PENDAHULUAN
Batu kapur terjadi secara organik, secara mekanik, atau kimia tetapi
sebagian batu kapur terjadi secara organik, berasal dari pengendapan
cebakang,rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral atau kerang faktor yang membedakan batu kapur terjadi
secara organik dan mekanik adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur,
sedangkan terjadi secara kimia adalah jenis terjadi dalam kondisi iklim dan
suasana lingkungan tertentu dalam air laut maupun air tawar .
Batu kapur ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan
lapisan batu kapur pada bawah permukaan kemudian diendapkan kembali di
permukaan bumi. Magnesium , lempung , dan pasir merupakan unsur pengotor
yang mengendap bersama – sama pada proses pengendapan apabila pengotornya
magnesium maka batu kapu disebut batu kapur dolomitan batu kapur pasiran
apabila pengotornya pasir , unsur – unsur pengotor sangat berpengaruh pada
warna batu kapur mulai warna putih susu , abu , coklat, bahkan hitam warna
kemerah – merahan biasanya disebabkan unsur mangan.
Batu kapur bersifat keras dan padat selain pejal ( masive ) dijumpai
porous . batu kapur mengalami metamorfosa terjadi karena pengaruh tekanan
sehingga batu kapur menjadi berhablur dijumpai pada marmer air tanah sangat
berpengaruh
Endapan batu kapur ditemukan pada gua dan sungai bawah tanah akibat
reaksi tanah , air hujan mengandung CO3 dari udara maupun hasil pembusukan
zat – zat organik dipermukaan setelah meresap kedalam tanah dapat melarutkan
batu kapur yang dilaluinya reaksi kimia dari proses tersebut adalah
1
CaCO3 + 2 CO2 + H2O → Ca (HCO3) 2 + CO2
Ca(HCO3) 2 larut dalam air ,sehingga lambat laun menjadi rongga dalam
tubuh batu kapur secara geologi batu kapur batu kapur erat hubungannya dengan
dolomit , karena pengaruh pelindian (leaching) atau peresapan unsur magnesuim
dari air laut kedalam batu kapur .
Batu kapur dan dolomit merupakan batuan karbonatan utama yang banyak
digunakan untuk sektor industri antara lain bahan keramik , industri kaca, industri
semen , pembuatan karbid untuk peleburan dan pemurnian baja ,untuk bahan
pemutih dalam industri kertas pulp dan karet untuk penjernuihan air , untuk proses
pegendapan bijih logam non – ferous dan industri gula selain itu juga digunakan
untuk bahan kosmetik.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
-
Kemudian berat keranjang kosong
ditimbang di dalam;
-
Kemudian contoh batuan dimasukan ke dalam keranjang yang di
rendamkan di dalam air, lalu di timbang, penimbangan ini dinamakan
penimbangan pada contoh batuan jenuh didalam air (Ws);
-
Setelah di timbang sampel di keluarkan dari dalam air dan kemudian di
keringkan (di lap), dengan tisu lalu ditimbang, hasil timbangan tersebut
diberi simbol (Ww).
Ww
γ sub =
2. Dry density (bobot isi kering) Ww − Ws
Ww
γ sub =
3. Saturated density (bobot isi jenuh) Ww −Ws
Wo
Gs = / bobotisiai r
4. Apparent specific gravity(berat jenis semu) Ww − Ws
Wn −Wo
Wc = ×100
Wo
4
6. Natural water content (kadar air asli)
Ww − Wo
Wsat = × 100
Wo
7. Saturated water content (absorption
Wn − Wo
W= × 100
8. Derajat Kejenuhan Ww − Ws
Ww − Wo
n= ×100
9. Porositas (n) Ww − Ws
n
e=
10. Void ratio (e) 1 −n
c.) Peralatan
1. Alat Timbang
2. Oven
3. Bak Air
4. Keranjang
5
Hari/tanggal, Senin dan rabu /14 dan 16 /05/ 2012
Tujuan uji laboratorium ini adalah untuk mengetahui kuat tarik (tensile strenth) dari
b.) Prosedurnya
P
σt =
π ×d ×t
Keterangan :
D = Diameter
6
T = tebal
P = Beban
d.) Peralatan
a. Tujuan Praktikum
7
b.) Prosedurnya
b. Penurunan rumus
∆σ
E=
1. Young’s Modulus ∆ε
εI
2. Poisson’s Ratio v=
εa
p × 1000
σt = 1 / 4 × π × d
c. Peralatan
8
2.bahannya batuan beton yang berdiameter 15 cm dan tebalnya 30cm
Tujuan uji laboratorium ini adalah untuk mendapatkan kuat geser, harga kohesi
dan sudut geser dalam, baik puncak, semu (apparent) atau sisa dari contoh batuan. Parameter
b.) Prosedur
9
ditekan dengan alat Tes Tekan Beton.
•
Beban (Kg) = nilai kalibrasi (0.89 X)
• P P
= 1
Luas Penampang = A
4 .π .D
2
• H
τ=
A
e.) Peralatan
Tebal ( t) = 3,0 cm
10
BAB III
11
3.) Setelah itu Material / Batuan dikeringkan (Ww) beratnya menjadi
:
4.) Batuan dibakar kedalam oven dengan suhu 1150C setelah itu
batuan ditimbang (Wo) beratnya menjadi:
wn
1.) Bobot isi asli (Natural density ) γ n =
ww − ws
6810
- Percobaan I γ n1 = = 1.673 t 3
6925 − 2955 m
12
6560
- Percobaan II γ n2 = = 1.747 t 3
6610 − 2855 m
wo
2.) Dry Density (bobot isi kering ) γdry =
ww − ws
5610
- Percobaan I : γdry1 = = 1.413 t 3
6925 − 2955 m
5695
- Percobaan II : γdry2 = = 1.760 t 3
6610 − 2855 m
1.413 + 1.760
- Rata – rata γdry = = 1.5865 t 3
2 m
ww
3.) Saturaed density (bobot isi jenuh ) = γsub =
ww − ws
6925
- Percobaan I : γsub = = 1.744 t 3
6925 − 2955 m
6610
- Percobaan II : γsub = = 1.517 t 3
6610 − 2855 m
1.744 + 1.517
- Rata – rata γsub = = 1.6305 t 3
2 m
13
wo
4.) Apparent Specific Gravity (berat jenis semu) Gs = / γ air
ww − ws
5610
- Percobaan I : Gs = / 1 = 1.413
6925 − 2955
5695
- Percobaan II : Gs = / 1 = 1.517
6610 − 2855
1.413 + 1.517
- Rata – rata Gs = = 1.465
2
WO
5.) True specific gravity (berat jenis sejati) Gs = / γ air
WO − WS
5610
- Percobaan I : Gs = / 1 = 2.113
5610 − 2955
5695
- Percobaan II : Gs = / 1 = 2.296
5695 − 2855
2.113 + 2.296
- Rata – rata Gs = = 2.2045
2
wn − wo
6.) Natural Water Content (Kadar Air Asli ) Wc = × 100%
wo
14
6810 − 5610
- Percobaan I : Wc = x100% = 21.390%
5610
6560 − 5695
- Percobaan II : Wc = x100% = 15.189%
5695
21.390% + 15.189%
- Rata – rata Wc = = 18.2895%
2
ww − wo
7.) Saturated water Content (absorption) Wsat = x100%
wo
6925 − 5610
- Percobaan I : Wsat = x100% = 23.440%
5610
6610 − 5695
- Percobaan II : Wsat = x100% = 16.067%
5695
23.440% + 16.067%
- Rata – rata Wsat = = 19.7535%
2
wn − wo
8.) Derajat Kejenuhan = x100%
ww − wo
6810 − 5610
- Percobaan I = x100% = 91.255%
6925 − 5610
6560 − 5695
- Percobaan II = x100% = 94.536%
6610 − 5695
91.255% + 94.536%
- Rata – rata = = 92.8955%
2
15
ww − wo
9.) Porositas n = × 100%
ww − ws
6925 − 5610
- Percobaan I : n = x100% = 33.123%
6925 − 2955
6610 − 5695
- Percobaan II : n = x100% = 24.368%
6610 − 2855
33.123% + 24.368%
- Rata – rata n= = 28.4755 %
2
n 24 .368 %
e= =
1 −n 1 −24 .368 %
24 .368 %
=
75 .692 %
=0.322
16
- Diameter Batuan = 15 cm - Percobaan I P= 340 kN
Keterangan
σt = Kuat Tarik
d = Diameter
t = tebal
p = beban
Percobaan I
p1 340 × 1000
σt1 = = = 240.62279 N
π .d .t 3,14 × 15 × 30 cm
Percobaan II
p2 240 x1000
σt2 = = = 169.85138 N
π .d .t 3,14 x15 x30 cm
17
- Diameter = 15 cm
- Tebal = 30 cm
Percobaan I
Percobaan II
18
“Dari grafik ini dijelaskan bahwa semakin besar Kuat Tekan maka
semakin besar pula waktu yang diperlukan”.
V1 = 2kg X1 = 197
V2 = 4 kg X2 = 289
V3 = 8kg X3 = 329
Keterangan : V = Beban
X = Pembacaan Arlogi
19
Percobaan I
V1 2 2 kg
σn1 = 1 / 4.π .D 2 = 1 .3.14(6.2) 2 = 30.175 = 0.066280033
4 cm 2
Percobaan II
V2 4 4 kg
σn2 = 1 / 4.π .D 2 = 1 .3.14(6.2) 2 = 30.175 = 0.123560066
4 cm 2
Percobaan III
V3 8 8
σn3 = = = = 0.26512 kg
1 / 4.π .D 2
1 / 4.3,14 .(6,2) 2
30 .175 cm 2
H1 H1 175.33 175.33
τ1= = 2
= 2
= = 5.8104 kg 2
A 1 / 4.3,14.d 1 / 4.3,14.(6,2) 30,1754 cm
20
H2 H2 257.21 257.21
τ2 = = 2
= 2
= = 8.5238 kg 2
A 1 / 4.3,14.d 1 / 4.3,14.(6,2) 30,1754 cm
H3 H3 292.81 292.81
τ3 = = 2
= 2
= = 9.7036 kg 2
A 1 / 4.3,14.d 1 / 4.3,14.(6,2) 30,1754 cm
TEGANGAN NORMAL
21
“Dari grafik ini dijelaskan bahwa semakin besar tegangan Geser maka
semakin besar pula tegangan normal”.
22
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam praktikum tersebut material yang digunakan untuk Uji Kuat Fisik ,Uji
Kuat Tekan,Uji Kuat Tarik dan Uji Kuat geser adalah batu kapur.
Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh
sektor industri ataupun konstruksi atau pertanian, antara lain untuk bahan
bangunan,batu bangunan, bahan penstabil jalan,pencampuran untuk bahan
pertanian, bahan keramik,industri kaca,industri semen,pembuatan karbit,untuk
23
peleburan dan pemurnian baja,untuk bahan pemutih dalam imdustri kertas pulp
dan karet,pembuatan soda abu,penjernihan air,untuk proses pengendapan bijih
logam non-ferrous dan industri gula.
9. Porositas n = 28.4755%
n
10. Void Ratio e = = 0.322
1− n
24
b.) Uji Kuat Tarik
σc = 1358,773 KN cm 2
σc = 1472,004 KN cm 2
25
Berdasarkan uji laboratorium untuk mendapatkan kuat geser, harga kohesi dan sudut geser
dalam baik puncak, semu (apparent) atau sisa dari contoh batuan.. Parameter ini
Θ = 30
C= 0
26