Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena segala rahmat dan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya. Atas
Penulis
DAFTAR ISI
1. Kata
pengantar……………………………………………………………………
2. Daftar isi……………………………………………………………………
3. Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………..
Latar belakang………………………………………………………...
Rumusan masalah…………………………………………………….
Tujuan penulisan………………………………………………………
4. Bab II
Pembahasan…………………………………………………………………
Pengertian herbarium…………………………………………………
Fungsi herbarium………………………………………………………
Manfaat herbarium……………………………………………………
Cara membuat herbarium……………………………………………
Kelebihan dan kelemahan herbarium…………………………………
Cara pengaplikasian di kelas…………………………………………
5. Bab III
Penutup……………………………………………………………………..
Kesimpulan……………………………………………………………
Daftar pustaka…………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun
klasifikasi.
Herbarium (jamak: herbarium) - kadang-kadang dikenal dengan
diawetkan. Spesimen ini mungkin seluruh tanaman atau bagian tanaman: ini
biasanya akan berada dalam bentuk kering, dipasang pada lembar, tapi
tergantung pada material juga dapat disimpan dalam alkohol atau pengawet
lainnya. Istilah yang sama sering digunakan dalam ilmu jamur untuk
menggambarkan koleksi setara dengan jamur diawetkan. Istilah ini juga dapat
dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat
dalam pembuatan larutan pengawet itu antara lain adalah: alcohol, dan
formalin.
B. Rumusan Masalah
b) Fungsi herbarium
c) Manfaat herbarium
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalh herbarium ini adalah :
a) untuk mempermudah dalam memperkenalkan spesies mangrove kepada
masyarakat.
b) Sebagai tugas terstruktur mata kuliah media pembelajaran biologi
c) Mempelajari dalam membuat herbarium
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Herbarium
Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”, artinya kebun
criteria tersendiri.
Secara umum ada dua jenis herbarium,yaitu herbarium basah dan
dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat
dengan komposisi yang berbeda-beda. Komponen utama yang digunakan
dalam pembuatan larutan pengawet itu antara lain adalah: alcohol, dan
formalin. Di samping tiu dapat pula ditempatkan zat-zat lain untuk tujuan-
hilangnya warna asli bahan tumbuhan, dan juga alcohol itu harganya relative
murah.
tumbuhan yang disimpan dalam formalin akan menjadi keras atau kaku,
lebih-lebih lagi bagi bahan yang mengandung protein yang relative tinggi.
dalam larutan pengawet yang dibuat dari formalin, sampai suatu derajat
dilakukan untuk memperoleh awetan sesuai dengan tujuan dengan biaya yang
serendah mungkin.
Larutan pengawet yang baik antara lain harus tetap jernih dalam
jangka waktu yang lama, dan bahan yang diawetkan di dalamnya tetap baik
1. Biaya pembuatan yang terlalu tinggi antara lain untuk harga larutan
tumbuhan yang di awetkan sebagai herbarium basah itu tidak terlalu jauh
cepat, asal larutan pengawet dan wadah telah tersedia. Untuk pengamatan
1. Ukuran tidak terlalu besar, namun bila dikeringkan mudah terlepas dan
hidup di air atau mempunyai kadar air yang tinggi, seperti misalnya
untuk pembuatan herbarium basah mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak
keperluan ini lazim digunakan bejana-bejana dari kaca yang tembus cahaya
dan tahan pengaruh kemikalia, diberi tutup yang rapat yang kedap udara dan
air. Pada wadah-wadah untuk herbarium basah juga ditempelkan label atau
etiket yang memuat informasi seperti yang dibuat dan dilakukan terhadap
herbarium kering.
herbarium baik yang kering maupun yang basah dipisah-pisah dan ditata di
dibuat oleh para ahli dalam lembaga itu. Ada ruangan tersendiri untuk
tertentu itu (yang biasanya merupakan takson tingkat tinggi seperti disebut di
atas), koleksi disusun lagi berdasar takson yang tingkatannya lebih rendah
basah disimpan dalam ruangan tersendiri yang terpisah dari ruang untuk
menurut abjad.
lainnya diproses sebagai herbarium kering ( misalnya bunga, buah, atau organ
lain yang terlepas dan dianggap perlu untuk tetap dipertahankan dalam
koleksi dalam bentuk herbarium basah), baik nomor urut maupun informasi
yang harus dicantumkan dalam label selain yang langsung menyangkut sifat-
sifat bahan yang diawetkan secara basah itu sendiri ( nama kolektor, data
taksonomi, dan lain-lain) harus disesuaikan dengan yang dimuat dalam label
cukup sengit dan yang terjadi cukup lama antara kelompok ahli taksonomi
Amerika di satu pihak dan ahli-ahli taksonomi eropa di pihak lain, akhirnya
B. Fungsi Herbarium
a) Material herbarium sangat penting artinya sebagai koleksi untuk
specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama
dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman
a) Alat Timbangan
c) alat tulis
d) formalin
e) Ember
f) gunting
g) akuades
h) lakban Hitam
i) selotip transparan
c) masukkan specimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol
d) tutup rapat botol dan kemudian di beri label yang berisi nama spsimen
pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh
berberapa orang, biaya besar; tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak
praktikum yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara
pembutan yang tidak terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti
specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama
dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman