Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PRA SEKOLAH

DENGAN GANGGUAN BICARA


DI POLI TUMBUH KEMBANG RSUD DR SOETOMO SURABAYA

I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 29 juli 2002
Ruang : Poliklinik tumbuh – kembang anak
Pengkajian : 29 juli 2002 jam 11.00
No.Register Medik :

1.1 Identitas
Nama Klien : An. Ilham Sadewo Nama Orang Tua : Tn. Moh.Najib
Tgl Lahir/umur: 26 Agustus 1998 / 3,9 thn Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- pendidikan : SLTA
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Alamat : -Krembangan bakti/Surabaya

1.2 Alasan datang ke rumah sakit


Anak sudah umur 2 tahun belum bisa bicara. Dan pada umur 3 tahun 9 bulan saat ini
anak baru bisa mengucapkan kata : “mama” “papa”.

1.3 Riwayat Penyakit Sekarang


Anak belum bisa bicara, hanya bisa mengucapkan kata “mama” “papa” . lain-lain
tidak bisa.Menyebut nama benda tidak bisa. Kalau dipanggil atau ada bunyi suara,
anak tidak berespon terhadap sumber bunyi. Saat ini anak bisa berlari,berjalan,
menendang bola, menggosok gigi dengan bantuan, berpakaian dengan bantuan, dan
menggambar.

1.4 Riwayat Kehamilan


Selama kehamilan ibu tidak pernah menderita penyakit, Ibu tidak menderita penyakit
demam, campak, atau perdarahan serta mules yang berlebihan. Ibu juga tidak pernah
mengalami trauma fisik selama kehamilan.
Selama kehamilan ibu selalu memeriksakan dirinya ke Puskesmas dan mendapatkan
obat tambah darah. Ibu tidak pernah dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk
menjalani pengobatan khusus selama hamil. Ibu tidak mengkonsumsi jamu atau obat-
obatan selama hamil kecuali yang didapatkan dari Puskesmas.

1.5 Riwayat Persalinan


Persalinan spontan di rumah sakit ditolong oleh dokter, Bayi menangis spontan, tidak
ada biru. Berat badan lahir 4000 gram, Panjang badan tidak diketahui (+ 45 – 50 Cm).
Berat placenta tidak diketahui.
1.6 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Menurut ibu waktu lahir kepala anak membesar tetapi setelah di periksa dokter dan di
periksa dokter dan di foto kesimpulan dokter tidak apa-apa. Anak tidak pernah jatuh
dari tempat tidur atau mengalami trauma serius.
1.7 Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua tidak ada yang menderita penyakit jantung, paru, penyakit kencing manis,
penyakit gondok atau penyakit kronis lainnya. Dari keluarga tidak ada riwayat
keturunan yang mengalami Epilepsi atau menderita penyakit seperti klien.
1.8 Riwayat Perkembangan
Kemampuan untuk :
- tersenyum :1 bulan
- Menggerakkan kepala : 1 bulan
- Mengangkat kepala 45O : 2 bulan
- Mengangkat kepala 90O :3 bulan
- Telungkup :1 ½ bulan
- Mengambil mainan : usia 5 bulan
- Duduk dengan bantuan tangan :6 bulan
- Berdiri : umur 8 bulan
- Berjalan : umur 2 tahun
- Umur 2 tahun belum bisa mengucapkan kata, pada umur 3 tahun 9 bulan baru
bisa mengucapkan kata mama dan papa.

1.9 POLA – POLA KESEHATAN


1. Pola Manajemen Kesehatan
Anak biasanya dibawa ke Puskesmas atau ke rumah sakit bila mengalami sakit.

2. Pola Kebutuhan Nutrisi


Anak mendapatkan minuman ASI mulai umur O bulan hingga umur satu tahun.
Anak mendapatkan makanan selain ASI mulai umur 3 bulan (diberi pisang dan
bubur). Umur 15 bulan baru mendapatkan nasi biasa. Ibu memberikan makanan
nasi biasa tiga kali sehari dengan lauk sama dengan keluarga. Lauk tersering
adalah tempe, tahu dan krupuk.

3. Pola Eliminasi
Jika klien b.a.b atau b.a.k klien masih mengompol. Klien belum pernah diajari
untuk berak (toilet training). Saat ini klien b.a.b kurang lebih sehari sekali,
konsistensi biasa dan b.a.k kurang lebih 4-6 kali sehari.

4. Pola Aktivitas Latihan


Anak biasanya diajak ibunya untuk berjalan disekitar rumah dengan digendong
dan sejak sekitar dua bulan yang lalu ibunya melatih anaknya. Frekuensi latihan
tidak pasti (sekitar 2-3 kali seminggu). Lama latihan sekitar 5- 10 menit. Untuk
belajar bicara atau mengucapkan kata atau kalimat sudah dicoba oleh keluarga
tetapi anak tetap tidak bisa bicara. Saat pemeriksaan ibu tampak cemas dari
ekspresi non verbalnya. Ibu banyak bertanya tentang kemampuan bicara
anaknya, ibu mengatakan cemas dengan masa depan anaknya bila tidak sembuh
dan ingin langsung penanganan anaknya oleh dokter ahli.

5. Pola Isitirahat – Tidur


Klien biasanya tidur siang dari pukul 11.00- 15.00 WIB dan malam hari dari
pukul 19.30 – 06.00 WIB. Klien tidak sering terbangun saat tidur.

1.10Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 96 X/menit
Pernafasan : 24X/ menit
Suhu tubuh : 36,8O C
Panjang Badan : 104 Cm
Berat Badan : 13 Kg.

Kulit :
Tidak terdapat lesi, hiper/hipopigmentasi tidak ada, cyanosis tidak ada, icterus tidak
ada, tumor dan oedema tidak ditemukan.

Kepala :
Penyebaran, lingkar kepala 54 Cm, bentuk kepala simetris, rambut merata, sutura dan
fontanella menutup. Tidak terdapat tumor. Break vase sign tidak ditemukan.
Mata :
Posisi simetris,sunset sign tidak ditemukan, kornea jernih, iris simetris ukuran 10
mm, reflek pupil pisitif simetris, conjungtiva ananemis, sclera anicteric, hifema tidak
ditemukan, ptosis, nigtagmus tidak ditemukan. Koordinasi gerak bola mata simetris
dan mampu mengikuti pergerakan benda. Visus tidak diketahui.

Hidung :
Simetris, bersih, Conchae tidak membesar, tidak ada pernafasan cuping hidung.

Telinga:
Simetris, bersih, tidak ada tanda radang telinga/mastoid. Membrana timphani utuh.
Refleks terhadap suara atau bunyi kurang.

Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, bibir tremor tidak ditemukan, tonsil tidak
membesar, oropharing tidak hiperemis. Kemampuan bicara kurang, suara tidak jelas,
tangisan kuat. Tidak dapat mengikuti suara satu suku kata.

Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid dan kelenjar submandibular. Tidak
ditemukan distensi vena jugularis.

Dada :
Lingkar dada 51 Cm, bentuk simetris, trhill apex tidak ditemukan, gerak dada
simetris, focal fremitus simetris. Tidak ditemukan pekak abnormal, Suara napas
lapang paru vesikuler tanpa wheezing dan ronchii. Suara jantung S1S2 tanpa split/
suara jantung tambahan.

Perut :
Bentuk simetris, tidak ditemukan massa, kulit supel, distensi vena abdominal tidak
ditemukan, nyeri tekan tidak terindikasi, Bising usus tidak meningkat, abdominal
bruits tidak ditemukan, Tidak ditemukan pembesaran limfe / hepar.

Ekstremitas :
Lingkar lengan kiri 14 Cm, bentuk simetris tanpa ada lesi/bekas lesi. Tidak
ditemukan deformitas, krepitasi, artikulasi sendi patella – femur kaku, Artikulasi
sendi tangan tidak kaku.
Genital :
Testis sudah turun, simetris, tidak terdapat pembesaran abnormal, tidak terdapat
fimosis.

1.11 Tes tumbuh kembang berdasar DDST menurut umur 3 tahun 9 bulan
Hubungan sosial : Sudah dappat mengambil makan, menggosok gigi dengan
bantuan, berpakaian dengan bantuan.
Motorik halus : Dapat memilih garis yang lebih panjang, dapat mencontoh
dan menggambar di kertas.
Bahasa : Hanya bisa mengucapkan kata “mama”, “papa”dan tidak
bisa menyebut empat warna.
Motorik kasar : Dapat berdiri, berjalan dan berlari. Dapat menendang bola
dan dapat berdiri dengan satu kaki lebih dari satu detik.
Pemeriksaan Penunjang : Sedang dianjurkan untuk dilakukan keluarga.
Diagnosa Medik : Speech Delayed
Analisa Data
Data ETIOLOGI MASALAH
DS (allo) : Menurunnya fungsi Kerusakan
- Usia anak 3 tahun 9 pendengaran komunikasi verbal
bulan
- Keluarga mengatakan
anak Pada umur 2 tahun
belum dapat mengucapkan
kata dan pada umur 3 tahun 9
bulan baru bisa mengucapkan
kata mama dan papa, serta
tidak bisa mengucapkan kata-
kata yang lain seperti empat
warna.
DO :
- Anak rewel
- Anak tidak pernah
menjawab bila ditanya, ada
bunyi atau suara anak tidak
berespon ke sumber bunyi.
Reflek pendengaran terhadap
bunyi atau suara kurang.

DS (allo) : Kurang pengetahuan Cemas


- Ibu menanyakan apakah tentang gangguan
kemampuan bicara anaknya perkembangan bicara yang
dapat kembali normal. dialami anaknya.
- Ibu mengatakan cemas
dengan masa depan anaknya
bila tidak bisa sembuh.
DO :
- Ekspresi non verbal ibu
tampak cemas dengan kondisi
anaknya.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perkembangan bicara : kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan menurunnya fungsi pendengaran pada anak.
2. Cemas pada keluarga ( ibu ) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
gangguan perkembangan bicara yang dialami anaknya.

III. PLANING
1. Gangguan perkembangan bicara : kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan menurunnya fungsi pendengaran pada anak.
Goal : Dalam waktu 6 bulan kemampuan komunikasi verbal anak akan kembali
normal.
Kriteria : Anak dapat mengucapkan kata-kata kurang lebih 1500 – 2100 kosa
kata dan dapat berbicara 4 hingga 5 kalimat dengan jelas dan
memiliki arti.
Tindakan:
1. Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dengan DDST.
R/ : Mengetahui kesesuaian tugas perkembangan yang dicapai anak dengan
tugas-tugas yang seharusnya sudah tercapai sesuai perkembangan usianya.
2. Ukur : TB, BB, Lingkar kepala, Lingkar dada dan lingkar lengan.
R/ : Gambaran dari status gizi anak yang berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang anak dan ukuran kepala anak dapat memberi gambaran dari
perkembangan dari sel-sel otak.Anak usia lebih dari 2 tahun lingkar kepala
sedikit lebih kecil dari lingkar dada.
3. Ajarkan orang tua untuk sementara tetap melatih anak untuk berkomunikasi
secara verbal dan juga bisa menggunakan alternatif komunikasi non verbal
yang lebih sering dan efektif, misalnya menulis pesan di kertas yang mudah
dimengerti.
R/ : Penggunaan teknik komunikasi yang efektif akan menghasilkan
penyampaian pesan yang mudah dimengerti dan sebagai stimulasi terhadap
otak sehingga terjadi suatu memori. Latihan bicara yang sesuai dengan
perkembangan anak akan menghindari eksplorasi yang berakibat penekanan
fungsi mental anak.
4. Anjurkan ibu/keluarga untuk selalu mengajak anak berkomunikasi di rumah
atau ajak bermain ke tetangga.
R/ Keikutsertaan keluarga atau lingkungan sosial secara langsung akan
banyak membantu perkembangan bicara anak.
2. Cemas pada keluarga ( ibu ) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
gangguan perkembangan bicara yang dialami anaknya.
Goal : Dalam waktu 1 jam, orang tua ( ibu ) dapat menerima keadaan
putranya.
Kriteria : Ibu tidak tampak cemas, ibu dapat menguraikan hal-hal yang positip
yang dapat dikembangkan yang berkaitan dengan keadaan anaknya
seperti mau melatih anaknya dirumah, mengajak anak bermain, setuju
untuk melakukan suatu pemeriksaan yang lengkap yang dianjurkan
pihak medis dalam penanganan masalah kemampuan bicara anaknya.
Intervensi :
1. Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan
dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu tertentu dengan usaha
yang keras.
R/ Peningkatan pemahaman dan kesadaran orangtua untuk bisa menerima
keadaan anaknya dan menggali koping yang positip terhadap kemampuan
yang ada pada anaknya.
2. Dorong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap terhadap
gangguan perkembangan bicara yang di alami anaknya.
R/Membantu di dalam proses penegakan penyebab gangguan yang lebih
pasti dan mempercepat proses penanganan yang lebih cepat dan tepat.
3. Support keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak
R/ : Meningkatkan harapan dan kemauan keluarga dalam melakukan
stimulasi.
4. Kuatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak.
R/ Meningkatkan penerimaan keluarga terhadap kondisi anak.
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal 29 juli 2002 jam 11.00
1. Mengukur : nadi : 96 x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36,8oC.
2. Mengukur PB : 104 cm, BB : 13 kg, LK : 54 cm, L D : 51 cm, LL : 14 cm
3. Mengisi lembar DDST
4. Mengisi kurva TB/BB
5. Mengisi kurva lingkar kepala
6. Menjelaskan tentang perkembangan anak yang harus sudah dilalui untuk anak
usia 3 tahun 9 bulan.
7. Memberikan penjelasan tentang perkembangan anaknya dan program
pemeriksaan selanjutnya yang telah dianjurkan dokter.
8. Melatih anak untuk mengucapkan kata sederhana ( “mama” “papa” ).
9. Menganjurkan ibu untuk selalu melatih anak bicara dan memancing anak
untuk menyebut benda atau warna yang diinginkan.
10. Mendiskusikan upaya orang tua melatih anak berkomunikasi : ibu selalu
mengajarkan anak menyebut benda di rumah.
11. Menyarankan ibu untuk sabar dan rajin dalam melakukan pemeriksaan dan
pengobatan terhadap anaknya.

V. Evaluasi
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 1.
S:-
O : Anak lebih banyak rewel, tidak respon terhadap bunyi atau suara.
A : Masalah belum teratasi
P : Dorong orang tua untuk terus melatih anaknya dirumah baik secara verbal atau
dengan alternatif lain seperti menggambar, menulis pesan di kertas dengan mudah di
mengerti dan kontrol anak yang teratur ke poli anak.
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 2.
S : Ibu mengungkapkan mengerti keadaan anaknya, ibu mengungkapkan akan selalu
melatih kemampuan bicara anaknya dan akan membawa anaknya ke dokter ahli untuk
pengobatan lanjutan.
O : Ibu tampak tenang.
A : Ibu mulai menerima dan mengerti apa yang harus dilakukan demi perkembangan
anaknya.
P : Anjurkan ibu untuk tetap sabar di dalam penanganan anaknya.
R/ : Meningkatkan harapan Kegiatan Evaluasi
dan kemauan keluarga
dalam melakukan stimulasi
DS (allo) : - Menganjurkan - S : - Keluarga
- Usia anak 4 tahun kepada keluarga untuk menya-takan akan
- Keluarga melakukan stimulasi fisik melatih anak lebih
mengatakan anak Pada baik aktif maupun pasif sering de-ngan teknik
umur 2 tahun belum - Menerangkan aktif dan pasif.
dapat bicara dan pada Pertum-buhan dan - Keluarga
umur 4 tahun baru bisa perkemba-ngan Fisik menanyakan kondisi
bicara mama dan papa. Fisiologis pada keluarga fisik pada anaknya
- Anjurkan O : - Keluarga mengang-
DO : keluarga untuk melakukan guk saat dianjurkan
- Anak rewel pemeriksaan lengkap untuk melakukan kom-
Anak mengalami sesuai dengan anjuran pres panas dingin
keterlambatan bicara. dokter untuk memastikan A: Masalah teratasi
Umur anak 4 tahun tetapi kelainan bicara pada anak sebagian
baru bisa mengatakan dua disebabkan oleh faktor apa, P: Implementasi di
suku kata. sehingga memudahkan rumah
dalam pemelihan
penanganan.
- Stimulasi anak
untuk bermain sesuai
dengan tahapan
perkembangan anak dan
ajak anak bergaul dengan
teman atau tetangga.
Diagnosa II : Resiko tinggi cidera b.d gangguan pendengaran dan mobilitas,
keseimbangan dan gerakan tidak stabil
Data Kegiatan Evaluasi
DS (allo) : - Menerangkan S : Menyebutkan kembali
- Usia anak 22 bulan pada keluarga adanya resiko cidera pada
- Anak belum resiko cidera pada anak anak, mengatakan su-
mampu me-ngucapkan dan resiko semakin dah membuatkan peng-
kata-kata parah-nya penyakit aman tempat tidur,
- Anak belum dapat akibat cidera menyatakan akan
duduk dan merangkak - Menganjurkan membuat pengaman
DO : pada keluarga untuk bagi tempat bermain
- Blink refleks mem-buatkan dan akan memperha-
negatif pengaman bagi anak tikan kondisi kebersih-
- Anak tidak dapat untuk tempat bermain, an dan keamanan tem-
duduk sendiri, duduk berlatih dan tempat pat anak. Mengatakan
dengan posisi tidak tidur bahwa anaknya menda-
tetap/stabil, kepala selalu - Menganjurkan patkan perhatian dan
terjatuh kedepan pada keluarga untuk diawasi penuh oleh
- Anak belum dapat tidak menempatkan ibunya
merangkak barang berbahaya O : -
didekat anak A : Masalah teratasi
- Menganjurkan sebagian
keluarga untuk P : Implementasi di
mengawasi akti-vitas rumah
anak
Diagnosa III : Kurangnya Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak b.d
kurang informasi

Data Kegiatan Respon


DS : (Allo) - Menerangkan S : Mengatakan akan
- Keluarga tingkat ke-sembuhan menerima anak dan
menanyakan bagaimana yang mung-kin dicapai merawat anak, Menya-
kesembuhan anaknya oleh anak takan akan melaksanakan
- Keluarga - membuat rencana perawatan sesuai rencana
menanyakan program ber-sama dengan yang dibuat.
pengobatan yang harus keluarga untuk O : Tampak diam
dijalankan pengembangan A : Masalah teratasi
- Ibu menyatakan kemampuan anak sebagian
anaknya dilatih berdiri - Mensupport P : Implementasi
dan berjalan keluarga dalam kegiatan di rumah
Keluarga mengatakan tidak melakukan stimulasi
ada yang memberitahu cara pada anak
perawatan anak yang baik - Kuatkan koping
kelu-arga dalam
menerima kondisi anak
Diagnosa IV : Gangguan pemenuhan nutrisi b.d asupan nutrisi yang relatif
kurang
Data Kegiatan Respon
DS (allo) - Terangkan S; Menyatakan akan
- Ibu memberi makan pentingnya nutrisi bagi lebioh memperhatikan
3 kali sehari, jenis optima-lisasi makanan anak di rumah
makanan nasi pertumbuhan O;: -
- Lauk biasanya perkembangan anak A; Masalah teratasi
sama dengan keluarga - Buat rencana sebagaian
- Anak kurang mau bersama keluarga P : Implementasi
makan untuk pembe-rian kegiatan di rumah
DO : makanan di rumah
- Berat badan 7,8 kg - Anjurkan pada
(ideal 12,2 kg) kelu-arga untuk
Lingkar lengan kiri 12 Cm memerik-sakan status
kesehatan dan gizi
secara berkala

Anda mungkin juga menyukai