Anda di halaman 1dari 7

UPEJ 2 (3) (2013)

Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY BERBASIS


THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP FISIKA KELAS XI SMA

Syifa Ulya  , Nathan Hindarto, Upik Nurbaiti

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,
Indonesia, 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan model pembelajaran guided inquiry
Diterima November 2013 berbasis think pair share bertujuan untuk mengetahui keefektifan model dalam meningkatkan
Disetujui November 2013 pemahaman konsep. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Grabag menggunakan metode true
Dipublikasikan experiment dengan pretest and posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan rata-
Desember 2013 rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan model pembelajaran guided inquiry berbasis think
________________ pair share telah mencapai ketuntasan belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal. Hal tersebut
Keywords: diperkuat dengan hasil uji perbedaan dua rata-rata dimana diperoleh t_hitung>t_tabel (1,71>1,67)
Effectiveness yang menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
guided inquiry Uji gain kelas eksperimen diperoleh <g>=0,70 (tinggi) dan kelas kontrol diperoleh <g>=0,66
think pair share (sedang). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran guided inquiry
concept understanding. berbasis think pair share efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep.
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
The using of learning model guided inquiry think pair share-based to determine the effectiveness of the
model in improving the understanding of the concept study. The study was held at SMA Negeri 1 Grabag
using true experiment with pretest and posttest control group design. The study result showed the student
learning outcomes average of experimental class by learning model guided inquiry think pair share-based
students has reached individual minimum completeness criteria and classical minimum completeness criteria.
It is strengthened by the results of the t-test which gained t_hitung>t_tabel (1,71>1,67) that shows the average
results of studying experimental class higher than the control class. The gain of experimental class was obtained
<g>=0,70 (high) and control class was obtained <g>=0,66 (medium). The result of the study showed that the
learning model guided inquiry think pair share-based effective in improving the understanding of the concept.

© 2013UniversitasNegeri Semarang


Alamatkorespondensi: ISSN 2252-6935
Gedung D7 Lantai 2 Kampus UNNES,Semarang, 50229
E-mail: syipha.physic09@gmail.com
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

PENDAHULUAN konsep yang lebih besar pada kelas eksperimen


dengan model pembelajaran eksperimen inkuiri
Fisika merupakan cabang sains yang sebesar 85,42% dibandingkan dengan kelas
mempelajari gejala dan fenomena alam secara kontrolmenggunakan model pembelajaran
sistematis. Pembelajaran fisika tidak hanya demonstrasi yang meningkat sebesar 83,66%.
ditekankan pada pengetahuan fakta-fakta, Guru perlu melakukan perubahan agar
penghafalan rumus tetapi perlu dilengkapi tujuan pembelajaran fisika dapat tercapai salah
dengan pemahaman konsep yang mendasar. satunya dengan inovasi pembelajaran. Inovasi
Akibatnya, perlu adanya proses penemuan pembelajaran dilakukan untuk mengurangi
secara mandiri agar pengetahuan yang diperoleh kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran dan
tersimpan sebagai pengetahuan yang lebih meningkatkan motivasi belajar siswa diantara
bermakna. dengan penggabungan model pembelajaran.
Belajar fisika tidak akan lepas dari Penggabungan guided inquiry dengan kooperatif
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika learning dapat meningkatkan pemahaman
menekankan pada proses bagaimana konsep sains. Pada model pembelajaran guided
pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan. inquiry, guru dan siswa berperan penting dalam
Tujuan utama pembelajaran fisika adalah proses bertanya, menjawab, dan menyusun
membantu siswa memperoleh pengetahuan pengetahuan, dimana guru mengarahkan
dasar secukupnya ( a modest amount of basic bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dan
knowladge) yang dapat digunanakan secara siswa berusaha menggali pengetahuan dengan
fleksibel (Wiyanto, 2008: 11). Pembelajaran bimbingan guru (Bilgin, 2009; Ozdilek, 2009;
sains perlu diarahkan untuk memperoleh Pratiwi, 2012).
kemampuan menggunakan secukupnya Bilgin (2009) mengungkapkan belajar dan
pengetahuan dasar yang berguna dalam mengungkapkan gagasan secara berkelompok
menjelaskan atau memecahkan dan memahami lebih baik dari pada dilakukan sendiri. Salah
konsep dasar. satu model pembelajaran kooperatif adalah
Berdasarkan analisis nilai dan wawancara think pair share. Jenis pembelajaran kooperatif
dengan guru mata pelajaran Fisika kelas XI di ini dirancang dalam bentuk diskusi yang dapat
SMA Negeri 1 Grabag, sebagian besar siswa meningkatkan kemampuan berpikir,
belum mencapai (Kriteria Ketuntasan Minimal) ketrampilan berkomunikasi peserta didik dan
KKM yang ditentukan yaitu 75. mendorong partisipasi mereka dalam kelas
Ketidakmampuan siswa dalam memahami (Nurmawati, 2012; Septiana & Handoyo, 2006).
konsep dan cenderung menghafalkan rumus Ada banyak penelitian yang mengkaji
merupakan salah salah satu faktor siswa tidak model pembelajaran inkuiri dan think pair share
dapat mencapai KKM. Hal ini disebabkan dengan peningkatan keberhasilan yang berbeda.
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
diarahkan pada learning to know dan menitik keefektifan model pembelajaran guided inquiry
beratkan pada penurunan rumus-rumus fisika berbasis think pair share dalam meningkatkan
secara matematis sehingga mengharuskan siswa pemahaman konsep fisika kelas XI SMA.
menghafal rumus.
Hasil penelitian Dirgantara (2008) METODE
menunjukkan peningkatan penguasaan konsep
siswa pada pokok bahasan kalor dengan model Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1
pembelajaran laboratorium berbasis inkuiri lebih Grabag tahun ajaran 2012/2013. Populasi pada
tinggi yaitu 44% dibandingkan model penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dengan
pembelajaran verifikasi hanya 33%. Selanjutnya sampel penelitian kelas XI IPA 1 sebagai kelas
menurut penelitian Amalia (2008) yang eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas
menunjukkan hasil peningkatan penguasaan kontrol. Sampel penelitian diambil dengan
18
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

random sampling. Metode yang digunakan Kelas kontrol mencapai ketuntasan belajar
adalah true experiment dengan desain pretest individu dengan hasil analisis t_hitung>t_tabel
posttest control group design. (2,063 > 1,699), sedangkan kelas eksperimen
Variabel bebas pada penelitian ini adalah mencapai ketuntasan individu dengan hasil
model pembelajaran guided inquiry berbasis perhitungan analisis t_hitung>t_tabel (3,915 >
think pair share untuk kelas eksperimen dan 1,699). Kedua kelas sama-sama telah mencapai
model pembelajaran ekspositori untuk kelas ketuntasan belajar, akan tetapi kelas eksperimen
kontrol. Variabel terikat pada penelitian ini memiliki rata-rata kelas yang lebih tinggi
adalah peningkatan pemahaman konsep. dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata nilai kelas
Instrumen tes dan non tes digunakan dalam kontrol 77,80 sedangkan rata-rata nilai kelas
penelitian. Instrumen tes terdiri atas soal pretest eksperimen 80,13. Hasil ini menunjukkan
dan posttest. bahwa model pembelajaran guided inquiry
Keefektifan model pembelajaran guidei berbasis think pair share dapat meningkatkan
inquiry berbasis think pair share dalam pemahaman konsep yang dikaji dari hasil belajar
meningkatkan pemahaman konsep dikaji secara kognitif.
dengan nilai pretest dan posttest. Analisis data Selain dikaji dari ketuntasan belajar
awal menggunakan nilai pretest dengan uji individu, peningkatan pemahaman konsep juga
kesamaan dua rata-rata (uji t dua pihak). dilihat dari ketuntasan belajar klasikal. Kelas
Analisis data akhir menggunakan nilai posttest kontrol terdiri atas 30 siswa, 21 siswa mencapai
dengan one sample t-test untuk ketuntasan KKM. Kelas eksperimen terdiri atas 30 siswa, 27
belajar individu, uji proporsi untuk ketuntasan siswa mencapai KKM. Hasil ketuntasan belajar
belajar klasikal, uji perbedaan dua rata-rata (uji t klasikal dengan uji proporsi kelas kontrol
satu pihak, pihak kanan), dan uji gain untuk diperoleh hasil bahwa z_hitung<z_(0,45 ) (-
mengetahui menguji signifikansi peningkatan 0,63<1,61), artinya kelas kontrol belum
pemahaman. mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Ketuntasan belajar klasikal kelas kontrol adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN 70%. Hasil perhitungan uji proporsi kelas
eksperimen didapatkan z_hitung>z_(0,45 )
Peningkatan pemahaman konsep dikaji (1,89>1,61), artinya kelas eksperimen telah
berdasarkan hasil belajar secara kognitif yang mencapai ketuntasan belajar klasikal.
diperoleh dari analisis nilai pretest dan posttest. Ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen
Analisis data menunjukkan bahwa kelas adalah 90%.
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini Ketuntasan belajar individu dan
dapat diketahui dari hasil ketuntasan belajar ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen
baik individu maupun klasikal, perbedaan rata- lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
rata, dan peningkatan pemahaman konsep. menunjukkan bahwa penerapan model
Ketuntasan hasil belajar dilihat melalui pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa.
nilai posttest setelah diberikan perlakuan model Model pembelajaran guided inquiry berbasis
pembelajaran guided inquiry berbasis think pair think pair share memaksimalkan hasil belajar
share. Posttest diberikan pada kelas kontrol dan siswa. Langkah pada proses pembelajaran ini
kelas eksperimen. Hasil nilai posttest kemudian dapat menuntun siswa mengembangkan
dianalisis dengan uji one sample t-test untuk pengetahuanya dengan belajar, berpikir
ketuntasan belajar individu. Pengujian bersama, menemukan pengetahuan, dan
dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Temuan membagikan pengetahuan yang diperoleh
pada analisis ketuntasan belajar individu (Nurmawati, 2012; Douglas & Chlu, 2009).
menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas Akibatnya, hasil belajar sebagai pemahaman
eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar. konsep yang diterima menjadi semakin baik.

19
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar


Individu Klasikal
80.5 80,13 100% 90%

80 90%
70%
80%
79.5
70%

Persentase
79 60%
Nilai

78.5 50%
78 77,80 40%
30%
77.5
20% Kontrol
77 10%
76.5 0% Eksperimen

Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar


Peningkatan pemahaman konsep tidak t_hitung>t_(1-α) (1,71 > 1,67), artinya nilai rata-
cukup dilihat dengan ketuntasan belajar saja. rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas
Hasil belajar rata-rata antara kelas kontrol dan kontrol.
kelas eksperimen juga harus diperhatikan. Peningkatan pemahaman konsep juga
Sebelum diberikan perlakuan pemahaman kedua dianalisis dengan uji gain. Tujuan dari uji gain
kelas tentang materi fluida statis adalah sama. adalah untuk mengetahui kriteria peningkatan
Kedua kelas belum mendapatkan pemahaman pemahaman konsep. Kelas kontrol masuk ke
konsep fluida statis sebelumnya. Hal ini dapat dalam kriteria sedang (<g>=0,66), sedangkan
diketahui dari hasil analisis uji kesamaan dua kelas eksperimen masuk ke dalam kriteria tinggi
rata-rata dimana t_hitung<t_(1-α) (0,189 < (<g>=0,70). Berdasarkan hasil tersebut, dapat
1,67), artinya kedua kelas mempunyai nilai rata- diketahui bahwa kelas eksperimen mengalami
rata yang sama pada nilai pretest. peningkatan pemahaman konsep lebih tinggi
Setelah model pembelajaran guided dibandingkan kelas kontrol. Hasil ini
inquiry berbasis think pair share diberikan, uji menunjukkan penerapan model pembelajaran
perbedaan dua rata-rata menunjukkan bahwa guided inquiry berbasis think pair share mampu
rata-rata kelas eksperimen lebih baik meningkatkan pemahaman konsep secara
dibandingkan kelas kontrol. Uji perbedaan dua maksimal.
rata-rata memberikan hasil dimana

100
0.71
Uji Gain
80 0,70
0.7
60 0.69
Nilai

Kriteria

0.68
40
0.67
20 0,66
0.66
0 0.65 Kontrol
Pretest Posttest 0.64 Eksperimen

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep

20
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

Penerapan model pembelajaran guided pertukaran pengetahuan oleh semua siswa.


inquiry berbasis think pair share pada kelas Proses belajar dalam model pembelajaran
eksperimen efektif dalam meningkatkan guided inquiry berbasis think pair share dapat
pemahaman konsep. Semua hasil menunjukkan memperkuat pemahaman yang diterima
bahwa kelas eksperimen mengalami sebagaimana diungkapkan Brickman (2009)
peningkatan pemahaman konsep yang lebih baik bahwa aktivitas laboratorium melalui guided
dari kelas kontrol. Kelas eksperimen mengalami inquiry dapat membimbing siswa dalam
peningkatan pemahaman konsep yang signifikan menemukan konsep dasar dimana dalam
dibandingkan kelas kontrol. penemuan konsep tersebut diawali dengan
Model pembelajaran guided inquiry permasalahan dan pertanyaan.
berbasis think pair share dapat memaksimalkan Hasil yang diperoleh melalui penerapan
hasil belajar. Kelas eksperimen mendapatkan model guided inquiry berbasis think pair share
keleluasaan dalam menentukan pengetahuan adalah peningkatan nilai akademik siswa
melalui hipotesis yang telah dikemukanan sebagai hasil pemahaman konsep siswa yang
sebelumnya. Proses mengemukakan hipotesis mantap. Proses belajar bersama yang dilakukan
membantu siswa dalam mengungkapkan ide dan siswa dapat meningkatkan rasa kebersamaan
gagasan dalam pikirannya. Akibatnya siswa sehingga belajar mengacu pada learning together
menjadi lebih aktif sehingga proses belajar tidak sesuai 4 pilar pendidikan universal sehingga
hanya berpusat pada guru. Semua bersumber siswa tidak mendapat pengetahuan untuk
dari ide-ide yang dikeluarkan siswa dapat dirinya sendiri. Akibatnya pemahaman konsep
menuntun proses penemuan dan pengembangan menjadi lebih mendalam dengan berbagi
pengetahuan yang dekat dengan fenomena alam pengetahuan. Siswa tidak perlu mengahafal
(Wening, 2011; Douglas & Chlu, 2009; Lee et. rumus seperti sebelumnya, melainkan
al, 2011). menggunakan konsep yang telah dipelajari
Proses pembelajaran yang dilakukan pada bersama untuk menyelesaikan soal. Ho & Boo
kelas eksperimen menuntut agar siswa selalu (2007) mengungkapkan bahwa penggunaan
aktif dalam memperoleh pengetahuan. pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
Berhipotesis dan berdiskusi merupakan cara prestasi akademik siswa dan membantu
belajar yang menuntut siswa mengembangkan mencapai pemahaman lebih baik tentang konsep
pengetahuan melalui kombinasi dua pemikiran. fisika.
Setiap siswa mempunyai pandangan berbeda Berdasarkan semua hasil yang telah
disebabkan cara berpikir analogi dan imajinasi dianalisis dan dibahas, model pembelajaran
yang tidak sama dalam merumuskan hipotesis. guided inquiry berbasis think pair share dapat
Kegiatan ini memberikan arahan kepada siswa meningkatkan pemahaman konsep. Setiap
untuk berusaha belajar bersama agar ilmu yang langkah pada proses pembelajaran menuntun
didapat lebih bermakna. Proses belajar yang siswa untuk menemukan pengetahuan. Selain
demikian dapat memaksimalkan pengetahuan itu, model think pair share membimbing siswa
siswa. Hal ini juga diungkapkan oleh Bilgin untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan
(2009) bahwa belajar berkelompok membantu bersama. Penggabungan dua model ini dapat
siswa untuk mengembangkan ide dan memaksimalkan proses pembelajaran sehingga
menjadikan siswa lebih aktif. pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih
Percobaan dilakukan untuk menguji kuat. Akibatnya, pemahaman konsep yang
hipotesis. Siswa memperoleh pengetahuan diperoleh dapat tersimpan menjadi pengetahuan
tentang konsep tekanan hidrostatis, hukum yang mendasar.
pokok hidrostatis, hukum Pascal, dan hukum Penggabungan model pembelajaran
Archimedes dengan melakukan percobaan. kooperatif tipe think pair share ke dalam sintaks
Siswa dapat berinteraksi ketika melakukan guided inquiry bagian merumuskan hipotesis
percobaan. Kegiatan ini mendukung terjadinya dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
21
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

Penelitian Brickman (2009) mengungkapkan berbagai kondisi siswa dalam membentuk


bahwa kegiatan dalam pembelajaran inquiry pasangan sehingga hasil yang diperoleh menjadi
dapat meningkatkan ketrampilan proses dan maksimal. Kondisi siswa dapat mempengaruhi
kemandirian siswa. Hasil tersebut menunjukkan proses diskusi antar siswa sehingga berdampak
bahwa dengan pembelajaran inquiry hanya pada pemahaman konsep yang diterima.
dapat meningkatkan kemandirian belajar, tetapi
dalam proses belajar kebersamaan juga sangat DAFTAR PUSTAKA
penting untuk meningkatkan pemahaman Amalia, W.T.G.F.S.T & Widodo. 2008.
tentang pengetahuan sehingga pengetahuan Perbandingan Pembelajaran Berbasis
yang didapat menjadi lebih bermakna. Oleh Inkuiri Melalui Metode Eksperimen Dan
Demonstrasi Pada Topik Alat Indra di
sebab itu, perlunya kebersaman dalam belajar
SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA,
agar pengetahuan yang diperoleh menjadi
2(3): 339-351.
maksimal. Bilgin (2009) dalam hal ini Bilgin, I. 2009. The effects of guided inquiry
mengungkapkan bahwa penggabungan instruksi instruction incorporating a cooperative
guided inquiry dengan pembelajaran koopertif learning approach on university students’
dapat mengembangkan konsep sains lebih baik. achievement of acid and bases concepts
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa and attitude. Scientific Research and Essay, 4
pengetahuan yang diperoleh melalui sebuah (10) :1038-1046.
penemuan disertai dengan proses kebersamaan Brickman, P dkk. 2009. Effects of Inquiry based
Learning on Students’ Science Literacy
akan menghasilkan pengetahuan yang
Skill and Confidence. International Journal
maksimal.
for the Scholarship of Teaching and Learning, 3
Terdapat perbedaan yang jelas ketika (2) : 1-22. Tersedia di
model pembelajaran guided inquiry diterapkan http://www.georgiasouthern.edu/ijsot
tanpa pembelajaran kooperatif, dimana siswa [diakses 11032013].
harus belajar sendiri dalam menemukan konsep Dirgantara dkk. 2008. Model Pembelajaran
sehingga hasil tidak maksimal. Penggabungan Laboratorium Berbasis Inkuiri untuk
guided inquiry dengan think pair share Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
memaksimalkan pengetahuan siswa melalui Ketrampilan Proses Sains Siswa MTS
Pada Pokok Bahasan Kalor. Jurnal
bimbingan guru, kebersamaan belajar dengan
Pendidikan IPA, 2 (1): 87-97.
proses diskusi dalam merumuskan hipotesis.
Douglas E.P. & Chlu C. (2009). Use of guided inquiry
Akibatnya, siswa mendapatkan pengetahuan as an active learning technique in
dan pemahaman materi fluida statis yang engineering. Proceeding of the Research in
mantap dan maksimal. Engineering Education Symposium 2009, Palm
Cove, QLD. Tersedia di:
SIMPULAN http://rees2009.pbworks.com [diakses
15012012]
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Ho, F.F. & Boo H.K..2007. Cooperative Learning:
Exploring its Effektiveness in the Physics
data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
Classroom. Asia-Pasific Forum on Science
bahwa model pembelajaran guided inquiry
Learning and Teaching , 8(2) [diakses
berbasis think pair share efektif dalam 01042013].
meningkatkan pemahaman konsep. Semua Lee, J dkk. The Effects of guided inquiry questions on
temuan penelitian yang ditinjau dari ketuntasan student’s critical thinking skills and
belajar individu dan klasikal, rata-rata hasil satisfaction in online argumentation.
belajar, dan uji gain menunjukkan bahwa kelas Electronic Journal of Science Education.
eksperimen lebih baik dibandingkan kelas Tersedia : www.pegem.net [diakses
kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan 15012012]
Nurmawati, E dkk. 2012. Peningkatan kerjasama
temuan pada penelitian, maka peneliti
siswa SMP melalui penerapan
menyarankan untuk mempertimbangkan
22
Syifa Ulya, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)

pembelajaran kooperatof pendekatan think Septiana, N & Handoyo. 2006. Penerapan Think Pair
pair share. Unnes Physics Education Journal, Share (TPS) dalam Pembelajaran
1(1): 1-7. Kooperatif untuk Meningkatkan Prestasi
Özdilek, Z dkk. 2009. The Effect of a Guided Inquiry Belajar Geografi. Jurnal Pendidikan Inovatif,
Method on Pre-service Teachers’ Science 2(1).
Teaching Self-Efficacy Beliefs. Journal of Wenning, C.J. 2011. The Level Inquiry Model of
Turkish Science Education, 6 (2): 24-42. Science Teaching. Journal Physic Education
Pratiwi, L dkk. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran 6(2): 9-16.
Eksperimen Inkuiri Terbimbing Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains
Berbantuan My Own Dictionary untuk Mengembangkan Kompetensi Laboratorium.
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Semarang: UNNES PRESS.
Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI. Unnes
Science Education Journal, 1 (2) : 86-95.

23

Anda mungkin juga menyukai