Anda di halaman 1dari 18

Si Nadiya

Senin, 25 Mei 2015

sptk halusinasi

SP-TK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)


PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI

KEPERAWATAN JIWA
Oleh :

1. Ade Fitri (13.0) 8. Rindu Demak Y (13.0)

2. Agung Eko S (13.0) 9. Roni Firmansyah (13.0)

3. Aurista Nurila S (13.0) 10. Rutin Aniyah (13.0)

4. Dwi Erlinda (13.0) 11. Sinta Islami U (13.0)

5. Evi Agustina (13.0) 12. Siti Nadiyatul I (13.038)

6. Merisa Fajar (13.0) 13. Widi Astika (13.0)

7. Novita Yuliana M (13.0)

Dosen Pembimbing:

Hartin Suidah, S.Kep.,Ns,.M.Kes

AKADEMI KEPERAWATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2015

SP-TK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)


Pertemuan : 1
Tanggal : 19 Mei 2015

Sp : 1 (BHSP)

A. Proses Keperawatan

 Kondisi
 Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar
suara yang mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh sesuatu yang
berbahaya.

 Data Obyektif : Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,
mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.

 Diagnosis Keperawatan

Gangguan sensori presepsi : Halusinasi Pendengaran

 Tujuan Umum

Klien memiliki konsep diri yang positif

 Tujuan Khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

 Kriteria Hasil

Setelah 1x interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada
kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk
berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

 Rencana Tindakan

a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip :

- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

- Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien

- Jelaskan tujuan pertemuan

- Jujur dan menapati janji

- Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

- Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien

b. Beri kesempatan klien untuk menngungkapkan perasaanya

c. Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

B. Strategi Komunikasi

1. Fase orientasi
 Salam Terapeutik

Perawat : Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya(..).


Saya mahasiswadari AKPER DIAN HUSADA MOJOKERTO.Kalau mbk namanya
siapa? Mbk senangnya dipanggil apa?Mbk,disini saya akan merawat mbak
selama 1minggu ke depan.

 Evaluasi

Perawat : baik mbk,disini kita akan berbincang-bincang, kalau boleh tau kenapa mbk bisa
sampai dirawat disini?

 Kontrak

 Topik

Perawat :“kita sekarang akan membahas tentang suara-suara yang selama ini
mengganggu mbk.dan bagaimana mbk bisa dibawa kesini?”.

 Waktu

Perawat : “Mbak menginginkan berapa lama membicarakan ini? ”.

 Tempat

Perawat : “menurut mbkenaknya kita ngobrol dimana? bagaimana kalau disini saja”.

2. Fase kerja

Perawat :“mbk sekarang dirawat disini,dan saya akan merawat mbk selama 1minggu ini mbk
asalnya dari mana? Apa yang mbk rasakan sekarang?saya mengerti yang mbk
rasakan sekarang, namun alangkah baiknya jika mbk ada yang sedang dirasakan
diungkapkan saja pda orang lain, jadi mbak tidak memendam sendiri. Mbak tinggal
dengan siapa dirumah?”

3. Fase terminasi

 Evaluasi subyektif

Perawat :”bagaimana perasaan mbk sekarang setelah menceritakan apa yang telah mbk
rasakan saat ini?”

 Evaluasi obyektif

Perawat :”tadi mbk sudah berkenalan dengan saya,apakah mbk masih ingat dengan nama
saya mbk?

 RTL
Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa
memanggil saya.”

 Kontrak

 Topik

Perawat : “ besok kita akan membicarakan tentang mengenal halusinasi ya mbk?”

 Waktu

Perawat :” untuk besok kita akan ketemu lagi dijam yang sama ya mbk?”

 Tempat

Perawat :” mbk besok menginginkan berbicara di mana? Di taman ataukah tetap disini
saja?”

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)


Pertemuan : 2
Tanggal : 20 Mei 2015

SP : 2 (Klien dapat mengenal halusinasinya)

A. Proses Keperawatan

 Kondisi

 Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara menyuruh melkukan sesuatu yang
berbahaya

 Data Obyektif : Klien tetap berdiam diri,namun sudah mulai ada kontak mata jika diajak
berbicara.

 Diagnosis

Gangguan sensori presepsi: HalusinasiPendengaran.

 Tujuan Umum

Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.

 Tujuan Khusus

Klien dapat mengenal halusinasinya.

 Kriteria hasil
Setelah 1x interaksi klien dapat menyebutkan:

a. Isi

b. Waktu

c. Frekuensi

d. Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi

Setelah 1x interaksi klien menyatakan dan responnya saat mengalami halusinasi:

o Marah

o Takut

o Sedih

o senang

C. Rencana tindakan keperawatan

a. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.

b. Observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap),


jika menemukan klien yang sedang halusinasi: bicara dan tertawa tanpa stimulus,
memandang kekanan atau kekiri/kedepan seolah-olah ada teman bicara

c. Bantu klien mengenal halusinasinya

- Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada bisikan yang didengar/
melihat bayangan yang tanpa wujud atau merasakan sesuatu yang tidak ada
wujudnya

- Jika klien menjawab ada, lanjutkan apa yang dialaminya

- Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut,namun perawat


sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)

- Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti klien

- katakan bahwa perawat akan membantu klien

d. Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman haluinasi,
diskusikan dengan klien:

- Isi,waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,siang,sore,malam atau sering dan


kadang-kadang)
- Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi

e. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi


(marah/takut,sedih,senang,bingung) beri kesempatan mengungkapkan perasaan.

f. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.

g. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.

B. Strategi Komunikasi

1. Fase orientasi

 Salam Terapeutik

Perawat :” Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, “

 Evaluasi

Perawat : “bagaimana mbk masih ingat dengan saya?”

 Kontrak

 Topik

Perawat : “sesuai dengan perjanjian kita kemarin,sekarang kita akan membahas tentang
mengenal halusinasi,ya mbk?”.

 Waktu

Perawat : “mbk kita akan membicarakan hal ini sekitar 15 menit, mbk bersedia kan?”.

 Tempat

Perawat : “sesuai kontrak kemain, mbk mengingkan berbicara ditaman,benarkan


mbk?”.

2. Fase kerja

Perawat :“ apakah mbk mendengar suara-suara yang aneh atau seperti bisikan-bisikan aneh?”
biasanya suara yang bagaimana yang anda dengar? dan apakah mbk pernah
melihat bayangan yang tanpa wujud atau tidak ada wujudnya?”saya belum pernah
mengalami hal tersebut, tapi saya bisa merasakan apa yang mbk rasakan?”disini
juga ada yang mengalami hal seperti mbk, jadi mbk tidak usah merasa khawatir
atas suara-suara atau bayangan yang aneh-aneh tadi mbk. saya akan bersedia
untuk membantu mbk, jika mbk mengalami kejadian-kejadian seperti itu. ”kapan
biasanya mbk mendengarkan suara-suara aneh atau bayangan yang aneh?” dan
sering apa tidak? pada situasi bagaimana suara-suara atau bayangan itu muncul
mbk? dan pada kondisi yang bagaimana suara serta bayangan itu
hilang?”bagaimana perasaan mbk mendengar suara serta melihat bayangan yang
aneh? apakah mbk merasa takut,sedih marah atau bagaimana?”dan apa yang mbk
lakukan? saya mengerti perasaan mbk, tapi jangan terlalu menikmati bayangan
yang mbk lihat.karena bisa mempengarui pikiran mbk.”

3. Fase terminasi

 Evaluasi subyektif

Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah menceritakan apa yang telah mbk rasakan?”

 Evaluasi obyektif

Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang mengenal halusinasi, apakah mbk masih
ingat tentang apa yang kita bicarakan tadi?”

 RTL

Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa
memanggil saya.”

 Kontrak

 Topik

Perawat : “ besok kita akan membicarakan tentang cara mengontrol halusinasi?”

 Waktu

Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk,mbk inginnya jam berapa?”

 Tempat

Perawat :”mbk mau berbicara ditempat mana?”


SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pertemuan : 3

Tanggal : 21 Mei 2015

SP : 3 (Klien dapat mengontrol halusinasinya)

A. Proses Keperawatan

 Kondisi

Klien sudah tidak mendengar suara-suara lagi. Pada saat diajak bicara oleh perawat, klien tidak
tertawa sendiri.

 Diagnosis

Halusinasi Pendengaran

 Tujuan Umum

Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.

 TUK
Klien dapat mengontrol halusinasinya

 Kriteria hasil

- Setelah 1x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk


mengendalikan halusinasinya.
- Setelah 1x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi.

- Setelah 1x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasinya
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)

- Setelah 1x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya.

- Setelah 1x pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok.

 Rencana Tindakan Keperawatan

a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur,
marah, menyibukkan diri, dll ).

b. Diskusikan cara yang digunakan klien

o Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian

o Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut

c. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi :

o Menghardik halusinasi :katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata(“saya tidak mau
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi)

o Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang


halusinasinya/bercakap-cakap

o Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun

o Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat untuk mengendalikan


halusinasi

d. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya

e. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian

f. Anjurkan dan ikut sertakan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, stimulasi
persepsi/orientasi realita.

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

 Salam Terapeutik

Perawat :“Assalamualaikum, selamat pagi mbak ?


 Evaluasi/validasi

Perawat :”Gimana keadaan mbak saat ini?Apakah mbak masih mendengar atau melihat
suara-suara yang mbak alami kemarin?

 Kontrak

 Topik

Perawat :”baik mbak bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang tentang


bagaimana cara mengontrol halusinasi”.

 Waktu

Perawat :”mbak mau berapa lama kita berbinacng-bincang?”.

 Tempat

Perawat :”mbak mau dimana kita berbicara? bagaimana kalu disini saja?”

2. Fase Kerja

Perawat :“Bila mbak mendengar atau melihat suara-suara yang mbak alami, mbak bisa
menghindar atau mengalihkan dengan cara tidur, marah atau menyibukkan diri
seperti membersihkan rumah”.

“Bagaimana mbak menolak bisikan halusinasi tersebut?“Ya bagus mbak, cara yang
mbak lakukan sudah benar.Oh...ya mbak jika mbak melakukan cara yang tidak benar
atau salah, mbak dapat merugikan diri mbak sendiri dan menjadikan kebiasaan
buruk buat mbak”.

Mbak, bagaimana kalau kita belajar cara untuk memutus / mengontrol timbulnya
halusinasi ?

“Ada 4 cara untuk mengontrolnya, yaitu : pertama dengan cara menghardik suara
tersebut, kedua menemui orang lain (perawat, keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasi atau bercakap-cakap, ketiga mbak bisa membuat dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan jadwal, keempat minum obat
secara teratur.

“bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya
seperti ini :

“ saat suara-suara itu muncul, langsung mbak bilang, “pergi saya tidak mau
mendengar.... saya tidak mau dengar, kamu suara palsu”. Begitu di ulang – ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba mbak peragakan ! nah begitu....
bagus...coba lagi .. ya bagus mbak sudah bisa .
“bagaimana kalau mbak sebaiknya mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi
persepsi atau orientasi realita yang telah diadakan oleh rumah sakit.

3. Fase terminasi

 Evaluasi subyektif

Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah mbak tahu cara mengontrol halusinasi?”

 Evaluasi obyektif

Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang bagaimana mengontrol halusinasi, apakah
mbk masih ingat tentang apa yang kita bicarakan tadi?”

 RTL

Perawat :“ Jika hal tersebut itu muncul?? tolong mbk praktekkan cara yang sudah saya
ajarkan , dan masukkan dalam jadwal harian mbk. Jika mengalami kesulitan atau
ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa memanggil saya.”besok kita bertemu
kembali”.

 Kontrak

 Topik

Perawat :“ besok kita akan membicarakan tentang pentingnya dukungan keluarga


dalam mengontrol halusinasi?”

 Waktu

Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk, mbk inginnya jam berapa?”

 Tempat

Perawat :”mbk mau berbicara ditempat mana?”

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)


Pertemuan : 4

Tanggal : 22 Mei 2015

SP : 4 (Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya)

A. Proses Keperawatan

 Kondisi
Klien sudah dapat mengontrol halusinasi dengan baik

 Diagnosis

Halusinasi Pendengaran

 TUM

Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.

 TUK

Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.

 Kriteria hasil

a. Setelah 1x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan


dengan perawat.

b. Setelah 1x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses


terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.

 Rencana tindakan keperawatan

a. Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan(waktu, tempat, dan topik)

b. Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/kunjungan rumah)

– Pengertian halusinasi

– Tanda dan gejala halusinasi

– Proses terjadinya halusinasi

– Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi

– Obat-obatan halusinasi

– Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, berpegian bersama, memantau obat-obatan dan
cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi).

– Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan
jika halusinasi tidak dapat diatasi dirumah.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi

 Salam terapeutik

Perawat :“Assalamualaikum Bu selamat pagi ?perkenalkan saya suster (..). Apakah ibu
keluarganya mbak?boleh saya tahu nama ibu siapa?

 Evaluasi/validasi

Perawat :“Apa pendapat ibu tentang keadaan anak ibu ? Hari ini saya akan berdiskusi
tentang masalah anak ibu alami ?

 Kontrak

 Topik

Perawat :”Baik ibu, kita akan membahas tentang dukungan dari keluarga dalam
mengontrol halusinasi?”

 Waktu

Perawat :“ Berapa lama kita mau berbincang-bincang?”

 Tempat

Perawat :” Kita mau diskusikan ini dimana?”.

2. Fase Kerja

Perawat :”Selama ini apa yang dilakukan anak ibu? Gejala yang dialami anak bapak/ibu itu
dinamakan halusinasi, yaitu mendengar / melihat sesuatu yang sebenarnya tidak
ada”.

“Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab”.

“Jadi, kalu anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara


itu tidak ada atau kalau anak ibu mengatakan melihat bayang-bayangan,
sebenarnya itu tidak ada”.

“Ada beberapa cara untuk membantu anak ibu agar dapat memutus halusinasinya,
cara-cara tersebut meliputi : Menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan
melakukan kegiatan terjadwal.

“Bapak/ibu ini obat-obatan untuk anak ibu, mengkonsumsinya sesuai prosedur ya


bu ?”

“Apabila anak ibu mengalami tanda-tanda yang saya jelaskan tadi, coba ibu berikan
kegiatan kepada anak ibu dan jangan biarkan anak ibu dalam keadaan sendiri,
sesering mungkin ajak berpergian bersama-sama, atau makan bersama bila
dirumah”.

“Dan jangan lupa memantau pemberian obat kepada anak ibu agar perlahan
halusinasi tersebut akan teratasi”.

“ibu bila waktunya kontrol ke Rumah Sakit harap sesuai dengan jadwal yang sudah
di tentukan oleh Rumah Sakit dan bila anak ibu mengalami kejadian yang sama
dirumah dan menurut ibu tidak dapat diatasi harap meminta bantuan dengan
segera”.

3. Fase Terminasi

 Evaluasi Subyektif

Perawat :”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi masalah anak


bapak/ibu ?”

 Evaluasi obyektif

Perawat :”Coba ibu ulangi lagi masalah apa yang di hadapi oleh anak bapak/ibu?”

 RTL

Perawat :”baik bu, jika ada kesulitan dalam meawat mbak ibu bisa langsung temui saya”.

 Kontrak

 Topik

Perawat :”saya kira sekian dulu pembicaraan kita . jangan lupa ya bu untuk kontrol
ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi mbak
tidak dapat diatasi dirumah.Terima kasih atas perhatiannya bu, selamat
pagi”.

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)


Pertemuan : 5

Tanggal 23 Mei 2015

SP : 5 (Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik)

A. Proses Keperawatan
 Kondisi

Klien sudah mampu mengontrol halusinasinya.

 Diagnosis Keperawatan.

Gangguan sensori persepsi : halusinasi (lihat/dengar/penghidu/raba/kecap).

 Tujuan Umum

Klien dapat mengontrol halusinasi yang di alaminya.

 Tujuan Khusus

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

 Kriteria Hasil

1. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan :

 Manfaat minum obat

 Kerugian tidak minum obat

 Nama,warna,dosis,efek terapi dan efek samping obat

2. Setelah 1x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan obat dengan benar

3. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dokter.

 Rencana Tindakan Keperawatan

a. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum


obat,nama,warna,dosis,cara,efek samping penggunaan obat

b. Pantau klien saat penggunaan obat

c. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya

d. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar

e. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter

f. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak
di inginkan.

B. Strategi Komunikasi
i. Fase orientasi

 Salam terapeutik

Perawat :“ Assalamualaikum mbak....?

 Evaluasi

Perawat : “mbak masih ingat dengan saya? apakah mbak masih ingat dengan
pembicaraan kita kemarin?”

 Kontrak

Perawat :” baikalah mbak apakah saya boleh duduk disamping mbak? saya ingin
membicarakan tentang perasaan mbak setelah mbak mendapat dukungan dari keluarga
dalam mengontrol halusinasinya?”

ii. Fase kerja

Perawat :” jika mbk pengen cepat sembuh, mbak harus minum obat, kalau mbak tidak
mau minum obat nanti mbak tidak cepat sembuh jadi mbak tidak bisa
pulang......”

Perawat :”saat mbak minum obat saya akan melihat mbak?”

Perawat :”coba mulai besok setiap kali mbak mau minum obat,mbak minta sendiri obat
pada saya biar mbak bisa lebih merasakan manfaat dari obat yang mbak
minum?”

Perawat :”Nah kalau begini bagus mabk mau minum obat yang diberikan jadi mbak bisa
cepat sembuh..”

Perawat :”Mbak harus selalu minum obat selama di anjurkan oleh dokter,jika mbak
berhenti tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar tidak terjadi hal
– hal yang tidak di inginkan.”

Perawat :”Setelah mbak pulang dari sini jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan,mbak
harus segera konsultasi dengan dokter”

iii. Fase terminasi

 Evaluasi Subjektif

Perawat :“Bagaimana perasaanmbak setelah kita bercakap-cakap?”

 Evaluasi Objektif

Perawat :“Sudah tahu kan mbak memnfaatkan obat dengan baik untuk kesembuhan
mbak?”
 RTL

Perawat :“Mbak, nanti kalauterjadi hal – hal yang tidak diinginkan atau mbak
membutuhkan sesuatu,mbak bisa panggil saya”.

 Kontrak :”saya kira cukup dulu pembicaraan kita hari ini.besok kita ketemu ditempat
ini dangan jam yang sama untuk membicarakan perihal kesulitan apa yang ditemui
selama merawat mbak, Setuju?baiklah ibu ,terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.”

siNadiya DianHusada di 23.44


Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar



Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

siNadiya DianHusada
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai