PEETUNJUK PR
RAK
KTIK
KUM
MIKROSKKOP
BLO
OK I : KE
ETERAM
MPILAN B
BELAJAR
EDISI KEDUA
2008
8
dr. D
Dewi Su
uryani
BAGIA
AN HISTOLO KTERAN UNIVERSITA
OGI FAKULTAS KEDOK AS MATARA
AM
1
PE
ENUNTUN
N PRAKT
TIKUM
PE
ENGGU
UNAAN
N MIK
KROS
SKOP
Dewi Suryani
PENDAHULU
UAN
Mikroskop berasal dari
d kata microo yang berartti kecil dan scope yang berrarti lapang paandang atau
melihatt. Mikroskop merupakan alat yang dipergunakan unttuk mengamaati obyek yangg ukurannya
kurang dari 0,1 mmm. Dalam praaktikum pengggunaan mikrooskop, mahassiswa akan diajarkan tata
cara peenggunaan daan pemeliharaaan mikroskopp dengan baikk.
TUJU
UAN UMU
UM PEMB
BELAJAR
RAN
Mengeembangkan keterampilan mahasiswa dalamd mengggunakan mikrroskop untukk membantu
proses pembelajaraan terutama pemeriksaann struktur specimen (conttoh : jaringan ikat) dan
mampuu mendokumeentasikan struuktur tersebut (menggambaarkan strukturr tersebut dengan tepat)
HAL-HAL YAN
NG HARU
US DIPER
RHATIKA
AN :
Selalu menggunnakan kedua tangan untuk mengangkaat dan membbawa mikroskkop. Tangan
yanng satu diletakkan pada daasar mikroskop dan tangan yang lain padda leher mikrooskop.
Janngan menyenntuh lensa mikroskop denggan benda appapun, kecuaali dengan meenggunakan
tisssue lensa khuusus.
Maatikan lampu dan kembalikan mikroskoop ke posisi dengan kekuuatan pembeesaran yang
palling lemah sebelum mengeembalikan mikkroskop ke daalam lemari/kootak penyimpaanan
Settelah menggunakan mikroskop dengaan minyak im mmerse, bagian lensa obbyektif yang
terkkena minyak immerse dibeersihkan denggan xylol yangg diteteskan diatas kertas tiissue.
Dengan memperhaatikan hal-hall diatas makka akan mem mproteksi mikroskop darii kerusakan
sehinggga dapat terus digunakan
DASAR TEOR
RI MIKRO
OSKOP
Manfaat seetiap jenis mikroskop tidaak hanya terggantung padaa kemampuaannya untuk
mempeerbesar suatuu obyek, tetappi lebih pentinng adalah padda kemampuaannya untuk memisahkan
m
bagian-bagian kecil. Daya pisaah adalah (rresolving pow wer) adalah ukuran kapaasitas suatu
mikroskop untuk memisahkan
m d
dengan jelas dua titik yanng berdekataan. Daya pem misah suatu
mikroskop cahaya yang
y baik adalah 0.2 mikron. Di luar daya
d pisah suuatu mikroskoop, dua titik
akan taampak sebaggai titik tungggal. Sehinggaa diperlukan mikroskop ellectron yang mempunyai
daya pisah yang lebbih baik.
2
MACA
AM-MACAM
M MIKROSK
KOP
a. Mikroskop Cahhaya
Paada dasarnya mikroskop caahaya bekerja sebagai alaat pembesar dua tingkat. Suatu lensa
obyyektif yang melakukan
m pem
mbesaran aw wal dan suatu lensa okuler yang yang memperbesar
bayyangan pertama untuk kedua kalinnya. Pembessaran seluruhhnya diperoleh dengan
meengalikan kekuatan pembbesaran lenssa obyektif dengan lenssa okuler. Suatu S lensa
konndensor tambbahan biasannya ditempatkkan di bawahh meja mikrosskop untuk memusatkan
m
cahhaya dari summbernya menjjadi suatu berrkas sangat teerang yang m
menyinari obyeek, sehingga
meemberikan cahhaya yang cukup untuk meengamati bayaangan yang diperbesar.
d
b. Mikroskop Fase Kontras
Mikkroskop fase mempunyai sistem lensaa yang mengghasilkan bayyangan yang terlihat dari
obyyek transparaan. Mikroskopp fase kontraas dilengkapi dengan diaffragma yang mempunyai
cellah berbentuk cincin dan lensa obyektif dilengkappi lempeng ddifraksi. Denggan struktur
sepperti ini makaa perbedaan indeks bias yyang kecil pada obyek dappat terlihat deengan jelas.
Seehingga dapatt membedakan perbedaan--perbedaan sttruktur dengan jelas.
c. Mikroskop Elekktron
Mikkroskop elekktron adalah sistem pembbentuk bayangan yang memiliki ressolusi tinggi
(0.1nm). Mikrosskop ini mengggunakan sinnar elektron yang
y mempunnyai panjang gelombang
sanngat pendek. Dengan mikkroskop electrron perbesaraan yang dapaat dicapai 10.000-30.000
kalli atau lebihh, sehingga dapat dipakai untuk meelihat molekuul-molekil prootein, virus,
bakteriophage, struktur
s dalam
m bakteri dan lain-lain.
KOMP
PONEN MIK
KROSKOP
Mikroskop yang akkan digunakaan adalah m mikroskop binokuler atau juga disebutt compound
microscope. Mikroskop jenis ini mempunyai dua d set lensaa yang memfookuskan cahaaya ke mata
dan meemperbesa baayangan bendda yang dibenntuk.
Terdappat dua bagiann yaitu bagiann mekanik dann bagian optikk
3
Pengatur
P haluus (Fine Adjuustment)
Pengatur
P haluus berfungsi untuk
u memberikan fokus yang lebih jelaas terhadap suatu
s obyek.
Umumnya
U digunakan pada perbesaran obyektif
o yang tinggi.
Revolver
R (Revvolving Noseepiece)
Revolver
R meruupakan bagiaan yang terlettak dibawah tubus, yang menahan keeempat lensa
obyektif.
o Dengan memutaar revolver inni maka mem mungkinkan lensa obyektiif yang kita
kehendaki
k akaan seporos deengan lensa ookuler.
4
CAR
RA PEMAK
KAIAN MIKROSK
M OP
Tahap Melihat Spessimen
Untuk mengamati suatu specimen/preparatt harus dimulai dari peerbesaran terrkecil hinga
perbessaran terbesaar. Langkah-langkah mengamati suatuu specimen aakan dijelaskkan sebagai
berikutt :
Untuk perbeasaran
p lemah dan seedang
1. Nyyalakan lampuu mikroskop
2. Putar revolver hingga
h lensa obyektif
o yang diinginkan terrletak sepoross dengan lenssa okuler
3. Buka diafragma dari kondenssor hingga terrbuka sampai maksimal
4. Turunkan tubus dengan penggatur kasar saampai tubus berhenti
b
5. Lettakkan preparat pada mejaa benda dan jepitj preparat dengan keduua penjepit yaang terdapat
padda meja bendda.
6. Atuur diameter daari diafragma sehingga didapatkan intennsitas cahaya yang sesuai
7. Naaikkan tubus menggunakaan pengatur kasar dengan perlahan-laahan sehinggga diperoleh
bayyangan obyekk dengan jelas.
8. Geerakkan pengaatur halus dengan hati-hatti untuk menddapatkan bayaangan obyek yang paling
jelaas
9. Gaanti lensa obbyektif dengan perbesarann yang lebih tinggi untukk memperolehh bayangan
struktur dari preparat yang lebih detail.
10. Dookumentasikann struktur yanng dilihat
Untuk perbesaran
p kuuat
1. Lakukan langkaah seperti diatas (langkah 1 sampai 9)
2. Gaanti lensa obyektif dengan perbesaran
p 100 kali
3. Tetesi gelas bennda pada baggian yang akan diamati denngan minyak immerse
4. Turunkan tibus hati-hati sam mpai hamperr menyentuh gelas bendaa, sehingga antara a lensa
obyyektif dan gelas benda terttutup minyak immerse (lihaat dari samping)
5
5. Naaikkan tubus dengan hati-hati dengan menggunakan pengatur kkasar sampai didapatkan
bayyangan yang jelas
6. Dookumentasikann struktur yanng dilihat.
Tahapp Membereskaan Mikroskop setelah dignaakan
1. Lettakkan lensa obyektif denggan perbesaraan terkecil sepporos dengann lensa okuler
2. Turunkan tubus sampai terheenti
d lensa denngan mengguunakan tissue lensa yang telah ditetesi
3. Beersihkan minyaak emmersi dari
dengan xylol
4. Lepaskan prepaarat dan berssihkan minyakk emmersi yaang menempeel pada prepaarat dengan
tisssue
5. Maatikan lampu
6. Unnplug dan letaakkan mikroskkop pada lemaari penyimpannan
6
D
DAFTAR PUSTAKA
A
Juncquueira. L.C., Caarneiro Jose. 2005. Basic Histolgy : Texxt and Atlas 111th Edition. McGraw-Hill.
M
Neew York
Leesonn. C.R, Leesoon. T.S., Papaaro. AA., 19966. Buku Ajar Histologi.
H ECG
G. Jakarta