I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 29 juli 2002
Ruang : Poliklinik tumbuh – kembang anak
Pengkajian : 29 juli 2002 jam 11.00
No.Register Medik :
1.1 Identitas
Nama Klien : An. Ilham Sadewo Nama Orang Tua : Tn. Moh.Najib
Tgl Lahir/umur: 26 Agustus 1998 / 3,9 thn Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- pendidikan : SLTA
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Alamat : -Krembangan bakti/Surabaya
3. Pola Eliminasi
Jika klien b.a.b atau b.a.k klien masih mengompol. Klien belum pernah diajari
untuk berak (toilet training). Saat ini klien b.a.b kurang lebih sehari sekali,
konsistensi biasa dan b.a.k kurang lebih 4-6 kali sehari.
1.10Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 96 X/menit
Pernafasan : 24X/ menit
Suhu tubuh : 36,8O C
Panjang Badan : 104 Cm
Berat Badan : 13 Kg.
Kulit :
Tidak terdapat lesi, hiper/hipopigmentasi tidak ada, cyanosis tidak ada, icterus tidak
ada, tumor dan oedema tidak ditemukan.
Kepala :
Penyebaran, lingkar kepala 54 Cm, bentuk kepala simetris, rambut merata, sutura dan
fontanella menutup. Tidak terdapat tumor. Break vase sign tidak ditemukan.
Mata :
Posisi simetris,sunset sign tidak ditemukan, kornea jernih, iris simetris ukuran 10
mm, reflek pupil pisitif simetris, conjungtiva ananemis, sclera anicteric, hifema tidak
ditemukan, ptosis, nigtagmus tidak ditemukan. Koordinasi gerak bola mata simetris
dan mampu mengikuti pergerakan benda. Visus tidak diketahui.
Hidung :
Simetris, bersih, Conchae tidak membesar, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga:
Simetris, bersih, tidak ada tanda radang telinga/mastoid. Membrana timphani utuh.
Refleks terhadap suara atau bunyi kurang.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, bibir tremor tidak ditemukan, tonsil tidak
membesar, oropharing tidak hiperemis. Kemampuan bicara kurang, suara tidak jelas,
tangisan kuat. Tidak dapat mengikuti suara satu suku kata.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid dan kelenjar submandibular. Tidak
ditemukan distensi vena jugularis.
Dada :
Lingkar dada 51 Cm, bentuk simetris, trhill apex tidak ditemukan, gerak dada
simetris, focal fremitus simetris. Tidak ditemukan pekak abnormal, Suara napas
lapang paru vesikuler tanpa wheezing dan ronchii. Suara jantung S1S2 tanpa split/
suara jantung tambahan.
Perut :
Bentuk simetris, tidak ditemukan massa, kulit supel, distensi vena abdominal tidak
ditemukan, nyeri tekan tidak terindikasi, Bising usus tidak meningkat, abdominal
bruits tidak ditemukan, Tidak ditemukan pembesaran limfe / hepar.
Ekstremitas :
Lingkar lengan kiri 14 Cm, bentuk simetris tanpa ada lesi/bekas lesi. Tidak
ditemukan deformitas, krepitasi, artikulasi sendi patella – femur kaku, Artikulasi
sendi tangan tidak kaku.
Genital :
Testis sudah turun, simetris, tidak terdapat pembesaran abnormal, tidak terdapat
fimosis.
1.11 Tes tumbuh kembang berdasar DDST menurut umur 3 tahun 9 bulan
Hubungan sosial : Sudah dappat mengambil makan, menggosok gigi dengan
bantuan, berpakaian dengan bantuan.
Motorik halus : Dapat memilih garis yang lebih panjang, dapat mencontoh
dan menggambar di kertas.
Bahasa : Hanya bisa mengucapkan kata “mama”, “papa”dan tidak
bisa menyebut empat warna.
Motorik kasar : Dapat berdiri, berjalan dan berlari. Dapat menendang bola
dan dapat berdiri dengan satu kaki lebih dari satu detik.
Pemeriksaan Penunjang : Sedang dianjurkan untuk dilakukan keluarga.
Diagnosa Medik : Speech Delayed
Analisa Data
Data ETIOLOGI MASALAH
DS (allo) : Menurunnya fungsi Kerusakan
- Usia anak 3 tahun 9 pendengaran komunikasi verbal
bulan
- Keluarga mengatakan
anak Pada umur 2 tahun
belum dapat mengucapkan
kata dan pada umur 3 tahun 9
bulan baru bisa mengucapkan
kata mama dan papa, serta
tidak bisa mengucapkan kata-
kata yang lain seperti empat
warna.
DO :
- Anak rewel
- Anak tidak pernah
menjawab bila ditanya, ada
bunyi atau suara anak tidak
berespon ke sumber bunyi.
Reflek pendengaran terhadap
bunyi atau suara kurang.
III. PLANING
1. Gangguan perkembangan bicara : kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan menurunnya fungsi pendengaran pada anak.
Goal : Dalam waktu 6 bulan kemampuan komunikasi verbal anak akan kembali
normal.
Kriteria : Anak dapat mengucapkan kata-kata kurang lebih 1500 – 2100 kosa
kata dan dapat berbicara 4 hingga 5 kalimat dengan jelas dan
memiliki arti.
Tindakan:
1. Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dengan DDST.
R/ : Mengetahui kesesuaian tugas perkembangan yang dicapai anak dengan
tugas-tugas yang seharusnya sudah tercapai sesuai perkembangan usianya.
2. Ukur : TB, BB, Lingkar kepala, Lingkar dada dan lingkar lengan.
R/ : Gambaran dari status gizi anak yang berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang anak dan ukuran kepala anak dapat memberi gambaran dari
perkembangan dari sel-sel otak.Anak usia lebih dari 2 tahun lingkar kepala
sedikit lebih kecil dari lingkar dada.
3. Ajarkan orang tua untuk sementara tetap melatih anak untuk berkomunikasi
secara verbal dan juga bisa menggunakan alternatif komunikasi non verbal
yang lebih sering dan efektif, misalnya menulis pesan di kertas yang mudah
dimengerti.
R/ : Penggunaan teknik komunikasi yang efektif akan menghasilkan
penyampaian pesan yang mudah dimengerti dan sebagai stimulasi terhadap
otak sehingga terjadi suatu memori. Latihan bicara yang sesuai dengan
perkembangan anak akan menghindari eksplorasi yang berakibat penekanan
fungsi mental anak.
4. Anjurkan ibu/keluarga untuk selalu mengajak anak berkomunikasi di rumah
atau ajak bermain ke tetangga.
R/ Keikutsertaan keluarga atau lingkungan sosial secara langsung akan
banyak membantu perkembangan bicara anak.
2. Cemas pada keluarga ( ibu ) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
gangguan perkembangan bicara yang dialami anaknya.
Goal : Dalam waktu 1 jam, orang tua ( ibu ) dapat menerima keadaan
putranya.
Kriteria : Ibu tidak tampak cemas, ibu dapat menguraikan hal-hal yang positip
yang dapat dikembangkan yang berkaitan dengan keadaan anaknya
seperti mau melatih anaknya dirumah, mengajak anak bermain, setuju
untuk melakukan suatu pemeriksaan yang lengkap yang dianjurkan
pihak medis dalam penanganan masalah kemampuan bicara anaknya.
Intervensi :
1. Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan
dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu tertentu dengan usaha
yang keras.
R/ Peningkatan pemahaman dan kesadaran orangtua untuk bisa menerima
keadaan anaknya dan menggali koping yang positip terhadap kemampuan
yang ada pada anaknya.
2. Dorong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap terhadap
gangguan perkembangan bicara yang di alami anaknya.
R/Membantu di dalam proses penegakan penyebab gangguan yang lebih
pasti dan mempercepat proses penanganan yang lebih cepat dan tepat.
3. Support keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak
R/ : Meningkatkan harapan dan kemauan keluarga dalam melakukan
stimulasi.
4. Kuatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak.
R/ Meningkatkan penerimaan keluarga terhadap kondisi anak.
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal 29 juli 2002 jam 11.00
1. Mengukur : nadi : 96 x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36,8oC.
2. Mengukur PB : 104 cm, BB : 13 kg, LK : 54 cm, L D : 51 cm, LL : 14 cm
3. Mengisi lembar DDST
4. Mengisi kurva TB/BB
5. Mengisi kurva lingkar kepala
6. Menjelaskan tentang perkembangan anak yang harus sudah dilalui untuk anak
usia 3 tahun 9 bulan.
7. Memberikan penjelasan tentang perkembangan anaknya dan program
pemeriksaan selanjutnya yang telah dianjurkan dokter.
8. Melatih anak untuk mengucapkan kata sederhana ( “mama” “papa” ).
9. Menganjurkan ibu untuk selalu melatih anak bicara dan memancing anak
untuk menyebut benda atau warna yang diinginkan.
10. Mendiskusikan upaya orang tua melatih anak berkomunikasi : ibu selalu
mengajarkan anak menyebut benda di rumah.
11. Menyarankan ibu untuk sabar dan rajin dalam melakukan pemeriksaan dan
pengobatan terhadap anaknya.
V. Evaluasi
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 1.
S:-
O : Anak lebih banyak rewel, tidak respon terhadap bunyi atau suara.
A : Masalah belum teratasi
P : Dorong orang tua untuk terus melatih anaknya dirumah baik secara verbal atau
dengan alternatif lain seperti menggambar, menulis pesan di kertas dengan mudah di
mengerti dan kontrol anak yang teratur ke poli anak.
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 2.
S : Ibu mengungkapkan mengerti keadaan anaknya, ibu mengungkapkan akan selalu
melatih kemampuan bicara anaknya dan akan membawa anaknya ke dokter ahli untuk
pengobatan lanjutan.
O : Ibu tampak tenang.
A : Ibu mulai menerima dan mengerti apa yang harus dilakukan demi perkembangan
anaknya.
P : Anjurkan ibu untuk tetap sabar di dalam penanganan anaknya.
R/ : Meningkatkan harapan Kegiatan Evaluasi
dan kemauan keluarga
dalam melakukan stimulasi
DS (allo) : - Menganjurkan - S : - Keluarga
- Usia anak 4 tahun kepada keluarga untuk menya-takan akan
- Keluarga melakukan stimulasi fisik melatih anak lebih
mengatakan anak Pada baik aktif maupun pasif sering de-ngan teknik
umur 2 tahun belum - Menerangkan aktif dan pasif.
dapat bicara dan pada Pertum-buhan dan - Keluarga
umur 4 tahun baru bisa perkemba-ngan Fisik menanyakan kondisi
bicara mama dan papa. Fisiologis pada keluarga fisik pada anaknya
- Anjurkan O : - Keluarga mengang-
DO : keluarga untuk melakukan guk saat dianjurkan
- Anak rewel pemeriksaan lengkap untuk melakukan kom-
Anak mengalami sesuai dengan anjuran pres panas dingin
keterlambatan bicara. dokter untuk memastikan A: Masalah teratasi
Umur anak 4 tahun tetapi kelainan bicara pada anak sebagian
baru bisa mengatakan dua disebabkan oleh faktor apa, P: Implementasi di
suku kata. sehingga memudahkan rumah
dalam pemelihan
penanganan.
- Stimulasi anak
untuk bermain sesuai
dengan tahapan
perkembangan anak dan
ajak anak bergaul dengan
teman atau tetangga.
Diagnosa II : Resiko tinggi cidera b.d gangguan pendengaran dan mobilitas,
keseimbangan dan gerakan tidak stabil
Data Kegiatan Evaluasi
DS (allo) : - Menerangkan S : Menyebutkan kembali
- Usia anak 22 bulan pada keluarga adanya resiko cidera pada
- Anak belum resiko cidera pada anak anak, mengatakan su-
mampu me-ngucapkan dan resiko semakin dah membuatkan peng-
kata-kata parah-nya penyakit aman tempat tidur,
- Anak belum dapat akibat cidera menyatakan akan
duduk dan merangkak - Menganjurkan membuat pengaman
DO : pada keluarga untuk bagi tempat bermain
- Blink refleks mem-buatkan dan akan memperha-
negatif pengaman bagi anak tikan kondisi kebersih-
- Anak tidak dapat untuk tempat bermain, an dan keamanan tem-
duduk sendiri, duduk berlatih dan tempat pat anak. Mengatakan
dengan posisi tidak tidur bahwa anaknya menda-
tetap/stabil, kepala selalu - Menganjurkan patkan perhatian dan
terjatuh kedepan pada keluarga untuk diawasi penuh oleh
- Anak belum dapat tidak menempatkan ibunya
merangkak barang berbahaya O : -
didekat anak A : Masalah teratasi
- Menganjurkan sebagian
keluarga untuk P : Implementasi di
mengawasi akti-vitas rumah
anak
Diagnosa III : Kurangnya Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak b.d
kurang informasi