Anda di halaman 1dari 10

C-6-1

APLIKASI BENEFIT COST RATIO PADA STUDI ALTERNATIF


INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN MARABAHAN-
MARGASARI KALIMANTAN SELATAN
Wahyuni, Christiono Utomo, Rianto B. Adihardjo
Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
Jl. Arif Rahman Hakim, Gedung Teknik Sipil Lt.1 Telp.031-5939925
Email : tekniksipil_its@yahoo.com

ABSTRAK
Pembangunan jalan Marabahan-Margasari adalah salah satu alternatif atau jalan
keluar kendaraan pada jalur utama di Kotamadya Banjarmasin yang saat ini hanya ada
satu ruas jalan utama saja. Selain itu tujuan dibukanya jalur ini adalah untuk
memperpendek jarak tempuh serta memacu perkembangan ekonomi di Kabupaten
Barito Kuala dan Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Terlebih lagi, pada jalur ini
terdapat rute pengiriman batubara, sehingga apabila jarak dari lokasi pabrik ke tempat
pengiriman lebih pendek, maka produktivitas pengiriman akan bertambah.
Namun sebelumnya perlu terlebih dahulu melakukan studi pada ruas jalan
Marabahan-Margasari ditinjau dari aspek teknis dan aspek ekonomis, kemudian
dilakukan analisis untuk biaya yang dikeluarkan terhadap manfaat yang diperoleh
dengan Benefit Cost Ratio (BCR) untuk mengetahui layak tidaknya pembangunan jalan
tersebut. Aspek teknis meliputi trase jalan lokal yang diusulkan baik geome-trik,
alinyemen, maupun route serta estimasi LHR yang akan masuk pada jalan baru. Aspek
ekonomi meliputi biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengadaan tanah, biaya
konstruksi, pemeliharaan, biaya pengembangan batubara. Manfaat yang akan diperoleh
adalah penghematan BOK dan nilai waktu kendaraan, penghematan biaya angkutan
kendaraan. Dalam analisa ini terdapat dua alternatif metode pembangunan jalan untuk
dibandingkan dan dipilih yang lebih ekonomis/layak.
Setelah dilakukan studi kelayakan melalui Benefit Cost Ratio (perbandingan
antara manfaat dan biaya), maka diambil keputusan rencana pembangunan jalan
Marabahan-Margasari dapat dilaksanakan dengan memilih alternatif yang kedua,dengan
menggunakan perkerasan lapisan laburan aspal karena perbandingan antara manfaat
terhadap masyarakat umum dengan biaya yang dikeluarkan (B/C) = 4,00 > 1 sudah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dengan selisih biaya (penghematan) sebesar Rp
800.000.000,- dari alternatif pertama yang menggunakan lapis pengikat aspal beton.

Kata kunci : Analisa Manfaat dan Biaya,

PENDAHULUAN
Laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di segala bidang juga berfungsinya
jembatan Barito di Kabupaten Batola Kalimantan Selatan sebagai penghubung antara
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, mengakibatkan arus masuk kendaraan dari
Hulu Sungai Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Timur ke Propinsi
Kalimantan Tengah dan sebaliknya, bertumpuk di Kotamadya Banjarmasin. Sedangkan
ruas jalan yang dapat dipergunakan untuk menampung arus masuk dan keluar
kendaraan tersebut hanya ada satu ruas jalan utama yang ada di Propinsi Kalimantan
Selatan khususnya Kotamadya Banjarmasin. Sebagai konsekuensi difungsikannya
jembatan Barito dan kurangnya ruas jalan untuk menampung arus masuk dan keluar
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-2

kendaraan yang memasuki wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, akan menimbulkan


permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah kemacetan terjadi pada ruas jalan
utama di Kotamadya Banjarmasin, jarak tempuh lebih panjang, waktu tempuh lebih
lama, biaya transportasi dari Kalimantan Timur dan Hulu Sungai Kalimantan Selatan
yang akan menuju Kalimantan Tengah dan sebaliknya menjadi lebih tinggi.
Disamping itu masalah pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan daerah
adalah sangat penting untuk ditangani agar tidak terjadi kesenjangan dalam
pembangunan, khususnya Kecamatan Margasari Kabupaten Tapin dengan Marabahan
Kabupaten Barito Kuala yang termasuk dalam kategori kawasan tertinggal.
Untuk mengantisipasi permasalahan yang dihadapi tersebut diatas, maka salah satu
upaya yang dipikirkan dan ditindaklanjuti adalah dengan membangun jalan yang
menghubungkan antara Marabahan Kabupaten Batola dengan Margasari Kabupaten
Tapin. Dengan adanya poros jalan yang akan dibangun tersebut tentunya akan
mengurangi arus masuk dan keluar serta kemacetan pada ruas jalan utama, sehingga
arus masuk dari Hulu Sungai Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur yang akan
menuju ke Kalimantan Tengah dan sebaliknya tidak perlu lagi melewati Kotamadya
Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan. Sebagai langkah awal perlu adanya studi
kelayakan mengenai pembangunan jalan Marabahan – Margasari untuk mengetahui
layak atau tidaknya yang ditinjau dari Aspek Teknis dan Aspek Ekonomi.

METODE PENELITIAN
Variabel yang mempengaruhi perhitungan dalam studi pada analisa manfaat dan biaya
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Benefit (manfaat) adalah manfaat positif yang akan dirasakan oleh masyarakat
umum dengan terlaksananya suatu proyek.
2. Disbenefit (manfaat negatif) adalah dampak negatif yang menjadi konsekwensi bagi
masyarakat umum dengan adanya proyek tersebut dilaksanakan.
3. Total cost (total biaya) adalah pengeluaran yang harus ditanggung serta pendapatan
yang bisa diperoleh dari proyek tersebut, seperti yang diterangkan pada tabel 1
berikut :
Tabel 1. Metode Penelitian
VARIABLE INDIKATOR YANG DIUKUR DATA
Biaya Operasional Penghematan Biaya Pemakaian bahan bakar, minyak lumas
Kendaraan Operasional Kendaraan dan ban
Perbaikan dan pemeliharaan
Waktu Perjalanan Estimasi Nilai Waktu Jenis Kendaraan penumpang zone lain
Kontribusi Pajak Bumi Kenaikan harga tanah Luas areal tanah serta jumlah bangunan
Bangunan
Pengembangan batubara Peningkatan pengiriman Volume pengiriman
BENEFIT

Biaya angkutan barang Penghematan biaya angkutan angkutan Tarif


barang Jarak angkutan

Pembebasan tanah Biaya pembebasan tanah Harga tanah


Konstruksi Biaya konstruksi Harga-harga yang berkaitan dengan
konstruksi

C O S T Pemeliharaan Jalan Biaya pemeliharaan rutin Harga-harga yang berkaitan dengan


dan berkala pemeliharaan

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-3

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data
transportasi tentang volume lalu lintas, jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR),
perhitungan biaya operasi kendaraan yang nantinya berkaitan terhadap perhitungan nilai
waktu. Sedangkan untuk analisa ekonomi dengan membandingkan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk dapat dilakukan perhitungan nilai
Benefit Cost Ratio, sehingga diperoleh nilai perhitungan yang nantinya dapat dipakai
sebagai rekomendasi terhadap studi yang dilaksanakan.

Aspek Teknis CL
A B m2 m3.1 m3.1 m2 B A

Variasi Variasi
3% 2% 2% 3%

m16

Gambar 1. Penampang Melintang Jalan

Volume Lalu-Lintas Harian Rata-Rata (LHR)


Berdasarkan hasil survey LHR pada jalan lama dengan rute Rantau-Simpang Empat,
Simpang Empat –Martapura, Martapura-L.Anggang, L.Anggang-Batas Kota, Batas
Kota-Banjarmasin, Banjarmasin-Serapat, Serapat-Marabahan, yang dilaksanakan pada
pertengahan tahun 2004 dan data eksisting tahun 2000 sampai dengan 2004 diperoleh
LHR rata-rata untuk tahun 2000 berjumlah 29.063 smp/hari, tahun 2001 berjumlah
29.330 smp/hari , tahun 2002 berjumlah 29.567 smp/hari, tahun 2003 berjumlah 29.778
smp/hari dan tahun 2004 (hasil survey) berjumlah 30.067 smp/hari. Dengan analisa
regresi dapat diperkirakan bahwa sampai dengan akhir tahun rencana (2024) berjumlah
35.087 smp/hari. Sedangkan perkiraan LHR untuk jalan baru dengan rute Kaltim-
Kalteng, Amuntai-Kalteng, Barabai-Kalteng, Margasari-Kalteng, Marabahan-Kaltim,
Marabahan-Tanjung, rata-rata LHR tahun 2006 sebanyak 8.010 smp/hari dan tahun
2025 mencapai 13.717 smp/hari.

Kapasitas jalan
Kapasitas rata-rata per hari jalan lama adalah sebesar 66744 smp/jam.
Data-data jalan baru sebagai berikut :
Co = Dua jalur tak terbagi pada daerah datar = 3.100,00
FCw = Dua lajur tak terbagi dengan lebar total 7 meter = 1,00
FCsp = Dua lajur 2/2 (50-50) = 1,00
FCsf = Bahu jalan ≤ 2,0 gangguan rendah = 1,00
Kapasitas jalan sesungguhnya (C) :
C = 3.100 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 3.100 smp/jam, sedangkan untuk satu hari maka
Kapasitas jalan sesungguhnya (C) = 3.100 x 24 = 74.400 smp/hari.
Dari kapasitas sesungguhnya maka dapat ditentukan derajat kejenuhan(DS) yaitu
dengan rumus DS = Q/C , dimana
Arus lalu lintas tahun 2025 (Q) = 13.717 smp/hari

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-4

Kapasitas sesungguhnya (C) = 74.400 smp/hari.


Maka dengan demikian bahwa perkiraan volume lalu lintas sampai dengan berakhir
tahun rencana (2025) jumlah LHR sebesar 13.717 smp/hari belum melebihi dari
kapasitas sesungguhnya 74.400 smp/hari

Analisa Biaya
Besarnya biaya untuk pembangunan jalan dengan lebar badan jalan 16 meter dan lebar
perkerasan 2 x 3,10 meter sepanjang 42,50 km.
Tabel 2. Biaya pembangunan jalan
Jenis biaya Alternatif I (Rp) – umur Alternatif II (Rp) – umur
rencana 20 tahun rencana 10 tahun
Biaya pembebasan tanah 33.000.000 / Km 33.000.000 / Km
Biaya konstruksi jalan dan 3.600.000.000 / Km 2.800.000.000 / Km
jembatan
Biaya pemeliharaan rutin 30.000.000 / Km 30.000.000 / Km
Biaya pemeliharaan berkala 400.000.000 / Km 400.000.000 / Km

Analisa Manfaat
Tabel 3. Manfaat biaya pada proyek pembangunan jalan
Alternatif 1 Alternatif 2
Penghematan biaya operasi kendaraan Penghematan waktu perjalanan
Penghematan waktu perjalanan Konstribusi iuran Pajak Bumi dan
Bangunan
Konstribusi iuran Pajak Bumi dan Bangunan Penghematan biaya angkutan barang
Penghematan biaya angkutan barang Konstribusi retribusi batu bara
Konstribusi retribusi batu bara

Penghematan Biaya Operasi Kendaran (BOK)


Biaya operasional kendaraan terdiri dari biaya gerak (konsumsi bahan bakar,
konsumsi oli mesin, pemakaian ban, biaya pemeliharaan onderdil kendaraan dan
pekerjanya, biaya awak kendaraan umum dan depresiasi kendaraan) dan biaya
tetap (biaya akibat bunga, biaya asuransi). Untuk analisa ekonomi ini yang
dibahas hanya konsumsi bahan bakar dan Biaya Operasi Kendaraan saja.
Penghematan BOK ini terjadi jika investasi pembangunan jalan menggunakan
alternatif 1, karena pada pilihan alternatif ini terdapat indeks kekasaran
permukaan jalan. Dengan formula C = a + b/V + cV + d IRI + e IRI² (MKJI,
1977) maka nilai biaya operasi kendaraan untuk jalan lama = 274,44 Rp/km dan
untuk jalan baru = Rp 248,30/km. Jadi Penghematan
BOKxsmp/hari/2arahx365hari = 26,14 x 8010 x 365 = 76.426. 954,00
/Km/tahun.. Sedangkan penghematan BOK pada tahun 2025 mencapai Rp.
188.107.920,00/km/tahun.

Penghematan Nilai Waktu


Kabupaten Batola dianggap pada zona sedang sedangkan nilai penghematan
waktu kendaraan truck merupakan penjumlahan antara nilai waktu komoditas
terangkut per jam dan nilai waktu awak kendaraan. Jam kerja effektif dalam
satu hari dianggap sama dengan 7 jam.

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-5

Tabel 4. Nilai waktu masing-masing jenis kendaraan


Jenis Perhitungan Nilai Waktu Nilai Waktu
Kendaraan (Rp/Jam/Kendaraan) (Rp/Hari/Kend)
1 2 3
Pickup Penumpang 7x235x0,5 = 822,50 5.757,50
Pickup Barang 423,00 = 423,00 2.961,00
Bus 18,50x235x0,5 = 2.173,75 15.216,25
Truck Ringan 423,00 = 423,00 2.961,00
Truck Sedang 423,00 = 423,00 2.961,00
Truck Berat 705,00 = 705,00 4.935,00
Mobil 3,50x235x0,5 = 411,25 2.878,75
Sepeda Motor 1,50x235x0,5 = 176,25 1.275,75
Sumber : LAPI –ITB (1996)
Jarak jalan lama = 126,00 Km
Jarak jalan baru = 42,50 Km
Kecepatan jalan lama = 41 Km/jam
Kecepatan jalan baru = 58 Km/jam

a. LHR Kendaraan berat = 721 smp/hari


Nilai waktu = Rp 4.935/hari/kend
b. LHR Kendaraan ringan = 7.129 smp/hari
Nilai waktu = Rp 2.961/hari/kend
c. LHR Sepeda motor= 240 smp/hari
Nilai waktu = Rp 1.275,75
Total Nilai waktu dalam setahun = Nilai kend berat+Nilai kend ringan+Spd mtr
= Rp 57.051.860,34
Total penghematan waktu selama setahun = (LHRxPengh waktuxNilai
waktu)x360 = Rp 57.051.860,34 x 365 / 24,400 km = 853.439.714,12 / Km

Konstribusi iuran Pajak Bumi dan Bangunan


Dalam menghitung konstribusi pajak bumi dan bangunan mengacu pada
Undang-Undang Nomer 12 Tanggal 1 Januari Tahun 1986 pasal 1 ayat 2 tentang
yang termasuk dalam pengertian bangunan wajib pajak.
Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut :
Panjang tanah objek PBB adalah sepanjang…………………………… 24.400 M
Asumsi penguasaan panjang samping kiri/kanan…………………………..200 M
Harga tanah pada tahun 2004 di Kabupaten Batola yaitu :
Sta 0 + 000 s/d 1 + 200 (1.200 m) …………………….....Rp 17.000
Sta 1 + 200 s/d 22 + 700 (22.700 m)………………..............Rp 1.000
Sta 22 + 700 s/d 23 + 200 (500 m)………………..............Rp 14.500
Harga tanah per M2 adalah (Rp 17.000 + Rp 1.000 + Rp 14.500)/3 ….Rp 10.800
Nilai jual tanah :
Total nilai jual tanah (4.880.000 x Rp 10.800)…………...(A) Rp 52.704.000.000
Nilai PBB atas tanah :
(0,5% x 20% x A) ……………………………………......(B) Rp 52.704.000
Rencana pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit dengan luas areal
keseluruhan 125.000.000M2, Sedangkan berdasarkan klasifikasi dan besarnya
NJOP permukaan bumi berupa tanah tahun 2004 berdasarkan Kepmen Keu. RI.

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-6

No.KEP-176WPJ.13/BD.05/2003 Tanggal 19 Desember 2003, kawasan tersebut


bernilai jual Rp.2.000,-/M2. Nilai PBB atas tanah
(0,5%x20%x125.000.000m2xRp.2.000 = Rp. 250.000.000,-. 10% dari hasil
tersebut merupakan bagian untuk Pemerintah Pusat, sedangkan sisanya untuk
Pemerintah Daerah TK. I dan II. Sehingga Pemda Tk.II mendapat 80% dari nilai
sisa tersebut = .Rp 42.690.240

Kontribusi royalty batu bara


Dengan adanya rencana pembangunan jalan Marabahan-Margasari, maka
peningkatan pengiriman batu bara akan dapat diatasi dikarenakan jarak yang
ditempuh lebih pendek dan waktu pengiriman bisa dilakukan pada waktu pagi
hari.
Data-data yang diperlukan tahun 2006
Jarak jalur menggunakan lama = 131,00 Km
Jarak jalur menggunakan baru = 49,80 Km
Jumlah pengiriman jalur lama = 749.404 ton
Prediksi pengiriman jalur baru = jarak lama / jarak baru x pengiriman jalur
lama
= (131,00 / 49,80) x 749.404 = 1.971.324 ton
Penyelesaian :
Perbedaan/selisih pengiriman = 1.971.324 – 749.404 = 1.221.920 ton
Biaya yang harus dipungut = 1.221.920 x Rp 9000 = Rp10.997.280.000,-
Porsi Pemerintah daerah adalah = 80% x Rp 10.997.280.000 = Rp
8.797.822.381,-
Manfaat royalty batu bara/ Km = Rp 8.797.822.381 / 24,400 = Rp
360.566.491,-

Penghematan biaya angkutan barang


Data-data yang diperlukan yaitu :
Kendaraan Berat daya angkut 7,5 ton = 721 smp
Kendaraan Ringan daya angkut 5,0 ton = 7.129 smp
Jarak jalan lama = 126,00 Km
Jarak jalan baru = 42,50 Km
Penyelesaian :
Biaya angkut jalan lama adalah = LHR x Jarak lama x Tarif x Daya angkut
(Kendaraan Berat) = 721 x 126,00 x Rp 125 x 7,5 = RP
85.168.125
Biaya angkut jalan lama adalah = LHR x Jarak baru x Tarif x Daya angkut
(Kendaraan Ringan) = 7.129 x 126,00 x Rp 125 x 42,5 = RP
561.408.750
Biaya angkut jalan baru adalah = LHR x Jarak lama x Tarif x Daya angkut
(Kendaraan Berat) = 721 x 42,50 x Rp 125 x 7,5 = RP
28.737.343,75
Biaya angkut jalan baru adalah = LHR x Jarak baru x Tarif x Daya angkut
(Kendaraan Ringan) = 7.129 x 42,50 x Rp 125 x 42,5 = RP
189.384.062,5

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-7

Biaya penghematan :
Kendaraan Berat = Rp 85.168.125 – Rp 28.737.343,75 = Rp
2.313.146,77/hari/km
Kendaraan Ringan = Rp 561.408.750 – Rp189.384.062,5= Rp
15.247.733,03/hari/km
Kendaraan Berat = Rp 2.313.146,77 x 365 = Rp 844.298.571,98/tahun/km
Kendaraan Ringan = Rp 15.247.733,03 x 365 = Rp 5.565.422.579,41/tahun/km

Analisa Benefit-Cost Ratio


Biaya pembangunan jalan baru tahun 2005 Alternatif I adalah :
a. Biaya pengadaan tanah : Rp 33.000.000,00 / Km
b. Biaya konstruksi : Rp 3.600.000.000,00 / Km
Total biaya : Rp 3.633.000.000,00 /Km
Nilai manfaat belum ada maka nilai sekarang untuk biaya dengan (i) = 15% diperoleh
negatif sebesar Rp 3.633.000.000,00 untuk tahun 2005, sedangkan nilai manfaat yang
diperoleh mulai tahun 2006 adalah sebagai berikut :
a. Manfaat penghematan BOK Rp 76.426. 954,00 / Km
b. Manfaat nilai waktu Rp 853.439.714,12 / Km
c. Manfaat iuran PBB Rp 1.749.600,00 / Km
d. Manfaat royalty batu bara Rp 360.566.491,00 / Km
e. Manfaat penghematan biaya angkutan barang Rp 6.409.721.151,38/Km
Total nilai manfaat :Rp 7.342.338.993,00 / Km

Tahun 2006 biaya yang dikeluarkan adalah :


a. Biaya pemeliharaan rutin : Rp 30.000.000,00 / Km
Maka diperoleh nilai sekarang untuk masing-masing tingkat suku bunga yaitu :
Biaya (i =15%) = 0,870 x Rp 30.000.000,00 = Rp 26.100.000,00
Manfaat (i =15%) = 0,870 x Rp 7.342.338.993,00 = Rp 638.783.492,00
Dari tabel perhitungan analisa Biaya dan Manfaat pada Alternatif I didapat setelah
dikalikan dengan discount factor (i) 15% sampai dengan umur rencana 20 tahun dimulai
pada tahun 2006 didapatkan jumlah seluruh biaya dan manfaat yang ditimbulkan :
a. Biaya (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 4.207.320.000,-
b. Manfaat (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 18.407.480.000,-

Maka Nilai B/C Alternatif I adalah sebagai berikut :


B/C = 18.407.480.000 / 4.207.320.000 = 4,38 > 1 (OK)

Biaya pembangunan jalan baru tahun 2005 Alternatif II adalah :


a. Biaya pengadaan tanah : Rp 33.000.000,00 / Km
b. Biaya konstruksi : Rp 2.800.000.000,00 / Km
Total biaya : Rp 2.833.000.000,00 /Km

Nilai manfaat belum ada maka nilai sekarang untuk biaya dengan (i) = 15% diperoleh
negatif sebesar Rp 2.833.000.000,00 untuk tahun 2005, sedangkan nilai manfaat yang
diperoleh mulai tahun 2006 adalah sebagai berikut :
a. Manfaat nilai waktu Rp 853.439.714,12 / Km
b. Manfaat iuran PBB Rp 1.749.600,00 / Km
c. Manfaat royalty batu bara Rp 1.001.574,00 / Km

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-8

d. Manfaat penghematan biaya angkutan barang Rp 6.409.721.151,38/Km

Total nilai manfaat…………………………................: Rp 7.265.912.039,00/Km

Tahun 2006 biaya yang dikeluarkan adalah :


Biaya pemeliharaan rutin Rp 30.000.000,00 / Km
Maka diperoleh nilai sekarang untuk masing-masing tingkat suku bunga yaitu :
Biaya (i =15%) = 0,870 x Rp 30.000.000,00 = Rp 26.100.000,00
Manfaat (i =15%) = 0,870 x Rp 7.265.912.039,00 = Rp 565.160.000,00

Dari tabel perhitungan analisa kelayakan Alternatif II didapat setelah di discount factor
(i) 15% sampai dengan umur rencana 10 tahun dimulai pada tahun 2006 didapatkan
jumlah seluruh biaya dan manfaat yang ditimbulkan :
a. Biaya (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 3.277.380.000,-
b. Manfaat (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 13.140.300.000,-
Maka Nilai B/C Alternatif II adalah sebagai berikut :
B/C = 13.140.300.000 / 3.277.380.000 = 4,00 > 1 (OK)

Analisa sensitifitas
Pada analisa sensitifitas disini melakukan perhitungan analisa ekonomi dengan cara
menurunkan faktor yang berpengaruh yaitu jumlah LHR yang masuk ke jalan baru,
iuran PBB yang diterima dengan nilai biaya tetap dan konstribusi royalty batu bara.
Perhitungan analisa sensitifitas dalam analisa ini didasarkan atas asumsi sebagai berikut
:
Asumsi 1 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 40% dari data LHR primer dan
iuran PBB yang diterima sebesar 75% dan Royalty Batu Bara 75%
Asumsi 2 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 30% dari data LHR primer dan iuran
PBB yang diterima sebesar 50% dan Royalty Batu Bara 50%
Asumsi 3 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 20% dari data LHR primer dan iuran
PBB yang diterima sebesar 25% dan Royalty Batu Bara 25%

Tabel 5. Hasil Analisa Sensitifitas


ANALISA BUNGA HASIL ANALISA KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
BCR NPV IRR
ALTERNATIF I 15% 4,38 + 14.200,16 DILANJUTKAN
ALTERNATIF II 15% 4,00 + 9.862,92 DILANJUTKAN
SENSITIFITAS I
ALTERNATIF I 15% 3,09 + 8.822,37 DILANJUTKAN
ALTERNATIF II 15% 2,74 + 5.713,55 DILANJUTKAN
SENSITIFITAS II
ALTERNATIF I 15% 1,49 + 2.087,42 DILANJUTKAN
ALTERNATIF II 15% 1,32 + 1.063,50 DILANJUTKAN
SENSITIFITAS III
ALTERNATIF I 15% 0,93 (-) 306,96 DIHENTIKAN (RUGI)
ALTERNATIF II 15% 0,82 (-) 594,44 DIHENTIKAN (RUGI)

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-9

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan :
Berdasarkan analisa dan hasil perhitungan benefit cost ratio maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari segi Teknis
a. Lebar perkerasan jalan sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan standart
perencanaan jalan Dit Jend Bina Marga.
b. Kondisi geometrik jalan Marabahan-Margasari yang akan dibangun sudah
baik dan sesuai terutama pada tikungan (R) tidak terlalu pendek sehingga
dalam segi keamanan dan kenyamanan bagi pengendara bisa terpenuhi.
c. Rencana pembebasan tanah untuk badan jalan sudah mengacu pada peraturan
pemerintah daerah sebagai antisipasi kedepan untuk pelebaran jalan tersebut.
2. Dari segi Ekonomi
a. Dari dua alternatif hasil analisa biaya dan manfaat yang telah dilakukan,
bahwa rencana pembangunan jalan Marabahan-Margasari dapat dilaksanakan
dengan memilih alternatif yang kedua, karena perbandingan antara manfaat
terhadap masyarakat umum dengan biaya yang dikeluarkan (B/C) = 4,00 > 1
sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
b. Dengan memilih alternatif yang kedua maka biaya pembangunan yang
dikeluarkan akan lebih kecil dari pada biaya pembangunan yang dikeluarkan
pada alternatif yang pertama yaitu terdapat selisih sebesar Rp 800.000.000,-

Saran
Adapun saran – saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Perlu ditambahkan aspek lingkungan dan sosial agar dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan bisa berjalan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
b. Sebelum akan melakukan pekerjaan fisik perlu dilakukan sosialisasi terhadap
masyarakat disekitar rencana pembangunan jalan tersebut yang kemungkinan
besar trase jalan yang akan dibangun terkena lahan masyarakat dan perlu studi
AMDAL sebelum perencanaan dilakukan.
c. Perlu dilakukan lapis permukaan aspal pada akhir umur rencana agar struktur
yang sudah ada tidak terjadi kerusakan disamping untuk kenyamanan lalu lintas

DAFTAR PUSTAKA
Adler, Hans A. (1982), Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan, Jakarta, UI-
Press
Bina Marga (1983), Manual Pemeliharaan Jalan, Perawatan Jalan, 1A, Jakarta,
Direktorat Bina Marga
CTC (1994), Kabupaten Roads Economic Evaluations Model (KREEM), Vehicle
Operating Cost, Minsitry of Public Work, Directorat General of Highways
Departemen Pekerjaan Umum (1970), Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya,
Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga
Djamin (1993), Perencanaan dan Analisa Proyek, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Guritno (1993), Ekonomi Publik Edisi 3, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta
Jasa Marga (1996), Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Bandung, LAPI-
ITB, Laporan Kemajuan Studi

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-10

Karmawan (1976), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, Dasar-Dasar Feasibility


Study Jalan Raya
Kodoatie (2003), Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Yogyakarta, Penerbit
Pustaka Belajar
Kepmen RI (2003), Klasifikasi dan Besarnya Nilai Jual Objek Pajak, Jakarta,
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Sukirman (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung, Penerbit Nova
SWEROAD (!997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta, Bekerjasama
dengan PT. Bina Karya (Persero)
Warpandi (!984), Analisis Kota dan Daerah, Bandung, ITB Bandung

____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai