Anda di halaman 1dari 5

KANDIDIASIS

Definisi

Kandidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau


subakutndisebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida
albicans, dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru,
kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.
(Adhi Djuanda, 2010).

Sumber lain juga menyebutkan bahwa, Kandidiasis merupakan penyakit


sebagai akibat infeksi oleh spesies Candida, baik primer maupun sekunder
terhadap penyakit lain yang telah ada. Walaupun penyebab utama ialah Candida
albicans, spesies lain Candida juga dapat menyebabkan penyakit, bahkan ada
yang berakibat fatal.

Epidemiologi

Penyakit kandidiasis ini terdapat di seluruh dunia, dan dapat menyerang


semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Karena jamur Candida albicans
ini terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran klinis penyakit ini
bermacam-macam, sehingga belum diketahui data penyebarannya dengan tepat.

Etiologi

Jamur tersering sebagai penyebab kandidiasis ini adalah Candida albicans.


Candida albicans dianggap sebagai spesies terpatogen dan menjadi penyebab
utama kandidiasis. Jamur ini tidak terdapat di alam bebas, tetapi dapat tumbuh
sebagai saproba pada berbagai alat tubuh manusia, terutama yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar. Secara normal spesies Candida albicans ini dapat
diisolasi dari kulit, mulut, tenggorokan, usus, dan feses baik pada laki-laki
maupun perempuan, dan sering dijumpai di vagina perempuan asimtomatik.
Candida albicans adalah merupakan spesies penyebab pada lebih dari 80%
kasus kandidiasis pada genitalia, dan pertumbuhan berlebih dari Candida albicans
ini merupakan penyebab tersering dari vaginitis dan vulvovaginitis. Selain itu,
Candida glabrata dan Candida tropicalis juga merupakan spesies yang
menyebabkan vulvovaginitis. Secara ketat, kandidiasis tidak dianggap ditularkan
secara seksual, namun Candida albicans ini ditemukan dalam biakan penis 20%
laki-laki yang pasangan perempuannya mengidap vulvovaginitis kandida rekuren.

Gejala dan Tanda Klinis

Pada Perempuan:

 Keluhan utama yaitu rasa gatal, yang semula hanya terasa pada waktu malam,
tetapi pada keadaan lebih lanjut dapat terasa terus-menerus hingga sangat
mengganggu penderita.
 Pruritus dan iritasi hebat pada vulva dan vagina.
 Timbul edema, eritema, dan fisura pada vulva.
 Hiperemi tampak pada labia minora, introitus vagina dan dinding vagina.
 Disuria, akibat meradangnya jaringan (disuria eksternal), dan dapat juga
disertai dispareuni.
 Sekret vagina seperti keju lembut atau dadih. Di dalam sekret terdapat
gumpalan-gumpalan seperti kepala susu yang ternyata adalah bercak yang
terlepas dan terdiri dari jamur dan sel epitel.
 Vaginal thrush, merupakan gambaran khas, yaitu berupa bercak-bercak putih
kekuningan dan menimbul dari permukaan, pada vulva, introitus vagina dan
dinding vagina.
 Pada stadium lebih lanjut, labia minora membengkak dengan luka kecil-kecil,
bahkan dapat menjalar ke labia mayora serta kulit sekitarnya hingga daerah
lipat paha.

Pada Laki-Laki:
 Pada laki-laki seringnya asimtomatik. Apabila timbul, gejala terseringnya
adalah kulit penis yang tampak eritematosa berkilap dan erosi di glans atau
permukaan dalam preputium.
 Balanopostitis, dengan derajat bervariasi, yang menyebabkan arsa gatal,
panas, dan iritasi pada glans dan preputium.
 Lesi tampak berkusta dan lekat, dan mungkin dijumpai bercak-bercak putih
seperti keju di glans.
 Kadang-kadang kulit skrotum memperlihatkan lesi-lesi berskuama yang gatal.
 Fimosis, stenosis orifisium preputium sehingga kulup tidak dapat dibuka ke
belakang glans penis, yang merupakan penyulit balanopostitis kandida.
 Infeksi sering virulen dengan gangguan imunitas.

Diagnosis

 Anamnesis
Yang ditanyakan antara lain yaitu:
 Keluhan sudah berapa lama
 Apakah nyeri saat buang air kecil
 Apakah terasa membesar / bengkak
 Bagaimana biasanya membersihkan daerah kelamin
 Bagaimana jenis dan warna sekret yang keluar dari alat kelamin
 Riwayat melakukan hubungan seksual

 Pemeriksaan Fisik
Pada Perempuan  dengan pemeriksaan dalam, memperlihatkan vagina yang
kering-merah dengan plak-plak putih yang lekat.
Pada Laki-Laki  dengan inspeksi, kulit penis tampak eritematosa berkilap
dan erosi di glans atau permukaan dalam preputium.
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Langsung (Mikroskopik)
Sekret vagina dicampurkan dengan larutan KOH 10%, dengan
pemeriksaan mikroskopik, akan memperlihatkan hifa bercabang dan
pembentukan tunas (budding) khas kandidiasis.
 Pemeriksaan Biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa
Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk
mencegah pertumbuhan bakteri. Pembenihan disimpan dalam suhu kamar
atau lemari suhu 370C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like
colony. Identifikasi Candida albicans ini dilakukan dengan membiakkan
tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

Penatalaksanaan

 Untuk kandidiasis vaginalis  kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal


 Untuk kandidiasis vaginalis yang sistemik  ketokonazol 2 x 200 mg selama
5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan
flukonazol 150 mg dosis tunggal
 Untuk kandidiasis vulvovaginalis  dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg
sehari, selama 3 hari
 Untuk kandidiasis genital  dapat secara topical ataupun oral, dan
kebanyakan obat golongan azol efektif, antara lain yaitu tiokonazol,
bufonazol, dan isokonazol.

Prognosis

Prognosisnya umumnya baik, bergantung pada berat ringannya keluhan dan faktor
predisposisi.
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta:
Badan Penerbit FK UI.

Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis dan
Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Supriharin, Stiti Dumilah. 1982. Candida dan Kandidiasis pada Manusia. Jakarta:
FK UI.

Anda mungkin juga menyukai