Anda di halaman 1dari 5

17

PEMANFAATAN LAHAN “TEBA”


DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

A. A. Sg. Dewi Rahardiani1)


1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup. Dengan pertambahan


penduduk yang sangat cepat, kebutuhan akan airpun meningkat. Masalah airpun
menjadi isue global termasuk di Bali. Walaupun di Bali dikenal konsep keselarasan
dan keseimbangan mengenai sumber daya air yaitu Sad Kerti (6 keselarasan), namun
seiring dengan bertambahnya penduduk yang pesat dan kebutuhan ekonomi yang juga
meningkat, konsep ini seakan mulai ditinggalkan.
Sebagai upaya untuk mengembalikan keselarasan dan keseimbangan sumber
daya air maka dibutuhkan peran serta berbagai pihak untuk mulai melakukan
konservasi sumber daya air khususnya dipekarangan rumah termasuk lahan “teba”.

Kata kunci: pemanfaatan, lahan”teba”, konservasi, sumber daya air.

PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693


18

1 PENDAHULUAN (distribution with minimal loss) dan


Air merupakan kebutuhan utama konsumsi tanpa ada yang terbuang
semua makhluk hidup. Dengan (consumption without wastage) (Arsyad,
pertambahan penduduk yang sangat 2012).
cepat, kebutuhan akan airpun Konservasi air ditujukan tidak hanya
meningkat. Namun sumber air tidak meningkatkan volume air, tetapi juga
bertambah bahkan cenderung berkurang meningkatkan efisiensi penggunaannya,
akibat pengelolaan yang salah. sekaligus memperbaiki kualitasnya
Kerusakan lingkungan dan pencemaran sesuai dengan peruntukannya.
air yang meningkat serta jaminan akan Konservasi air mempunyai multi-efek,
tersedianya air tawar yang bersih telah diantaranya mengurangi banjir,
berkembang menjadi isu global. Upaya kekeringan dan longsor dan lain
yang dapat dilakukan agar kebutuhan air sebagainya. Dengan demikian,
selalu terpenuhi adalah dengan konservasi air harus mendapat perhatian
konservasi sumber daya air. Salah satu yang besar. Saat ini konservasi air
cara konservasi sumber daya air adalah menjadi salah satu kunci utama dalam
dengan cara perlindungan dan menjamin ketersediaan air dan
pelestarian sumber daya air. peningkatan suplai air seiring dengan
Salah satu cara pelestarian sumber tuntutan kebutuhan air yang semakin
daya air ini dapat dilakukan dengan meningkat (Kodoatie dan Sjarief, 2010).
memanfaatkan vegetasi untuk Menurut Suripin (2002), konservasi
menurunkan erosi lahan dan sumber daya air dapat dilakukan dengan
meningkatkan pengisian air tanah. cara (1) meningkatkan pemanfaatan air
Penanaman vegetasi ini dapat dilakukan permukaan dan air hujan, (2)
dengan memanfaatkan lahan “teba”. meningkatkan efisiensi air irigasi, dan
(3) menjaga kualitas air sesuai untuk
peruntukannya. Konservasi tanah
2 KONSERVASI SUMBER DAYA
AIR ditujukan tidak hanya untuk mencegah
kerusakan tanah akibat erosi dan
Konservasi air adalah upaya memperbaiki tanah yang rusak, tetapi
menggunakan air yang sampai di juga untuk mengoptimalkan penggunaan
permukaan bumi untuk keperluan tanah dalam jangka waktu yang tidak
manusia secara efisien dan memenuhi terbatas. Konservasi air bukan
berbagai keperluan lingkungan. merupakan tujuan akhir, tetapi hanya
Konservasi air meliputi dua bagian, salah satu cara dalam upaya pengelolaan
yaitu konservasi sumber daya air (water sumberdaya air secara menyeluruh,
resources conservation), dan konservasi terpadu, hemat dan tepat guna. Beban
penyediaan air (water supply biaya upaya konservasi air tidak boleh
conservation). Konservasi sumberdaya lebih tinggi dari manfaatnya.
air meliputi metode penyimpanan dan
alokasi air secara efisien. Konservasi Lebih lanjut dalam Suripin (2002),
penyediaan air meliputi pendistribusian pendekatan dasar dalam konservasi
dengan kebocoran yang minimal tanah dan air adalah sebagai berikut: (1)

PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693


19

Menyediakan penutup tanah dengan berkonsepkan Tri Hita Karana dalam


tanaman atau mulsa agar tanah kaitannya dengan pengelolaan sumber
terlindung dari pukulan hujan langsung; daya air, dapat dikonsepkan sebagai
(2) Memperbaiki dan menjaga kondisi berikut:
tanah agar tanah tahan terhadap 1. Parahyangan, yaitu
penghancuran dan pengangkutan, serta pengelolaan SDA yang ada di
meningkatkan kapasitas infiltrasi; (3)
atas, dalam konsep Tata
Mengatur aliran permukaan sedemikian
rupa sehingga mengalir dengan energi Ruang sungai adalah di Hulu
yang tidak merusak; (4) Meningkatkan sebagai aspek konservasi.
efisiensi penggunaan air; (5) Menjaga 2. Pawongan, yaitu interaksi
kualitas air; (6) Mendaur ulang air. manusia dengan manusia dan
manusia dengan lingkungan,
3 KONSEP PENGELOLAAN dalam konsep Tata Ruang
SUMBER DAYA AIR sungai sebagai aspek
MASYARAKAT BALI pendayagunaan.
Ajaran leluhur Bali mengenai 3. Palemahan, yaitu penunjang
sumber daya air sendiri sudah tercantum aktivitas manusia dan
pada lontar-lontar dengan konsep lingkungan, dalam konsep
„Segara Gunung‟, yaitu di antara segara Tata Ruang adalah di Hilir
dan gunung terdapat mata air yang tidak sebagai aspek pengendalian
dapat dipisahkan dengan sungai sebagai daya air rusak.
urat nadinya. Sungai tersebut
diibaratkan sebagai Naga Basuki dengan
ekor bertengger di atas gunung dan 4 LAHAN “TEBA” DALAM
kepala di laut dan kaki-kaki sebagai KONSERVASI SUMBER DAYA
AIR
anak-anak sungai. Jadi sebenarnya
permasalahan dan keberadaan sungai 4.1 Pengertian Teba
yang ada sudah dibaca oleh leluhur di Lahan “Teba” dalam masyarakat
Bali dengan konsep penanganan Bali seringkali dimaknai sebagai tempat
membuat empelan/waduk/ embung yang pembuangan sampah, memelihara
berfungsi sebagai air baku, air irigasi, ternak dan ditumbuhi vegetasi tanaman
air sekaligus sebagai pengendali daya keras. Tidak jarang di “Teba” ditemukan
rusak air untuk sungai dengan berbagai tanaman yang sudah langka.
karakteristik aliran langsung menuju ke
Teba berasal dari kata “Teben,
laut.
merupakan satu kesatuan sebuah batas
Konsep keselarasan dan pekarangan. Dalam spirit dan sistem Sad
keseimbangan mengenai sumber daya Kertih, teba termasuk ke dalam Wana
air yang sampai saat ini masih Kertih yaitu upaya untuk melestarikan
terpelihara dengan baik adalah Sad Kerti hutan.
(6 keselarasan). Pengejawantahan untuk
sumber daya air terutama di sungai yang Dengan menjaga, mengelola dan
melestarikan hutan (teba), berarti usaha-

PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693


20

usaha konservasi sumber daya air sudah ekonomi tetap dapat memenuhi
dilakukan. Namun permasalahan dalam kebutuhan masyarakat.
konservasi sumber daya air adalah Peran pemerintah untuk
masalah yang kompleks tidak bisa menggalakkan pemanfaatan teba sangat
diselesaikan dengan satu bidang ilmu dibutuhkan. Penghapusan pajak untuk
saja dan harus dilakukan kerjasama yang lahan teba merupakan salah satu cara
erat antar berbagai disiplin ilmu serta agar lahan teba dapat dipertahankan,
tidak lepas dari persoalan orang per disamping penyuluhan tentang vegetasi
orangnya. yang cocok untuk mendukung
konservasi sumber daya air dengan
4.2 Pelestarian Lahan “Teba” memanfaatkan lahan teba.
Permasalahan yang mendasar dalam Persepsi masyarakat tentang teba
pelestarian lahan “teba” adalah merupakan lahan yang kotor dan tempat
pertambahan penduduk yang terus pembuangan sampah pun harus diubah.
meningkat dan tuntutan kebutuhan “Teba” dapat digunakan sebagai tempat
ekonomi, sedangkan pendapatan pengelolaan sampah terpadu. Dimana
penduduk tidak meningkat, sehingga sampah rumah tangga dikumpulkan,
seringkali jalan yang mereka tempuh dipilah kemudian diolah agar
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menghasilkan dari sisi ekonomi.
adalah dengan memanfaatkan lahan Sampah organik dapat diolah menjadi
“teba”. Namun pemanfaatannya pupuk untuk vegetasi “teba”, dan
seringkali hanya berorientasi pada sisi sampah anorganik dapat dijual.
ekonomi saja tanpa memperhitungkan
Partisipasi semua pihak (pemerintah
sisi lingkungannya (ekologi). Salah satu
dan masyarakat) akhirnya menjadi ujung
pemanfaatan lahan “teba” ini biasanya
tombak agar fungsi teba sebagai
digunakan untuk rumah, rumah sewa
recharge area dapat terus
(rumah kos) atau yang lebih ekstrem
dipertahankan.
lagi, lahan ini akan dijual agar dapat
memenuhi segala tuntutan
perekonomiannya. Di daerah perkotaan 5 DAFTAR PUSTAKA
hampir sudah tidak bisa ditemui lahan Arsyad, S. 2012. Konservasi Tanah dan
“teba”. Air dalam Penyelamatan Sumber
Untuk dapat melestarikan lahan Daya Air.Yayasan Pustaka Obor
“teba” sebagai salah satu cara Indonesia.
konservasi sumber daya air dibutuhkan Kodoatie, R.J & Sjarief,R. 2010. Tata
upaya dari berbagai pihak agar teba Ruang Air. Andi Yogyakarta.
dapat dipertahankan fungsinya sebagai
“recharge area”. Pemilihan vegetasi Kodoatie,R.J & Sjarief, R. 2005.
tanaman keras yang menghasilkan dari Pengelolaan Sumber Daya Air
segi ekonomi, merupakan salah satu Terpadu. Andi Yogyakarta.
solusi yang bisa diambil agar pelestarian
“teba” tetap terjaga namun dari sisi

PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693


21

Murtiyanto,N. 2011. Partisipasi


Masyarakat (Teori Ringkas).
Available from: URL
Suripin, 2002. Pelestarian Sumber
Daya Tanah dan Air. Yogyakarta.
Andi.
Srirahayu Puspawati, Sad Kertih
Konsep Terpadu Pelestarian Air.
Triwanto, J. 2012. Konservasi Lahan
Hutan dan pengelolaan Daerah
Aliran Sungai. UMM Press.

PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693

Anda mungkin juga menyukai