Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Obligasi (bond = B) adalah surat hutang yang diterbitkan atau dijual oleh sebuah perusahaan atau
pemerintah pada saat meminjam uang dari masyarakat untuk jangka waktu panjang.
Nilai nominal (par value / face value = F) adalah jumlah pokok obligasi yang akan dibayar pada saat
obligasi jatuh tempo.
Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi.
Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif
kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.
Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok
(nilai nominal) obligasi.
Hasil Sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity / YTM) adalah tingkat pengembalian (hasil) yang
diharapkan pasar atas obligasi.
Contoh :
Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14% setahun. Kupon dibayarkan setiap 6
bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga
obligasinya.
1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periode
R per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester)
YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode.
Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000
PVIFa = [1 – (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983
PVIF = (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041
Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000 x 0,340461041 = Rp 9.175.576,30
Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar YTM, maka nilai obligasi semakin kecil.
Ekuitas :
- Memiliki kepentingan atas kepemilikan saham
- Pemegang saham memiliki hak suara untuk memilih dewan direksi dan masalah lainnya.
- Dividen bukan merupakan biaya untuk menjalankan usaha dan tidak dapat mengurangi pajak
- Dividend bukan merupakan kewajiban perusahaan , pemegang saham tidak memiliki hak secara hukum
bila dividen tidak dibayarkan
- Perusahaan yang sumber dananya seluruhnya dari pemegang saham tidak dapat bangkrut karena
perusahaan tersebut tidak punya utang.
Klasifikasi Obligasi
1. Obligasi atas nama (registered) dan atas unjuk (bearer). Obligasi tercatat merupakan bentuk penerbitan
obligasi dimana perusahaan mencatat nama pemilik setiap obligasi dan pembayaran (kupon dan pokok)
dilakukan ke nama pemilik yang tercatat. Sedangkan obligasi atas unjuk (bearer form) merupakan bentuk
penerbitan dimana obligasi diterbitkan tanpa pencatatan atas nama pemiliknya; pembayaran dilakukan
kepada siapapun yang memegang obligasi tersebut.
2. Sekuritas. Sekuritas utang diklasifikasikan sesuai dengan jaminan dan hipotek yang dipakai untuk
melindungi pemegang obligasi.
3. Kolateral (jaminan) merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk sekuritas (misalnya : obligasi
dan saham) yang dijadikan jaminan untuk pembayaran utang. Kolateral umumnya digunakan untuk
merujuk aset yang dijanjikan atas pembayaran suatu utang.
4. Sekuritas Hipotek (mortgage) – sekuritas yang dilindungi dengan suatu hipotek atas property (harta) dari
peminjam.
5. Surat utang (debenture) merupakan suatu bentuk utang tanpa jaminan biasanya dengan jatuh tempo 10
tahun atau lebih.
6. Utang tanpa jaminan (Unsecured debt-di Amerika Serikat)
7. Utang dengan jaminan (Secured debt di Inggris)
8. Notes merupakan utang tanpa jaminan yang awalnya memiliki jatuh tempo kurang dari 10 tahun.
9. Senioritas merupakan preferensi dalam posisi pemberi pinjaman (mana yang lebih didahulukan)
terkadang diberi istilah senior dan junior untuk menunjukkan tingkat senioritas.
Peringkat Obligasi
Yang baik untuk dilakukan investasi
- High Grade : Moody’s Aaa dan S&P AAA – kemampuan bayar teramat kuat , Moody’s Aa dan S&P AA –
kemampuan bayar sangat kuat
- Medium Grade : Moody’s A dan S&P A – kemampuan bayarnya kuat, namun mudah terpengaruh bila
ada perubahan kondisi. Moody’s Baa dan S&P BBB – kemampuan bayar cukup, kondisi yang
berlawanan akan memberi dampak lebih jauh dalam kemampuan bayar perusahaan.
- Investment Grade : peringkat Baa atau BBB dan di atasnya
Bersifat spekulasi
- Low Grade : Moody’s Ba dan B; S&P BB dan B Dianggap mungkin kemampuan membayarnya akan
merosot.
- Very Low Grade : Moody’s C (dan di bawahnya) dan S&P C (dan di bawahnya) yakni obligasi
penghasilan (income bonds) tanpa bunga yang dibayar atau pembayaran pokok dan bunga di belakang.
Jenis Obligasi Lainnya : Disaster bonds, Income bonds, Convertible bonds, Put bonds
Terdapat banyak jenis biaya provisi atas suatu obligasi dan banyak obligasi memiliki beberapa jenis
provisi. Sangat penting untuk memahami bahwa provisi ini akan mempengaruhi tingkat hasilnya.
Pasar Obligasi
Obligasi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui pialang (dealer).
Jika kita menginginkan tingkat suku bunga sebenarnya 10% dan inflasi 8%, berapa tingkat suku bunga
nominal?
R = (1+10%)(1+8%) – 1 = 0,188 = 18,8%
Kira-kira: R = 10% + 8% = 18%
Karena tingkat suku bunga sebenarnya dan tingkat inflasi relative tinggi, terdapat perbedaan signifikan
antara Fisher Effect dan kira-kiranya..