaran. Segmentasi tidak berdiri sendiri. Segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan
positioning, yang menandakan hubungan ini sebagai STP (segmentation, targeting, positioning). Proses
ini merupakan bagian dari kegiatan penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen. Nilai disini
berarti sesuatu yang memberi keuntungan/ kenikmatan bagi konsumen karena menerima pelayanan
yang baik, harga yang sesuai, citra yang kuat, penyampaian yang tepat waktu dan sebagainya.
Menurut Kotler (2009:265) targeting adalah suatu tindakan untuk mengembangkan ukuran-
ukuran daya tarik pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki. Targeting atau
menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya setelah segmentasi. Produk dari targeting adalah
target market (pasar sasaran) yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjadi fokus kegiatan
pemasaran. Targeting disebut juga selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini
berarti marketer harus memiliki keberanian untuk menfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian
(segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.
Ada beberapa kriteria untuk memilih pasar sasaran yang optimal yaitu: (i) harus responsif
terhadap produk dan program pemasaran yang dikembangkan, (ii) potensi penjualan harus cukup luas.
Artinya, semakin besar pasar sasaran semakin besar nilainya. Besar pasar sasaran ditentukan oleh daya
beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut, (iii) pertumbuhan memadai, pasar tumbuh
perlahan-lahan sampai akhirnya meluncur dengan pesat dan mencapai titik kedewasaan dan (iv)
jangkauan media, pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau marketer tepat memilih media untuk
mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
Setelah pasar sasaran dipilih dan produk yang dibutuhkan dirancang kini tiba giliran
memposisikan produk itu ke dalam pemikiran calon konsumen. Ini merupakan suatu hal yang harus
dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Positioning bukanlah bagian dari
strategi produk melainkan komunikasi. Positioning berhubungan dengan bagaimana menempatkan
produk itu ke dalam pemikiran konsumen yang telah ditargetkan.
Menurut Kotler (2009:295) positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk
membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi
yang jelas dan mengandung arti dalam benak konsumen. Jadi positioning berhubungan dengan
bagaimana memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak konsumen. Positioning
justru dilakukan karena adanya persaingan baik dalam kategori produk sejenis maupun produk yang
berbeda.
Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar
produk/merek/nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk lain dalam bentuk hubungan asosiatif.

8
Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan yang harus mewakili citra
produk yang hendak dicatat dalam benak konsumen, sehingga produk tersebut dinyatakan dengan
mudah, enak didengar dan harus dipercaya.

2.4 Bauran Pemasaran


Pemasaran merupakan aktivitas untuk melakukan penjualan dan pembelian, sehingga terjadi
transaksi kesepakatan dengan saling menguntungkan dan memberikan manfaat dari produk yang
dijualbelikan. Membahas strategi pemasaran maka konsep bauran pemasaran (marketing mix)
senantiasa penting diperhatikan. Konsep bauran pemasaran produk mengenai konsep 4 P (Product,
Price, Promotion dan Place), Kotler (2009:15) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai suatu set
peralatan pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai obyek pemasaran yang
ditetapkan dalam pasar sasaran sesuai produk. Model bauran pemasaran dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 1
Bauran Pemasaran Produk

Bauran Pemasaran

Pasar Sasaran

Produk Tempat

 Variasi Produksi  Saluran


 Kualitas  Keterjangkauan
 Disain Harga Promosi  Banyak Tempat
 Fitur  Lokasi
 Merek  Daftar Harga  Promosi  Persediaan
 Packing  Potongan Pengambilan  Angkutan
 Ukuran  Imbalan keputusan
 Pelayanan  Periode pembelian
 Garansi Pembayaran  Iklan
  Syarat kredit  Tenaga Keuangan
 Humas
 Pemasaran
Sumber: Kotler (2009:15) Langsung

Dengan mengacu pada konsep diatas, maka bauran pemasaran 4P dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Produk (Product)
Kotler (2009:430) mengemukakan definisi produk yaitu “a product is anything that can
be offered to a market to satisfy want or need”. Maksudnya, konsumen membeli sekumpulan
sifat fisik dan kimia sebagai alat untuk pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifat
tersebut merupakan produk tersendiri sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang
berbeda-beda.

9
Jadi, dapat dikatakan bahwa dalam produk terdapat sekumpulan atribut yang nyata
(tangible) dan tidak nyata (intangible) seperti warna, kemasan, prestise pabrik, prestise
pengecer dan pelayanan.
2. Harga (Price)
Harga sebagai salah satu unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat,
sehingga mempengaruhi omzet pengambilan keputusan pembelian suatu perusahaan.
Ada empat tujuan penetapan harga yaitu:
a. Tujuan berorientasi pada laba. Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba paling tinggi. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat
kompleks terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimalisasi laba sangat sulit dicapai.
b. Tujuan berorientasi pada volume. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai
target volume pengambilan keputusan pembelian.
c. Tujuan berorientasi pada citra. Citra atau imej suatu perusahaan dapat dibentuk melalui
strategi penetapan harga untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
d. Tujuan stabilitas harga. Untuk menetapkan harga dan mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
Tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing
perusahaan.
Harga merupakan persoalan yang fundamental dalam bidang usaha baik bagi pembeli
maupun penjual (produsen). Untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang
atau produk, digunakan uang sebagai alat ukur dan jumlah uang yang digunakan dalam
pertukaran mencerminkan harga dari barang atau produk yang ingin dibeli.
Harga merupakan alat ukur yang dinyatakan dalam bentuk uang untuk mendapatkan atau
memiliki suatu barang atau jasa. Harga jual merupakan satu-satunya unsur dari bauran
pemasaran yang menghasilkan pengambilan keputusan pembelian, sedangkan unsur lainnya
menunjukkan biaya.
Tujuan penetapan harga produk yaitu untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan
pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada pengambilan keputusan
pembelian bersih, mencegah atau mengurangi persaingan dan mempertahankan atau
memperbaiki pangsa pasar. Perusahaan harus bijaksana dalam menetapkan harga suatu barang
atau jasa karena variabel ini menjadi salah satu penentu bagi permintaan pasarnya.
3. Promosi (Promotion)
Promosi dalam pemasaran bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya.
Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang tidak dapat diabaikan
dalam suatu proses pengambilan keputusan pembelian. Dalam usaha menunjang pengambilan
keputusan pembelian suatu produk dan memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen,
serta menarik konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha untuk
mempromosikan produk tersebut.
Promosi selain mempunyai manfaat dalam memperkenalkan produk baru, juga penting
sekali dalam hal mempertahankan selera konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk yang
sudah ada. Betapapun gencarnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, perlu
didukung oleh harga dan kualitas produk yang dipromosikan, sehingga tujuan perusahaan untuk
mencapai volume omzet penjualan serta market share akan dapat dicapai.
Kotler (2009:252) promosi yang dilakukan sebagai upaya untuk merubah keadaan,
kecenderungan dan kesediaan untuk beraksi secara positif atau negatif (pro dan kontra)

10
mengenai ide-ide tertentu, benda-benda atau jasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kegiatan promosi adalah suatu upaya merubah pandangan (image) konsumen terhadap suatu
produk yang dipasarkan, sehingga konsumen memiliki keinginan untuk membeli dan memakai
produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Unsur-unsur yang terdapat dalam
bauran promosi meliputi periklanan, promosi pengambilan keputusan pembelian, publisitas dan
pengambilan keputusan pembelian personal.
Periklanan (advertising) adalah alat yang digunakan untuk melancarkan komunikasi
persuasif terhadap pembeli dan masyarakat sesuai dengan yang ditargetkan. Periklanan tidak
dilakukan secara langsung dalam mengadakan komunikasi dengan pasar targetnya, tetapi
melalui perantara media seperti: radio, majalah, surat kabar, televisi dan sebagainya.
Promosi pengambilan keputusan pembelian (sales promotion) adalah promosi untuk
menambah dan mengkoordinasikan kegiatan pengambilan keputusan pembelian personal.
Promosi pengambilan keputusan pembelian meliputi kegiatan pembuatan pameran di toko atau
mal, menyelenggarakan pameran dagang, membagikan brosur dan sebagainya.
Publisitas (publicity) memiliki kegunaan yang luas, diantaranya untuk mempromosikan
merek, produk, gagasan orang, kegiatan organisasi bahkan negara. Publisitas terpisah dari iklan,
publisitas disampaikan dalam bentuk berita dan bukan berbentuk iklan. Jika perusahaan ingin
mengadakan promosi melalui media iklan, maka harus melapor sponsor tertentu yang dibayar,
sedangkan pada publisitas, dimuat dalam suatu media apakah berupa surat kabar, radio atau
televisi.
Personal selling adalah bentuk promosi dengan menggunakan tenaga penjual, di mana
terjadi interaksi langsung antara pembeli dan penjual. Bentuk ini sering juga disebut sebagai
pengambilan keputusan pembelian tatap muka yang sudah sejak dahulu digunakan. Cara
pengambilan keputusan pembelian tatap muka dapat langsung memperoleh tanggapan dari
pembeli sebagai umpan balik tentang keinginan dan kebutuhan pembeli. Hal ini memungkinkan
karena terjadi komunikasi dua arah dari kedua belah pihak yang sifatnya individual. Kegiatan
personal selling tidak hanya terjadi di tempat pembeli saja tetapi dapat pula dilakukan di tempat
pengambilan keputusan pembelian atau toko.
Kegiatan-kegiatan promosi di atas dapat merubah perilaku dan pendapat serta
memperkuat tingkah laku konsumen yang ada. Konsumen yang melihat, mendengar dan
merasakan promosi akan terpengaruh untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
4. Distribusi (Place)
Kotler (2009:71) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah sekelompok
perusahaan dan perorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu
memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi pemasaran memegang peranan dalam membantu menyampaikan
barang atau jasa dari pihak produsen ke konsumen. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi distribusi yaitu:
a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan). Apabila keadaannya seperti ini, maka
lokasi akan menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen, sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.
b. Pemberi jasa mendatangi konsumen. Dalam hal ini lokasi distribusi tidak terlalu penting
tetapi yang harus diperhatikan adalah pelayanan yang diberikan harus tetap berkualitas.
c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Ini berarti service provider dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam
hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak
dapat terlaksana.

11
Konsep bauran pemasaran (marketing mix) penting diperhatikan. Bauran pemasaran
mengandung dua unsur yang terpisah tetapi memiliki hubungan yang erat, yakni :
1. Target marketing, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen yang merupakan sasaran
perusahaan.
2. Marketing mix, yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol yang akan
dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Kedua unsur di atas memiliki hubungan yang erat karena target marketing merupakan suatu
sasaran yang akan dituju sedangkan marketing mix (bauran pemasaran) merupakan alat untuk
menuju sasaran tersebut yaitu meningkatkan kepuasan konsumen.
Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh
Jerome Mc.Carthy yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, Place). Bila
ditinjau dari sudut pandang konsumen, 4P bisa dirumuskan menjadi 4C (Customers needs and
wants, Cost, Communication, dan Convenience).

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Produk
Peat’s Coffee yaitu kopi yang berasal dari daerah Jambi, Sumatra, Indonesia yang ditanam di
tanah gambut dengan jenis Liberica. Kopi ini merupakan hasil tanam petani local yang dibina oleh salah
satu perusahaan minyak. Adapun tagline Peat’s Coffee yaitu Rasa Gambut bikin Good Mood memiliki
arti bahwa setelah meminum kopi ini membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Adapun kelebihan kopi ini yaitu :
 Mempunyai rasa perpaduan antara jenis Arabica dan Robusta yang dipadukan sehingga
mempunyai rasa kelas dunia.
 Banyak dicari oleh para penggemar kopi karena populasinya belum banyak sehingga mereka
rela untuk berburu kopi jenis ini.
 Mudah dibuat variasinya misalnya untuk dibuat penyajian jenis latte atau ekspreso.
 Berbuah sepanjang tahun sehingga menjamin ketersediaan biji kopi.
 Tumbuh baik di dataran rendah yang sangat memungkinkan ditanam di wilayah sekitar Jakarta
Jenis produk yang kami jual yaitu :
1. Original Liberica Coffee

2. Premium Luwak Coffee

13
Produk yang kami jual terbagi lagi berdasarkan ukuran yaitu :
1. Ukuran 200 gram
2. Ukuran 100 gram
3. Ukuran 50 gram
4. Bottle Coffee
5. Cup Coffee

3.2 Harga
Dari perhitungan yang kami lakukan maka didapat harga untuk produk kami yaitu :

Harga Peat Coffee yaitu berdasarkan ukuran dan jenis kopi, dengan harga sebagai berikut :
 Original Liberica Coffee
 Ukuran 200 gram dengan harga Rp. 59.488 (Inc. PPN)
 Ukuran 100 gram dengan harga Rp. 31.900 (Inc. PPN)
 Ukuran 50 gram dengan harga Rp. 18.150 (Inc. PPN)
 Cup Coffee dengan harga Rp. 16.500 (Inc. PPN)
 Premium Luwak Coffee

14
 Ukuran 200 gram dengan harga Rp. 124.832 (Inc. PPN)
 Ukuran 100 gram dengan harga Rp. 59.400 (Inc. PPN)
 Ukuran 50 gram dengan harga Rp. 31.900 (Inc. PPN)
 Cup Coffee dengan harga Rp. 29.000 (Inc. PPN)

Gambar ukuran 200 Gambar ukuran 50


gram gram Gambar bottle coffee

Harga di atas untuk masa promosi dikurangi 15% agar masyarakat mengenal produk kami dan
ada potongan khusus untuk mahasiswa dan pelajar sebesar 5% dengan menunjukkan kartu mahasiswa
atau pelajar.

3.3 Promosi
Promosi yang kami lakukan yaitu melalui :
 Membangun toko / outlet dengan etalase dan dekorasi yang menyesuaikan tema Peat Coffee
 Promosi melaui media social seperti Instagram, Twitter, dan Facebook dengan endorse
beberapa public figure
 Pemesanan melalui aplikasi pihak ketiga Go Food dan Grab Food

3.4 Tempat
Peat’s Coffee dapat dijadikan oleh-oleh khas daerah Jambi, Sumatra. Namun dengan pesatnya
teknologi dapat dijual online melalui website pribadi dengan alamat www.peatscoffee.co.id dan
dijadikan sarana promosi wisata Jambi dengan membuka toko dengan kriteria sebagai berikut:
 Tempat permanen (bisa sewa rumah atau ruko). Minimal ukuran 4 x 6 m atau lobby gedung
perkantoran.
 Dilengkapi dgn wifi dan sound sistem yg memadahi
 Bila dibangunan rumah, tempat parkir idealnya bisa utk menampung 4 mobil dan beberapa
sepeda motor.
 Etalase dan dekorasi menyesuaikan dengan ikon kopi yang di pasarkan.
 Selain kopi, menyediakan makanan ringan misalnya kentang goreng, singkong goreng maupun
roti bakar dan nasi goreng.

Gambar Desain Web / Toko

15
3.5 Segmentasi, Target, dan Posisi Produk
3.5.1 Segmentasi
Segmentasi yang kami sasar dari penjualan produk kami yaitu :
1. Demografi : Indonesia dan internasional, Pria dan Wanita
2. Usia : 20 tahun ke atas
3. Pekerjaan : Mahasiswa, orang dan yang sudah bekerja
4. Pendidikan : Mahasiswa, orang dan yang sudah bekerja
3.5.2 Target
Membidik remaja dan kalangan muda, baik pria maupun wanita, dengan menghadirkan
rasa dan ke aslian kopi yang unik serta desain kemasan yang menarik dengan tujuan untuk menarik
minat masyarakat untuk membeli
1. Target konsumen : Target pasar untuk kedai kopi ini adalah semua kalang yang mencintai
nikmatnya rasa kopi mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran. Semua kalangan bisa
meminum coffe ini karna kita akan racik senikmat mungkin hingga coffe ini bisa di nikmati
dari kalangan muda hingga tua.
2. Target pemasaran : Target pemasaran kami adalah dari menengah keatas karna disini kami
ingin memanjakan para pencinta kopi dengan rasa yang nikmat dan berkualitas. Untuk pasar
lokal dan internasional.
3. Target promosi : Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di berbagai belahan
dunia, tentunya kami akan memanfaatkan Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube untuk
memperkenalkan brand produk atau merek kedai kopi kami di dunia maya
3.5.3 Posisi
Posisi yang kami ambil untuk produk Peat’s Coffee yaitu :
1. Kopi unik yang di tanam di tanah Gambut
2. Berbuah sepanjang tahun, sehingga menjamin ketersediaan kopi
3. Perpaduan rasa Arabica dan Robusta sehingga mempunyai rasa yang cocok untuk semua
selera

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Peat’s Coffee hadir memberikan warna baru untuk para penikmat kopi di Indonesia dengan
menghadirkan Kopi Gambut dengan rasa yang unik. Harga yang pas di kantong membuat Peat’s Coffee
bisa bersaing dengan produk lain.
Dengan promosi yang baik tentu akan membuat Peat’s Coffee dikenal dan menjadi salah satu
pilihan kopi masyarakat.

4.2 Saran
Agar konsep yang ada dapat diimplementasikan

17
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Kotler & Kotler, Manajemen Pemasaran Erlangga, Jakarta, 2009

Internet :
https://kumparan.com/pinus-coffee/4-jenis-kopi (11 Desember 2017, 23.31 WIB)

18

Anda mungkin juga menyukai