ABSTRAK
Pembangunan jalan Marabahan-Margasari adalah salah satu alternatif atau jalan
keluar kendaraan pada jalur utama di Kotamadya Banjarmasin yang saat ini hanya ada
satu ruas jalan utama saja. Selain itu tujuan dibukanya jalur ini adalah untuk
memperpendek jarak tempuh serta memacu perkembangan ekonomi di Kabupaten
Barito Kuala dan Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Terlebih lagi, pada jalur ini
terdapat rute pengiriman batubara, sehingga apabila jarak dari lokasi pabrik ke tempat
pengiriman lebih pendek, maka produktivitas pengiriman akan bertambah.
Namun sebelumnya perlu terlebih dahulu melakukan studi pada ruas jalan
Marabahan-Margasari ditinjau dari aspek teknis dan aspek ekonomis, kemudian
dilakukan analisis untuk biaya yang dikeluarkan terhadap manfaat yang diperoleh
dengan Benefit Cost Ratio (BCR) untuk mengetahui layak tidaknya pembangunan jalan
tersebut. Aspek teknis meliputi trase jalan lokal yang diusulkan baik geome-trik,
alinyemen, maupun route serta estimasi LHR yang akan masuk pada jalan baru. Aspek
ekonomi meliputi biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengadaan tanah, biaya
konstruksi, pemeliharaan, biaya pengembangan batubara. Manfaat yang akan diperoleh
adalah penghematan BOK dan nilai waktu kendaraan, penghematan biaya angkutan
kendaraan. Dalam analisa ini terdapat dua alternatif metode pembangunan jalan untuk
dibandingkan dan dipilih yang lebih ekonomis/layak.
Setelah dilakukan studi kelayakan melalui Benefit Cost Ratio (perbandingan
antara manfaat dan biaya), maka diambil keputusan rencana pembangunan jalan
Marabahan-Margasari dapat dilaksanakan dengan memilih alternatif yang kedua,dengan
menggunakan perkerasan lapisan laburan aspal karena perbandingan antara manfaat
terhadap masyarakat umum dengan biaya yang dikeluarkan (B/C) = 4,00 > 1 sudah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dengan selisih biaya (penghematan) sebesar Rp
800.000.000,- dari alternatif pertama yang menggunakan lapis pengikat aspal beton.
PENDAHULUAN
Laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di segala bidang juga berfungsinya
jembatan Barito di Kabupaten Batola Kalimantan Selatan sebagai penghubung antara
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, mengakibatkan arus masuk kendaraan dari
Hulu Sungai Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Timur ke Propinsi
Kalimantan Tengah dan sebaliknya, bertumpuk di Kotamadya Banjarmasin. Sedangkan
ruas jalan yang dapat dipergunakan untuk menampung arus masuk dan keluar
kendaraan tersebut hanya ada satu ruas jalan utama yang ada di Propinsi Kalimantan
Selatan khususnya Kotamadya Banjarmasin. Sebagai konsekuensi difungsikannya
jembatan Barito dan kurangnya ruas jalan untuk menampung arus masuk dan keluar
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-2
METODE PENELITIAN
Variabel yang mempengaruhi perhitungan dalam studi pada analisa manfaat dan biaya
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Benefit (manfaat) adalah manfaat positif yang akan dirasakan oleh masyarakat
umum dengan terlaksananya suatu proyek.
2. Disbenefit (manfaat negatif) adalah dampak negatif yang menjadi konsekwensi bagi
masyarakat umum dengan adanya proyek tersebut dilaksanakan.
3. Total cost (total biaya) adalah pengeluaran yang harus ditanggung serta pendapatan
yang bisa diperoleh dari proyek tersebut, seperti yang diterangkan pada tabel 1
berikut :
Tabel 1. Metode Penelitian
VARIABLE INDIKATOR YANG DIUKUR DATA
Biaya Operasional Penghematan Biaya Pemakaian bahan bakar, minyak lumas
Kendaraan Operasional Kendaraan dan ban
Perbaikan dan pemeliharaan
Waktu Perjalanan Estimasi Nilai Waktu Jenis Kendaraan penumpang zone lain
Kontribusi Pajak Bumi Kenaikan harga tanah Luas areal tanah serta jumlah bangunan
Bangunan
Pengembangan batubara Peningkatan pengiriman Volume pengiriman
BENEFIT
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-3
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data
transportasi tentang volume lalu lintas, jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR),
perhitungan biaya operasi kendaraan yang nantinya berkaitan terhadap perhitungan nilai
waktu. Sedangkan untuk analisa ekonomi dengan membandingkan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk dapat dilakukan perhitungan nilai
Benefit Cost Ratio, sehingga diperoleh nilai perhitungan yang nantinya dapat dipakai
sebagai rekomendasi terhadap studi yang dilaksanakan.
Aspek Teknis CL
A B m2 m3.1 m3.1 m2 B A
Variasi Variasi
3% 2% 2% 3%
m16
Kapasitas jalan
Kapasitas rata-rata per hari jalan lama adalah sebesar 66744 smp/jam.
Data-data jalan baru sebagai berikut :
Co = Dua jalur tak terbagi pada daerah datar = 3.100,00
FCw = Dua lajur tak terbagi dengan lebar total 7 meter = 1,00
FCsp = Dua lajur 2/2 (50-50) = 1,00
FCsf = Bahu jalan ≤ 2,0 gangguan rendah = 1,00
Kapasitas jalan sesungguhnya (C) :
C = 3.100 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 3.100 smp/jam, sedangkan untuk satu hari maka
Kapasitas jalan sesungguhnya (C) = 3.100 x 24 = 74.400 smp/hari.
Dari kapasitas sesungguhnya maka dapat ditentukan derajat kejenuhan(DS) yaitu
dengan rumus DS = Q/C , dimana
Arus lalu lintas tahun 2025 (Q) = 13.717 smp/hari
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-4
Analisa Biaya
Besarnya biaya untuk pembangunan jalan dengan lebar badan jalan 16 meter dan lebar
perkerasan 2 x 3,10 meter sepanjang 42,50 km.
Tabel 2. Biaya pembangunan jalan
Jenis biaya Alternatif I (Rp) – umur Alternatif II (Rp) – umur
rencana 20 tahun rencana 10 tahun
Biaya pembebasan tanah 33.000.000 / Km 33.000.000 / Km
Biaya konstruksi jalan dan 3.600.000.000 / Km 2.800.000.000 / Km
jembatan
Biaya pemeliharaan rutin 30.000.000 / Km 30.000.000 / Km
Biaya pemeliharaan berkala 400.000.000 / Km 400.000.000 / Km
Analisa Manfaat
Tabel 3. Manfaat biaya pada proyek pembangunan jalan
Alternatif 1 Alternatif 2
Penghematan biaya operasi kendaraan Penghematan waktu perjalanan
Penghematan waktu perjalanan Konstribusi iuran Pajak Bumi dan
Bangunan
Konstribusi iuran Pajak Bumi dan Bangunan Penghematan biaya angkutan barang
Penghematan biaya angkutan barang Konstribusi retribusi batu bara
Konstribusi retribusi batu bara
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-5
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-6
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-7
Biaya penghematan :
Kendaraan Berat = Rp 85.168.125 – Rp 28.737.343,75 = Rp
2.313.146,77/hari/km
Kendaraan Ringan = Rp 561.408.750 – Rp189.384.062,5= Rp
15.247.733,03/hari/km
Kendaraan Berat = Rp 2.313.146,77 x 365 = Rp 844.298.571,98/tahun/km
Kendaraan Ringan = Rp 15.247.733,03 x 365 = Rp 5.565.422.579,41/tahun/km
Nilai manfaat belum ada maka nilai sekarang untuk biaya dengan (i) = 15% diperoleh
negatif sebesar Rp 2.833.000.000,00 untuk tahun 2005, sedangkan nilai manfaat yang
diperoleh mulai tahun 2006 adalah sebagai berikut :
a. Manfaat nilai waktu Rp 853.439.714,12 / Km
b. Manfaat iuran PBB Rp 1.749.600,00 / Km
c. Manfaat royalty batu bara Rp 1.001.574,00 / Km
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-8
Dari tabel perhitungan analisa kelayakan Alternatif II didapat setelah di discount factor
(i) 15% sampai dengan umur rencana 10 tahun dimulai pada tahun 2006 didapatkan
jumlah seluruh biaya dan manfaat yang ditimbulkan :
a. Biaya (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 3.277.380.000,-
b. Manfaat (i) = 15%, total nilai sekarang = (2006 s/d 2025) = Rp 13.140.300.000,-
Maka Nilai B/C Alternatif II adalah sebagai berikut :
B/C = 13.140.300.000 / 3.277.380.000 = 4,00 > 1 (OK)
Analisa sensitifitas
Pada analisa sensitifitas disini melakukan perhitungan analisa ekonomi dengan cara
menurunkan faktor yang berpengaruh yaitu jumlah LHR yang masuk ke jalan baru,
iuran PBB yang diterima dengan nilai biaya tetap dan konstribusi royalty batu bara.
Perhitungan analisa sensitifitas dalam analisa ini didasarkan atas asumsi sebagai berikut
:
Asumsi 1 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 40% dari data LHR primer dan
iuran PBB yang diterima sebesar 75% dan Royalty Batu Bara 75%
Asumsi 2 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 30% dari data LHR primer dan iuran
PBB yang diterima sebesar 50% dan Royalty Batu Bara 50%
Asumsi 3 : LHR yang masuk kejalan baru sebesar 20% dari data LHR primer dan iuran
PBB yang diterima sebesar 25% dan Royalty Batu Bara 25%
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-9
Saran
Adapun saran – saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Perlu ditambahkan aspek lingkungan dan sosial agar dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan bisa berjalan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
b. Sebelum akan melakukan pekerjaan fisik perlu dilakukan sosialisasi terhadap
masyarakat disekitar rencana pembangunan jalan tersebut yang kemungkinan
besar trase jalan yang akan dibangun terkena lahan masyarakat dan perlu studi
AMDAL sebelum perencanaan dilakukan.
c. Perlu dilakukan lapis permukaan aspal pada akhir umur rencana agar struktur
yang sudah ada tidak terjadi kerusakan disamping untuk kenyamanan lalu lintas
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Hans A. (1982), Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan, Jakarta, UI-
Press
Bina Marga (1983), Manual Pemeliharaan Jalan, Perawatan Jalan, 1A, Jakarta,
Direktorat Bina Marga
CTC (1994), Kabupaten Roads Economic Evaluations Model (KREEM), Vehicle
Operating Cost, Minsitry of Public Work, Directorat General of Highways
Departemen Pekerjaan Umum (1970), Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya,
Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga
Djamin (1993), Perencanaan dan Analisa Proyek, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Guritno (1993), Ekonomi Publik Edisi 3, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta
Jasa Marga (1996), Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Bandung, LAPI-
ITB, Laporan Kemajuan Studi
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-6-10
____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember