Abstrak
Skizofrenia merupakan sindrom klinis psikopatologi yang mengganggu, melibatkan pikiran, emosi, persepsi dan tingkah laku
sehari-hari. Insidensi kejadian skizofrenia cukup besar, biasanya terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah dengan
derajat keparahan lebih besar terjadi pada negara maju. Terdapat beberapa faktor penyebab skizofrenia yaitu faktor
genetik, keseimbangan kimia pada otak, stress diathesis dan faktor psikososial. Tingkat kekambuhan pada penderita
skizofrenia setelah perawatan di Rumah sakit cukup tinggi, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan
keluarga mengenai penyakit skizofrenia serta keluarga yang memiliki ekspresi emosi yang tinggi, hal itu berkorelasi negatif
tehadap kekambuhan penderita skizofrenia. Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi. Efek terapi
musik pada sistem limbik dan saraf otonom adalah menciptakan suasana rileks, aman dan menyenangkan sehingga
merangsang pelepasan zat kimia Gamma Amino Butyic Acid (GABA), enkefallin, atau beta endorphin yang dapat
mengeliminasi neurotransmiter rasa tertekan, cemas dan stres sehingga menciptakan ketenangan dan memperbaiki
suasana hati atau mood pasien. Musik yang lembut, lambat dan tanpa lirik secara signifikan dapat menurunkan sistolik
tekanan darah, detak jantung, laju pernapasan dan saturasi oksigen, apabila seseorang melamun atau merasa dirinya
berada dalam suasana hati yang emosional atau tidak terfokus, musik klasik dapat membantu memperkuat kesadaran dan
meningkatkan organisasi mental seseorang.
Korespondensi: Dara Marissa Widya Purnama, alamat:Dsn. IX RT 08 Mekar Rejo, Way pengubuan Lampung Tengah, No. HP:
082186372020, e-mail:daramarissa13@gmail.com
kuintil indeks kepemilikan terbawah yaitu Terapi musik merupakan salah satu
19,5%. Prevalensi gangguan mental emosional bentuk dari teknik relaksasi yang bertujuan
tertinggi adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi untuk mengurangi perilaku agresif,
Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Nusa memberikan rasa tenang, sebagai pendidikan
Tenggara Timur.3 moral, mengendalikan emosi, pengembangan
Skizofrenia belum diketahui secara pasti spiritual dan menyembuhkan gangguan
penyebabnya, akantetapi terdapat beberapa psikologi. Terapi musik juga digunakan oleh
faktor yang dapat menimbulkan skizofrenia, psikolog maupun psikiater untuk mengatasi
diantaranya adalah faktor genetik, gangguan berbagai macam gangguan kejiwaan dan
endokrin, faktor lingkungan, virus, auto- gangguan psikologis.6
antibodi dan malnutrisi. Beberapa peneliti Oleh karena itu, untuk mengurangi
mempercayai bahwa skizofrenia disebabkan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di
oleh faktor genetik, ketidakseimbangan kimia rumah dapat diatasi dengan terapi musik
pada otak, anomali dari struktur otak, atau klasik.6
anomali pada lingkungan prenatal.Selain itu,
ditambah dengan stress diathesis, dan faktor Isi
psikososial. Di Indonesia penyebab seseorang Skizofrenia merupakan penyakit kronis.
menderita skizofrenia adalah karena Sebagian kecil dari kehidupan mereka berada
mendapatkan lingkungan sosial yang dalam kondisi akut dan sebagian besar
terbelakang dan memiliki ekonomi yang penderita berada lebih lama atau bertahun-
rendah.4,5 tahun dalam fase residual yaitu fase yang
Skizofrenia dibagi menjadi beberapa memperlihatkan gambaran penyakit yang
jenis. Penderita digolongkan ke dalam salah ringan. Selama periode residual pasien lebih
satu jenis menurut gejala utama yang terdapat suka menarik diri atau mengisolasi diri dan
pada dirinya. Akan tetapi, batas-batas aneh.7
golongan-golongan ini tidak jelas, gejala-gejala Skizofrenia dapat mempengaruhi semua
dapat berganti-ganti atau seorang penderita aspek kehidupan seseorang. Pasien dapat
tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kehilangan pekerjaan dan teman karena ia
jenis. Pembagiannya adalah skizofrenia tidak berminat dan tidak mampu berbuat
paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia sesuatu atau karena sikapnya yang aneh.
katatonik, skizofrenia simplex, dan skizofrenia Pemikiran dan pembicaraan mereka samar-
residual.4 samar sehingga kadang-kadang tidak dapat
Penderita skizofrenia sering mengalami dimengerti. Fase akut dari skizofrenia ditandai
kekambuhan setelah mendapatkan terapi dari dengan delusi, halusinasi, pemikiran yang tidak
rumah sakit. Kekambuhan adalah kondisi masuk akal, percakapan yang kacau, dan
pemunculan kembali tanda dan gejala kebiasaan yang aneh. Penampilan dan
penyakit. Terdapat beberapa faktor yang dapat kebiasaan-kebiasaan mereka mengalami
mempengaruhi kekambuhan pada penderita kemunduran. Meskipun mereka dapat
skizofrenia, antara lain meliputi ekspresi emosi memertahankan intelegensia yang mendekati
keluarga, pengetahuan keluarga, ketersediaan normal, pada sebagian besar pasien, performa
pelayanan kesehatan dan kepatuhan minum uji kognitifnya buruk. Pasien dapat mengalami
obat. Salah satu faktor penyebab yang sering anhedonia yaitu ketidakmampuan merasakan
terjadi adalah disebabkan oleh perilaku rasa senang. Pasien mengalami deteriorasi
keluarga yang tidak tahu cara menangani yaitu perburukan yang terjadi secara
pasien skizofrenia di rumah dan keluarga yang berangsur-angsur. Episode pertama psikotik
memiliki ekspresi emosi yang tinggi atau highly sering didahului oleh suatu periode tertentu,
expressed emotion atau gaya afektif negatif misalnya perilaku dan pikiran eksentrik atau
secara signifikan. Ekspresi emosi keluarga fase prodormal.5,7
berhubungan secara bermakna dan berkorelasi Etiologi skizofrenia belum pasti.
negatif dengan kekambuhan penderita Berdasarkan penelitian biologik, genetik,
skizofrenia. Perawatan di Rumah sakit tidak fenomenologik dinyatakan bahwa skizofrenia
akan bermakna apabila tidak dilanjutkan merupakan suatu gangguan atau penyakit. Ada
dengan perawatan dirumah.1 beberapa subtipe skizofrenia yang diidentifikasi
berdasarkan variabel klinik berpedoman pada dapat membantu memperkuat kesadaran dan
ICD-X sebagai berikut. meningkatkan organisasi metal seseorang jika
1. F 20.0. Skizofrenia paranoid didengarkan selama sepuluh hingga lima belas
2. F 20.1. Skizofrenia disorganisasi menit.2,6
(hebefrenik) Pada otak manusia, salah satu sumber
3. F 20.2. Skizofrenia katatonik yang paling besar untuk menstimulasi
4. F 20.3. Skizofrenia tak terinci pendengaran dikendalikan oleh musik.
5. F 20.4. Depresi pasca skizofrenia Mendengarkan musik adalah proses yang
6. F 20.5. Skizofrenia residual kompleks bagi otak, sejak hal tersebutmemicu
7. F 20.6. Skizofrenia simpleks kognitif dan komponen emosional dengan
8. F 20.7. Skizofrenia lainnya substrat neural yang berbeda. Penelitian
9. F 20.8. Skizofrenia yang tak tergolongkan terbaru mengenai gambaran otak telah
Penegakkan diagnosis skizofrenia, pasien menunjukkan bahwa aktivitas neural dengan
harus memenuhi kriteria DSM-IV atau ICD X. mendengarkan musik memperpanjang
Berdasarkan DSM-IV adalah sebagai berikut. melebihi korteks pendengaran dengan
1. Berlangsung paling sedikit enam bulan. melibatkan sebuah jaringan bilateral yang
2. Penurunan fungsi yang cukup bermakna tersebar luas pada area frontal, temporal,
yaitu dalam bidang pekerjaan, hubungan parietal dan subkortikal yang berhubungan
interpersonal, dan fungsi kehidupan dengan perhatian, bahasa atau logika dan
pribadi. proses analisis, memori dan fungsi penggerak,
3. Pernah mengalami psikotik aktif dalam seperti bagian limbik dan paralimbik yang
bentuk yang khas selama periode berhubungan dengan proses emosional. Musik
tersebut. telah memiliki efek yang baik dalam
4. Tidak ditemui gejala-gelaja yang sesuai mengurangi keanehan, depresi dan rasa sakit
dengan skizoafektif, gangguan mood pada pasien. Pada penelitian terbaru mengenai
mayor, autisme, atau gangguan organik. kognitif dan neuropsikologikal menunjukkan
Semua pasien skizofrenia dapat bahwa musik mungkin dapat meningkatkan
digolongkan ke dalam salah satu dari subtipe variasi dari fungsi kongnitif, seperti perhatian,
yang telah disebutkan diatas. Subtipe pembelajaran, komunikasi dan memori.9
ditegakkan berdasarkan atas manifestasi Hubungan antara musik dan pikiran
perilaku yang paling menonjol.7 dicondongkan sebagai efek musik pada salah
Berdasarkan observasi yang telah satu fungsi dari pikiran yaitu emosi. Akan
dilakukan mengenai patogenesis penyakit, hal tetapi, penelitian mengenai dasar
yang mendasari terjadinya kekambuhan secara neurobiologikal bahwa musik pada hakekatnya
tiba-tiba dari gejala psikotik menunjukkan disukai dan mempengaruhi berbagai fungsi
adanya pengurangan ambang batas untuk otak lainnya. Sistem saraf manusia memproses
dekompensasi psikotik ketika episode pertama musik melalui jalur yang berbeda yaitu proses
telah terjadi dan selaras dengan hubungan perceptual, emosional, autonomik, kognitif dan
langsung antara dopamin dan psikosis. Hal itu behavioral or motor processing.10
dapat terjadi karena beberapa faktor yang 1. Proses perceptual
lebih utama dan sering terjadi adalah faktor Meskipun musik menstimulasi beberapa
lingkungan di rumah, kurangnya pengetahuan reseptor pada kulit dengan merubah area
mengenai penyakit skizofrenia.8,1 lokal tekanan, hal tersebut membuat
Musik klasik yaitu Haydan dan Mozart gelombang suara masuk jalur primer
mampu memperbaiki konsentrasi, ingatan dan akustik melalui bagian telinga luar. Jalur
persepsi spasial. Pada gelombang otak, primer akustik manusia terdiri atas nervus
gelombang alfa mencirikan perasaan pendengaran, batang otak, bagian media
ketenangan dan kesadaran yang gelombangnya dari talamus dan korteks pendengaran.
mulai 8 hingga 13 herts. Semakin lambat Transduksi musik menjadi sinyal saraf
gelombang, semakin santai, puas dan terjadi pada koklea. Kemudian sinyal
damailah, jika seseorang melamun atau merasa tersebut dibawa ke batang otak
dirinya berada dalam suasana hati yang pendengaran untuk diproses dan
emosional atau tidak terfokus, musik klasik