Anda di halaman 1dari 12

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Pengamatan Bentuk Bakteri, Kapang, dan Khamir
Kel. Mikroorganisme Gambar Bentuk dan Keterangan
5 Bakteri
(Streptococcus -Bentuk : bulat/coccus
thermophillus) -Warna : ungu tua
-Gram positif
-Berkelompok seperti
anggur

(Sumber: dokumen pribadi, -Fungsi: pembuatan

2017) yoghurt

6 Bakteri
(Streptococcus -Bentuk : bulat/coccus
thermophillus) -Warna : ungu tua
-Gram positif
-Berkelompok seperti
anggur

(Sumber: dokumen pribadi, -Fungsi: pembuatan

2017) yoghurt

7 Bakteri
(Streptococcus -Bentuk : bulat/coccus
thermophillus) -Warna : ungu tua
-Gram positif
-Berkelompok seperti
(Sumber: dokumen pribadi, anggur
2017) -Fungsi: pembuatan
yoghurt

8 Bakteri
(Streptococcus -Bentuk : bulat/coccus
thermophillus) -Warna : ungu tua
-Gram positif
-Berkelompok seperti
anggur

(Sumber: dokumen pribadi, -Fungsi: pembuatan


2017) yoghurt

1-4 Kapang (Rhizopus


sp) -Bentuk: spiral
(spirillium)
-Warna: Putih abu
-Fungsi: pembuatan
tempe

(Sumber: dokumen pribadi,


2017)
9 Khamir
(Saccaromyces -Bentuk : Titik-titik
cereviceae) hitam sel/uniseluler
-Jenis spesies:
Saccharomyces
cerevisiae

(Sumber: dokumen pribadi, -Fungsi: pembuatan


2017) roti, tape, peyeum,
minuman anggur, bir,
dan sake.

10 Khamir
(Saccaromyces -Bentuk : bulat/coccus
cereviceae) -Warna : Putih abu
-Fungsi: pembuatan
roti, tape, peyeum,
minuman anggur, bir,

(Sumber: dokumen pribadi, dan sake.


2017)
11 Khamir
(Saccaromyces -Bentuk : bulat/coccus
cereviceae) -Fungsi: pembuatan
roti, tape, peyeum,
minuman anggur, bir,
dan sake.

(Sumber: dokumen pribadi,


2017)
(Sumber:dokumen pribadi, 2017)
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini melakukan pengamatan bentuk bakteri, kapang dan khamir.
Mikroorganisme ini tersebar luas di alam dan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
manusia, sehingga produk pangan pun tidak terlepas dari pencemaran
mikroorganisme. Mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan pangan, karena
mikroorganisme tersebut mengubah komponen pangan sehingga busuk atau tidak
dapat dimakan lagi. Tetapi beberapa mikroorganisme berguna bagi manusia, salah
satunya adalah untuk fermentasi berbagai macam olahan pangan, misalnya tempe
oleh kapang dan yogurt oleh bakteri.
4.2.1 Pengamatan Bentuk Bakteri
a. Pembuatan Apusan pada Bakteri
Gelas obyek yang akan digunakan di aseptis terlebih dahulu menggunakan
alkohol 70% agar tidak terdapat mikroorganisme yang tidak diinginkan saat
pembuatatn apusan, kemudian bakteri hasil isolasi diambil menggunakan jarum
ose sebanyak satu kali pengambilan yang telah di teknik aseptis, agar tidak
terdapat mikroorganisme yang tidak diinginkan saat pembuatatn apusan dan
diletakkan di atas kaca obyek yang telah terdapat aquades steril sebanyak satu
kali pengambilan dengan jarum ose. Kemudian di fiksasi secukupnya hingga
kering, agar bakteri yang akan digunakan mati namun organ dan struktur tidak
rusak (Madigan, 2003).
b. Pewarnaan Gram pada Bakteri
Pewarnaan Gram termasuk pewarnaan differensial karena dapat digunakan
untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok besar yaitu Gram positif dan
Gram negatif. Pada praktikum ini digunakan bakteri Streptococcus
thermophillus
Pemberian kristal violet pada bakteri Gram positif akan meninggalkan warna
ungu muda. Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan Gram pada
bakteri adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri.
Bakteri Gram positif mengandung protein dan Gram negatif mengandung
lemak dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alkohol
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

(etanol) pada praktikum pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid


sehingga memperbesar permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk ke
dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri Gram
negatif sedangkan pada bakteri Gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan
perlakuan alkohol, pori – pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan
membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel
berwarna ungu.
Perbedaan dasar antara bakteri Gram positif dan negatif adalah pada
komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel
dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat
lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol
memungkinkan hilang dari sel. Bakteri Gram positif memiliki membran tunggal
yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif
lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah fase yang
paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang
mengakibatkan CV (warna utama) iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol
jangan sampai berlebih yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga
sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu
sedikit dalam penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan
melarutkan CV-iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram
positif. Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda
yang tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada
kemampuan sel menyerap warna utama (CV), khususnya pada Gram positif.
Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian
berwarna ungu dan sebagian merah karena pengaruh umur. Walaupun ada
beberapa spesies yang memang bersifat gram variabel seperti pada genus
AcinetobacterdanArthrobacter.
 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Pewarnaan Gram
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

Kelebihan pengecatan gram adalah Pengecatan Gram penting sebagai


pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti
definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap
antibiotik). Hal ini karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai
kepekaan yang berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika. Kadang-
kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik.
Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram negatif diplococci
intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka memberikan presumptive
diagnosisuntuk penyakit infeksi gonore.
Kekurangan pewarnaan gram adalah Pengecatan Gram memerlukan
mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml. Sampel
yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal,
memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan
mikroorganisme tersebut. Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan
pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis (Lim, 2006).
 Teknik Pewarnaan selain Gram
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam zat
warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk
mengetahui morfologi dan susunan selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan
pewarnaan basa pasda umumnya antara lain kristal violet , metylen blue ,
karbol , fuchsin , dan safranin (lay ,1994). Pewarnaan sederhana merupakan
teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut sederhana karena
hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaanpewarnaan sederhana
karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna
yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan
pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri.
Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen
biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini
dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan.
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

Pewarnaan negatif adalah untuk mempelajari penggunaan prosedur pewarnaan


negatif untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh
pewarna sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang.
Ditujukan untuk bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta. Pewarnaan
negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme
kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami
pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka
terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan
sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin
atau tinta cina. Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau
negrosin.pewarna asam memiliki negatif charge kromogen, tidak akan
menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena negative charge pada
permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan
latar belakang berwarna.
Pewarnaan diferensial merupakan teknik pewarnaan yang menampilkan
perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba. Teknik
pewarnaan ini menggunakan tidak hanya satu jenis larutan zat warna, berbeda
dengan teknik pewarnaan sederhana (pewarnaan tunggal) yang hanya
menggunakan satu jenis zat warna saja. Pewarnaan diferensial banyak jenisnya,
antara lain ialah pewarnaan gram, pewarnaan spora, pewarnaan tahan asam,
pewarnaan giemsa, pewarnaan kapsul, dan pewarnaan flagel. Pewarnaan ini
menggunakan larutan kristal violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada kapsul, karena jika pembilasan
dengan air dapat melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi warna pada
latar belakang yang berwana biru gelap (Prescott ,2003).
c. Hasil Pengamatan
Bakteri yang berhasil diamati adalah bakteri Streptococcus thermophillus yang
merupakan bakteri gram positif dan berbentuk bulat.
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

4.2.2 Pengamatan Bentuk Kapang


Pengamatan pada kapang dilakukan dengan metode Moist Chamber. Caranya
adalah pertama membersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alcohol
70% kemudian dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan alkohol adalah untuk
meminimalisir mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi kertas saring. Dalam cawan
petri ini diletakkan gelas objek dan kaca penutup. Alat ini kemudian disteril.
Kemudian meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes yang agak melebar
sehingga nanti dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan hingga membeku.
Setelah agar membeku potong 1/3 bagian PDA tersebut dengan ose, sisihkan yang
1/3 dan PDA yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil Rhizopus sp satu ose untuk
dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku. Pada saat pengambilan kapang dijumpai
kesulitan karena kapangnya sulit diambil dan terlelu melekat pada akar. Sehingga kita
mendapatkan kapang yang kurang bagus berwarna kehitaman. Mengoleskan vaselin
pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi vaselin tepat diatas agar
yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk memberikan suasana aerob dan vaselin
berguna untuk penyanggah kaca penutup agar tidak tertempel dengan media agat dan
bakterinya. Untuk memberikan suasana lembab, aquades steril diteteskan ke atas
kertas saring yang ada didalam cawan petri tadi.
Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena kebanyakkan
kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang
adalah sekitar 25-30C. Setelah dua hari kapang diamati.
Dari hasil pengamatan diketahui setelah didiamkan selama 2 hari , kapang
tumbuh di media. Hifanya berwarna putih namun ada juga yang berwarna
kekuningan. Hifa ada yang tumbuh ke atas dan ke samping. Hal ini dipengaruhi oleh
cover glass, bila ditutupi cover glass hifa tumbuh ke samping. Kapang ini merupakan
kapang jenis Rhizopus sp.
4.2.3 Pengamatan Bentuk Khamir
Khamir merupakan jenis jamur uniseluler. Istilah khamir umumnya digunakan
untuk bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak
berfilamen tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir dapat
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

sperikal sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga
bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuol air,
globula lemak dan granula. Kebanyakan khamir melakukan reproduksi secara
aseksual melalui pembentukan tunas secara multilateral ataupun polar.
Khamir dibedakan atas dua kelompok, sejati yaitu khamir yang dapat
menghasilkan askospora, khamir semu yakni yang tidak dapat menghasilkan
askospora dan hanya berkembang biak secara aseksual dengan tunas. Sebagai contoh
khamir sejati adalah saccharomyces cereviceae yang terdapat didalam ragi roti.
Sedangkan contoh khamir semu adalah Candida sp. yang berperan didalam
pembuatan tapai. Seperti bakteri, sel-sel khamir mempunyai lapisan dinding luar yang
terdiri dari polisakarida kompleks dan dibawahnya terletak membrane sel (Buckle,
1985).
Untuk pengamatan khamir pertama gelas objek dibersihkan dengan kapas yang
telah diberikan alcohol 70% dan dikeringkan. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada
kontaminan yang masuk. Setelah itu satu ose dari suspense khamir diambil dari
cawan petri lalu oleskan. Dalam pengolesan jangan sampai terlalu tebal karena akan
kurang baik saat mengamati di mikroskop. Setelah itu beri sedikit air dan amati di
mikroskop.
Khamir yang berhasil diamati membentuk koloni coccus dan rata rata warnanya
berwarna merah kecoklatan. Dikatakan koloni coccus karena terdapat banyak bulatan
yang bergabung menjadi satu. Khamir yang diamati kemungkinan adalah
Saccharomyces cerevisae.
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

V. KESIMPULAN

1. Bakteri dapat diidentifikasi dengan cara pewarnaan gram


2. Bakteri ada yang berbentuk batang, spiral, dan kokus. Sementara bakteri yang
diamati pada praktikum berbentuk kokus dan membentuk koloni. Bakteri
tersebut adalah streptococcus thermophillus.
3. Kapang yang diamati mempunyai bentuk bulat dan ada miselium. Kapang
yang diamati ini adalah Rhizopus sp. yang terdapat pada tempe
4. Khamir yang diamati mempuyai bentuk bulat dan bergerombol. Khamir yang
diamati adalah Saccharomyces cerevisae yang terdapat pada fermipan.
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A., Edwards, G.H Fleet, dan H. Wooton. 1985. Ilmu Pangan (Terjemahan).
Universitas Indonesia : Jakarta
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Madigan, M.T. 2003. Brock Biology of Microorganism. Pearson Education, inc.
United State of America.
Nirwati, Hera. 2001. Pembuatan preparat dan pengecatan dalam petunjuk praktikum
mikrobiologi Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada. Universitas
Gadjah Mada press. Yogyakarta.
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company. New York.
Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta
Erlin Tri Widyastuti
240210160091

JAWABAN PERTANYAAN

1. Sebutkan kemungkinan jenis bakteri dan khamir sesuai dengan penglihatan di


mikroskop (dilihat dari bentuk dan pewarnaan gram)!
Jawab: jenis bakteri yang diamati kemungkinan adalah Streptococcus
thermopilus karena bentuknya bulat dan termasuk gram positif karena
berwarna ungu. Sementara khamir kemungkinan adalah Saccharomyces
cerevisiae karena bentuknya bulat bergerombol dan khamir ini digunakan
untuk fermipan.
2. Mengapa pada bakteri harus dilakukan pewarnaan gram sebelum dilihat dibawah
mikroskop ?
Jawab: Sel-sel mikroorganisme yang tidak diwarnai umumnya tampak hampir
tembus pandang (transparan) bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa
hingga sukar dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias
yang hampir sama dengan indeks bias lingkungannya yang bersifat cair.
Kontras antara sel dan latar belakangnya dapat dipertajam dengan cara
mewarnai sel-sel tersebut dengan zat-zat warna selain itu juga untuk
mengidentifikasi apa bakteri tersebut termasuk gram positif atau gram
negatif.
3. Sebutkan fungsi pewarna Kristal violet dan safranin pada pewarnaan gram!
Jawab: Kristal violet berfungsi memberikan pewarnaan pada semua sel bakteri
khususnya warna ungu yang akan muncul jika diuji pada bakteri gram
positif, sedangkan fungsi pewarnaan safranin berfungsi sebagai
pembanding, apakah bakteri tersebut lebih menyerap safranin atau tidak,
jika lebih menyerap safranin berarti bakteri itu gram negatif, sedangkan
jika tidak menyerap safranin dan tetap mempertahankan warna ungu
dari kristal violet, maka bakteri tersebut termasuk jenis bakteri gram
positif.

Anda mungkin juga menyukai