Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu keluhan dari masyarakat yang paling sering dijumpai pada
beberapa penyakit adalah demam dan dapat terjadi pada semua tingkat umur
manusia. Demam dapat diartikan suatu regulasi panas pada suatu tingkat suhu
yang lebih tinggi dari suhu tubuh normal dan juga merupakan gejala yang
menyertai hampir semua infeksi. Obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan
suhu tubuh pada keadaan demam sampai suhu tubuh kembali normal disebut
antipiretik.
Penggunaan tumbuhan obat dewasa ini mulai digemari sebagai salah satu
alternatif pengobatan bagi masyarakat. Banyak orang telah beralih
menggunakan obat tradisional dengan alasan ingin hidup sehat tanpa bahan
kimia, dengan kata lain “Back to Nature”. Masyarakat beranggapan bahwa
penggunaan obat secara tradisional ini memiliki efek samping yang relatif kecil
dibandingkan pengobatan secara modern. Tumbuhan obat tradisional juga
mudah didapat dan dibudidayakan baik dari masyarakat kalangan bawah,
menengah hingga kalangan keatas dapat memperolehnya karena tidak
membutuhkan lahan yang luas untuk menanam beberapa jenis tanaman obat
tersebut. Bahkan beberapa jenis tanaman obat dapat dijadikan tanaman hias di
pekarangan rumah.
Berdasarkan Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
yang dimaksud dengan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau
campuran dari bahan tersebut secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi, berbagai ilmuwan
melakukan penelitian mendalam tentang khasiat dan zat-sat kimia yang
terkandung dalam tanaman obat sehingga didapatkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa tanaman obat memiliki daya penyembuhan terhadap
berbagai penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat. Salah satu
jenis tumbuhan yang digunakan adalah melati.

1
Melati termasuk salah satu jenis tumbuhan yang mempunyai banyak
manfaat dan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan
penyakit. Sekitar dua ratus jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahl
ibotani, baru sekitar sembilan jenis melati yang umum dibudidayakan dan
terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias dan
berkhasiat sebagai obat. Diantara jenis melati tersebut yaitu melati putih.
Secara empiris, daun melati digunakan sebagai obat tradisional untuk
menurunkan suhu tubuh (antipiretik). Masyarakat menggunakannya dengan cara
merebus segenggam daun melati tersebut dalam satu gelas air, kemudian air
rebusan tersebut diminum. Tidak hanya daunnya yang dapat digunakan sebagai
tanaman obat, tetapi hampir seluruh bagian tanaman melati seperti bunga dan
akar berkhasiat sebagai obat. Daun dan bunga melati digunakan sebagai obat
demam, influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah,
menghentikan Air Susu Ibu (ASI) yang berlebih, bisul, jerawat, biduran, bengkak
karena gigitan binatang dan sesak napas (asma). Akar melati dimanfaatkan
untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), luka terpukul, sakit gigi, sakit kepala dan
cacingan. (Yohana dan Yovita, 2008)
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Uji Efek
Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Melati Putih (Jasminum sambac Ait.) Pada
Merpati Dengan Parasetamol Sebagai Pembanding”.
Daun melati putih yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
ekstrak. Dasar pemilihan konsentrasi ekstrak daun melati putih ini berdasarkan
konsentrasi penggunaan secara empiris di masyarakat dalam bentuk rebusan.
Percobaan ini dilakukan pada merpati sebagai hewan percobaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik dari ekstrak daun
melati putih. Daun melati putih yang digunakan adalah daun melati putih muda.
Untuk melihat sejauh mana efek ekstrak daun melati putih dalam penurunan
demam, maka peneliti menggunakan suspensi Parasetamol sebagai
pembanding. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat
bermanfaat bagi masyarakat sebagai alternatif dalam penurunan suhu tubuh
akibat demam.

Anda mungkin juga menyukai