PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Endometriosis adalah jaringan ektopik (tidak pada permukaan dalam
uterus) yang memiliki susunan kelenjar atau stroma endometrium atau kedua-
duanya dengan atau tanpa makrofag yang berisi hemosiderin dan fungsinya mirip
dengan endometrium karena berhubungan dengan haid dan bersifat jinak, tetapi
dapat menyebar ke organ-organ dan susunan lainnya.
Endometriosis merupakan suatu keadaan dimana jaringan endometrium
yang masih berfungsi terdapat baik diluar endometrium kavum uteri maupun di
miometrium (otot rahim). Bila jaringan endometrium tersebut berimplantasi di
dalam miometrium disebut endometriosis interna atau adenomiosis, sedangkan
jaringan endometrium yang berimplantasi di luar kavum uteri disebut
endometriosis eksterna atau endometriosis sejati. Pembagian ini sekarang sudah
tidak dianut lagi karena baik secara patologik, klinik ataupun etiologik
adenomiosis dan endometriosis berbeda.
2.3 Patogenesis
Teori tentang terjadinya endometriosis adalah sebagai berikut:
1. Teori retrograde menstruasi
Teori pertama yaitu teori retrograde menstruasi, juga dikenal sebagai
teori implantasi jaringan endometrium yang viable (hidup) dari Sampson.
Teori ini didasari atas 3 asumsi:
a. Terdapat darah haid berbalik melewati tuba falopii
Hasil penelitian dengan laporoskopi ditemukan darah haid dalam cairan
peritoneum pada 75-90% wanita dengan tuba falopii paten saat
menstruasi.
b. Sel-sel endometrium yang mengalami refluks tersebut hidup dalam
rongga peritoneum
c. Sel-sel endometrium yang mengalami refluks tersebut dapat menempel
ke peritoneum dengan melakukan invasi, implantasi dan proliferasi.
2. Teori metaplasia soelomik
Teori ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-20 oleh Meyer. Teori
ini menyatakan bahwa endometriosis berasal dari perubahan metaplasia
spontan dalam sel-sel mesotelial yang berasal dari epitel soelom (terletak
dalam peritoneum dan pleura). Perubahan metaplasia ini dirangsang
sebelumnya oleh beberapa faktor seperti infeksi, hormonal dan rangsangan
induksi lainnya. Teori ini dapat menerangkan endometriosis yang ditemukan
pada laki-laki, sebelum pubertas dan gadis remaja, pada wanita yang tidak
pernah menstruasi, serta yang terdapat di tempat yang tidak biasanya seperti
di pelvik, rongga toraks, saluran kencing dan saluran pencernaan, kanalis
inguinalis, umbilikus, dimana faktor lain juga berperan seperti transpor
vaskular dan limfatik dari sel endometrium.
1. Peritoneal endometriosis
Permukaan 1 2 4
Peritoneum
2 4 6
Dalam
Kanan Permukaan 1 2 4
4 16 20
Dalam
Kiri Permukaan 1 2 4
Ovarium
Dalam 4 16 20
1 2 4
Tipis
Kiri Kiri 4 8 16
Tebal
1 2 4
Kanan Tipis
4 8 16
Tebal
1 2 4
Tipis
Kir Kiri 4 8 16
Tuba
Tebal
American Society for Reproductive Medicine Revised Classification of
Endometriosis
2.6 Diagnosis
Diagnosis biasanya berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
dipastikan dengan pemeriksaan laparoskopi. Pada endometriosis yang ditemukan
pada lokasi seperti forniks vaginae posterior, perineum, parut laparotomi dan
sebagainya, biopsi dapat memberi kepastian mengenai diagnosis. Pemeriksaan
laboratorium pada endometriosis tidak memberi tanda yang khas, hanya apabila
ada darah dalam tinja atau air kencing pada waktu haid dapat menjadi petunjuk
tentang adanya endometriosis pada rektosigmoid atau kandung kencing.
Pendapat klinisi saat ini bahwa prosedur pembedahan seperti laparoskopi
dibutuhkan untuk menentukan diagnosa endometriosis. Laparoskopi dilakukan
untuk melihat keberadaan endometriosis. Pemeriksaan riwayat dan pemeriksaan
badan dapat menemukan nyeri pelvik kronik dan dysmenorrheal, pemunduran
uterus, penebalan ligamen uterosakral tidak sama sekali terdiagnostik.
Diagnosis banding endometriosis berdasarkan gejala, yakni :
1) Dismenorea : dismenorea primer, dismenorea sekunder yang disebabkan
antara lain adenomiosis, mioma, infeksi, dan stenosis servikalis.
2) Dispareunia : kurangnya lubrikasi,kelainan gastrointestinal (irritable bowel
syndrome), kongestif vaskular pelvik, dan sebagainya.
3) Infertilitas : anovulasi, defisiensi fase luteal, infeksi atau penyakit tuba.
2.7 Penanganan
1. Pencegahan
Kehamilan adalah cara pencegahan yang paling baik untuk
endometriosis. Gejala-gejala endometriosis memang berkurang atau hilang
pada waktu dan sesudah kehamilan karena regresi endometrium dalam
sarang-sarang endometriosis. Oleh sebab itu hendaknya perkawinan jangan
ditunda terlalu lama, dan sesudah perkawinan hendaknya diusahakan
supaya mendapat anak-anak yang diinginkan dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Sikap demikian itu tidak hanya merupaka profilaksis yang
baik terhadap endometriosis, melainkan menghindari terjadinya infertilitas
sesudah endometriosis timbul. Selain itu jangan melakukan pemeriksaan
yang kasar atau melakukan kerokan pada waktu haid, karena dapat
menyebabkan mengalirnya darah haid dari uterus ke tuba dan ke rongga
panggul.
2. Terapi Medis
2.9 PROGNOSIS
Endometriosis dapat mengalami rekurensi kecuali telah dilakukan dengan
histerektomi dan ooforektomi bilateral. Angka kejadian rekurensi endometriosis
setelah dilakukan terapi pembedahan adalah 20% dalam waktu 5 tahun. Ablasi
komplit dari endometriosis efektif dalam menurunkan gejala nyeri sebanyak 90%
kasus. Beberapa ahli mengatakan eksisi lesi adalah metode yang baik untuk
menurunkan angka kejadian rekurensi dari gejala-gejala endometriosis. Pada
kasus infertilitas, keberhasilan tindakan bedah berhubungan dengan tingkat berat
ringannya penyakit. Pasien dengan endometriosis sedang memiliki peluang untuk
hamil sebanyak 60%, sedangkan pada kasus-kasus endometriosis yang berat
keberhasilannya hanya 35%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta : EGC.
2. Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3. Mochtar. R. 1989. Sinopsis Obstetri I, Ed. II. Jakarta : EGG
4. Baziad A, Jacoeb TZ, Basalamah A, Rachman IA. Endometriosis. Dalam : Baziad
A, Jacoeb TZ, Surjana EJ, Alkaff Z, editor. Endokrinologi Ginekologi. Kelompok
Studi Endokrinologi Reproduksi Indonesia (KSERI), Edisi Ke-1, Jakarta 1993; 107-
23.
5. http://reproduksiumj.blogspot.com/