LP CHF
LP CHF
CHF
1. Pengertian
tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat (Udjianti Wajan Juni, 2011:153 ).
Beberapa definisi gagal jantung ditujukan pada kelainan primer dari sindrom
tersebut, yaitu keadaan ketika jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang
cukup bagi kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian vena dalam keadaan normal.
Namun beberapa definisi lain menyatakan bahwa gagal jantung bukanlah suatu
penyakit yang terbatas pada satu sistem organ melainkan suatu sindrom klinis akibat
kelainan jantung. Keadaan ini ditandai dengan suatu bentuk respon hemodinamika,
renal, neural dan hormonal yang nyata. Di samping itu, gagal jantung merupakan
jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya dapat
Arif, 2012).
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak
2007).
1) Anatomi Kardiovaskuler
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu
di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut
juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma, dan
pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah
papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut
iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan
beratnya kira-kira 250-300 gram. Di antara dua lapisan jantung ini terdapat lender
sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura tidak
separuh dari seluruh berat jantung, terdiri dari otot bergaris. Jika ia berkontraksi
Otot jantung, merupakan jaringan sel-sel yang bersifat “Kontraktif” (pegas) dan
meneruskan rangsang listrik jantung secara mudah dan cepat di seluruh bagian
otot-otot jantung. Tiap sel otot jantung di pisahkan satu sama lain oleh
itu terjadi karena “intercalated discs” memiliki tahanan aliran listrik potensial
yang lebih rendah dibandingkan bagian otot jantung lainnya. Dan keadaan inilah
katup-katup jantung. Otot-otot atrium umumnya tipis dan terdiri dari dua lapisan
yang berasal dari sudut sebelah kanan jantung, sedangkan otot ventrikelnya lebih
tebal dan terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan superficial, lapisan tengah dan
laipsan dalam. Ventrikel kiri memiliki dinding 2-3 kali lebih tebal daripada
dinding ventrikel kanan dan mendominasi bangunan dasar otot jnatung dalam
menjadi lapisan tengah dan lapisan dalam. Di dalam ventrikel, ketiga lapisan otot
Sistem vaskuler yang dilaluinya dapat berupa sistem sirkulasi paru dan sistem
sirkulasi umum. Pembuluh darah pada kedua sistem tersebut terdiri dari 1)
pembuluh darah nadi (arteri) yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan
sel-sel tubuh dan 2) pembuluh darah balik (vena) yang mengalirkan darah dari
sesuai dengan jumlah darah yang masuk kembali ke jantung, sebesar 5 liter per
menitnya dan dapat meningkat pada olahraga yang berat sampai dengan 25-35
dalamnya.
Perpaduan antara perubahan tekanan dan keadaan sistem kardiovaskuler,
antara jantung kiri dengan antrium kanan, dengan tekanan atrium kanan
sehingga memungkinkan darah dari jaringan sel tubuh melalui vena kembali
ke jantung.
Darah dipompa dari jantung kanan menuju jaringan paru untuk
jnatung melalui atrium kiri. Darah yang telah mengalami oksigenasi tersebut,
subarteri yang terdapat di dalam jaringan sel dan organ, yang arteriolanya
pertukaran gas O2 dan CO2, serta berdifusinya makanan, vitamin dan mineral
serta di lain pihak darah akan mengangkut kembali produk akhir metabolik
jantung. Aliran darah balik ini akan dipercepat kembali ke jantung oleh adanya
3. Etiologi
Mekanisme fisiologi yang menyebabkan gagal jantung menurut (Ruhyanudin Faqih,
tekanan dalam ventrikel, atrium dan sistem vena balik untuk jantung sisi
merupakan sistem tertutup, maka backward failure dan forward failure selalu
curah jantung tetap normal atau di atas normal namun kebutuhan metabolic
tubuh tidak mencukupi, maka high-output syndrome terjadi. Hal ini mungkin
seberapa cepat sindrom berkembang. Gagal jantung akut merupakan hasil dari
kegagalan ventrikel kiri mungkin karena infark miokard, disfungsi katup, atau
kronis/ menahun.
d. Kegagalan ventrikel kanan versus ventrikel kirI
Kegagalan ventrikel kiri adalah merupakan frekuensi tersering dari dua
contoh kegagalan jantung dimana hanya satu sisi jantung yang dipengaruhi.
(CAD), dan penyakit katup jantung sisi kiri (mitral dan aorta). Kongesti
pulmoner dan edema paru biasanya merupakan gejala segera (onset) dari
(NYHA).
6. Patofisiologi
Bila reservesi jantung normal untuk berespons terhadap stress tidak adekuat untuk
tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya terjadi gagal jantung. Demikian juga, pada
tingkat awal, disfungsi komponen pompa secara nyata dapat mnegakibatkan gagal
jantung. Jika reservasi jantung normal mengalami kepayahan dan kegagalan, respons
fisiologis tertentu pada penurunan cucrah jantung adalah penting. Semua respons ini
menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital tetap normal.
metabolismenya seperti kulit dan ginjal. Hal ini bertujuan agar perfusi ke
aliran darah balik vena ke sisi kanan jantung, untuk selanjutnya menambah
vasokontriksi, takikardia, serta retensi garam dan air. Aktivitas simpatis yang
berlebihan juga dapat menyebabkan nekrosis sel otot jantung. Perubahan ini
natrium dan air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel dan regangan
mengakibatkna aktivasi sistem RAA pada gagal jantung masih belum jelas.
macula densa pada tubulus distal. Renin merupakan enzim yang mengubah
sel endotel akan memecah dua asam amino dan angiotensin I untuk
pada ginjal dan sirkulasi sistemis, serta mereabsorbsi natrium pada bagian
proksimal nefron.
Angiotensin II juga menstimulasi korteks adrenal untuk menskresi
dengan kalium) pada bagina distal dari nefron, serta di usus besar, kelenjar
angiotensin II, suatu zat presor yang poten, oleh angiotensin converting
enzyme (ACE). ACE juga dapat memecah bradikinin dan bekerja pada
sejumlah peptide lain. Angiotensin II dipecah secara cepat oleh enzim non-
pengisian atrium atau ventrikel. PNA menyebabkan dilatasi dari arteri yang
bertambah secara parallel atau serial. Sebagai contoh, suatu beban tekanan
serial. Kedua pola hipertrofi ini dikenal sebagai hipertrofi konsentris dan
hipertrofi eksentris.
4. Volume cairan berlebih
Remodelling jantung terjadi agar dapat menghasilkan volume sekuncup yang
jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini dan
pada keadaan istirahat. Tetapi, kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya
7. Penatalaksanaan
Pada tahap simtomatik dimana sindrom gagal jantung sudah terlihat jelas seperti
cepat capek atau fatigue, sesak nafas (dyspnea in effort, orthopnea), kardiomegali,
peningkatan tekanan vena jugularis, asites, hepatomegali dan oedema sudah jelas,
maka dengan diagnosis gagal jantung mudah di buat. Tetapi bila syndrome tersebut
belum terlihat jelas seperti pada tahap disfungsi ventrikel kiri/LV disfunction (tahap
asimtomatik), maka keluhan fatik dan keluhan di atas yang hilang timbul tidak khas,
jantung sampai edema atau asites hilang (tercapai euvolemik). ACE-inhibitor atau
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik
sampai dosis optimal. Penyekat beta dosis kecil sampai optimal dapat dimulai setelah
lainnya) atau ketiga obat di atas belum memberikan hasil yang memuaskan.
hipokalemia, dan ada beberapa studi yang menunjukkan penurunan mortalitas dengan
pemberian jenis obat ini. Pemakaian obat dengan efek diuretic-vasodilatasi seperti
Brain N Atriuretic Peptide (Nesiritide) masih dalam penellitian. Pemakaian alat bantu
ICD (Intra Cardiac Defibrillator) sebagai alat mencegah mati mendadak pada gagal
jantung akibat iskemia maupun non-iskemia. Dapat memperbaiki status fungsional
dan kualitas hidup, namun mahal. Transplantasi sel dan stimulasi degenerasi
miokard, masih terkendala dengan masih minimalnya jumlah miokard yang dapat
ditumbuhkan untuk mengganti miokard yang rusak dan masih memerlukan penelitian
8. Komplikasi
Menurut patric davay (2005), komplikasi gagal jantung kongestif adalah sebagai
berikut :
1. Efusi pleura
Di hasilkan dari peningkatan tekanan kapiler. Transudasi cairan terjadi dari
kapiler masuk ke dalam ruang pleura. Efusi pleura biasanya terjadi pada lobus
bawah darah.
2. Aritmia
Pasien dengan gagal jntung kongestif mempunyai risiko untuk mengalami
kontraktilitas dari ventrikel kiri, penurunan suplai oksigen dan lebih jauh
gangguan perfusi. Pembentukan emboli dari thrombus dapat terjadi dan dapat
menyebabkan perubahan fungsi hati. Kematian sel hati, terjadi fibrosis dan
akhirnya sirosis.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Electrocardiography (ECG) : didapatkan gambaran perpanjangan interval QRS
karena perubahan massa otot ventrikel yang akan meningkatkan lama aktivitas
yang dilalui potensial listrik. Adanya massa otot yang semakin menebal maka
gelombang T terbalik pada sadapan 5 dan 6. Pada sadapan 1 dan 2 tampak adanya
melebihi 20 mm.
b. Sonogram (echocardiogram) dapat menunjukkan dimensi pembesaran ventrikel,
ventrikuler.
c. Kateterisasi jantung : tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu
membedakan gagal jantung kanan maupun kiri dan stenosis katup maupun
insufisiensi. Juga mengkaji patensi arteri koroner. Zat kontras yang disuntikkan
kontraktilitas.
d. X-ray Thoraks : ditemukan adanya pembesaran jantung yang disertai adanya
kalori, keadaan paru dan fungsi ginjal. Kadar natrium darah sedikit menurun
walaupun kadar natrium total bertambah. Berat jenis urine meningkat. Enzim
hepar mungkin meningkat dalam kongesti hepar. Gagal ventrikel kiri ditandai
abdomen dan gambaran pembesaran hepar dan lien. Pembesaran hepar dan lien
kadang sulit diperiksa secara manual saat disertai asites (Doenges Marilyn E.,
dkk., 2000).