Prof. Ir. Bambang Suryoatmo Ph.D. - Pengenalan SNI 1729-2015 PDF
Prof. Ir. Bambang Suryoatmo Ph.D. - Pengenalan SNI 1729-2015 PDF
Prof. Ir. Bambang Suryoatmo Ph.D. - Pengenalan SNI 1729-2015 PDF
Bambang Suryoatmono
Pelatihan Kompetensi MSTB – JTSL – FT ‐ UGM
Magelang– 18 November 2015
LRFD (DFBK)
• Kekuatan desain setiap komponen struktur tidak boleh
kurang dari kekuatan yang dibutuhkan yang ditentukan
berdasarkan kombinasi pembebanan LRFD
r
b
t
Tidak langsing Langsing
pakai Q <1
Q = faktor reduksi neto yang
memperhitungkan elemen tekan
langsing
w w b
Unstiffened Element
tebal = t
w w b
Stiffened Element
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
Unstiffened Element lebih mudah menekuk dibandingkan Stiffened Element
1729:2015, LRFD)
14
Batas r
untuk
komponen
struktur
tekan
Fy
E
4.71 atau Fy 2.25 Fe Fcr 0.658 Fy
Fe
Fy
E
4.71 atau Fy 2.25 Fe Fcr 0.877 Fe
Fy
QFy
E
4.71
QFy
atau QFy 2.25 Fe Fcr Q 0.658 Fe
Fy
4.71
E
atau QFy 2.25 Fe Fcr 0.877 Fe
QFy
1.00
Fcr AISC (dalam Fy)
0.80 Fe (dalam Fy)
Fcr (dalam Fy)
0.60
0.40
0.20
0.00
0 50 100 150 200
KL/r
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
Tekuk inelastis1729:2015, LRFD) Tekuk elastis 26
Persamaan Tekuk Torsi dan Tekuk Torsi Lentur
Jenis Penampang Persamaan
2 ECw 1
Fe GJ
K z L Ix Iy
2
2
2
Fe root(Fe Fex)(Fe Fey)(Fe Fez)Fe (Fe Fey) 2 Fe (Fe Fex) 2 0
2 xo 2 yo
r0 r0
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
27
1729:2015, LRFD)
Persamaan Tekuk Torsi dan Tekuk Torsi
Lentur (lanjutan)
• dan
• ̅
• J = konstanta torsi, mm4
• Cw = konstanta pilin, mm6
• Ag = luas bruto, mm2
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
28
1729:2015, LRFD)
Penampang lainnya (lanjutan)
• Simetri ganda dan Z
– Periksa tekuk lentur terhadap sumbu dengan kelangsingan
komponen struktur terbesar Fcr1
– Periksa tekuk torsi Fcr2 dengan menggunakan Fe
• Simetri tunggal:
– Periksa tekuk lentur terhadap sumbu tak simetri x Fcr1
– Periksa tekuk torsi lentur Fcr2 terhadap sumbu simetri y
dengan menggunakan Fe
• Tanpa sumbu simetri:
– Periksa tekuk lentur terhadap sumbu utama dengan
kelangsingan komponen struktur terbesar Fcr1
– Periksa tekuk torsi lentur Fcr2 dengan menggunakan Fe
– Parameter kekakuan sama
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
33
1729:2015, LRFD)
Alignment Chart untuk mendapatkan K
(lanjutan)
• Hitung G di kedua ujung komponen tekan, GA
dan GB
I
L
G c
I
L
b
BEAM
GIRDER
Pengelompokan Penampang
b
Kompak Tidak Kompak Langsing
t
(Tidak ada (Ada masalah (Balok Pelat)
masalah tekuk lokal) tekuk lokal)
p r
Elemen λ λp λr
bf E E
Flens 0.38 1.0
2t f Fy Fy
h E E
Web 3.76 5.70
tw Fy Fy
Fy Fy
r
tf
x d
tw
Fy Fy
bf
Distribusi Distribusi
tegangan tegangan
normal normal
akibat Myx akibat Mpx
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
44
1729:2015, LRFD)
Momen Plastis
• Terhadap sumbu x:
– Mpx = ZxFy
• Terhadap sumbu y:
– Mpy = min(ZyFy dan 1.6SyFy)
• Dapat dicegah dengan memasang tumpuan lateral
(cross frame, diafragma, dsb
• Lb = jarak antara tumpuan lateral (simbol: x)
• Kekuatan LTB diperiksa di setiap segmen Lb
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
46
1729:2015, LRFD)
Momen nominal Mn untuk Tekuk Torsi Lateral
Mn
( )
M n min Cb M p M p 0.7 S x Fy
L L
dan M p
b p
( Lr L p )
Mp
Lp Lr Lb
Tidak LTB LTB
ada inelastis elastis
LTB Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
47
1729:2015, LRFD)
Besaran di dalam Mn LTB
2 I y h0 I y Cw
rts
2S x Sx
2
E
2
Jc Lb
Fcr Cb 2
1 0.078
Lb S x h0 rts
rts
E
L p 1.76ry
Fy
2 2
E Jc Jc 0.7 Fy
Lr 1.95rts 6.76
0.7 Fy S x h0 S x h0 E
I y momen inersia terhadap sumbu lemah y
h0 jarak antara pusat berat flens d - t f
c 1untuk penampang I simetri ganda
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
rts radius girasi efektif
1729:2015, LRFD)
48
Besaran
Ada di Tabel Baja Ind
penampang
• d, bf, tw, tf, r
berbentuk I • Ix, Iy, A, Sx, Sy , rx, ry
12.5M max
Cb min Rm dan 3.0
2.5M max 3M A 4M B 3M C
• Mmax = |momen maks di segmen Lb|
• MA = |M di Lb/4|
• MB = |M di Lb/2|
• MC = |M di 3Lb/4|
wu wu
Lb = L Lb = L/2
Cb = 2.38 Cb = 2.38
Pu Pu
Lb = L Lb = L/2
Cb = 1.92 Cb = 2.27
• Hanya mungkin terjadi pada penampang
berbentuk boks (persegi maupun persegi
panjang) dengan web yang non kompak
Momen negatif
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
59
1729:2015, LRFD)
Kekuatan Lentur Desain Penampang I Simetri
Ganda dengan Web Kompak
• Terhadap Sumbu Kuat x
– Mn = min(Mpx,MnLTB, MnFLB)
• Mu < ΦbMn
• Φb = 0.9
Komponen Struktur Baja - Teori (SNI
60
1729:2015, LRFD)
Desain untuk Stabilitas
Alternatif Desain untuk Stabilitas
• Metode Analisis Langsung (direct analysis
method) (AISC Ch. C): dapat digunakan untuk
semua struktur
• Metode Panjang Efektif: ada pembatasan
(lihat AISC App. 7)
• Metode Analisis Orde Pertama: ada
pembatasan (lihat AISC App. 7)
RM = 1 – 0.15(Pmf/Pstory)
Desain untuk Stabilitas Berdasarkan
71
SNI 1729:2015
Faktor B2 (lanjutan)
• L = tinggi tingkat
• Pmf = beban vertikal total di kolom‐kolom yang
merupakan bagian dari rangka momen, jika ada, dalam
arah translasi yang sedang ditinjau (= 0 untuk sistem
rangka berbreis
• H = drift antar tingkat orde1 dalam arah translasi yang
sedang ditinjau akibat beban lateral, yang dihitung
dengan menggunakan kekakuan yang harus digunakan
dalam analisis
• H = gaya geser tingkat dalam arah translasi yang
sedang ditinjau, yang diakibatkan oleh gaya‐gaya yang
digunakan dalam menghitung H
M1
Cm 0.6 0.4
M2
M1 = momen ujung dg harga mutlak terkecil
M2 = momen ujung dg harga mutlak terbesar
Keduanya dihitung dengan analisis orde 1
• Bila ada beban transversal:
dihitung dengan analitis, atau ambil Cm = 1.0
Pr
Untuk 0.2 :
Pc
Pr 8 M rx M ry
1.0
Pc 9 M cx M cy
Pr
Untuk 0.2 :
Pc
Pr M rx M ry
1.0
2 Pc M cx M cy
Pr
Pc
1.0
0.2
M rx
0.9 1.0 M cx
Desain untuk Stabilitas Berdasarkan
80
SNI 1729:2015
Analisis Orde Kedua Pendekatan
• Pada metode ini hasil analisis elastis orde
pertama diperbesar dengan menggunakan:
– B1 untuk mengestimasi efek P‐ terhadap momen
tak bergoyang pada komponen struktur tekan, dan
– B2 untuk mengestimasi efek P‐ momen
bergoyang pada komponen struktur tekan
• Hanya dapat digunakan pada struktur yang
memikul beban gravitasi terutama kolom
vertikal, dinding atau rangka
Desain untuk Stabilitas Berdasarkan
81
SNI 1729:2015
Mr dan Pr Orde 2
• Kekuatan lentur dan aksial orde ke dua yang dibutuhkan
M r B1M nt B2 M lt
Pr Pnt B2 Plt
• Mnt = momen orde 1 menggunakan kombinasi pembebanan LRFD,
dengan struktur dikekang terhadap translasi lateral (nt = no
translation)
• Mlt = momen orde 1 menggunakan kombinasi pembebanan LRFD,
akibat translasi lateral struktur saja (lt = lateral translation).
Momen ini dapat disebabkan oleh beban lateral atau oleh beban
gravitasi yang tak simetris. Mlt = 0 jika balok kolom memang tak
bergoyang.
• Pnt = gaya aksial orde 1 menggunakan kombinasi pembebanan
LRFD, dengan struktur dikekang terhadap translasi lateral
• Plt = gaya aksial orde 1 menggunakan kombinasi pembebanan
LRFD, akibat translasi lateral struktur saja
82
Contoh Kolom Bergoyang
Contoh
perhitungan
Kolom Bergoyang
83
Segui 2012
Contoh Soal
Balok Kolom ‐ Metode Analisis Langsung ‐ Momen
Uniaksial ‐ Kolom Bergoyang
97