Anda di halaman 1dari 99

Viyan Septiyana Achmad

TUJUAN BELAJAR

 Menjelaskan sistem tubuh yang berperan dalam


kebutuhan aktivitas
 Menjelaskan kebutuhan mobilitas dan imobilitas
 Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada masalah
mobilitas dan imobilitas
 Menjelaskan postur tubuh
 Menjelaskan Asuhan pada masalah postur tubuh
 Mejelaskan mekanika tubuh dan ambulasi
 Menjelaskan asuhan keperawatan pada masalah
mekanika tubuh dan ambulasi
KATA KUNCI

 Abduksi  Hipertropi
 Adduksi  Hipotonik
 Aktif Range of Motion  Pasif Range of Motion
 Ambulasi  Tonus otot
 Atrofi  Mobilisasi
 Body aligment  Loggroling
 Body Mekanik  Supinasi
 Ektensi
 Fleksi
MANFAAT DAN PRINSIP
MEKANIKA TUBUH

 Gerak tubuh secara teratur menjadikan tubuh segar.


 Dapat memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,
mengontrol BB, mengurangi stres, meningkatkan
relaksasi.
 Merangsang peredaran darah ke otot dan organ
tubuh sehingga dapat meningkatkan kelenturan
tubuh
 Pada anak dapat merangsang pertumbuhan badan
KOORDINASI MEKANIK TUBUH

Tulang
• Jaringan dinamis yang tersusun dari
tiga jenis sel yaitu : osteoblas,
osteosit, dan osteoklas

Otot
• Berfungsi untuk kontraksi dan
menghasilkan gerakan-gerakan
Sarkolema yaitu membran Serabut Otot

Mengandung beribu-ribu miofibril

Filamen miosin Filamen aktin

Filamen tipis
Filamen tebal

Sebagian Saling Bertautan

Miofibril secara bergantian mempunyai pita


terang dan pita gelap

Pita terang karena mengandung filamen


Pita gelap mengandung filamen miosin
aktin

Penonjolan kecil dari sisi filamen miosin

Jembatan Penyebrangan

Interaksi

KONTRAKSI OTOT

Kontraksi otot terus berlangsung selama ion-ion kalsium tetap berada pada konsentrasi tnggi dalam cairan sarkoplasma kalsium dilepaskan dari
sistem terminalis oleh retikulum sarkoplasma berdifusi ke miofibril lalu berikatan kuat dengan toponin/ filamen aktin
Derajat Kekuatan Otot
Derajat 5 Kekuatan normal dimana seluruh gerakan dapat dilakukan
dengan tahanan maksimal dari proses yang dilakukan berulang-
ulang tanpa menimbulkan kelelahan
Derajat 4 Dapat melakukan Range of Motion (ROM) secara penuh dan
dapat melawan tahanan ringan
Derajat 3 Dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gaya
berat (gravitasi) tetapi tidak dapat melawan tahanan
Derajat 2 Dengan bantuan atau penyangga sendi dapat melakukan ROM
secra penuh
Derajat 1 Kontraksi otot minimal terasa/teraba pada otot bersangkutan
tanpa menimbulkan gerakan

Sumber : Nursiyam 2001


Tendon
• Sekumpulan jaringan fibrosa padat yang
merupakan perpanjangan dari pembungkus
otot dan membentuk ujung-ujung otot
yang mengikatnya pada tulang

Ligamen
• Sekumpulan jaringan penyambung fibrosa
yang padat , lentur dan kuat.
Kartilago
• Serat yang tertanam dalam suatu
gel yang kuat, tetapi elastis dan
mempunyai pembuluh darah

Sendi
• Memfasilitasi pergerakan dan
memungkinkan terjadinya
kelenturan
POSTUR TUBUH (BODY ALIGMENT)

 Kesesuaian susunan
geometris bagian-
bagian tubuh dalam
hubungannya satu
sama lain sesuai
dengan faal tubuh
(Tailor dkk :1993)
Sikap Tubuh Yang baik dengan
posisi berdiri
 Kepala tegak
 Lekukan tulang punggung yang normal
berbentuk seperti huruf s
 Lengan dan siku dillenturkan lurus ke bawah
 Pinggul lurus
 Lutut dibengkokan sedikit
 Kaki diluruskan ke depan
KEBUTUHAN MOBILITAS DAN
IMOBILITAS

 MOBILITAS
adalah kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas,
mudah teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas guna
mempertahankan
kesehatannya.
Jenis Mobilitas

 Mobilitas Penuh
 Mobilitas Sebagian
- Temporer
- Permanen
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOBILITAS

1. GAYA HIDUP
2. PROSES
PENYAKIT/CEDERA
3. KEBUDAYAAN
4. TINGKAT ENERGI
5. USIA DAN STATUS
PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN MOBILITAS
TINGKAT AKTIVITAS/MOBILITAS KATEGORI
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara
penuh

Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat

Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau


pengawasan dari orang lain

Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan


orang lain dan peralatan

Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat


melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan
IMOBLISASI

Keadaan dimana seseorang tidak dapat


bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan aktivitas, misalnya
mengalami tulang belakang, cedera otak berat
disertai fraktur pada ektstremitas.
JENIS IMOBLISASI

1. IMOBILISASI FISIK
2. IMOBILISASI INTELEKTUAL
3. IMOBILISASI EMOSIONAL
4. IMOBILISASI SOSIAL
DAMPAK IMOBILISASI TERHADAP
TUBUH
 Imobilisasi adalah ketidakmampuan untuk
bergerak bebas yang disebabkan oleh
kondisi dimana gerakan terganggu atau
dibatasi secara terapetik
(Potter dan Perry 2006)
DAMPAK IMOBILISASI TERHADAP
FISIK
 Sistem Integumen
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Respirasi
 Sistem Pencernaan
 Sistem Perkemihan
 Sistem
Muskuloskeletal
 Sistem Neurosensoris
DAMPAK IMOBILISASI PADA
PSIKOSOSIAL

 Depresi
 Perubahan Tingkah Laku
 Perubahan Siklus bangun
tidur
 Penurunan Kemampuan
Memcahkan Masalah
DAMPAK IMOBILISASI PADA ANAK

TUMBUH KEMBANG TERGANGGU


KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN
AMBULASI

 Mekanika tubuh adalah koordinasi dari


muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat.

 Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan cara


menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak
banyak mengeluarkan banyak tenaga,
terkoordinasi, serta aman dalam menggerakan
dan mempertahankan keseimbangan selama
aktivitas.
PRINSIP DASAR MEKANIK TUBUH

a) Gunakan otot yang terpanjang dan terkuat pada waktu


mengangkat atau mendorong beban
b) Gunakan sabuk serta sekat rongga tubuh untuk memperkokoh
bagian panggul dan melindungi organ-organ bagian perut
c) Tempatkan tubuh sedekat mungkin pada benda yang hendak
diangkat dan dipindahkan
d) Gunakan berat benda sebagai kekuatan menarik atau
mendorong dengan cara berayun di atas kaki ataupun
memiringkan tubuh ke depan/ke belakang untuk mengurangi
ketegangan otot
e) Sebuah benda lebih baik di geser atau digelindingkan
f) Tempatkan kaki berjauhan untuk memperoleh dasar
penopangan
Gerakan Sendi Siku
Supinasi dan pronasi
Gerakan pergelangan tangan
PERGERAKAN DASAR DALAM MEKANIKA

 Gerakan (ambulating)
 Menahan (squating)
 Menarik (pulling)
 Mengangkat (lifting)
 Memutar (pivoting)
AMBULASI

Kegiatan berjalan , persiapan latihan fisik yang


diperlukan klien hingga memiliki kemampuan
ambulasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MEKANIKA TUBUH
DAN AMBULASI
1. Status Kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Situasi dan Kebiasaan
5. Gaya Hidup
6. Pengetahuan
DAMPAK MEKANIKA TUBUH DAN
AMBULASI

 Menimbulkan kelelahan
dan gangguan dalam
sistem muskuloskeletal
 Resiko terjadinya
kecelakaan pada sistem
muskuloskeletal
a. Aspek biologis
 Usia
 Riwayat Keperawatan
 Pemeriksaan Fisik
b. Aspek psikologis
c. Aspek sosiokultural
d. Aspek spiritual
DIAGNOSIS KEPERAWATAN TERKAIT DENGAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK

a. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan


mobilisasi, kesejajaran tubuh yang buruk
b. Resiko cedera yang berhubungan dengan ketidaktepatan mekanik
tubuh, ketidaktepatan posisi tubuh dalam melakukan aktivitas, dan
ketidaktepatan teknik pemindahan
c. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan
rentang gerak, tirah baring, dan penurunan kekuatan otot
d. Ketidakefektifan jalan nafas yang berhubungan dengan statis
sekresi paru, ketidaktepatan posisi tubuh
e. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan
penurunan pengembangan paru, penumpukan sekresi paru, dan
ketidaktepan posisi tubuh
 Gangguan integritas kulit atau resiko
gangguan integritas kulit yang berhubungan
dengan keterbatasan mobilisasi, tekanan
permukaan kulit, dan gaya gesek
 Gangguan pola tidur yang berhubungan
dengan keterbatasan mobilisasi,
ketidaknyaman
 Ketidakefektifan koping individu yang
berhubungan dengan pengurangan tingkat
aktivitas, isolasi sosial
LATIHAN RENTANG GERAK (ROM)

KEMAMPUAN SENDI UNTUK MELAKUKAN


PERGERAKAN PADA KLIEN BERBEDA
SESUAI DENGAN KONDISI
KESEHATANNYA, APALAGI PADA PASIEN
IMOBILISASI
LATIHAN ROM DAPAT SECARA AKTIF DAN
PASIF
TUJUAN LATIHAN ROM

 Mempertahankan / meningkatkan kekuatan


atau kelenturan otot
 Mempertahankan fungsi kardiorespirasi
 Menjaga fleksibilitas dari masing-masing
persendian
 Mencegah kontraktur/kekakuan persendian
Fleksi 700 - 900
Hiperekstensi 550
Penekukan lateral 350
Rotasi 700 ke kiri dan
ke kanan
 Abduksi 1800
 Adduksi 450
 Ekstensi horisontal 450
 Fleksi horisontal 1300
 Fleksi 1800
 Ekstensi 600
Fleksi 800-900
Ekstensi 700
Penyimpangan ke arah
radial 200
Penyimpangan ke arah
ulnar 300 -500
Fleksi 800 – 100
0(tergantungs endi)

Ekstensi 00 – 450
Abduksi antara jari-jari 200
Adduksi (jari-jari
bersentuhan)
Meliputi abduksi, rotasi dan
fleksi
Fleksi 900
Fleksi 110 0 - 1200
Ekstensi 30 0
Abduksi 450 - 500
Adduksi 200 -300
Rotasi external 350 -400
Rotasi imternal 450
Fleksi 1300
Hiperekstensi 150
Rotasi internal 100
Dorsifleksi 200
Plantar fleksi 450
Eversi 200
Inversi 300

Anda mungkin juga menyukai