Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perkembangan Politik orde baru,
orde reformasi”

Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan
makalah ini. Penulis melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang penulis
miliki. Dimana penulis juga memiliki keterbatasan kemampuan.

Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Penulis akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah penulis di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan karya tulis lain dapat
diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Pemerintahan Orde Baru
B. Orde baru
C. Orde reformasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara
kekuasaanmasa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa yang menandai
sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir
sebagai upayauntuk: mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama,
penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia,melaksanakan
Pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa
untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Setelah Orde Baru memegang talpuk kekuasaan dan mengendalikan pemerintahan,
muncul suatu keinginan untuk terus-menerus mempertahankan status quo. Hal ini menimbulkan
ekses-ekses negative, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya berbagai
macam penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan
yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Penyelewengan
dan penyimpangan yang dilakukannya itu direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa,
sehingga hal tersebut selalu dianggap sah dan benar, walaupun merugikan rakyat.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapunrumusanmasalah yang hendak di uraikandalammakalahiniadalah ;
1. Apa pengertian Masa Pemerintahan Orde Baru?
2. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru?
3. Bagaimana kehidupan politik pada Masa Pemerintahan Orde Baru?
4. Kebijakan apa saja yang dikeluarkan B.J Habibie untuk dapat mewujudkan tujuan dari
Reformasi?
5. Bagaiman sistematika pelaksanaan UUD 1945 Pada masa Orde Reformasi sampai
sekarang?
6. Bagaimana sistem pemerintahan pada masa orde reformasi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU


Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk
mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa
Pancasila serta UUD 1945.

B. ORDE BARU
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru
Masa Orde Baru berlangsung pada tahun 1966-1998. Pemerintahan Orde Lama berakhir
setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No.
IX/MPRS/1966. Pelaksanaan demokrasi Masa Orde Baru dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Adanya penataan kehidupan dan pembangunan kenegaraan dalam berbagai bidang
b) Penerapan demokrasi berdasarkan Pancasila (Demokrasi Pancasila)
c) Pemilu dilaksanakan pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
d) Pembagian kekuasaan (MPR, DPR, DPA, BPK, MA, dan Presiden)
e) Ditetapkannya GBHN sebagai asas pembangunan nasional.
Sumber : Redaksi Grahadi. 2013. Pendidikan Kewarganegaran. Surakarta: SIMPATI SMA
2. Lahirnya Orde Baru
a.Gerakan 30 September 1965/ PKI
Latar belakang munculnya Gerakan 30 September 1965 antara lain :
a.Adanya krisis sosial politik dan ekonomi nasional yang memprihatinkan .
b.Pemberlakuan doktrin Nasakom yang memperkukuh kedudukan PKI dalam peraruran politik
RI yang hanya dapat di imbangi oleh AD.
c.Gagasan PKI untuk mewujudkan angkatan kelima.
d.Adanya perseteruan antara PKI dan AD.
PKI merupakan organisasi politik kelanjutan dari ISDV yang didirikan oleh H. Sneevliet pada
tahun 1914. Aktivitas PKI menekan tindakan revolusioner untuk mencapai tujuannya. Misalnya :
a.Pada tahun 1926-1927 mengadakan pemberontakan di beberapa daerah tetapi di gagalkan oleh
pemerintah Hindia Belanda.
b.Pada tahun1948 mengadakan pemberontakan di Madiun,

D. Pemerintahan Orde Baru


1. Pengertian
Orde baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan pancasila secara murni dan konsekuen. Lahirnya Orde
Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret1966 yang menjadi tonggak
lahirnya Orde Baru.
2.Landasan kehidupan Politik Orde Baru
a.Landasan Idil : Pancasila
b.Landasan Konstitusional: uud 1945
c.Landasan Operasional: Tap MPR

3.Kebijakan pemerintahan Orde Baru


Setelah berhasil menciptakan politik dalam negeri , maka pemerintahan berusaha melakukan
pembangunan nasional yang di relisasikan pada pembangunan jangka panjang dan pembangunan
jangka pendek.

Pembangunan yang dilakukan bertunpu pada Trilogi Pembangunan yakni:


a.Pembangunan yang dilakukan dan hasil-hassilnya yang menuju pada terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c.Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

4.Ciri-ciri pokok pemerintahan Orde Baru


a.Bidang Politik
1)Lembaga kepresidenan terlalu dominana
2)Rendahnya kesetaraan diantara lembaga tinggi negara.
3)Rekruitmen politik yang tertutup
4)Birokrasi sebagai instrumen kekuasaan.
5)Kebijakan publik yang tidak transparan.
6)Sentralisasi kekuasaan.
7)Implementasi hak asasi yang masih rendah.
b.Bidang ekonomi
a.Kebijakan mengutamakan pertumbuhan ekonomi.
b.Pinjaman luar negeri.
c.Konglomerasi.Dwi fungsi ABRI
d.Politik Luar Negeri yang bebas aktif

Pengaruh menguatnya Peran Negara pada Masa Orde Baru


a.Bidang Politik
1)Pemerintahahn yang otoriter
2)Pemerintahan yang dominantif
3)Pemerintahan yang sentralisasi.

b.Bidang Ekonomi
1)Terjadi kesenjangan sosial
2)Konglomerasi.
3)Terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sehari kemudian , Presiden B.J. Habiebie mengumumkan susunana Kabinet Reformasi
Pembangunan dan dilantik pada tanggal 23 Mei 1998. Di dalam kabinet baru ini , Presiden
mengikutsertakan beberapa menteri yang berasal dari luar Golkar sebagai anggota kabinetnya.
Namun hal ini bukan berarti kabinet Presideb B.J. Habiebie dapat begitu saja diterima, karena
pemerintahan baru ini tetap dianggap sebagai kelanjutan dari kekuasan Orde Baru. Sementara
itu, para pendukung reformasi sendiri terbagi menjadi dua, antara yang mendukung dan menolak
pemerintahan B.J. Habiebie.
Tuntutan reformasi yang bertujuan memperbaiki keadaan berubah arah menjadi anarki di
beberapa tempat karenaadanya perbedaan penafsiran tentang arti reformsi untuk kepentingan
tertentu. Penyimpangan terhadap tujuan reformasi itu dapat dilihat pada beberapa hal, seperti
penjarahan tidak terkendali yang terjadi di berbagai tempatdan upaya menurunkan seorang dari
jabatan yang dilakukkan massa tanpa aturan yang jelas. Penyimpangan itu juga dapat dilihat pada
berkembangnya hujatan dan opini yang tidak didasarkan pada pemikiran yang dalam,
baikdidalam masyarakat mupun media massa. Akibatnya , segala sesuatu yang dianggap baik
pada massa Orde Baru segera dianggap jelek pada massa reformasi. Pengkultsan dan penistaan
dilakukan silih berganti dengan mudah, dan kekerasan seolah-oloah telah menjadi sesuatu yang
biasa.

C. ORDE REFORMASI
A. Sejarah lahirnya orde reformasi
Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, dimana Mahasiswa Indonesia melakukan
Power People untuk menjatuhkan dinasti Orde Baru atau Pemerintahan Soeharto yang sudah
berlangsung selama 32 Tahun. People Power atau demo besar-besaran ini kemudian
membuahkan hasil, Presiden Soeharto yang militeristik dan diktator kemudian mengundurkan
diri dari jabatan kepresidenan Sejak tanggal 21 Mei 1998.Tanggal ini kemudian ditetapkan
sebagai tanggal Puncak Terjadinya Reformasi.
Ada 6 Tuntutan Reformasi
1. Penegakan supremasi hukum
2. Pemberantasan KKN (korupsi Kolusi dan Nepotisme)
3. Pengadilan mantan Presiden Soeharto dan kroninya
4. Amandemen UUD 1945
5. Pencabutan dwifungsi ABRI
6. Pemberian otonomi daerah seluas- luasnya.
Pahlawan Reformasi
Empat pahlawan reformasi 1998 adalah: Elang Surya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan
Sie, dan Hery Hertanto.
Pemerintahan Pasca Reformasi
Dalam rangka menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat dan agar dapat mewijudkan
tujuan dari reformasi tersebut maka B.J.Habibie mengeluarkan beberapa kebijakan, antaranya:
 Kebijakan dalam bidang politik. reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima
paket undang-undang masa orde baru dengan tiga undang-undang politik yang lebih
demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut: UU No. 2 Tahun 1999 tentang
partai politik; UU No. 3 Tahin 1999 tentang pemilihan umum dan UU No. 4 Tahun 1999
tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR.
 Kebijakan Dalam Bidang Ekonomi. Untuk memperbaiki prekonomian yang terpuruk,
terutama dalam sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan
Nasional ( BPPN ). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No 5 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen.
 Kebebasan Dalam Menyampaikan Pendapat dan Pers. Kebebasan menyampaikan
pendapat dalam masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini terlihat dari mumculnya
partai-partai politik dari berbagaia golongan dan ideology. Masyarakat dapat
menyampaikan kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam
menyampaikan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada Pers. Reformasi dalam Pers
dilakukan dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Ijin Usaha Penerbitan (
SIUP ).
 Pelaksanaan Pemilu. Pada masa pemerintahan B.J. Habibie berhasil diselenggarakan
pemilu multipartai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis. Pemilu tersebut
diikuti oleh 48 partai politik. Dalam pemerintahan B. J. Habibie juga berhasil
menyelesaikan masalah Timor Timur . B.J.Habibie mengambil kebijakan untuk
melakukan jajak pendapat di Timor Timur. Referendum tersebut dilaksanakan pada
tanggal 30 Agustus 1999 dibawah pengawasan UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut
menunjukan bahwa mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia. Sejak saat itu
Timor Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur mendapat
kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.
Selain dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh B.J. Habibie, perubahan juga
dilakukan dengan penyempurnaan pelaksanaan dan perbaikan peraturan-peraturan yan tidakk
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan
menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu kepada prinsip pemisahan
kekuasaan dn tata hubungan yang jelas antara lembaga Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain :
 Keluarnya ketetapan MPR RI No X / MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi.
 Ketetapan No VII/MPR/ 1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang referendum
 Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN.
 Tap MPR RI No XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil
presiden RI.
 Amandemen UUD 1945 sudah sampai Amandemen I,II,III,IV.

B. Perkembangan politik dan ekonomi pada masa reformasi


1. Munculnya Gerakan Reformasi
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan
perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi, pada
tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan, terutama
perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum.
Buah perjuangan dari reformasi itu tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun
membutuhkan proses dan waktu.
Masalah yang sangat mendesak, adalah upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat
banyak tentang masalah kebutuhan pokok (sembako) dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.
Sementara itu, melihat situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak
terkendali, rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde Baru tidak berhasil
menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera. Oleh karena itu,
munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain sebagai berikut
:
Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
Amandemen UUD 1945
Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Otonomi daerah yang seluas-luasnya
Supremasi hukum
Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

2. Kronologi Reformasi
Pada awal bulan Maret 1998 melalui Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih kembali
menjadi Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII.
Namun pada saat itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami kemerosotan
dan masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi seperti ini mengundang keprihatinan
rakyat.
Mamasuki bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak
menggelar demostrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi
kepresidenannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi
bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa hingga
tewas.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di
Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat manusia berkumpul di alun-
alun utara kraton Yogyakarta untuk mndengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Bowono
X dan Sri Paku Alam VII. Inti isi dari maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh
masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia
untuk dimintai pertimbangannya membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden
Soeharto, namun mengalami kegagalan.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di Istana Negara, Presiden
Soeharti meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan beberapa anggota dari
Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk menggantikannya
menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan didepan Ketua Mahkamah Agung dan para
anggotanya. Maka sejak saat itu, Presiden Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai
presiden yang ke-3.
ndapat di muka umum dapat berupa suatu tuntutan, dan koreksi tentang suatu hal.

c. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sejak reformasi


1. Kondisi sosial masyarakat sejak reformasi
Sejak krisis moneter yang melan da pada pertengahan tahgun 1997, perusahaan
perusahaan swasta mengalami kerugaian yang tidak sedikit, bahkan pihak perusahaan mengalami
kesulitan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji dan upah pekerjanya.
Keadaan seperti ini menjadi masalah yang cukup berat karena disatu sisi perusahaan
mengalami kerugaian yang cukup besar dan disisi lain para pekerja menuntut kenaikan gaji.
Tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji sangat sulit dipenuhi oleh pihak perusahaan,
akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan
terjadilah PHK.
Para pekerja yang deberhentikan itu menambah jumlah pengangguran, sehingga jumlah
pengangguran diperkirakan mencapai 40 juta orang. Pengangguran dalam jumlah yang sangat
besar ini akan menimbulkan terjadinya masalah masalah social dalam kehidupan masyarakat.
Dampak susulan dari pengangguran adalah makin maraknya tindakan tindakan criminal yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu hendaknya pemerintah dengan serius menangani masalah
pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang dapat menampung para penganggur
tersebut. Langkah berikutnya, pemerintah hendaknya dapat menarik kembali para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru untuk
menampung para penganggur tersebut. Masalah pengangguran merupakan masalah social dalam
kehidupan masyarakat dan sangat peka terhadap segala bentuk pengaruh.

2. Kondisi Ekonomi Masyarakat Indonesia


Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan tahun 1997, ekonomi Indonesia
mulai mengalami keterpurukan. Keadaan perekonomian makin memburuk dan kesejahteraan
rakyat makin menurun. Pengangguran juga semakin luas. Sebagai akibatnya, petumbuhan
ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk sejak krisis
tahun 1997.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejalan dengan dasar empirik sebelumnya, masa awal orde baru ditandai oleh
terjadinya perubahan besar dalam pegimbangan politik di dalam Negara dan masyarakat,
sebelumya pada era Orde Lama kita tahu bahwa pusat kekuasaan ada di tangan presiden,
militer dan PKI. Namun pada Orde Baru terjadi pergeseran pusat kekuasaan dimana dibagi
dalam militer, teknokrat, dan kemudian birokrasi. Namun harapan itu akhirnya menemui
ajalnya ketika pada pemilu 1971, golkar secara mengejutkan memenangi pemilu lebih dari
separuh suara dalam pemilu.Itulah beberapa sekelumit cerita tentang Orde Lama dan Orde
Baru, tentang bagaimana kehidupan sosial, politik dan ekonomi di masa itu. Yang kemudian
pada orde baru akhirnya tumbang bersamaan dengan tumbangnya Pak Harto atas desakan
para mahasiswa di depan gendung DPR yang akhrinya pada saat itu titik tolak era Reformasi
lahir. Dan pasca reformasilah demokrasi yang bisa dikatakan demokrasi yang di Inginkan
pada saat itu perlahan-lahan mulai tumbuh hingga sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai