semua kejadian bencana secara tepat dan akurat untuk menekan korban dan kerugian yang di
1. Pra Bencana
Tahapan manajemen bencana pada kondisi sebelum kejadian atau pra bencana meliputi
a. Kesiapsiagaan
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Kesiagaan adalah tahapan yang paling strategis karena sangat menentukan ketahanan
b. Peringatan dini
Peringatan dini disampaikan dengan segera kepada semua pihak, khususnya mereka
yang potensi terkena bencana akan kemungkinan datangnya tanah longsor di daerahnya
dimiliki diolah atau diterima dari pihak berwenang mengenai kemungkinan datangnya
suatu bencana.
c. Mitigasi
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2008, mitigasi bencana adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
dirancang. Upaya ini mencakup ketahanan konstruksi, -langkah pengaturan, dan kode
d. Kesiapsiagaan (preparedeness)
Penyediaan sarana dan prasarana yang mungkin dibutuhkan saat terjadi bencana tanah
longsor
d. Peringatan Dini
Teknik peringatan dini dalam memitigasi tanah longsor secara umum dapat diketahui
sebagai berikut (disesuaikan dengan jenis potensi tanah longsor yang ada) Karnawati
Dwikorita (2007) :
dan atau jalan yang cenderung semakin besar, dengan mudah bias dilihat secara
visual.
hujan kumulatif secara berurutan selama 2 hari melebihi 200 mm sedangkan hari
ke-3 masih Nampak terlihat akan terjadi hujan maka masyarakat harus waspada.
4. Adanya rembesan air pada kaki lereng, tebing jalan, tebing halaman rumah
6. Adanya perubahan muka air sumur (pada musim kemarau air sumur kering, pada
7. Adanya perubahan penutupan lahan (dari hujan ke non-hutan) pada lahan berlereng
8. Adanya pemotongan tebing untuk jalan dan atau perumahan pada lahan berlereng
2. Darurat Bencana
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber
daya
Tahap pemulihan meliputi tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya yang dilakukan
pada tahap rehabilitasi adalah untuk mengembalikan kondisi daerah yang terkena
bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik, agar kehidupan
dilakukan meliputi :
a. Rehabilitasi (Rehabilitation)
5. Pelayanan kesehatan
b. Rekontruksi (Reconstruction)
Tahap rekonstruksi merupakan tahap untuk membangun kembali sarana dan
prasarana yang rusak akibat bencana secara baik dan sempurna. Oleh sebab itu
1. Pembangunan