Anda di halaman 1dari 70

Praktek Perencanaan Etis Dodo House

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek Perencanaan dapat diselesaikan. Laporan ini
disusun guna melengkapi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek Perencanaan, Program
Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang mencakup pengamatan
dan keterlibatan didalam proses perencanaan dan perancangan proyek Etis Dodo House yang
berlokasi di Jalan Gardena, Solobaru. Dengan jangka waktu Kerja Praktek selama 3 bulan
terhitung dari tanggal 17 Januari 2018 sampai dengan 17 April 2018
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak terlepas dari kesulitan dan masalah dalam
pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak maka
kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing dan
melancarkan penulisan laporan ini, antara lain :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Program Studi
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
2. Bapak Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT., selaku Dosen Koordinator Kerja Praktek
Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
3. Bapak Ir. A.A. Gde. Djaja Bharuna S, MT ., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Perencanaan yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberi saran dan
masukan dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini.
4. Bapak A.A Yokasara, selaku Direktur PT. Bale Legend beserta seluruh Staff yang telah
memberikan ijin untuk melakukan Kerja Praktek Perencanaan dan telah banyak memberikan
informasi dan masukan terkait perencanaan Proyek Etis Dodo House, Jl Gardena, Solobaru.
5. Orang tua, keluarga rekan-rekan beserta seluruh pihak yang turut membantu yang tidak dapat
disebutkan satu per satu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

i
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini dan
semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 17 April 2018


Penulis,

Dewa Bagus Gangga Putra


NIM: 1519251069

ii
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar vi
Daftar Diagram & Daftar Tabel vii

BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 LatarBelakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan dan Manfaat 2
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan 2
1.4.1 Batasan Waktu 3
1.4.2 Batasan Pengamatan 3
1.4.3 Lingkup Pembahasan 3
1.5 Metode Penulisan 3
1.5.1 Metode Berdasarkan Jenis Data 3
1.5.2 Sumber Data 4
1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 6


2.1 Konsultan Perencana Arsitektur 6
2.1.1 Pengertian Konsultan Perencana Arsitektur 6
2.1.2 Lingkup Pekerjaan 6
2.1.3 Syarat-Syarat dan Klasifikasi Konsultan Perencana 7
2.1.4 Proses Mendapatkan Sebuah Proyek 10
2.2 Rumah Tinggal 11
2.2.1 Definisi Rumah Tinggal 11
2.2.2 Tujuan Rumah Tinggal 12
2.2.3 Jenis-Jenis Rumah Tinggal 12
2.2.4 Syarat Rumah Tinggal 14

iii
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB III : TINJAUAN UMUM KONSULTAN PT. BALE LEGEND & ETIS DODO
HOUSE 15
3.1 Tinjauan Biro Konsultan PT. Bale Legend 15
3.1.1 Identitas Konsultan PT. Bale Legend 15
3.1.2 Sejarah Singkat 17
3.1.3 Status Kelembagaan Perusahaan 18
3.1.4 Ruang Lingkup Profesi Konsultan PT. Bale Legend 19
3.1.5 Kualifikasi & Klasifikasi PT. Bale Legend 19
3.1.6 Pengalaman Kerja 21
3.2 Manajemen Keuangan dan Administrasi PT. Bale Legend 22
3.3 Manajemen Studio PT. Bale Legend 24
3.3.1 Keadaan Studio 24
3.3.2 Manajemen Waktu Kerja 27
3.3.3 Mekanisme Manajemen Perancangan 27
3.3.4 Penentuan Time Schedule Proyek 32
3.3.5 Manajemen Pemasaran 33
3.3.6 Peran, Wewenang, Hak, Kewajiban serta Tanggung Jawab PT. Bale
Legend 33
3.3.7 Hubungan Kerja 35
3.4 Aspek Teknis pada Proses Perancangan Proyek (Non-Studio) 39
3.4.1 Manajemen Gambar 39
3.4.2 Presentasi Rancangan 40
3.5 Tinjauan Proyek Perencanaan Etis Dodo House 40
3.5.1 Identitas Proyek 40
3.5.2 Proses Mendapatkan Proyek Etis Dodo House 41
3.5.3 Lokasi Proyek 42
3.5.4 Proses Perancangan Etis Dodo House 42
3.5.5

BAB IV : PEMBAHASAN 45
4.1 Aspek Non Teknis 45
4.1.1 Manajemen Tenaga Kerja 45
4.1.2 Pembentukan Tim Kerja 47
4.1.3 Manajemen Waktu Kerja 48

iv
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

4.1.4 Manajemen Gambar 49


4.2 Aspek Teknis 50
4.2.1 Site Plan 50
4.2.2 Building Desain 52
4.2.3 Struktur 59
4.2.2 Utilitas 60

BAB V : PENUTUP 61
5.1 Kesimpulan 61
5.1.1 Non Teknis 61
5.1.2 Teknis 61
5.2 Saran 62
5.2.1 Non Teknis 62
5.2.2 Teknis 62

Daftar Pustaka 64
Lampiran 65

v
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Peta Lokasi PT. Bale Legend 16


Gambar 3.2 : Suasana Kantor PT. Bale Legend 16
Gambar 3.3 : Logo Perusahaan PT. Bale Legend 18
Gambar 3.4 : Emerald Villas : Lawn Villa 22
Gambar 3.5 : Villa Kayu Aga 22
Gambar 3.6 : Ruang Direktur 25
Gambar 3.7 : Pantry 25
Gambar 3.8 : Ruang Studio 26
Gambar 3.9 : Denah Kantor PT. Bale Legend 26
Gambar 3.10 : Peta Lokasi Site 42
Gambar 3.11 : Sketsa Ide Bentuk Bangunan 43

Gambar 4.1 : Zoning Bangunan 51


Gambar 4.2 : Denah Ground Floor 53
Gambar 4.3 : Denah First Floor 53
Gambar 4.4 : Denah Second Floor 54
Gambar 4.5 : Tampak Utara 55
Gambar 4.6 : Tampak Timur 55
Gambar 4.7 : Tampak Selatan 56
Gambar 4.8 : Potongan A-A 57
Gambar 4.9 : Potongan B-B 57
Gambar 4.10 : Potongan C-C 58
Gambar 4.11 : Potongan D-D 58
Gambar 4.12 : Potongan E-E 59

vi
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 : Departemen Arsitek PT. Bale Legend 31


Diagram 3.2 : Mekanisme Kerja PT. Bale Legend 32
Diagram 3.3 : Struktur Organisasi PT. Bale Legend 35
Diagram 3.4 : Hubungan Kerja ke Luar PT. Bale Legend 38

Diagram 4.1 : Hubungan Kerja 47

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Properti Kantor PT. Bale Legend 20


Tabel 3.2 : Kualifikasi Tenaga Kerja PT. Bale Legend 21
Tabel 3.3 : Tenaga Kerja pada Konsultan PT. Bale Legend 21

vii
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian arsitektur menurut Y.B. Mangunwijaya adalah vastavidya atau wastuwidya
yang berarti ilmu bangunan. Wastawidya mencakup ilmu tata bumi, tata gedung, dan tata
kemudian lintas (dhara, harsya, dan kanan). Mangunwijaya juga menafsirkan arsitektur
sebagai penciptaan suasana, perkawinan guna dan citra. Arsitektur tidak dilihat dari
kemewahan bahan, teknologi, dan harganya. Sebab dari bahan-bahan sederhana pun bisa
mmeberikan cerminan refleksi keindahan yang puitis dari suatu arsitektur dan jauh lebih
bersih dari godaan ataupun kepongahan. (Y.B. Mangunwijaya, 1988:348)
Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau
ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai
seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang
memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai
dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan
lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli
di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan. Arti lebih umum lagi,
arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana. "Arsitek" berasal dari Latin architectus,
dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangunan), arkhi (ketua) + tekton
(pembangunan, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek
sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek
berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan
kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
disepakati. (id.wikipedia.org/Arsitek)

1
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Dalam dunia pendidikan arsitektur pada sebuah instansi belum lengkap bila hanya
mempelajari teori-teori yang berlaku. Adanya mata kuliah Kerja Praktek memberikan
kesempatan pada mahasiswa mengetahui prosedur- prosedur perencanaan yang sesuai
dengan kenyataan di lapangan. Dengan adanya perencanaan di dunia nyata dapat
digunakan sebagai pembanding antara teori yang ada dengan kenyataan dan juga sebagai
bekal mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja karena dalam kerja praktek mahasiswa
mengalami secara langsung bagaimana proses perencanaan proyek terkait.
Pada kesempatan ini, kerja praktek perencanaan dilaksanakan di konsultan perencana PT.
Bale Legend yang beralamat di Jalan Durian No. 16, Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara. PT.
Bale Legend merupakan salah satu biro yang cukup besar dan juga sudah berpengalaman di
bidang perencanaan arsitektur. Salah satu proyek daripada konsultan perencana ini adalah
Etis Dodo House.
Pelaksanaan kerja praktek perencanaan ini diharapkan agar mahasiswa mampu
mengetahui manajemen perencanaan didalam suatu konsultan dan meyocokkan teori yang
sudah ada dengan kenyataan di lapangan. Selain itu dengan dilaksanakannya kerja praktek ini
juga dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal
kondisi kerja yang sesungguhnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, mampu diidentifikasi rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja hal administratif yang berkaitan dengan proyek “Etis Dodo House”?
2. Bagaimana proses perencanaan dari PT. Bali Legend sebagai konsultan perencana
dalam menyelesaikan proyek “Etis Dodo House” ?
3. Apa saja kendala atau masalah yang dihadapi konsultan perencana dalam pengerjaan
proyek “Etis Dodo House” dan bagaimana proses pemecahan masalahnya?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui mengenai apa saja hal
administrative berkaitan dengan proyek, bagaimana proses merancang yang terjadi di dunia
praktek, dan apa saja kendala atau permasalahan yang dihadapi selama proses desain,
sehingga melahirkan suatu desain yang sesuai dengan segala tuntutan yang ada khususnya
pada proyek Etis Dodo House.
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan
Adapun batasan-batasan sebagai mahasiswa yang melaksanakan kegiatan kerja praktek
pada konsultan perencana PT. Bale Legend adalah sebagai berikut:

2
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

1.4.1 Batasan Waktu


Penulisan laporan KP ini sesuai dengan lama waktu pelaksanaannya di lapangan
selama 3 bulan. Berdasarkan surat keputusan Dekan Fakultas Teknik mengenai kerja
praktek, maka tanggal pelaksanaan daripada kerja praktek di konsultan perencana PT.
Bale Legend ini pada 17 Januari 2018 – 17 April 2018
1.4.2 Batasan Pengamatan
Batasan kegiatan mahasiswa dalam proses pelaksanaan proyek yang telah
ditentukan yaitu sebagai berikut:
- Mengetahui manajemen pengelolaan pekerjaan yang ditetapkan oleh bagian
perusahaan kepada masing-masing karyawan dan juga ikut serta terlibat dalam
kerja sebagai mahasiwa kerja praktek.
- Ikut mengamati pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan time schedule
proyek selama 3 bulan bekerja.

1.4.3 Lingkup Pembahasan


Pembahasan penulisan laporan kerja praktek dengan proyek perencanaan Etis
Dodo House. Jl. Gardena, Solo Baru, Jawa Tengah. meliputi proses pemberian proyek
dari owner, proses penanganan oleh pihak konsultan, proses pemrograman, dan gambar
pra rancangan.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan dari jenis data, serta
sumber data.
1.5.1 Metode Berdasarkan Jenis Data
- Metode Kuantitatif
Metode kuantutatif merupakan metode yang jenis datanya berupa angka-angka
dengan sifat terukur. Data ini didapat dengan pengukuran langsung di
lapangan (data primer) atau melalui literatur-literatur (data sekunder).
- Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan metode yang jenis datanya tidak dapat diukur.
Pengembangan data ini dilakukan dengan metode komparasi (perbandingan)
dan analisis (penguraian).

3
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

1.5.2 Sumber Data


- Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya, dapat berupa:
a. Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui proses tanya
jawab dengan sumber atau pihak yang terkait didalam proyek redesign
Ramayana Hotel.
b. Observasi, merupakan tahap pengumpulan data melalui proses pengamatan
dan pengumpulan data di lapangan.
- Data Sekunder
Merupakan tahap pengumpulan data-data yang sifatnya diambil diluar dari
konteks yang ada di lapangan, atau yang biasanya berupa litaratur-literatur dan
juga bahasan mengenai proyek terkait. Data sekunder ini digunakan untuk
mendukung data primer yang telah ada.
1.6 Sistematika Penulisan
 Bab I Pendahuluan
Merupakan gambaran umum dari isi laporan secara keseluruhan, tujuan yang
akan dicapai serta cara/metode yang akan digunakan. Bab ini berisikan tentang latar
belakang, tujuan sasaran dan manfaat, batasan waktu dan lingkup pembahasan,
metode penulisan dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.
 Bab II Tinjauan Pustaka
Di dalamnya memuat teori-teori yang menyangkut konsultan perencana
arsitektur, proses perancangan bangunan gedung dan sasaran yang harus dicapai,
serta teori tentang rumah tinggal.
 Bab III Tinjauan Lapangan
Tinjauan tinjauan terhadap Biro Konsultan PT. Bali Legend sebagai konsultan
perencana arsitektur serta proses perencanaan dan perancangan Etis Dodo House
 Bab IV Pembahasan
Menguraikan, menganalisa proses perencanaan dan perancangan Etis Dodo
House, serta permasalahan yang timbul selama proses perancangan beserta usulan
baik dari segi teknis yang meliputi planning, building design, struktur serta utilitas
dan non teknis yang meliputi manajemen tenaga kerja, manajemen waktu kerja serta
manajemen gambar .

4
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

 Bab V Penutup
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan tentang konsultan perencana dan
proyek Etis Dodo House. Di samping itu disampaikan juga saran- saran terhadap
konsultan maupun proyek.

5
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian bab berikut akan menyajikan hal – hal mengenai landasan teori mengenai
konsultan perencana arsitektur, dan teori mengenai rumah tinggal yang digunakan sebagai
acuan sekaligus pertimbangan dalam menyusun laporan kerja praktek perencanaan. Rumah
Tinggal

2.1 Konsultan Perencana Arsitektur


2.1.1 Pengertian Konsultan Perencana Arsitektur
Konsultan perencana arsitektur adalah perusahaan yang memiliki kemampuan yang
dapat memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang
perencanaan atau planning, perancangan atau designing sebuah bangunan beserta
kelengkapannya. Selain itu sebuah konsultan perencana arsitektur merupakan sebuah
perusahaan yang memiliki fungsi membantu pengelola projek untuk melaksanakan
pengadaan dokumen perancangan, dokumen tender, dokumen pelaksanaan konstruksi
dan memberikan penjelasan pada waktu tender serta memberikan penjelasan terhadap
persoalan-persoalan perancangan yang timbul selama tahap konstruksi serta bertanggung
jawab secara konstruksi kepada pemimpin projek atau pemimpin bagian projek.
(Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarna Wilayah Nomor: 332/Kpts/M/2002)

Pada prinsipnya, konsultan perencana arsitektur adalah pihak yang dipercaya oleh
pemilik proyek atau owner untuk melaksanakan proses desain sehingga menghasilkan
sebuah produk arsitektur yang bias berupa bangunan, rancangan tapak serta rancangan
kawasan atau kota dimana yang berupa skala yang lebih luas. Selain itu, sebuah
konsultan perencana arsitektur merupakan pihak yang dipercaya untuk dapat
memberikan saran dan usulan desain interior sebuah rancangan.

2.1.2 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang disediakan oleh sebuah konsultan perencana mencakup
layanan survey lapangan, layanan studi makro, layanan studi rinci, layanan perencanaan
serta perancangan, layanan pengawasan, layanan produksi dan industri, layanan
konsultasi operasi dan pemeliharaan dan juga rehabilitasi, layanan jasa informasi,

6
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

managemen dan juga penasehat. (Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan


Pembangunan Nasional, 2000 : 55).

Sebagai konsultan perencana (bidang perencanaan), tugas yang dilakukan adalah


sebagai berikut :

- Persiapan perencanaan yang mencakup penyelidikan, penelitian dan penilaian


mengenai keadaan pada saat perencanaan dan kebutuhannya, pembiayaan dan
tanah bangunan.
- Pembuatan konsep perencanaan, sketsa pendahuluan dan gambar pra rencana.
- Pembuatan rencana pelaksanaan yang terdiri dari rancangan arsitektur, rencana
konstruksi, rencana mekanikal dan elektrikal, rencana sanitasi dan plumbing,
rancangan interior, rancangan landscape, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Sebagai konsultan pengawas (bidang pengawasan), tugas yang dilakukan adalah


sebagai berikut :

- Sebagai pendamping pemberi tugas selama proses penyelenggaraan


pembangunan. Jenis pekerjaannya meliputi konstruksi, utilitas, interior,
eksterior, planologi dan survey.
- Pengawasan pembangunan di lapangan baik dari segi teknis pelaksanaannya
maupun administrasinya.
- Jenis pekerjaannya meliputi bangunan gedung, interior dan eksterior.

2.1.3 Syarat-Syarat dan Kualifikasi Konsultan Perencana


Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi (buku 8 Pedoman Kualifikasi
Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Konsultansi) menyatakan persyaratan kualifikasi
penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut :

1. Memiliki ijin usaha jasa konstruksi


2. Memiliki sertifikat badan usaha
3. Memiliki sertifikat tenaga ahli
4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak

7
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak


sedang dihentikan dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana
6. Dalam hal penyedia jasa akan melaksanakan kemitraan, wajib mempunyai
perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan
dan perusahaan yang mewakili kemitraan
7. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir, kecuali untuk perusahaan baru yang belum
berkewajiban untuk melapor
8. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan
jasa konsultansi termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia jasa
konsultansi yang baru berdiri kurang dari 2 (dua) tahun
9. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di
suatu instansi pemerintah
10. Memilki kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai
11. Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi dapat ditambahkan
persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan,
atau pengalaman tetentu
12. Memiliki kemampuan penyediaan fasilitas dan peralatan serta personilyang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
13. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimiliki
14. Memenuhi KD = 3NPt ( KD : Kemampuan Dasar, NPt : Nilai Pengalaman
tertinggi ) pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh)
tahun terakhir; dan
15. Tenaga ahli yang ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultasi
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian


kewajiban pajak.
b. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasioleh instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh
instansi pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi

8
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

c. Mempunyai pengalaman di bidangnya.


Berdasarkan peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nomor 12A tahun
2008 tentang registrasi usaha jasa perencana konstruksi dan jasa pengawas konstruksi
terhadap persyaratan penetapan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi dan
pengawas konstruksi yaitu :

1. Gred 1 ( perseorangan )
- PJBU diri sendiri minimum pengalaman lebih atau sama dengan enam
tahun dan SKA ahli muda
- Memiliki pengalaman bekerja di proyek konstruksi selama enam tahun
- Batasan nilai dari satu pekerjaan adalah Rp. 0 samapi dengan Rp.
50.000.000
- Mampu Melaksanakan pekerjaan beresiko rendah hingga sedang dengan
teknologi sederhana hingga menengah.
- Memiliki NPWP
2. Gred 2 ( kecil )
- Terdiri dari satu orang
- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJBU
- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJT
- Kekayaan bersih lebih kecil atau sama dengan 200 juta
- Batasan nilai satu pekerjaan 0 sampai Rp. 400 juta rupiah
- Bidang Arsitektur 1 orang dan bidang ME 1 orang
- Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko rendah samapi sedang dengan
teknologi sederhana sampai menengah.
3. Gred 3 ( menengah )
- Terdiri dari satu orang
- Pengalaman lebih atau sama dengan enam tahun, minimal SKA ahli
muda dapat dirangkap PJBU
- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJT
- Pengalaman melaksanakan pekerjaan grid 2 sesuai dengan sub
bidangnya selama tujuh tahun terakhir, dengan total nilai lebih atau sama
dengan 400 juta rupiah
- Kekayaan bersih Rp. 200 juta samapi dengan Rp. Satu milyar rupiah
- Batasan nilai satu pekerjaan adalah lebih dari Rp. 400 juta rupiah sampai
dengan satu milyar rupiah.
- Mempu melaksanakan pekerjaan beresiko sedang dengan teknologi
menengah.
4. Gred 4 ( besar )
- Terdiri dari 1 (satu) orang
- Pengalaman ≥ 8 tahun, minimal SKA ahli madya ]

9
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

- Pengalaman ≥ 6 tahun, minimal SKA ahli muda (sesuai jumlah bidang)


- Pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 3 sesuai subbidangnya
selama 7 (tujuh) tahun terakhir, dengan total nilai ≥ Rp 1 miliar
- Kekayaan bersih > Rp 1 miliar
- Batasan nilai satu pekerjaan > Rp 400 juta s.d. tak terbatas
- Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko tinggi dan berteknologi tinggi
termasuk pekerjaan dengan biaya dibawah batasan biaya Grednya.
- Berbadab Hukum PT

2.1.4 Proses Mendapatkan Sebuah Proyek


Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2015, dalam memperoleh suatu
proyek pekerjaan perencanaan, konsultan perencana mendapatkannya melalui berbagai
cara, antara lain :
a. Seleksi Umum
Seleksi umum dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas
sekurang kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar
provinsi sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat serta
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
b. Seleksi Sederhana
Seleksi sederhana merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbatas karena (jumlah penyedia barang/jasa yang diyakini
mampu terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks) dengan pengumuman
secara luas sekurang kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu surat
kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
c. Penunjukan Langsung
Merupakan metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang didasarkan pada kepercayaan dari
pihak pemberi tugas kepada konsultan perencana, yang dilatarbelakangi atas
penilaian karya-karya konsultan perencana yang telah terwujud maupun
melalui saran dari Departemen Pekerjaan Umum atau pemerintah daerah yang
selalu memonitor hasil pekerjaan konsultan perencana.
d. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

10
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

- merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; dan/atau


- bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
e. Konsorsium
- Proyek yang dilakukan dengan melibatkan beberapa konsultan.
- Umumnya untuk proyek skala besar dan bersifat kompleks.
f. Kontes/Sayembara
Merupakan metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan
orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat
ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. Cara sayembara ditempuh dalam upaya
mencapai karya perencanaan yang seoptimal mungkin terutama untuk bangunan
khusus atau bersifat monumental dan memiliki aspek planologi kota yang
penting. Sayembara dapat bersifat umum dan terbuka dengan undangan melalui
media massa maupun bersifat terbatas. Untuk hal tersebut, pimpinan proyek
membentuk suatu panitia atau tim juri untuk membuat pedoman sayembara, tim
juri ini nantinya berperan sebagai panitia dan menentukan pemenang sayembara
atas persetujuan pimpinan proyek dengan catatan semua persyaratan yang
berlaku telah dipenuhi.

2.2 Rumah Tinggal


Rumah tinggal juga merupakan salah satu bidang proyek yang dapat ditangani oleh
konsultan perencana arsitektur. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan
tentang rumah tinggal.

2.2.1 Definisi Rumah Tinggal

Untuk mengerti lebih jauh tentang rumah tinggal, berikut beberapa definisi yang
dijabarkan dari beberapa sumber :
a. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan
Permukiman)
b. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan
kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat berlangsungnya
proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan
adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. (Sarwono dalam
Budihardjo, 1998 : 148)

11
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

c. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997).
Kebutuhan akan dapat berlindung sebenarnya termasuk kebutuhan yang utama,
selanjutnya karena manusia tidak lagi hidup secara berpindah-pindah, maka
mereka memerlukan tempat tinggal yang tetap, yang sekarang bisa disebut
rumah. (Juhana, 2000 : 31)
2.2.2 Tujuan Rumah Tinggal
Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti iklim,
musuh, penyakit, dan sebagainya. A.Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), mendefinisikan tiga
fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu :
a. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada
kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan
tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna
melindungi diri dari iklim setempat.

b. Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang


dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga.
Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial
dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.

c. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya keadaan
keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas
lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa
kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).

2.2.3 Jenis-jenis Rumah Tinggal


Menurut Richard Untermann & Robert Small (1986) dalam dalam buku
Perencanaan Tapak untuk Perumahan, maka ada beberapa tipe rumah antara lain:
a) Rumah Tinggal Tunggal
Rumah tinggal tunggal atau rumah terpisah adalah rumah tinggal yang berdiri
sendiri. Rumah tinggal tunggal dipakai biasanya hanya untuk satu keluarga dan
jarak antar rumahnya berjauhan. Selain itu cottage, villa, bungalow, dan mansion
juga termasuk dalam kelompok rumah tinggal tunggal. Rumah tinggal tunggal
dibangun diatas tanah yang besarnya lebih besar dari bangunannya. Rumah
tersebut dikelilingi oleh halaman atau yard .

12
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

b) Rumah Tinggal Koppel


Rumah Tinggal kopel adalah Rumah Tinggal Tunggal yang di sekat sama besar
antara Kiri dan Kanan, biasanya rumah tinggal kopel ini untuk disewakan
pemiliknya untuk menghemat lahan bangunan.
c) Rumah Kota (Town House)
Adalah sama seperti rumah gandeng dengan penambahan tempat parkir di dalam
bangunannya. Parkir di bagian dalam memerlukan halaman depan yang lebih
lebar (untuk menampung pengemudi dan jalan masuk dan ruangan bagian dalam
untuk kegunaan tertentu) dan kadang-kadang dibuat dengan suatu kedalaman kira-
kira 150 feet. Rumah kota menawarkan kenyamanan yang tinggi untuk sebuah
keluarga tunggal kecuali bila dibuat tanpa halaman samping.
d) Rumah Susun (Flat)
Rumah yang flesibel, yaitu mampu menyesuaikan berbagai konfigurasi. Kerugian
utama rumah susun adalah BC yang mengurangi unit-unit yang dapat
diorientasikan ke permukaan tanah. Rumah susun umumnya berisi ganda, artinya
mempunyai ruang-ruang yang berada di luar pada unit-unit tersebut.
e) Rumah berpekarangan Dalam (Patio House)
Adalah suatu variasi pada rumah "ranch” berlantai satu tradisional. Dengan pintu
masuk di bagian tengah, ruang tamu terletak pada sisi dan ruang-ruang tidur pada
sisi lainnya. Untuk menyesuaikan pada bidang tanah yang sempit, bentuk tersebut
"dibengkokkan” dan ruang-ruang pribadinya dikitari oleh pemagaran. Dengan
menghilangkan halaman-halaman samping dan depan, rumah "ranch” tersebut
kini menjadi rumah berpekarangan dalam (patio).
f) Maisonet (Maisonette)
Adalah sebuah tipe standar dari bangunan berkapasitas tinggi dan bertingkat
rendah. Yang telah sipergunakan secara luas di seluruh dunia. Dikatakan
berkepadatan tinggi karena merupakan suatu penumpukan vertikal maksimum dari
sebuah unit berlantai dua di atas unit bangunan lainnya, dengan dua tahapan
tangga untuk lantai utama dari unit yang terletak lebih atas.
g) Rumah teras bertingkat (Terrace House)
Rumah gandeng dan berpekarangan dalam dapat saja dibuat menjenjang ke atas
maupun ke bawah sebuah perbukitan guna meningkatkan arah pandangan, dan

13
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

memberikan orientasi yang lebih baik, juga memungkinkan taman-taman atau


teras-teras di atas atap-atap dari unit-unit di bawahnya.
h) Rumah Gandeng (Row Houses)
Rumah gandeng berasal dari rumah berlantai dua tradisional yang terletak di atas
sebidang petak yang sempit.. Fung-fungsi "tempat tinggal” dasarnya terletak pada
lantai bawah: meliputi ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi kecil dan
kemungkinan sebuah ruang belajar.
2.2.4 Syarat Rumah Tinggal
Rumah tinggal harus memiliki syarat – syarat sebagai berikut :
a) Aksebilitas
 Kebutuhan transportasi terpenuhi dengan mudah dan murah.
 Jarak tempat ke fasilitas umum mudah dan cepat
 Jalan menuju lokasi kualitasnya cukup baik, aman, dan nyaman hendaknya
lancar.
b) Lingkungan
 Kesehatan lingkungan terpenuhi. misalnya : Jauh dari polusi (Pabrik
maupun kendaraan umum )
 Cukup ruang terbuka. misalnya : taman atau komunitas
 prasarana dan sarana memadai. misalnya : jalan lingkungan, tempat-tempat
ibadah, olahraga, taman, sekolah dll.
c) Secara fisik rumah itu sendiri harus
 Sehat
 Nyaman
 Aman

14
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB III
TINJAUAN UMUM KONSULTAN PT. BALE LEGEND & ETIS DODO HOUSE

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai konsultan perencana PT. Bale Legend secara
umum dan juga mengenai proyek yang sedang dikerjakan saat ini yaitu proyek “Etis Dodo
House”
3.1 Tinjauan Biro Konsultan PT. Bale Legend
PT Bali Legend merupakan sebuah biro konsultan perencana arsitektur yang menjadi
objek dari laporan tugas kerja praktek perencanaan ini. Berikut akan dikaji mengenai
identitas, sejarah, status kelembagaan, ruang lingkup profesi, kualifikasi & klasifikasinya,
manajemen keuangan, manajemen studio, manajemen perancangan dan juga wewenangnya
dalam proyek tersebut.
3.1.1 Identitas Konsultan PT. Bale Legend
PT. Bale Legend berdiri secara resmi pada tanggal 7 Januari 2004 dengan surat
atau Akte Perusahaan yang ditetapkan di Denpasar pada tanggal 12 Februari 2004
A.n. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kepala Kantor
Wilayah Bali, D. Bambang Untung S,SH. (NIP: 040 036 500).
 Nama Perusahaan : PT. Bale Legenda (Bale Legend)
 Pimpinan : A.A. Yoka Sara
 Alamat : Jl. Durian No. 16, Denpasar 80232, Bali
 Telp : (0361) 249244
 Website/E-mail : bale@dps.centrin.net.id
 Akte Perusahaan : Nomor : C-24334 HT. 01.01.TH.2005
 SIUP : 2209.1.90.99.01147.
 N.P.W.P. Perusahaan : 1.522.013.0-901
 Tanda Daftar Rekanan : No. 602 / 5474 / Binprog
 Kode Rekanan : No. 1403200050
Lokasi dan suasana kantor konsultan PT. Bale Legend dapat dilihat pada
Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

15
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 3.1. Peta Lokasi PT. Bale Legend


Sumber: Google Maps, 2018

Gambar 3.2. Suasana Kantor PT. Bale Legend


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

16
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

3.1.2 Sejarah Singkat


PT. Bale Legend merupakan sebuah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas
(PT). Konsultan ini didirikan oleh A.A Yoka Sara. PT. Bale Legend secara resmi
berdiri pada tanggal 5 April 1990. Dalam perjalannya, perusahaan ini mengalami
beberapa tahap perkembangan dan perubahan nama. Pada mulanya, yaitu pada tahun
1980-an perusahaan ini masih bernama Studio Durian, yakni studio yang bergerak di
bidang arsitektur. Pada Mei 1980 studio ini berubah nama kembali menjadi PT. Kori
D’Arch yang didirikan oleh tiga orang, yakni A.A Yoka Sara, Ir. Ketut Siandana, dan
Franciscus Xaverius Tedy Teguh Imanto. Pada nyatanya sejak tahun 1987 ketiga
orang tersebut sudah saling bekerja sama dalam menangani suatu proyek, namun
karena masih berupa PT dan tidak memiliki ijin usaha perdagangan legal maka
lingkup pekerjaan proyek yang ditangani masih terbatas sifatnya pada proyek-proyek
kecil. Baru pada tahun 1990 kantor ini memiliki badan hukum. Beberapa tahun
berselang, perusahaan ini kian berkembang dan mengalami kemajuan hingga akhirnya
pada tahun 1996 membuka cabang perusahaan dengan nama Mix Mark yang bekerja
sama dengan PT. Rasmala Adi Jaya dan bergerak di bidang desain interior. Namun
akibat dari keadaan politik Negara yang pada saat itu tengah berguncang dan terjadi
kerusuhan di Jakarta, akhirnya pada tahun 1998 Mix Mark yang menjadi kantor
cabang ini pun ditutup dan pindah kembali untuk berdiri sendiri. Pada tahun yang
sama, PT. Kori D’Arch pun berubah nama menjadi PT. Bale Legend. Untuk
keperluan yang menyangkut hukum, perusahaan menggunakan nama PT. Bale
Legenda, karena nama yang terdaftar diharuskan menggunakan Bahasa Indonesia.
Pada perjalanannya, PT. Bale Legend sempat menjadi suatu perusahaan yang saling
terintegrasi dengan berbagai badan usaha yang bergerak di bidang : konsultan
arsitektur (PT. Bale Legend), konstruksi (PT. Pilar Bali Konstruksi), properti (PT.
Bale Konsep Bali), kayu/penyuplai kusen (PT. Bale Taru Bale), konstruksi (CV. Kori
Konstruksi), suplai tegel teraso (CV. Kombiana), dan penjualan bahan bahan
bangunan (UD. Mercu Mulia). Pada waktu itu keberadaan berbagai perusahaan ini
saling melengkapi, misalnya bila dalam desain menggunakan terasso maka biasa
melibatkan CV. Kombiana atau untuk penggunaan kusen akan melibatkan PT. Bale
Taru Bale, namun untuk CV. Kori Konstruksi karena tidak memiliki ijin perdagangan
maka tidak bisa mengikuti suatu tender. Akibat berbagai permasalahan dalam
perjalanannya, kini yang tersisa hanya PT. Bale Legend yang bergerak dalam bidang
konsultan arsitektur dan lighting. Meskipun begitu, secara hukum semua badan usaha

17
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

tersebut masih terdaftar hanya saja statusnya yang dinyatakan vakum. Kira-kira sejak
tahun 2010, berdiri Yoka Sara International yang beralamat di 2/F, 109 Lockhart
Road, Wanchai, Hongkong. Keberadaan kantor cabang ini lebih kepada pengelolaan
secara personal oleh Yoka Sara selaku direktur utama yang juga berperan sebagai
pemilik saham dengan seorang pengusaha bernama Eric Lorin yang merupakan
seorang pengusaha property berkebangsaan Hong Kong. Secara administrasi kantor
ini tidak berdiri bersama-sama dengan kantor pusat di Bali, hanya saja bila ada proyek
yang ditangani maka pengerjaan proyek tersebut secara keseluruhan akan dikerjakan
oleh para staf dari kantor konsultan di Bali dengan tetap memasukkan biaya
operasional kantor pada setiap anggaran biaya proyek yang ditangani. Dalam
perkembangannya, PT. Bale Legend mengkhususkan diri dalam menangani proyek-
proyek swasta (non-pemerintah atau pribadi, khususnya bangunan rumah tinggal dan
residential). Sampai saat ini PT. Bale Legend telah berhasil menyelesaikan beberapa
kontrak kerja jasa konsultan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk
pekerjaan – pekerjaan dibidang gedung, pariwisata, atau hospitality design serta
perumahan. Sebagai mitra kerja masyarakat dalam melayani jasa konsultansi,
dukungan tenaga ahli yang professional dalam menangani tugas yang dipercayakan,
telah meningkatkan performa dan kualitas yang dihasilkan.
Logo perusahaan PT. Bale Legend dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Logo Perusahaan PT. Bale Legend


Sumber: PT Bale Legend

3.1.3 Status Kelembagaan Perusahaan


Berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 22.09.000294,
PT. Bale Legend merupakan Perusahaan Perseroan yang belum berbadan hukum,
perusahaan ini baru diakui dan disahkan keberadaannya oleh Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Sesuai Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1982 agar sah diakui sebagai perusahaan yang berbadan hukum, perusahaan

18
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

telah didaftarkan kepada Menteri Kehakiman untuk mendapatkan pengesahan. Sesuai


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, PT. Bale Legend merupakan badan usaha
yang sah bergerak sebagai Konsultan Perencana dengan tiga orang pemilik yaitu A.A
Yoka Sara, Fransiscus Xaverius Teddy Imanto serta I Ketut Siandana, masing-masing
pemilik merupakan pemilik saham. Namun tidak lama setelahnya, ketiga investor
sepakat untuk membubarkan diri untuk membentuk konsultan secara mandiri dan atas
kesepakatan diantara ketiganya, PT. Bale Legend akhirnya dikelola dan dimodali
sepenuhnya oleh A.A Yoka Sara.
3.1.4 Ruang Lingkup Profesi Konsultan PT. Bali Legend
PT. Bale Legend merupakan Biro Jasa dan Konsultan yang bergerak dalam
bidang perencanaan arsitektur. Dari sekian banyak proyek yang ditangani oleh PT.
Bale Legend, yang sebagian besar berupa perencanaan Private House, Villa, dan
Resorts. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lingkup profesi Planning dan Design
yang terdapat pada PT. Bale Legend :
 Architectural Planning and Design
 Hardscape Planning and Design
 Lighting Planning and Design
3.1.5 Kualifikasi & Klasifikasi PT. Bale Legend
Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2000 yang mengatur tentang Prakualifikasi
untuk Calon Rekanan, menyatakan Bahwa: “Klasifikasi dan kualifikasi merupakan
bagian dari kegiatan prakualifikasi yang dilaksanakan panitian prakualifikasi daerah
dimana harus sepengetahuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I” Kualifikasi
ditetapkan berdasarkan kemampuan penanganan nilai kontrak sebagaimana yang
dimaksud dalam Keppres No. 18 Tahun 2000 :
 K-Kecil :s/d Rp. 200 juta
 M-Menengah : Rp. 200 juta s/d Rp. 1 milyar
 B – Besar : di atas Rp. 1 milyar
 KD – Kemampuan Dasar (dalam jutaan rupiah)
Dari kualifikasi di atas, PT. Bale Legend merupakan jasa konsultan yang bergerak
pada bidang pekerjaan umum dan diterima sebagai rekanan dengan nilai nominal
pekerjan Golongan Besar sampai dengan diatas 1 milyar. Dalam mendukung
pelaksanaan kegiatannya selaku konsultan perencana, PT. Bale Legend dilengkapi
dengan peralatan sebagai berikut (lihat pada tabel 3.1) :

19
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Tabel 3.1 Properti Kantor PT. Bale Legend


No Jenis Peralatan Luasan / Jumlah
1 Kantor Konsultan
Ruang Studio 42 m2
Ruang Administrasi 20 m2
Ruang Direktur Utama 30 m2
Gudang 4.8 m2
Kamar Mandi 8 m2
Ruang Multi Fungsi 12 m2
Total Luas 116.8 m2
2 Peralatan Kantor
Meja Kerja 8 Unit
Lemari Buku 1 Unit
Kursi 20 Unit
Rak Kayu 4 Unit
Buffet 3 Unit
Komputer 3 Unit
Laptop 1 Unit
Printer 1 Unit
Fax 1 Unit
Telepon 2 Unit
3 Peralatan Studio
Komputer 3 Unit
Printer 3 Unit
Scanner 1 Unit
4 Kendaraan Kantor
Mobil 1 Unit
Motor 1 Unit
Sumber: PT Bale Legend Tahun 2018

Dalam melakukan kegiatan dan aktifitas, konsultan perencana PT. Bale Legend
dibantu oleh beberapa staf tenaga kerja. Kualifikasi tingkat pendidikan tenaga kerja
pada Konsultan PT. Bale Legend dapat dilihat pada tabel 3.2.

20
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Tabel 3.2 Kualifikasi Tenaga Kerja di PT. Bale Legend


No Pendidikan Jumlah
1 Sarjana Teknik Arsitektur 6 Orang
2 Sarjana Ekonomi 1 Orang
3 SMA/SMK 2 Orang
Sumber: PT Bale Legend Tahun 2018
Berikut ini adalah nama-nama tenaga kerja beserta perannya berdasarkan struktur
organisasi yang terdapat pada konsultan perencana PT. Bale Legend (lihat tabel 3.3)
Tabel 3.3 Tenaga Kerja pada Konsultan PT Bale Legend
No Nama Jabatan
1 A.A Yoka Sara Direktur, Designer
2 Bening Embun Pagi, ST Principal Architect
3 Diah Ayu S. N., ST Project Architect
4 Rantika Arya, ST Project Architect
5 Dedi Nurmawan, ST Project Architect
6 Violita Utnowski, ST Project Architect
7 Candra Yuniartika, SE Accounting
8 Ketut Pariasi Pegawai Umum
9 Budi Darma Pegawai Umum
Sumber: PT Bale Legend Tahun 2018
3.1.6 Pengalaman Kerja
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan perencana,
tentu PT. Bale Legend sudah pernah mengerjakan proyek perencanaan. Adapun
beberapa proyek yang pernah ditangani oleh konsultan PT. Bale Legend dapat dilihat
pada Gambar 3.4 dan Gambar 3.5

21
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 3.4. Emerald Villas : Lawn Villa

Sumber : Instagram/yoka_sara

Gambar 3.5. Villa Kayu Aga

Sumber : Instagram/yoka_sara

3.2 Manajemen Keuangan dan Administrasi PT Bale Legend


Manajemen keuangan dan administrasi PT. Bale Legend dikelola langsung oleh
staff keuangan dan administrasi di kantor PT. Bale Legend. Pengelolaan keuangan dan
administrasi dilakukan pada gedung yang sama dengan studio agar dapat mempermudah
koordinasi dan segala urusan yang bersangkutan dengan keuangan.

22
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Kepemilikan modal dari Konsultan Perencana PT. Bale Legend dimiliki oleh Bapak A.A.
Yoka Sara yang menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan, Proses pemasukan dan
pengeluaran keuangan PT. Bale Legend sepenuhnya dikoordinir oleh Candra
Yuniartika.SE selaku General Administrasi dan Accounting. Sedangkan pengeluaran
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Pembiayaan kegiatan studio
Pembiayaan pada konsultan perencana ini dilakukan secara umum terhadap
keseluruhan proyek yang sedang berjalan di dalam studio. Pengeluaran pada
pembiayaan kegiatan studio ini meliputi:
 Alat tulis kantor, tinta printer, kertas printer, kertas gambar, kertas sketsa, dengan
berbagai ukuran.
 Biaya perawatan dan pembelian alat-alat studio (komputer, plotter, scanner, dan
lain sebagainya)
 Biaya listrik mencapai Rp. 2.000.000;00 (Dua Juta Rupiah)/Bulan, telepon Rp.
1.500.000;00 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)/Bulan , air PDAM mencapai
Rp. 100.000;00 (Seratus Ribu Rupiah)/Bulan.
 Pengelolaan Official Website PT. Bale Legend serta IT maintenance diserahkan
kepada Prodigi Konsultan yang berkantor di daerah Renon, Denpasar. Konsultan
ini dikontrak dalam jangka panjang untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan
terhadap website dan peralatan IT lainnya, anggaran untuk perawatan ini
dibayarkan setiap bulannya dengan nominal mencapai Rp.1.000.000;00 (Satu Juta
Rupiah)/bulan. Dalam sebulan PT. Bale Legend berhak memanggil konsultan ini
kapan saja setiap kali dibutuhkan, namun untuk perawatan secara berkala akan
dilakukan sebulan sekali.
 Biaya konsumsi staff (kopi, teh, gula, air mineral, dll) mencapai Rp. 1.000.000;00
(Satu Juta Rupiah)/bulan.
b) Pembiayaan perawatan bangunan studio
Pembiayaan untuk perawatan bangunan studio dimaksudkan agar kondisi bangunan
tetap bagus dan tetap dapat digunakan dalam jangka panjang, biaya yang dikeluarkan
ini berupa pembelian pengharum ruangan, obat pel untuk lantai, serta keperluan
lainnya yang bersangkutan dengan perawatan bangunan studio.

23
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

c) Pembiayaan perawatan mekanikal elektrikal


Pembiayaan ini dimaksudkan untuk beberapa tindakan yang menyangkut dengan
mekanikal elektrikal seperti perbaikan AC.
d) Pembiayaan gaji dan pajak
Kesejahteraan tenaga kerja diwujudkan dengan pembayaran gaji pegawai setiap
bulannya. Nilai nominal yang diterima oleh masing-masing pegawai berbeda-beda,
tergantung kepada tugasnya masing-masing serta mempertimbangkan juga tingkat
pendidikan. Disamping itu para staff arsitek akan memperoleh fee dari masing-masing
proyek yang mereka tangani, jumlah fee yang diterima oleh masing - masing staff
jumlahnya berbeda – beda tergantung pada jumah proyek yang dikerjakan dan besar –
kecilnya proyek tersebut. Jika ada perkerjaan yang membuat staff lembur maka akan
diberikan uang lembur. Nominal gaji yang dibayarkan oleh perusahaan konsultan PT.
Bale Legend ini setiap bulannya mencapai Rp.55.000.000;00 (Lima Puluh Lima Juta
Rupiah)/Bulan.
3.3 Manajemen Studio PT. Bale Legend
Dalam sebuah konsultan perencana khususnya dalam bidang arsitektur tentunya
memerlukan sebuah ruang kerja yang dalam hal ini adalah studio sebagai tempat untuk
pengerjaan desain-desain proyek yang ditangani pihak konsultan. Dalam menjalankan
kegiatan di dalam studio tentunya memerlukan manajemen khusus agar aktivitas yang berada
di dalamnya menjadi lancar.
3.3.1 Keadaan Studio
Konsultan PT. Bale Legend ini memiliki kantor yang terdiri dari dua massa
bangunan. Studio yang menjadi “dapur” dari perusahaan ini tergabung dengan bagian
administrasi dan keuangan yang mengurus kelengkapan dari perusahaan serta bagian
yang ditempati oleh Presiden Direktur perusahaan yang masing – masing bagian
tersebut memiliki ruangan tersendiri, massa bangunan yang kedua yaitu bagian
belakang bangunan yang merupakan sebuah pantry dan sebuah toilet. Suasana ruang –
ruang tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.7 sampai Gambar 3.10.

24
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 3.6. Ruang Direktur


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Gambar 3.7. Pantry


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

25
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 3.8. Ruang Studio


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Pada ruang studio, faktor efisiensi peletakan furniture serta kelengkapan yang
mampu menunjang pekerjaan dalam studio menjadi sangat penting. Ruang Studio PT.
Bale Legend terbagi atas dua buah ruangan yaitu ruang yang berbentuk persegi dan
ruang yang berbentuk persegi panjang. Ruang berbentuk persegi digunakan oleh
empat orang project architect, dimana setiap orang memiliki meja dan komputer
masing – masing, mereka bekerja saling membelakangi yaitu menghadap ke dinding
ini bertujuan agar mereka dapat bekerja lebih produktif. Pada ruangan ke dua
ditempati oleh empat orang project architect beserta para mahasiswa magang. Untuk
mencetak file pekerjaan, printer diletakan pada ruang yang lebih besar agar tidak
mengganggu aktivitas mereka. Denah ruang studio dapat dilihat pada Gambar 3.9

Gambar 3.9. Denah Kantor PT. Bale Legend


Sumber: Dokumen Pribadi, 2018

26
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Dalam ruang studio terdapat rak pajangan yang terbuat dari pelat – pelat
kantilever, rak pajangan ini digunakan untuk meletakkan beberapa penghargaan yang
didapatkan oleh Bapak A.A Yoka Sara atas karya – karya beliau, selain itu rak ini
juga digunakan untuk menyimpan beberapa jilidan hasil karya yang merupakan report
dari setiap phase yang pernah dikerjakan. Pada ruang presdir selain digunakan untuk
asistensi selama proses pengerjaan suatu proyek juga digunakan sebagai tempat
pertemuan dengan klien atau siapapun yang menjadi tamu dari perusahaan. Di ruang
ini pula Bapak A.A. Yoka Sara merumuskan desain – desainnya bersama principal
architect.
3.3.2 Manajemen Waktu Kerja
Waktu kerja studio yang diterapkan pada konsultan PT. Bale Legend ini tidak
jauh berbeda dengan waktu kerja yang digunakan pada konsultan-konsultan lainnya.
Waktu kerja yang digunakan yaitu 8 jam perhari dimulai dari jam 08.30 - 17.30 wita.
Jumlah hari kerja yang digunakan adalah 5 hari dalam seminggu, terhitung mulai dari
hari Senin hingga hari Jumat. Akan tetapi apabila sebuah projek sedang dalam
deadline atau harus dikerjakan lebih cepat maka project architect sering bekerja lewat
dari jam kerja yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dihitung sebagai pekerjaan lembur.
3.3.3 Mekanisme Manajemen Perancangan
Konsultan Perencana PT. Bale Legend secara umum terbagi menjadi dua bagian
yaitu Bagian Arsitek serta Bagian Umum & Administrasi. PT. Bale Legend biasanya
mendapatkan suatu proyek dari perseorangan atau swasta, mereka biasanya adalah
rekan bisnis, klien yang pernah menggunakan jasanya ataupun orang lain yang tidak
dikenal dan mengetahui PT. Bale Legend dari mulut ke mulut serta karya – karya
yang sudah pernah dikerjakan. Pada awal berdiri PT. Bale Legend menggunakan
bagian marketing untuk memperkenalkan dan menawarkan jasa agar dapat
memperoleh proyek, namun setelah PT. Bale Legend cukup dikenal oleh kalangan
luas, bagian marketing tersebut sudah tidak dipergunakan lagi karena proyek selalu
datang tanpa dipromosikan lagi. Menurut Bapak A.A. Yoka Sara yang terpenting
dalam mendapatkan proyek adalah pengalaman dan prestasi. Jika perusahaan
konsultan desain mempunyai banyak pengalaman dan sudah mengerjakan proyek
dengan prestasi yang cukup baik serta dapat memuaskan maka klien pun mendengar,
percaya, dan mudah tertarik. Antara klien yang satu dengan yang lain secara tidak
langsung akan mempromosikan pihak konsultan yang dianggapnya telah berhasil

27
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

mewujudkan keingingan kliennya. Dengan demikian proyek-proyek selanjutnya akan


datang secara bertahap dan menawarkan beberapa proyek untuk dikerjakan secara
profesional dan terpercaya. Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang
berkesinambungan, rangkaian kegiatan ini dapat dibagi dalam beberapa Tahap atau
Phase. Tahap-tahap pada sebuah proyek yang dikerjakan oleh PT. Bale Legend
umumnya sebagai berikut:
 Fase I: Planning/ Tahap Perencanaan
 Fase II: (Conceptual Design) Desain Konseptual
 Fase III: (Working Drawing and Spesification) Gambar Detail Desain dan
Spesifikasi
 Fase Supervisi (Supervision)
Fase I: Planning/ Tahap Perencanaan
 Survei lokasi dan pemetaan (survey of location and mapping)
Pada tahap ini, perusahaan mengadakan dokumentasi tapak, survey dan studi
terhadap site, begitu pula dengan pemetaan site. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data-data terkait dengan site yang nantinya akan diperlukan dalam
proses mendesain.
 Pedoman perencanaan desain (drawing up of a design direction)
Pada tahap ini, pihak konsultan arsitek memproses data dan informasi yang
diterima untuk melakukan analisa lebih lanjut untuk penggambaran arahan desain
yang muncul dalam bentuk sketsa sketsa ide.
 Perencanaan desain awal (drawing up of a preliminary)
Pada tahap ini, pihak konsultan akan mengembangkan ide-ide dalam usaha untuk
mendapatkan pedoman desain yang terbaik serta memperoleh kedalaman
keselarasan yang lebih dari pedoman desain maupun pengaruhnya terhadap
kemungkinan dari proyek dan membantu klien dalam memperoleh ijin
membangun bangunan dari pemerintah daerah. Perencanaan desain awal (pre
design) meliputi:
- Rencana tapak (site planning)
- Rencana denah (lay out plan)
- Rencana tampak dan potongan bangunan (elevation & section)
- Art Impression (sketsa dan desain pengembangan 3D)

28
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

 Anggaran biaya (estimated cost)


Sebagai perhitungan biaya secara kasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pengembangan desain bangunan dan dilengkapi dengan finishing secara
keseluruhan.
 Laporan teknis (technical report):
Pemilihan konsep struktur. Pendekatan awal terhadap sistem sub-struktur dan
material yang digunakan untuk konstruksi.
 Jadwal desain (design schedule):
Fase ini akan diselesaikan melalui jadwal desain, untuk dinyatakan dan disepakati
oleh klien sejak pengerjaan fase awal dimulai. Hasil fase pertama berupa sebuah
report kepada klien yang berisikan materi terkait dengan proses perencanaan dan
perancangan.
Fase II: (Conceptual Design) Desain Konseptual
Berdasarkan fase awal desain yang telah disepakati, pihak konsultan akan
mengembangkan tema desain yang terbentuk pada fase sebelumnya dan
mempresentasikannya kepada klien dalam bentuk gambar kerja, contoh material yang
akan digunakan (material boards), gambar tampak, perspektif maupun media
presentasi lainnya yang diperlukan untuk menjelaskan suasana dan maksud dari suatu
desain. Produk yang dihasilkan pada fase II dapat digunakan oleh klien sebagai bahan
untuk mengurus perijinan bangunan. Adapun fase desain konseptual ini terdiri dari:
1. Gambar desain :
 Site plan dan lay out (terbaru)
 Tampak site dan rencana potongan
 Rencana lantai
 Tampak
 Potongan menyilang
2. Material board
Berisikan sejumlah material yang diajukan untuk diterapkan pada desain.
3. Estimasi Biaya (Estimated Cost)
Merupakan perhitungan kasar terhadap biaya desain berdasarkan perhitungan area
per m2.

29
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Fase III: (Working Drawing and Spesification) Gambar Detail Desain dan Spesifikasi
Pada tahap ini pihak konsultan proyek melakukan koordinasi dengan pihak konsultan
lain yang terlibat hingga tahap finishing termasuk interior. Adapun produk terpenting
yang harus dihasilkan pada fase ini, yakni gambar detail rancangan, spesifikasi teknis
dan bill of Quantity (BQ)
Fase Supervisi (Supervision)
 Fase Tender
Pada tahap ini pihak konsultan mempersiapkan dokumen tender untuk klien,
sebagai persiapan untuk mengundang para calon kontraktor, untuk
mendistribusikan dokumen tender, untuk memberikan penjelasan dan arahan,
untuk mengevaluasi sebuah tawaran tender dan untuk menemukan pihak
kontraktor yang mendapatkannya.
 Fase Supervisi Temporer
- Untuk mendapatkan kualitas maksimum dari proses konstruksi fisik, di mana
pihak konsultan proyek akan mengawasi secara berkala proses konstruksi
bangunan Memberikan penjelasan tambahan berdasarkan yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
- Membuat berbagai gambar dan syarat- syarat tambahan.
- Melakukan pengecekan dan meningkatkan kualitas shop drawing yang dibuat
oleh kontraktor.
- Untuk mengevaluasi laporan-laporan pada tahap supervise dan eksekusi dari
proses pengerjaan di lapangan untuk keperluan klien.
- Untuk mengecek eksekusi pengerjaan di lapangan berdasarkan permintaan
klien dan setidaknya seminggu sekali.
Secara fisik yang melingkupi hal-hal berikut ini:
Setiap proyek yang dikerjakan PT. Bale Legend ditangani oleh satu orang staff
arsitek sekaligus sebagai project architect yang dikoordinir oleh kepala studio atau
principal arsitek. Seorang staff arsitek tidak menutup kemungkinan mengerjakan lebih
dari dua proyek apabila proyek yang dikerjakan kerjakan oleh kantor lebih dari
jumlah staff yang ada. Departemen Arsitek pada PT. Bale Legend terdiri dari delapan
orang Project Architect, satu orang Principal Architect, dan seorang penanggung
jawab desain, diagramnya dapat dilihat pada Diagram 3.1

30
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Presiden Direktur & Architectural Designer


(Penanggung Jawab)

Principal Architect

Project Project Project Project

Project Project Project Project

Diagram 3.1. Department Arsitek PT Bale Legend


Sumber: Dokumen Pribadi, 2018

Setiap proyek yang ditangani oleh PT. Bale Legend akan dikonsepsi terlebih
dahulu oleh Bapak A.A Yoka Sara sebagai penanggung jawab desain dan juga
sebagai architect designer, selanjutnya akan diserahkan kepada principal architect.
Principal architect adalah orang yang terlibat dan juga ikut bertanggung jawab atas
phase I dan phase II dari setiap proyek yang sedang dikerjakan. Kemudian phase III
dan IV akan diserahkan kepada salah satu project architect, nantinya project architect
yang ditunjuk dituntut agar mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab atas
gambar kerja dari proyek yang sedang dikerjakan. Dalam beberapa pekerjaan, PT.
Bale Legend juga menyerahkan sub pekerjaan kepada seseorang atau perusahaan yang
dipercaya untuk menyelesaikan beberapa bagian pekerjaan dari suatu proyek.
Pekerjaan tersebut seperti pengerjaan 3D, rendering, animasi, serta untuk
menyelesaikkan perspektif interior dan exterior. Dalam mekanismenya untuk
menghasilkan sebuah desain yang baik perlu diadakan evaluasi secara bertahap dari
setiap proses yang sedang dikerjakan. Evaluasi tersebut biasanya disebut dengan
istilah “asistensi”. Bimbingan atau asistensi ini dapat dilakukan setiap saat oleh para
project architect kepada Bapak A.A Yoka Sara, selain itu kegiatan ini juga dapat
digunakan sebagai “kontrol” untuk mengetahui apakah ide atau gagasan yang
direncanakan sudah dibuat dengan benar atau tidak. Selain kepada architect designer,
project architect juga dapat menanyakan sesuatu yang kurang jelas terhadap principal

31
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

architect. Untuk mengetahui bagaimana digram koordinasi dan evaluasi yang


dilakukan dapat dilihat pada Diagram 3.2.

Architect
Designer

Principal Project
Architect Architect

Keterangan:
: Koordinasi
: Evaluasi
Diagram 3.2. Mekanisme Kerja PT Bale Legend
Sumber: Dokumen Pribadi, 2018

Penyampaian desain kepada klien dilakukan dengan memanfaatkan berbagai macam


software yang dapat menunjang teknik gambar dan ketrampilan grafis. PT. Bale
Legend sangat antusias terhadap setiap gambar presentasi dari sebuah desain yang
ingin disampaikan kepada klien, biasanya gambar presentasi ini dibuat dengan sebaik
– baiknya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan teknis dan persepsi baik dari
pihak klien (owner) sendiri ataupun pihak konsultan, sehingga komunikasi antara
perencana dengan owner berjalan dengan baik.
3.3.4 Penentuan Time Schedule Proyek
Penentuan time schedule pada setiap proyek yang akan dikerjakan, dilakukan
secara bersama-sama oleh tim kerja pada suatu proyek tersebut. Hal ini juga
ditentukan dari besar kecilnya proyek yang akan ditangani, selain itu karakteristik dari
owner juga dapat berpengaruh, karakteristik tersebut misalnya berupa latar belakang
owner, sifat owner dan permintaan dari owner itu sendiri. Penentuan time schedule
akan sangat berguna dalam proses perancangan terutama untuk tim yang terlibat agar
dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, tetapi tidak menutup kemungkinan
pula jika terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Keterlambatan
penyelesaian proyek dari time schedule yang telah ditentukan dapat disebabkan oleh
banyak faktor, seperti misalnya dari pihak owner memiliki keinginan yang berubah-

32
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

ubah atau bisa pula dari dalam konsultan perencana itu sendiri. Beberapa proyek yang
pernah ditangani oleh PT. Bale Legend juga pernah mengalami keterlambatan, namun
kebanyakan hal tersebut disebabkan karena owner yang cenderung “cerewet”
sehingga dalam proses pengerjaannya ada banyak permintaan yang berubah – ubah
dan tentu akan memakan waktu yang lama karena desain harus direvisi kembali.
3.3.5 Manajemen Pemasaran
PT. Bale Legend saat ini tidak memiliki manajemen atau divisi yang bertugas di
bidang pemasaran, hal tersebut karena PT. Bale Legend merasa bahwa pemasaran
tidak harus menggunakan manajemen pemasaran. Pemasaran akan terjadi dengan
sendirinya ketika proyek yang ditangani oleh PT. Bale Legend memiliki nilai yang
lebih di mata owner atau dalam kata lain proyek tersebut sangat berhasil, dari sinilah
orang - orang akan mengenal keberadaan konsultan PT. Bale Legend, dan ketika
mereka menyukainya maka mereka akan datang dengan sendirinya. PT. Bale Legend
dalam memperoleh proyek sebagian besar memang berasal dari informasi relasi kerja
dan dari mulut ke mulut, hal tersebut tidak terlepas dari hasil karya dan prestasi kerja
yang telah dicapai oleh PT. Bale Legend terutamanya Bapak A.A. Yoka Sara yang
menjadi penggas dari setiap desain dan memilki pengaruh besar dalam setiap desain
yang dikerjakan. PT. Bale Legend tidak pernah mengikuti dan mendapatkan proyek
yang bersifat tender atau proyek dari pemerintah, hal ini karena PT. Bale Legend
fokus menangani proyek – proyek swasta dan perorangan.
3.3.6 Peran, Wewenang, Hak, Kewajiban serta Tanggung Jawab PT. Bale
Legend
PT. Bale Legend sebagai konsultan Perencana, memiliki wewenang dan
tanggung jawab terhadap klien khususnya pada proyek PRS. Adapun yang menjadi
peranan, wewenang dan tanggung jawab perusahaan yaitu :
1) Peranan
Dalam proyek ini PT. Bale Legend sebagai Konsultan Perencana memiliki
peranan untuk mewujudkan keinginan dari pemberi tugas ke dalam bahasa gambar
arsitektur, yang didasarkan atas data-data yang dikumpulkan baik data fisik
maupun non fisik, studi program kebutuhan ruang, studi analisa site dan analisa
konseptual dari perencanaan sebuah proyek.

33
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

2) Wewenang
Wewenang PT. Bale Legend dalam proyek ini adalah berhak membatalkan
apabila terjadi ketidak sepakatan desain, kelalaian dari pemberi tugas, serta force
majure yang tidak diluar wewenang PT. Bale Legend.
3) Hak
Hak dari PT. Bale Legend didalam perencanaan proyek ini adalah mendapatkan
fee desain atau imbalan berupa cost payment yang ditawarkan.
4) Kewajiban
Kewajiban konsultan perencana PT. Bale Legend dalam proyek PRS yaitu :
a. Membuat rencana waktu penyelesaian pekerjaan.
b. Menyelesaikan pekerjaan perencanaan yang diberikan oleh pemberi tugas
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diberikan.
c. Mentaati kode etik dalam melaksanakan tugas profesionalisme sebagai arsitek.
d. Mengadakan konsultasi secara berkala dengan pihak pemberi tugas.
e. Memberikan penjelasan secara teknis kepada kontraktor yang akan melakukan
pekerjaan pembangunan.
f. Melakukan perbaikan – perbaikan/perubahan terhadap gambar- gambar bila
diperlukan.
g. Menanggung kerugian yang diderita oleh pihak pemberi tugas sebagai akibat
dari kesalahan yang diperbuat oleh perencana atau orang-orang yang bekerja
kepadanya bila kesalahan tersebut seharusnya dapat dihindari dengan keahlian
dan kewaspadaan atau cara pelaksanaan yang umum.
5) Tanggung Jawab
a. PT. Bale Legend dalam segala hal secara profesional akan bertindak sebagai
penasehat yang setia bagi klien. Dalam selama bertugas, perusahaan akan
bertindak adil terhadap klien ataupun konsultan lainnya.
b. PT. Bale Legend akan mencoba semua kemungkinan, baik kemampuan
penanganan dan diligence dalam discharge tugasnya berdasarkan dengan
perjanjian.
c. PT. Bale Legend tidak akan menjadi media pembayar yang mengatas namakan
klien, kepada para kontraktor dan/atau suplier , kecuali khusus diminta secara
tertulis untuk dilakukan oleh sang klien.

34
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

d. PT. Bale Legend dapat menghubungi konsultan atau ahli lainnya mengenai
penjabaran pekerjaan dalam perjanjian tersebut. Namun, Arsitek tidak berhak
atas biaya-biaya lainnya kecuali dengan persetujuan dari klien terlebih dahulu.
e. Sebagai perencana bertanggung jawab atas segala hasil desain yang dibuat,
kerugian-kerugian yang timbul akibat kesalahankesalahan yang diperbuat
perencana termasuk keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
f. Konsultan perencana tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan-kesalahan
yang disebabkan oleh pihak ketiga.
3.3.7 Hubungan Kerja
1. Hubungan Kerja ke Dalam
Hubungan kerja ke dalam organisasi PT. Bale Legend memiliki fungsi
agar mempermudah pengaturan serta pembagian kerja sesuai dengan tugas
wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian. Konsultan PT.
Bale Legend dalam memanajemen pekerjaannya hanya dibantu oleh project
architect yang tergabung dalam divisi pengembangan dan perancangan desain
(studio design) serta divisi departmen umum dan administrasi, sedangkan
untuk pekerjaan struktural, dan pekerjaan mechanical electrical, merupakan
bantuan pihak luar (freelance). Struktur organisasi PT. Bale Legend dapat
dilihat pada Diagram 3.3 Direktur
A.A. Yoka Sara

Bagian Umum,
Keuangan, dan

Principal Architect
Dyah Ayu S. N.

Project Architect:

Bening Embun Pagi

Rantika Arya

Dedi Nurmawan

Diagram 3.3. Struktur Organisasi PT Bale Legend


Sumber: PT Bale Legend, 2018

35
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

a. Direktur/Penanggung Jawab
Direktur merupakan pemilik perusahaan yang bertugas sebagai
penanggung jawab dari perusahaan, selain menjabat sebagai Presiden
Direktur, Bapak A.A. Yoka Sara juga berposisi sebagai architect designer
yang bertugas untuk menterjemahkan ide-ide dari owner ke dalam konsep-
konsep atau desain, memecahkan masalah mengenai desain agar sesuai
dengan keinginan owner, secara periodik mengadakan pertemuan dengan
owner mengenai desain yang diinginkan. Konsep desain yang kemudian
telah disepakati tersebut di berikan kepada principal architect yang
nantinya akan diteruskan kepada project architect untuk membuat gambar
kerja.
b. Principal Architect
Principal architect di PT. Bale Legend berposisi sebagai kepala studio,
tugasnya adalah menyelesaikan phase 1 dan phase2 dari setiap project,
phase 1 dan phase 2 tersebut merupakan pengembangan konsep yang
diberikan oleh architect designer dalam bentuk gambar kerja baik gambar
arsitektural, gambar struktur, maupun gambar utilitas, mengawasi dan
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan oleh project
architect. Kepala studio wajib mempertanggung jawabkan seluruh hasil
hasil pekerjaan yang ada di ruang studio kepada direktur/architect
designer.
c. Project Architect
Masing-masing project architect bertugas untuk mengembangkan
konsep yang diberikan oleh architect designer maupun principal architect.
Umumnya bagian divisi ini memiliki project tersendiri yang di berikan
oleh principal architect . jadi dengan kata lain, setiap project architect
akan mengurusi satu project, namun hanya dilibatkan pada phase 3
maupun phase 4 saja yaitu pada tahap penggambaran gambar kerja dan
tahap tender. Meskipun demikian dalam beberapa project mereka juga
pernah dilibatkan pada phase 1 dan phase 2.
d. Keuangan/Accounting
Mengatur arus dana (keuangan) perusahaan yang meliputi uang masuk
dan uang keluar serta membuat pembukuan keuangan agar dapat
dipertanggung jawabkan dengan baik.

36
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

e. Hrd dan Administrasi


Bertanggung jawab terhadap urusan surat menyurat, personalia, serta
pengadaan segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan
manajemen pekerjaan kantor, membuat mailing list atas semua klien,
relasi bisnis, instansi, lembaga, dan lain-lain, yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan, menyiapkan material untuk pengiriman-pengiriman
dokumen, invoice, dsb. Selain itu bagian administrasi bersama dengan
bagian keuangan memiliki kewajiban, wewenang serta tanggung jawab
dalam hal :
 Planning Development
 kemampuan untuk membuat rencana-rencana keuangan meliputi
Rencana Jangka Panjang, Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka
Pendek
 kemampuan untuk membuat program/ sistem pemeriksaaan terpadu
terhadap aliran kas, asset, omzet serta hutang piutang keseluruhan
perusahaan.
 Directing
 Kemampuan untuk mengendalikan setiap kegiatan dan program
keuangan yang meliputi semua perusahaan serta untuk mengantisipasi
terhadap adanya perkembangan moneter dengan memberikan saran,
rekomendasi.
 Kemampuan untuk mengatur atau mengelola kegiatan keuangan secara
keseluruhan yang meliputi semua perusahaan.
 Kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap kelancaran perputaran
aliran kas perusahaan secara keseluruhan.
 Kemampuan untuk mengarahkan dan member bimbingan kepada
accounting dalam penyelengaraan kegiatan keuangan.
 Control & Evalution
 Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan kegiatan
keuangan di setiap perusahaan secara rutin setiap bulannya
 Kemampuan untuk menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
 Kemampuan untuk memberikan laporan keuangan kepada yang
dilakukan secara berkala, dalam bentuk Laporan Bulanan, Triwulan

37
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

dan Tahunan, yang meliputi: aliran kas, neraca, rugi-laba, asset,


analisa, ratio, dan hutang piutang.
f. Bagian Umum
Bertanggung jawab terhadap urusan umum seperti bersihbersih,
penjagaan di malam hari, dan mobilitas yang tinggi untuk membeli
berbagai macam kebutuhan yang diperlukan perusahaan
2. Hubungan Kerja Keluar
Hubungan kerja keluar pada konsultan perencana merupakan hubungan
kerja antara pihak perencana dengan pihak pemberi tugas serta instansi-
instansi yang terkait dalam perencanaan suatu proyek. Hubungan ini
diperlukan untuk melancarkan segala aktivitas yang berkaitan dengan
penyelesaian suatu proyek. Diagram hubungannya dapat dilihat pada Diagram
3.4.

PEMERINTAH
(DINAS CIPTA KARYA/PU, DINAS TATA KOTA, INSTANSI
TERKAIT)

UU / PP UU / PP

PEMBERI TUGAS

KONSULTAN KONTRAKTOR /
PERENCANA PEMBORONG

Diagram 3.4 Hubungan Kerja ke Luar PT Bale Legend


Sumber: PT Bale Legend, 2018

Masing-masing bagian dari hubungan kerja diatas memiliki tugas atau


wewenang sendiri-sendiri seperti sebagai berikut :
1. Klien/Owner
Klien dalam diagram hubungan kerja di atas merupakan pihak yang
memiliki ide/gagasan awal tentang suatu proyek dan ingin mewujud nyatakan
gagasan tersebut dalam suatu bentuk rencangan desain arsitektural. Dalam hal
ini, pihak klien sebagai pemilik dan pemberi proyek secara langsung menunjuk

38
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

konsultan PT. Bale Legend yang dianggap mampu untuk mewujudkan


keinginan klien tersebut, kemudian oleh kedua belah pihak dibuatlah suatu
kontrak kerja yang berisikan kesepakatan menyangkut perencanaan desain
proyek.
2. Konsultan Perencana (PT. Bale Legend)
Setelah terjadi kesepakatan dalam bentuk kontrak kerja dengan pihak
klien, maka konsultan pun memulai melakukan pendataan tentang proyek
tersebut untuk dikembangkan menjadi suatu rancangan. Konsultan perencana
bertugas melaporkan perkembangan proses perencanaan secara berkala dan
transparan kepada klien serta menyelesaikan tahap perencanaan secara
menyeluruh atas persetujuan klien mulai dari pembuatan konsep rancangan
sampai gambar kerja yang siap ditenderkan.
3. Kontraktor
Setelah rancnagan dan dokumen tender selesai dibuat oleh konsultan
perencana, maka pihak klien akan mengadakan tender untuk memiliki
kontraktor yang akan bertugas melaksanakan proses konstruksi bengunan
hingga selesai ataupun penunjukan kontraktor secra langsung atas
rekomendasi dari konsultan perencana.
4. Pemerintah
Pemerintah memiliki kewenangan dalam pengurusan suratsurat serta proses
keluarnya ijin yang diperlukan untuk melancarkan proses konstruksi
bangunan, seperti proses pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Pihak
pemerintah berwenang untuk meninjau proyek yang telah mendapat IMB,
untuk kemudian melihat kesesuaian di lapangan dengan apa yang tercantum
dalam gambar IMB. Hubungan dengan pemerintah juga diperlukan dalam
proses mendapatkan data untuk kelengkapan administrasi proyek.
3.4 Aspek Teknis pada Proses Perancangan Proyek (Non Studio)
Dalam merencanakan sebuah proyek maka diperlukan sebuah manajemen gambar yang
dirancang agar pengerjaan di dalam studio menjadi lebih efektif.
3.4.1 Manajemen Gambar
Dalam mengeola sebuah gambar, pihak konsultan memiliki suatu system dalam
mengelola gambar-gambar yang dirancang. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan
dalam mengerjakan gambar-gambar di studio. Proses manajemen gambar ini

39
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

merupakan hal penting yang dilakukan untuk memudahkan proses pengerjaan ataupun
dalam pencarian gambar yang diperlukan. Cara yang digunakan oleh PT Bale Legend
adalah setiap komputer pada yang digunakan oleh staff di PT Bali Legend semuanya
saling terkait dalam satu system jaringan. Setiap data gambar proyek tersimpan dalam
suatu system penyimpanan data utama yang dimiliki kantor (Bale Legend storage).
Oleh sebab itu, maka setiap file yang dikerjakan dan di simpan diharuskan untuk
menyimpan sesuai dengan nama file yang dikerjakan sehingga penyimpanan file
menjadi lebih teratur. Selain metode penyimpanan gambar, terdapat pula teknis dalam
pengelola gambar CAD dengan ketentuan yang telah disepakati bersama, seperti
template yang meliputi pengaturan layer dan penyampaian keterangan gambar dengan
menggunakan bahas Inggris. Hal ini membuat setiap gambar yang dikerjakan akan
memiliki standar penyajian yang sama dan mampu dikerjakan oleh konsultan lain
baik nasional maupun internasional.
3.4.2 Presentasi Rancangan
Sistem presentasi yang digunakan pada PT Bale Legend adalah dengan cara
membuat sebuah report yang berisikan serangkaian proses dalam perancangan yang
dilakukan pada fase tersebut dalam bentuk document yang diserahkan kepada client
sebagai tanda satu fase sudah terlewati. Misalnya pada report fase 1 berisikan proses
sebelum perancangan brief dari klien, sketsa-sketsa ide awal hinga gambar
pengembangan dalam bentuk 3D yang berisikan site plan, tampak, potongan serta
perkiraan biaya dari ide rancangan tersebut yang dibuat sedemikian rupa dan menarik.
3.5 Tinjauan Proyek Perencanaan Etis Dodo House
Untuk melaksanakan kerja praktek perencanaan ini, penulis menggunakan salah satu
proyek yang ditangani oleh PT Bale Legend yaitu proyek perencanaan yaitu proyek Etis
Dodo House. Berikut identitas, lokasi dan latar belakang dari proyek tersebut.
3.5.1 Identitas Proyek
Berikut merupakan rincian mengenai data proyek:
o Nama Proyek : Etis Dodo House
o Lokasi Proyek : Jl. Gardena, Solobaru, Jawa Tengah
o Status Proyek : Proyek Swasta
o Waktu Perencanaan : Desember 2017 – Juli 2018
o Owner : Etis Kasmaji
o Konsultan Perencana : PT. Bale Legend

40
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

o Designer : A.A Yoka Sara


o Principal Architect : Diah Ayu S.N.
o Project architect : Rantika Arya
o Konsultan Struktur : -
o Konsultan ME : -
o Konsultan Interior : -
o Konsultan Landscape : -
o 3D Visual (rendering) : -
3.5.2 Proses Mendapatkan Proyek Etis Dodo House
Dalam PERPRES No. 4 Tahun 2010 untuk memperoleh suatu pekerjaan dalam
konteks perencanaan, sebuah konsultan perencana mendapatkannya melalui lima cara,
antara lain adalah : seleksi umum; seleksi sederhana; penunjukan langsung;
konsorsium; kontes atau sayembara.
Dalam memperoleh pekerjaan pada proyek Etis Dodo House PT. Bale Legend
mendapatkannya melalui penunjukan secara langsung. Penunjukan ini dilatar
belakangi atas penilaian hasil-hasil karya dari PT. Bale Legend baik yang telah
terwujud menjadi bangunan ataupun yang masih berupa rencana gambar oleh pihak
pemberi tugas atau owner.
Sistem penunjukan langsung yang dilakukan oleh owner atau pemberi tugas
ini memberi keuntungan dari aspek pembiayaan bagi PT. Bale Legend. Hal ini
dikarenakan tidak diperlukannya persiapan-persiapan lain yang membutuhkan
pembiayaan seperti sistem-sistem lain yang memerlukan persiapan yang lebih matang.
Selain itu dari aspek waktu, sistem ini merupakan sistem atau proses yang tergolong
cepat sehingga mampu mempercepat proses perencanakan dibandingkan beberapa
sistem lain yang memerlukan beberapa waktu tambahan sebelum mendapatkan
proyek. Sedangkan dari aspek mutu, owner atau pemberi tugas menjadi kurang
memiliki pilihan dan perbandingan untuk memilih konsultan yang benar-benar terbaik
dalam merencanakan proyek yang akan dilaksanakan.
Sistem penunjukan langsung merupakan sistem yang paling sederhana dalam
menunjuk suatu perusahaan konsultan perencana dalam memperoleh sebuah pekerjaan
serta tidak menghabiskan waktu dan biaya yang berlebih, namun kurang maksimal
dari segi mutu yang dihasilkan.

41
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

3.5.3 Lokasi Proyek


Proyek Keramas House ini terletak di Jalan Gardena, Solobaru, Jawa Tengah,
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.10. Peta Lokasi Site

Sumber : Google Maps 2018

 Latar Belakang Proyek


Rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai tempat
berlindung. Oleh sebab itu sebuah rumah harus dirancang agar penghuni merasa
nyaman dan indah untuk ditinggali. Selain sebagai tempat berlindung rumah
adalah sarana untuk tumbuh dan berkembang bersama keluarga. Latar belakang
dari proyek Etis Dodo House ini adalah keinginan dari client yaitu bapak Etis
Kasmaji untuk membuat sebuah rumah tinggal baru untuk beliau dan seluruh
keluarganya
3.5.4 Proses Perancangan Etis Dodo House
Proses perancangan desain diawali dengan survey site dan pembuatan sketsa
ide dari A.A Yokasara selaku arsitek, selanjutnya di gambar sketsa digambar ulang
menggunakan bantuan tenaga komputer guna menghasilkan gambar rancangan yang

42
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

lebih jelas dan mudah untuk di baca oleh owner. Proyek Etis Dodo House, Jalan
Gardena, Solobaru, Jawa Tengah ini terdiri dari satu massa yang memiliki fungsi
sebagai rumah tinggal. Penggambaran bentuk bangunan dan penempatan ruangan juga
sangat penting dalam perancangan bangunan ini.

Gambar 3.11. Sketsa Ide Bentuk Bangunan

Sumber : Dokumen PT. Bale Legend

Setelah menentukan konsep rancangan, selanjutnya dilakukan penentuan zona


area publik, privat dan servis. Zona publik diletakan pada bagian terdekat dengan
akses pengunjung sebagai area paling utama yang di akses oleh pengunjung saat
memasuki area bangunan ini. Sesuai hasil diskusi yang dilakukan oleh owner dan
pihak PT.Bale Legend, pada area publik terdapat garage, fishpond, dinning room, dan
foyer , sedangkan zona semi public digunakan sebagai living room, dan zona privat
digunakan untuk kamar bagi penghuni. Untuk posisi dan peletakan ruangan juga
sudah didiskusikan oleh pihak owner dan PT. Bale Legend.

Setelah selesai mengerjakan penzoningan tersebut, selanjutnya adalah


pembuatan gambar sketsa yang berpedoman dengan zoning yang telah di diskusikan
bersama owner. Sketsa ini nantinya akan dijadikan acuan dalam menggambarkan
kembali dengan bantuan program Autocad. Setelah penggambaran sketsa tersebut,
dilakukan penggambaran tahap awal dari sketsa yang diberikan oleh arsitek unutk
mempermudah membaca gambar dengan menggunakan program AutoCad, gambar
tersebut selanjutnya dilakukan revisi untuk menyesuaikan konsep dan pemikiran
arsitek dengan hasil penggambaran komputer. Proses perancangan desain dilakukan

43
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

dengan 4 tahap yaitu, fase 1 melakukan planning/ tahap perencanaan, fase II


melakukan conceptual design (desain konseptual), fase III melakukan working
drawing and spesification (gambar detail desain dan spesifikasi), dan terakhir fase IV
supervision (supervisi) untuk detail dari fase – fase tersebut bisa dilihat pada sub bab
3.3.3 Mekanisme Manajemen Perancangan.

44
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB IV
PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai aspek teknis maupun non teknis serta tahapan
perancangan proyek yang dilaksanakan oleh PT. Bali Legend dalam pelaksanaan proyek Etis
Dodo House, Jalan Gardena, Solobaru Jawa Tengah dan tentang penyusunan konsep
perancangan dan permasalahan yang terjadi pada perancangan proyek Etis Dodo House.
Kendala dalam penyusunan konsep perancangan yang terjadi selama proses desain kemudian
dipelajari sebab,akibat serta bagaimana pihak-pihak pengelola proyek dalam mengatasi dan
memecahkan masalah tersebut.

4.1 Aspek Non Teknis


4.1.1 Manajemen Tenaga Kerja
Manajemen kerja dalam proses pembuatan project ini ditangani oleh project
architect. Pada Konsultan Perencana PT. Bale Legend alur koordinasi saat
merencanakan suatu proyek sedikit berbeda dengan konsultan perencana pada
umumnya. Seorang Project Architect pada konsultan perencana PT. Bale Legend
memiliki wewenang penuh dalam menangani sebuah proyek. Proses penerjemahan
konsep, development drawing dan construction drawing dalam sebuah proyek di
tangani oleh project architect. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada
Project Architect untuk melakukan proses dari awal projek hingga akhir projek, yaitu
proses concepting, drafting dan proses pembuatan 3d modelling.

Setelah Project Architect melakukan tugasnya maka hal yang telah dikerjakan
akan di laporkan kepada Principal Architect. Selain itu Principal Architect juga akan
meelakukan kontrol secara rutin dengan melakukan meeting mingguan untuk
mengawasi pekerjaan project architect. Project Architect akan memberikan gambar
hard copy kepada Principal Architect untuk selanjutnya akan di revisi apabila terjadi
kesalahan atau perubahan dalam gambar. Apabila kegiatan selama seminggu tidak
dapat dikontrol langsung oleh Principal Architect maka akan di buat weekly report
sehingga kegiatan harian selama seminggu bekerja akan diketahui.

Dalam hal drafting Project Architect menugaskan mahasiswa KP untuk


membantu. Terdapat revisi-revisi yang diinginkan oleh owner sehingga terdapat

45
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

perubahan dalam desain. Untuk keputusan desain tetap berada di tangan Project
Architect dan Principal Architect. Sehingga mahasiswa KP tidak memiliki tanggung
jawab terhadap hasil desain.

 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada manajemen tenaga kerja proyek Etis Dodo
House ini adalah koordinasi dengan pihak owner yang berada diluar Bali sehingga
sedikit memberi kesulitan pada pihak konsultan. Komunikasi yang bisa dilakukan
hanyalah melalui email dan telpon. Kordinasi melalui email atau telpon memang
seringkali mengalami kesulitan dalam memecahkan beberapa masalah yang
dimana akan lebih baik jika dibicarakan secara langsung atau saling bertatap muka.
Sehingga hal tersebut membuat sedikit kesulitan dalam perubahan desain yang
telah disepakati didalam TOR tentunya agar pihak konsultan tidak jauh bergerak
sesuai TOR yang telah disepakati.

Diah Ayu S.N, selaku Principle Architect dalam pengerjaan proyek ini
merupakan pemberi konsep terhadap owner dan Project architect. Setelah dalam
pengembangan konsep selanjutnya akan diturunkan kepada drafter yang
selanjutnya akan diwujudkan dalam sekmatik desain dan Design Development.
Pada Perencanaan Etis Dodo House ini, Principle Architect melakukan kontrol
melaui koreksi gambar yang dikerjakan oleh drafter dan tentunya juga dengan
meeting dengan owner.

Sehingga akan terjadi kegiatan koordinasi antara owner dan Project Architect
terkait dengan perubahan dan revisi design. Selama melakukan revisi gambar,
Project Architect harus selalu mengupdate info sejauh mana desain direvisi, hal
tersebut menghindari terjadinya kesalahpahaman antara Project Architect dengan
owner, karena jika tidak dikordinasikan itu bisa membuat fatal bahkan reputasi
konsultan bisa menurun. Dalam proses bekerja yang dilakukan selama seminggu
Project Architect tidak selalu mengkontrol drafter, terlebih pada bulan Maret
terdapat banyak hari libur yang menyebabkan berkurangnya intensitas waktu
datang ke kantor.
 Solusi

Solusi dari permasalahan diatas adalah dilakukannya kontrol yang lebih sering
atau dengan dengan pembuatan wekkly reportakan menginformasikan kegiatan

46
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

pekerjaan selama seminggu terakhir. Dan ya sewaktu-waktu Project Architect


dapat mendatangi langsung pihak-pihak yang bekerja sama melaksanakan proyek
ini dan owner yang berada di luar Bali agar komunikasi yang terjadi dapat berjalan
dengan lancar. Apabila terjadi malasah dalam desain bisa diseleaikan dengan
kondusif dan berjalan lebih efektif sehingga tidak membuang waktu secara
percuma.

4.1.2 Pembentukan Tim Kerja


Pembentukan tim kerja pada proyek Etis Dodo House ini terjadi hubungan kerja
keluar dan hubungan kerja kedalam. Hubungan kerja kedalam atau intern merupakan
hubungan kerja antar staff pada PT. Bale Legend, yaitu Principal Architect, Project
Architect dan mahasiswa KP.

Sedangkan hubungan kerja keluar atau ekstern merupakan hubungan kerja


antara pihak konsultan dengan pihak lain yang terlibat dalam proyek ini yang ditunjuk
oleh konsultan ataupun oleh owner itu sendiri. Pihak lain yang terlibat dalam project
ini adalah pihak penyediaan ahli struktur, mekanikal, elektrikal, plumbing, interior,
landscape serta penyediaan tukang-tukang. Hubungan kerja keluar atau ekstern ini
sangat penting bagi project Etis Dodo House mengingat lokasi proyek yang berada
diluar Bali yaitu di Solo. Sehingga perlu hubungan kerja yang baik antara pihak
konsultan dan project manager serta owner.

Diagram 4.1. Hubungan Kerja


Sumber : Dokumen Pribadi

47
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Perencanaan Etis Dodo House ini melibatkan beberapa pihak di luar konsultan
PT. Bale Legend. Adapun pihak-pihak yang terlibat adalah dari pihak owner, tenaga
ahli perencanaan MEP, tenaga ahli struktur, tenaga ahli interior dan tenaga ahli
landscape. Dalam menangani proyek Keramas House ini konsultan PT. Bale Legend
membentuk tim kerja yang terdiri dari:

- A.A Yoka Sara (Architecture Designer)


- Diah Ayu S.N (Principal Architect)
- Rantika Arya.ST (Project Architect)

Selain tim kerja diatas juga melibatkan pihak luar sebagai partner kerja seperti:
Andrianos Raditya pada bagian Konsultan Interior.

4.1.3 Manajemen Waktu Kerja


Dalam proses perencanaan proyek ini, diatur pula mengenai waktu kerja.
Manajemen waktu untuk mengerjakan proyek Etis Dodo House menggunakan waktu
kerja yaitu dari hari senin sampai dengan hari jumat mulai pukul 09.00 WITA – 18.00
WITA. Untuk pengerjaan gambar proyek ini telah di atur didalam time schedule
namun yang ada nyatanya apa yang direncanakan tidak sesuai dengan harapan.

 Permasalahan

Akibat dari kurang intensifnya hubungan kerja yang terjadi antara konsultan
dan owner maka permasalahan pengunduran waktu pengerjaan perencanaan proyek
Etis Dodo House yang merasakan dampaknya. Pengerjaan perencanaan proyek Etis
Dodo House pada time schedule perencanaan proyek ini sempat tertunda dengan
alasan hubungan kerja.
 Solusi

Dengan adanya permasalahan diatas maka harus difikirkan agar sebisa


mungkin perencanaan proyek bisa selesai tepat dengan waktu yang telah
ditentukan. Keterlambatan waktu pengerjaan akibat penundaan yang diinginkan
oleh owner dapat dikejar dengan cara pengerjaan proyek perencanaan Etis Dodo
House secara overtime karena harus mengejar pekerjaan-pekerjaan yang harus
diselesaikan dalam waktu dekat.

48
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

4.1.4 Manajemen Gambar


Perencanaan proyek Etis Dodo House ini menggunakan gambar-gambar yang di
buat menggunakan beberapa aplikasi 2D dan 3D. Aplikasi AutoCAD dan Photoshop
merupakan aplikasi 2D yang digunakan dalam perencanaan proyek Etis Dodo House
ini. Aplikasi ini digunakan dari proses konsep deesign hingga design development.
Untuk gambar 3D digunakan aplikasi Sketchup dan 3D Max untuk merealisasikan
gambar dalam bentuk 3D yang akan lebih mudah di pahami oleh owner.

Untuk format penyimpanan file baik file 2D dan 3D disimpan menggunakan


nama inisial dan waktu pengerjaan. Pembuatan gambar yang terus mengalami revisi
akan disimpan dengan format kode nama dari proyek dengan diikuti tanggal
dilakukan revisi terhadap gambar tersebut. Dengan manajemen gambar yang
sedemikian rupa, maka akan terlihat jelas urutan dari revisi-revisi pekerjaan dari
gambar awal hingga gambar akhir yaitu pada tahap finishing. Untuk penyimpanan
gambar yang sudah tidak diperlukan akan disimpan ke dalam sebuah file-file
penyimpanan yang digunakan sebagai sebuah inventaris.

Format penggambaran dalam sistem drafting menggunakan standar gambar


yang sudah ditetapkan dan diberikan oleh PT. Bale Legend. Format itu telah diatur
untuk manajemen layer dan ketebalan garis yang dilakukan melalui sistem warna,
sehingga dengan manajemen ini, pengerjaan drafting menjadi lebih mudah dengan
hanya mengganti warna garis tanpa merubah layer.

Format cetak dalam pencetakan gambar, PT. Bale Legend memiliki format
cetak tersendiri yang menjadi identitas perusahan. Format cetak yang dimaksud lebih
dikenal dengan sebutan kop. Nantinya kop ini akan digunakan dalam setiap gambar
yang dihasilkan oleh PT. Bale Legend. Gambar-gambar yang telah dikerjakan akan
didiskusikan dengan pihak owner melalui project manager dalam meeting yang
dilakukan secara rutin. Pada meeting nantinya akan dipertimbangkan berbagai revisi
yang diinginkan oleh owner melalui rekomendasi design hingga mencapai design
final yang selanjutnya akan dikembangkan.

 Permasalahan
Secara untuk permasalahan yang ada dalam manajemen gambar tidak ada.
Namun pada awal pengerjaan drafting, drafter kurang diberikan informasi
mengenai format yang ada di Konsultan Bale Legend. Sehingga proses drafting

49
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

diawal sempt terjadi cukup lama karena harus mengubah format yang sama sesuai
dengan yang telah ditentukan.
 Solusi
Walaupun masalah dari manajemen gambar tidak banyak, namun hal ini
cukup mempengaruhi proses perencanaan proyek. Maka solusi dari masalah diatas
adalah komunikasi yang baik antara Projrct Architect dengan drafter yang
membantu dalam proses drafting pada proyek perancangan Etis Dodo House Solo.

4.2 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan pembahasan dari proses perencanaan Etis Dodo House yang
masih dalam tahap pengembangan desain dan penyempurnaan desain. Berdasarkan atas
desain pendahuluan/awal yang telah disetujui diatas, konsultan akan menyempurnakan pokok
desain atau desain prinsip dan menunjukkan hal ini kepada klien dalam bentuk gambar kerja
pendahuluan, material board, memberikan rencana dari salah satu sisi bangunan, perspektif-
perspektif atau segala media presentasi yang diperlukan untuk penjelasan secara mendetail
dan ketajaman dari desain tersebut. Pengembangan Desain akan meliputi :

a. Perencanaan gambar prinsip :

- Tata letak masa bangunan (Site Plan)


- Gambar denah bangunan (Floor Plan)
- Gambar tampak bangunan (Elevation)
- Gambar potongan bangunan (Section)
Dalam skala dan rincian yang sesuai dengan kejelasan informasi yang diperlukan
dan akan diberitahu dalam laporan daftar gambar. Daftar gambar ini harus diketahui dan
disetujui owner setelah dimulainya tahap ini.
b. Laporan Teknis
c. Estimasi biaya / cost estimation
Diharapkan nantinya owner dapat mempergunakan hasil desain tahap 2 ini untuk
mengajukan ijin mendirikan bangunan kepada Pemerintahan Daerah yang berwenang,
sesuai keperluan.

4.2.1 Site Plan

Dalam perencanaan site plan Project Architect telah menerjemahkan keinginan


owner dengan melihat potensi sekitar serta membuat bentuk masa bangunan yang
tidak terlalu kaku. Dalam pembagian zoning pada site harus melalui tahap analisa

50
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

terlebih dahulu yaitu analisa dari beberapa faktor diantaranya faktor kebisingan, view
dan jalur sirkulasi diluar tapak. Dari faktor kebisingan bisa ditentukan melalui tingkat
kebisingan di dalam tapak yaitu dari bising, semi-bising, hingga tenang. Jalur sirkulasi
diluar tapak juga mempengaruhi penentuan zoning dari pembagian ruang menurut
jenis ruangnya. Sehingga dari analisa tersebut dapat ditentukan pola untuk
menentukan zoning dalam tapak yang berkorelasi dengan ruang-ruang yang akan
ditentukan sesuai sifat dan jenis ruangnya masing-masing. Pada site plan terlihat
bentuk masa bangunan yang berbentuk persegi Panjang dengan orientasi rumah
menghadap arah utara.

Gambar 4.1. Zoning Bangunan

Sumber : PT. Bale Legend

 Permasalahan
Orientasi rumah yang mengambil orientasi ke utara menjadi permasalahan
pada pagi hari saat matahari terbit. Cahaya matahari akan langsung mengenai
bagian rumah sebelah timur. Hal ini akan menjadi masalah jika sinar matahari
langsung masuk kedalam rumah.

51
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

 Solusi

Dengan permasalahan yang ada seperti diatas, maka harus dicegah demi
kenyamanan civitas. Selain itu owner selaku pemilik rumah juga menginginkan
sinar matahari pagi masuk kedalam rumah namun tidak berlebihan. Maka dari itu
pada bagian timur bangunan diberikan second skins agar sinar matahari yang
masuk tidak berlebihan.

4.2.2 Building Desain


a. Konsep Desain
Keinginan owner yang telah diterjemahkan oleh Principal Architect
nantinya akan dilanjutkan oleh project architect. Keinginan owner yang
menginginkan sebuah rumah yang modern dan ekologis menjadikan dasar
pemikiran untuk menentukan konsep desain. Owner juga menginginkan sesuatu
yang mampu menampilkan kesan yang berbeda pada bangunan ini, membuatnya
terkesan modern, unik dan tentunya ramah lingkungan

Fasade Etis Dodo House menggunakan 3 bahan utama untuk tampilan yaitu
kaca tempered, baja/metal, dan beton (exspose dan difinishing dengan cat
putih/merah maroon). Selain itu elemen hijau ditambahkan untuk
menyeimbangkan tampilan fasade bangunan. Bentuk asimetris dibuat untuk
memberikan rasa kontemporer di antara unsur-unsur alam.

b. Denah
Pada bagian groundfloor sebagian besar digunakan sebagai ruang semi
public dan servis. Bagian ini digunakan sebagai ruang MEP dan Maids Room
karena bagian ini ada dibawah sehingga tidak mengganggu aktivitas lain yang
ada pada bangunan terutama pada bagian belakang bangunan dan firstfloor.
Terdapat sebuah sebuah tangga yang akan digunakan sebagai akses menuju ke
lantai yang lebih atas.

Pada bagian Firstfloor digunakan sebagai area private. Dimana pada area
ini dibagi menjadi beberapa kamar tidur bagi civitas yang akan menghuni rumah
ini, selain itu terdapat area servis, foyer serta tangga untuk menuju second floor.

52
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.2. Denah Ground Floor


Sumber : PT. Bale Legend

Gambar 4.3. Denah First Floor

Sumber : PT. Bale Legend

53
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.4. Denah Second Floor

Sumber : Dokumen Pribadi

Pada bagian secondfloor hanya terdapat ruang kosong yang disediakan


untuk digunakan sebagai sistem utilitas dan hangout area sebagai tempat untuk
bersantai.

c. Tampak

Tampak pada bangunan Etis Dodo House ini menggunakan material


material yang sesuai dengan konsep yang diinginkan oleh owner. Banyaknya
bukaan, dan tampilan bangunan yang terlihat beda dan menarik membuatnya
menjadi nilai plus dan lebih mencolok dari bangunan disekitarnya

Tampilan bangunan merupakan cerminan dari konsep dasar yang digunakan


dan konsep tampilan itu sendiri dapat mengkomunikasikan oleh orang yang
melihatnya.

54
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.5. Tampak Utara

Sumber : PT. Bale Legend

Gambar 4.6. Tampak Timur


Sumber : PT. Bale Legend

55
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.7. Tampak Selatan

Sumber : PT. Bale Legend

d. Potongan
Potongan merupakan gambar proyeksi dari denah untuk memperlihatkan
struktur serta bentuk ruang yang diperlihatkan secara vertikal. Gambar potongan
diproyeksikan melalui garis potong yang memotong ruang–ruang di dalam
denah.Gambar potongan pada rancangan bangunan ini memiliki jumlah 10
(sepuluh) buah potongan. Jumlah 10 (sepuluh) buah potongan diketahui dari
notasi garis potong yang ada pada denah. Membuat garis potong sejumlah 10
buah digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai ruang–ruang
serta ketinggian bangunan. Pada proyek Etis Dodo House ini potongan dibuat
secara menyeluruh dan hanya potongan arsitektural yaitu menerangkan
mengenai bentuk bangunan.

56
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.8. Potongan A - A


Sumber : PT. Bale Legend

Gambar 4.9. Potongan B – B


Sumber : PT. Bale Legend

57
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.10. Potongan C - C


Sumber : PT. Bale Legend

Gambar 4.11. Potongan D - D

Sumber : PT. Bale Legend

58
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

Gambar 4.12. Potongan E - E


Sumber : PT. Bale Legend

4.2.3 Struktur
Struktur pada bangunan Etis Dodo House terdiri dari 3 bagian sama seperti
struktur bangunan umumnya, yaitu upper struktur, sub struktur dan supper struktur.
Seharusnya apabila melihat gambar potongan, akan terbayang mengenai struktur apa
yang digunakan pada bangunan ini. Namun pada potongan proyek Etis Dodo House
ini, namun struktur pada bangunan ini cukup sulit untuk mengidentifikasi masalah
struktur yang digunakan, dikarenakan pada proyek ini pihak PT. Bale Legend
menyerahkan sistem struktur bangunan pada tenaga ahli.

 Permasalahan
Struktur yang digunakan pada proyek Etis Dodo House cukup sulit
diidentifikasi dikarenakan desain bangunan yang cukup rumit dan jarang
ditemui. Serta pada potongan tidak terlalu detail mengenai sistem struktur
mengingat potongan yang dibuat adalah potongan arsitektural. Secara prinsip,
potongan arsitektural dapat memperlihatkan bagaimana hubungan antar ruang.
Hal ini dirasa belum cukup baik apabila ingin mengetahui masalah struktur yang
digunakan pada suatu bangunan.

59
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

 Solusi
Penggambaran potongan sebaiknya dilakukan penggambaran secara
struktural dengan pertimbangan ahli struktur sehingga dapat menggambarkan
sistem struktur dengan jelas dan rinci. Pada saat ini masalah mengenai sistem
struktur bangunan sudah diserahkan kepada ahli struktur dan masih dalam
proses pengerjaan.

4.2.4 Utilitas
Utilitas merupakan hal yang penting dalam sebuah perencanaan bangunan, hal
ini akan mempermudah pihak owner nantinya dalam perawatan dan pemeliharaan
bangunan. Dalam sebuah perencanaan bangunan penggambaran setiap denah utilitas
sangat penting seperti penempatan titik lampu, penempatan tangga darurat, denah
pemadam kebakaran dan lain-lainnya. Namun pada saat ini proses pengerjaan denah
sistem utilitas belum dikerjakan dikarenakan masih dalam tahap pengerjaan sistem
struktur.

60
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Non Teknis
Dari segi non teknis secara umum cara menyelesaikan proyek Etis Dodo
House yang dikerjakan oleh Konsultan Bale Legend dapat berjalan dengan baik.
Dilihat dari hubungan intern dan ekstern yang dilakukan oleh Konsultan Bale Legend,
hubungan ekstern memiliki sedikit kesulitan dalam hal komunikasi dengan pihak
owner, hal itu dikarenakan owner berada di luar Bali. Akan tetapi hal tersebut mampu
diatasi oleh konsultan. Hubungan intern yang terjadi seperti hal sebelumnya,
kurangnya staff membuat kesulitan dalam proses pengerjaan desain. Tetapi hal
tersebut sudah bisa diatasi dengan sistem kerjasama tim, karena itulah satu cara untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Dilihat dari segi manajemen tenaga kerja sudah
sangat baik, akan tetapi hal tersebut cukup terhambat karena sulitnya bertemu dengan
owner ketika mengalami perubahan, terutama dalam desain. Sehingga sulit
menyatukan keinginan owner sesuai dengan revisi yang dilakukan oleh pihak
konsultan dan pihak konsultan pun harus bergerak sesuai kesepakatan dalam TOR.
Dari sisi manajemen waktu kerja di konsultan Bale Legend dalam menangani proyek
Etis Dodo House jika dalam deadline-deadline tertentu, staff Bale Legend terpaksa
melakukan pengerjaan secara overtime karena harus mengejar pekerjaan-pekerjaan
yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.

5.1.2 Teknis
Dari segi teknis pada perencanaan Etis Dodo Housemasih dalam tahap
pengembangan desain. Pada tahap ini banyak melakukan pengembangan
pengembangan desain dan tentunya belum bisa dikatakan desain fix, karena
kemungkinan akan banyak dilakukan revisi sesuai kebutuhan dan keinginan owner.
Revisi terjadi setelah melakukan koordinasi dengan owner, selain melakukan
koordinasi dengan owner, revisi juga terjadi setelah adanya koordinasi dengan pihak-
pihak yang bersangkutan tentunya berhubungan dengan perencanaan proyek Etis
Dodo House ini.

Faktor yang mempengaruhi perubahan sebuah desain umumnya adalah


keinginan owner yang didasari oleh budget dan fungsi ruang yang ingin disesuaikan

61
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

dengan konsep hunian yang diinginkan. Dari segi penyajian gambar dapat
disimpulkan sudah cukup baik namun masih ada beberapa kekurangan kecil. Desain
bisa dikatakan rampung apabila owner secara menyeluruh menyetujui desain yang
diajukan oleh konsultan dan tidak mengalami perubahan. Sehingga proses desain bisa
dilanjutkan ke tahap berikutnya.

5.2 Saran
5.2.1 Non Teknis
Dalam perencanaan Etis Dodo House, saran non teknis yang dapat diberikan
penulis berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan
proses Kerja Praktek perencanaan Etis Dodo Housedi Konsultan Bale Legend adalah
sebagai berikut.

- Dalam sistem penugasan tenaga kerja dalam konsultan Bale Legend, sebaiknya
seorang Project Architect tidak banyak menangani proyek. Hal itu dimaksudkan
agar project architect bisa lebih focus dalam menangani suatu proyek. Apabila
dalam konsultan mendapatkan proyek yang cukup banyak, ada baiknya pihak
konsultan merekrut tenaga kerja arsitek baru maupun freelance untuk membantu
menangani project yang dimiliki.
- Untuk mengatasi masalah kekurangan karyawan, sebaiknya pihak konsultan lebih
intensif merekrut tenaga baru yang dijadikan tenaga kerja tetap di perusahaan
konsultan Bale Legend.

5.2.2 Teknis
Dalam perencanaan Etis Dodo House, saran teknis yang dapat diberikan
penulis berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan
proses Kerja Praktek perencanaan Etis Dodo House di Konsultan Bale Legend adalah
sebagai berikut.

- Dalam penerapan konsep pada Etis Dodo Househendaknya lebih konsisten karena
konsep yang diinginkan oleh owner mungkin saja kurang spesifik sehingga
dengan begitu dapat mengurangi pengulangan kordinasi terhadap pihak Owner .

- Dalam tahap pengembangan desain sebaiknya pihak konsultan selalu


mengestimasikan waktu lebih, sehingga jika Owner ingin mengubah keinginan

62
Praktek Perencanaan Etis Dodo House

mengenai desain proyek Etis Dodo Housetidak mempengaruhi Time Schedule


proyek tersebut.
- Penempatan ruang-ruang disarankan agar mempertimbangkan konsep yang
diinginkan dan tidak hanya memperhatikan jangka waktu pendek tetapi
memperhatikan jangka waktu panjang sehingga mengantisipasi hal-hal buruk yang
tidak terduga.

63

Anda mungkin juga menyukai