Pengertian Kewirausahaan
Menurut Drs. Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk
melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas
dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa kewirausahaan
adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan
menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into commercial opportunities and
creating value”
Dalam buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison
bahwa kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar
peluang ekonomi “process of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities“.
Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri
sulit untuk diukur.
Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship
adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan
hasilnya berguna bagi orang lain.
Pengertian kewirausahaan
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Pengertian Wirausaha
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang tentu
anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha
sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli
yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang
diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
3. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan
tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
Pengertian wirausaha
Bagaimana, anda sudah mengerti tentang apa pengertian wirausaha dan kewirausahaan?
Kalau begitu kita beranjak ke apa ciri ciri wirausaha dan tujuan kewirausahaan itu
Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri,
untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ciri ciri wirausaha dibawah ini:
1. Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak
takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi
dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti,
Think “berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal yang
membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko, hal ini
tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta
pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki
semangat dan kemauan yang keras untuk sukses
4. Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk
membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
5. Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif
atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu
mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri
wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini
Tujuan berwirausaha
Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik
dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha
untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi
kewirausahaan yang kokoh.
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
terutama dalam masyarakat
Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam
kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai
Sekian artikel tentang pengertian kewirausahaan dan pengertian wirausaha, serca ciri ciri
wirausaha dan tujuannya.
Sumber: Entrepreneurship, Menjadi Pebisnis ulung oleh Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto
diterbitkan oleh Kompas Gramedia, tahun 2009 di Jakata.
Sumber: Buku Pintar Pelajaran oleh Drs.Joko Untoro dan Tim Guru Indonesia
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Rangkaian Kolom Kluster II
Berbagai fenomena relevan dan aktual yang tengah dihadapi dewasa ini berkenaan
dengan aspek kewirausahaan dapat dikelompokkan kedalam dua hal, yaitu:
Subjek kewirausahaan telah menjadi topik ilmu pengetahuan dan penelitian pada
berbagai bidang akademik, dan tidak terbatas pada ilmu ekonomi saja; dan
Subjek kewirausahaan yang bersifat multidisiplin memiliki keterkaitan dengan
aspek sosial dan ekonomi yang relatif kompleks.
Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk mengungkapkan atau mengidentifikasi
aspek-aspek penting kewirausahaan yang dapat memberi petunjuk bagi berbagai pihak
yang berkepentingan dalam memahami fenomena, isu-isu, perdebatan, serta dalam
membuat perbandingan diantara berbagai konsep kewirausahaan, berikut
implementasinya dalam konteks geografis dan/ atau negara yang berbeda.
Rangkaian kolom yang akan disampaikan akan mencakup enam bagian dengan merujuk
pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Dalam risalah klasiknya tahun 1911, Theorie der wirtschaftlichen Entwicklungen (Teori
Pembangunan Ekonomi), Schumpeter mengusulkan sebuah teori tentang “creative
destruction”. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan baru dengan spirit kewirausahaan
muncul dan menggantikan perusahaan lama yang kurang inovatif. Fenomena ini
selanjutnya mengarah ke tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Dalam risalah klasiknya tahun 1942, Capitalism and Democracy, Schumpeter masih
memperdebatkan bahwa kubu perusahaan berskala besar cenderung resistan terhadap
perubahan, dan terus memaksa para wirausahawan untuk memulai mendirikan
perusahaan baru dalam mewujudkan kegiatan inovatif. Dengan demikian fungsi para
usahawan adalah melakukan pembaruan atau merombak pola produksi dengan menggali
suatu invensi (benar-benar baru), atau secara lebih umum, menerapkan suatu teknologi
yang belum pernah digunakan untuk menghasilkan produk baru atau produk
lama melalui suatu cara yang baru. Pada umumnya untuk mengimplementasikan hal-hal
baru ini relatif sulit dan merupakan suatu fungsi ekonomi yang berbeda namun nyata.
Pertama karena hal tersebut berada di luar tugas-tugas rutin, dan kedua melalui berbagai
macam cara lingkungan bersifat resistan.
Sumber kompleksitas kedua, yaitu bahwa konsep perubahan adalah bersifat relatif untuk
beberapa benchmark (Audretsch, 2002). Apa yang dipersepsikan sebagai perubahan bagi
seseorang atau organisasi belum tentu mencakup sebuah praktik baru bagi industri. Atau
hal itu merepresentasikan perubahan untuk industri domestik, tetapi bukan untuk industri
global. Oleh karena itu, konsep kewirausahaan melekat dalam cakupan lokal (local
context). Pada waktu yang bersamaan, nilai kewirausahaan dibentuk pula oleh
benchmark lainnya yang relevan. Aktivitas kewirausahaan yang dianggap ‘baru’ menurut
seseorang, tetapi bisa saja ‘tidak baru’ bagi perusahaan atau industri , yang mana
kesemua hal ini bisa membatasi nilai inovasinya.
Dengan demikian, salah satu ciri yang menonjol dari konsep kewirausahaan yaitu lintas
analisis terhadap sejumlah unit yang penting. Pada satu tahap, kewirausahaan
mencakup berbagai keputusan dan tindakan perorangan. Individu secara perorangan ini
bisa bertindak sendiri atau di dalam konteks sebuah kelompok. Pada tahap yang lain,
kewirausahaan mencakup unit analisis pada tingkat indutri, juga dapat pada
tingkatan yang lebih lebar, seperti kota, kabupaten, propinsi dan negara.
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Tag: http://www.fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/1996-
kewirausahaan--konsep-dan-implementas
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Kewirausahaan Konsep Dan Implementasi
Berbagai fenomena relevan dan aktual yang tengah dihadapi dewasa ini berkenaan
dengan aspek kewirausahaan dapat dikelompokkan kedalam dua hal, yaitu:
Subjek kewirausahaan telah menjadi topik ilmu pengetahuan dan penelitian pada
berbagai bidang akademik, dan tidak terbatas pada ilmu ekonomi saja; dan
Subjek kewirausahaan yang bersifat multidisiplin memiliki keterkaitan dengan
aspek sosial dan ekonomi yang relatif kompleks.
Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk mengungkapkan atau mengidentifikasi
aspek-aspek penting kewirausahaan yang dapat memberi petunjuk bagi berbagai pihak
yang berkepentingan dalam memahami fenomena, isu-isu, perdebatan, serta dalam
membuat perbandingan diantara berbagai konsep kewirausahaan, berikut
implementasinya dalam konteks geografis dan/ atau negara yang berbeda.
KATA PEMBUKA
Berikut ini saya sampaikan ulasan pembuka rangkaian kolom kluster kedua:
IMPLEMENTASI
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Berbagai fenomena relevan dan aktual yang tengah dihadapi dewasa ini
berkenaan dengan aspek kewirausahaan dapat dikelompokkan kedalam dua hal, yaitu:
Rangkaian kolom yang akan disampaikan akan mencakup enam bagian dengan
merujuk pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
6. Bagaimana penerapan kewirausahaan pada sektor publik, baik yang dimiliki oleh
negara maupun swasta.
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Tradisi Shumpeterian telah memiliki dampak yang paling besar terhadap literatur
kewirausahaan kontemporer. Ciri khas dari tradisi Schumpeterian, yaitu bahwa
kewirausahaan dipandang sebagai suatu fenomena ketidakseimbangan kekuatan
(dis- equilibrating force). Dalam risalah klasiknya tahun 1911, Theorie der
wirtschaftlichen Entwicklungen (Teori Pembangunan Ekonomi), Schumpeter
mengusulkan sebuah teori tentang “creative destruction”. Teori ini menyatakan bahwa
perusahaan baru dengan spirit kewirausahaan muncul dan menggantikan perusahaan
lama yang kurang inovatif. Fenomena ini selanjutnya mengarah ke tingkat pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi.
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Dalam risalah klasiknya tahun 1942, Capitalism and Democracy,
Schumpeter masih memperdebatkan bahwa kubu perusahaan berskala besar
cenderung resistan terhadap perubahan, dan terus memaksa para wirausahawan
untuk memulai mendirikan
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
perusahaan baru dalam mewujudkan kegiatan inovatif. Dengan demikian fungsi para
usahawan adalah melakukan pembaruan atau merombak pola produksi dengan
menggali suatu invensi (benar-benar baru), atau secara lebih umum, menerapkan
suatu teknologi yang belum pernah digunakan untuk menghasilkan produk baru atau
produk lama melalui suatu cara yang baru. Pada umumnya untuk
mengimplementasikan hal-hal baru ini relatif sulit dan merupakan suatu fungsi ekonomi
yang berbeda namun nyata. Pertama karena hal tersebut berada di luar tugas-tugas
rutin, dan kedua melalui berbagai macam cara lingkungan bersifat resistan.
Dari sudut pandang ekonomi, Herbert dan Link (1989) membedakan antara
pasokan modal finansial (financial capital), inovasi, alokasi dan/atau relokasi
sumberdaya diantara alternatif penggunaan dan pengambilan keputusan.
Dengan demikian seorang wirausahawan adalah seseorang yang mencakup
keseluruhan spektrum fungsi-fungsi kewirausahaan. Wirausahawan adalah seseorang
yang berspesialisasi dalam pengambilan tanggung jawab dan membuat pertimbangan
yang mempengaruhi lokasi, bentuk, dan penggunaan barang-barang, sumberdaya fisik
atau non fisik lainnya (Herbert dan Link, 1989).
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012
Dengan melakukan perbandingan, dari sudut pandang manajemen, Sahlman
dan
1998).
‘baru’ menurut seseorang, tetapi bisa saja ‘tidak baru’ bagi perusahaan atau
industri , yang mana kesemua hal ini bisa membatasi nilai inovasinya.
Dengan demikian, salah satu ciri yang menonjol dari konsep kewirausahaan
yaitu lintas analisis terhadap sejumlah unit yang penting. Pada satu tahap,
kewirausahaan mencakup berbagai keputusan dan tindakan perorangan. Individu
secara perorangan ini bisa bertindak sendiri atau di dalam konteks sebuah kelompok.
Pada tahap yang lain, kewirausahaan mencakup unit analisis pada tingkat indutri,
juga dapat pada tingkatan yang lebih lebar, seperti kota, kabupaten, propinsi dan
negara.
Faisal Afiff