Abstract
Health Department Activity Report 2012 West Lombok The level of Hb girls of 83.16%
girls in Gunungsari suffered from anemia . The research aims to determine the relationship
patterns of consumption ( inhibitors factors and enhancers fe ) with anemia status
schoolgirl. The study was conducted in 2014 with observational analytic study, in terms
of time to cross-sectional. Subjects were students of Madrasah Aliyah Al-Aziziyah were 67
students who obtained random sampling..Data collected includes name, age, grade, status
of anemia and consumption patterns factor inhibitors and enhancers. Teens are anemic, as
many as 10 people (47.6%) including category inhibitor used to consume food sources Fe
and most (76.2%) sometimes consume food sources enhancer Fe . There is a relationship
consumption patterns inhibitor factor with anemia status Fe students, and there is no
relationship enhancer factor Fe consumption pattern with anemia status of students.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram
Jl. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen Cakranegara, Mataram – Nusa Tenggara Barat.
Email : herta_tobing@yahoo.co.id
KEMAS 11 (1) (2015) 80-86
81
Herta Masthalina, dkk / Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe)
adalah kafein, tanin, oksalat, fitat, yang terdapat Aliyah Puteri Kapek, Gunungsari. Penelitian
dalam produk-produk kacang kedelai, teh, dan ini bersifat observasional analitik, kemudian
kopi. Kopi dan teh yang mengandung tanin ditinjau dari segi waktunya penelitian ini
dan oksalat merupakan bahan makanan yang merupakan cross-sectional , dimana semua
sering dikonsumsi oleh masyarakat. Faktor diet data yang meliputi variabel independent dan
lainnya yang membatasi tersedianya zat besi dependent dikumpulkan dalam waktu yang
adalah fitat, sebuah zat yang ditemukan dalam bersamaan (Notoatmodjo, 2005). Populasi
gandum. dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan
Pola konsumsi inhibitor pada siswi kelas XI di Madrasah Aliyah Al-Aziziyah
Madrasah Aliyah Gunungsari dapat diketahui Kapek, Gunungsari sebanyak 199 orang.Besar
terlihat dari ketersediaan makanan yang sampel dalam penelitian ini sebesar 67 orang.
menjadi inhibitor zat besi, di mana di kantin Cara penentuan sampel dan cara pengambilan
sekolah dijual es teh dan kacang kedelai goreng, sampel dengan cara acak (systemic random
dan enhancer yang termasuk vitamin C juga sampling). Siswiyang diambil beradasarkan
banyak terjual dikantin sekolah contohnya es kriteria inklusi. Data karakteristik sampel
buah yang biasa menggunakan buah-buahan (nama, umur, kelas) dengan wawancara
seperti pepaya, apel, dan konsumsi protein bisa dengan bantuan form identitas. Data tentang
dilihat dari tersedianya nasi bungkus yang berisi pola konsumsi faktor inhibitor dan enhancer Fe
lauk hewani seperti daging, ayam, dan ikan. diperoleh dengan cara mewawancara dengan
Siswi Madrasah Aliyah kerap mengkonsumsi alat bantu form FFQ semi kuantitatif 1 bulan
makanan yang tersedia dikantin salah satunya terakhir, Frekuensi diberi kategori menjadi
adalah es teh yang termasuk minuman yang (Widajayanti, 2009) : (1) Biasa dikonsumsi
disukai. apabila skor ≥ 15 - 50, (2) Kadang-kadang
Data Dinas Kesehatan Lombok Barat apabila skor ≥ 10 - 14,9, (3)Tidak pernah
2012 tentang pemeriksaan kadar Hb remaja apabila skor ≥ 1 - 9,9
puteri di Lombok Barat diperoleh sebesar Hasil konsumsi energi dan protein
83,16% remaja puteri di Gunungsari yang dibandingkan dengan AKG 2013 dan diberi
menderita anemia. Data Puskesmas Gunungsari kategori menjadi : Tidak baik = skor<90%, dan
tahun 2012 terhadap pemeriksaan kadar Hb baik apabila skor = > 90 %.
murid Sekolah Menengah Atas / Madrasah Data tentang status anemia siswi
Aliyah bahwa diperoleh Madrasah Aliyah Al- dikumpulkan dengan cara pemeriksaan
Aziziyah Gunungsari berada pada peringkat Hemoglobin dengan menggunakan metode
pertama yang memiliki jumlah siswi puteri alat portable digital analyzerdengan kategori :
terbanyak menderita anemia yaitu sebesar anemia = Hb <12 g/dl, dan tidak anemia = Hb
81,13%. Melihat dampak anemia dan tingginya ≥ 12 g/dl.
prevalensi anemia pada remaja puteri di Data Sekunder : data tentang gambaran
berbagai kecamatan di Lombok Barat terutama umum lokasi penelitian yaitu Madrasah
di Gunungsari, peneliti tertarik untuk melihat Aliyah Al-Aziziyah Gunungsari dengan cara
hubungan pola konsumsi faktor inhibitor wawancara langsung dengan kepala sekolah
(penghambat) & enhancer (pemicu) Fe dengan Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Gunungsari.
status anemia siswi di Madrasah Aliyah Al- Untuk mengetahui hubungan pola
Aziziyah Kapek, Gunungsari di Kabupaten konsumsi faktor inhbitor dan enhancerFe
Lombok Barat. dengan status anemiasiswi dilakukan uji
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui statistik menggunakan uji Chi Square.
hubungan pola konsumsi (faktor inhibitor
dan enhancer Fe) dengan status anemia siswi Hasil dan Pembahasan
di Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Kapek, Dilhat dari tabel 1 dapat diketahui
Gunungsari. karakteristik sampel berdasarkan umur
sebagian besar sampel berumur ≥16 tahun
Metode sebanyak 53 orang (79,1%), sedangkan sampel
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah yang berumur <16 tahun sebanyak 14 orang
82
KEMAS 11 (1) (2015) 80-86
83
Herta Masthalina, dkk / Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe)
84
KEMAS 11 (1) (2015) 80-86
ada hubungan yang signifikan (p = 0,380), yang yang masih tinggi pada buah segar juga dapat
dimana siswi termasuk dalam kategori kadang- menghambat penyerapan zat besi. Untuk itu,
kadang mengkonsumsi makanan sumber dianjurkan memakan buah dalam bentuk jus
enhancer Fe ada 16 orang (76,2%) yang anemia untuk diminum. Penelitian ini sejalan dengan
dan ada 28 orang (60,9%) yang tidak anemia. hasil Utomo (2013), yang mengatakan tidak
Data juga menunjukkan bahwa sebagian kecil ada hubungan antara asupan vitamin C dengan
siswi yang anemia 2 orang (9,5%) dan tidak kadar hemoglobin.Hasil penelitian ini juga
anemia 10 orang (21,7%) termasuk dalam didukung oleh hasil penelitian sebelumnya
kategori tidak pernah mengkonsumsi sumber yang dilakukan oleh Argana (2004), yang
bahan makanan enhancer Fe. menyatakan bahwa konsumsi vitamin C juga
Penelitian ini tidak sejalan dengan teori tidak berhubungan secara bermakna dengan
yang mengatakan mengkonsumsi sumber kadar hemoglobin, sehingga hasil ini berbeda
makanan enhancer Fe contohnya vitamin C dengan hasil penelitian ini Farida (2007),
dapat meningkatkan kadar Hb atau mencegah dengan hasil penelitian yangmenunjukan
anemia. Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa ada hubungan tingkat konsumsi gizi
hasil penelitian Adriana (2010), yang dimana (energi, protein, besi, vitamin A, dan vitamin
tidak ada hubungan yang bermakna antara C), pola menstruasi, dan kejadian infeksidengan
kebiasaan makan sumber peningkat Fe atau kejadian anemia pada remaja putri. Vitamin C
enhancer dengan kejadian anemia. dapat berperan meningkatkan absorbs zat besi
Penelitian ini juga sejalan dengan non heme menjadi empat kali lipat, vitamin
penelitian Ratih (2010), yang dimana C dan zat besi membentuk senyawa absorbs
hubungan antara konsumsi vitamin C dengan besi kompleks yang mudah larut dan mudah
kadar Hb tidak signifikan secara statistik, diabsorbsi (Proverawati, 2009).
selain melakukan penelitian tentang hubungan Siswi Madrasah Aliyah juga jarang
antara konsumsi vitamin C dengan kadar mengkonsumsi sumber vitamin C seperti
Hb. Penelitian Ratih 2010 juga melakukan pepaya, jeruk, dan apel dengan frekuensi yang
penelitian tentang perbedaan antara asupan kurang <1x seminggu, dan juga pada saat
vitamin C anak anemia dan tidak anemia mengkonsumsi makanan sumber vitamin C
didapatkan bahwa ada perbedaan yang siswi tidak bersamaan dengan mengkonsumsi
signifikan ini karena secara teori vitamin C makanan sumber Fe yang sebagai pembentuk sel
merupakan salah satu enhancer penyerapan Fe darah merah. Siswi juga sering mengkonsumsi
non hem, dimana akan menghilangkan efek makanan sumber vitamin C dalam bentuk
chelating agents dan mengubah bentuk Fe2+ minuman panas sedangkan diketahui vitamin
menjadi Fe3+ yang mudah diserap. Vitamin C memiliki sifat mudah larut dalam air, mudah
C juga berperan dalam memindahkan Fe dari rusak oleh oksidasi dan panas, jika vitamin C
transferin plasma ke feritin hati. diolah dalam dalam pemrosesan termasuk
Penelitian ini tidak ada hubungan (p= dalam perlakuan pemanasan maka ini akan
0,380) antara konsumsi enhancer Fe dengan mengakibatkan kerusakan kandungan vitamin
status anemia, hal ini bisa mungkin terjadi C tersebut yang dimana vitamin C dalam
karena kebiasaan makan sumber peningkat makanan tersebut akan hancur.
penyerapan Fe (enhancer) yaitu vitamin C Penelitian tentang hubungan enhancer
yang tidak dibarengi pada saat mengkonsumsi Fe dengan status anemia siswi tidak memiliki
sumber makanan Fe sehingga tidak memiliki hubungan mungkin karena ada beberapa
dampak yang signifikan bagi ketersediaan penyebab salah satunya suka mengkonsumsi
zat besi dalam tubuh. Kemungkinan lain minuman jeruk hangat.Selain zat besi yang
yang menyebabkan tidak berhubungan antara membentuk sel darah merah dan vitamin C yang
kebiasaan makan sumber peningkat penyerapan dapat membantu penyerapannya, protein juga
Fe (enhancer) dengan status anemia adalah sangat berperan penting dalam pembentukan
bentuk pada saat mengkonsumsi sumber sel darah merah. Analisis hubungan antara
peningkat penyerapan Fe apakah dalam bentuk pola konsumsi faktor enhancer Fe dengan
buah segar atau jus. Karena kandungan serat status anemia didapatkan tidak ada hubungan
85
Herta Masthalina, dkk / Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe)
yang signifikan mungkin ini disebabkan karena Nusa Tenggara Barat yang telah membantu
siswi kurang mengkomsumsi makanan sumber mengukur kadar hemoglobin darah sampel dan
vitamin C bersamaan dengan makanan yang Petugas Gizi Dinas Kesehatan Lombok Barat.
mengandung zat besi, karena zat besi berperan
penting dalam pembentukan sel darah merah, Daftar Pustaka
selain zat besi protein juga berperan dalam Aditian, Nari. 2009. Faktor-faktor Yang
pembentukan sel darah merah maka dari itu Mempengaruhi Anemia Gizi Besi Pada
dilakukan analisis jumlah konsumsi protein Remaja Putri.Jakarta. FKM Universitas
responden. Dari hasil analisis didapatkan Indonesia.
bahwa responden yang anemia mempunyai Argana,G., Kusharisupeni dan Utari Diah . 2004.
asupan protein sebagian besar (81%) tidak Vitamin C Sebagai Faktor Dominan Untuk
KadarHemoglobin Pada Wanita Usia 20 - 35
baik, sedangkan responden yang tidak anemia
Tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti, 23 (1).
memiliki sebagian besar (65,2%) kategori baik
Briawan, Dodik.dkk. 2007. Efikasi Suplemen
asupan protein. Protein harus dalam jumlah Besi-Multivitamin Untuk Perbaikan Status
yang mencukupi agar sintesis hemoglobin Besi Remaja Wanita. Fakultas Kedokteran
berjalan dengan baik karena protein memiliki Bandung.
peran yang penting pada absorbsi dan Chuluq Ar, A. Chusnul,dkk. 2007.Hubungan Intake
transportasi besi. Sebaliknya, jika protein cukup Zat Besi (Fe), Inhibitor, dan Enhancer Dengan
tetapi besi dalam tubuh tidak memadai maka Kadar Hemoglobin Remaja Putri (Studi
protein juga tidak akan berperan sebagaimana Kasus Di SMAN 1 Panarukan Kecamatan
mestinya (Andersson, 2004). Rerata kadar Panarukan, Kabupaten Situbondo). Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
Hb pada non vegan (14,2±1,63) lebih tinggi
Kirana, D.P. 2011. Hubungan Asupan Zat Gizi dan
dibandingkan dari vegan (13,76±2,11) karena
Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia
asupan protein yang lebih tinggi (72,89±0,39) pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang.
pada non vegan (52,42±6,23). Artikel Penelitan Fakultas Kedokteran
Program Studi Ilmu Gizi,Semarang.
Penutup Kurniawan, dkk.2006. Anaemia and Iron Deficiency
Dari 67 sampel didapatkan 21 sampel Anaemia Among Young Adolescent Girls
yang anemia dan 46 sampel yang tidak from Peri Urban Coastal Area of Indonesia.
Asia Pac J Clin Nutr 2006;15 (3): 350-356
anemia.Ada hubungan yang signifikan antara
Masrizal. 2007. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal
konsumsi faktor inhibitor Fe dengan status Kesehatan Masyarakat.II(1): Hal. 140-141
anemia siswi di Madrasah Aliyah Al-aziziyah. Sumardi, Ratih Nurani. 2010. Hubungan Antara
Tidak ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Ibu, Asupan Zat Gizi (Protein,
konsumsi faktor enhancer Fe dengan status Fe, Zn dan Vitamin A), Inhibitor Dan
anemia siswi di Madrasah Aliyah Al-aziziyah. Enhancer Fe Dengan Kadar Hb Anak
Perlu dilakukan penelitian jumlah asupan zat Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta. Tesis.
besi, protein, dan vitamin C serta vitamin B12 Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu
sehingga peneliti bisa menggali lebih dalam dan Kesehatan Msyarakat, Yogyakarta.
lebih detail tentang jumlah konsumsi makanan Temme EHM dan Hoydonck PGA Va. 2002.Tea
Consumption and Iron Status.European
yang berhubungan dengan kejadian anemia.
Journal of Clinical Nutrition, 56, 376-386.
Thankachan, et al . 2008. Iron Absorbtion in Young
Ucapan Terima Kasih India Women : the Interaction of Iron Status
Ucapan terima kasih penulis kepada With the Influence of Tea and Ascorbic Acid.
remaja putri panti asuhan Madrasah Aliyah The American Journal of Clinical Nutrition,87
Al-Aziziyah Kapek, Gunungsari Lombok Barat : 881-6.
yang mau berpartisipasi dalam penelitian ini. Zulaekah, Siti., Purwanto, Setiyo dan Hidayati,
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ketua Listyani. 2014. Anemia Terhadap
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram yang Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
telah memberikan dukungan atas penelitian ini. Malnutrisi. Jurnal kemas, 9(2) (2014) 106-
114
Penulis juga mengucapkan terima kasihkepada
pihak petugas Laboratorium Daerah Provinsi
86