L2F009111 MKP PDF
L2F009111 MKP PDF
Sistem Proteksi Generator Turbin Gas Berbasis REG 216 Pada PLTGU Muara
Tawar Bekasi
Tri Hutomo1, Yuningtyastuti1
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
E-mail: tri3hut@yahoo.com
E-mail: juningastika@yahoo.com
Abstrak
Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun pun semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Maka dibangunlah pembangkit-pembangkit energi listrik sehingga terpenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.
Keandalan dan keberlangsungan suatu pembangkit energi listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada
sistem proteksi yang digunakan. Adanya gangguan pada suatu pembangkit dapat mengganggu operasi dari
pembangkit tersebut yang juga dapat membahayakan bagian-bagian penting didalamnya karena dapat
mengakibatkan kerusakan dan meluasnya daerah kerusakan ke bagian-bagian lain. Karena itu diperlukan suatu
sistem proteksi yang dapat melindungi setiap bagian dari pembangkit energi listrik.
PLTGU Muara Tawar menggunakan sistem proteksi berbasis REG 216. Sistem ini memiliki berbagai
fungsi proteksi yang salah satunya untuk proteksi generator. Terdiri dari bagian-bagian analog input unit, binary
input and tripping unit, binary output unit, CPU, dll. REG 216 terintegrasi dengan semua perangkat proteksi dan
memilki interface berupa nyala lampu LED dan alarm untuk indikator gangguan. REG 216 juga memilki lock-out
relay sebagai interlock untuk pengaman-pengaman atau breaker pada PLTGU Muara Tawar.
9. 59GB 100% Stator Ground Fault 2. Variabel ukur digital yang didapat dari
Protection bagian primer sistem secara kontinyu
dibandingkan dengan unit CPU dengan
10. 78 Pole Slip setting yang telah dibuat pada fungsi
proteksi.
3. Jika sebuah fungsi proteksi terpilih maka
sinyal dari fungsi tersebut atau perintah trip
dikirim via bus parallel B448C ke unit
binary output juga ke unit Input/Tripping.
Sinyal output dari unit output dan unit
tripping mengontrol relai tambahan K1-K16
dari output relai atau relai trip. Kontak relai
tambahan dalam keadaan tak dicatu dan
dihubungkan ke terminal untuk koneksi ke
sinyal eksternal dan rangkaian trip.
5. Lalu dari BINARY INPUT dan TRIPPING Gambar 3.4 Sistem proteksi dalam keadaan operasi
UNIT sinyal tersebut dikirim ke unit CPU normal
melalui bus parallel B448C. Di dalam CPU
sinyal eksternal tersebut dapat diartikan Dari gambar 3.4 terlihat lampu LED yang
menjadi bermacam-macam fungsi proteksi menyala pada binary output unit adalah nomor
misal kombinasi logika (interlocking dan 01 dan 02 sedangkan untuk binary input unit
blocking) dengan sinyal trip atau untuk yang menyala adalah nomor 12 dan 15, untuk
memicu channel trip 1-8. tripping unit tidak ada lampu LED yang
menyala.
6. Lock-out Relay menerima sinyal trip dari Maksud nyala lampu LED 01 dan 02 adalah
Relai proteksi akibat sinyal perintah tripping bahwa sistem proteksi telah siap digunakan dan
dari CPU untuk kemudian melalui kontak- tidak terjadi gangguan pada sistem yang
kontaknya meneruskan sinyal trip tersebut dilindungi.
untuk mentrip atau melepas secara Untuk nyala lampu LED 12 dan 15 pada
bersamaan peralatan pengaman seperti CB binary input unit, berarti bahwa CB generator
dan DS kemudian menguncinya untuk dalam keadaan tertutup dan beroperasi
menghindari human error. menghasilkan daya listrik. Karena sistem dalam
keadaan normal maka tidak ada sinyal atau
perintah tripping yang bekerja.
REG 216 juga memiliki diagram logika
yang disajikan dalam lampiran.
Berikut adalah tampilan lampu LED pada
REG 216 dalam kondisi operasi sebagai
interface untuk indikator gangguan.
4. PENUTUP [7] Soekarto, J. Proteksi Sistem Distribusi
4.1 Kesimpulan Tegangan Menengah. LMK PT. PLN
1. Suatu sistem tenaga listrik memerlukan (Persero).
adanya sistem proteksi untuk dapat
mendeteksi adanya gangguan pada sistem [8] Soekarto, J. Relai Proteksi Periode 2. LMK
sehingga dapat mencegah atau membatasi PT. PLN (Persero), Jakarta.
kerusakan pada peralatan tenaga listrik
selain itu juga untuk menjaga mutu dan [9] Transparansi Diklat Relai. PT. PLN
keandalan pasokan daya listrik. (Persero) UDIKLAT, Semarang.
2. REG 216 merupakan sistem proteksi yang
terintegrasi yang memiliki sistem peringatan
adanya gangguan berupa nyala lampu LED BIODATA
dan alarm. REG 216 juga dilengkapi lock-
out relay sebagai interlock untuk pengaman- Tri Hutomo dilahirkan di
pengaman atau breaker pada PLTGU Muara Ujung Pandang, 29 Maret
Tawar. 1991. Telah menempuh
3. Pada keadaan operasi normal, lampu LED studi mulai dari Taman
yang menyala pada alat REG 216 adalah Kanak-Kanak Bani Saleh
LED nomor 01 dan 02 pada binary output Bekasi, Sekolah Dasar
unit serta nomor 12 dan 15 untuk binary Tunas Jakasampurna
input unit. Bekasi, SMP Negeri 252
Jakarta, SMA Negeri 81
4.2 Saran Jakarta dan sekarang sedang melanjutkan studi
1. Untuk menghindari masalah-masalah S-1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas
kerusakan sistem proteksi dan menjaga Diponegoro, Semarang.
keandalan dari fungsi sistem proteksi maka
seharusnya dilakukan pemeliharaan secara Semarang, September 2012
berkala terhadap semua komponen dari
sistem proteksi. Dosen Pembimbing Penulis
DAFTAR PUSTAKA