Bimetal
Logam tahan
Terkena panas panas
selanjutnya aliran listrik yang menuju motor listrik terputus dan motor listrik
belitannya tidak sampai terbakar. Diagram hubungan kontak-kontak pada TOR
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
95 97 95
96 98 96 98
97 95
A2
2 4 6 98 96
Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai diperoleh harga yang
diinginkan.
4
Gambar 3.8 Konstruksi TOR
(Sumber: Amin, 2014: 57)
Perlengkapan lain dari thermal beban lebih adalah reset mekanik yang fungsinya
untuk mengembalikan kedudukan kontak 95 – 96 pada posisi semula (menghubung
dalam keadaan normal) dan kontak 97 – 98 (membuka dalam keadaan normal). Setelah
tombol reset ditekan maka kontak 95 – 96 yang semula membuka akibat beban lebih akan
kembali menutup dan kontak 97 – 98 akan kembali membuka. Bagian lain dari thermal
beban lebih adalah pengatur batas arus.
4. Peralatan Proteksi
Peralatan proteksi untuk instalasi pengontrolan motor meliputi:
a. Hubung singkat
b. Arus lebih
c. Sambar Petir
d. Tegangan lebih
Dalam Tabel 5.1 akan diperlihatkan komponen-komponen peralatan proteksi
instalasi pengontrolan motor. Dimana selain sebagai alat proteksi juga berfungsi sebagai
saklar pemutus.
5. Proteksi Beban Lebih Motor
Memproteksi operasi motor terhadap gangguan dan kerusakan, pada rangkaian
kontrolnya diterapkan peralatan proteksi seperti dari Tabel 5.1 Keandalan kinerja
proteksi akan sangat menentukan perlindungan motor terhadap gangguan. Sebagai
gambaran dipelihatkan pada Gambar 5.1, suatu rangkaian pengontrolan motor dengan
dua kecepatan dan dua arah putar yang dilengkapi dengan alat-alat proteksi TOL dan
sekering atau MCB.
Tabel 5.1 Komponen Proteksi Kontrol Motor
No. Komponen Fungsi Kerja
Sekering 1 fasa mengamankan arus lebih dengan
1.
cara memutus (melebur) rangkaian jaringan.
Sekering 3 fasa mengamankan arus lebih dengan
2.
cara memutus (melebur) rangkaian jaringan.
arus tidak sama besar. Proteksi dari sumber tegangan dengan sekering, baik untuk
rangkaian daya maupun untuk rangkaian kontrol. Fungsi sekering dapat diganti dengan
Miniatur Circuit Breaker (MCB), lihat Gambar 5.1. Keandalan Thermal Over Load
(TOL) sebagai alat proteksi adalah besaran arus proteksi dapat disetel mengacu kepada
arus nominal motor.
Besaran arus TOL yang disetel adalah 110 - 120% dari arus nominal motor.
Sebagai contoh: suatu motor mempunyai arus nominal sebesar 9A, maka batas
pemutusan arus disetel;
Penyetelan pemutusan arus TOL = 110% x 9A = 10A
Untuk alat proteksi lainnya seperti MCB, batas pemutusan arusnya tidak dapat disetel.
Untuk menentukan nominal arus MCB sebagai proteksi rangkaian adalah minimum
120% dari kuat arus rangkaian yang diproteksi, misalnya beban motor.
Kontaktor-kontaktor magnet dari Gambar 5.1, selain sebagai sakelar, juga
berfungsi sebagai proteksi tegangan nol. Dimana bila ke kumparannya tidak
bertegangan, maka kontaktor akan memutus hubungan ke beban. Hal ini akan terjadi
apabila sistem kontrol tersambar petir. Koordinasi waktu tripping alat-alat proteksi dari
Gambar 5.1, harus tepat, dimana waktu pemutusan TOL harus lebih singkat dari waktu
pemutusan sekering, terutama saat terjadi gangguan hubung singkat.
6. Daftar Pustaka
Amin, M Mustaghfirin. 2014. Instalasi Motor Listrik Semester 3. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muslim, Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik.
Surabaya: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Departemen
Pendidikan Nasional.
Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, dan Departemen Pendidikan Nasional.