Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA


DAN PUSAT INVESTASI PADA
PT. PUSRI PALEMBANG

Nuraini (nurainirizal@rocketmail.com)
Betri Sirajuddin (betri_syra@yahoo.co.id)
Jurusan Akuntansi S1
STIE MDP

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam
penilaian kinerja pusat biaya dan pusat investasi pada PT. Pusri Palembang. Analisis penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara
kepada staf analisis pelaporan anggaran pada PT. Pusri Palembang. Hasil penelitian menjelaskan bahwa
penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya dan pusat investasi telah cukup baik. Namun,
penilaian kinerja pada pusat biaya belum efisien. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga bahan bakar gas
dan perubahan kurs dolar serta seringnya terjadi unscheduled shutdown yang menyebabkan meningkatnya biaya
jasa profesional pada pabrik amoniak IB dan pabrik amoniak II. Pada pusat investasi, penilaian kinerja telah
cukup baik karena ROI dan ROE perusahaan telah mengalami kenaikan yang signifikan.

Kata kunci: Akuntansi Pertanggungjawaban.

Abstract : This research is use to analyze the application of responsibility accounting in performance assessment
of cost center and investment center in PT. Pusri Palembang. The analysis of this research use a qualitative
approach with descriptive analysis. This research uses method of observation and interviews of staff reporting
budget analysis in PT. Pusri Palembang. The results of research explained that the application of responsibility
accounting cost center and investment center has been well. But, the performance assessment of the cost center
is not efficient. It is because there are increase in fuel gas price and changes in the dollar exchange rate and
frequent unscheduled shutdown that causes increasing professional services on plant ammonia IB and II. At the
investment center, performance assessment has been good because the ROI and ROE of the company has
significant increases.

Key word: Responsibility Accounting.

1. PENDAHULUAN kenaikan harga gas sebagai bahan baku dan


bakar utama dalam pembuatan pupuk.
Penilaian kinerja adalah bagian terpenting Pada pusat investasi, terjadi penurunan
dalam suatu internal perusahaan. Hal ini aset dan penjualan yang fluktuatif pada tahun
penting mengingat penilaian kinerja 2011 dan 2012. Hal ini menjadi menarik
merupakan tolak ukur dan sebagai evaluasi karena fenomena yang berkembang antara
bagi suatu manajemen atas kinerja perusahaan penurunan aset dan penjualan justru tidak
yang telah dilakukan selama periode tertentu. berpengaruh pada Return On Investment (ROI)
Sebelum melakukan penilaian, manajemen dan Return On Equity (ROE) dan berdampak
memerlukan informasi sebagai landasan pada menurunnya kinerja performance
penilaian kinerja, informasi tersebut adalah perusahaan.
informasi akuntansi pertanggungjawaban. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
Pada pusat biaya, terdapat inefisiensi akan melakukan penelitian dengan judul
biaya produksi yang terjadi pada Pabrik “Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban
amoniak IB dan Pabrik amoniak II PT. Pusri Dalam Penilaian Kinerja Pusat Biaya dan
Palembang. Hal ini disebabkan adanya Pusat Investasi Pada PT. Pusri Palembang”.
kenaikan biaya jasa profesional serta adanya

Hal -1
II. LANDASAN TEORI 1. Struktur organisasi yang menetapkan
secara tegas wewenang dan tanggung
2.1 Pengertian Akuntansi jawab tiap tingkatan manajemen.
Pertanggungjawaban 2. Anggaran biaya yang disusun usntuk tiap
tingkatan manajemen.
Hansen dan Mowen (2009, h.229) 3. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat
menyatakan bahwa akuntansi dikendalikan tidaknya (controllability)
pertanggungjawaban adalah alat fundamental biaya oleh menajamen tertentu dalam
untuk pengendalian manajemen dan ditentukan organisasi.
melalui empat elemen penting, yaitu 4. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan
pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran dengan struktur organisasi.
kinerja atau benchmarking, pengevaluasian 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer
kinerja, dan pemberian penghargaan. yang bertanggung jawab (responsibility
Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan reporting).
mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu
sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan 2.3 Penilaian Kinerja
akan disesuaikan untuk mencapai tujuan
bersama. Menurut Mulyadi (2007, h.415) penilaian
Sedangkan Samryn (2012, h.76) kinerja adalah penentuan secara periodik
mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
merupakan suatu sistem akuntansi yang organisasi dan Karyawannya berdasarkan
digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat sasaran, standar dan kriteria yang telah
pertanggungjawaban sesuai dengan informasi ditetapkan sebelumnya.
yang dibutuhkan manajer untuk Penilaian kinerja dalam suatu perusahaan
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mutlak dilakukan, karena penilaian kinerja
mereka sebagai bagian dari sistem merupakan ukuran bagi pimpinan dan manajer
pengendalian manajemen. dalam melaksanakan wewenang yang
dilimpahkan kepadanya. Penilaian kinerja
2.2 Syarat-syarat Penerapan Akuntansi dilakukan untuk menekan perilaku karyawan
Pertanggungjawaban yang bisa merugikan perusahaan dan untuk
memotivasi semangat kerja kepada setiap
Mulyadi (2007, h.191) menyatakan individu, juga menetapkan standar kerja bagi
syarat-syarat penerapan akuntansi seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan.
pertanggungjawaban pusat biaya yang
memadai sebagai berikut:

2.4 Pusat Pertanggungjawaban Biaya Menurut Anthony dan Govindarajan


(2011, h.212) pada umumnya, ada dua jenis
Definisi menurut Anthony dan pusat biaya, yaitu:
Govindarajan (2011, h.198) Pusat biaya adalah 1. Pusat Biaya Teknik
pusat pertanggungjawaban yang manajernya Biaya teknik adalah biaya-biaya yang
hanya bertanggungjawab terhadap biaya, dan jumlahnya secara tepat dan memadai dapat
keberhasilan manajernya diukur atas dasar diestimasikan dengan keandalan yang
masukan atau biaya yang terjadi. Pusat Biaya wajar.
diukur prestasinya dengan mencari selisih 2. Pusat Biaya Kebijakan
biaya sesungguhnya dengan biaya yang Biaya kebijakan (biaya yang dikelola)
dianggarkan. adalah biaya yang tak tersedia estimasi
Adapun rumus pusat biaya sebagai tekniknya. Di pusat biaya kebijakan, biaya-
berikut: biaya yang dikeluarkan tergantung pada
penilaian manajemen atas jumlah yang
Selisih biaya = Biaya sesungguhnya – memadai dalam kondisi tertentu.
Biaya yang
dianggarkan 2.5 Pusat Pertanggungjawaban Investasi

Hal -2
Pusat investasi adalah pusat c) Mengurangi investasi yang berlebihan
pertarggungjawaban yang manajernya pada aktiva operasi.
bertanggungjawab terhadap pendapatan, biaya,
dan investasi yang terjadi pada pusat Kelemahan-kelemahan Return On
pertanggungjawaban tersebut. Menurut Halim Investment (ROI):
dan Supomo (dikutip oleh I Nyoman, 2011) 1. Mencegah manajer untuk berinvestasi
prestasi manajer pusat investasi diukur atas dalam proyek yang menurunkan ROI
dasar laba yang dihasilkan dibandingkan divisi, meskipun investasi tersebut
dengan aktiva yang digunakan untuk dapat meningkatkan kemampulabaan
menghasilkan laba tersebut, yang dalam hal ini perusahaan secara keseluruhan.
dapat digunakan beberapa alternatif, yaitu: 2. Mendorong manajer memusatkan
1. Return On Investment adalah pengukuran perhatian pada kegiatan jangka pendek
kemampuan perusahaan secara untuk biaya berjangka panjang.
keseluruhan didalam menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan 2. Return On Equity merupakan rasio
aktiva yang tersedia didalam perusahaan. pengukuran terhadap penghasilan yang
Semakin tinggi rasio, semakin baik dicapai bagi pemilik perusahaan atas
keadaan perusahaan, baik tidaknya tingkat modal yang diinvestasikan pada
Return On Investment hanya dapat perusahaan. Semakin besar Return On
diketahui sesudah diperbandingkan dengan Equity maka akan membawa keberhasilan
rasio rata-rata industri. ROI dapat bagi perusahaan yang mengakibatkan
dirumuskan dengan: tingginya harga saham. Return On Equity
dapat dihitung dengan rumus:
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
x 100% Modal Sendiri
x 100%
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak

Pendapatan Perhitungan diatas menyatakan bahwa


semakin besar rasio maka akan membawa
Pendapatan keberhasilan bagi perusahaan yang
x mengakibatkan tingginya harga saham.
Investasi
III. METODOLOGI PENELITIAN
ROI = % Laba dari penghasilan x
3.1 Pendekatan Penelitian
Perputaran Modal
Metode pendekatan penelitian yang
Perhitungan diatas menyatakan bahwa digunakan dalam penelitian ini adalah metode
semakin tinggi rasio maka semakin baik kualitatif deskriptif, yaitu merupakan
keadaan perusahaan. Tingkat Return On penelitian yang mendeskripsikan karakteristik
Investment (ROI) dapat diketahui baik atau masalah yang berkaitan dengan karakteristik
tidaknya ketika setelah diperbandingkan dari subjek yang diteliti. Penelitian ini
dengan rasio rata-rata industri. menekankan pada pemahaman penerapan
akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai
Kelebihan-kelebihan Return On Investment
kinerja pusat biaya dan pusat pusat investasi
(ROI) menurut Krismiaji dan Aryani
pada PT. Pusri Palembang.
(2011, h.295-296), sebagai berikut:
a) Mendorong manajer untuk
3.2 Objek/Subjek Penelitian
memusatkan perhatian pada hubungan
antara penjualan, biaya dan investasi.
Subjek penelitian yang akan diteliti
b) Mendorong efisiensi biaya.
adalah PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang
berlokasi di Jalan Mayor Zen Palembang. Dan

Hal -3
objek penelitian yang akan diteliti adalah kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
bagaimana analisis akuntansi mendeskripsikan hasil penelitian dengan
pertanggungjawaban dalam menilai kinerja menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi
pusat biaya dan pusat investasi pada PT. Pusri pada perusahaan dan membahasnya
Palembang. menggunakan analisis deskriptif. Penulis akan
melakukan pengumpulan data berupa angka
3.3 Pemilihan Informan Kunci yang dibutuhkan sehubungan dengan masalah
yang akan diteliti, sehingga hasil penelitiannya
Pemilihan informan kunci yang akan dapat lebih dipercaya dan diandalkan
digunakan pada penelitian ini adalah Ibu kebenarannya. Langkah-langkah analisis yang
Chergayati selaku pembimbing dan staf digunakan adalah sebagai berikut:
manajer anggaran serta karyawan bidang 1. Mengumpulkan data-data keuangan
anggaran yang meliputi: karyawan bagian perusahaan, seperti: laporan realisasi dan
penyusunan anggaran, karyawan bagian anggaran biaya produksi per pabrik dan
pengawasan anggaran dan staf senior data kinerja ROI dan ROE.
pelaporan anggaran pada PT. Pusri Palembang 2. Mengidentifikasi data-data yang diperoleh
yang terlibat dalam penelitian. berupa data realisasi dan anggaran biaya
produksi per pabrik dan investasi di
3.4 Jenis Data perusahaan selama periode 5 tahun
terakhir.
Data yang akan digunakan pada 3. Melakukan analisis terhadap pusat biaya
penelitian ini adalah data primer dan data dan pusat investasi pada PT. Pusri
sekunder, yaitu melalui teknik wawancara dan Palembang.
observasi perusahaan, dimana data ini
memerlukan pengolahan lebih lanjut dari
IV. HASIL PEMBAHASAN
penulis. Wawancara yang dilakukan kepada
manajer perusahaan maupun karyawan bidang
4.1 Hasil Penelitian
produksi dan pabrik. Selain itu, penulis juga
memerlukan data yang telah terdokumentasi di 4.1.1 Anggaran
perusahaan.
Proses penyusunan anggaran pada PT.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pusri Palembang telah mengikutsertakan
partisipasi manajer maupun staf-staf bagian.
Teknik Pengumpulan Data yang akan Penyusunan anggaran ini dilakukan per bulan,
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan triwulan, semester dan tahunan. Anggaran ini
menggunakan teknik wawancara, observasi akan dibandingkan dengan realisasi yang
dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan hasilnya berupa laporan manajemen dan
kepada manajer perusahaan maupun karyawan dilaporkan kepada manajer dan dewan direksi
bidang produksi dan pabrik. Penulis juga akan untuk dinilai sejauh mana kinerja perusahaan
melakukan observasi terhadap kegiatan selama periode yang telah ditentukan.
produksi perusahaan untuk menilai bagaimana Penyusunan anggaran dilakukan dengan
kinerja pusat pertanggungjawaban pada PT. pendekatan Top Down dan Bottom Up.
Pusri Palembang. Selain itu, penulis Pendekatan Top Down dimana Manajemen
memerlukan data yang telah terdokumentasi di Atas terlebih dahulu menetapkan kebijakan-
perusahaan seperti sejarah/gambaran umum kebijakan pokok sebagai dasar untuk
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, menyusun kegiatan operasional tahunan yang
data laporan pertanggungjawaban PT. Pusri disebut Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Palembang tahun 2008-2012 termasuk realisasi (RKAP). RKAP ini disusun secara Bottom Up
dan anggaran biaya, ROI dan ROE dan lain dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan
sebagainya. yang telah ditetapkan Direksi. Dan setelah
melalui tahapan-tahapan pembahasan mulai
3.5 Teknik Analisis Data dari tingkat staf, Direksi, Dekom, maka RKAP
diajukan kepada Pemegang Saham untuk
Dalam penelitian ini, akan dilakukan mendapat pengesahan dalam Rapat Umum
teknik atau metode analisis data berupa analisis Pemegang Saham (RUPS). RKAP yang telah

Hal -4
disyahkan tersebut merupakan pedoman kerja adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan
bagi masing-masing unit sebagai alat untuk bakar yang digunakan dalam proses produksi.
mengendalikan operasional. Perubahan kurs dollar juga merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan kenaikan biaya
4.1.2 Klasifikasi Kode Rekening terutama bahan bakar gas sebagai bahan baku
dan bahan bakar.
PT. Pusri Palembang telah melakukan Selain itu, kerusakan mesin pada pabrik
pengkodean rekening untuk setiap perkiraan juga merupakan salah satu biaya yang
dengan memadai. Biaya-biaya yang terjadi mengalami kenaikan karena dalam proses
dicatat untuk setiap tingkat manajemen, perbaikan memerlukan jasa-jasa profesional
kemudian digolongkan dan diberikan kode untuk memperbaiki kerusakan mesin akibat
sesuai dengan tingkatan manajemen yang lamanya unscheduled shutdown dan adanya
terdapat dalam struktur organisasi. jadwal Turn Around yang terkadang melebihi
Klasifikasi dan kode rekening pada PT. jadwal yang ditargetkan, sementara biaya jasa
Pusri Palembang telah dikaitkan dengan pusat profesional untuk perbaikan pabrik cukup
pertanggungjawaban yang ada di dalam mahal. Perusahaan juga sulit untuk
perusahaan. Dengan demikian kode rekening menganggarkan biaya ini karena biaya ini sulit
yang ada telah mencerminkan kewenangan untuk diprediksi karena setiap tahun dapat
pusat pertanggungjawaban dan mampu terjadi perubahan sehingga perusahaan tidak
memberikan informasi mengenai pusat biaya dapat menganggarkan biaya jasa-jasa
dan manajer yang bertanggung jawab atas profesional secara akurat, ditambah lagi
terjadinya biaya tersebut. Pengklasifikasian dengan adanya kenaikan gaji para profesional
kode rekening di PT. Pusri Palembang juga yang mengikuti UMR juga menjadi penyebab
bertujuan untuk memudahkan penyusunan sulitnya biaya ini diprediksi. Inilah komponen
laporan keuangan. yang membuat kenaikan biaya produksi pada
tiap periode. Hal-hal tersebut merupakan
4.1.3 Biaya Terkendali dan Tidak penyebab terjadinya penurunan produksi pada
Terkendali seluruh pabrik terutama Pabrik Amoniak IB
dan Pabrik Amoniak II.
Pada PT. Pusri Palembang telah
melakukan pemisahan biaya terkendali 4.2 Pembahasan
(controllable) dan biaya tidak terkendali
(uncontrollable). Biaya terkendali 4.2.1 Analisis Pelaporan
(controllable) merupakan biaya yang Pertanggungjawaban dan Penilaian
ditimbulkan langsung oleh masing-masing Kinerja Pusat Biaya
pusat biaya seperti biaya perjalanan dinas dan
biaya alat tulis kantor. Sedangkan biaya tidak Penilaian kinerja pusat biaya produksi
terkendali (uncontrollable) merupakan biaya pada pabrik amoniak IB dan pabrik amoniak II
yang tidak secara langsung ditimbulkan oleh PT. Pusri Palembang belum efisien. Hal ini
masing-masing pusat biaya seperti biaya dikarenakan variance dari ketiga biaya tersebut
alokasi. melebihi standar kinerja yang ditetapkan yaitu
10%. Terutama pada biaya jasa profesional
4.1.4 Laporan Pertanggungjawaban yang selisihnya jauh dari yang standar
variance yang ditetapkan. Hal ini disebabkan
Sistem pelaporan pada PT. Pusri oleh kenaikan harga bahan bakar gas dan
Palembang sudah cukup baik untuk digunakan kenaikan kurs rupiah terhadap dollar akibat
dalam penilaian kinerja akuntansi kondisi ekonomi global. Selain itu usia pabrik
pertanggungjawaban pusat biaya. Hal ini dapat yang tergolong tua menyebabkan penurunan
dilihat adanya pelaporan realisasi dan anggaran produksi terutama pada Pabrik Amoniak II.
yang dilakukan pada tiap periode. Namun pada Penggunaan jasa profesional yang bersifat
pusat biaya terdapat beberapa permasalahan insidentil juga menyebabkan biaya ini sulit
yaitu adanya situasi dan kondisi yang berubah- untuk dianggarkan sehingga pada setiap tahun
ubah dan terdapat beberapa kemungkinan yang realisasi biaya ini tidak sesuai dengan anggaran
tidak dapat diprediksi sebelumnya, seperti yang ditetapkan perusahaan.
kenaikan harga bahan bakar gas yang memicu

Hal -5
4.2.2 Analisis Pelaporan a. Struktur organisasi dan pendelegasian
Pertanggungjawaban dan Penilaian wewenang yang jelas.
Kinerja Pusat Investasi b. Setiap pusat pertanggungjawaban telah
menyusun anggarannya pada masing-
Penilaian kinerja pusat investasi pada masing unit bagian. Anggaran yang
PT. Pusri Palembang sudah cukup baik. telah disusun menggunakan pendekatan
Artinya, ROI dan ROE perusahaan cenderung bottom-up dan up-bottom.
naik di setiap tahunnya. Adanya spin off ini c. Klasifikasi kode rekening juga telah
juga berdampak pada kegiatan operasional diterapkan oleh PT. Pusri Palembang
terutama pada aspek keuangan PT. Pusri dengan memadai.
Palembang. Salah satu dampak yang paling d. Laporan pertanggungjawaban kepada
signifikan adalah adanya pencapaian ROI dan manajer yaitu berupa laporan realisasi
ROE terutama pada tahun 2010, ROI dan ROE dan anggaran.
mengalami penurunan yang paling rendah. Hal
ini disebabkan karena PT. Pusri melakukan 2. Pelaksanaan penilaian kinerja pada PT.
pemisahaan diri (spin off) sehingga dilakukan Pusri Palembang telah memadai, hal ini
pengalihan aset dan laba yang dihasilkan pada dapat dilihat dari:
masing-masing anak perusahaan. Selain itu, a. Pada PT. Pusri Palembang telah
rendahnya penjualan pupuk terutama pada ditetapkan beberapa standar variance
amoniak juga menjadi faktor penurunan laba biaya untuk menilai kinerja para
perusahaan terutama pada tahun 2009. manajernya yaitu sebesar 10%.
Pada Tahun 2011-2012, ROI dan ROE b. Sistem pelaporan pada PT. Pusri
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Palembang sudah cukup baik untuk
Artinya, pencapaian ROI dan ROE perusahaan digunakan dalam penilaian kinerja
melebihi dari standar penilaian kinerja dan akuntansi pertanggungjawaban pusat
anggaran perusahaan. Hal ini dikarenakan biaya dan pusat investasi. Hal ini dapat
adanya pengaruh spin off yang menyebabkan dilihat adanya pelaporan realisasi dan
naiknya laba yang dihasilkan perusahaan anggaran yang dilakukan pada tiap
karena laba yang dihasilkan adalah pencapaian periode.
laba dari PT. Pusri sendiri dan bukan c. Untuk mengukur kinerja pada pusat
merupakan laba yang diperoleh dari gabungan investasi, PT. Pusri Palembang juga
perusahaan. menggunakan ROI dan ROE untuk
Selanjutnya, adanya peningkatan mengukur keefisienan seluruh modal
volume penjualan baik pupuk subsidi maupun yang diinvestasikan dalam upaya
non subsidi dan tingginya harga jual pupuk menghasilkan laba.
dari yang dianggarkan. Selain itu, Lebih 3. Pada pusat biaya terdapat beberapa
tingginya pendapatan lain-lain (bersih) dari kelemahan yaitu adanya situasi dan kondisi
anggarannya karena kontribusi pendapatan yang berubah-ubah seperti kenaikan harga
bunga deposito yang cukup tinggi serta adanya bahan bakar gas, perubahan kurs dollar
pendapatan jasa angkutan kapal milik yang yang menjadi parameter dalam
merupakan pendapatan kerjasama operasi penyusunan anggaran dan biaya jasa
(KSO) angkutan kapal pupuk milik. profesional yang sulit untuk dianggarkan
karena biaya ini bersifat insidentil dan
V. KESIMPULAN DAN SARAN tidak memiliki standar tertentu. Ditambah
lagi dengan adanya kenaikan gaji para
5.1 Kesimpulan profesional yang mengikuti UMR.
4. Pada pusat investasi, kinerja perusahaan
Berdasarkan hasil analisis yang telah sudah cukup baik. Kenaikan dan
dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai penurunan ROI dan ROE disebabkan oleh
berikut: naik-turunnya laba akibat pengaruh
1. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban volume produksi dan penjualan pupuk
pada PT. Pusri Palembang telah memadai. terutama pada amoniak. Selain itu,
Hal ini didukung oleh terpenuhinya syarat- pemisahaan diri (spin off) juga
syarat akuntansi pertanggungjawaban yang berpengaruh cukup besar terutama pada
terdiri dari:

Hal -6
tahun 2010 sehingga aset dan laba yang Cabang Makassar), Universitas
dihasilkan harus dialihkan. Diponegoro, Semarang.

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran 2. Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay
2012, Management Control Systems,
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini Graha Jasa Ilmu, Jakarta.
antara lain:
1. Pada penelitian ini, Penulis membatasi 3. Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay
ruang lingkup dengan hanya berfokus pada 2011, Sistem Pengendalian Manajemen,
dua pabrik dari empat pabrik yang dimiliki Edisi 12, Jilid 1, Alih bahasa: Drs. R.
oleh PT. Pusri Palembang yaitu Pabrik Suyoto Bakir, Karisma Publishing Group,
Amoniak IB dan Pabrik Amoniak II. Hal Tangerang Selatan.
ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu
penelitian dan luasnya cakupan penelitian. 4. Anthony, Robert N. dan Govindarajan,
2. Tidak adanya standar biaya penggunaan Vijay 2005, Sistem Pengendalian
jasa profesional menyebabkan sulitnya Manajemen, Jilid 2, Salemba Empat,
biaya ini untuk dianggarkan. Sehingga Jakarta.
dalam proses penyusunan anggaran
seringkali tidak sesuai dengan realisasi 5. Fita, Fione 2011, Peranan Akuntansi
perusahaan. Pertanggungjawaban Sebagai Salah Satu
Dasar Penilaian Prestasi Manajemen
Saran-saran yang dapat diberikan dalam pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk,
penelitian ini adalah: Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013,
1. Perusahaan sebaiknya selalu melakukan dari
perbaikan (revisi) terhadap penyusunan http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/index
anggaran sesuai dengan kondisi yang /search/authors/view?firstName=Fione&m
berkembang. Hal ini dilakukan agar PT. iddleName=Fita&lastName=Pangow&affil
Pusri Palembang tetap dapat mencapai iation=Universitas%20Sam%20Ratulangi
targetnya. Jadi, penyusunan anggaran tidak %20Manado&country=ID.
hanya didasarkan pada anggaran periode
lalu tapi juga berdasarkan dengan 6. Hansen, D. R., Mowen, M.M. 2009,
perkembangan kondisi saat ini. Akuntansi Manajerial, Salemba Empat,
2. Rencana yang akan dilakukan harus Jakarta.
diperhitungkan dengan matang, jangan
sampai anggaran yang disusun terlalu kecil 7. Krimiaji, Aryani, Y Anni 2011, Akuntansi
ataupun terlalu besar. Misalnya, pada biaya Manajemen, Edisi Kedua, UPP STIM
jasa profesional dan biaya bahan baku YKPN, Yogyakarta.
yang sering kali sulit untuk dianggarkan.
Hal ini perlu dianggarkan dengan cermat 8. Lin, Nan 2006, Metodologi Penelitian,
sehingga peranan anggaran sebagai alat Erlangga, Jakarta.
penilaian kinerja dapat terwujud dengan
baik. 9. Lubis, A. I. 2010, Akuntansi Keprilakuan,
3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
mampu meneliti lebih dalam lagi mengenai
kinerja pusat biaya produksi pada tiap 10. Matz, Adolph., Usry, Milton., Hammer,
pabrik yang dapat menjadi perbandingan Lawrence H. 2008, Perencanaan dan
serta evaluasi bagi penilaian kinerja Pengendalian, Erlangga, Jakarta.
perusahaan.
11. Mulyadi 2005, Akuntansi Biaya, Edisi
DAFTAR PUSTAKA Kelima, Aditya Media, Yogyakarta.

1. Adharawati, Athena 2010, Penerapan 12. Mulyadi 2007, Akuntansi Biaya, Aditya
Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Media, Yogyakarta.
anggaran sebagai alat pengendalian biaya
(studi kasus pada PT. PELNI Kantor

Hal -7
13. Mulyadi 2007, Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga,
Salemba Empat, Jakarta.

14. Ngurah, Agung 2010, Analisis Kinerja


Pusat-pusat Pertanggungjawaban pada
PT. Bali Reka Mahesa Cargo di Denpasar,
Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013,
dari http://stimidenpasar-jurnal.com/.

15. Rinaldo, Jhon 2011, Evaluasi Akuntansi


Pertanggungjawaban dalam Penilaian
Kinerja Pusat Biaya dan Pusat Investasi
pada PT. Bukit Asam, Tbk, Universitas
Sriwijaya, Palembang.

16. Ronald, Rifky 2012, Penerapan Akuntansi


Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Penilaian Kinerja Pusat Biaya pada PT.
Hutama Karya (persero), Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2013, dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba
/article/view/2027.

17. Rudianto 2006, Akuntansi Manajemen


Informasi Untuk Pengambilan Keputusan
Manajemen, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.

18. Samryn, L. M. 2012, Akuntansi


Manajemen, (Informasi Biaya Untuk
Mengendalikan Aktivitas Operasi dan
Infestasi), Kencana Prenada Media Group,
Jakarta.

19. Se Tin, Viyanti 2010, Akuntansi


Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendalian Manajemen Terhadap
Penilaian Prestasi Kinerja, Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2013, dari
http://repository.maranatha.edu/.

20. Sugiyono 2009, Metodologi Penelitian


Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Hal -8

Anda mungkin juga menyukai