& faktor yang berhubungan (faktor usia ibu, tingkat pendidikan ibu,
Jenis penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan dua pekerjaan ibu, informasi kesehatan) di wilayah kelurahan Tanjung
variable yang merupakan hubungan sebab akibat: Duren utara. Diketahui data-data di kel. Tj. Duren Utara adalah:
A. Laporan kasus, studi kros-seksional, studi ekologi jumlah bayi 200 orang, jumlah ibu hamil 180 orang, jumlah ibu-ibu
yang mempunyai bayi 198 orang. Jumlah penduduk seluruhnya
B. Studi kasus control, studi intervensi, studi kros-seksional
adalah 13.000 jiwa. ( Untuk 3 soal berikut ini)
C. Studi kohort, kasus kontrol, studi retrospektif kohort Apakah populasi targetnya?
D. Studi intervensi, studi kohort, studi kros-seksional a. Seluruh bayi di kel. Tj. Duren Utara.
E. Studi kasus, kasus control, studi kohort b. Seluruh penduduk di kel. Tj. Duren Utara
c. Seluruh ibu hamil di kel. Tj. Duren Utara.
Pendekatan metodologis pada rancangan penelitian kohort dapat d. Seluruh ibu yang telah melahirkan di kel. Tj. Duren Utara
dilaksanakan secara prospektif maupun retrospektif. Tetapi e. Seluruh ibu yang mempunyai bayi di kel. Tj. Duren Utara.
kohort retrospektif berbeda dengan studi kasus kontrol. Jika kita ingin membuat eksklusi, maka pernyataannya:
Perbedaan tersebut salah satunya adalah: a. Ibu yang hamil kembar
A. Titik tolak penelitian kasus kontrol adalah pada pemilahan b. Ibu yang hamil dengan riwayat diabetes melitus
kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya faktor
c. Ibu hamil yang menderita penyakit Asma bronchiale.
risiko
d. Bayi-bayi yang mempunyai saudara kembar
B. Titik tolak penelitian kasus kohort adalah pada pemilahan
kelompok subyek berdasarkan ada atau tidaknya efek e. Bayi-bayi yang lahir dengan Berat badan lahir rendah
C. Titik tolak penelitian kasus kontrol adalah pada pemilahan Pada data di atas, jika menghitung jumlah sampel minimum dengan
kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya efek desain kros seksional, maka data yang ditemukan pada tinjauan
D. Titik tolak penelitian kasus kohort adalah pada pemilahan kepustakaan adalah:
kelompok subyek berdasarkan ada atau tidak faktor risiko dan A. besaran alfa
efek yang timbul B. besaran nilai proporsi berat badan lahir.
E. Pada kohort retrospektif , efek yang dinilai belum terjadi, C. Besaran variance.
sedangkan pada kasus kontrol, efek ( kasus) sudah terjadi D. Besaran rata-rata berat badan lahir sampel
E. Besaran hipotesis nol
Salah satu aspek yang sangat penting dalam uji klinis adalah Pada suatu kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis
randomisasi. Randomisasi dalam jenis penelitian ini adalah : nol, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah:
A. Pemilihan subyek secara acak ( random selection) a. Kesalahan tipe alfa= menerima Ho yang sesungguhnya salah.
B. Proses menentukan subyek yang akan mendapat perlakuan dan b. Kesalahan tipe alfa, menolak Ho yang sesungguhnya salah.
subyek yang merupakan kontrol c. Kesalahan tipe alfa, menolak Ho yang sesungguhnya benar.
C. Randomisasi akan menghilangkan perancu ( confounding) d. Kesalahan tipe beta, menerima Ho yang sesungguhnya benar.
D. Terdapat perbedaan karakteristik subyek pada yang mendapat e. Kesalahan tipe beta, menolak Ho yang sesungguhnya benar.
perlakuan dan subyek yang merupakan control
E. Dilakukan untuk menentukan besar sampel Suatu penelitian ilmiah harus menemukan kebenaran, oleh
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karenanya penelitian ilmiah menganut prinsip korespondensi. Yang
kejadian kanker serviks dengan perilaku seksual di Kabupaten dimaksudkan prinsip korespondensi adalah:
Krawang. Untuk melihat hubungan sebab akibat antara 2 variabel a. Kebenaran yang sudah terbukti pada masa lampau
tersebut dapat dilakukan studi kasus kontrol.
b. Kebenaran yang dianggap benar oleh sebagian besar manusia
A. Kekuatan hubungan sebab akibat pada studi kasus kontrol
adalah lebih baik dari pada studi kohort c. Kebenaran yang bersifat pragmatis
B. Pada studi ini, penelitian dimulai dengan subyek yang terpajan d. Kebenaran yang bersifat common sense
faktor risiko e. Kebenaran yang harus dibuktikan kebenarannya
C. Studi ini sering dilakukan pada kasus yang jarang, tetapi Apakah perbedaan yang mencolok antara kerangka konsep dan
mempunyai kelemahan recall bias kerangka teoritis?
D. Faktor risiko yang di teliti ditelusuri retrospektif pada kelompok a. Kerangka konsep berasal dari tinjauan kepustakaan
kasus saja , dengan kelemahan terjadinya selection bias
b. Kerangka teori berasal dari kerangka konsep
E. Tidak dilakukan perbandingan kekerapan pajanan faktor risiko
pada kelompok kasus dengan kekerapan pada kelompok kontrol c. Kerangka konsep hanya memuat variable yang diteliti saja
Suatu penelitian dilakukan pada tahun 1965 terhadap 3000 orang d. Kerangka teori hanya memuat semua variable yang diteliti saja
dewasa di Jakarta untuk mengetahui jumlah konsumsi alkohol. e. Kerangka konsep dan teori menunjukkan hubungan antar semua
Terhadap kelompok ini kemudian diikuti kejadian kanker diantara variable penelitian
tahun 1981 dan 1995. Desain penelitian apa yang sesuai dengan Yang dimaksud dengan equal probability adalah:
tujuan penelitian diatas?
a. Subyek penelitian dipilh secara acak
A. Cross sectional study
b. Subyek penelitian dipilih yang hanya mewakili populasi saja
B. Prospective cohort study
C. Retrospective cohort study c. Subyek penelitian yang dipilih berasal dari populasi terjangkau
D. Cinical trial d. Subyek penelitian mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
E. Case control study e. Subyek penelitian mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
Terdapat data pretest sebagai berikut: 12,4,3,5,3,4,6,7,11, 6 atau tidak dipilih
Nilai modus pada data tersebut adalah: Alasan utama tidak meneliti seluruh subyek dalam populasi,
a.3
namun hanya meneliti pada tingkat sampel saja adalah:
b.4.
c.6 a. Menghindari kesalahan menolak atau menerima hipotesis nol
d. 3,4,6 b. Menghindari kesalahan pengumpulan dalam pengumpulan data
e. tidak ada karena banyak data sama c. Menghindari kesalahan pengukuran variable
d. Menghemat analisis data
e. Menghemat waktu, biaya dan tenaga penelltian
Pada suatu penelitian yang ingin mengetahui hubungan antara
berat badan lahir dengan tingkat ekonomi keluarga pada suatu
wilayah, diketahui bahwa populasinya sangat mencolok dalam
tingkat social ekonomi. Apakah jenis sampling yang digunakan?
Pada hasil analisis di atas, berapakah nilai p-valuenya? Pada analisis data yang ingin melihat hubungan antara kejadian
a.0,051 berat badan lahir (numeric) dengan status gizi anak Balita
b.0,052 dengan ukuran perbandingan Berat badan dan umur , apakah
c.0,061 analisis data yang cocok bila dengan asumsi distribusi normal?
d.0,077 a.Uji korelasi
e.0,109
b.Uji anova
c.Uji t-test
d.Uji chi square
e.Uji Kolmogorov-smirnov
n
(rendah, sedang dan tinggi) dengan kadar Hb, maka uji statistic
yang dapat digunakan adalah:
d2 a. Chi square
Pada rumus sampel size di atas, nilai besar sampel dipengaruhi oleh b. Fisher
besar “P”. Apakah besaran nilai “P” tersebut? c. Kolmogorov smirnov
a.Nilai besarnya probablitas
d. Anova
b.Nilai besarnya prevalensi variable yang diteliti
c.Nilai besarnya proporsi variable yang diteliti e. T - test
d.Nilai besarnya peluang variable yang diteliti Jika variable kadar Hb diubah menjadi kategorik yaitu: Hb <10
e.Nilai besarnya alfa yang ditentukan oleh si peneliti mg/dL dan >= 10mg/dL, maka uji statistic yang dapat digunakan
Pada kasus rumus sampel size di atas, pengaruh alfa terhadap jumlah untuk menguji hipotesis dengan variable infeksi cacing adalah:
sampel size adalah: a. Chi square/ fisher
a.Makin besar alfa, makin besar sampel size b. Korelasi
b.Makin besar alfa, makin kecil sampel size
c. Kolmogorov smirnov
c.Makin besar alfa, makin kecil nilai “P”
d.Makin kecil alfa, makin kecil nilai “Z” d. Anova
e.Berapapun besar alfa, tidak berpengaruh pada sampel size e. T – test
Suatu set data dari variable harus diuji dengan statistic apakah
terdistibusi normal atau tidak normal. Apakah uji yang dapat
digunakan?
a.Uji Chi Square
b.Uji 2 independent sampel T tes
c.Uji K independents sampel test
d.Uji 1 sampel KS
e.Uji Wilcoxson
Keterangan:
Populasi penelitian semua anak SMP
Umur= tahun ; jenis kelamin= laki dan perempuan ; IMT= BB/TB 2 ;
pendidikan = rendah, sedang, tinggi ; infeksi cacing= ya dan tidak ;
PBHS = baik, cukup dan buruk. Kadar Hb = mg/dL
Hasil analisis di atas dilakukan karena :
Permasalahan penelitian yang paling relevan pada kerangka
a. Ureum adalah numeric dan GGK adalah kategorik
konsep di atas adalah:
b. Ureum adalah kategorik dan GGK adalah numeric
a. Tingginya infeksi kecacingan
c. Distribusi ureum tidak normal dan GGK 2 kategorik
b. Tinggiya prevalensi anemia
d. Distribusi GGK tidak normal dan Distribusi ureum normal
c. PHBS yang buruk
e. Distribusi ureum normal dan GGK 2 kategorik
d. Status gizi yang rendah
Apakah kesimpulan hasil analisis di atas ?
e. Pola makan yang buruk
a.Ada perbedaan antara GGK dan kadar ureum
Jika kita ingin menguji hubungan antara infeksi cacing dengan
b.Tidak ada perbedaan antara GGK dan kadar ureum
kadar Hb, maka hipotesis nol-nya adalah:
c.Ada perbedaan rerata GGK dan ureum
a. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing dengan kadar Hb
d.Ada perbedaan rerata ureum dengan kejadian GGK
b. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing dengan kejadian anemia
e.Tidak ada perbedaan rerata ureum dengan kejadian GGK
c. Tidak ada perbedaan antara infeksi cacing dengan kadar Hb
d. Tidak ada perbedaan rata-rata cacing dengan kadar Hb. Sebuah penelitian dilaksanakan untuk menentukan rata-rata kadar
e. Tidak ada perbedaan kadar Hb dengan infeksi cacing. Hb murid kelas tiga SMP dan membandingkannya dengan nilai
Jika kita ingin menguji hipotesis dengan statistic yang sesuai normal di populasi. Rerata kadar Hb normal pada populasi
pada soal di atas ( Kadar Hb dengan infeksi cacing), maka uji berdasarkan literatur adalah 13 mg/100 mL. Jumlah subyek
penelitian sebanyak 40 orang, dengan rerata kadar Hb adalah 11,9
statistic yang dapat digunakan adalah:
mg/100 mL. Apakah pernyataan null hypothesis (H0) yang sesuai?
a. Chi square a. μ ≠ 13
b. Fisher b. μ = 13
c. Kolmogorov smirnov
c. μ < 13
d. Anova
d. μ ≤ 13
e. T - test
e. μ ≥ 13