Analisis perubahan posisi garis pantai dapat dilakukan dengan sangat sederhana
menggunakan teknik tumpang-susun (overlay) antar poligon antara hasil analisis citra
tahun 1997 dengan hasil polygon citra tahun 2007, dan dengan hasil analisis citra tahun
2017. Dengan menggunakan metode ini, luas dan laju perubahan abrasi dan akresi
pantai bisa diperkirakan dalam satuan ha/tahun. Dari hasil analisis yang telah dilakukan
laju perubahan garis pantai kecamatan Rangsang Barat dalam kurun waktu 20 tahun
terahir disajikan pada Gambar 2.
Akresi
Abrasi
Gambar 2. Abrasi dan Akresi Pantai Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan
Meranti (1997-2017).
Seperti ditunjukkan pada Gambar 2 diatas, sebagian besar pantai Kecamatan Rangsang
Barat Kabupaten Kepulauan Meranti kususnya di desa bantar dan Anak setatah
mengalami abrasi dengan tingkat abrasi yang bervariasi. Tingkat abrasi yang paling
besar terjadi pada bagian Utara desa Bantar. Abrasi pantai juga terjadi hampir di
seluruh bagian selatan pulau Kecamatan Rangsang Barat. Dalam kurun waktu tersebut,
pantai Kecamatan Rangsang Barat seperti desa Segomeng, Sungai Cina, Bina Maju
dan Desa Melai mengalami sedimentasi atau akresi.
Hasil analisis tutupan mangrove didapat dari proses klasifikasi yang diproses menjadi
poligon agar didapat berapa luas area mangrove yang mengalami perubahan. Hasil dari
proses ini berupa luas, sebaran mangrove dan perubahan area mangrove. Berikut hasil
luasan area mangrove secara keseluruhan diwilayah Kec. Rangsang Barat pada tiap
pengamatan citra dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 1.
Tahun 1997 Tahun 2007 Tahun 2017
Luas Mangrove (Ha)
4113 3903 3825
A B
Dari hasil analisis diatas berarti luas area mangrove pada wilayah Kec. Rangsang Barat
mengalami pengurangan luas disetiap tahunnya. Dari hasil luasan tersebut, dapat
dilakukan proses overlay untuk melihat area perubahan mangrove yang terjadi di Kec.
Rangsang Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2. Dan table 2.
A B
Dari hasil overlay pada gambar 2 diatas diketahui luas pertambahan hutan mangrove
yang terjadi di Ke. Rangsang Barat yaitu sebagai berikut:
Tabel 2. Perhitungan perubahan luas mangrove
Penambahan Pengurangan Bertampalan
Tahun
(Ha) (Ha) (Ha)
1997 - 2007 380 590 3523
2007 - 2017 1151 1229 2674
1997 - 2017 1086 1375 2738
Pada setiap tahunnya, wilayak Kecamtan Rangsang Barat mengalami perubahan garis
pantai yang terus terjadi, baik abrasi maupun akresi, begitu juga dengan perubahan
luasan mangrove yang semakin lama semakin sedikit jumlahnya. Perubahan garis
pantai salah satu faktornya adalah karena hilanya tanaman pelindung pantai sehingga
menyebabkan terjadinya abrasi dan akresi. Abrasi dan akresi yang terjadi diwilayah
Kec. Rangsang Barat di duga karena adanya konversi Lahan mangrove menjadi lahan
perkebunan atau pemukiman masyarakat.
Dari hasil analisis yang dilakukan dengan cara overlay pada hasil garis pantai dan hasil
perubahan luas mangrove. Dari hasil yang didapat, terjadinya perubahan garis pantai
disebabkan oleh perubahan area mangrove seperti berikut: