S2 2017 354378 Introduction PDF
S2 2017 354378 Introduction PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obesitas merupakan keadaan terjadinya peningkatan berat badan akibat
adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan (Rimbawan, 2004).
Kecenderungan terjadinya obesitas berkaitan dengan pola makan, status sosial,
ketidakseimbangan aktifitas tubuh dan konsumsi makanan (Misnadiarly,
2007).Dampak terjadinya obesitas adalah meningkatkan risiko penyakit
degeneratif diantaranya diabetes melitus tipe 2, hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler. Sedangkan dampak lainnya adalah keletihan, rendah diri dan
depresi (Barasi, 2007).Obesitas dilaporkan berhubungan langsung dengan
mortalitas dan penyakit kronis, salah satunya adalah hipertensi.Obesitas pada
masa anak-anak dan remaja akan meningkatkan risiko obesitas pada usia
dewasa. Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga
berdampak pada kesehatan mental (Hasdianah et al., 2013).
Data Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa prevalensi nasional
kegemukan pada remaja usia 13 – 15tahun sebesar 2.5% (Kemenkes, 2010).
Dari 14 provinsi yang memiliki prevalensi kegemukan pada remaja usia 13 –
15 tahun di atas prevalensi nasional salah satunya adalah Provinsi Banten
dengan prevalensi sebesar 3.4%. Menurut data Riskesdas tahun 2013,
prevalensi nasional remaja usia 13 – 15 tahun dengan berat badan lebih adalah
sebesar 8.3% dan prevalensi remaja usia 13 – 15 tahun yang mengalami
obesitas sebesar 2.5%. Terjadi peningkatan prevalensi nasional kegemukan
pada remaja usia 13 – 15 tahun bila dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun
2010. Provinsi Banten memiliki angka yang lebih rendah dari angka nasional,
akan tetapi mengalami kenaikan prevalensi kegemukan yaitu dari 3.4% pada
tahun 2010 menjadi 7.9% pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013).
Obesitas pada anakdapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
darah selain itu juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada saat
dewasa (Irene et al., 2005). Prevalensi hipertensi di Indonesia adalah sebesar
26.5 menurut hasil Riskesdas tahun 2013. Tingginya nilai IMT (Indeks Massa
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: Apakah remaja awal di wilayah kota Tangerang Selatan memiliki pola
makan tinggi natrium dan gula sederhana? Kemudian apakah asupan natrium
dan gula sederhana merupakan faktor risiko terjadinya obesitas yang disertai
hipertensi pada remaja awal?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian:
1. Mengetahuiasupan natrium sebagai faktor risiko kejadian obesitas yang
disertai hipertensi pada remaja awal.
2. Mengetahui asupan gula sederhana sebagai faktor risiko kejadian obesitas
yang disertai hipertensi pada remaja awal.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Daerah
Dapat memberikan masukan pada pemerintah kota Tangerang Selatan
kaitannya dengan pengambil kebijakan tentang intervensi yang tepat dalam
mengatasi permasalahan obesitas dan hipertensi di Tangerang Selatan.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai dampak yang
ditimbulkan dari pola makan tinggi natrium dan gula sederhana, sehingga
masyarakat bisa memperbaiki pola makan.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.Keaslian Penelitian