Anda di halaman 1dari 8

GREEN SCHOOL BALI

 PROJECT DATA

Project Name : Green School

Developer : PT. Bambu Bambu

Location : Banjar Piakan, Sibang Kaja, Abiansemal, Badung,Bali, Indonesia, 80352.

Architecture Consultant : PT. Bambu Bambu

Principal Architect : Aldo Landwehr

Interior Consultant : PT. Bambu Bambu

Landscape Consultant : PT. Bambu Bambu

Lighting Consultant : PT. Bambu Bambu

Structural Consultant : Civil Engineering Gadjah Mada University

ME Consultant : PT. Bambu Bambu

Main Contractor : PT. Bambu Bambu

Building Area : ±4500 m2

Site Area : ±4.55 HA

Design Phase : June 2007-May 2008

Construction Phase : July 2007-August 2008

Launching : September 1st, 2008

 Profile dan Konsep Green School

Green School Bali merupakan salah satu sekolah berbasiskan alam yang
didirikan oleh John Hardy, tertarik akan sekolah alam dan ingin mendirikan di
Indonesia karena melihat potensi indonesia yang kaya akan alam dan memiliki daya
dukung yang baik untuk pembangunan proyek Green School. Memasuki kompleks
sekolah yang asri tersebut kita disambut dengan hutan desa yang rimbun dan sejuk ,
untuk sampai di bangunan sekolah seluruh murid harus melalui Jembatan minang
yang melintasi sungai Ayung. Konstruksi jembatan ini seluruhnya terbuat dari bambu.
Penggunaan bambu untuk proyek Green School
memakan banyak bambu berjenis bambu petung yang memiliki kekuatan yang baik
untuk dipergunakan sebagai bangunan. Bambu bambu yang dipergunakan
didatangkan dari berbagai daerah diindonesia.

Gambar 1.1 Jembatan Ayung Green School

Green School terletak di Sibang Kaja, Badung Bali dengan luas bangunan
±4500 m2 serta luas site ±4.55 HA. Green School di desain sejak bulan Juni tahun
2007 silam hingga Mei 2008, Kemudian mengalami masa pembangunan sejak bulan
Juli tahun 2007 hingga agustus 2008 yang lalu dan kemudian lounching pada 1
september 2008. Bangunan Green School dibantu oleh para ahli konstruksi bambu
dari pihal Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Meski begitu menarik dengan
berbagai kelebihan namun bangunan Green School tidak luput dari beberapa
kelemahan.
Gambar 1.2 Siteplan Green School Bali

Daerah di sisi seberang Jembatan Minang, merupakan kawasan utama sekolah.


Disitu terdapat sawah milik sekolah dimana siswa dan guru sering menanam padi
bersama. Namun area belajar yang sesungguhnya baru ditemui setelah perjalanan
melewati jalan setapak yang menanjak yaitu kelas-kelas tanpa dinding atau pun
kaca. Desain yang terbuka tersebut membuat para siswa yang sedang belajar
merasakan desiran angin, merasakan hangatnya cahaya matahari, serta mendengar
suara-suara alam seperti kicauan burung,suara pepohonan yang bergesek, dan
aliran air di sungai serta suara alam lainnya yang mengiringi proses belajar siswa
dikelas. Cuaca disekitar sekolah sangat mendukung keberlangsungan belajar para
siswa, karena suasana di sekitar Green School jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk
manusia dengan kesibukannya seperti yang biasa ditemui disekolah-sekolah biasa
lainnya.
Hal ini didukung dengan mencegahan kendaraan umum memasuki wilayah
Green School. Peserta didik yan diantarkan orang tua menuju sekolah hanya akan
diantar sampai jembatan minang, karena disana batas kendaraan boleh diakses.
Kendaraan dilarang memauki wilayah sekolah sebagai pengurangan kebisingan dan
polusi.
Gambar 1.3 Heart of School berfungsi sebagai zona perkantoran

Sementara itu di level tertinggi dari kawasan, terdapat sebuah lapangan


besar, sarana olahraga out door sekolah dan sebuah gymnasium. Terdapat pula
sebuah bangunan dengan tiga level yakni : Heart of School (HOS),ini adalah
bangunan utama sekolah yang berfungsi sebagai tempat administrasi, ruang guru,
ruang kepala sekolah, serta ruang-ruang penunjang lain seperti galeri seni kriya
anak, ataupun ruang komputer dan lainnya. Pada bangunan Heart of School

Gambar 1.4 classroom


Sementara itu bentuk kotak dan garis yang terlalu tegas akan mengurangi
kreativitas yang dibutuhkan anak-anak selama belajar. Bangunan ini sangat
mengedepankan kreatifitas anak sebagai tumbuh kembang anak yang baik, dengan
kreatifitas anak akan mendapatkan pengalaman hidup yang baik. Dengan
memegang prinsip kreatifitas anak adalah yang nomor satu, maka hasilnya adalah
kelas-kelas berbentuk busur dengan bambu-bambu yang diikat secara melengkung
sebagai penopang utama bangunan. Batang-batang bambu itu kemudian disambung
dengan rangkaian bambu lainnya membentuk atap dengan ilalang di atasnya.
Bentuk yang sedemikian rupa membentuk ruangruang kelas yang fleksibel dan
indah. Keadaan ruang kelas yang non formal, dan tidak seperti kebanyakn sekolah
lain membuat anak semakin antusias mengikuti pelajaran karena posisi duduk bisa
beruah seperti yang mereka mau. Kondisi yang demikian sangatlah fleksibel
sehingga selama belajar disekolah kondisi mental anak tidak tertekan melainkan
anak dapat merasakan rasa nyaman selama belajar disekolah karena disekolah
ditanamkan kebebasan yang secara visual terungkap melalui bentuk bangunan,
bentuk furniture dan juga perilaku yang bebas bertanggungjawab yang sekolah
ajarkan kepada anak.

Hampir semua elemen bangunan Green School menggunakan material


bambu, di antaranya pada: tiang, rangka atap, tangga, lantai atas dan lainnya.
Bambu-bambu itu disambung dengan sistem pin dan baut. Namun tidak hanya
konstruksi bangunan saja yang menggunakan bambu. Railing atau pagar pembatas,
hingga furniture seperti kursi dan meja belajar pun dibuat dari bambu. Awal mulanya
penggunakan bambu untuk furniture dikarenakan banyaknya bahan bambu yang
tersisa dari selesainya penggarapan konstruksi bambu yang menjadi material inti
dalam bangunan. Jumlah sisa atau limbah bambu yang banyak membuat John Hardi
menginginkan untuk memanfaatkan bambu tersebut. Hasilnya selain untuk kotak
sampah juga bambu bisa dibuat sebagai rak tas, seperti gambar diatas. Bambu,
merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Hanya dalam jangka 4-5 tahun ketinggian
bambu bisa mencapai 18 meter, sementara pohon lain membutuhkan waktu 25
tahun. Dengan demikian, termasuk material yang ramah lingkungan karena mudah
dan cepat diperbaharui.

Kelas-kelas di green School didesain sebagai bangunan dengan sistem yang


terbuka. Artinya, angin dan cahaya matahari dapat masuk dengan maksimal ke
dalam bangunan. Ditambah dengan sebuah skylight yang melingkar di puncak atap,
sebagai sumber pencahayaan alami bagi ruang-ruang di bawahnya, sehingga
pencahayaan bangunan ini sangat baik. Fasilitas lain di sekolah ini adalah Green
Waroeng, yaitu kantin yang menjual makanan hasil olahan kebun di sekitar Green
School.

Green School memang sebuah sekolah dengan konsep kembali ke alam,


namun upaya untuk bersahabat dengan lingkungan tak hanya diterapkan pada
konteks fisika bangunan, pilihan material atau membiarkan pepohonan di sekitarnya
tumbuh. Utilitas bangunan seperti listrik pun, direncanakan dengan sistem tersendiri,
yaitu turbin yang digerakkan oleh air, yang dinamakan Vortex.
Sedangkan penyediaan air bersih berasal dari sungai yang berada sekitar 40 m di
bawah tanah yang masih di dalam kawasan Green School. Kawasan yang didesain
tidak mencemari lingkungan ini diharapkan akan menghasilkan anak-anak yang
selalu berfikir ‘green’ karena terbiasa dengan lingkungan yang asri.

Secara tipologi ( bentuk tipe bangunan ), sekolah ini melakukan inovasi


dengan melepaskan fisik mereka dari bentuk - bentuk sebuah sekolah yang
banyak dipakai. Image yang biasa kita temukan pada bangunan sekolah, tidak akan
kita temukan pada bangunan sekolah unik yang satu ini.

Green school ini hanya menggunakan material bambu, alang-alang,


rumput gajah, dan tanah liat di atasnya. Bisa dipastikan, semua material
konstruksi nya merupakan material alam dengan nilai lokal dan dapat di daur ulang.
Ini merupakan bentukan penting sebagai konsekuensi dari penerapan konsep desain
ekologi terkait penyelamatan bumi tersebut.

Yah, itulah konsep utama dalam perancangan arsitektur dari Green School
Bali ini. Konsep utama yang ingin “lebih dekat”ke alam ini juga menjadi tolak utama
pemilihan lokasi / lahan yang berada di dekat sungai Ayung, Bali. Adapun
implementasi arsitektural yang ada demi mengusung sustainability dan green
architecture pada Green School Bali ini adalah :

 Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas. Dengan cara ini,


diharapkan secara sosial dan interaksi, para murid dan guru dapat lebih peka
dan intim dalam menjalin hubungan edukasi dan sosial yang konduktif dan
berkualitas baik.
 Banyaknya elemen distraksi / pengalih perhatian pada lingkungan kelas dan
sekolah. Distraksi yang diperoleh dari keelokan alam dan detail arsitektural ini
diharapkan menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut dan
mampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran.
 Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner (AC) melainkan
dengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah, hal ini
memungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengan
sungai dan hutan.
 Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuk
nyala kompor dan sebagainya.
 Tenaga listrik lainnya juga dengan menggunakan panel surya, sehingga tidak
banyak boros dalam membutuhkan seumber energi elektrikal.
 Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber
energi alami dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi
terlalu besar.

Secara umum, selain sebagai inovasi dalam sustainability architecture, Green


School Bali ini juga merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk dan material
kebudayaan lokal Bali sebagai inspirasi desain arsitekturalnya.
DESAIN EKOLOGIS

“Desain ekologis adalah segala bentuk desain yang meminimalisasi dampak


destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses terkait
makhluk hidup. Desain ekologis membantu menghubungkan keterkaitan antara
arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, teknik ekologis, restorasi ekologis, dan
bidang lainnya.”

Berdasarkan konsep di atas, Green School Bali ini dapat di katakan telah
menerapkan Desain Ekologis karena Green School Bali ini menggunakan konsep
arsitektur hijau yang mana dari proses pembuatannya awal (meliputi material,
kualitas konstruksi, pemanfaatan energy, typologi, teknik, limbah dll) sampai pada
sistem yang berlangsung di dalam nya berlandaskan sebuah tujuan yakni
mengurangi dampak destruktif terhadap lingkungan demi keberadaan dan keutuhan
lingkungan di masa depan.

Dapat di lihat juga dari keinginan pemilik sekolah, John Hardy, yang ingin
dalam proses pengajarannya, mereka memiliki dua kontribusi penting :
kesadaranakan lingkungan global serta perspektif khususnya mengenai isu-isu
sosial dan budaya.

Sistem yang berlangsung di dalam nya pun sangat mendukung ekologi.Salah


satunya dengan ada nya Kurikulum Green Studies, dimana di sediakan Misi Green
School adalah untuk area pertanian dan berkebun di dalam lokasi. memberikan
generasi warga global yang memiliki pengetahuan tentang dan terinspirasi untuk
mengambil tanggung jawab untuk keberlanjutan dunia Dengan cara :
Mengembangkan tanggung jawab sosial, Menanamkan integritas, kejujuran ,etika
dan kasih sayang sebagai nilai-nilai inti yang mendasar, Menyadari pentingnya
pendidikan holistik.

Adapun tujuan dari kurikulum ini :

Untuk menumbuhkan rasa hormat terhadap alam

Untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada siswa

Untuk mengembangkan nilai-nilai ekologis yang mendalam

Untuk memahami dan memraktekkan permaculture sebagai integrasiharmonis


tanah dan keberadan orang-orang untuk menyediakan makanan,tempat tinggal dan
energi secara berkelanjutan.

Jika kita lihat secara keseluruhan dapat di simpulkan sekilas, bahwa


greenschool ini merupakan sekolah yang di desain/di rancang berdasarkan
desainekologis yang berlandaskan pengetahuan ekologi, demi tercapainya suatu
tujuan yakni menyelamatkan bumi ke depannya. Di sini secara umum Green school
dapat di katakan menerapkan desain berbasis ekologi, tidak hanya dari wujud
bangunan tetapi juga dengan sistem-sistem yang berjalan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

KL RATNASARI, 2014, Bab II TINJAUAN PROYEK


http://e-journal.uajy.ac.id/6808/3/TA213524.pdf

Dwifpputeri, Selasa, 31 Mei 2011, tugas kritik arsitektur 3


http://dwifpputeri.blogspot.co.id/2011/02/tugas-kritik-arsitektur-3.html

petty austin, Desain & Ekologi


https://www.academia.edu/4905844/DESAIN_and_EKOLOGI
:http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_ekologis)

http://wiedesignarch.blogspot.co.id/2011/05/green-school-bali-arsitektur.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Teknologi Bahan
    Teknologi Bahan
    Dokumen4 halaman
    Teknologi Bahan
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Sistem Penangkal Petir
    Sistem Penangkal Petir
    Dokumen2 halaman
    Sistem Penangkal Petir
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Bahan
    Teknologi Bahan
    Dokumen4 halaman
    Teknologi Bahan
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Bahan
    Teknologi Bahan
    Dokumen4 halaman
    Teknologi Bahan
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Desi
    Desi
    Dokumen8 halaman
    Desi
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Desi
    Desi
    Dokumen8 halaman
    Desi
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Desi
    Desi
    Dokumen8 halaman
    Desi
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Metabolisme
    Metabolisme
    Dokumen25 halaman
    Metabolisme
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Pendekar 4 Made
    Pendekar 4 Made
    Dokumen1 halaman
    Pendekar 4 Made
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Pendekar 4 Made
    Pendekar 4 Made
    Dokumen1 halaman
    Pendekar 4 Made
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Teori Arsitektur
    Teori Arsitektur
    Dokumen13 halaman
    Teori Arsitektur
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Sistem Penangkal Petir
    Sistem Penangkal Petir
    Dokumen2 halaman
    Sistem Penangkal Petir
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Bahan
    Teknologi Bahan
    Dokumen4 halaman
    Teknologi Bahan
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Cover Pengantar
    Cover Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Cover Pengantar
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Utilitas 2
    Utilitas 2
    Dokumen10 halaman
    Utilitas 2
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Rumput Manila
    Rumput Manila
    Dokumen2 halaman
    Rumput Manila
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat
  • Cover Perkem
    Cover Perkem
    Dokumen1 halaman
    Cover Perkem
    MadheTracesya
    Belum ada peringkat