Anda di halaman 1dari 16

TEORI DAN KONSEP PADA PERTEMUAN PERTAMA HINGGA SEMBILAN

YANG BERBASIS DATA EMPIRIK (SAP 12)


MATA KULIAH BISNIS PARIWISATA

Dosen Pengampu:
Drs. Kastawan Mandala, M.M

Kelas:
EMI 308 AP2

Oleh:
Kelompok 5
SHITA DEVANI 1506105051
CHRISNA OKTAVIANA CLARA 1506105056
VERONICA APRIANI 1506105063
ROMORA OKTAVIANI 1506105069
DINDA AMELIA 1506105076

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Bisnis Pariwisata. Adapun tujuan umum dari penulisan ini
adalah agar mahasiswa mendapatkan bekal mata kuliah yang dapat menunjang dalam
penulisan paper nantinya.
Dalam penyelesaian paper ini, penulis mendapatkan bayangan mengenai materi dari
Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah, dan
disamping itu penulis mencari dan mendapatkan bahan-bahan dari buku yang telah
direferensikan.
Paper ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk membuat paper selanjutnya. Kami
menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu sangat diperlukan kritik
dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun untuk dijadikan pelajaran
kedepannya. Berbagai kesalahan dalam penulisan ini, baik disengaja ataupun tidak disengaja
mohon dimaafkan. Semoga paper ini bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 22 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................2
2.1 Pertemuan Pertama ....................................................................................................2
2.2 Pertemuan Kedua .......................................................................................................3
2.3 Pertemuan Ketiga .......................................................................................................3
2.4 Pertemuan Keempat ...................................................................................................5
2.5 Pertemuan Kelima ......................................................................................................6
2.6 Pertemuan Keenam ....................................................................................................7
2.7 Pertemuan Ketujuh .....................................................................................................8
2.8 Pertemuan Kedelapan ................................................................................................9
2.9 Pertemuan Kesembilan..............................................................................................10
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor migas yang
sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun perekonomian yang saat ini
pertumbuhannya masih sangat lambat. Sektor pariwisata di Indonesia masih bisa untuk
dikembangkan dengan lebih maksimal lagi. Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan
dengan baik akan mampu menarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk
datang dan membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Dari transaksi itulah
masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta negara akan mendapat devisa
dari wisatawan asing yang menukar mata uang negaranya dengan rupiah.
Pariwisata Indonesia, khususnya di Pulau Bali, apabila mampu dikemas dan dikelola
dengan baik akan menjadi aset Negara Indonesia. Keberagaman objek wisata dari wisata
alam, budaya dan kesenian serta objek wisata buatan dapat dijadikan salah satu penopang
perekonomian baik daerah maupun negara dan juga dapat banyak menyerap tenaga kerja
sehingga sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal.
Hingga saat ini pariwisata di Pulau Bali berjalan optimal, sehingga sangat berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat terutama pendapatan asli daerah. Bali
merupakan salah satu dari Provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan
mempergunakan kekayaannya sebagai objek untuk mendatangkan devisa melalui pariwisata
alam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat ditarik dalam paper
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan teori dan konsep pada pertemuan pertama hingga pertemuan
kesembilan yang berbasis data empirik?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab
permasalahan yang ada:
1. Untuk mengetahui hubungan teori dan konsep pada pertemuan pertama hingga
pertemuan kesembilan yang berbasis data empirik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pariwisata sebagai Mata Rantai Kegiatan Bisnis Berbasis Kearifan Lokal
Yaitu mengenai pariwisata sebagai mitra rantai kegiatan bisnis berbasis kerifan lokal.
Data empirik yang digunakan yaitu pada objek wisata Monumen Bajra Sandhi, Renon,
Denpasar, Bali. Monumen Bajra Sandhi, ini merupakan salah satu tempat wisata yang ada di
Bali, dimana tempat wisata ini dikatakan mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Selain itu Monumen Bajra Sandhi sendiri
memiliki industri pariwisata yang bergerak dalam bidang :
1) Kegiatan Budaya. Di lantai dua monumen terdapat museum yang menceritakan tentang
perjuangan rakyat Bali dari masa pra sejarah, perkembangan peradaban rakyat Bali,
sejarah perkembangan kerajaan Bali, hingga jaman perjuangan rakyat Bali merebut
kemerdekaan.
2) Kegiatan layanan makanan dan minuman. Di sekitaran wilayah Monumen Bajra Sandhi
ini banyak terdapat tempat makan, mulai dari warung hingga restauran. Beragam tempat
makan yang ada disini menawarkan menu andalannya masing masing.
3) Kegiatan olahraga dan hiburan. Lapangan yang yang sangat hijau dan kawasan Niti
Mandala Renon setiap hari digunakan oleh masyarakat kota Denpasar, sebagai tempat
untuk berolahraga seperti joging dan bermain sepakbola.
4) Akomodasi untuk pengunjung :
a. Biaya Tiket Masuk Wisatawan Domestik : Rp. 5.000,- (Dewasa) & Rp. 2.000,- (Anak
anak)
b. Biaya Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara : Rp. 10.000,- (Dewasa) & Rp. 5.000,-
(Anak anak)
c. Biaya Parkir Motor : Rp. 1.000,-
d. Biaya Parkir Mobil : Rp. 2.000,-
Keunikan dan keindahan Monumen Bajra Sandhi tidak terlepas dengan sumber
sumber pariwisatanya karena Monumen Bajra Sandhi sendiri merupakan museum yang
menceritakan perjuangan rakyat Bali.

2
2.2 Deskripsi Bisnis Pariwisata
Yaitu mengenai memahami dan menguraikan deskripsi bisnis pariwisata. Berikut data
empirik pada objek wisata Taman Ujung Karangasem, berada di banjar Ujung, desa Tumbu,
kabupaten Karangasem, Bali.
Taman Ujung Karangasem merupakan salah satu objek wisata dimana, cocok untuk
wisatawan yang semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Tujuan dibuatnya objek wisata Taman Ujung
Karangasem ini yaitu:
1) Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara serta
masyarakat pada umumnya
2) Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Bali
3) Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.

Objek wisata Taman Ujung Karangasem dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain:
1) Menurut asal wisatawan, objek wisata Taman Ujung Karangasem ini sangatlah banyak
dikunjungi oleh para wisatawan baik wisatawan domestik maupun internasional atau
asing
2) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, kedatangan wisatawan dari luar negeri
yang mengujungi Taman Ujung Karangasem membawa mata uang asing. Pemasukan
valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri
Indonesia sehingga ini disebut pariwisata aktif.
3) Menurut jangka waktu kedatangan seorang wisatawan ke Taman Ujung Karangasem
sendiri termasuk pariwisata jangka pendek.
4) Menurut jumlah wisatawan, biasanya wisatawan yang berkunjung itu datangnya secara
berkelompok, misalkan dengan keluarga dengan tujuan untuk berlibur dan menikmati
pemandangan yang indah di objek wisata ini.
5) Menurut alat angkut yang dipergunakan, dilihat dari segi penggunaan yang
dipergunakan oleh para wisatawan, biasanya menggunakan transportasi darat untuk
menuju lokasi objek wisata Taman Ujung Karangasem ini.

2.3 Sistem Kepariwisataan dan Klasifikasi Kepariwisataan


Yaitu mengenai sistem kepariwisataan dan mengklasifikasi kepariwisataan. Berikut data
empirik pada objek wisata lokasi desa adat Penglipuran, berada di desa Kubu, kabupaten
Bangli, provinsi Bali. Penelitian-penelitian tentang sistem kepariwisataan berkembang

3
dengan pesat pada tahun 1970 – 1980-an, serta sebagian besar membahas tentang dasar teori
dan konteks sistem kepariwisataan dalam proses perencanaan, pembangunan, dan
pengelolaan.

1) Sistem Kepariwisataan sebagai Dasar Teori


Model sistem kepariwisataan sebagai dasar teori antara lain di bahas oleh Gunn (1972) dan
Leiper (1981), yang mengemukakan keterkaitan antara sisi sediaan (supply) dengan
permintaan (demand) serta faktor-faktor eksternal yang mempengaruhinya. Dimana objek
wisata penglipuran menawarkan objek wisata yang asri dan khas nuansa bali, sehingga
adannya timbul suatu permintaan akan datangnya wisatawan yang berkunjung.
2) Sistem Kepariwisataan Dalam Proses Perencanaan atau Pengelolaan Pariwisata
Model sistem kepariwisataan yang mengaitkannya dengan konteks proses perencanaan/
pengelolaan pariwisata dikemukakan antara lain Mill & Morrison (1985), yang kemudian
dikembangkan pada tahun 1992, serta Cornellisen (2005). Mill & Morrison mengungkapkan
empat komponen pembentuk sistem kepariwisataan, yaitu market (pasar), marketing
(pemasaran), destination (destinasi/daerah tujuan wisata), dan travel (perjalanan).
Adapun dimensi wisata di Desa adat Penglipuran ini merupakan tempat wisata yang
tujuan wisatanya di wilayah daratan. Dilihat dari terminologi kepariwisataanya yaitu:
1) Adat istiadat (Rumah)
Masyarakat desa ini dibuat sama semuanya, itu karena sudah ditentukan sejak dahulu kala.
Apabila ada masyarakat desa ini yang melanggar aturan atau adat yang berlaku maka akan
mendapat sanksi besar berupa membuat sesajen di semua pura sebagai penebusnya.
Sedangkan jika ada kaum laki-laki yang poligami maka akan dikucilkan
2) Pariwisata
Kerajinan, pengembangan ekonomi lokal bambu yang ada di Desa Penglipuran digunakan
sebagai penahan erosi untuk pelestarian lingkungan juga diolah menjadi bahan bangunan
seperti : atap (sirap), gedeg, peralatan dapur dan barang kerajinan lainnya yang dikerjakan
sendiri oleh masyarakat desa Panglipuran, loloh cenceman, loloh teleng dan lukisan.
3) Arsitektur
Rumah di desa adat penglipuran ini sangtlah kenatal dengan nuansa bali

Ada beberapa motif yang dimiliki wisatawan ketika berwisata ke desa adat
Penglipuran, yaitu:
1) Motif budaya.

4
Wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke objek wisata penglipuran ini
dengan tujuan untuk mengenal atau memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerah
lain seperti kebiasaannya, kehidupannya sehari-hari, kebudayaannya yang berupa bangunan,
musik, tarian dan sebagainya
2) Motif status atau motif prestise.
Jadi banyak wiasatwan jika berkunjung di penglipuran merasa naik gengsinya dibandingkan
orang yang sesamanya yang tidak bepergian.

2.4 Kontribusi Pariwisata terhadap Suatu Perekonomian


Yaitu mengenai kontribusi pariwisata terhadap suatu perekonomian. Berikut data
empirik pada objek wisata Obyek wisata Sangeh berlokasi di jalan Brahmana, desa Sangeh,
kecamatan Abiansemal, wilayah kabupaten Badung.
Obyek wisata Sangeh ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di bali yang
dimanfaatkan SDAnya untuk habitat hewan, pelastarian lingkungan, dan dimanfaatkan
masyarakat untuk memakmurkan rakyat dan memajukan perekonomian Indonesia agar tidak
tergantung oleh hutang luar negeri, sehingga dapat mewujudkan peningkatan ekonomi
nasional. Adapun kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional dan regional pada objek
wisata Sangeh ini yaitu :
1) Kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional. Kontribusi langsung berasal dari
pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis
pariwisata pada kawasan wisata Sangeh yang diterima langsung oleh dinas pendapatan
daerah.
2) Kontribusi pariwisata terhadap ekonomi regional. Berdasarkan fakta yang ada,
pariwisata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan suatu daerah
baik itu dampak sosial, budaya sampai dengan ekonomi..

Selain itu, dampak ekonomi juga dapat bersifat positif maupun negatif dalam setiap
pengembangan obyek wisata Sangeh, yaitu sebagai berikut:
1) Segi positif, dampaknya langsung dan ada juga yang tidak langsung. Dampak positif
langsung antara lain membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk komunitas lokal, yang
sesuai dengan kemampuan dan skill dari masyarakat sekitar sehingga masyarakat lokal
bisa mendapatkan peningkatan taraf hidup yang layak.

5
2) Segi negatif, dampaknya terhadap ekonomi lokal sebenarnya tidak serta merta berjalan
lancar, banyak faktor yang menyebabkan tidak semua masyarakat lokal menerima
dampak dari perkembangan perekonomian.

Aspek permintaan pariwisata menurut Medlik (dalam Ariyanto, 2005), faktor-faktor


utama dan faktor lain yang mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Harga. Untuk tiket masuk Sangeh Bali sendiri dikenakan Rp10.000/orang (domestik),
sedangkan bagi wisatawan asing kena Rp25.000/orang, sehingga harga yang murah akan
memberikan imbas atau timbal balik pada wisatwan, dimana permintaan wisata pun akan
bertambah
2) Sosial Budaya. Adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda dari apa
yang ada di negara calon wisata berasal.
3) Intensitas Keluarga. Semakin banyak wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung
secara rombongan.

Bukan hanya aspek permintaan pariwisata jasa yang mempengaruhi permintaan


dalmam bisnis pariwisata yaitu ada juga tipe variabel-variabel yang mempengaruhi
permintaan pariwisata, dimana aspek permintaan pariwisata dapat diprediksi dari:
1) Jumlah penduduk dari suatu negara asal wisatawan. Semakin banyak wisatawan
mancanegara atau aing yang berkunjung maka pendapatan negara juga akan bertambah.
2) Lamanya waktu senggang yang dimiliki. Semakin lama wisatwan berlibur dipengaruhi
musim di suatu daeraha tujuan wisata, seperti sangeh, jika musim panas cocok untuk
berkunjung ke sangeh karena wisatwan akan merasa senang karena banyak pohon yang
membuat sejuk suasana.
3) Kemajuan teknologi informasi dan transportasi. Para wisatwan pasti memikirkan
transportasi yang akan digunakan untuk ke objek wisata sangeh, apakah dengan
transoprtasi darat seperti: mobil, bus agar dapat dengan mudah sampai ke objek wisata
sangeh.

2.5 Karakteristik Daerah Tujuan Wisata dan Unsur-Unsur Penawaran dalam Bisnis
Pariwisata
Yaitu mengenai karakteristik daerah tujuan wisata dan unsur-unsur penawaran dalam
bisnis pariwisata. Berikut data empirik, dimana kami membandingkan karakterisitik antara

6
dua daerah tujuan wisata yaitu Pantai Pink di Taman Nasional Komodo dan Pantai Tanjung
Tinggi di Belitung. Karakterisitik pantai ini adalah pasirnya yang berwarna merah muda dan
di beberapa kesempatan, wisatawan dapat melihat binatang komodo yang hendak berenang.
Pantai “Pink Beach” atau pantai merah muda terletak dalam Kawasan Taman Nasional
Komodo, Nusa Tenggara Timur. Pink Beach atau Pantai Merah adalah satu dari 7 saja pantai
berpasir merah muda yang ada di dunia.
1) Sumber Daya
Di pantai ini menawarkan pantai dengan pasir yang berwarna merah muda dimana keunikan
ini adalah salah satu dari beberapa pantai dengan pasir merah muda di dunia.
2) Fasilitas Perjalanan
Bisa diakses dengan mobil atau kapal layar. Wisatawan disarankan menggunakan transportasi
air.
3) Struktur Politik dan Ekonomi
Pemerintah membantu wisatawan yang berlibur Pulau Flores khusunya Pantai Pink ini.
4) Geografi Lingkungan
Pantai yang berada di bawah bukit tandus dengan iklim yang cenderung terik serta ombak
tenang.
5) Infrastruktur
Saat ini pemerintah maupun pihak swasta belum membangun fasilitas penunjang di tempat
ini.
6) Aksesbilitas
Disarankan bagi calon wisatawan untuk melewati jalur air dengan moda trasnportasi kapal
untuk menuju kesini.

2.6 Produk-Produk Pariwisata


Yaitu produk-produk pariwisata. Data empirik yang digunakan adalah Ayana Resort yang
berada di Jimbaran sebagai contoh dari beberapa hotel yang memiliki semua jenis produk-
produk pariwisata
Ayana Resort and Spa adalah hotel bintang lima berkelas internasional, hotel ini
sebelumnya dikenal sebagai The Ritz-Carlton. Nama Ayana sendiri diambil dari bahasa
Sansekerta yang berarti sebuah tempat berlindung. Hotel ini terletak sekitar 20 menit dari
bandara internasional Ngurah Rai Bali, dan sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin
beristirahat di sebuah resort tropis mewah yang indah dan tenang,

7
Arsitektur hotel ini di desain dengan mengkombinasikan kebudayaan khas bali dengan
konsep resort tropis yang modern, elegan dan mewah, lengkap dengan penataan kebun tropis
alami serta kolam yang menyatu secara harmonis dengan udara laut dan keseluruhan
bangunan hotel. Produk-produk pariwisata yand ditawarkan oleh Ayana Resort and Spa
Jimbaran:
1) Jasa Transportasi
Resort ini menyediakan jasa antar jemput bagi wisatawan yang sudah menginap maupun
calon tamu untuk dijemput maupun diantar khususnya rute bandara dan resort ataupun
sebaliknya.
2) Jasa Akomodasi
Ayana Resort and Spa, memiliki 368 kamar, yang terdiri dari 209 kamar resort rooms, 10
kamar resort suites, 71 kamar club rooms and suites, and 78 villas.
3) Jasa Atraksi
Di beberapa kesempatan dan hari tertentu, Ayana akan menampilkan tarian-tarian Bali untuk
disuguhkan kepada tamu secara outdoor.
4) Jasa Perantara
Dengan berkembangnya teknologi dan internet saat ini, Ayana bekerja sama dengan beberapa
travel yang berbasis online.
5) Jasa Penunjang
Dengan luas Resort yang mencapai puluhan hektar, terdapat banyak sekali jasa penunjang
yang ditawarkan bagi tamu yang menginap di Resort ini maupun yang berkunjung.
6) Jasa Restoran
Resort ini menawarkan breakfast dan juga paket makanan yang diantarkan langsung ke kamar
tamu. Namun Resort ini juga memilik Restaurant terpisah terletak di pinggir tebing pantai
bernama Rock Bar.
7) Jasa MICE
Ayana Resort pun menawarkan meeting hall bagi perusahaan maupun pihak yang
memerlukan tempat untuk meeting dengan ruangan yang besar, nyaman, juga dilengkapi
fasilitas penunjang yang serba modern.

2.7 Perencanaan dan Strategi Pemasaran Pariwisata


Yaitu perencanaaan dan strategi pemasaran pariwisata. Data empirik yang digunakan
yaitu pariwisata di Bali. Bali merupakan salah satu daerah pariwisata di Indonesia yang

8
unggul dan terkenal hingga mancanegara, sehingga banyak sector pariwisata seperti destinasi
wisata baik alam maupun buatan, serta sektor pendukung pariwisata seperti tour and travel.
Destinasi wisata di Bali sangat beragam mulai dari wisata alam, maupun buatan.
Destinasi yang berorientasi pada pemandangan alam banyak tersebari di berbagai daeah di
Bali. Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah taman wisata budaya yang berada di Jl.
Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Berbagai atraksi klasik, dan rasakan
bagaimana perpaduan nyata antara imajinasi dan teknologi modern yang menyatu. Di lokasi
yang dikenal dengan Lotus Pond tersebut sering digelara cara besar seperti konser musik dan
pertemuan bertaraf internasional. Untuk wisatawan yang datang juga bisa menikmati bioskop
mini yang memutar film Garuda Cilik yang menceritakan kisah Dewa Wisnu dan Garuda.
Selain itu, ada Amphitheatre, tempat wisatawan melihat pertunjukan sendratari Bali dan dapat
berfoto dengan penari dan pemain musik. Ini juga akan menjadi destinasi unggulan di Bali
dan menambah daya tarik Bali untuk wisatawan.
Adapun paket wisata yang merupakan suatu rencana kegiatan wisata yang telah disusun
secara tetap dengan harga tertentu yang mencakup transportasi, hotel atau akomodasi, obyek
dan daya tarik wisata serta fasilitas penunjang lainya yang tertera dalam perjanjian paket
wisata tersebut.
2.8 Pendanaan dan Investasi dalam Pariwisata
Sebagai contoh data empirik mengenai pendanaan dan investasi dalam pariwisata dapat
dilihat dari pembelian properti yang kemudian dapat dikembangkan menjadi perhotelan
contohnya. Faktor utama pembelian properti terletak pada lokasinya. Sebab, lokasi
menentukan harga jual dan investasi ke depannya dari suatu properti tersebut. Misalnya
berinvestasi properti di Bali yang merupakan destinasi wisata bertaraf internasional.
Faktanya, Bali memiliki target market yang luas dalam hal kunjungan wisatawan
mancanegara dan wisatawan domestik.
Lokasi seperti apa yang seharusnya dipilih jika ingin berinvestasi hotel bintang empat
di Pulau Dewata? Pilih lokasi yang dekat pantai karena hotel bintang empat yang lokasinya
dekat dengan pantai mempunyai karakteristik tingkat hunian atau okupansi yang senantiasa
tinggi. Hal ini dibuktikan oleh Marketing Consultant Grand Orange Kuta Beach Hotel yang
memperhatikan perilaku wisatawan mancanegara dan domestik dari 34 provinsi di Indonesia
akan memilih lokasi hotel tempat mereka menginap yang dekat dengan pantai. Terlebih lagi
bisa dapat view laut..

9
Bali bukan saja menjadi surga bagi para wisatawan, tetapi surganya bagi para investor
kondominium hotel. Ini disebabkan income yang didapatkan dari bisnis sewa hotel di Bali
semakin menjanjikan. Jika tingkat hunian atau okupansi hotelnya tinggi, room rate hotelnya
pun tinggi. Pada akhirnya menghasilkan nilai sewa yang tinggi semakin tinggi.
Kawasan Pantai Kuta adalah kawasan yang prestis karena selalu ramai selama 24 jam
dan lokasinya sangat stretegis, yakni hanya 15 menit dari Bandara Ngurah Rai. Selain itu,
tingkat okupansi hotel di kawasan Pantai Kuta rata-rata di atas 75% dan harga kamar per
malamnya sekitar Rp 1 juta per malam. Ini yang mengakibatkan bisnis sewa hotel di kawasan
Pantai Kuta semakin hari semakin menjanjikan.
Kawasan Pantai Kuta adalah lokasi nomor satu di Pulau Dewata. Kawasan ini menjadi
tempat berselancar favorit serta dikelilingi pusat kuliner, kafe, dan pusat entertainment dari
malam hingga pagi hari. Tidak hanya itu, kawasan yang juga terintegrasi dengan Pantai
Jimbaran ini menjadi tempat bagi para wisatawan menikmati sunset.

2.9 Konsep Ketenagakerjaan dalam Pariwisata


Yaitu mengenai konsep ketenagakerjaan dalam pariwisata. Data empirik yang
digunakan yaitu objek wisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Indonesia. Pantai Kuta adalah
sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar,
Bali, Indonesia. Daerah ini menjadi sebuah daerah tujuan wisata turis mancanegara dan
telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering
pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai
Sanur yaitu pantai matahari terbit (sunrise beach).
Terdapat berbagai prasarana kebutuhan wisatawan guna memfasilitasi mereka ketika
berlibur ke pantai kuta. Tersedianya hotel, restauran dan tempat penunjang lainnya secara
langsung dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas. Hotel membutuhkan
karyawan yang berpengalaman di bidangnya, biasanya hotel telah bekerjasama dengan
instansi baik itu formal maupun nonformal. Hotel sebagai salah satu yang banyak menyerap
tenaga kerja. Bukan hanya hotel, restoran pun juga demikian. Selain itu Pantai Kuta juga
salah satu lokasi Tempat Hiburan Malam terbaik di Bali. Di sini banyak sekali tempat-
tempat hiburan malam yang juga banyak menyerap lapangan pekerjaan.
Selain itu juga berbagai toko souvernir tersedia di pinggir jalan kuta yang dijadikan
sebagai buah tangan bagi wisatawan yang datang. Peluang kerja dari masyarakat lokal untuk
memulai usaha bisnis yang berdampak dari adanya pariwisata itu sendiri, guna untuk
meningkatkan pendapatan mereka.

10
Bukan hanya itu peluang usaha seperti rental kendaran juga sangat menguntungkan
karena ketika wisatawan memutuskan tinggal di Kuta selama menghabiskan waktu berlibur
di Bali mereka akan memerlukan kendaraan.
Secara tidak langsung pariwisata merupakan sektor yang berkaitan dan berhubungan
erat dengan ekonomi, yang harus diingat adalah multiplier effect akan semakin berdampak
besar selama wisatawan tidak pernah berhenti beredar di kawasan wisata, hal ini merupakan
suatu dampak pariwisata terhadap perekonomian suatu Negara.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengembangkan pariwisata di suatu daerah, seperti yang telah dibahas di atas adalah
pariwisata Pulau Bali, merupakan usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan
sekaligus meningkatkan aktivitas ekonomi di Pulau Bali. Pengembangan pariwisata apapun
jenis dan namanya memerlukan fungsi pengelolaan yang kreatif dan inovatif berdasarkan atas
perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten, dan evaluasi yang terukur dan
konstruktif. Berdasarkan konseptual tersebut, maka akan lebih baik untuk dilakukan pre-
researh melalui data-data empirik yang telah dibahas dalam bab II untuk menggali potensi
yang senyatanya terhadap pengembangan Pulau Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata
di Indonesia yang berhasil. Pre-researh diharapkan dapat merumuskan program dan objektif
yang dapat dicapai serta dapat dioperasionaliasikan berdasarkan project life cycle yang
semestinya. Project life cycle yang baik adalah project yang melewati fase-fase evaluasi yang
terukur untuk menghindari kegagalan yang tidak diharapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.nusabali.com/berita/15965/di-balik-pesona-taman-ujung-karangasem (Diakses
pada 22 April 2018)
https://www.rentalmobilbali.net/taman-ujung-karangasem/ (Diakses pada 22 April 2018)
http://galeri-reportrip0.blogspot.co.id/2016/07/kebudayaan-dan-adat-desa-penglipuran.html
(Diakses pada 22 April 2018)
http://www.penglipuran.net/p/blog-page_17.html (Diakses pada 22 April 2018)
http://www.teluklove.com/2017/03/destinasti-objek-wisata-sangeh-monkey.html (Diakses
pada 22 April 2018)
http://www.nnoart.com/2016/11/sangeh-bali-tempat-wisata-hutan-monyet-keren.html
(Diakses pada 22 April 2018)
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/100363/potongan/D3-2016-355616-
introduction.pdf. (Diakses pada 22 April 2018)
http://ayooberita.com/berita-gwk-jadi-destinasi-wisata-unggulan- (Diakses pada 22 April
2018)
balihttps://www.bernas.id/45485-nissan-buka-tujuh-posko-mudik-untuk-lebaran-tahun-
ini.html (Diakses pada 22 April 2018)
https://news.detik.com/berita/2338121/rp-450-m-disiapkan-untuk-lanjutkan-proyek-gwk-
yang-sempat-mati-suri

13

Anda mungkin juga menyukai