Anda di halaman 1dari 20

BAB VI

UTILITAS

Unit pendukung proses sering disebut dengan unit utilitas yang merupakan

bagian penting untuk menunjang berlangsungnya suatu proses dalam pabrik.

Utilitas adalah sekumpulan unit-unit atau bagian dari sebuah pabrik kimia yang

berfungsi untuk menyediakan kebutuhan penunjang proses produksi. Unit utilitas

keberadaannya sangat penting dan harus ada dalam perancangan suatu pabrik.

Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Precipitated Silica

adalah:

1. Unit Pengadaan Air

Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi

kebutuhan air sebagai berikut :

a. Air pendingin

b. Air Proses

c. Air umpan boiler

d. Air sanitasi

2. Unit Pengadaan Steam

Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam untuk

memanaskan. Steam yang digunakan dalam pabrik Precipitated Silica ini

dipakai untuk mensuplai kebutuhan panas pada alat Heat Excanger-101 dan

Heat Excanger-102.

3. Unit Pengadaan Udara Proses

66
67

Unit ini berfungsi untuk menghasilkan udara tekan kering (udara pabrik).

Blower ini bertugas untuk menyediakan udara yang dibutuhkan untuk

mengeringkan pada Rotary Dryer.

4. Unit Pengadaan listrik

Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk

peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau

listrik AC, maupun untuk penerangan. Lisrik di-supply dari PLN dan dari

generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan, listrik

dari generator digunakan untuk keperluan DCS saja.

5. Unit pengadaan Bahan Bakar

Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan Boiler dan

generator. Bahan bakar Boiler yang digunakan adalah LNG, sementara

generator menggunakan solar sebagai bahan bakar..

6. Unit Pengolahan Limbah

Unit ini berfungsi untuk mengolah semua limbah (buangan) yang ada

sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari sisa hasil reaksi

berupa slarry dialirkan menuju pengolahan limbah.

7. Laboratorium

Keberadaan laboratorium dalam suatu pabrik sangat penting untuk

mengendalikan mutu hasil produk. Analisa yang dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku, analisa proses dan analisa

kualitas produk

6.1. Unit Penyediaan Air


68

6.1.1. Penyediaan Air

Dalam memenuhi kebutuhan air, suatu industri pada umumnya

menggunakan air sumur, air sungai, air danau maupun air laut sebagai sumber

untuk mendapatkan air. Pada pra-rancangan ini, sumber air yang digunakan

berasal dari penyedia jasa pengolahan air PDAM Tirta Tarum, sebagai

perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air bersih di wilayah

Kabupaten Karawang yang saat ini memiliki kapasitas 2000 liter/detik. Air

yang diperlukan di lingkungan pabrik digunakan untuk :

a. Air Pendingin

Air pendingin digunakan sebagai media pendingin pada beberapa aliran

proses. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan air pendingin

adalah sebagai berikut :

1. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak.

2. Oksigen terlarut yang dapat menyebabkan korosi.

3. Minyak yang merupakan penyebab terganggunya film corrosion inhibitor,

menurunkan koefisien perpindahan panas, dan dapat menjadi makanan

mikroba sehingga menimbulkan endapan. Kebutuhan air pendingin dapat

dilihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1 Kebutuhan Air Pendingin pada Peralatan Proses

No Nama Alat Code Jumlah air (kg/jam)

1 Reaktor R-101 5.117,587

Total 5.117,587

(Hasil analisis, 2017)


69

Untuk menghemat pemakaian air, air bekas pendingin dari peralatan

pendingin perlu disirkulasi. Dengan asumsi, terjadi kehilangan 10% dari total air

sebelum disirkulasi.

Air yang disirkulasi = 90/100  5.117,59 kg/jam

= 4.605,83 kg/jam

Air yang harus ditambahkan (make-up water) :

= 5.117,59 – 4.605,83 kg/jam

= 511,76 kg/jam

b. Air Proses

Air proses digunakan sebagai pengenceran pada alat disolver dan

pemisahan Filtrat dari produk Precipitated Silica .berikut kebutuhan air pada.

Kebutuhan air proses dapat dilihat pada tabel 6.2.

Tabel 6.2 Kebutuhan air proses pada peralatan

Jumlah air
No Nama Alat Code (kg/jam)

1 Rotary Drum RDF-101 5.679,34

2 Disolver D-101 30.287,50


Total 35.966,50

(Hasil analisis, 2017)

Untuk menghemat pemakaian air, air bekas proses dari Peralatan proses

perlu disirkulasi. Dengan asumsi, terjadi kehilangan 10% dari total air sebelum

disirkulasi.
70

Air yang disirkulasi = 90/100  35.966,50 kg/jam

= 32.370,16 kg/jam

Air yang harus ditambahkan (make-up water) :

= 35.966,50 – 32.370,16
= 3.596,68 kg/jam
c. Air Umpan Boiler

Air umpan Boiler digunakan untuk menghasilkan steam dan

kelangsungan proses pengaliran panas. Selain berdasarkan fungsi diatas, air

umpan Boiler juga digunakan untuk Hydrant Water. Meskipun terlihat jernih,

tetapi pada umumnya air masih mengandung larutan garam dan asam yang

dapat merusak logam pada sistem steam. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penanganan air umpan Boiler adalah sebagai berikut:

1. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi

Korosi yang terjadi dalam boiler disebabkan karena air mengandung

larutan asam dan gas-gas yang terlarut seperti O2, CO2, H2S dan NH3.

2. Zat yang menyebabkan kerak (scale forming).

Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,

yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silika.

3. Zat yang menyebabkan foaming

Air yang diambil dari proses pemanasan biasanya menyebabkan foaming

pada boiler karena adanya zat-zat organik, anorganik dan zat-zat yang tak

larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi akibat adanya alkalinitas

yang tinggi.
71

Kebutuhan air umpan boiler dapat dilihat pada perhitungan unit

penyediaan steam dilihat pada tabel 6.3. Kebutuhan steam dapat dilihat pada

tabel 6.2.

Tabel 6.2 Kebutuhan Air Untuk Steam

No Nama Alat Code Jumlah air (kg/jam)

1 Heat Exchanger HE - 01 4.652,10

2 Heat Exchanger HE - 02 9.512,98

Total 14.165,08

(Hasil analisis, 2017)

Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 14.165,08 kg/jam Jumlah air

ini hanya pada awal start up pabrik. Untuk kebutuhan selanjutnya hanya

menggunakan air make up saja. Jumlah air untuk keperluan make up air

umpan boiler sebesar. 1.416,51 kg/jam.

d. Air Sanitasi

Air sanitasi digunakan untuk kebutuhan air minum, laboratorium,

kantor, dan perumahan. Syarat air sanitasi meliputi :

Syarat Fisik :

1. Suhu dibawah suhu lingkungan

2. Warna jernih

3. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau

Syarat Kimia :

1. Tidak mengandung zat organik maupun anorganik

2. Tidak beracun

Syarat Bakteriologis :
72

Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.

Perkiraan kebutuhan air sanitasi didasarkan pada jumlah karyawan

pabrik sebanyak 130 orang dengan kebutuhan air 20 liter/hari setiap

karyawan (Berdasarkan Permen PU No. 14/PRT/M/2010 jam kerja selama 8

jam).

Total kebutuhan air karyawan :

= 130 orang  20 liter untuk satu orang dalam satu hari

= 2.600 liter/hari = 108,42 liter/jam

Air untuk keperluan laboratorium, pencucian alat dan lain-lain diperkirakan

500 liter/jam. Sehingga total kebutuhan air sanitasi :

= 108,42  500

= 608,42 liter/jam  1 kg/liter = 608,42 kg/jam

Dari perhitungan diatas dapat diketahui total kebutuhan air pabrik

yang harus dipompakan dari air bersih sebagai berikut :

1. Air pendingin = 5.117,59 kg/jam

2. Air Proses = 35.966,84 kg/jam

3. Air umpan boiler = 14.165,08 kg/jam

4. Air Hydrant = 500 kg

5. Air sanitasi = 608,42 kg/jam

6. Lainnya = 10% dari (air pendingin + air umpan

boiler + air sanitasi)

= 1.989,11 Kg/jam

Total = 57.847,04 kg/jam


73

Dari data diatas maka air yang harus ditambahkan setiap jam nya

(Water make-up) adalah sebagai berikut:

1. Air pendingin = 511,76 kg/jam

2. Air Proses = 3.596,68 kg/jam

3. Air umpan boiler = 1.416,51 kg/jam

4. Air sanitasi = 608,42 kg/jam

5. Lainnya = 10% dari (air pendingin +

air umpan boiler + air sanitasi)

= 253,67 kg/jam

Total = 6.387,04 kg/jam

e. Spesifikasi Tanki Air

- Jenis = Conical Roof

- Fungsi = Menyimpan air selama 1 bulan.

- Volume = 970,808 m3

- Material = CARBON STEEL SA 283 GRADE C (Brownell,

Young)

- Diameter Tanki = 50 Ft

- Tinggi Tanki = 20 Ft

- P design = 24,62939 Psi

- Tebal Shell = 0,913 In

- Tinggi Head = 2,929 Ft

- Tinggi Total = 22,929 Ft

- Diameter Pipa pengisian = 7 In


74

6.2. Unit Pengadaan Steam Dan Bahan Bakar Boiler

Steam yang diproduksi pada pabrik ini dipakai untuk mensuplai kebutuhan

panas Heat exchanger. Untuk memenuhi kebutuhan steam digunakan 1 buah

boiler. Steam yang dihasilkan dari Boiler ini mempunyai suhu 90 oC dan tekanan

2,6 bar.(Spirax).

Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 14.165,08 kg/jam. Untuk menjaga

kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi dan make up blowdown pada

boiler maka, jumlah steam dilebihkan sebanyak 10 %. Jadi jumlah steam yang

dibutuhkan adalah kg/jam 15.581,59 kg/jam

Perancangan boiler :

Dirancang untuk memenuhi kebutuhan steam. Untuk tekanan > 200 psia,

maka digunakan boiler jenis water tube boiler.

Spesifikasi boiler yang dibutuhkan :

Fungsi = Memenuhi kebutuhan steam

Jenis = Natural Gas Water tube boiler

Jumlah =1

Tekanan steam = 2,6 Bar

Qsteam = 6357,57 kg/Jam

Densitas pada 90C = 913 Kg/m3

T destilat = 60 C

T make up = 30 C

T masuk = 57 C
75

T out = 150 C

Hg = 596.510 kkal/m3

Hf = 68,484 kkal/m3

V’natgass = 1.075,727 m3/Jam

 = 85 %

(Wiley, 2004)

Bahan bakar = Natural Gass With Vcv = 8.988 Kkal/m3

Kapasitas boiler = 16 ton

Heating surface = 16,16 ft2

6.3. Unit Penyediaan Udara Proses dan Maintenance

Unit ini berfungsi untuk menghasilkan udara tekan kering (udara pabrik).

Udara pabrik adalah udara yang dibutuhkan untuk mengeringkan dan

menghembuskan Slurry Silica dengan Blower ke Rotary Dryer Selain itu, juga

diperlukan untuk membersihkan peralatan pabrik. Udara ini diperoleh dengan

mengkompresikan udara luar.

Kebutuhan udara untuk pra-rancangan ini diperkirakan sebesar 20 m3/jam,

tekanan 15,20 psig dan suhu 30oC. Alat untuk menyediakan udara berupa blower.

6.4. Unit Pengadaan Listrik Dan Bahan Bakar Generator

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, suatu pabrik biasanya

mensuplai dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan generator pembangkit listrik

sendiri. Kebutuhan tenaga listrik di ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik.

Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu
76

meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah

generator arus bolak-balik dengan pertimbangan :

1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar

2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan

6.4.1. Listrik Untuk Keperluan Proses dan Utilitas

Sumber daya listrik yang melayani pabrik ini disuplai dari PLN,

digunakan generator cadangan bila terjadi pemadaman arus listrik dari PLN.

Listrik tersebut didistribusi melalui suatu terminal utama dengan

pertimbangan bahwa apabila salah satu lubang mengalami kemacetan, maka

tidak akan mengganggu yang lainnya.

Jaringan listrik selanjutnya diatur secara sentral dari terminal utama,

tetapi pada tiap unit digunakan lokal terminal untuk dilanjutkan ke masing-

masing unit yaitu unit proses, unit utilitas, unit penerangan dan unit bengkel.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema listrik pabrik berikut :

PLN Gard Metera


Panel Unit
u n
Proses

ATS Trafo Panel Panel Unit


Utama Utilitas

Panel Unit
Peneranga
n

Gambar 6.1. Skema Penyediaan Listrik


77

Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas dapat dilihat

pada tabel 6.4.

Tabel 6.4 Kebutuhan Listrik Unit Proses dan Utilitas

No Kode Daya Hp
1 D-01 5,80
2 RDF-01 0,3
3 RD-01 55
4 BM-01 44
5 SC-01 10,2
6 SC-02 10,1
7 SC-03 10,5
8 BC-01 0,5
11 B-01 13,25
12 P-01 2,29
13 P-02 6,30
14 P-03 14,52
15 P-04 18,40
16 P-05 6,53
Total 78,494

(Hasil analisis, 2017)

Kebutuhan listrik untuk unit proses dan utilitas adalah = 78,494 Hp

Diperkirakan kebutuhan listrik yang tidak terdiskripsikan sebesar 10% dari

total, maka besarnya Hp Maka total kebutuhan listrik adalah

= (78,494 + 7,8494) x 0,7457 kW/HP

= 64,3862 KW

Besarnya tenaga listrik yang dibutuhkan untuk keperluan perusahaan selain

proses dipakai standar yang terdapat dalam buku Perry edisi 3 halaman 17.58.
78

Tabel 6.5 Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan

ft
No Ruangan/Tempat Luas;ft2 Lumen
luas m2 candela

1 Pos Keamanan 30 322,92 10 3.229

2 Jalan dan Taman 800 8.611,20 10 86.112

3 Parkir 600 6.458,40 10 64.584

4 Kantor 1350 14.531,40 20 29.0628

5 pemadam 150 16.14,60 20 32.292

6 Mushola 100 10.76,40 10 10.764

7 Kantin 150 16.14,60 10 16.146

8 Poliklinik 100 10.76,40 10 10.764

Daerah Proses
9 3000 10 322.920
(Bahan Baku & Produk) 32.292,00

10 Laboratorium 200 2.152,80 20 43.056

11 Bengkel 200 2.152,80 10 21.528

12 Daerah Utilitas 1100 11.840,40 10 11.8404

13 Ruang Kontrol 100 1.076,40 20 21.528

14 Ruang generator 300 3.229,20 10 32.292

15 Halaman Pabrik 100 1.076,40 10 10.764

16 Gudang 300 3.229,20 10 32.292

Total 8.580,00 11.17303

(Hasil Analisis, 2017)


79

Untuk parkir, taman, jalanan dan halaman pabrik digunakan lampu Mercury

100 watt dengan lumen output 3000/buah. (Philips, 2017)

Jadi jumlah lampu Mercury yang digunakan :

(64.584 + 86.112 + 10.764) 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛


=
3000 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛/𝑏𝑢𝑎ℎ

161.460 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛
=
3000 𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛/𝑏𝑢𝑎ℎ

= 53,82 buah

Untuk area lainnya menggunakan lampu TL 40 watt tipe day light dengan

lumen output 1.960/buah. Jadi jumlah lampu TL 40 watt yang digunakan :

= (1.117.303 – 161.460)/1960

= 487,68 buah

Total daya penerangan

1.lampu mercury :100 watt x 53,82 = 5.382,00 watt

2.lampu TL 40 : 40 watt x 467,68 = 19.507,00 watt

Total = 24.889,00 watt (24,89 kW)

 Listrik untuk AC

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 Watt atau 15 kW

 Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 12.000 Watt atau 12kW


80

Tabel 6.6 Total Kebutuhan Listrik Pabrik

Kebutuhan kW

1.Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 76,88719

2.Listrik untuk keperluan penerangan 24,89

3.Listrik untuk AC 15

4.Listrik Untuk laboratorium dan instrumentasi 12

Total 128,776

(Hasil analisis,2017)

- Generator

Suplai listrik untuk mem-back up listrik PLN maka digunakan generator

sebagai alat penyuplainya. Generator di pabrik ini digunakan hanya untuk

mem-back up sistem DCS saja, karena untuk proses digunakan listrik dari

PLN dengan kontrak kelas A dimana didalam kontrak tersebut PLN

menjamin ketersediaan listrik sepanjang tahun, jika terjadi gangguan maka

PLN dengan mitranya bersedia mengasuransikan kerugian perusahaan

yang diakibatkan gangguan listrik tersebut. Karena DCS adalah Setting

dari perusahaan sendiri maka perusahaan sendiri yang bertanggung jawab,

oleh karena itu perlulah Back Up listrik dengan generator dengan kapasitas

sebesar 20 kW.
81

6.5. Unit Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan dari pabrik Melamin ini dapat diklasifikasikan

menjadi tiga, yaitu:

1. Bahan buangan cair.

2. Bahan buangan padatan.

3. Bahan buangan gas.

Pengolahan limbah tersebut didasarkan pada jenis buangannya:

1. Pengolahan Bahan Buangan Cair

a. Air buangan sanitasi berasal dari toilet di sekitar pabrik dan

perkantoran. Air tersebut dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi

menggunakan lumpur aktif, aerasi, dan injeksi klorin. Klorin ini

berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh mikroorganisme

terutama mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit.

b. Air berminyak yang berasal dari buangan pelumas pada pompa,

dipisahkan dengan cara perbedaan berat jenisnya. Minyak di bagian atas

dialirkan ke penampungan terakhir kemudian dibakar, sedangkan air di

bagian bawah dialirkan ke penampungan akhir, kemudian di buang.

c. Cairan sisa proses, air dari unit demineralisasi, dan air regenerasi resin

dinetralkan dalam kolam netralisasi. Penetralan dilakukan dengan

larutan H2SO4 bila pH air buangan tersebut lebih dari 7, sedangkan jika

pH kurang dari 7 maka digunakan NaOH.


82

2. Pengolahan Bahan Buangan Padatan

Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik, IPAL,

dan limbah padat dari proses. Limbah domestik berupa sampah – sampah

dari keperluan sehari-hari seperti kertas dan plastik, sampah tersebut

ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya dikirim ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Limbah yang berasal dari IPAL diurug di

dalam tanah yang dindingnya dilapisi dengan clay (tanah liat) agar jika

limbah yang dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan

sekitarnya.

3. Pengolahan Limbah Gas

Limbah gas yang berasal dari gas sisa hasil reaksi dibuang ke udara

yang sebelumnya telah dibakar di dalam flare stack yang mempunyai

tinggi minimal 4 kali tinggi bangunan.

6.6. Laboratorium

Laboratorium merupakan bagian yang penting dalam menunjang

kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produksi. Selain itu, laboratorium

juga berperan dalam mengendalikan pencemaran limbah, baik udara maupun

limbah cair.

Laboratorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian

bahan baku proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan

menjaga kualitas atau mutu produk. Tugas laboratorium antara lain:

1. Memeriksa bahan baku dan bahan pendukung yang akan digunakan.


83

2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan.

3. Melakukan riset/percobaan yang ada kaitannya dengan proses produksi.

4. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada

buangan pabrik.

6.6.1. Program Kerja Laboratorium

Laboratorium melaksanakan tugas selama 24 jam sehari dalam kelompok

kerja shift dan non shift dengan perincian sebagai berikut :

a. Kelompok shift, bertugas memantau dan menganalisa proses produksi secara

rutin. Setiap shift bekerja bergiliran selama 24 jam dengan masing-masing

shift bekerja selama 8 jam.

b. Kelompok non-shift, bertugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang

sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan oleh

laboratorium. Kelompok ini bekerja di laboratorium utama dengan tujuan

membantu kelancaran dan meningkatkan kinerja kelompok shift dengan

melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Menyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium.

2. Melakukan analisa bahan buangan yang menyebabkan polusi.

3. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran

produksi.
84

Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :

1. Laboratorium Fisik

Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan pemeriksaan

dan pengamatan terhadap semua arus yang berasal dari proses maupun tangki,

jadi pemeriksaan dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku dan produk

akhir.

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap

sifat-sifat fisika dan kandungan kimiawi bahan baku dan produk akhir.

2. Laboratorium Analitik

Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan

produk mengenai sifat – sifat kimianya. Analisa yang dilakukan, yaitu :

a. Analisa Bahan Baku

Analisa bahan baku magnesit yang dilakukan antara lain ; uji

kemurnian, uji ukuran dan uji kadar air. Sedangkan untuk bahan baku

asam sulfat dilakukan beberapa analisa antara lain ; specific gravity, uji

kemurnian dan uji pH.

b. Analisa Komposisi Produk Utama

Jenis analisa yang dilakukan antara lain ; uji kemurnian, uji ukuran dan

uji kadar air.


85

3. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :

a. Diversifikasi produk

b. Perlindungan terhadap lingkungan

Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga

mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian terhadap

produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna

mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai