Anda di halaman 1dari 7

KELEMBAK

Adalah tumbuhan penghasil bahan obat dan wangi-wangian. Bagian yang dimanfaatkan
adalah akarnya.

 KLASIFIKASI TANAMAN:

KIGDOM : Plantae
Sub Kigdom : Viridiplantae
Infra Kigdom : Streptophyyta
Super Devisi : Embryophyta
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Caryophyllanae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Polygonaceae
Genus : Rheum L.
Spesies : Rheum officinale Baill

 SIMPLISIA:

RHEI RADIX (MMI)

Nama lain : Kelembak


Nama tanaman asal : Rheum palmatum, Rheum officinale dan species atau hibrida
lainnya kecuali Rheum rhaponticum
Keluarga : Polygonaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Antraglukosida yang pada penguraian memberikan emodin,
rhein, aloe emodin dan asam krisofanat. Terdapat pula tanin,
pektin, katekhin, pati, kalsium oksalat
Penggunaan : Laksativa
Pemerian : Bau khas agak aromatik, rasa agak pahit tidak enak dan agak
sepat
Bagian yang digunakan : Pangkal batang beserta sebagian akar

 KEGUNAAN
Berfungsi sebagai laksansia yang membantu melancarkan proses buang air besar.
Berdasarkan Monografi Farmakope Eropa, kelembak dapat digunakan untuk
mengatasi konstipasi/ sembelit jangka pendek.

 CONTOH PRODUK
Produk Borobudur Herbal MOLAX kandungan glikosida antrakinon dalam ekstrak
kelembak bersifat sebagai laxative sehingga efektif untuk membantu melancarkan
BAB secara alami.

COCOA
Adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, namun sekarang
ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang
dikenal sebagai cokelat.
 KLASIFIKASI TANAMAN:

Devisi : Spermatophyta

Anak Devisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Anak Kelas : Dialypetalae

Bangsa : Malvales

Suku : Sterculiaceae

Marga : Theobroma

Jenis : Theobroma cacao L.


 SIMPLISIA:
OLEUM CACAO
Nama Lain : Lemak coklat
Nama Tanaman Asal : Theobroma cacao ( L. )
Keluarga : Sterculiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi :Sebagian besar gliserida dari asam stearat, asam palmitat, asam
oleat dan asam laurat. Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dan asam arakhidat, asam
linoleat, asam forminat,asam asetat dan asam butirat.
Pemerian :Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa
khas lemah,agak putih pada suhu 25 C menjadi lunak atau mencair

 KANDUNGAN KIMIA:
Pada dasarnya buah kakao terdiri atas 3 bagian yakni : kulit,pulp,dan biji.
a) Kulit kakao
Mengandung air dan senyawa –senyawa lain.Komposisi kimia kulit
buah kakao tergantung pada jenis dan tingkat kematangan buah kakao
itu sendiri.
b) Pulp
Pulp merupakan jaringan halus yang berlendir yang membungkus dan
melekat ketat pada biji kakao.Buah kakao masak berisi 30-40 biji yang
diselubungi oleh pulp.Ciri dari pulp adalah berwarna putih.Keadaan zat
yang menyusun pulp terdiri dari 80-90% air dan 8-14% gula sangat
baik untuk pertumbuhan mikroorganisme yang berperan dalam proses
fermentasi.
c) Biji kakao
Dalam biji kakao terdapat banyak kkandungan senyawa kimia yaitu
antara lain:
1) Flavonoid
Flavanoid adalah unsur antioksidan alami yang memiliki
kemampuan mengangkap logam.Flavonoid termasuk senyawa
polifenol yang telah banyak ditemukan dialam.

2) Antosianin
Pada buah kakao pignem antosianin umumnya terletak pada
sel-sel dekat permukaan.Ekstraksi pignem antosinin umumnya
terletak menggunakan larutan pengekstrak HCl dalam
etanol.HCl dalam etanol akan mendenaturasi membran sel
tanaman kemudian melarutkan pignem antosianin keluar dari
sel.
3) Saponin
Saponin adalah senyawa surfaktan.Mekanisme antikarsegenik
saponin meliputi efek antioksidan dan sitotoksik.
4) Tanin
 KEGUNAAN

Dengan mengonsumsi coklat, tubuh akan menghasilkan antioksidan yang membantu


mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Peneliti dari Univeristy
California menemukan kandungan senyawa flavan-3-ols dalam coklat yang terbukti dapat
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Sebatang coklat juga dapat memenuhi 15% kalsium dan magnesium yang dibutuhkan
oleh tubuh. Meski terkadang coklat kurang bagus untuk gigi, namun coklat baik untuk
dikonsumsi dalam jumlah yang kecil dan secara teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa
coklat juga baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan proses penyembuhan. Selain itu,
coklat juga mengandung theobromine dan caffein yang memberikan energi bagi tubuh.
Dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine
yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya
menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan
suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang
memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi
antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.

 CONTOH PRODUK
Suppositoria dengan bahan dasar lemak coklat dapat dibuat dengan mencampur bahan obat
yang dihaluskan ke dalam minyak padat pada suhu kamar dan massa yang dihasilkan dibuat
dalam bentuk sesuai, atau dibuat dengan minyak dalam keadaan lebur dan membiarkan
suspensi yang dihasilkan menjadi dingin di dalam cetakan. Sejumlah zat pengeras yang
sesuai dapat ditambahkan untuk mencegah kecenderungan beberapa obat, (seperti
kloralhidrat dan fenol) melunakkan bahan dasar. Yang penting, suppositoria meleleh pada
suhu tubuh.

QUERCUS INFECTORIA
Tanaman Quercus infectoria (Manjakani; Gall Oak; Lusitanian Oak; Dyer's Oak ) yang
merupakan spesies yang berasal dari Moroko, Portugal dan Spanyol.
 KLASIFIKASI TANAMAN

Kigdom : Plantae

(unranked) : Angiosperms
(unranked) : Eudicots
(unranked) : Rosids
Order : Fagales
Family : Fagaceae
Genus : Quercus
Species : Q. Lusitanica
Synonyms : Quercus Infectoria
Simplisia : Quercusae Semen

 KANDUNGAN KIMIA
Biji manjakani mengandung 50-70 % tanin (Gallotannic acid) dan 3 % gallic asid.
Selain itu biji manjakani mengandung vitamin A, C, Kalsium, Protein dan mengandung unsur
estrigent, anti-mikroba, anti-inflamasi.

Gambar 2. Struktur Gallotannic acid

 KEGUNAAN
1. Menyembuhkan tisu vagina (tanin dalam manjakani dapat menegangkan otot faraj dan
melawan kehilangan keanjalan kulit selepas kelahiran bayi, proses penuaan dan
pertukaran hormon).
2. Pencegahan dari bau yang kurang menyenangkan / keputihan (kandungan estrigent
dalam manjakani membantu menyingkirkan jangkitan bakteria, ragi dan fungus yang
mendatangkan bau kurang menyenangkan di kawasan intim).
3. Pencegahan Diabetis (Gallic Acid dapat membantu mencegah diabetis & asma)
4. Awet Muda (Anti oksidan dalam manjakani dapat mengurangkan proses penuaan)
5. Antibakterial (Dayang Fredalina Basri, Department of Biomedical Science, Universiti
Kebangsaan Malaysia, 2004)

 CARA PEMBUATAN SEDIAAN SECARA EMPIRIK

a. Merebus 6 biji majakani dengan 3 helai daun beluntas dan 1 helai daun tutup bumi.
Airnya direbus hingga mendidih dan menghasilkan air berwarna keperangan. Air ini
akan diambil sebagai minuman sebanyak 2 kali sehari. Sebaiknya air rebusan tidak
disimpan terlalu lama walaupun didalam pendingin.
b. Manjakani ini boleh direndam seketika dengan air hangat dan diminum bersama
madu. Air rendamannya juga diminum. Ia begitu mujarab untuk merawat luka
dalaman (selepas bersalin) dan juga untuk luka luaran.
c. Untuk kegunaan luar tubuh, manjakani ditumbuk sehingga menjadi bubuk yang
diberikan pada luka.

 CONTOH PRODUK

 DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 1985. Tanaman Obat Indonesia. jilid 1. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
Dan Makanan. Jakarta. hal 56.
 Sastroamidjojo, Seno. 2001. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta.
 S.E. McGregor, Insect Pollination Of Cultivated Crop Plants. USDA. Virtual Book.
 Anonymous. 2011. VH Cocoa 125g & 250g pack. http://www.vanhoutendrinks.com/en/310.
Tanggal Akses: 31 Juli 2011
 Stashia Eleaness; Rosland Abel (2013). "1". Di Universiti Teknologi Malaysia. The
extraction of essential oil from Quercus infectoria (Manjakani) galls using
supercritical carbon dioxide pressure swing technique. Faculty of Chemical
Engineering.
 Fredalina, Dayang. 2004. The potential of aqueous and acetone extracts of galls of
Quercus infectoria as antibacterial agents. Malaysia: Department of Biomedical
Science, Universiti Kebangsaan Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai