Oleh : Suharno
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian sectional adalah suatu pendekatan dimana
kuantitatif dengan menggunakan data yang menyangkut variabel bebas atau
pendekatan atau desain penelitian cross resiko dan variabel terikat atau akibat,
sectional. Menurut Notoatmodjo dikumpulkan dalam waktu yang
(2010:86) yang dimaksud dengan cross bersamaan.
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
a. Gambaran Ketersediaan Jamban Keluarga di Desa Cidenok Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2015
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketersediaan
Jamban Keluarga di Desa Cidenok Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2015
No Ketersediaan Jamban
f %
Keluarga
1 Tidak tersedia 37 41.6
2 Tersedia 52 58.4
Jumlah 89 100,0
b. Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Buang Air Besar di Desa Cidenok Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2015
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Keluarga tentang Buang Air Besar di Desa Cidenok Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka
Tahun 2015
No Pengetahuan Keluarga
f %
tentang Buang Air Besar
1 Kurang 43 48.3
2 Baik 46 51.7
Jumlah 89 100,0
No Tingkat Pendidikan f %
1 Rendah 69 77.5
2 Tinggi 20 22.5
Jumlah 89 100,0
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan Ketersediaan Jamban Keluarga di Desa Cidenok
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2015
Ketersediaan Jamban
Keluarga
Juml ah
No Pengetahuan Ti dak
Tersedi a x2 value
tersedia
f % f % f %
1 Kurang 25 58.1 18 41.9 43 100
2 Baik 12 26.1 34 73.9 46 100 9.400 0.004
Juml ah 37 41.6 52 58.4 89 100
Ketersediaan Jamban
Keluarga
Tingkat Juml ah
No Ti dak value
Pendi dikan Tersedi a
tersedia
f % f % f %
1 Rendah 31 44.9 38 55.1 69 100
2 Tinggi 6 30.0 14 70.0 20 100 0,350
Juml ah 37 41.6 52 58.4 89 100
Hasil penghitungan statistik tidak ada hubungan antara tingkat
menggunakan uji chi square pada α = pendidikan dengan ketersediaan jamban
0,05 diperoleh value = 0,350 ( keluarga di Desa Cidenok Wilayah
value > α) yang berarti hipotesis nol Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya
gagal ditolak, dengan demikian maka Kabupaten Majalengka Tahun 2015.
Ketersediaan Jamban
Keluarga
Status Jumlah
No Tidak
Tersedia x2 value
Ekonomi
tersedia
f % f % f %
1 Rendah 26 55.3 21 44.7 47 100
2 Tinggi 11 26.2 31 73.8 42 100 7.748 0.010
Jumlah 37 41.6 52 58.4 89 100
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengetahuan dengan pokok yakni sakit dan penyakit,
Ketersediaan Jamban Keluarga di system pelayanan kesehatan dan
Desa Cidenok Wilayah Kerja UPTD lingkungan.
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Hasil penelitian ini sejalan
Majalengka Tahun 2015 dengan teori Bambang (2008) bawha
Berdasarkan hasil penelitian perilaku keluarga dipengaruhi oleh
menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan, karena pada dasarnya
antara pengetahuan dengan pengetahuan merupakan justified true
ketersediaan jamban keluarga di Desa believe. Seorang individu
Cidenok Wilayah Kerja UPTD membenarkan (justifies) kebenaran
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten atas kepercayaannya berdasarkan
Majalengka Tahun 2015 dengan observasinya mengenai keadaan
value = 0,004. Adanya hubungan hal disekelilingnya. Keluarga yang
ini dapat dijelaskan bahwa semakin membuang tinja langsung ke sungai
baik pengetahuan maka akan atau kolam karena meyakini bahwa
mendorong terhadap ketersediaan dengan dibuangnya tinja tersebut
jamban keluarga. akan mencemari lingkungan dan
Hasil penelitian ini sejalan menjadi sumber penyakit.
dengan teori Sudarma (2008) bahwa Hasil penelitian ini sejalan
pengetahuan dapat diperoleh dari dengan hasil penelitian Herman
pengalaman langsung ataupun (2012) di wilayah Puskesmas
melalui pengalaman orang lain. Bentiring Kabupaten Bengkulu
Pengetahaun dapat ditingkatkan Utara menyatakan bahwa
melalui penyuluhan, baik secara pengetahuan kepala keluarga
individu maupun kelompok, untuk berhubungan dengan kepemilikan
meningkatkan pengetahuan kesehatan jamban keluarga, juga dengan hasil
yang bertujuan untuk tercapainya penelitian Herlianto (2006) di
perubahan perilaku individu, keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Palak
dan masyarakat dalam upaya Bengkerung Kabupaten Bengkulu
mewujudkan derajat kesehatan Selatan menyatakan bahwa ada
optimal. hubungan pengetahuan dengan
Menurut Notoatmodjo (2010) penggunaan jamban keluarga.
bahwa terbentuknya praktik terutama Upaya meningkatkan penggunaan
pada orang dewasa dimulai pada jamban keluarga maka perlunya
domain kognitif (pengetahuan) dalam meningkatkan pengetahuan keluarga
arti subjek tahu terlebih dahulu mengenai pentingnya ketersediaan
terhadap stimulus yang berupa objek jamban keluarga melalui kegiatan
diluarnya, sehingga menimbulkan penyuluhan atau pemberian informasi
pengetahuan baru pada subjek oleh petugas kesehatan kepada
tersebut dan selanjutnya masyarakat.
menimbulkan respon batin dalam 2. Hubungan Tingkat Pendidikan
bentuk sikap subjek terhadap objek dengan Ketersediaan Jamban
yang diketahui. Secara lebih Keluarga di Desa Cidenok Wilayah
operasional praktik dapat diartiakan Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya
sebagai suatu respon organisme atau Kabupaten Majalengka Tahun 2015
seseorang terhadap rangsangan Berdasarkan hasil penelitian
(stimulasi) dari luar objek tersebut. menunjukkan bahwa tidak ada
Respons manusia tersebut dapat hubungan antara tingkat pendidikan
bersifat pasif yang meliputi dengan ketersediaan jamban keluarga
pengetahuan, persepsi dan sikap, di Desa Cidenok Wilayah Kerja
sedangkan yang bersifat aktif UPTD Puskesmas Sumberjaya
merupakan tindakan yang nyata atau Kabupaten Majalengka Tahun 2015
practice. Stimulus terdiri dari 4 unsur dengan value = 0,350. Tidak
adanya hubungan hal ini dapat mempengaruhi keluarga dalam
dijelaskan bahwa ketersediaan ketersediaan jamban keluarga, namun
jamban keluarga tidak hanya juga adanya faktor lain yang lebih
dipengaruhi oleh faktor pendidikan berpengaruih seperti pengetahuan dan
saja tetapi juga dipengaruhi oleh status ekonomi. Pengetahuan dan
faktor lainnya seperti pengetahuan ekonomi lebih berpengaruh dalam hal
atau status ekonomi. ini karena dengan adanya kesadaran
Hasil penelitian ini tidak sejalan dan didukung pendapatan akan lebih
dengan teori Notoatmojo (2010) mudah membangun jamban
bahwa karena pengetahuan buang air keluarganya. Maka baik keluarga
besar yang sering kurang dipahami yang berpendidikan rendah maupun
oleh keluarga yang tingkat tinggi perlu mendapatkan perhatian
pendidikannya rendah. Sehingga dan bimbingan dari petugas kesehatan
memberi dampak dalam mengakses untuk memanfaatkan jamban
pengetahuan khususnya di bidang keluarga.
kesehatan untuk penerapan dalam 3. Hubungan Status Ekonomi dengan
kehidupan keluarga terutama pada Ketersediaan Jamban Keluarga di
keluarga yang berperilaku buang air Desa Cidenok Wilayah Kerja UPTD
besar di sembarang tempat. Puskesmas Sumberjaya Kabupaten
Hasil penelitian ini tidak sejalan Majalengka Tahun 2015
dengan teori Maulana (2009) bahwa Berdasarkan hasil penelitian
proses pendidikan menentukan menunjukkan bahwa ada hubungan
pembentukan pengetahuan dan antara status ekonomi dengan
kemampuan bersikap, mulai dari ketersediaan jamban keluarga di Desa
keluarga hingga lingkungan yang Cidenok Wilayah Kerja UPTD
lebih luas. Selain itu proses belajar Puskesmas Sumberjaya Kabupaten
menentukan bentuk perilaku. Mereka Majalengka Tahun 2015 dengan
yang berpendidikan tinggi akan value = 0,010. Hal ini dapat
berperilaku jauh berbeda denagn dijelaskan bahwa semakin tinggi
berpendidikan rendah. Tingkat ekonomi keluarga maka akan menjadi
kecerdasan sangat menentukan dalam mudah bagi keluarga untuk
menghadapi tantangan atau membangun jamban bagi
pemecahan masalah. Masyarakat keluarganya.
yang cerdas lebih mudah memecah Hasil penelitian ini sejalan
masalah karena memiliki dengan teori Chandra (2007) bahwa
pengetahuan yang luas dan daya nalar masih banyak terjadi pembuangan
yang tinggi. tinja secara sembarangan yang
Hasil penelitian ini tidak sejalan diakibatkan karena tingkat sosial
dengan hasil penelitian Herman ekonomi yang rendah, pengetahuan
(2012) di wilayah Puskesmas dibidang kesehatan lingkungan yang
Bentiring Kabupaten Bengkulu kurang dan kebiasaan buruk dalam
Utara menyatakan bahwa pendidikan pembuangan tinja yang diturunkan
berhubungan dengan kepemilikan dari generasi ke generasi. kondisi
jamban keluarga, juga tidak sejalan tersebut terutama ditemukan pada
dengan hasil penelitian Herlianto masyarakat di pedesaan dan daerah
(2006) di Wilayah Kerja Puskesmas kumuh perkotaan.
Palak Bengkerung Kabupaten Hasil penelitian ini juga sejalan
Bengkulu Selatan menyatakan bahwa dengan teori Maulana (2009) bahwa
ada hubungan pendidikan dengan perilaku keluarga hidup bersih dan
penggunaan jamban keluarga. sehat sangat ditentukan oleh banyak
Tidak adanya hubungan hal ini faktor salah satunya adalah keadaan
dapat dijelaskan bahwa pendidikan ekonomi keluarga. Ekonomi yang
bukan satu-satunya faktor yang dapat serba kekurangan menyebabkan
keluarga tidak mampu memenuhi Puskesmas Palak Bengkerung
kebutuhan primer bagi keluarganya Kabupaten Bengkulu Selatan
termasuk dalam menjaga kesehatan menyatakan bahwa ada hubungan
keluarganya. pendapatan dengan penggunaan
Hasil penelitian ini sejalan jamban keluarga.
dengan hasil penelitian Herman Pentingnya memperhatikan
(2012) di wilayah Puskesmas keluarga dengan status ekonomi
Bentiring Kabupaten Bengkulu Utara rendah yaitu dengan adanya dorongan
menyatakan bahwa pendapatan dari petugas kesehatan pada
berhubungan dengan kepemilikan masayarakat untuk bergotong-royong
jamban keluarga. Hasil penelitian ini membangun jamban keluarga
juga sejalan dengan hasil penelitian terutama pada keluarga dengan status
Herlianto (2006) di Wilayah Kerja ekonomi rendah.
KESIMPULAN
Abdullah. 2010. Syarat Membuat Jamban Sehat. htp://sanitasi.or.id/index., diakses tanggal 23 Mei
2015.
Astuti, dkk. 2013. Modul Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Surakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit. Buku Kedokteran.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun
2012. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Herman, J. 2012. Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dengan Kepemilikan Jamban Keluarga di
Wilayah Puskesmas Bentiring Kabupaten Bengkulu Utara April 2012.
http://www.fkm.undip.ac.id, diakses tanggal 25 Mei 2015.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Hasil Riskesdas Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
________________. 2013. Menuju Indonesia Sehat dan Bermutu. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
_____________. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya. 2013. Data Sanitasasi Dasar di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas DTP Sumberjaya Tahun 2013. Majalengka: UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya.
Wawan, A. dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Jakarta. Nuha Medika.